BAB I PENDAHULUAN A. LAT LATAR BELAKANG BELAKANG Al Qur’a ur’ann seb sebagai agai pedo pedoma mann hidu hidupp manus anusiia memp mempun unya yaii beber beberap apaa isi isi kand kandun unga gann di dala dalamn mnya ya,, ada ada peri perint ntah, ah, lara larang ngan, an, ancaman, berita gembira danlainya. Dian Dianta tara ra kandu andung ngan an Al-Q Al-Qur ur’a ’ann ter terdapa dapatt juga juga kisa kisahh-ki kisa sahh terdahulu, terdahulu, mengapa mengapa demikian?? demikian?? Allah SW, SW, menjelaskany menjelaskanyaa dalam kitabkitab-!ya !ya sebagai sebagai gambaran gambaran untuk untuk hamban hambanya ya agar senantia senantiasa sa "aspada dan mengambil hikmah dari pelajaran-pelajaran terdahulu #kisa kisah$ h$.. Dan Dan tida tidakk akan akan maj maju suatu uatu kaum aum apab apabililaa ia tida tidakk mempelajari kisah kaumnya dahulu. entunya mempelajari sejarah atau kisah ini memeberi gambaran untuk hidup lebih baik dari sebelumnya. %andasan kami membuat &akalah Qashash adalah Qur’an Surat yusu' ayat ()* yang artinya+ ’ Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orangorang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya? memikirkannya? ‘’
Atas landasan itulah kami mengambil tema Qasash Al-Qur’an #kisah-kisah Al Qur’an$ B. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, kami memiliki tujuan sebagai berikut (. ujuan bjekti' &empelajari dan mengenal kisah-kisah na /ntuk mengetahui man'aat mempelajari kisah dalam Al-Qur’an • •
C. RUMUSAN MASALAH • • • • •
Dengan memperhatikan landasan dan landasan diatas kami mempunyai rumusan masalah dalam hal ini Apa pengertian dari 0ashash Al-Qur’an? 1arater kisah apa saja yang terdapat dalam dalam Al-Qur’an? 1isah apa saja dalam Al-Qur’an itu? &an'aat apa saja dalam mempelajari kisah dalam Al-Qur’an? Apakah kisah dalam Al-Qur’an semuanya benar?
BAB II QHASASIL QUR’AN A. Pengertian Qhaa. !. Arti Qhaa Menurut U"a#a Ah"i Ta$ir &enurut al Qhattan dalam kitabnya Ulumul ur’an, kata Qhashas itu sendiri berupa mashdar yang diambil dari kata kerja yang berarti menceritakan, yang merupakan bentuk jamak dari 0ishash(. Al Qhattan merumuskan bah"a Qahsas secara har2yyah adalah,
345 67 89 :;<= >@ : BC E= #FGH$ IJKHC 1isah #bahasa$ ’mengambil atau mengikuti jejeak yang terdahulu sehingga man'aat bagi orang yang mempelajarinya’’ 1emudian al Qhattan mende2nisikan secara terminology+
LMCNOHCP FKRHC TC NE
