HUBUNGAN AIR DAN PENULARAN PENYAKIT
DINDA AMANDA SANI 150407038 ANDAR ATHA SALIM A. 150407048 HANIFAH
150407052
ANRO C. SIAHAAN
150407056
KELOMPOK 1
DOSEN PEMBIMBING: MEUTIA NURFAHASDI, ST., M.Sc
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017
KATA PENGANTAR PujidanSyukur
kami
ucapkankehadiratTuhan
MahaEsakarenaberkatRahmatdanKarunia-Nyatugas danPenularanPenyakit”
yang
berjudul
dapatdiselesaikantepatpadawaktunya.Dan
Yang “Hubungan juga
berterimakasihpadaIbuMeutiaNurfahasdi,
Air kami ST.,
M.ScselakuDosenmatakuliahTeknologiSanitasiTepatGuna
yang
telahmemberikantugasinikepada kami. Semogamakalahinidapatdipahamibagisiapapun
yang
membacanya.Serta
dapatmenambahpengetahuandanpengalamanbagiparapembaca. Sekiranyalaporan yang telahdisusuninidapatbergunabagi kami sendirimaupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohonmaafapabilaterdapatkesalahan kata-kata yang kurangberkenandan kami memohonkritikdan saran yang membangundariAnda demi perbaikanmakalahini di waktu yang akandatang.
Medan, September 2017
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1 1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 2 BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................................... 7 BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 11 4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 11 4.2 Saran ................................................................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ iv
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Air merupakan sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hampir seluruh aktifitas manusia tidak dapat lepas dari air mulai dari makan, minum, proses menghasilkan produk makan, mencuci, mandi, dll. Kegiatan tersebut dapatmenyebabkan syarat kuantitas dan kualitas air semakin berkurang.Hal inilah yang menyebabkan pentingnya untuk menjaga kebersihan dan keamanan air, sanitasi yang baik, dan memperbaiki higienitas air sangat penting untuk menjaga kesehatan manusia dan alam. Meskipun air penting bagi kehidupan, namun air juga dapat menularkan beberapa penyakit ketika air tersebut terkontaminasi organisme ataupun zat yang dapat menyebabkan penyakit. Pentingya peranan air serta resiko penyakit yang dapat ditularkannya membuat kita harus bersikap lebih bijak dalam menggunakan dan menjaga kualitas air. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa hubungan air dengan penularan penyakit? 2. Kenapa air menjadi media penularan penyakit? 3. Bagaimana pencegahan penularan penyakit melalui air? 1.3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui hubungan air dengan penularan penyakit. 2. Untuk mengetahui alasan air menjadi media penularan penyakit. 3. Untuk mengetahui metode pencegahan penularan penyakit melalui air.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN AIR Air merupakan senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakn satu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun sangat menantikan kedatanggannya. Air
bersih
adalah
salah
satu
kebutuhan
dasar
manusiayangseharusnyadapatdinikmatiolehseluruh masyarakat tanpa terkecuali. Ketersediaan air
yang
mudah
dijangkau
dan
berkelanjutan
berpengaruh
terhadapkesehatanmasyarakat,produktivitas ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat secara
keseluruhan.
