kerangka acuan kerja mitigasi bencanaFull description
geofisikaDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Bahan Diklat Mitigasi Bencana Gerakan TanahFull description
mitigasi bencanaFull description
analisaDeskripsi lengkap
Tugas Mitigasi Bencana Geofisika Unhas tahun 2015Deskripsi lengkap
modulFull description
Full description
tugas kerja soalFull description
geografiFull description
SIG Untuk Mitigasi BencanaFull description
geofisika
MITIGASI BENCANA KEKERINGAN DI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA Oleh : MASHUDI A. (072211009)
A. PENDAHULUAN
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-ta bertahun-tahun). hun). Biasa Biasany nyaa kejad kejadia ian n ini ini munc muncul ul bila bila suat suatu u wilay wilayah ah secara secara teru teruss-me mene neru russ mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan meny menyeb ebab abka kan n keke kekeri ring ngan an kare karena na cada cadang ngan an air air tana tanah h akan akan habi habiss akib akibat at penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. manusia. Kekeringan Kekeringan dapat menjadi menjadi bencana bencana alam apabila apabila mulai mulai menyebabkan menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupa merupakan kan suatu suatu proses proses sehing sehingga ga batasan batasan kekeri kekeringa ngan n dalam dalam setiap setiap bidang bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan. Gunun Gunungki gkidul dul,, merupa merupakan kan salah salah satu daerah daerah yang yang menjadi menjadi langga langganan nan kekeringan, kekeringan, seperti di Dusun Kamal, Desa Wunung, Wunung, Kecamatan Wonosari, hilir hilir mudik mudik mobil mobil tangki tangki air merupa merupakan kan hal biasa. biasa. Seperti Seperti persoal persoalan an rutin rutin tahun tahunan an,, warg wargaa Dusu Dusun n Kama Kamall meng mengha hada dapi pi kesu kesuli lita tan n air. air. Wa Warg rgaa perlu perlu
1
mengeluarkan uang untuk membeli air dari mobil tangki dan menggunakannya untuk mencuci, masak, mandi sampai beribadah. Keadaan itu telah berlangsung turun temurun. Bahkan warga sudah biasa menjual kambing demi mendapatkan air. Sebenarnya masalah kekeringan di DIY tak hanya terjadi di Gunungkidul. Hampir di semua kabupaten bahkan di Kota Jogja kekeringan juga selalu terjadi. Hanya tingkat dan penanganan kekeringan berbeda antara satu dengan yang lain.
B. FAKTOR PENYEBAB KEKERINGAN
Faktor-faktor penyebab terjadinya bencana kekeringan di Gunungkidul: 1. Lapisan tanah tipis 2. Air dalam tanah 3. Tekstur tanah kasar 4. Iklim 5. Vegetasi 6. Topografi
C. MITIGASI BENCANA KEKERINGAN DI GUNUNGKIDUL 1. PRA BENCANA
a. Memanfaatkan sumber air yang ada secara lebih efisien dan efektif. b. Memprioritaskan pemanfaatan sumber air yang masih tersedia sebagai air baku untuk air bersih. c. Menanam pohon dan perdu sebanyak-banyaknya pada setiap jengkal lahan yang ada di lingkungan tinggal kita.
2
d. Membuat waduk (embung) disesuaikan dengan keadaan lingkungan. e. Memperbanyak resapan air dengan tidak menutup semua permukaan dengan plester semen atau ubin keramik. f. Kampanye hemat air, gerakan hemat air dan perlindungan sumber air. Antisipasi penanggulangan kekeringan dapat dilakukan melalui dua tahapan strategi yaitu perencanaan jangka pendek dan perencanaan jangka panjang. a. Perencanaan Jangka Pendek
1)Penetapan
prioritas
pemanfaatan
air
sesuai
dengan
prakiraan
kekeringan. 2) Penyesuaian rencana tata tanam sesuai dengan prakiraan kekeringan. 3) Pengaturan operasi dan pemanfaatan air waduk untuk wilayah sungai yang mempunyai waduk. 4) Perbaikan sarana dan prasarana pengairan. 5)Penyuluhan/sosialisasi
kemungkinan
terjadinya
kekeringan
dan
dampaknya. 6) Penyiapan cadangan pangan. 7) Penyiapan lapangan kerja sementara (padat karya) untuk meringankan dampak. 8) Persiapan tindak darurat. 9) Pembuatan sumur pantek atau sumur bor untuk memperoleh air. 10) Penyediaan air minum dengan mobil tangki. 11) Penyemaian hujan buatan di daerah tangkapan hujan. 12) Penyediaan pompa air.
3
b. Perencanaan Jangka Panjang
1) Pelaksanaan reboisasi atau konservasi untuk meningkatkan retensi dan tangkapan di hulu. 2) Pembangunan prasarana pengairan (waduk, situ, embung). 3) Pengelolaan retensi alamiah (tempat penampungan air sementara) di wilayah sungai. 4) Penggunaan air secara hemat. 5) Penciptaan alat sanitasi hemat air. 6) Pembangunan prasarana daur ulang air. 7) Penertiban pengguna air tanpa ijin dan yang tidak taat aturan.
2. SAAT TERJADI BENCANA
Sasaran penanggulangan kekeringan ditujukan kepada ketersediaan air dan dampak yang ditimbulkan akibat kekeringan. Untuk penanggulangan kekurangan air dapat dilakukan melalui: a. Pembuatan sumur pantek atau sumur bor untuk memperoleh air. b. Penyediaan air minum dengan mobil tangki. c. Penyemaian hujan buatan di daerah tangkapan hujan. d. Penyediaan pompa air. e. Pengaturan pemberian air bagi pertanian secara darurat (seperti gilir giring).
4
3. PASCA BENCANA
Kegiatan pemulihan mencakup kegiatan jangka pendek maupun jangka panjang akibat bencana kekeringan antara lain: a. Bantuan sarana produksi pertanian. b. Bantuan modal kerja. c. Bantuan pangan dan pelayanan medis. d. Pembangunan prasarana pengairan, seperti waduk, bendung karet, saluran pembawa, dll. e. Pelaksanaan konservasi air dan sumber air di daerah tangkapan hujan. f. Penciptaan alat-alat sanitasi yang hemat air. g. Penertiban penggunaan air.