PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
1 dari 20
PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY
…
CATATAN REVISI No.
Rev
Tanggal
Alasan Revisi
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Jabatan
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
2 dari 20
Dibuat Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh
HSE Dept. Head
Factory Manager
Direktur Operasional
David Atmodjo
Patar H Simanjuntak
Ricky Tanzil
01 Oktober 2017
01 Oktober 2017
01 Oktober 2017
Tanda Tangan Nama Tanggal
HALAMAN KOSONG
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
3 dari 20
DAFTAR ISI 0. Daftar Isi .................................................................................................................. 3 1. Tujuan ...................................................................................................................... 4 2. Profil Perusahaan ................................................................................................... 4 3. Istilah dan definisi................................................................................................... 5 4. Konteks PT. Medan Sugar Industry ....................................................................... 7 4.1 Memahami PT. Medan Sugar Industry dan Konteksnya .................................. 7 4.2 Memahami kebutuhan dan harapan Pihak Berkepentingan ............................ 7 4.3 Lingkup Sistem Manajemen Lingkungan PT. Medan Sugar Industry ............. 7 4.4 Sistem Manajemen Lingkungan PT. Medan Sugar Industry .......................... 8 5. Kepemimpinan ....................................................................................................... 9 5.1 Komitmen dan Kepemimpinan ....................................................................... 9 5.2 Kebijakan Lingkungan .................................................................................... 9 5.3 Peran, Tanggungjawab, dan Wewenang Perusahaan ................................. 10 6. Perencanaan 10 6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang ............................................ 10 6.2 Tujuan lingkungan dan perencanaan ........................................................... 12 7. Pendukung .......................................................................................................... 13 7.1. Sumber daya ............................................................................................... 13 7.2. Kompetensi ................................................................................................................13 7.3. Kesadaran ..................................................................................................................13 7.4. Komunikasi ................................................................................................................14 7.5 Informasi terdokumentasi.............................................................................. 14 8. Operasi .................................................................................................................. 15 8.1 Perencanaan dan pengendalian operasi........................................................ 15 8.2 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat .............................................................. 16 9. Evaluasi Kinerja .................................................................................................... 17 9.1 pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi........................................... 17 ..........................................................................................................
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
4 dari 20
9.2 Audit Internal ................................................................................................. 18 9.3 Tinjauan Manajemen ..................................................................................... 18 10. Peningkatan ........................................................................................................ 19 10.1 Umum.......................................................................................................... 19 10.2 Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan ................................................... 19 10.3 Perbaikan Berkelanjutan .............................................................................. 19 11. Referensi ............................................................................................................. 20 12. Lampiran ............................................................................................................. 20 A. Kebijakan K3L PT. Medan Sugar Industry ........................................................... i B. Struktur Organisasi PT. Medan Sugar I ndustry .................................................... ii C. Proses Bisnis PT. Medan Sugar Industry ........................................................... iii D. Tujuan & Sasaran HSE PT. Medan Sugar Industry ................ ............................ iv 1. TUJUAN Pedoman Sistem Manajemen Lingkungan PT. Medan Sugar Industry disusun untuk menyediakan suatu kerangka kerja bagi PT. Medan Sugar Industry untuk melindungi lingkungan dan menanggapi perubahan kondisi lingkungan yang seimbang dengan kebutuhan sosio ekonomi sesuai persyaratan standar internasional Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 serta untuk mencapai tujuan lingkungan yang konsisten dengan kebijakan lingkungan PT. Medan Sugar Industry. Penyusunan dan penerapan SML dengan pendekatan yang sistematis dapat membantu membangun kesuksesan jangka panjang Perusahaan dan menciptakan pilihan untuk berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dengan: lingkungan sekitar Perusahaan dengan mencegah dan Melindungi mengurangi dampak lingkungan yang merugikan dan mengurangi potensi dampak yang merugikan dari kondisi lingkungan di Perusahaan; Membantu Perusahaan dalam kepatuhan terhadap kewajiban; Meningkatkan kinerja lingkungan dengan mengendalikan atau mempengaruhi cara produk dan jasa Perusahaan dengan menggunakan perspektif siklus hidup yang dapat mencegah adanya dampak lingkungan dari yang tidak sengaja; Mencapai keuntungan finansial dan operasional yang dapat dihasilkan dari penerapan alternatif ramah lingkungan yang memperkuat posisi pasar Perusahaan; Mengkomunikasikan informasi lingkungan kepada pihak berkepentingan yang terkait; 2. PROFIL PERUSAHAAN PT. Medan Sugar Industry mulai beroperasi pada bulan September, 2013 dan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri gula rafinasi. Dalam
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
5 dari 20
pendiriannya, Manajemen bertekad untuk menjadikan PT. Medan Sugar Industry menjadi perusahaan gula rafinasi terkemuka di Indonesia. Sebagai badan usaha swasta yang berperan sebagai pendukung industri pangan nasional, PT. Medan Sugar Industry meyakini pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan dalam peningkatan profesionalisme dan memaksimalkan pencapaian perusahaan. Dengan mengacu kepada Master Plan pengembangan perusahaan, manajemen terus berupaya mewujudkan komitmen sepenuhnya dalam menjalankan praktek bisnis berdasarkan prinsip IC STAR (Integrity, Commitment, Strive for Excellence, Teamwork, Accountable, Respect ) yang memuat nilai-nilai perusahaan sebagai dasar bagi seluruh personel dalam aktivitas perusahaan sehari – hari. Prinsip dan nilai-nilai tersebut telah menjadi komitmen dari seluruh organisasi di perusahaan, baik organisasi tingkat pusat yang dikelola Dewan Direksi yang terdiri atas Direktur Operasi, Direktur Pemasaran, Direktur Keuangan dan Akuntansi dan Direktur Sumber Daya Manusia, dan dipimpin oleh Presiden Direktur; maupun organisasi di lapangan / pabrik yang dipimpin oleh Factory Manager yang juga merupakan Wakil Manajemen untuk Sistem Manajemen Lingkungan. Visi dari PT. Medan Sugar Industry adalah: Visi dari PT. Medan Sugar Industry adalah “To be Indonesia’s Leading Life Essential Company” dengan mengkedepankan proses kerja yang aman tanpa kecelakaan dan penyakit akibat kerja bagi seluruh karyawannya serta menjadi perusahaan yang berwawasan lingkungan. Misi Perusahaan : 1. Menjadi perusahaan gula terbaik 2. Menjadi perusahaan gula terbaik 3. Menjadi perusahaan gula terbaik 4. Menjadi perusahaan gula terbaik
bagi pelanggan. bagi karyawan. bagi pemegang saham. bagi masyarakat.
Data Umum Perusahaan: Nama Perusahaan : PT. Medan Sugar Industry : Jl. Pulau Tanah Masa II, Kawasan Industri Medan Tahap Alamat Pabrik II Desa Saentis, Percut Sei Tuan, Deli Serdang 20371 : Menara Thamrin 16 th Floor, Jl. M.H Thamrin Kav.3 Alamat Kantor Jakarta 10250 : Manufaktur Bidang Usaha : Gula Rafinasi Jenis Produk Kapasitas Produksi : ± 195.000 ton gula per tahun 3.
ISTILAH DAN DEFINISI
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
1.
2. 3. 4.
5. 6. 7.
8. 9.
10.
11. 12.
13. 14. 15.
16. 17.
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
6 dari 20
Audit: proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana criteria audit terpenuhi. Perbaikan berkelanjutan: kegiatan berulang untuk meningkatkan kinerja Perusahaan: PT. Medan Sugar Industry. Kepatuhan terhadap kewajiban: persyaratan hukum yang harus dipatuhi oleh perusahaan dan persyaratan lain yang harus atau telah dipilih oleh Perusahaan untuk dipenuhi. Tindakan Perbaikan: tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan untuk mencegah terulang kembali. Dokumentasi: informasi yang dibuat untuk operasional perusahaan seperti SOP, instruksi kerja, daftar periksa, dsb. Informasi Terdokumentasi: informasi yang diminta untuk dikendalikan atau dipelihara oleh Perusahaan dan media informasi tersebut, termasuk dokumentasi dan rekaman. Efektifitas: sejauh mana kegiatan yang direncanakan terealisasi dan hasil yang direncanakan tercapai. Lingkungan: area sekeliling Perusahaan beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan diantara mereka. Sistem manajemen lingkungan (SML): bagian dari sistem manajemen Perusahaan yang digunakan untuk mengelola aspek lingkungan, memenuhi kepatuhan kewajiban, dan menangani risiko dan peluang. Aspek lingkungan: elemen kegiatan, produk, dan jasa perusahaan yang berinteraksi atau dapat berinteraksi dengan lingkungan. Dampak lingkungan: perubahan ke lingkungan, apakah merugikan atau menguntungkan, secara keseluruhan atau sebagian yang dihasilkan dari aspek lingkungan Perusahaan. Tujuan Lingkungan: tujuan yang ditetapkan oleh Perusahaan yang konsisten dengan Kebijakan Lingkungan. Kinerja Lingkungan: kinerja yang terkait dengan pengelolaan aspek lingkungan. Bahan Berbahaya Beracun (B3): zat, energi, dan atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Limbah B3 (LB3): sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung B3. Pihak Berkepentingan: orang atau organisasi yang dapat mempengaruhi / dipengaruhi oleh, atau merasa akan terpengaruh oleh keputusan atau