yaitubilamemenuhi
Masyarakat
syarat
dikatakan
yaituketersediaan
air
memiliki dalam
akses
jumlah
terhadapairbersih
yang
cukup
untuk
memenuhikebutuhansehari-hari,kualitasairyang memenuhibakumutuyangditetapkanolehperaturan Menteri Kesehatan, dan kontinuitas artinya air selalu tersedia ketika diperlukan. Air di alam sangat jarang ditemukan dalam keadaan murni. Sekalipun air hujan, meskipun awalnya murni, telah mengalami reaksi dengan gas-gas di udara dalam perjalananya turun ke bumi dan selanjutnya terkontaminasi selama mengalir di atas permukaan bumi dan dalam tanah. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebututhan langsung yaitu air minum, mandi dan mencuci, air irigasiatau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi. Kualitas air mencakup tiga karkteristik, yaitu fisika, kimia dan biologi. B. SUMBER AIR Menurut UU Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 TentangSumberDaya Air, sumber air adalahtempatatauwadah air alamidan/ataubuatan yang terdapatpada, di atas, ataupun di bawahpermukaantanah. Air di bumi mengalami suatu siklus melalui serangkaian peristiwa yang berlangsung terus-menerus, dimana kita tidak tahu kapan dan dari mana berawalnya dan kapan pula akan berakhir. Serangkaina peristiwa tersebut dinamakan siklus hidrologi. Mengingat bahwa
2
sebagian besar air berada di lautan, maka alangkah baiknya jika penjelasan tentang siklus hidrologi dimulai dari laut. Presipitasi yang jatuh di permukaan bumi menyebar ke berbagai arah dengan beberapa cara. Sebagian akan tertahan sementara di permukaan bumi sebagai es atau salju, atau genangan air, yang di kenal dengan simpanan depresi. Sebagian air hujan atau lelehan salju akan mengalir ke saluran atau sungai. Hal ini di sebut aliran permukaan. Jika permukaan tanah porus, sebagian besar air akan meresap ke dala tanah melaui peristiwa yang disebut infiltrasi. Sebagian lagi akan kembali ke atmosfer memalui penguapan dan transpirasi oleh tanaman. Di bawah permukaan tanah. Pori-pori tanah berisi air dan udara. Daerah ini dikenal sebagai zona kapiler, atau zona aerasi. Air yang tersimpan di zona ini di sebut kelengasan tanah, atau air kapiler padakondisi tertentu air dapat mengalir secara lateral pada zona kapiler. Pada kedalaman tertentu, pori-pori tanah atau batuan akan jenuh air. Ait tanah ini bergerak sebagai aliran air tanah melalui batuan atau lapisan tanah sampai akhirnya keluar ke permukaan sebagai sumber air (spring), atau sebagai rembesan ke danau, waduk, sungai, atau ke laut. C. PENCEMARAN AIR Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001). Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu.
3
D. PENULARAN PENYAKIT MELALUI AIR a. Waterborne Diseases Waterborne Disease merupakan penyakit yang ditularkan ke manusia akibat adanya cemaran baik berupa mikroorganisme ataupun zat pada air. Kerugian akibat water-borne disease tidak hanya pada manusia namun juga dapat berdampak pada lingkungan tempat manusia tinggal. Kontaminasi pada manusia dapat melalui kegiatan minum, mandi, mencuci, proses menyiapkan makanan, ataupun memakan makanan yang telah terkontaminasi saat proses penyiapan makanan. Umumnya gejala paling sering akibat penyakit ini yaitu diare, dan paling sering terjadi pada anak-anak terutama pada daerah dengan sanitasi dan higienitas yang buruk. WHO memperkirakan bahwa waterborne disease merupakan 4,1% dari total penyebab kematian atau sekitar 1,8 juta jiwa pertahunnya. Waterborne disease diakibatkan oleh mikroorganisme berupa bakteri, protozoa, dan cacing. Untuk bakteri dan protozoa umumnya menyebabkan sakit akibat masuknya organisme tersebut dapat merusak jaringan ataupun sistem sirkulasi pada saluran pencernaan. Hal inilah yang menyebabkan pencernaan tidak bekerja optimal sehingga menyebabkan diare bagi penderita. Kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan sehingga menyebabkan luka saluran cerna yang berakibat pada diare beradarah. Diare yang cukup sering dapat berbahaya bagi manusia diakibatkan kekurangan cairan pada tubuh, dan kehilangan cairan parah dapat menyebabkan keseimbangan asam basa tubuh tidak seimbang yang berujung pada kerusakan sistem organ. Jika hal ini dibiarkan bahkan dapat meyebabkan kematian bagi penderita. b. Water Based Disease Water Based Disease adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian besar siklus hidupnya di air seperti Schistosomiasis.Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.Schistosomiasis diperoleh dari berenang, menyeberangi, atau mandi di air bersih yang terkontaminasi dengan parasit yang bebas berenang. Schistosomes berkembang biak di dalam keong jenis khusus yang menetap di air, dimana mereka dilepaskan untuk berenang bebas di dalam air. Jika mereka mengenai kulit seseorang, mereka 4
masuk ke dalam dan bergerak melalui aliran darah menuju paru-paru, dimana mereka menjadi dewasa menjadi cacing pita dewasa. Cacing pita dewasa tersebut masuk melalui aliran darah menuju tempat terakhir di dalam pembuluh darah kecil di kandung kemih atau usus, dimana mereka tinggal untuk beberapa tahun. Cacing pita dewasa tersebut meletakkan telur-telur dalam jumlah besar pada dinding kandung kemih atau usus. Telur-telur tersebut menyebabkan jaringan setempat rusak dan meradang, yang menyebabkan borok, pendarahan, dan pembentukan jaringan luka parut. Beberapa telur masuk ke dalam kotoran(tinja)atau kemih. Jika kemih atau kotoran pada orang yang terinfeksi memasuki air bersih, telur-telur tersebut menetas, dan parasit memasuki keong untuk mulai siklusnya kembali. Schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum biasanya menetap di dalam pembuluh darah kecil pada usus. Beberapa telur mengalir dari sana melalui aliran darah menuju ke hati. Akibatnya peradangan hati bisa menyebabkan luka parut dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah yang membawa darah antara saluran usus dan hati (pembuluh darah portal). Tekanan darah tinggi di dalam pembuluh darah portal (hipertensi portal) bisa menyebabkan pembesaran pada limpa dan pendarahaan dari pembuluh darah di dalam kerongkongan. c.
