UNIVERSITAS PASUNDAN
BUSINESS PLAN MARTABAK MANIS
Dosen
:
Bayu Indra
Mata Kuliah: Prepared by: Wulansari
NRP:
114010445 Veronika
NRP:
114010416 Windriyani
NRP:
114010449 Caroline
NRP:
A. Data Perusahaan Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan: Nama Perusahaan
: Martabak Manis Butet
Bidang Usaha
: Industri Makanan
Jenis Produk
: Martabak Manis
Alamat Perusahaan
: Jl.Jamin Ginting No.93, Medan
Nomor Telepon
: ( 061 ) 8217265
Alamat E-mail
:
[email protected]
Facebook, Twitter
:Martabak Manis Butet, ButetMartabak
Mulai Berdiri
: 01 November 2011
B. Biodata Pemilik Nama
: Betty Sinaga
Jabatan
: Pimpinan
Tempat dan tanggal Lahir
: Pangururan, 28 Maret 1991
Alamat Rumah
: Jl.Wijaya Kesuma No 14 Medan
Nomor Telepon/HP
: 085762029971
Alamat E-mail
:
[email protected]
Facebook/ Twitter
: Betty Sinaga /-
Pendidikan Terakhir
: Diploma
C. Struktur Organisasi Martabak Manis Butet Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal ini diatur tentang apa tugas pekerjaan, macam/jenis serta sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alatalatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu merumuskan tindakantindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan tersebut. (Raja Bongsu Hutagalung, Syafrizal Helmi Situmorang, Frida Ramadini). Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja
sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai. Betty Pimpinan
Gilbert Staf Produksi
Dian Staf Administrasi & Keuangan
Rahmad Staf Pemasaran
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Martabak Manis Butet Gambar 2.1 di atas menjelaskan bahwa untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Ke depannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.
Uraian Tugas Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit yang terdiri dari a. Pimpinan Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu. Job description :
1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Martabak Manis Butet. 2. Merencanakan dan menyusun program kerja 3. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu. 4. Membina karyawan. Kualifikasi: Minimal sedang berkuliah, usia minimal 20 tahun, mutu pribadi, disiplin, motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu mempengaruhi orang lain, mampu membuat keputusan, bersikap adil dan bertanggung jawab. b. Staf Produksi Job Description : 1. Memonitor pelaksanaan rencana produksi. 2. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja dan peralatan. Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal. c. Staf Administrasi dan Keuagan 1. Melakukan
pengecekan
harga-harga
pada
produk-produk
yang
telah
diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi yang telah laku terjual. 2. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan 3. Merencanakan
dan
mengendalikan
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
sumber-sumber
pendapatan
serta
Kualifikasi: Telah berpengalaman di bidangnya, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, teliti. d. Staf Pemasaran 1. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi; pembuatan dan stock usaha, distribusi, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran 2. Menentukan pasar sasaran 3. Memonitor
kepuasan
konsumen,
mengevaluasi
persaingan,
serta
mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar. 4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan keluar. Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.
D. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Produk yang dihasilkan Produk berupa makanan cepat saji yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat konsumen untuk menikmati produk ini. Kami menyajikan produk ini dengan cara yang berbeda, yaitu kami selalu menyajikannya dalam keadaan
hangat.
Dan
kami
juga
memperhatikan
lingkungan
dengan
menyajikannya menggunakan bungkus daun pisang sehiingga aroma daun pisang dan daun pandan juga memberikan kualitas yang lebih baik.