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
7 dari 20
kegiatan Perusahaan. Ini termasuk pemerintah setempat, masyarakat lokal, dan organisasi non pemerintah setempat, dsb. 18. Siklus hidup: tahapan berurutan dan saling terkait dari sistem produk atau jasa, dimulai pemerolehan bahan baku dari sumber daya alam hingga pembuangan akhir, termasuk disain, produksi, transportasi / pengiriman, penggunaan, perlakuan akhir, dan pembuangan akhir. 19. Ketidaksesusaian: tidak terpenuhinya suatu persyaratan. 20. Alih daya: membuat pengaturan dimana eksternal Perusahaan melakukan bagian dari fungsi atau proses di Perusahaan seperti Pemasok dan Kontraktor. 21. Pencegahan pencemaran: penggunaan proses, praktik, teknik, bahan, produk, jasa, atau energy untuk menghindari, mengurangi, atau mengendalikan (secara terpisah atau dalam suatu kombinasi) penciptaan, emisi atau pembuangan dari setiap jenis polusi atau limbah, untuk mengurangi dampak lingkungan yang merugikan. 22. Rekaman: bukti dari hasil yang dicapai. 23. Risiko: dampak lingkungan yang berpotensi merugikan. 24. Peluang: dampak lingkungan yang berpotensi menguntungkan. 25. Aspek lingkungan signifikan: aspek lingkungan yang memiliki atau dapat berdampak signifikan terhadap lingkungan. 26. Manajemen Puncak: Direktur Operasional PT. Medan Sugar Industry yang mengarahkan dan mengendalikan opersional perusahaan pada level teratas. 27. Limbah / Sampah: sisa suatu usaha dan atau kegiatan 4. KONTEKS PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY 4.1. Memahami PT. Medan Sugar Industry dan Konteksnya Perusahaan menetapkan isu-isu internal dan eksternal yang relevan dengan tujuannya dan dapat mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai keluaran yang dituju dari Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Isu-isu tersebut termasuk kondisi lingkungan yang dipengaruhi atau dapat mempengaruhi Perusahaan. Penetapan isu-isu tersebut diatur sesuai “SOP Penentuan, Pemantauan Dan Peninjauan Kontek Organisasi” . 4.2. Memahami kebutuhan dan harapan Pihak Berkepentingan Perusahaan menentukan Pihak Berkepentingan yang relevan dengan SML, kebutuhan dan harapan yang relevan (misal. persyaratan) dari Pihak Berkepentingan, dan kebutuhan dan harapan yang mana yang menjadi kepatuhan terhadap kewajiban. Penentuan Pihak Berkepentingan tersebut diatur dalam “SOP Penentuan, Pemantauan Dan Peninjauan Kontek Organisasi” . 4.3. Lingkup SML PT. Medan Sugar Industry
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
8 dari 20
Batasan dan penerapan SML PT. Medan Sugar Industry mempertimbangkan: a) Isu internal dan eksternal yang merujuk pada 4.1; terutama isu yang berkembang mulai dari skala lokal sesuai di mana PT. Medan Sugar Industry beroperasi hingga ke skala selanjutnya, regional, dan global. b) Kepatuhan terhadap kewajiban yang merujuk pada 4.2, terutama hukum yang berlaku di Indonesia. SML berlaku untuk seluruh proses yang berkaitan dengan siklus hidup PT. Medan Sugar Industry dalam memproduksi gula rafinasi baik pada proses internal yang dapat dikendalikan atau proses eksternal yang berpengaruh, yaitu meliputi kegiatan di gudang dan gudang B3 / LB3 tempat penyimpanan (penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran material), proses produksi gula rafinasi termasuk pengendalian produksi, proses pemeliharaan prasarana, dan proses administrasi perkantoran yang dilakukan oleh Departement Process, Dep. Engineering dan Maintenance, Dept. Electrical & Instrument, Dept. Power Plant, Dept. Continous Improvement, Dept. HSE, Dept. QA & Lab, Dept. Human Resources & General Affairs, Dept. Finance & Accounting, dan Dept. Supply Chain Management. Kemampuan dan kewenangan Perusahaan untuk mempengaruhi dan mengendalikan dampak lingkungan dalam siklus hidup hidup produksi gula rafinasi tersebut ditetapkan dalam proses tindakan untuk menangani risiko dan peluang (lihat 6.1). Perusahaan menyusun dan memelihara “Manual Sistem Manajemen Lingkungan” sebagai informasi terdokumentasi untuk menetapkan lingkup SML, yang juga tersedia untuk Pihak Berkepentingan. 4.4. Sistem Manajemen Lingkungan PT. Medan Sugar Industry Untuk mencapai keluaran yang dituju, termasuk meningkatkan kinerja lingkungan, Perusahaan menyusun, menerapkan, memelihara, dan secara berkelanjutan meningkatkan SML, termasuk proses-proses yang dibutuhkan dan interaksinya, sesuai persyaratan dari ISO 14001:2015 yang ditetapkan dalam Standard Operating Procedure (SOP), instruksi kerja, dan standard internal Perusahaan (Standard) terkait SML, dengan mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari 4.1 dan 4.2, dan dengan pendekatan yang berdasarkan pada konsep Rencana –Laksana –Periksa –Tindak (PDCA): Rencana: menyusun tujuan lingkungan dan proses-proses yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai kebijakan lingkungan PT. Medan Sugar Industry. Laksana: menerapkan proses yang direncanakan. Periksa: memantau dan mengukur proses. Tindak: mengambil tindakan untuk perbaikan secara berkelanjutan.
