Masalah relevansi pendidikan Diposkan oleh 0900845.blogspot.com , Kamis, 05 April April 202 at 0!."!, in Masalah relevansi pendidikan
Masalah Masalah ini berkenaan dengan rasio rasio antara tamatan yang dihasilkan dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan diharapkan satuan pendidikan pendidikan di atasnya atasnya atau indtitusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. atasnya. Masalah Masalah relevansi juga dapat diketahui dari banyaknya lulusan dari satuan satuan pendidikan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja Pentingnya pendidikan sebagai kegiatan yang menentukan kualitas hidup seseorang atau bangsa sudah menjadi kebutuhan mutlak Pentingnya pendidikan sebagai kegiatan yang menentukan kualitas hidup seseorang atau bangsa sudah menjadi kebutuhan mutlak. Karena itu pendidikan harus dilakukan secara sadar melalui sebuah kesengajaan yang terencana dan terorganisir dengan baik. Semua demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan sasaran lain meliputi obyek peserta, sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang lain. Kecerdasan Kecerdasan intelektual intelektual tak akan berarti, tanpa adanya kecerdasan emosional emosional yang dimiliki oleh seseorang. Kecerdasan emosional atau lazim disebut !, diantaranya, Memiliki kemampuan mengend mengendali alikan kan diri, diri, sabar sabar,, ulet, ulet, tabah tabah dan tahan tahan uji dalam dalam menghad menghadapi api berbaga berbagaii tantan tantangan, gan, toleransi dalam menghadapi berbagai perbedaan dan konsisten dalam kebaikan. Pendidikan Pendidikan yang berhasil berhasil membuat pribadi yang utuh, bukan hanya mengutamakan mengutamakan kecerdasan inte intele lekt ktua uall dan emos emosio ional nal saja saja,, fond fondas asii spir spirit itua uall juga juga fakt faktor or kunci kunci untu untuk k kebe keberha rhasi sila lan. n. Kecerdasan Kecerdasan spiritual, spiritual, antara lain, hatinya hatinya selalu selalu terkait terkait dengan "ang "ang Maha Pencipta #$llah #$llah S%&'. (ati dan pikirannya selalu merasa dekat dan merasa dia)asi oleh $llah S%&. Memiliki kesadaran akan adanya akhir kehidupan dan kembali kepada*+ya. $da perasaan gundah dan geli gelisa sah h
keti ketika ka
melak elakuk ukan an
satu atu
maks maksiiat
dan dan
sece secepa pattnya nya
bert bertau auba batt
kepa kepada da
$llah. ah.
Keutuhan pendidikan juga terlihat dari kecerdasan sosial yang dimiliki seseorang. Kecerdasan ini menunjukkan pada kita seberapa besar, nilai*nilai sosial diajarkan dalam sebuah pendidikan. an bagaimana prakteknya di lapangan saat seseorang terjun langsung dalam masyarakat. -ntuk melihat melihat kecerd kecerdasa asan n ini dimili dimiliki ki seseor seseorang ang biasany biasanyaa ditanda ditandaii dengan dengan keikhl keikhlasa asanny nnyaa untuk untuk berusaha memberikan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat. Mampu berempati pada kesulitan orang lain. ela berkorban untuk kepentingan bersama, tidak mementingkan golongan, tapi kepentingan bersama yang lebih besar. /ika orang itu menjadi leader atau pemimpin, maka karya)an yang dipimpinnya merasa terayomi dan nyaman. Pendidikan di 0ndonesia i 0ndon 0ndones esia ia,, pendi pendidi dika kan n diar diarah ahkan kan untuk untuk mela melahi hirka rkan n manu manusi sia* a*ma manu nusi siaa yang yang cerda cerdas, s, bertanggung ja)ab, bermoral, berkepribadian luhur, berta1)a, dan memiliki keterampilan. engan anggaran 23 4 dari $PB+. Maka tujuan ini bukanlah hal yang mustahil. Sudah banyak bukti yang mendukung adanya peningkatan pendidikan ini. Prestasi anak*anak bangsa juga banyak mengharumkan bangsa di berbagai kancah internasional. +amun kita tidak boleh lengah, masih banyak pendidikan yang belum mencapai tujuannya. 0ni diindikasikan dengan banyaknya kerusakan moral di kalangan pelajar, seperti beredarnya video* video porno yang bisa diakses melalui ponsel. 0ni akibat dari bebasnya penga)asan dan akses informasi yang masuk kepada masyarakat, tanpa ada kontrol dari pihak yang terkait. Korups Korupsii dan kolusi kolusi serta serta nepoti nepotisme sme masih masih banyak banyak kita kita temui temui dalam dalam birokr birokrasi asi pendidi pendidikan kan,, sehingga sehingga menimbulkan menimbulkan konflik dikalangan dikalangan internal internal dan berpotensi berpotensi untuk menimbulkan menimbulkan konflik perpecahan. Pendidikan juga masih banyak yang kita lihat belum berpihak pada rakyat umum. i kalangan masyarakat mahalnya pendidikan membuat mereka lebih memilih untuk memenuhi kebutu kebutuhan han dasar dasar,, sepert sepertii makan, makan, sandan sandang g dan papan. papan. Belum Belum tercapa tercapainy inyaa tujuan tujuan pendid pendidika ikan n diakibatkan
oleh5
a. Belum terintegrasinya pendidikan moral #agama' dengan pendidikan lainnya. $da sebagian anggapan bah)a pendidikan agama hanya dilakukan di pesantren, padahal di sekolah umum pendidikan agama juga diajarkan hanya saja porsinya masih sedikit, sehingga belum maksimal. b. c.