Ada beberapa variasi menu yang ditawarkan dalam usaha kami dan menjadi andalan Martabak Manis Butet ini a. Martabak manis rasa Keju
Martabak manis rasa keju ini merupakan salah satu menu andalan usaha kami. Tekstur martabak ini sangat lembut dan memiliki rasa manis yang pas di mulut kita, dan rasa keju yang begitu gurih yang terdapat di tengah-tengahnya. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp. 9.000,-
b. Martabak manis rasa coklat
Menu andalan kami yang lain adalah martabak manis rasa coklat. Rasa coklat yang begitu nikmat di mulut terdiri dari meises yang ditaburkan di tengahtengah martabak ini, ditambah lagi olesan susu coklat kental. Harga martabak ini adalah Rp. 9000,-
c. Martabak manis rasa keju-coklat
Martabak manis rasa keju-coklat ini merupan perpaduan antara rasa keju dan rasa coklat. Keju dan coklat ditaburkan di bagian tengah martabak ini. Harga martabak ini adalah Rp. 10.000,-
d. Martabak manis rasa coklat-kacang
Martabak manis rasa cokat kacang ini adalah variasi dari martabak coklat yang di bagian tengahnya ditambahi kacang. Rasa kacang membirakan cita rasa yang menarik pada martabak ini. Harga martabak ini adalah Rp. 8.000,e. Martabak manis rasa pandan-keju
Warna hijau pada martabak ini berasal dari pandan yang dicampurkan pada adonan martabak pada saat proses pengadukan adonan. Rasa dan aroma pandan member rasa khas yang nikmat, ditambah lagi taburan keju di bagian tengahnya, sehingga rasanya begitu nikmat. Harga martabak ini adalah Rp 11.000
2. Keunggulan Kompetitif 1. Memiliki berbagai macam macam bentuk. 2. Memiliki berbagai macam-macam rasa yang nikmat 3. Bahannya alami dan sangat higienis 4. Cara penyajiannya menarik 5. Harga relatif murah Selain keunggulan-keunggulan yang di atas ada beberapa pelayanan yang diberikan sebagai ciri khas dari “Martabak Manis” antara lain : 1. Menerapkan pelayanan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun ). 2. Memberikan potongan harga untuk even-even tertentu atau untuk pembelian dalam jumlah yang banyak. 3. Dapat menerima pesanan dalam jumlah besar. Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik simpati pelanggan sehingga mereka akan tetap nyaman berlangganan. 3. Gambaran Pasar Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan pangan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, karena manusia tidak bisa bertahan hidup
tanpa ketersediaan pangan. Permintaan pasar yang “demam” akan makanan cepat saji membuat Martabak Manis Butet optimis produk yang dijual dapat diterima di masyarakat dengan menu-menu andalan dan beda dari yang lain. Untuk mengatasi adanya persaingan antar sesama produk maupun produk yang berbeda tetapi masih dalam satu jenis Martabak Manis Butet melakukan kegiatan promosi untuk mendukung penjualan usaha ini yaitu sebagai berikut: a. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan b. Pemberian diskon pembelian produk Martabak Manis Butet untuk awal pembukaan. c. Brosur/ daftar harga, selebaran. d. Facebook, Twitter e. Promosi langsung ke konsumen, dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa martabak manis tersebut dan diharapkan menjadi media promosi ke orang lain.
4. Target Pasar Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha mikro ini pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Martabak Manis ini terdiri beberapa faktor:
a. Faktor Geografis
: Jl. Jamin Ginting No.96 Padang Bulan
b. Faktor Demografis
:1. Usia ; Segala Usia 2. Jenis Kelamin ; pria dan wanita 3. Agama ; Semua agama
Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih menyukai hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian (cepat saji) serta dapat pula sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari. Usaha Martabak ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya.
5. Trend Perkembangan Pasar Diperkirakan untuk kawasan Padang Bulan terdapat minimal 950.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan dikalangan kaum muda tersebut sedang demam makanan cepat saji maka permintaan barang
akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur. Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku dan akan mempengaruhi biaya operasional usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku serta gaji para karyawan yang akan berimbas pada harga produk usahaMartabak Manis ini. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha Martabak Manis ini. Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan
usaha
ini.
Namun,
dapat
dilihat
bahwa
tingkat
bunga
mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar.
6. Proyeksi Penjualan Dengan mengambil asumsi bahwa proyek Martabak Manis ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 30 bungkus maka omset yang diharapkan adalah Rp.270.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga Martabak sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap menunya dengan rincian sebagai berikut
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Martabak Manis” Pada hari pertama No Nama Menu Banyak @ Jumlah Harga (Unit)
(Rp)
1
Martabak Manis rasa Coklat
7
9.000
63.000
2
Martabak Manis rasa Keju
6
9.000
54.000
3
Martabak Manis rasa Keju
4
10.000
40.000
7
8.000
56.000
6
11.000
66.000
Coklat 4
Martabak manis rasa coklat kacang
5
Martabak Manis rasa pandan keju Total
30
279.000
Penulis memperkirakan proyeksi penjualan rata-rata 30 bungkus per hari. Sehingga dapat diketahui pula berapa keuntungan rata-ratanya per hari. Biaya untuk membeli bahan baku dan bahan pembantu adalah sekitar Rp. 170.000 per hari. Sementara hasil penjualan yang didapatkan selama sehari rata-rata sekitar Rp. 279.000. sehingga untung yang didapat selama sehari sekitar Rp. 109.000,Dengan tabel proyeksi penjualan pada hari pertama seperti di atas maka dapat disimpulkan Martabak Manis menjual kurang lebih 900 Martabak pada bulan pertama penjualan usaha ini. Berikut adalah proyeksi penjualan Martabak Manis dalam 5 (lima) tahun ke depan.
