makalah rhodamin-B
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Makanan adalah salah satu kebutuhan kebutuhan manusia. manusia. dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari manusia tidak terlepas dari makanan. Sebagai kebutuhan dasar , makanan tersebut harus mengandung zat gizi untuk dapat memenuhi fungsinya dan aman dikonsumsi karena makanan yang tidak aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan (Moehji, 199!. "neka produk makanan dan minuman yang ber#arna-#arni tampil semakin menarik. $arna#arni pe#arna membuat aneka produk makanan mampu mengundang selera. Meski begitu, konsumen harus berhati-hati. %asalnya, &adan %enga#as 'bat dan Makanan (&%'M! kerap menemukan produk makanan yang menggunakan pe#arna tekstil. &ahan pe#arna yang sering digunakan dalam makanan olahan terdiri dari pe#arna sintetis (buatan! (buatan! dan pe#arna pe#arna natural natural (alami!. (alami!. %e#arna sintetis sintetis terbuat dari bahan-bahan kimia, seperti seperti tartrazin untuk #arna kuning atau allura red untuk #arna merah. adang-kadang pengusaha yang nakal menggunakan pe#arna bukan makanan (non food grade grade!! untu untuk k member memberik ikan an #arn #arnaa pada pada maka makana nan. n. )emi )emi menge mengeru ruk k keunt keuntun ungan gan,, mere mereka ka menggunakan pe#arna tekstil untuk makanan. "da yang menggunakan *hodamin & pe#arna tekstil untuk me#arnai terasi, kerupuk dan minuman sirup. %adahal, penggunaan pe#arna jenis itu dilarang keras, karena bisa menimbulkan kanker dan penyakit-penyakit lainnya. %e#arna sintetis yang boleh digunakan untuk makanan (food grade! pun harus dibatasi penggunaannya. arena pada dasarnya, setiap benda sintetis yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan efek. &eberapa negara maju, seperti +ropa dan epang telah melarang penggunaan pe#arna sintetis seperti pe#arna tartrazine.Mereka lebih merekomendasikan pe#arna alami, seperti beta karoten. Meski begitu, pe#arna sintetis sintetis masih sangat diminati oleh para produsen makanan. "lasannya, "lasannya, harga harga pe#arn pe#arnaa sintet sintetis is jauh jauh lebih lebih murah murah dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan pe#arn pe#arnaa alami alami.. Selain Selain itu, itu, pe#arna sintetis memiliki tingkat stabilitas yang lebih baik, sehingga #arnanya tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan.
&erbeda dengan pe#arna sintetis, pe#arna alami malah mudah mengalami pemudaran pada saat diolah dan disimpan. Sebenarnya, pe#arna alami tidak bebas dari masalah. Menurut embaga %engkajian %angan 'bat-obatan dan osmetika Majelis lama /ndonesia (%%'M M/!, dari segi kehalalan, pe#arna alami justru memiliki titik kritis yang lebih tinggi. antaran pe#arna natural tidak stabil selama penyimpanan, maka untuk mempertahankan #arna agar tetap cerah, sering digunakan bahan pelapis untuk melindunginya dari pengaruh suhu, cahaya, dan kondisi lingkungan. &ahan pe#arna yang memberikan #arna merah diekstrak dari sejenis tanaman. Supaya pe#arna tersebut stabil maka digunakan gelatin sebagai bahan pelapis melalui sistem mikroenkapsulasi. %e#arna ini sering digunakan pada industri daging dan ikan kaleng. %%'M M/ menyatakan penggunaan pe#arna sintetis yang tidak proporsional dapat menimbulkan masalah kesehatan. 0amun penggunaan bahan pe#arna alami pun jika tidak dilakukan secara hati-hati dapat menjurus kepada bahan yang haram atau subhat (tak jelas kehalalannya!. Meski demikian, pilihan terbaik tentu saja tetap pe#arna alami, karena tidak menimbulkan efek negatif pada tubuh. %erlu diingat kalau penggunaan bahan tambahan seperti pelapis pada pe#arna harus dipilih dari bahan-bahan yang halal. B.