Pendidikan
etika
hanya Minimnya
d. Sikap hidup yang semakin materialis dan hedonis
terbatas
pada
pengetahuan keteladanan
-ntuk meminimalisasi hal ini, maka ada upaya yang bisa dilakukan, antara lain, perbaikan kurikulum pendidikan secara menyeluruh, misalnya dengan melakukan pendidikan alternatif tambahan diluar kurikulum. Perbaikan sistem pengajaran dan pendidikan, penguatan keteladanan, penguatan nilai agama dalam kehidupan.
Masalah efisiensi pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan berkenaan dengan proses pengubahan atau transformasi masukan produk #ra) input' menjadi produk #output'. Salah satu cara menentukan mutu transformasi pendidikan
adalah mengitung besar
kecilnya
penghamburan
pendidikian
#educational )astage', dalam arti mengitung jumlah murid6mahasis)a6peserta didik yang putus sekolah, meng*ulang atau selesai tidak tepat )a ktu. /ika peserta didik sebenarnya memiliki potensi yang memadai tetapi mereka tidak naik kelas, putus sekolah, tidak lulus berarti ada masalah dalam efisiensi pendidikan. Masalah efisiensi pendidikan juga terjadi di perguruan tinggi. Masalah tersebut dapat diketahui dari adanya para mahasis)a yang sebenarnya potensial tetapi putus kuliah dan gagal menyelesaikan pendidikannya pada )aktu yang tepat. c. Masalah efektivitas pendidikan
Masalah efektivitas pendidikan berkenaan dengan rasio antara tujuan pendidian dengan dengan hasil pendidikan #output', artinya sejauh mana tingkat kesesuaian antara apa yang diharapkan dengan apa yang dihasilkan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Pendidikan merupakan proses yang bersifat teleologis, yaitu diarahkan pada tujuan tertentu, yaitu berupa kualifikasi ideal. /ika peserta didik telah menyelesaikan pendidikannya namun belum menunjukkan kemampuan dan karakteristik sesuai dengan kualifiksi yang diharapkan berarti adalah masalah efektivitas pendidikan. #eningkatan m$t$
Pasca reformasi, pendidikan di 0ndonesia mengalami perubahan arah yang lebih menonjolkan perspektif ekonomi. Pendidikan dalam perspektif ekonomi dianggap memiliki peran yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan daya saing nasional dan membangun kemandirian bangsa yang menjadi prasyarat mutlak dalam memasuki persaingan antar bangsa di era global.
Melalui ketersediaan manusia yang menguasai iptek akan menentukan kemampuan bangsa dalam memasuki kompetensi global dan ekonomi pasar bebas yang menuntut daya saing tinggi. Kemandirian bangsa yang dimaksudkan dalam encana Pembangunan /angka Panjang +asional adalah konsep yang dinamis karena mengenali bah)a kondisi yang saling ketergantungan, baik konstelasinya, perimbangannya, maupun nilai*nilai yang mendasari dan mempengaruhinya. Saat ini konstelasi didunia didominasi oleh negaranegara maju #$S dan -ni ropa', sehingga kondisi perimbangan dan nilai*nilai yang mendasari dan mempengaruhi konstelasi#hubungan *hubung an' tersebut secara otomatis akan didominasi oleh negara*negara maju. Bila demikian, kemandirian Bangsa 0ndonesia akan bermakna senantiasa memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap negara*negara maju dan tidak akan pernah mampu bersaing apalagi sejajar dengan mereka. Pendidikan dalam konteks kemanfaatan, mutu pendidikan harus dikaitkan dengan isu relevansi pendidikan. Sehingga system pendidikan dianggap relevan jika memiliki keseimbangan dengan system ekonomi dan ketenagakerjaan. $rtinya bah)a lulusan pendidikan memiliki kesesuaian dengan kebutuhan ekonomi akan pekerja sebagai pelaku pembangunan diberbagai sector. ealitas keunggulan dan daya saing pendidikan 0ndonesia yang dikaitkan dengan produktivitas tenaga kerja lulusan, berada dalam posisi 72 dari 72 negara di $sia #Poltical and conomic isk 8onsultancy6 P8,2337' . Pemeringkatan 0nternasional tersebut telah menilai system pendidikan di 0ndonesia yang kurang relevan dengan kebutuhan pembanguna. 0su P8 mengkaitkan kualitas pendidikan dengan mutu tenaga kerja sebagai salah satu factor ekonomi telah menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan kualitas dan produktivitas pekerja. -ntuk selanjutnya pemerintah melakukan perluasan dan pemerataan pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat ditempatkan pada prioritas tertinggi dalam pembangunan pendidikan. Mutu dan relevansi pendidikan tercermin dari kemampuan membentuk kecakapan#competenc ies' lulusan agar dapat menjadi pekerja produktif dengan upah yang lebih tinggi. Kesempatan pendidikan keahlian,ketrampila n dan profesi harus besar dan merata dikaitkan dengan sentra*sentra pengembangan ekonomi industri,pendayagun aan iptek, dan peningkatan kecakapan hidup yang sesuai dengan prinsip belajar sepanjang hayat. Pendidikan dengan perspektif ekonomi secara nyata beralih fungsi menjadi mesin pencetak tenaga kerja baik pada skala local,nasional, dan 0nternasional. Pendidikan perspektif ekonomi