No
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan “Martabak Manis” Bulan Penjualan (dalam unit)
1
I
900
2
II
915
3
III
917
4
IV
920
5
V
923
6
VI
925
7
VII
925
8
VIII
920
9
IX
918
10
X
917
11
XI
925
12
XII
931
Dari gambar tabel 2.2 di atas memperlihatkan proyeksi penjualan Martabak Manis setiap bulannya. Pada bulan pertama permintaan Martabak Manis sebanyak 900 unit (bungkus) yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 30 bungkus . Dan pada bulan berikutnya terjadi kenaikan dan penurunan permintaan ini dapat disebabkan adanya kenaikan inflasi ataupun pertumbuhan ekonomi pada bulan-bulan tertentu yang sedang tidak baik. .
Tabel 2.3: Proyeksi penjualan “Martabak Manis” sesuai dengan variasi rasanya Rasa Coklat
Rasa Keju
Rasa Coklat
Rasa Coklat
Rasa Pandan
Jumlah
@9000
@9000
Keju
Kacang
Keju
Pendapatan
@10000
@8000
@11000
(Rp)
Januari
200
200
150
200
150
8.350.000
Februari
195
183
147
223
167
8.493.000
Maret
204
200
157
210
156
8.502.000
April
210
202
152
207
149
8.523.000
Mei
211
205
146
208
153
8.551.000
Juni
210
210
150
199
156
8.588.000
Juli
211
199
152
207
157
8.593.000
Agustus
212
190
152
210
156
8.534.000
September
216
192
151
200
158
8.529.000
Oktober
215
199
149
199
155
8.513.000
November
205
212
149
200
159
8.592.000
Desember
203
216
150
202
160
8.647.000
Grafik 2.1 proyeksi penjualan Martabak Manis sesuai variasi rasa martabak 250 200 150
Rasa Coklat
100
Rasa Keju
50 0
Rasa Coklat Keju Rasa Coklat Kacang Rasa Pandan Keju
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa penjualan menu andalan kami (rasa coklat dan rasa kuju) lebih tinggi daripada menu lainnya. Tetapi pada penjualan menu rasa coklat kacang juga mengalami penjualan yang tinggi, karena menu ini banyak digemari oleh masyarakat luas dan harganya yang relatif lebih murah dari menu lainnya. Proyeksi Penjualan Martabak Manis selama 5(lima ) Tahun ke depan Dalam proses berjalannya usaha ini selama lima tahun, usaha ini akan mengalami peningkatan dan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 5 % No
Tahun
Penjualan (dalam unit)
1
I
10840
2
II
11924
3
III
12520
4
IV
13772
5
V
15425
Diagram 2.4: Proyeksi penjualan Martabak Manis jangka waktu 5(lima) tahun
Strategi Pemasaran Martabak Manis Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha Martabak ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Promosi penjualan a.
Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan
b. Pemberian diskon pembelian produk Martabak Manis untuk awal pembukaan. c.
Promosi langsung ke konsumen.
2. Iklan a.
Brosur / daftar harga
b. Iklan di media cetak lokal c. 3.
Selebaran
Jejaring Sosial Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru
maka Martabak Manis ini akan menyampaikan informasi tersebut lewat jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Konsumen dapat melihat produk-produk yang tersedia diakun Facebook yaitu “Martabak Manis butet” dan di Twitter yaitu “Butetmartabak”. Usaha ini dilakukan untuk mempermudah penjualan dari usaha Martabak ini..