Rumusan Masalah
&erdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut. 1. "pa yang dimaksud dengan pe#arna makanan . "pa saja jenis-jenis pe#arna makanan 2. "pa yang dimaksud dengan rhodamin-& 3. "pa bahaya pemakaian rhodamin-& pada makanan C. u!uan makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan4 1. %engertian pe#arna makanan5 . enis-jenis pe#arna makanan5 2. %engertian rhodamin-&5 3. &ahaya pemakaian rhodamin-& pada makanan5 D. "egunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep ilmu pengetahuan. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi4 1. %enulis, sebagai alat penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang konsep ilmu pengetahuan. . %embaca6guru, sebagai media informasi tentang konsep ilmu pengetahuan baik secara teoritis maupun secara praktis. E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriftif. Melalui metode ini penulis akan mengu raikan permasalahan yang akan dibahas secara jelas dan komprehensif. )ata teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang rele7an baik dari buku maupun internet. )ata tersebut diolah dengan teknis analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikannya dalam konsep ilmu pengetahuan.
BAB II PEMBAHA#AN $. in!auan Pustaka %.% Pengertian Pe&arna Makanan
%e#arna makanan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki tampilan makanan. Secara garis besar, pe#arna dibedakan menjadi dua, yaitu pe#arna alami dan sintetis. Selain itu, khusus untuk makanan dikenal pe#arna khusus makanan (food grade!. /ronisnya, di /ndonesia terutama industri kecil dan industri rumah tangga makanan masih banyak menggunakan pe#arna nonmakanan-pe#arna untuk pembuatan cat dan tekstil. Menurut $inarno (1998!, yang dimaksud dengan zat pe#arna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki #arna makanan yang berubah atau menjadi pucat selama proses pengolahan atau untuk memberi #arna pada makanan yang tidak ber#arna agar kelihatan
lebih menarik. Menurut PERMEN"E# RI No.'(()Menkes)Per)I*)%+,, , zat pe#arna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau member #arna pada makan an. &erdasarkan sumbernya zat pe#arna dibagi dalam dua golongan utama yaitu pe#arna alami dan pe#arna buatan. %.( Pe&arna alami
%ada pe#arna alami zat #arna yang diperoleh berasal dari he#an dan tumbuh-tumbuhan seperti 4 caramel, coklat, daun suji, daun pandan, dan kunyit. enis-jenis pe#arna alami tersebut antara lain 4 1. lorofil, yaitu zat #arna alami hijau yang umumnya terdapat pada daun, sehingga sering disebut zat #arna hijau daun. . Mioglobulin dan hemoglobin, yaitu zat #arna merah pada daging. 2. arotenoid, yaitu kelompok pigmen yang ber#arna kuning, orange, merah orange, yang terlarut dalam lipid, berasal dari he#an maupun tanaman antara lain, tomat, cabe merah, #ortel. 3. "nthosiamin dan anthoanthim. $arna pigmen anthosianin merah, biru 7iolet biasanya terdapat pada bunga, buah-buahan dan sayur-sayuran. %. Pe&arna Buatan
)i 0egara maju, suatu zat pe#arna buatan harus melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang seringkali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. %ada pembuatan zat pe#arna organik sebelum mencapai produk akhir, harus melalui suatu senya#a dulu yang kadang-kadang berbahaya dan seringkali tertinggal dalam hal akhir, atau terbentuk senya#a-senya#a baru yang berbahaya (:ahyadi, ;;!. ?imbulnya penyalahgunaan bahan tersebut disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat mengenai zat pe#arna untuk pangan, dan juga disebabkan karena harga zat pe#arna untuk industri lebih murah dibanding dengan harga zat pe#arna untuk pangan (Seto,;;1!.
%e#arna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sintesis kimia buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung pe#arna alami melalui ekstraksi secara kimia#i. &eberapa contoh pe#arna buatan yaitu 4 •
$arna kuning 4 tartrazin, sunset yello#
•
$arna merah 4 allura, eritrosin, amaranth.