akan melahirkan SM*SM yang berorientasi individualis #untuk eksistensi diri dalam kehidupan',material is#kepuasan menikmati materi' dan liberalis #menganut kebebasan dalam berperilaku, berpendapat, kepemilikan dan berkeyakinan' . Pada akhirnya akan membentuk generasi yang tidak memberi kontribusi positif bagi pembangunan skala bangsa yang menghantarkan kemandirian bangsa di dunia 0nternsional. engan kata lain pendidikan perspektif ekonomi akan membentuk generasi*generasi yang senantiasa mempertahankan ketergantungan bangsa ini terhadap negara*negara maju selama kepentingan individu dan komunitasnya tidak terganggu. Bagaimana mungkin bangsa ini akan mampu bersaing secara berimbang apalagi menduduki posisi yang unggul dengan negara*negara maju. #emerataan pendidikan
S$$& ini paradigma pendidikan di 0ndonesia harus dicermati, khususnya mengenai kesempatan belajar, kesetaraan pendidikan, layanan komprehensif, memaksimalkan fungsi sekolah, serta orientasi layanan sesuai kebutuhan. (al ini dilakukan agar pemerataan pendidikan bisa menyeluruh. 7 Menteri Pendidikan +asiohal Muhammad +uh menyatakan, salah satu paradigma yang harus digeser adalah )ajib belajar sembilan tahun agar menjadi hak belajar sembilan tahun. 9Masyarakat punya hak untuk menuntaskan sembilan tahun pendidikan. Kalau itu menjadi hak. maka negara, harus menyiapkan seluruh sarana dan prasarana. Semua bisa menuntaskan pendidikan sembilan tahun.9 katanya saat membuka embuk +asional Pendidikan 2373 di Pusdiklat Pega)ai Ke*mcntenan Pendidikan +asional, epok, abu #:6:'. alam rapat kerja tahunan yang bertema 9Meningkatkan /aminan ;ayanan Pendidikan Berkualitas yang &erjangkau oleh Semua9, +uh juga menyatakan epdiknas saat ini menggalakan program kesetaraan dalam pendidikan. (al itu dikarenakan saat ini banyak masyarakat yang memerlukan layanan yang khusus di bidang pendidikan. Kelompok khusus tersebut dapat dibentuk karena faktor ke)ilayahan seperti tinggal di daerah perbatasan dan terpencil atau karena faktor kecacatan fisik. 9-ntuk masyarakat berstatus khusus, maka layanannya pun harus dilayani khusus. /angan statusnya khusus, tarir layanannykumurh. Kita tekankan betul siapapun yang akan membangun sekolah, fasilitas kampus dan seterusnya. &olong tambahi akses untuk saudara kita yang membutuhkan layanan khusus,9 urai +uh.
irektur /enderal Peningkatan Mutu Pendidik dan &enaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan +asional #irjen PMP&K Kemendik*nas' Baedho)i menyatakan, peran kepala dan penga)as sekolah tuga sangat penting guna meningkatkan kualitas dan pelayanan pendidikan saat ini. $pabila kompetensi kepala sekolah baik, maka ada hubungan yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah. 9$pabila kepala sekolahnya baik dan memiliki kompetensi bagus, maka kepala sekolah itu diyakini bisa melakukan pengelolaan sekolah dengan baik pula,9 tuturnya. http566bataviase.co.id6node672:<2= http%&&kl$bha$sb$k$.'ordpress.com&2008&08&!&dibalik(kebi)akan(peningkatan(m$t$( pendidikan(di(indonesia&
http566))).lintasberita.com6go6>:7<:7 http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/14/masalah-efsiensi-eektivitas-danrelevansi-pendidikan-dalam-perspekti-manajemen-pendidikan/ http://09004!.blo"spot.co.id/2012/04/masalah-relevansi-pendidikan.html 0!/11/1! 22:00
*endahn+a *elevansi #endidikan
iskamayanti 73?:@37<7273
/urusan Pendidikan Sosiologi Aakultas Keguruan dan 0lmu Pendidikan -niversitas Muhammadiyah Makassar 2372
KAA #-/AA*
$ssalamualaikum %arahmatullahi %abarakatuh,
Puji syukur Saya panjatkan atas kehadirat $llah S%&, atas berkat ahmat dan (idayah* +ya, sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas maka lah Belajar Pembelajaran Sosiologi ini yang membahas
mengenai
endahnya
elevansi
Pendidikan
i
0ndonesiaC.