khala'ulloh dalam kitabnya !l-"ann !l- huraisy # !l-ur’anul alkarim, yang mende2nisikan kisah secara terminologhi sebagai berikut+ ’Suatu karya kesusastraan mengenai peristi"a-peristi"a yang terjadi atas seorang pelaku yang sebenarnya tidak ada. Atau dari seorang pelaku yang benar-benar ada, tetapi peristi"a yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak benar-benar terjadi. Atau, peristi"a itu benar-benar terjadi pada diri pelaku, tetapi peristi"a itu disusun atas dasar seni-seni yang indah, yang mendahulukan sebagian peristi"a dan membuang lagi, atau peristi"a yang benar-benar itu ditambahi dengan peristi"a yang btidak terjadi atau dilebih-lebihkan penuturanya, sehingga penggambaran pelaku-pelaku sejarah yang keluar dari kebenaran yang sesungguhnya sehingga terjadi para pelaku 2kti'’’. &enurut para ulama ahli ta'sir kontemporer, kisah-kisah dalam Al-Qur’an dapat di bedakan dengan cerita dongeng atau 2ksi, meskipun didalam Al-Qur’an itu sendiri terdapat cerita-cerita yang bersi'at 2kti' yang disebut atsar. 1isah dalam Al-Qur’an merupakan peristi"a yang benar-benar terjadi pada orang-orang terdahulu dan merupakan bentuk sejarah yang dibuktikan kebenaranya, seperti peninggalan yang dahulu berupa ka’bah di &akkah, &asjidil A0sha di palestina, dan lainya. Seperti 2rman Allah SW dalam surat usu' f((( D. osihon An"ar,&.Ag, $lmu ta%sir, c pustaka setia, cetakan , andung )) hal fm
3+ 45 6 & -& % + : & '(& ')& * & '(& = & -&/0 1-+ 2/ > 9 + ', & ;& 1<+ % & , 7+ 8 + : & 2& 3 'O = @ (3 ? & : ? & + + &= & F + -J0 + : + -& 2& 6 + & & & & = & F & & -+ W 3 & % X 3 )+ & Z3 2& [V1 & Y& 2& = > \ V Artinya
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. 2. Arti Qhasas Dalam Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an kata Qhasas terdapat dalam beberapa konteks, pemakaian, dan tashri' #konjungsi$nya dalam bentuk #’il madhi #kata kerja lampau$, #’il mudhari’ #kata kerja sedang$, #’il amr #kata kerja perintah$, dan dalam bentuk mashdar #kata benda$. mam ar-aghib al-sh'ahani mengatakan dalam kitab mu'rodat-nya #al-Mu%radat # &harib !l-ur’an-pen j$ tentang kata ini #'ashash$, ’Al-Qashsshu berarti mengikuti eak’ . Dikatakan, ashashtu atsaruhu’ yang artinya saya mengikuti jejaknya.’’ •
!l-ashash
berarti jejak’ #atsar $. Seperti dalam 2rman
Allah SW,
Z C #$ RJ = [Rv [R q > J _ R
D. Shalah al khalidy, wakarta (*** hal (-
kisah- kisah al'ur’an ,
gema insani press, cet (-
x%alu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. #Al kah2$ •
!l-ashash,
ialah cerita-cerita yang diturunkan #kisah$. Allah a’ala ber2rman,
}\....... HC N | HC I z O { J K { H C4 Sesungguhnya ini adalah kisah yang benarx..’#Ali mran $ •
Qhasas berarti mencari bekasan atau mengikuti bekasan #jejak$. Seperti dalam 2rman Allah.
{ ] 7 B • } P: 5 … { ‚{ 8 T UJ { ~ v ƒ { P € : HR_ P < { E „ _{ ƒ { ^ Z ƒ J !rtinya *an berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan +$kutilah dia+ Maka kelihatanlah olehnya Musa dari auh, sedang mereka tidak mengetahuinya, •
Qhasas berarti bisa di artikan pula sebagai berita-berita yang berurutan.