•
$arna biru 4 biru berlian elarutan pe#arna sintetik ada dua macam yaitu dyes dan lakes. )yes adalah zat #arna yang larut air dan diperjual belikan dalam bentuk granula, cairan, campuran #arna dan pasta. )igunakan untuk me#arnai minuman berkarbonat, minuman ringan, roti, kue-kue produk susu, pembungkus sosis, dan lain-lain. akes adalah pigmen yang dibuat melalui pengendapan dari penyerapan dye pada bahan dasar, biasa digunakan pada pelapisan tablet, campuran adonan kue, cake dan donat. ?abel 1.2.1 %embagian pe#arna sintetis berdasarkan kemudahannya larut dalam air. %e#arna Sintesis
$arna
Mudah larut di air
0omor
*hodamin &
Merah
?idak
.
Methanil =ello#
uning
?idak
2.
Malachite @reen
Aijau
?idak
3.
Sunset =elo#
uning
=a
8.
?atrazine
uning
=a
<.
&rilliant &lue
&iru
=a
>.
:armoisine
Merah
=a
B.
+rythrosine
Merah
=a
9.
Cast *ed +
Merah
=a
1;.
"maranth
Merah
=a
11.
/ndigo :armine
&iru
=a
1.
%onceau 3*
Merah
=a
elebihan pe#arna buatan dibanding pe#arna alami adalah dapat menghasilkan #arna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah pe#arna yang digunakan hanya sedikit. $arna yang dihasilkan dari pe#arna buatan akan tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan, sedangkan pe#arna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah dan disimpan. Misalnya kerupuk yang menggunakan pe#arna alami, maka #arna tersebut akan segera pudar ketika mengalami proses penggorengan ("nonim, ;;B!.
%roses pembuatan zat #arna sintetis biasanya melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. %ada pembuatan zat pe#arna organic sebelum mencapai produk akhir,harus melalui suatu senya#a antara dulu yang kadang-kadang berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hal akhir, atau berbentuk senya#a-senya#a baru yang berbahaya. ntuk zat pe#arna yang tidak boleh ada. Dat #arna yang akan digunakan harus menjalani pengujian dan prosedur penggunaannya, yang disebut proses sertifikasi. %roses sertifikasi ini meliputi pengujian kimia, biokimia, toksikologi, dan analisis media terhadap zat #arna tersebut. ?abel 1.2. perbedaan antara zat pe#arna sintetis dan alami 0omor
%embeda
Dat pe#arna sintesis
Dat %e#arna "lami
$arna yang
ebih cerah
ebih pudar
dihasilkan
ebih homogeny
?idak homogeny
.
Eariasi #arna
&anyak
Sedikit
2.
Aarga
ebih murah
ebih mahal
3.
etersediaan
?idak terbatas
?erbatas
8.
estabilan
Stabil
urang stabil
1.
B. Pemahasan
)e#asa ini keamanan penggunaan zat pe#arna sintetis pada makanan masih dipertanyakan di kalangan konsumen. Sebenarnya konsumen tidak perlu kha#atir karena semua badan penga#as obat dan makanan di dunia secara kontinyu memantau dan mengatur zat pe#arna agar tetap aman dikonsumsi. ika ditemukan adanya potensi risiko terhadap kesehatan, badan penga#as obat dan makanan akan menge7aluasi pe#arna tersebut dan menyebarkan informasinya ke seluruh dunia. %e#arna yang terbukti mengganggu kesehatan, misalnya mempunyai efek racun, berisiko merusak organ tubuh dan berpotensi memicu kanker, akan
dilarang digunakan. )i /ndonesia tugas ini diemban oleh &adan %enga#as 'bat dan Makanan (&%'M!. &aik zat pe#arna sintetis maupun alami yang digunakan dalam industri makanan harus memenuhi standar nasional dan internasional. %enyalahgunaan zat pe#arna melebihi ambang batas maksimum atau penggunaan secara ilegal zat pe#arna yang dilarang digunakan dapat mempengaruhi kesehatan konsumen, seperti timbulnya keracunan akut dan bahkan kematian. %ada tahap keracunan kronis, dapat terjadi gangguan fisiologis tubuh seperti kerusakan syaraf, gangguan organ tubuh dan kanker (ee ;;8!. (.% Rhodamin B
*hodamin & adalah pe#arna sintetis yang berasal dari metanlinilat dan dipanel alanin yang berbentuk serbuk kristal ber#arna kehijauan, ber#arna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan ber#arna merah terang pada konsentrasi rendah. *hodamin & sering diselahgunakan untuk pe#arna pangan (kerupuk,makanan ringan,es-es dan minuman yang sering dijual di sekolahan! serta kosmetik dengan tujuan menarik perhatian konsumen. %emerintah
/ndonesia
melalui
%eraturan
Menteri
esehatan
(%ermenkes!