Sebelumnya, Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini, tak terkecuali kepada guru pembimbing, teman* teman, dan juga semua
orang
yang
terlibat
dalam
proses
pembuatan
makalah
ini.
(arapan Saya, semoga makalah dari kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam memperdalam )a)asan mengenai Belajar Pembelajaran Sosiologi khususnya valuasi Belajar dan Pembelajaran. Saya juga meminta maaf apabila ada kesalahan,dan kekuranga dalam isi makalah Saya ini, karena seperti pepatah &ak $da Dading, yang &ak etakC maka tak ada seorangpun yang luput dari kesalahan. Maka dari itu, Saya sangat mengharapkan saran ataupun kritik
yang
berguna
untuk
membangun
dan
memperbanyak
pengetahuan
Saya.
Sekian dan &erima Kasih, %assalamualaikum %arahmatullahi %abarakatuh. Pengarang
iskamayanti
A 1 #-DA33A A.
atar
elakang
Bulan Mei selalu identik dengan Pendidikan. (al ini dikarenakan setiap tanggal 2 Mei, kita memperingati (ari Pendidikan 0ndonesia. Meski diperingati setiap tahunnya, tidak semua pihak menyadari kondisi pendidikan di 0ndonesia saat ini. &erkait dengan kondisi pendidikan di 0ndonesia, $bdul Malik Aadjar #Mendiknas tahun 2337' mengakui kebenaran penilaian bah)a sistem pendidikan di 0ndonesia adalah yang terburuk di ka)asan $sia. (asil survei Political and
Economic Risk Consultancy (PERC) menyebutkan bah)a sistem pendidikan di 0ndonesia terburuk di ka)asan $sia, yaitu dari 72 negara yang disurvei oleh lembaga yang berkantor pusat di (ongkong itu, Korea Selatan dinilai memiliki sistem pendidikan terbaik, disusul Singapura, /epang dan &ai)an, 0ndia, 8ina, serta Malaysia. Sedangkan 0ndonesia menduduki urutan ke*72, setingkat di ba)ah Eietnam. endahnya mutu dan relevansi pendidikan juga disebabkan oleh rendahnya kualitas tenaga pengajar. Penilaian dapat dilihat dari kualifikasi belajar yang dapat dicapai oleh guru dan dosen tersebut. ibanding negara berkembang lainnya, maka kualitas tenaga pengajar pendidikan tinggi di 0ndonesia memiliki masalah yang sangat mendasar. Melihat permasalahan tersebut, maka dibutuhkanlah kerja sama antara lembaga pendidikan dengan berbagai organisasi masyarakat. Pelaksanaan kerja sama ini dapat meningkatkan mutu pendidikan. apat dilihat jika suatu lembaga tinggi melakukan kerja sama dengan lembaga penelitian atau industri, maka kualitas dan mutu dari peserta didik dapat ditingkatkan, khususnya dalam bidang akademik seperti tekonologi industri. Masalah relevansi lebih terlihat saat banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Selain itu juga dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan # SMK' dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja. Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Masalah relevansi juga dapat diketahui dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.
-mumnya luaran yang diproduksi oleh sistem pendidikan #lembaga*lembaga yang menyiapkan tenaga kerja' jumlahnya secara kumulatif lebih besar daripada yang dibutuhkan di lapangan. Sebaliknya ada jenis*jenis tenaga kerja yang dibutuhkan di lapangan kurang diproduksi atau bahkan tidak diproduksi. Beberapa hal di atas mnyebabkan saya, tertarik untuk mekaji masalah Kondisi Pendidikan i 0ndonesia, khususnya Masalah endahnya elevansi Pendidikan i 0ndonesia. . *$m$san Masalah
alam pemaparan makalah ini, Saya menarik beberapa umusan Masalah untuk dikaji diantaranya5 7. 2. :. =.
$pa yang di maksud dengan relevansi pendidikan F Bagaimana tingkat relevansi pendidikan yang ada di 0ndonesia F /alaskan dampak dari tidak relevannya pendidikan yang ada di 0ndonesia F Bagaimana upaya untuk meningkatkan relevansi pendidikan F . $)$an
$dapun tujuan saya dalam membahas Masalah endahnya elevansi Pendidikan i 0ndonesia, yaitu5 7. 2. :. =. ?.