7. Analisis Pesaing Pesaing (competitor) merupakan factor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Kadangkala kita merasakan bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan prodk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang meniru dan membuat produk dengan lebih baik sserta murah dari produk yang ditirunya ( Raja Bongsu Hutagalung, Helmi syafrizal Situmorang, Frida Ramadini).
Pesaing utama dari usaha ini adalah sudah banyak nya penjual martabak martabak lain dalam berbagai macam rasa yang banyak dijual di pinggiranpinggiran jalan. Makanan seperti Martabak \Manis ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan Martabak manis ini menggunakan 1(satu) saluran distribusi: Zero level channel : dari produsen langsung ke konsumen Produsen
Konsumen
Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari produk pesaing sebagai berikut:
PESAING Usaha Gorengan
Tabel 2.5 Analisis Pesaing KEUNGGULAN KELEMAHAN 1. Harga lebih ekonomi 2. Lebih ringan untuk di jual.
Usaha Burger
1. Harga lebih ekonomis
1. Kurang menyehatkan
2. Kurang higienisnya produk yang dihasilkan.
1. kurang mengenyangkan perut
2. Sudah banyak dipasaran.
Usaha Bakso
1. Sudah dikenal oleh masyarakat
2. Harganya yang terjangkau.
1. Kurang higienis 2. Adanya isu “daging tikus” dalam bakso
3. Kurang menyehatkan karena adanya penyedap rasa.
Usaha Sate
1. Sudah dikenal baik oleh 1. Kurang higienis masyarakat
2. Harganya lebih ekonomis
2. Banyak terdapat di pasaran
E. Aspek Produksi 1. Proses produksi Masukkan ragi ke dalam santan hangat, aduk sampai larut dan berbuih, sisihkan.
Panaskan wajan martabak dan olesi margarine. Tuang adonan ke dalamnya sampai naik dan permukaannya agak mengering dan bagian luarnya menjadi kecoklatan. Angkat dan letakkan ke atas telenan potong.
Campur tepung dan gula, buat lubang ditengahnya, masukkan telur ke dalamnya. Uleni sambil dituangkan larutan santan, sampai gula larut, masukkan soda kue, uleni kembali sampau tercampur rata.
Taburkan gula pasir, meises, kacang tanah, keju, susu kental manis sesuai dengan pesanan konsumen. Dan bungkus di kemasan yang telah dipersiapkan.
2. Bahan utama dan penolong Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):
Tabel 2.6 Bahan Baku Per Hari Banyak @
No
Uraian
1
Tepung Terigu
5 kg
4.000
20.000
2
Gula Pasir
3 kg
9.000
27.000
3
Santan
2 kg
10.000
20.000
4
Telur
7 butir
1.000
7.000
5
Susu Kaleng
5 kaleng
5.000
25.000
6
Margarin
3 bungkus
8.000
24.000
7
Baking Powder
1 bungkus
2.000
2.000
Total
Jumlah Harga (Rp)
125.000
Tabel 2.7 Bahan Pembantu per Hari No
Uraian
Banyak
@
Jumlah Harga (Rp.)
1.
Meises
1 kg
10.000
10.000
2.
Keju
2 bungkus
8.000
16.000
3.
Kacang Tanah
0.5kg
10.000
5000
4.
Pandan
15 lembar
1.000
Total
15.000 46.000
3. Peralatan yang dibutuhkan Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. Adapun peralatan yang dibutuhkan yaitu :
No
Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan di usaha ini Tabel 2.8 Peralatan Peralatan/ Mesin Jumlah Harga Jumlah Harga Unit
1
Stelling
1
1.000.000
1.000.000
2
Kompor gas
1
300.000
300.000
3
Cetakan Martabak
2
20.000
40.000
4
Tabung gas
1
100.000
100.000
5
Gas 3 kg
1
15.000
15.000
6
Pisau
1
7000
7000
7.
Baskom
2
10.000
20.000
8.
Kemasan
30 buah
500
15.000
9.