Water Washed Disease
Water Washed Disease adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan higiene perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat-alat dapur dan alat makan. Terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Water washed diseases merupakan penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit-penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia, dan penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis. Dan penyakit ini tidak hanya dipengaruhi kurangnya pemeliharaan kebersihan perorangan, namun juga dipengaruhi oleh kebersihan pada alat-alat, terutamapada alat dapur makan. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan . Water washed mechanism jenis penyakit water washed mechanism yang berkaitan dengan kebersihan individu dan umum. Adapun water washed diseases diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : 1.
Infeksi melalui alat pencernaan
Merupakan penyakit infeksi saluran pencernaan yang bersifat feacel-oral. Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur diantaranya “jalur yang melalui air (water borne) dan jalur yang melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (water washed)”. 5
2.
Infeksi melalui kulit dan mata
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan hygiene perorangan yang buruk. Penyakit ini dapat ditularkan dengan penyediaan air yang cukup bagi kesehatan perseorangan. 3.
Penyakit melalui binatang pengerat
Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan,yaitu: 1. Infeksi melalui alat pencernaan,seperti diare pada anak-anak. 2. Infeksi melalui kulit dan mata perti skabies dan trakoma. 3. Penyakit melalui gigitan binatang pengerat,seperti leptospirosis. 4. Infeksi kulit dan selaput lender, dan lepra Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare, penularannya bersifat fecal-oral. Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air (water borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (water washed). d.
Water Related Insect Vector
Water Related Insect Vector adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor penyakit yang sebagian atau seluruhnya perindukan hidupnya tergantung pada air misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever, dan sebagainya. Sedangkan menurut Slamet (2002), peran air dalam menularkan penyakit meliputi: 1. Air sebagai penyebar mikroba pathogen 2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit 3. Jumlah air yang tersedia tidak mencukupi, sehingga orang tidak dapat membersihkan dirinya dengan baik 4. Air sebagai sarang hospes sementara penyakit. Indonesia sendiri dengan adanya anomali cuaca ini penyebaran penyakit menular melalui water related insect vector mechanism atau sejenis penyakit yang ditularkan oleh gigitan serangga yang berkembang biak didalam air seperti penyakit DBD,malaria dan kaki gajahPemberantasannya
adalah
dengan
cara
pengendalian
populasi
vektor,
serta
pemeliharaan lingkungan air.
6
7
BAB III PEMBAHASAN A. HUBUNGAN AIR DENGAN PENULARAN PENYAKIT Macam-macam sumber air yang dipergunakan oleh masyarakat di Indonesia yaitu air permukaan, adalah air yang terdapat pada permukaan tanah, misalnya air sungai, air r awa dan air danau. Air tanah yang tergantung kedalamannya bisa di sebut air tanah dangkal atau air tanah dalam. Air angkasa yaitu air yang berasal dari atmosfir seperti hujan dan salju (Slamet, 2009). Beberapahal yang perludiperhatikandalampenyediaan air bersihadalahmengambil air darisumber
yang
bersih,
mengambildanmenyimpan
air
dalamtempat
yang
bersihdantertutupsertamenggunakangayungkhususuntukmengambil memeliharaataumenjagasumber
air
binatangdansumberpengotoransepertiseptictank, limbahharuslebihdari
10
meter,
air, daripencemaranoleh
tempatpembuangansampahdan
menggunakan
air
minum
yang
air direbus,
mencucisemuaperalatanmasakdanmakandengan air yang bersihdancukup. Masyarakat
yang
terjangkauolehpenyediaan
bersihmempunyairisikomenderitadiarelebihkecilbiladibandingkandenganmasyarakat
air yang
tidakmendapatkan air bersih (Andrianto, 1995).