-ntuk menjelaskan apa sebenarnya itu relevansi pendidikan. -ntuk memperlihatkan rendahnya tingkat relevansi peendidikan di 0ndonesia. -ntuk memberikan penjelasan akan dampak yang ditimbulkan oleh relevansi pendidikan. -ntuk menunjukkan cara meningkatkan relevansi pendidikan. -ntuk sebagai tugas mid.
A 11 #-MAA6A A. #engertian *elevansi #endidikan
elevansi berkenaan dengan rasio antara tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau indtitusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Masalah relevansi juga dapat diketahui dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja. "aitu masalah yang berhubungan dengan relevansi #kesesuaian' pemilikan pengetahuan, keterampilan dan sikap lulusan suatu sekolah dengan kebutuhan masyarakat #kebutuhan tenaga kerja'. 8ontoh5 adanya kasus perusahaan* perusahaan yang masih harus mengeluarkan dana untuk pendidikan atau pelatihan bagi calon karya)annya, karena mereka dinilai belum memiliki ketrampilan kerja seperti yang diharapkan. elevan berarti bersangkut paut, kait mangait, dan berguna secara langsung. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. erap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntunan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan*tantangan baru yang sebagainya sering tidak diramalkan sebelumnya. elevansi pendidikan adalah sejauh mana system pendidikan dapat menghasilkan iuran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah*masalah seperti yang digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. ;uaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sector pembangunan yang beraneka ragam seperti sector produksi maka relevansi pendidikan dianggap tinggi. elevansi pendidikan dapat dilihat dengan mengikuti alur input*proses*output. Masukan #input' dalam komposisi tertentu yang diproses dengan metode tertentu akan
membuahkan dua macam hasil, yaitu hasil jangka pendek #output' dan hasil jangka panjang #outcome'. •
0nput pendidikan terdiri atas kurikulum, sis)a6peserta didik, guru6tenaga pendidik, sarana* prasarana, dana, dan masukan lain.
•
Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang terjadi sebagai bentuk interaksi dari berbagai input pendidikan.
•
(asil pendidikan #output ' mencakup antara lain kemampuan peserta didik, yang dapat diukur melalui prestasi belajar sis)a.
•
Gutcome pendidikan antara lain peningkatan mutu lulusan, yang dapat dilihat antara lain melalui jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya dan jumlah lulusan yang dapat bekerja. engan demikian, mutu input dan mutu proses merupakan faktor penentu mutu hasil, baik yang berupa hasil jangka pendek maupun hasil jangka panjang. Beberapa faktor yang berkenaan dengan input pendidikan dapat dikelompokkan kedalam faktor rumah atau keluarga, faktor sekolah, dan faktor sis)a. iantara ketiganya, sekolah merupakan komponen input yang paling erat hubungannya dengan kebijakan pendidikan. Kriteria *elevansi
Masalah relevansi pendidikan mencangkup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah*masalah seperti yang di gambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. ;uaran pendidikan diharapkan dapat mengisi ssemua sektor pembangunan yang beranekaragam seperti sektor produksi, sektor jasa, dan lain*lain. Baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas. /ika sistem pendidikan menghasilkan luaran yang dapat mengisi semua sektor
pembangunan baik yang saktual #yang tersedia' maupun yang potensial dengan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja, maka relevansi pendidikan dianggap tinggi. Sebenarnya kriteria relevansi seperti yang dinyatakan tersebut cukup ideal jika dikaitkan dengan kondisi sistem pendidikan pada umumnya dan gambaran tentang kerjaan yang ada antara lain sebagai berikut5 •
Status lembaga pendidikan sendiri masih bermacam*macam kualitasnya.
•
Sistem pendidikan tidak pernah menghasilkan luaran siap pakai. "ang ada ialah siap kembang.
•
Peta kebutuhan tenaga kerja dengan persyaratannya yang dapat dugunakan sebagai pedoman oleh lembaga*lembaga pendidikan untuk menyusun programnya tidak tersedia. . Masalah *elevansi #endidikan
Masalah ini berkenaan dengan rasio antara tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau indtitusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Masalah relevansi juga dapat diketahui dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja Pentingnya pendidikan sebagai kegiatan yang menentukan kualitas hidup seseorang atau bangsa sudah menjadi kebutuhan mutlak Pentingnya pendidikan sebagai kegiatan yang menentukan kualitas hidup seseorang atau bangsa sudah menjadi kebutuhan mutlak. Karena itu pendidikan harus dilakukan secara sadar melalui sebuah kesengajaan yang terencana dan terorganisir dengan baik. Semua demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan sasaran lain meliputi obyek peserta, sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang lain. Kecerdasan intelektual tak akan berarti, tanpa adanya kecerdasan emosional yang dimiliki oleh seseorang. Kecerdasan emosional atau lazim disebut !, diantaranya, Memiliki kemampuan mengendalikan diri, sabar, ulet, tabah dan tahan uji dalam menghadapi berbagai tantangan, toleransi dalam menghadapi berbagai perbedaan dan konsisten dalam kebaikan. Pendidikan yang berhasil membuat pribadi yang utuh, bukan hanya mengutamakan kecerdasan intelektual dan emosional saja, fondasi spiritual juga faktor kunci untuk keberhasilan. Kecerdasan spiritual, antara lain, hatinya selalu terkait dengan "ang Maha Pencipta #$llah S%&'. (ati dan pikirannya selalu merasa dekat dan merasa dia)asi oleh $llah S%&. Memiliki kesadaran akan adanya akhir kehidupan dan kembali kepada*+ya. $da perasaan gundah dan gelisah
ketika
melakukan
satu
maksiat
dan
secepatnya
bertaubat
kepada
$llah.