Kantongan plastik
2 bungkus
2500
5000
Total
1.502.000
4. Sarana Penunjang Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon. Tabel 2.9 Biaya Sarana Penunjang Jenis Biaya
Jumlah Biaya
1. Listrik
Rp 50.000,-
2. Air
Rp 30.000,-
3. Telefon
Rp 40.000
Total Biaya Sarana Penunjang :
Rp 120.000,-
F. Analisis Sumber Daya Manusia Menurut Sadono Sukirno, sumber daya manusia adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. (2004:172). Pada tahap awal, usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga orang karyawan. Masing-masing
karyawan
memiliki
tugas-tugas
dalam
bidang
produksi,
administrasi dan marketing, Sedangkan untuk bidang sumber daya manusia dilakukan oleh pimpinan. Berikut adalah kompetensi SDM di usaha Martabak Manis Butet ini: 1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengetahui
bagaimana proses produksi makanan, mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan ulet. 2. Karyawan bagian marketing minimal merupakan tamatan Sekolah Menegah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mampu menganalisis kebutuhan pasar, mampu membuat strategi pemasaran, ulet, tidak diutamakan pengalaman. 3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma dibidang Akuntasi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu membuat laporan keuangan, dan jujur.
G. Rencana Pengembangan Usaha 1. Strategi Produksi Dalam strategi produksi, pemilik memilih bahan baku yang dapat menekan biaya produksi. Dengan demikian, pemilik dapat meminimaliskan anggaran operasional. Selain itu, pemilik juga akan menambah jenis produk yang dihasilkan untuk menambah minat konsumen. 2. Strategi Organisasi dan SD Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimilki oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan (Raja Bongsu, Helmi syafrizal Situmorang, Frida ramadini, 2010:108). Oleh karena itu, strategi yang diterapkan untuk mencapai hal diatas adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
Selain itu, memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk juga harus dilakukan dalam strategi ini 3. Strategi Marketing Strategi yang akan dilakukan oleh usaha ini dalam bidang marketing yaitu dengan memperkenalkan produk kepada konsumen melaui brosur, poster dan fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaran ini. Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat informative advertising. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan menyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan. Dengan melakukan promosi di media-media cetak maka
diharapkan akan tercipta brand
awareness dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan meningkat terhadap produk yang ditawarkan. 4. Strategi Keuangan Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk spekulasi (berjaga-jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah-ubah yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk memperluas usaha maka usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak bank atau pihak-pihak yang tertarik pada usaha ini
H. Pemanfaatan IT Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Dalam pemanfaatan IT, Martabak Manis Butet menggunakan akun Facebook dan Twitter untuk sarana promosi dari produk usaha burger ini dan perkembangan dari produk-produk yang tersedia di Martabak Manis Butet. Akun Facebook dan Twitter ini juga sebagai sarana bagi konsumen atau pelanggan untuk menyampaikan kritik dan saran dari produk-produk maupun pelayanan dari Martabak Manis Butet.
I. Analisis Keuangan Berikut ini adalah perencanaan penggunaan dan oleh usaha “Martabak Manis”. Data-data ini merupakan gambaran keuangan usaha “Martabak Manis” di masa yang akan datang. Laporan ini terdiri atas: 1. Proyeksi keuangan Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut: a.
Tabel 2.10 Sumber Pendanaan (dalam satuan rupiah)
Uraian
Persentase (%) (b) (c)
(a)
1. Modal Sendiri 2. Pinjaman Jumlah (1+2)
Jumlah (d)
7.000.000
0
0
0
7.000.000
0
0
0
0
0 7.000.000
b. Tabel 2.11 Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi Uraian
a. Tanah
Jumlah
0
b. Mesin/Peralatan
1.502.000
c. Peralatan Kantor
100.000
d. Infrastruktur
500.000
e. Biaya pra operasi
500.000
Jumlah
2.602.000
Rencana Arus Kas RENCANA ARUS KAS (dalam Ribuan) USAHA Martabak Manis Butet UNTUK TAHUN 2011
BLN 0
BLN I
BLN II
BLN III
BLN IV
BLN V
BLN VI
BLN VII
BLN VIII
BLN IX
BLN X
BLN XI
BLN XII
JUMLAH
-
8350
8493
8502
8523
8551
8588
8593
8534
8529
8513
8592
8647
102415
7000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7000
7000
8350
8493
8502
8523
8551
8588
8593
8534
8529
8513
8592
8647
109415
A. PENERIMAAN PENERIMAAN PENJUALAN
PENERIMAAN MODAL
SUB TOTAL PENERIMAAN
B.