3+ 45 6 & -& * + : & '(& = & -&/0 1-+ 2/ 7+ 8 > + ', 9 & ;& 1<+ % & , + : !rtinya esungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengaaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
&anna’ khalil al-Qhattan , udi $lmu-$lmu ur’an , %intera antar nusa, †etakan f, wakarta (*f hal f &. asbi ash Shiddi0iey, ilmu-ilmu !l-ur’an , ` ulan intang, cet , wakarta (**f, hal (‡
Qhasashul Qur-an ialah 1habar-khabar al Qur-an tentang keadaankeadaan umat yang telah lalu dan kenabian masa dahulu, peristi"aperisti"a yang sudah terjadi. Al Qur-an melengkapi keterangan-keterangan tentang peristi"a yang telah terjadi, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri serta menerangkan bekasan-bekasan dari kaum-kaum purba itu. 3. Karakteristik kisah dalam Al-Qur’an
Kisah-kisah dalam Al-Qur’an juga memiliki karakteristik tersendiri, antara lain !. "aya bahasanya indah mempesona dan sederhana sehingga mudah di#ahami dan mengundang penasaran bagi si pembaca. $. %aterinya bersi#at uni&ersal sesuai dengan ssejarah perkembangan kehidupan manusia dari masa kemasa, sehingga mampu menyentuh hati nurani pada setiap masa. '. %aterinya hidup karena kasus-kasusnya selalu actual, tajam dan terpercaya, sehinnga tidak membosankan. . Kebenarannya dapat dibuktikan secara #iloso#is dan ilmiah melalui bukti-bukti sejarah. . *enyajiannya tidak pernah lepas dari dialog yang bersi#at dinamis dan rasional sehingga merangsang pembaca untuk berta#akur. 4. Unsur-unsur yang terdapat dalam Al-Qur’an +alam Al-Qur’an terdapat tiga unsur, yaitu 1. Pelaku
ibid ‡ D. osihon An"ar,&.Ag, $lmu ta%sir, c pustaka setia, cetakan , andung )) hal
*elaku kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an tidak hanya manusia, tetapi malaikat, jin, bahkan burung dan semut. 2. Peristiwa nsur yang pokok dalam sebuah kisah, yaitu dimana ada pelaku pasti ada peristi/a yang dialaminya. 0idak mungkin dalam kisah hanya ada pelaku saja tanpa ada peristi/a. *eristi/a itu sendiri terbagi dua a) *ersiti/a yang continue (berkelanjutan), misalnya suatu kaum yang meminta bukti mukji1at kepada 2abi mereka namun setelah turun ayat atau mukji1atnya mereka tetap mendustakanya. b) *eristi/a yang ddianggap luar biasa, yaitu peristi/a-peristi/a yang didatangkan Allah melalui 3asul-2ya sebagai bukti kebenaranya. Seperti dalam surat Al-%aidah!!4-!!. 3. Perakapan !dial"g# 0idak semuanya kisah megandung dialog, seperti kisah yang bermaksud menakutnakuti, tetapi ada kisah yang menonjol percakapanya seperti kisah 2abi Adam dalam surat Al-A’raf ayat !!-$, surat Thaha ayat 5-55, dan lainya.
B. Ma]a# ^#a]a# Qaha _a"a# A"^Qur^an. !. Di"ihat Dari Segi Pe"a`u &anna’ al-Qhattan menuturkan kisah Al-Qur’an terbgi kedalam tiga bagian yaitu* ($.Qhashashul Anbiya’ #kisah !abi-!abi$ Al Qur-an mengandung tentang dak"ah para !abi dan mukjiˆat- mukjiˆat para asul, sikap-sikap umat yang menentang, serta marhalah- marhalah dak"ah dan perkembangannya, seperti 0ashash !abi !uh AS, brahim, arun, sa, &uhammad SAW, dan lain-lain. $.Qashash yang berpautan dengan peristi"a-peristi"a yang telah terjadi dan orang-orang yang tidak di pastikan ke!abianya, seperti kisah halut dan walut, dua putera Adam, ashabul 1ah2, dan lain-lain. * Al0hattan, kitab # ulumul ur’an hal. f)