Keutuhan pendidikan juga terlihat dari kecerdasan sosial yang dimiliki seseorang. Kecerdasan ini menunjukkan pada kita seberapa besar, nilai*nilai sosial diajarkan dalam sebuah pendidikan. an bagaimana prakteknya di lapangan saat seseorang terjun langsung dalam masyarakat. -ntuk melihat kecerdasan ini dimiliki seseorang biasanya ditandai dengan keikhlasannya untuk berusaha memberikan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat. Mampu berempati pada kesulitan orang lain. ela berkorban untuk kepentingan bersama, tidak mementingkan golongan, tapi kepentingan bersama yang lebih besar. /ika orang itu menjadi leader atau pemimpin, maka karya)an yang dipimpinnya merasa terayomi dan nyaman. #endidikan di 1ndonesia
i 0ndonesia, pendidikan diarahkan untuk melahirkan manusia*manusia yang cerdas, bertanggung ja)ab, bermoral, berkepribadian luhur, berta1)a, dan memiliki keterampilan.
engan anggaran 23 4 dari $PB+. Maka tujuan ini bukanlah hal yang mustahil. Sudah banyak bukti yang mendukung adanya peningkatan pendidikan ini. Prestasi anak*anak bangsa juga banyak mengharumkan bangsa di berbagai kancah internasional. +amun kita tidak boleh lengah, masih banyak pendidikan yang belum mencapai tujuannya. 0ni diindikasikan dengan banyaknya kerusakan moral di kalangan pelajar, seperti beredarnya video*video porno yang bisa diakses melalui ponsel. 0ni akibat dari bebasnya penga)asan dan akses informasi yang masuk kepada masyarakat, tanpa ada kontrol dari pihak yang terkait. Korupsi dan kolusi serta nepotisme masih banyak kita temui dalam birokrasi pendidikan, sehingga menimbulkan konflik dikalangan internal dan berpotensi untuk menimbulkan konflik perpecahan. Pendidikan juga masih banyak yang kita lihat belum berpihak pada rakyat umum. i kalangan masyarakat mahalnya pendidikan membuat mereka lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makan, sandang dan papan. Belum tercapainya tujuan pendidikan diakibatkan oleh5 7. Belum terintegrasinya pendidikan moral #agama' dengan pendidikan lainnya. $da sebagian anggapan bah)a pendidikan agama hanya dilakukan di pesantren, padahal di sekolah umum pendidikan agama juga diajarkan hanya saja porsinya masih sedikit, sehingga belum maksimal. 2. Pendidikan etika hanya terbatas pada pengetahuan. :. Minimnya keteladanan. =. Sikap hidup yang semakin materialis dan hedonis -ntuk meminimalisasi hal ini, maka ada upaya yang bisa dilakukan, antara lain, perbaikan kurikulum pendidikan secara menyeluruh, misalnya dengan melakukan pendidikan alternatif tambahan diluar kurikulum. Perbaikan sistem pengajaran dan pendidikan, penguatan keteladanan, penguatan nilai agama dalam kehidupan. . 7aktor #en+ebab idak *elevann+a #endidikan
$danya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan Kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja. endahnya mutu dan relevansi pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya5 7. Proses pembelajaran yang belum mampu menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas proses pelaksanaan pendidikan baik serta nyaman untuk pelajar. 2. Sarana dan prasarana dalam pendidikan. :. $nggaran * anggaran yang digunakan untuk menjalankan pendidikan tersebut. =. Belum didukungnya (asil*hasil pendidikan oleh sistem pengujian dan penilaian yang melembaga dan independen sehingga mutu pendidikan tidak dapat dimonitor secara ojektif dan teratur. ?. Kurikulum sekolah yang terstruktur dan sarat dengan beban menjadikan proses belajar menjadi kaku dan tidak menarik. H. Sistem yang berlaku pada saat sekarang ini juga tidak mampu memba)a guru dan dosen untuk
>. @. <. 73. 77.