PENGELUARAN
INVESTAS/ASSET
2602
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2602
PEMBELIAN BHN BAKU
-
5130
5135
5137
5140
5145
5147
5148
5142
5141
5139
5147
5153
61704
LISTRIK,AIR,TELEPON
-
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
1440
-
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
8400
GAJI PIMPINAN
-
850
850
850
850
850
850
850
850
850
850
850
850
10200
GAJI ADMINISTRASI
-
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
6000
BIAYA PEMASARAN
-
300
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
300
BIAYA TRANSPORTASI
-
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
2400
GAJI KARYAWAN
Universitas Sumatera Utara
ALAT TULIS KANTOR
-
15
-
15
-
15
-
15
-
15
-
15
-
90
BIAYA PEMELIHARAAN
-
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
600
SUB TOTAL PENGELUARAN
2602
7865
7555
7572
7560
7580
7567
7583
7562
7576
7559
7582
7573
93736
SELISIH KAS
4398
485
938
930
963
971
1021
1010
972
953
954
1010
1074
15679
C. SALDO KAS AWAL
-
4398
4883
5821
6751
7714
8685
9706
10716
11688
12641
13595
14605
-
D. SALDO KAS AKHIR
4398
4883
5821
6751
7714
8685
9706
10716
11688
12641
13595
14605
15679
15679
Universitas Sumatera Utara
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN USAHA Martabak Manis (dalam ribuan rupiah) Tabel 2.12: Proyeksi Aliran Arus Kas 5 Tahun Kedepan Tahun Uraian
a.
1
2
3
4
5
102.415
113.204,3
118.864,5
130.750,9
146.441
7.000
0
0
0
0
93.736
95.670,9
97871,3
100.807.4
103.327,6
15.679
17.533,4
20.993,2
29.943,5
43.113,4
0
15.679
17.533,4
20.993,2
29.943,5
15.679
33.212,4
38.526,6
50.936,7
73.056,9
Sumber dana kas (Cash In
Flow) : - Penjualan (Sales) - Modal (Paid In Capital) b. Penggunaan dana (Cash out flow) c. Arus kas bersih (net flow = a – b) d. Keadaan kas awal e. Keadaan kas akhir (c + d)
2.
BEP ( Break Even Point ) Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung
berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali. Untuk mengetahui berapa lama modal usaha sop buah ini akan kembali maka perhitungan BEP nya adalah : Rumusnya: Total Pendapatan
= Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 1 bulan: Qty 1 bulan = 900 unit Harga = 900 x Rp 9.000 = Rp 8.100.000 Biaya Variabel
= Rp. 5.130.000
Biaya Tetap
= Rp. 10.467.000
Estimasi BEP = =
Rp 10.467.000 Rp8.100.000-Rp 5.130.000
= + 3,52 Bulan
J. Analisis Resiko Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/perusahaan dalam memprediksi masa depan perusahaannya. (Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang, Frida Ramadini,2010:115) Resiko yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini yaitu: 1. Resiko usaha a.
Resiko sistematis Resiko yang mungkin terjadi adalah berkurangnya laba perusahaan karena terjadinya situasi ekonomi yang buruk, seperti terjadinya inflasi. Hal ini akan mengurangi permintaan konsumen akan martabak karena naiknya kebutuhan pokok, maka konsumen akan lebih memilih barangbarang kebutuhan pokok dari pada membeli martabak manis
b. Resiko nonsistematis Resiko nonsistematis yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini adalah kesalahan manusia (human error), seperti kurangnya pengawasan manajer bagian produksi sehingga produk yang dihasilkan rusak, dan lain-lain. 2. Antisipasi risiko usaha a.
Antisipasi resiko usaha sistematis Untuk mengantisipasi resiko akibat situasi ekonomi yang buruk, maka usaha ini dapat mengurangi kegiatan produksi martabak manisnya sesuai kemungkinan permintaan konsumen akan produk, sehingga kerugian
yang ditanggung tidak terlalu besar. Alternatif lain, usaha ini dapat memberikan potongan harga untuk pembelian dengan jumlah tertentu sehingga dapat menarik minat konumen. b. Antisipasi resiko usaha nonsistematis Untuk mengurangi resiko usaha nonsistematis, maka harus diadakan pengawasan internal secara berkala untuk meminimalisisir kesalahan manusia. Selain itu, pelatihan dan pengembangan diri SDM juga dibutuhkan untuk mengembangkan potensi diri para karyawan.