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
9 dari 20
Model PDCA memberikan proses berulang yang digunakan Perusahaan untuk mencapai peningkatan berkelanjutan di bidang lingkungan dan juga kinerja Perusahaan secara keseluruhan, yang kerangka kerjanya digambarkan ditunjukkan sebagaimana gambar di bawah:
5.
KEPEMIMPINAN 5.1. Komitmen dan Kepemimpinan Direktur Operasional PT. Medan Sugar Industry sebagai Manajemen Puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen terhadap SML dengan: a) Bertanggunggugat untuk efektifitas SML; b) Memastikan kebijakan lingkungan dan tujuan lingkungan disusun dan sesuai dengan arahan strategis dan konteks Perusahaan; c) Memastikan integrasi persyaratan SML ke dalam proses bisnis Perusahaan; d) Memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan untuk SML; e) Mengkomunikasikan pentingnya pengelolaan lingkungan yang efektif dan sesuai dengan persyaratan SML; f) Memastikan SML mencapai keluaran yang dituju; g) Mengarahkan dan mendukung para personil untuk berkontribusi pada efektifitas SML. h) Mempromosikan perbaikan berkelanjutan; i) mendukung peran manajemen lain yang relevan untuk menunjukkan kepemimpinan mereka sebagaimana yang berlaku di area yang menjadi tanggungjawabnya. 5.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen Puncak menyusun, menerapkan dan memelihara suatu kebijakan lingkungan, yang di dalamnya ditentukan lingkup SML: a) Sesuai dengan tujuan dan konteks Perusahaan, termasuk sifat, skala, dan
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
10 dari 20
dampak lingkungan dari kegiatan, produk, dan jasa Perusahaan; b) Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan tujuan lingkungan; c) Termasuk komitmen untuk perlindungan lingkungan, termasuk pencegahan pencemaran dan komitmen khusus lainnya yang relevan dengan konteks Perusahaan; d) termasuk komitmen untuk memenuhi kepatuhan terhadap kewajiban; e) temasuk komitmen untuk melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap SML untuk meningkatkan kinerja lingkungan. Kebijakan Lingkungan PT. Medan Sugar Industry terintegrasi dengan “Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PT. Medan Sugar Industry” (pada lampiran) yang disusun dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi, yang dikomunikasikan di dalam Perusahaan dan tersedia untuk Pihak Berkepentingan. 5.3. Peran, Tanggungjawab, dan Wewenang Perusahaan Manajemen Puncak Perusahaan memastikan bahwa wewenang dan tanggungjawab untuk peran yang relevan telah ditetapkan dan dikomunikasikan di dalam Perusahaan. Penetapan wewenang dan tanggungjawab untuk peran yang relevan tersedia pada dokumen: Struktur Organisasi PT. Medan Sugar Industry ; SOP, Instruksi Kerja, dan Job Description Jabatan/posisi terkait . Manajemen Puncak telah menugaskan Factory Manager sebagai wakil manajemen, dan HSE Department Head (sebagai wakilnya), yang bertanggungjawab dan berwenang untuk: a) Memastikan bahwa SML sesuai dengan persyaratan ISO 14001:2015; b) Melaporkan kinerja SML, termasuk kinerja lingkungan kepada Manajemen Puncak. 6. PERENCANAAN 6.1. Tindakan untuk menangani risiko dan peluang 6.1.1. Umum Perusahaan menyusun, menerapkan dan memelihara proses-proses yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan 6.1.1 hingga 6.1.4 dengan mempertimbangkan isu-isu yang merujuk pada 4.1, persyaratan yang merujuk pada 4.2; lingkup SML; dan menentukan risiko dan peluang yang terkait dengan aspek lingkungan (lihat 6.1.2), kepatuhan terhadap kewajiban (lihat 6.1.3), isu lain dan persyaratan yang teridentifikasi pada 4.1 and 4.2; yang harus ditindaklanjuti untuk: Memberikan jaminan bahwa SML dapat mencapai keluaran yang dituju;
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
11 dari 20
Mencegah, atau mengurangi akibat yang tidak diinginkan, termasuk kondisi lingkungan eksternal yang dapat berpotensi mempengaruhi Perusahaan Mencapai perbaikan berkelanjutan. Dalam lingkup SML, Perusahaan menentukan potensi situasi darurat, termasuk yang dapat berdampak lingkungan. Perusahaan memelihara informasi terdokumentasi dari: Risiko dan peluang yang harus ditindaklanjuti, yaitu di dalam dokumen “Daftar Risiko dan Peluang” ; Proses-proses yang dibutuhkan dalam 6.1.1 hingga 6.1.4, sejauh yang diperlukan untuk meyakinkan mereka telah melakukan seperti yang telah direncanakan, yaitu di dalam “SOP Aspek Lingkungan” , dan “SOP Peraturan Perundang-Undangan K3L Dan Persyaratan Lainnya ”.