melakukan pembelajaran serta pengelolaan belajar menjadi lebih inovatif. &enaga pengajar yang kurang handal, bila dibandingkan dengan tenaga pengajar negara lain. &enaga Kependidikan sebagai figur utama proses pendidikan. &enaga kependidikan sebagai manajer pendidikan. Masalah pendidikan dan kualitas manajemen pendidikan. Manajemen kinerja guru. D. ingkat *elevansi #endidikan Di 1ndonesia endahnya elevansi Pendidikan i 0ndonesia dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. ata B$PP+$S #7<? 4, iploma6S7 2>.?4, dan P& sebesar :H.H 4, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing*masing tingkat pendidikan yaitu 7:,=4, 7=,274, dan 7?,3>4. Menurut data Balitbang epdiknas 7<<<, setiap tahunnya sekitar : juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. $danya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan
kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja. Masalah pendidikan di 0ndonesia merupakan masalah yang serius. Bukti untuk hal itu dapat disimak dari peringkat (uman evelopment 0ndeI #(0' yang dipantau oleh -+P yang menunjukkan kualitas pendidikan di 0ndonesia dari tahun 7<= negara, tahun 7<<< peringkat 73? dari 7>= negara, dan tahun 2333 peringkat 73< dari 7>= negara dan dalam prestasi belajar yang dipantau oleh 0$$ #0nternational $ssociation for the valuation of ducational $chievement' di bidang kemampuan membaca sis)a S, 0ndonesia berada pada urutan ke*2H dari 2> negaraJ kemampuan matematika sis)a S;&P berada di urutan := dari :@ negaraJ kemampuan bidang 0P$ sis)a S;&P berada pada urutan ke :2 dari :@ negara #&. aka /oni, 233?'. -. Dampak dari idak *elevann+a #endidikan Di 1ndonesia
elevansi Pendidikan yaitu masalah yang berhubungan dengan relevansi #kesesuaian' pemilikan pengetahuan, keterampilan dan sikap lulusan suatu sekolah dengan kebutuhan masyarakat #kebutuhan tenaga kerja'. /ika hal ini tidak terjadi maka hal inilah yang menimbulkan dampak yang di sebut dampak tidak relevannya pendidikan, yaitu5 7. Bagi perusahaan*perusahaan yang masih harus mengeluarkan dana untuk pendidikan atau pelatihan bagi calon karya)annya, karena mereka dinilai belum memiliki keterampilan kerja seperti yang diharapkan. 2. Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. :. Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja. =. /umlah angka pengangguran yang semakin meningkat di 0ndonesia. D. 3pa+a Meningkatkan&Memperk$at *elevansi #endidikan
Pembangunan pendidikan telah membuahkan hasil yang relatif baik yang terlihat dari meningkatnya rata*rata lama sekolah dan angka melek aksara penduduk usia lima belas tahun ke atas, serta meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan pendidikan, yang ditandai oleh meningkatnya angka partisipasi kasar #$PK' pada semua jenjang pendidikan dan angka partisipasi sekolah #$PS' pada semua kelompok umur anak*anak usia sekolah. alam rangka memperkuat akses pendidikan, beberapa tahun terakhir ini telah dilakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan partisipasi pendidikan sekaligus menurunkan kesenjangan taraf pendidikan antarkelompok masyarakat melalui, antara lain, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dengan memberikan perhatian lebih besar pada daerah tertinggal.
&erkait dengan perencanaan pendidikan, ada satu hal yang perlu ditekankan, peran Bappenas ada pada tingkat makro di program sampai ke kegiatan. /adi Bappenas mendesain berapa pagu tiap program dan berapa pula detailnya pada kegiatanC, jelas Kepala Sub irektorat Pendidikan &inggi, Kementerian PP+6Bappenas, &atang Mutta1ien saat menerima kunjungan kerja P Kabupaten Kutai Kertanegara, di uang Serba Duna, Dedung Bappenas, Kamis #7:673'. ;ebih lanjut Pak &atang mengatakan, program*program tersebut adanya di level eselon 7 #dirjen' dan kegiatan adanya di level eselon dua. Berbeda dengan di masa lalu, Bappenas saat ini fokus pada kerangka, dan kerangka tersebut ditujukan untuk memperkuat capaian sasaran* sasaran pendidikan yang sudah disepakati dalam trilateral meeting rencana kerja pemerintah #KP'
antara
kementerian
PP+6Bappenas
dengan
Kementerian
Keuangan.
Sasaran*sasaran ini dicapai melalui program*program dan melalui ditjen* ditjen yang ada. &erkait dengan pemerintah daerah, itjen yang sangat berkaitan erat adalah itjen Pendidikan asar, itjen Pendidikan Menengah dan itjen Pendidikan Aormal dan 0nformal.