0o.296Menkes6%er6E6B8 menetapkan 2; zat pe#arna berbahaya. *hodamine & termasuk salah satu zat pe#arna yang dinyatakan sebagai zat pe#arna berbahaya dan dilarang digunakan pada produk pangan (Syah et al. ;;8!. 0amun demikian, penyalahgunaan rhodamine & sebagai zat pe#arna pada makanan masih sering terjadi di lapangan dan diberitakan di beberapa media massa. Sebagai contoh, rhodamine & ditemukan pada makanan dan minuman seperti kerupuk, sambal botol dan sirup di Makassar pada saat &%'M Makassar melakukan pemeriksaan sejumlah sampel makanan dan minuman ringan ("nonimus ;;
%enggunaan zat pe#arna ini dilarang di +ropa mulai 19B3 karena rhodamine & termasuk karsinogen yang kuat. +fek negatif lainnya adalah menyebabkan gangguan fungsi hati atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati (Syah et al. ;;8!. &eberapa penelitian telah membuktikan bah#a zat pe#arna tersebut memang berbahaya bila digunakan pada makanan. Aasil suatu penelitian menyebutkan bah#a pada uji terhadap mencit, rhodamine & menyebabkan terjadinya perubahan sel hati dari normal menjadi nekrosis dan jaringan di sekitarnya mengalami disintegrasi. erusakan pada jaringan hati ditandai dengan adanya piknotik (sel yang melakukan pinositosis! dan hiperkromatik dari nukleus, degenerasi lemak dan sitolisis dari sitoplasma ("nonimus ;;
?anda-tanda Makanan yang Mengandung *hodamine & adalah sebagai berikut4 •
&er#arna merah menyala, bila produk pangan dalam bentuk larutan 6 minuman
merah
berpendar atau berfotoluminesensi. •
$arna tidak pudar akibat pemanasan (akibat digoreng atau direbus!.
•
&anyak memberikan titik-titik #arna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk, es puter!. ita dapat mengenali ciri makanan yang menggunakan *hodamin &, yaitu biasanya makanan yang diberi zat pe#arna ini lebih terang atau mencolok #arnanya dan memiliki rasa agak pahit. )isamping itu, apabila kita ingin melakukan pe#arnaan makanan yang murah namun dengan tidak melibatkan zat-zat kimia yang dapat merusak kesehatan, kita dapat menggunakan daun suji (untuk pe#arna hijau!, daun jambu atau daun jati (#arna merah!, dan kunyit (untuk pe#arna kuning!.
0amun pada kenyataannya,ke#aspadaan dari diri indi7idu masimg-masing dalam memilih makanan tidaklah cukup. %enga#asan dari pemerintah setempat untuk menga#asi perdagangan serta keluar-masuknya bahan kimia juga sangat diperlukan. Fntuk mengantisipasi dampak keracunan dan meningkatkan keamanan pangan, rencana badan %'M kedepan,akan membentuk %usat e#aspadaan dan %enanggulangan eamanan Makanan di /ndonesia (0ational :enter Cood Safety "lert and *espons!. ?ak kalah penting, badan %'M perlu meningktkan koordinasi lintas sektor tentang pengelolaan dan pengamanan bahan kimia.GSampurno-epala &adan %enga#as 'bat dan Makanan (&%'M! mengungkapkan.
(.( Baha/a Rhodamin B Pada Makanan
Menurut )inas esehatan %ropinsi a#a &arat, ciri-ciri makanan yang diberi *hodamin & adalah #arna makanan merah terang mencolok. &iasanya makanan yang diberi pe#arna untuk makanan #arnanya tidak begitu merah terang mencolok. a. ?anda-tanda dan gejala akut bila terpapar *hodamin & 4 1. ika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan. . ika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit. 2. ika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem pada kelopak mata. 3. ika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni ber#arna merah atau merah muda dan dapat terjadi pada saluran pencernaan. b. ?anda-tanda dan gejala kronis yang terpapar pada rhodamin & 1. )apat terjadi gangguan fisiologis tubuh seperti kerusakan syaraf . Mempunyai efek racun yang berisiko merusak organ tubuh dan berpotensi memicu organ kanker serta mengakibatkan gangguan fungsi hati.