f$.Qashash yang berpautan dengan peristi"a-peristi"a yang terjadi pada masa asul SAW. , Seperti peperangan adar, dan /hud yang diterangkan dalam surat Ali mran, peperangan abuk yang diterangkan dalam surat at-aubah, peperangan Ahˆab yang diterangkan dalam surat al Ahˆab, dan lain-lain(). . Di"ihat _ari egi anjang en_e`nbac 1isah-kisah Al-Qur’an dibagi dalam tiga bagian (( 1isah panjang seperti kisah nabi yusu' didalam surah yusu' yang hampir seluruh ayatnya menceritakan kehidupan !abi usu'. 1isah yang lebih pendek dari bagian yang pertama, seperti kisah maryam. Didalam surah maryam yang terdiri dari sepuluh atau beberapa belas ayat. 1isah pendek yaitu kisahnya yang kurang dari sepuluh ayat, seperti kisah nabi luth dan hud, dan yang lianya. •
•
•
d. Di"ihat _ari jeninbac &. 1hala'ullah merumuskan melihat dari segi jenis kosahkisahnya Al-Qur’an dibagi menjadi tiga bagian , yaitu ( (. 1isah sejarah #al-Qishash al- tarikhiyyah$ yakni kisah yang berkisar tentang tokoh-tokoh sejarah seperti para !abi dan asul. . 1isah sejarah #al-Qishash al-tamsiliyyah$, yakni kisah yang menyebutkan suatu peristi"a untuk menerangkan dan memperjelas suatu kaidah. `eristi"a itu benar() ibid (( D. osihon An"ar,&.Ag, $lmu ta%sir, c pustaka setia, cetakan , andung )) hal f ( bid hal
benar terjadi, tetapi hanya 2kiran dan khayakan semata. f. 1isah atsar, yakni kisah yang didasari atas suatu atsar, pada mulanya kisah seperti ini bermaksud menggali tujuan-tujuan ilmiah atau mena'sirkan gejala-gejala yang ada atau menguraikan suatu persoalan yang sulit diterima oleh akal. Dalam pendapat lain, &uhammad Qutub membagi kisah AlQur’an dalam tiga macam,(f yaitu (. 1isah lengkap yang meliputi+ tempat, tokoh, dan gambaran. `eristi"a yang berlaku serta akibat yang timbul dari hal tersebut. Seperti kisah !abi &usa dan ‰ir’aun. . 1isah yang hanya menggambarkan peristi"a yang terjadi, akan tetapi tidak meliputi nama tokoh,atau tempat kejadiannya langsung, seperti kisah kedua putera !abi Adam AS. f. 1isah yang diutarakan dalam simbol percakapan, tanpa menyindir nama dan tempat peristi"a. &isanya kisah dialog yang terjadi antara seorang ka2r yang memiliki dua bidang kebun yang luas dan kekayaan yang berlimpah dengan seorang mukmin.
. fae_ah^$ae_ah Qahau" Qur’an.
(f ibid
1isah yang diceritakan dalam Al-Qur’an menurut &anna’ 1halil al-Qattan memiliki banyak 'aedah. ‰aedah atau urgensi mempelajarinya adalah sebagai berikut( (. &eneguhkan hati asulullah SAW. Dan hati umatnya atas agama Allah SW. &emperkuat kepercayaan mukmin tentang menangnya kebenaran serta pendukungnya dan hancurmya kebathilan. Seperti 2rman Allah dalam surah ud ((
{– P ŒR‚ P ‹ MC U v{ ƒ { ” 34 Šv ‹ ] „ Ž { R9 Y 8 Z I { : { E K ‘ HC ŒRE 9 “ H —: Z N Š< 9 ™ ; HC { O –˜ P F 9 P
Dan semua kisah dari rasul-rasul 1ami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya 1ami teguhkan hatimu+ dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. #Q.S ud#(($()$ . &enjelaskan asasšdasar dak"ah menuju Allah SW. Dan memperjelas pokok-pokok syari’at yang diba"a oleh para !abi. Seperti 2rman allah dalam surah al-Anbiya,
RY B\ ƒ E _ 8 U ‘ H\ Š@ N{ B\ › N‘ { [ 8 [Y R9 P H\ B ƒ { Y ƒ 9 “ 9 R< }P { E { ZRv
’Dan 1ami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu
melainkan 1ami "ahyukan kepadanya œah"asanya tidak ada uhan #yang hak$ melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.œ f. &engabadikan usaha-usaha para !abi-nabi dan pernyataan bah"a !abi-nabi terdahulu itu adalah benar(. (
. &enampakan kebenaran !abi &uhammad SAW, dalam dak"ahnya dengan beliau dapat menerangkan keadaan umat-umat terdahulu. . &enyingkapkan kebohongan ahlul kitab yang telah menyembunyikan isi kitab mereka yang masih murni.