Pendidikan formal dan informal termasuk di dalamnya Pendidikan $nak -sia ini #P$-'. Kalau kita lihat sasaran yang ingin di capai dalam pendidikan intinya adalah bagaimana memperkuat akses, kemudian kualitas dan relevansi pendidikan. &entu saja akses tersebut nanti akan tekait dengan penyediaan sarana dan prasaranaC, ujar Pak &atang. Menciptakan lapangan kerja baik untuk para pengangguran maupun lulusan*lulusan baru yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Membuka pelatihan*pelatihan baik pelatihan
keterampilan maupun kursus bagi pengangguran agar mereka dapat melakukan kegiatan. Bagi pemerintah sebaiknya menentukan kembali kurikulum berdasarkan kebutuhan manusia ketika akan memasuli dunia kerja. Memperluas dunia kerja dari berbagai aspek kehidupan yang menjadi kebutuhan manusia. apat di rinci penanggulangan relevansi pendidikan ini antara lain5 7. apat menyediakan kesempatan pemerataan belajar artinya semua )arga negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan. 2.
apat mencapai hasil yang bermutu artinya5 perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
:. Pendidikan efektif perlu ditingkatkan secara terprogram. =. Pelaksanaan kegaitan kurikuler dan ekstrakurikuler dilakukan dengan penuh kesungguhan dan diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir ataupun kelulusa. ?. Melakukan penyusunan yang mantap terhadap potensi sis)a melalui keragaman jenis program studi H. Memberi perhatian terhadap tenaga kependidikan #prajabatan dan jabatan'.
A 111
#-33# A. Kesimp$lan
Setelah pembuatan makalah ini saya menarik beberapa kesimpulan tentang makalah ini, diantaranya5 elavansi Pendidikan adalah masalah pendidikan mencangkup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah*masalah seperti yang di gambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. elevansi pendidikan dapat dilihat dengan mengikuti alur input*proses*output. Masukan #input' dalam komposisi tertentu yang diproses dengan metode tertentu akan membuahkan dua macam hasil, yaitu hasil jangka pendek #output' dan hasil jangka panjang #outcome'. $danya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan Kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja. ata B$PP+$S #7<? 4, iploma6S7 2>.?4, dan P& sebesar :H.H 4, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing*masing tingkat pendidikan yaitu 7:,=4, 7=,274, dan 7?,3>4. ampak yang di sebut dampak tidak relevannya pendidikan, yaitu5 7. Bagi perusahaan*perusahaan yang masih harus mengeluarkan dana untuk pendidikan atau pelatihan bagi calon karya)annya, karena mereka dinilai belum memiliki keterampilan kerja seperti yang diharapkan. 2. Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya.
:. Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja. =. /umlah angka pengangguran yang semakin meningkat di 0ndonesia. Penanggulangan relevansi pendidikan ini antara lain5 7. apat menyediakan kesempatan pemerataan belajar artinya semua )arga negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan. 2.
apat mencapai hasil yang bermutu artinya5 perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
:. Pendidikan efektif perlu ditingkatkan secara terprogram. . 6aran
Setelah mengkaji makalah ini saya memberikan saran, yaitu5 7. Perbanyaklah membaca. 2. &entukan terlebuh dahulu arah pendidikan yang akan dipilih. :. Pemerintah hendaknya membuka lapangan pekerjaan yang sesuai dengan lulusan yang banyak menganggur. =. Perbanyaklah membuka sekolah*sekolah yang di butuhkan lulusannya. ?. Sebaiknya kurikulum tidak terlalu sering di rubah. H. &ingkatkan peran serta guru dalam memantau peserta didik.
DA7A* #36AKA
$ &irtarahardja, -mar. an Sulo ;a. 233@. Pengantar Pendidikan. /akarta5 P&. ineka 8ipta. $
Aityan.
2372.
Masalah Pendidikan
i 0ndonesia. Blogrol #Gnline'.
#http566blog.uin*
malang.ac.id6fityanku6masalah*pendidikan*di*indonesia6, iakses 3> /anuari 237:'.
$
0dza
azamta.
2373.
8.
Masalah
elevansi
Pendidikan.
Blogspot
#http566eeeemboh.blogspot.com623736726c*masalah*relevansi*pendidikan.html,
#Gnline'.
iakses
3>
/anuari 237:'
$ Kuntjojo. 233<. Masalah fisiensi, fektivitas, an elevansi Pendidikan alam Perspektif Manajemen
Pendidikan.
Blog
at
Wordpress
#Gnline'.
#http566ebekunt.)ordpress.com6233<63=67=6masalah*efisiensi*efektivitas*dan*relevansi* pendidikan*dalam*perspektif*manajemen*pendidikan6, iakses 3> januari 237:'.
$
%eb
Blog.
2372.
Masalah
elevansi
Pendidikan.
Blogspot
#Gnline'.
#http5663<33@=?.blogspot.com6237263=6masalah*relevansi*pendidikan.html, iakses 3> /anuari 237:'.
$
nhaLz
active.
2372.
elevansi
Pendidikan.
Blogspot
#Gnline'.
#http566nha*
active.blogspot.com623726376relevansi*pendidikan.html, iakses 3> /anuari 237:. iposkan oleh iskamayanti 0kha di 37.?? http://riskama%antiikha.blo"spot.co.id/201&/12/rendahn%a-relevansi-pendidikan.html ....................