Sebagaitindakan monitoring dandeteksidiniterhadappotensipencemaranterhadapsumber air
bersih,
dilakukankegiataninspeksisanitasi.Risiko
merupakankualifikasipenilaianterhadapkeadaansumber
pencemaransumber air
bersih
digunakanpendudukterhadapkemungkinankontaminasikotoranataupencemaran
air yang air.
8
Pencemaran
air
dapatberasaldarikondisisekitarsumberair
bersihsepertikontaminasitinja,
sampah, air limbahmaupunkotoranhewan. Pencemaran pengambilan berkisarantara
air.
air
dapatjugaberasalkondisikonstruksisumber
Sebagaimanakitaketahui, 50-70%
seluruhbagiantubuh.Pentingnya
keberadaan
dariseluruhberatbadan air
air
di
air
bersihsertacara
dalamtubuhmanusia,
yang
tersebar
bagikesehatandapatdilihatdarijumlah
dalamtubuhdimanaapabilaterjadikehilangan
air
di air 15%
dariberatbadandapatmengakibatkankematian. Pengertian water borne disease secara prinsip merupakan penyakit yang ditularkan melalui air yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen. Frekwensi terbanyak penyakit ini ditularkan pada air tawar yang terkontaminasi. Infeksi umumnya didapatkan ketika melakukan kegiatan seperti selama mandi, mencuci, minum, pengolahan makanan, atau pada saat mengkonsumsi makanan. Kejadian paling menonjol adalah timbulnya penyakit diare yang ditularkan melalui air. Istilah water borne disease terutama dimaksudkan untuk jenis infeksi yang terutama ditularkan melalui kontak atau mengkonsumsi air yang terinfeksi. Namun istilah ini juga dapat merujuk pada penyakit seperti malaria atau DHF sebagai "waterborne" terutama karena nyamuk memiliki fase air dalam siklus hidup mereka. Sedangkan mikroorganisme yang secara spesifik menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air diantaranya protozoa dan bakteri, banyak parasit usus, atau menyerang jaringan atau sistem peredaran darah melalui dinding saluran pencernaan. B. AIR MENJADI MEDIA PENULARAN PENYAKIT Berbagai penyakit ditularkan melalui air lainnya disebabkan oleh virus, parasit metazoan, nematoda tertentu, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Chandra (2007), penyakit penyakit yang berhubungan dengan air berdasarkan cara penularannya ada beberapa kelompok. Mekanisme penularan penyakit terbagi menjadi 4 bagian, yaitu: a. Waterborne mechanism : Adalahkumanpatogendalam
air
dapatmenyebabkanpenyakitpadamanusiaditularkankepadamanusiamelaluimulutatau
yang system
pencernaan.Metode ini berhubungan dengan kasus yang sering terjadi di indonesia. Penduduk desa masih sering membuang hajat di sekitaran sungai sehingga kotoran tersebut mengalir di sungai. Akan tetapi penduduk tersebut menggunakan sungai yang sudah tercemar dengan 9
banyak bakteri tersebut sebagai sumber air bagi kehidupan mereka dalam jal mencuci, memasak, mandi, dah bahkan meminum air tesebut. Maka yang terjadi pada penduduk tersebut adalah terkena penyakit diare yang disebabkan oleh salah satu bakteri bernama E.Coli yang mengalir di sungai. Penyakit yang ditimbulkan dari metode ini antara lain adalah kolera, tifoid, hepatitis, disentri dan poliomyelitis. b. Watherwashed mechanism Mekanismepenularaniniberkaitandengankebersihanumumdanperorangan.Padamekanism einiterdapattigacara penularan, yaitu: 1. Infeksimelaluialatpencernaan, sepertidiarepadaanak-anak 2. Infeksimelaluikulitdanmata, seperti scabies dan trachoma 3. Penularanmelaluibinatangpengeratsepertipadapenyakit leptospirosis c. Water-based mechanism Penyakit yang ditularkandenganmekanismeinimemilikiagenspenyebab yang menjalanisebagiansiklushidupnya di dalamtubuhvektoratausebagai intermediate host yang hidup di dalam air.Contohnya: skistosomiasis dan penyakit akibat Dracunculusmedinensis. d. Wather-related insect vector mechanism Agenpenyakitditularkanmelaluigigitanserangga