BAB III #IMPULAN DAN #ARAN .% #im0ulan
&ahan pe#arna yang sering digunakan dalam makanan olahan terdiri dari pe#arna sintetis (buatan! dan pe#arna natural (alami!. %e#arna sintetis terbuat dari bahan-bahan kimia, seperti tartrazin untuk #arna kuning atau allura red untuk #arna merah. *hodamin & adalah pe#arna sintetis yang berasal dari metanlinilat dan dipanel alanin yang berbentuk serbuk kristal ber#arna kehijauan, ber#arna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan ber#arna merah terang pada konsentrasi rendah. ?anda-tanda Makanan yang Mengandung *hodamine & adalah sebagai berikut4 •
&er#arna merah menyala, bila produk pangan dalam bentuk larutan 6 minuman
merah
berpendar atau berfotoluminesensi. •
$arna tidak pudar akibat pemanasan (akibat digoreng atau direbus!.
•
&anyak memberikan titik-titik #arna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk, es puter!. .( #aran
Aindari mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pe#arna *hodamin-&, karena dapat menyebabkan kanker, fungsi hati, kulit, mata, dan saluran pencernaan.
DA$AR PU#A"A
Moehji. 199. %engertian makanan. akarta. :ahyadi.;;<. %e#arna sintesis atau pe#arna buatan. =uliarti. ;;>. %enyalahgunaan pemakaian pe#arna untuk sembarang bahan pangan. Seto.;;1. ketidaktahuan masyarakat mengenai zat pe#arna untuk pangan. "nonimus. ;;B. elebihan zat pe#arna sintesis dibandingkan dengan pe#arna alami . *epublika amis < anuari ;;B. http466###.republika.co.id6onlineHdetail.asp I9BB1JkatHidI2. $inarno C@. 1998. Dat pe#arna. &ogor4 Aimpunan "lumni Cakultas ?eknologi %ertanian /%&. "nonimus. ;;<. *hodamine & ditemukan pada makanan dan minuman di Makassar. *epublika amis 8 anuari ;;<. http466###.republika.co.id6onlineHdetail.aspI9BB1JkatHidI2. K2; September ;;
Bahaya Rhodamin B bagi kesehatan Menurut WHO, Rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl). enyawa klorin meru!akan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. "ika tertelan, maka senyawa ini akan berusaha men#a!ai kestabilan dalam tubuh dengan #ara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah yang bersifat ra#un bagi tubuh. elain itu, Rhodamin B $uga memiliki senyawa !engalkilasi (CH%&CH%) yang bersifat radikal sehingga da!at berikatan dengan !rotein, lemak, dan ' dalam tubuh. *enggunaan +at !ewarna ini dilarang di ro!a mulai -/0 karena Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (!enyebab kanker) yang kuat. 1onsumsi Rhodamin B dalam $angka !an$ang da!at terakumulasi di dalam tubuh dan da!at menyebabkan ge$ala !embesaran hati dan gin$al, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan 2siologis tubuh, atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati.