l + % J -0 ? & +06 o (3 & 6 + &, +- k & '(& & + 1 J & ')& J+ ? & + 'm & 7& ? & v ;3 430Y& & q 3 +06 ? J -0 p J & 3 % & ? + s + ;& F + )+ + , & 3 '<& 4+0Y& F 3 3( % J -'+ 03y <& + 'Z& v & ;+w+'x & 8 ’Semua makanan adalah halal bagi ani srail melainkan
makanan yang diharamkan oleh srail #a0ub$ untuk dirinya sendiri sebelum aurat diturunkanz{!{|. 1atakanlah œ#wika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun aurat$, maka ba"alah aurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar.œ . &enarik perhatian para pendengar yang diberikan pelajaran kepada mereka. Allah SW, ber2rman dalam Al-Qur’an+
3+ 45 6 & -& % + : & '(& ')& * & '(& = & -&/0 1-+ 2/ > + ', 9 & ;& 1<+ % & , 7+ 8 + : & 2& 3 'O = & : ? & + + &= & F + -J0 + : + -& 2& 6 + & & & & = & F & & -+ W 3 & ? @ (3 % X 3 )+ & Z3 2& [V1 & Y& 2& = > \ V
’Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan #kitab-kitab$ yang sebelumnya dan menjelaskan
( &. asbi ash Shiddi0iey, ilmu-ilmu !l-ur’an, ` ulan intang, cet , wakarta (**f, hal (‡‡
segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman’’ Dapat di simpulkan kisah-kisah dalam Al-Qur’an merupakan `iah bang }enar 1isah al-Qur’an tentang orang-orang dahulu adalah suatu kisah yang benar dan peri"atanya mengenai peristi"aperisti"a itu adalah jujur dan betul. ni karena Allah lah yang menceritakan kisah itu, dan benar-benar menyaksikan peristi"a itu, dan Allah telah menakdirkanya peristi"a itu terjadi menurut pengetahuan, kehendak, dan takdir-!ya. 1isah Al-Qur’an telah diberi karakter sebagai kisah yang benar #al-'ashash al-ha'$ Allah SW ber2rman,
HC B\ ƒ } ƒ HC N H\ 8 HC I { { J K { H C4 9 R9 P O | ’Sesunguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada tuhan #yang berhak disembah$ selain allahx.’’#Ali mran $
`iah bang ter}ai` Allah SW memberi karakter terhadap kisah Al-Qur’an sebagai suatu kisah terbaik. Allah a’ala ber2rman
{ K ^ H RU { U “ { 8 q _{ 3{R< ^ HŸ Z I #$ } N = • : Y R\ ž K { O Z R : : U “ {HC C4 HC 8 E _ 8 ƒ {– } \P } q U @ PY R H\ R< @Y < I K 9 ] K J Y Š„\ ] HC 8 { ‘ vRG Y R7 ƒ U … H @Y ] { N7{ ›R_ ˜\ #f$ 8 { 7 [ U HCP RE Z 8 Y : HCP ¡ ‚R‘ { 7 [ – N ŠH • | K ~ { 7 – : ~
’Sesungguhnya 1ami menurunkannya berupa Al Quran
dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. Kami meneritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan me"ahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum #1ami me"ahyukan$ nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui. ngatlah$, ketika usu' berkata kepada ayahnya œWahai ayahkuzsesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan+ kulihat semuanya sujud kepadaku’’
1isah dalam Al-Qur’an memang benar-benar merupakan kisah terbaik dan seolah-olah Al-Qur’an mengajak kita #melalui karakter ini$.
Da$tar Puta`a D. osihon An"ar,&.Ag, $lmu ta%sir, c pustaka setia, cetakan , andung )) &. asbi ash Shiddi0iey, ilmu-ilmu !l-ur’an, ` ulan intang, cet , wakarta+ (**f D. Shalah al khalidy, kisah- kisah !l ur’an , gema insani press, cet (, wakarta+ (*** &anna’ khalil al-Qhattan, udi $lmu-$lmu ur’an, %intera antar nusa, †etakan f, wakarta (*f