yang berkembangbiak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue, malaria dan yellow fever. C. PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT OLEH AIR Strategipencegahandilakukandengan promosi kebersihan (menargetkan klorinasi pada perairan dalam negeri, mencuci tangan, menjaga kehigenisan diri, melakukan desinfeksi kakus dan tangki air di sekolah, informasi dan komunikasi tentang kolera), meningkatkan kadar klorinasi air di semua sumber dengan pemantauan yang ketat pada sumber distribusi dan tingkat distribusi sabun rumah tangga, dan oralit, peningkatan truk air yang mengandung klor. Klorinasi adalah pembubuhan klor aktif untuk membunuh mikroorganisme. Sumber klor yang biasa digunakan adalah kaporit [Ca(OCl)2]. Kaporit ketika dilarutkan dalam air akan berubah menjadi asam hipoklorit (HOCl) dan ion hipoklorit (OCl-) yang memiliki sifat desinfektan. HOCl dan ion OCl- bersifat sangat reaktif terhadap berbagai komponen sel bakteri. Selanjutnya HOCl dan ion OCl- disebut sebagai klor aktif (Rosyidi, 2010)
10
Pencegahan penularan penyakit melalui air juga dapat dilakukan dengan memakai teknologi sanitasi jamban pada rumah-rumah penduduk yang belum mempunyai jamban. Teknologi jamban dapat mengurangi pencemaran air yang disebabkan oleh kotoran manusia yang dibuang kemudian mengalir di sumber air seperti sungai. Ada beberapa syarat jamban sehat menurut Depkes RI (2004), antara lain : 1. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum. 2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. 3. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya. 4. Mudah dibersihkan dan aman penggunannya. 5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan ber warna. 6. Cukup penerangan 7. Lantai kedap air 8. Ventilasi cukup baik 9. Tersedia air dan alat pembersih.
Jamban baik dan memenuhi syarat akan menjamin beberapa hal yaitu: 1. Melindungi kesehatan masyarkat dari penyakit 2. Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan saran yang aman 3. Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vektor penyakit 4. Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan 11
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Penyebab terjadinya pencemaran air dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Aspek pelaku/penyebab dapat disebabkan oleh alam atau ulah manusia. Kontaminasi air tercemar pada manusia dapat melalui kegiatan minum, mandi, mencuci, proses menyiapkan makanan, ataupun memakan makanan yang telah terkontaminasi saat proses penyiapan makanan. Untuk bakteri dan protozoa pada air tercemar umumnya menyebabkan sakit akibat masuknya organisme tersebut ke dalam tubuh dan dapat merusak jaringan ataupun sistem sirkulasi pada saluran pencernaan. 2. Cara penularan penyakit melalui air ada beberapa kelompok yang terbagi menjadi 4 bagian, yaitu Waterborne Mechanism, Waterwashed Mechanism , Water-based Mechanism,Wather-related InsectVectorMechanism .
3. Pencegahan penularan penyakit dapat dilakukan dengan klorinasi pada
perairan
dalam negeri, mencuci tangan, menjaga tingkat kehigenisan diri sendiri, melakukan desinfeksi kakus dan tangki air dan tidak membuang hajat dan membuang sampah di bantaran sungai agar tidak mencemari sumber air. 4.2 Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. .
12
DAFTAR PUSTAKA https://id.scribd.com/doc/249686674/Hubungan-Air-Dengan-Penularan-Penyakit-DanStrategi-Penanganan-Water-Borne-Disease http://wwwaliefcom-alief.blogspot.co.id/2013/04/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat phbs_28.html https://inspeksisanitasi.blogspot.co.id/2012/10/sanitasi-jamban.html http://christoveltibe.blogspot.co.id/2015/02/hubungan-air-dengan-kesehatan.html?m=1
iv