6.1.2. Aspek Lingkungan Di dalam lingkup SML, Perusahaan menentukan aspek lingkungan dari kegiatan, produk dan jasanya yang dapat dikendalikan dan dapat mempengaruhi, dan dampak lingkungan yang terkait, dengan mempertimbangkan perspektif siklus hidup. Saat menentukan aspek lingkungan, Perusahaan harus memperhitungkan: a) Perubahan, termasuk pembangunan baru atau yang direncanakan, dan kegiatan, produk, dan jasa yang baru atau dimodifikasi; b) Kondisi abnormal dan kondisi darurat yang dapat diduga Perusahaan harus menentukan aspek-aspek mana saja yang merupakan aspek lingkungan signifikan, dengan kriteria yang ditetapkan. Perusahaan harus mengkomunikasikan aspek lingkungan signifikan kepada berbagai tingkatan dan fungsi di Perusahaan dengan sesuai. Perusahaan memelihara “Daftar Risiko dan Peluang” sebagai informasi terdokumentasi: Aspek lingkungan dan dampak lingkungan yang terkait; Kriteria yang digunakan untuk menentukan aspek lingkungan signifikan; Aspek lingkungan signifikan 6.1.3. Kepatuhan terhadap kewajiban Perusahaan menentukan bahwa Wakil Manajemen dan Deputi Wakil Manajemen memiliki akses untuk kepatuhan terhadap kewajiban terkait aspek lingkungan; dan menentukan bagaimana kepatuhan terhadap kewajiban tersebut diterapkan Perusahaan, serta memperhitungkan kepatuhan terhadap kewajiban saat menyusun, menerapkan, memelihara dan secara berkelanjutan meningkatkan SML.
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
12 dari 20
Perusahaan memelihara “Daftar Peraturan dan Evaluasi Pemenuhan Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya” sebagai informasi terdokumentasi dari kepatuhan terhadap kewajiban. 6.1.4. Perencanaan Tindakan Perusahaan harus merencanakan: a) Tindakan untuk menindaklanjuti: 1) Aspek lingkungan signifikan 2) Kepatuhan terhadap kewajiban 3) Risiko dan peluang yang teridentifikasi di 6.1.1; b) Bagaimana cara untuk: 1) Mengintegrasikan dan menerapkan tindakan tersebut ke dalam prosesproses SML (lihat 6.2, klausul 7, klausul 8, dan 9.1), atau proses bisnis lainnya; 2) Mengevaluasi efektifitas tindakan tersebut (lihat 9.1). Perencanaan tindakan tercatat pada rencana pengendalian lebih lanjut dalam “Daftar Risiko & Peluang” yang kemudian menjadi masukan untuk penyusunan Program Kerja Perusahaan dan “Program Kerja Tahunan HSE” dengan mempertimbangkan pilihan teknologi dan persyaratan bisnis, operasional, dan keuangan. 6.2. Tujuan Lingkungan dan perencanaan untuk mencapainya 6.2.1. Tujuan Lingkungan Perusahaan harus menyusun tujuan lingkungan pada fungsi dan tingkatan yang relevan, dengan memperhitungkan aspek lingkungan signifikan Perusahaan dan kepatuhan terhadap kewajiban yang terkait, dan mempertimbangkan risiko dan peluangnya. Tujuan lingkungan harus konsisten dengan kebijakan lingkungan, terukur, dipantau, dikomunikasikan, dan dimutakhirkan kesesuaiannya Perusahaan memelihara dokumen “Tujuan & Sasaran HSE” sebagai informasi terdokumentasi mengenai tujuan lingkungan, yang dapat ditemukan pada lampiran. 6.2.2. Rencana tindakan untuk mencapai tujuan lingkungan “ Program Kerja Tahunan HSE ” disusun sebagai perencanaan merencanakan bagaimana cara untuk mencapai tujuan lingkungan pada “Tujuan & Sasaran HSE ”, dengan menentukan: a) Apa yang akan dilakukan; b) Sumberdaya yang dibutuhkan;
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
13 dari 20
c) d) e)
Siapa yang akan bertanggungjawab; Kapan akan diselesaikan; Bagaimana hasilnya akan dievaluasi, termasuk indikator untuk pemantauan kemajuan terhadap pencapaian sasaran lingkungan yang dapat diukur (lihat 9.1.1). Perusahaan harus mempertimbangkan bagaimana tindakan untuk mencapai kebijakan lingkungan dapat diintegrasikan dalam proses bisnis Perusahaan. 7.