Rhodamin B
*hodamin & adalah salah satu zat pe#arna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas . Dat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Menteri esehatan (%ermenkes! 0o.296Menkes6%er6E6B8. 0amun penggunaan *hodamine dalam makanan masih terdapat di lapangan. :ontohnya, &%'M di Makassar berhasil menemukan zat *hodamine-& pada kerupuk, sambak botol, dan sirup melalui pemeriksaan pada sejumlah sampel makanan dan minuman. *hodamin & ini juga adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pe#arna dasar dalam tekstil dan kertas. %ada a#alnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari. *umus Molekul dari *hodamin & adalah :BA21 0'2:l dengan berat molekul sebesar 3>9.;;;. Dat yang sangat dilarang penggunaannya dalam makanan ini berbentuk kristal hijau atau serbuk ungu-kemerah N merahan, sangat larut dalam air yang akan menghasilkan #arna merah kebiru biruan dan berfluorensi kuat. *hodamin & juga merupakan zat yang larut dalam alkohol, A:l, dan 0a'A, selain dalam air. )i dalam laboratorium, zat tersebut digunakan sebagai p ereaksi untuk identifikasi %b, &i, :o, "u, Mg, dan ?h dan titik leburnya pada suhu 1<8:. )alam analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofometri, didapat informasi bah#a sifat racun yang terdapat dalam *hodamine & tidak hanya saja disebabkan oleh senya#a organiknya saja tetapi juga oleh senya#a anorganik yang terdapat dalam *hodamin & itu sendiri,
bahkan jika *hodamin & terkontaminasi oleh senya#a anorganik lain seperti timbaledan arsen ( Subandi ,1999!. )engan terkontaminasinya *hodamin & dengan kedua unsur tersebut, menjadikan pe#arna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan. )i dalam *hodamin & sendiri terdapat ikatan dengan klorin ( :l ! yang dimana senya#a klorin ini merupakan senya#a anorganik yang reaktif dan juga berbahaya. *ekasi untuk mengikat ion klorin disebut sebagai sintesis zat #arna. )isini dapat digunakan *eaksi Crield- :rafts untuk mensintesis zat #arna seperti triarilmetana dan entana. *ekasi antara ftalat anhidrida d engan resorsinol dengan keberadaan seng klorida mengh asilkan fluoresein. "pabila resorsinol diganti dengan 0-0-dietilaminofenol, reaksi ini akan menghasilkan rhodamin &. Selain terdapat ikatan *hodamin & dengan lorin terdapat juga ikatan konjugasi. /katan konjugasi dari *hodamin & inilah yang menyebabkan *hodamin & be#arna merah. )itemukannya bahaya yang sama antara *hodamin & dan lorin membuat adanya kesimpulan bah#a atom lorin yang ada pada *hodamin & yang menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia. "tom :l yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen, dan sifat halogen yang berada dalam senya#a organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen. &eberapa sifat berbahaya dari *hodamin & seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata, menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari lorin yang seperti disebutkan di atas berikatan da lam struktur *hodamin &. %enyebab lain senya#a ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senya#a tersebut adalah senya#a yang radikal. Senya#a radikal adalah senya#a yang tidak stabil. )alam struktur *hodamin kita ketahui mengandung klorin (senya#a halogen!, sifat halogen adalah mudah bereaksi atau memiliki reakti7itas yang tinggi maka dengan demikian senya#a tersebut karena merupakan senya#a yang radikal akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senya#asenya#a dalam tubuh kita sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia. lorin sendiri pada suhu ruang berbentuk sebagai gas. Sifat dasar klorin sendiri adalah gas beracun yang menimbulkan iritasi sistem pernafasan. +fek toksik klorin berasal dari kekuatan mengoksidasinya. &ila klorin dihirup pada konsentrasi di atas 2;pp m, klorin mulai bereaksi dengan air dan sel-sel yang berubah menjadi asam klorida (A:l! dan asam hipoklorit (A:l'!. etika digunakan pada tingkat tertentu untuk desinfeksi air, meskipun reaksi klorin dengan air sendiri tidak me#akili bahaya utama bagi kesehatan manusia, bahan-bahan lain yang hadir dalam air dapat menghasilkan disinfeksi produk sampingan yang dapat merusak kesehatan manusia. lorit yang digunakan sebagai bahan disinfektan yang digunakan dalam kolam renang pun berbahaya, jika terkena akan mennyebabkan iritasi pada mata dan kulit manusia. Ciri makanan /ang mengandung Rhodamin B1
1. $arna kelihatan cerah (ber#arna-#arni!, sehingga tampak menarik.
. "da sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun!. 2. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya. 3. &aunya tidak alami sesuai makanannya 8. Aarganya Murah seperti saus yang cuma dijual *p. B;; rupiah per botol )isusun oleh 4 )e7ianti 5 Sri +li estari 5 /in /ndrayani 5 Eina 0ur Syaidah Farmasi UNISBA