PENDUKUNG 7.1. Sumber daya Perusahaan menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyusunan, penerapan, pemeliharaan dan peningkatan berkelanjutan SML, yang informasinya terdokumentasi dalam: “Daftar Risiko dan Peluang” “ Program Kerja Tahunan HSE” SOP-SOP terkait operasi lingkungan (lihat klausul 8). 7.2. Kompetensi Perusahaan harus: a) Menentukan kompetensi yang diperlukan dari pekerja yang di bawah kendalinya mempengaruhi kinerja lingkungan dan kemampuannya untuk memenuhi kepatuhan terhadap kewajiban; b) Memastikan pekerja tersebut kompeten yang berdasarkan pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesuai; c) Menentukan kebutuhan pelatihan terkait aspek lingkungan dan SML; d) Bila berlaku, mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan, dan mengevaluasi efektifitas tindakan yang diambil. Perusahaan menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti kompetensi, yang diuraikan dalam: “ SOP Kompetensi” “SOP Pelatihan” 7.3. Kesadaran Perusahaan harus memastikan pekerja yang di bawah kendali Perusahaan sadar akan: a. kebijakan lingkungan; b. aspek signifikan lingkungan dan dampak lingkungan actual dan potensial terkait pekerjaan mereka; c. kontribusi mereka untuk efektifitas SML, termasuk manfaat dari meningkatnya kinerja lingkungan;
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
14 dari 20
d.
implikasi dari tidak dipenuhinya persyaratan SML, termasuk tidak dipenuhinya persyaratan kepatuhan terhadap kewajiban Perusahaan. dengan menerapkan proses pelatihan, sosialisasi, induksi, rapat, pengarahan, secara dua arah dengan pekerja. 7.4. Komunikasi 7.4.1. Umum Perusahaan menyusun, menerapkan, dan memelihara “ SOP Komunikasi K3L” sebagai informasi terdokumentasi mengenai proses komunikasi internal dan eksternal yang dibutuhkan dan relevan dengan SML dengan memperhitungkan kepatuhan terhadap kewajiban; dan memastikan informasi lingkungan yang dikomunikasikan konsisten dengan informasi yang dihasilkan SML, dan dapat diandalkan. Perusahaan harus menanggapi komunikasi yang relevan dengan SML. Perusahaan menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti komunikasi yang diatur dalam “SOP Komunikasi K3L” dan “IK Penyimpanan Dokumen dan Catatan Mutu”. 7.4.2. Komunikasi Internal Perusahaan harus: a) Mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan SML secara internal kepada berbagai tingkatan dan fungsi di internal Perusahaan, termasuk perubahan SML, dengan tepat; b) Memastikan proses komunikasi memungkinkan pekerja di bawah kendali Perusahaan dapat berkontribusi terhadap perbaikan berkelanjutan. 7.4.3. Komunikasi Eksternal Perusahaan harus mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan SML kepada pihak eksternal, sebagaimana disusun dalam proses komunikasi Perusahaan dan disyaratkan oleh kepatuhan terhadap kewajiban.
7.5. Informasi Terdokumentasi 7.5.1. Umum SML Perusahaan harus mencakup informasi terdokumentasi yang disyaratkan oleh ISO 14001:2015, dan informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh Perusahaan yang diperlukan untuk efektifitas SML. 7.5.2. Pembuatan dan pemutakhiran Saat membuat dan memutakhirkan informasi terdokumentasi, Perusahaan harus memastikan dengan tepat identifikasi dan uraian, format, dan peninjauan dan
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
15 dari 20
persetujuan untuk kesesuaian dan kecukupan, yang diatur sesuai dengan “SOP Pengendalian Infor masi Terdokumentasi” .
7.5.3. Pengendalian Informasi Terdokumentasi Informasi terdokumentasi yang disyaratkan oleh ISO 14001:2015 harus dikendalikan untuk memastikan: a) Ketersediaannya dan kesesuaiannya untuk penggunaan, di mana dan kapan dibutuhkan; b) Kecukupan perlindungannya (misal. dari kerusakan kerahasiaanya, penggunaan yang tidak benar, kehilangan integritas). Perusahaan menyusun “SOP Pengendalian Informasi Terdokumentasi” untuk menguraikan kegiatan-kegiatan berikut yang dapat diterapkan: Distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan; Penyimpanan, dan perawatan, termasuk perawatan agar dapat terus terbaca; Pengendalian perubahan (misal. pengendalian versi); Retensi dan pemusnahan. Informasi terdokumentasi yang berasal dari eksternal yang ditentukan oleh Perusahaan untuk kebutuhan perencanaan dan operasional SML harus diidentifikasi dengan tepat dan dikendalikan serta dicatat dalam “ Pengedalian Dokumen Eksternal”. 8.
OPERASI 8.1. Perencanaan dan pengendalian operasional Perusahaan harus menyusun, menerapkan, mengendalikan dan memelihara proses yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan SML, dan untuk menerapkan tindakan yang teridentifikasi di 6.1 dan 62, dengan menyusun kriteria operasi untuk proses-proses tersebut, dan menerapkan pengendalian prosesproses sesuai dengan kriteria operasi, yang informasi tersebut terdokumentasi dalam: “SOP Pengendalian Bahan Kimia” “SOP Pengendalian Limbah” “SOP Pengendalian Operasional HSE” “SOP Water Treatment Plant” “SOP Cooling Tower Turbin” “SOP CO2 Scrubber Plant ” “SOP Fuel and Ash Handling” “SOP Turbine Generator”
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
16 dari 20
Perusahaan harus mengendalikan perubahan yang direncanakan dan meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan, mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi dampak merugikan. Pengendalian perubahan diatur dalam “SOP Aspek Lingkungan” dan “SOP JSA” . Perusahaan harus memastikan bahwa proses alih daya dikendalikan atau dipengaruhi. Jenis dan tingkat kendali atau pengaruh yang akan diterapkan pada proses tersebut harus ditentukan di dalam SML. Konsisten dengan perpektif siklus hidup, Perusahaan harus: a) Menyusun pengendalian, dengan sesuai, untuk memastikan bahwa persyaratan lingkungan telah ditindaklanjuti dalam rancangan dan pengembangan proses untuk produk dan jasa, dengan mempertimbangkan tiap tahapan dari siklus hidupnya; b) menentukan persyaratan lingkungan untuk pembelian produk dan jasa dengan sesuai; c) mengkomunikasikan persyaratan lingkungan yang relevan kepada penyedia eksternal, termasuk kontraktor; d) mempertimbangkan kebutuhan untuk menyediakan informasi mengenai dampak signifikan lingkungan yang potensial terkait transportasi atau pengiriman, penggunaan, perlakuan akhir dan pembuangan akhir dari produk dan jasanya. Perusahaan memelihara informasi terdokumentasi yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa proses yang telah dilakukan sesuai dengan yang direncanakan, dalam dokumen: “SOP Komunikasi K3L” “SOP Pengadaan Barang dan Jasa” “SOP Pengecekan Transport “ IK Seleksi Supplier Barang dan Jasa” 8.2. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat Perusahaan harus menyusun, menerapkan dan memelihara proses yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan menanggapi potensi situasi darurat yang teridentifikasi di 6.1.1. Perusahaan harus: a) Bersiap menanggapi dengan merencanakan tindakan untuk mencegah atau mengurangi dampak lingkungan yang merugikan dari situasi darurat; b) Menanggapi situasi darurat aktual; c) Mengambil tindakan untuk mencegah atau mengurangi situasi darurat, sesuai dengan besaran keadaan darurat dan potensi dampak lingkungan;
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
d) e)
f)
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
17 dari 20
Menguji secara berkala rencana tindakan tanggap darurat, bila dapat dipraktekkan; Secara berkala meninjau dan memperbarui proses dan rencana tindakan tanggap darurat, khususnya setelah terjadi situasi darurat atau pengujian rencana tanggap darurat. Menyediakan informasi yang relevan dan pelatihan terkait kesiapsiagaan dan tanggap darurat yang sesuai kepada Pihak Berkepentingan yang relevan, termasuk pekerja yang bekerja di bawah kendali.
Perusahaan memelihara “SOP Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat” dan “IK Operasi Tanggap Darurat” sebagai informasi terdokumentasi yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa proses-proses tersebut dilakukan sesuai rencana. 9.
EVALUSI KINERJA 9.1. Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi. 9.1.1. Umum Perusahaan harus memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi kinerja lingkungan. Perusahaan harus menentukan: a) Apa yang perlu dipantau dan diukur; b) Metode yang diterapkan untuk pemantauan, penukuran, analisis dan evaluasi untuk memastikan hasil yang valid; c) Kriteria dan indikator yang sesuai dari Perusahaan dalam mengevaluasi kinerja lingkungan; d) Kapan pemantauan dan pengukuran dilakukan; e) Kapan hasil pemantauan dan pengukuran harus dianalisis dan dievaluasi. Perusahaan memastikan peralatan pemantauan dan pengukuran yang digunakan dan dipelihara telah dikalibrasi atau diverifikasi dengan sesuai. Perusahaan harus mengevaluasi kinerja lingkungan dan efektifitas SML. Perusahaan harus mengkomunikasikan infomasi kinerja lingkungan secara internal maupun eksternal sebagaimana yang telah teridentifikasi dalam proses komunikasi dan disyaratkan oleh kepatuhan terhadap kewajiban. Perusahaan harus menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti dari hasil pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi, yang diatur dalam: “SOP Pemantauan Lingkungan” “SOP Kalibrasi ” 9.1.2. Evaluasi Kepatuhan Perusahaan menyusun, menerapkan dan memelihara “ SOP Peraturan Perundang-Undangan K3L Dan Persyaratan Lainnya ” sebagai informasi
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
18 dari 20
terdokumentasi mengenai proses yang dibutuhkan untuk mengevaluasi pemenuhan kepatuhan terhadap kewajiban. Perusahaan mengevaluasi kepatuhan minimum sekali dalam setahun , mengambil tindakan yang diperlukan dari hasil evaluasi, dan memelihara pengetahuan dan pemahaman mengenai status kepatuhan. Perusahaan menyimpan sebagai informasi terdokumentasi sebagai bukti hasil evaluasi kepatuhan, dan mencatatnya dalam “Daftar Peraturan dan Evaluasi Pemenuhan Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya”. 9.2. Audit internal 9.2.1. Umum Perusahaan melakukan audit internal minimum sekali dalam setahun untuk menyediakan informasi apakah SML: a) Sesuai dengan: persyaratan Perusahaan sendiri untuk SML; persyaratan ISO 14001:2015; b) Telah diterapkan dan dipelihara secara efektif. 9.2.2. Program audit internal Perusahaan harus menyusun, menerapkan dan memelihara program audit internal tahunan, termasuk metode, penanggungjawab, persyaratan perencanaan dan pelaporan audit internal, dengan mempertimbangkan kepentingan lingkungan dari proses-proses yang perlu diperhatikan, perubahan yang mempengaruhi Perusahaan dan hasil dari audit sebelumnya. Perusahaan harus menetapkan kriteria audit dan lingkup tiap audit, menyeleksi auditor dan melaksanakan audit untuk memastikan objektifitas dan netralitas proses audit, dan memastikan hasil audit dilaporkan kepada manajemen yang relevan. Perusaaan harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti dari penerapan program audit dan hasil audit, yang diatur dalam “SOP Audit Internal” 9.3. Tinjauan manajemen Manajemen puncak meninjau SML Perusahaan minimum sekali dalam setahun memastikan kesesuaian, kecukupan, dan efektifitasnya. Tinjauan manajemen harus mencakup pertimbangan terhadap: a) Status tindakan dari tinjauam manajemen sebelumnya; b) Perubahan-perubahan dalam isu internal dan eksternal yang relevan dengan SML; kebutuhan dan harapan dari Pihak Berkepentingan, termasuk kepatuhan terhadap kewajiban; aspek lingkungan signifikan; risiko dan peluang; c) Sejauh mana tujuan lingkungan tercapai;
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
d)
e) f) g)
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
19 dari 20
Informasi mengenai kinerja lingkungan perusahaan, termasuk tren pada ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan, hasil pemantauan dan pengukuran, pemenuhan kepatuhan terhadap kewajiban, dan hasil audit. Kecukupan sumberdaya Komunikasi yang relevan dengan pihak berkepentingan, termasuk keluhan. Peluan untuk perbaikan berkelanjutan. Keluaran dari tinjauan manajemen harus mencakup: Keputusan untuk melanjutkan kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas SML Keputusan terkait peluang perbaikan berkelanjutan, perubahan sumber daya SML, tindakan yang dibutuhkan untuk tujuan lingkungan yang tak tercapai, dan peluang untuk meningkatkan SML dengan proses bisnis lain bila dibutuhkan, dan hal lain yang berimplikasi terhadap arah strategi Perusahaan.
Informasi terdokumentasi sebagai bukti hasil tinjauan manajemen disimpan, yang diatur dalam “SOP Tinjauan Manajemen” . 10. PENINGKATAN 10.1. Umum Perusahaan harus menentukan peluang peningkatan (lihat 9.1, 9.2, dan 9.3) dan menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai keluaran yang dituju dari SML. Peluang peningkatan diperoleh dari penerapan “SOP Aspek Lingkungan” dan “SOP Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan” . 10.2.Ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan Saat ketidaksesuaian terjadi, Perusahaan menerapkan “ SOP Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan” dengan bereaksi terhadap ketidaksesuaian, mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian agar hal tersebut tidak terulang kembali atau terjadi di tempat lain, menerapkan setiap tindakan yang diperlukan, meninjau efektifitas tindakan perbaikan yang dilakukan, dan bila perlu melakukan perubahan terhadap SML. Tindakan perbaikan harus sesuai pentingnya dampak dari ketidaksesuaian yang ditemui, termasuk dampak lingkungan. Perusahaan harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti dari sifat dari ketidaksesuaian dan setiap tahapan tindakan yang dilakukan, dan hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY MANUAL PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Doc. No.
MAN/SML/01
Rev.
0
Tanggal Efektif
01 OKT 2017
Halaman
20 dari 20
10.3.Perbaikan berkelanjutan Perusahaan harus secara terus-menerus meningkatkan kesesuaian, kecukupan dan efektifitas SML untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
11. REFERENSI 1. UU No. 18 / 2008 – Pengelolaan Sampah 2. UU No. 32 / 2009 – Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 3. Peraturan Pemerintah RI No. 74 / 2001 tentang Pengelolaan B3 4. Peraturan Pemerintah RI No. 82 /2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air 5. Peraturan Pemerintah RI No. 27 /2012 tentang Izin Lingkungan 6. Peraturan Pemerintah RI No. 101 /2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 7. ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan – Persyaratan dan petunjuk penggunaan 12. LAMPIRAN A. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan dan Lingkungan PT. Medan Sugar Industry B. Struktur Organisasi PT. Medan Sugar Industry C. Proses Bisnis PT. Medan Sugar Industry D. Tujuan dan Sasaran HSE