MAKALAH ETIKA BISNIS BAB I PENDAHULUAN Organisasi pada dasarnya adalah sejumlah orang yang bekerjasama secara reguler untuk mencapai suatu tujuan yang sulit untuk dicapai bila dilakukan secara individu. Orang-orang dalam organisasi tersebut bekerja bersama dan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kerja sesuai dengan bida bidang ng tuga tugas s masi masing ng-m -mas asin ing. g. Deng Dengan an ka kata ta lain, lain, kelom elompo pok k ters terseb ebut ut memainkan peranan penting di dalam organisasi dan menjadi cerminan kinerja organisasi. Dalam sebuah organisasi, anggota kelompok-kelompok kelompok-kelompok kerja bersinergi dalam menutupi menutupi ke kekur kurangan angan dan menyumbang menyumbangkan kan kelebiha kelebihan n masingmasingmasing untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Perlu diperhatikan, dalam sebuah kelompok yang dapat disebut sebagai tim, yang ada adalah kata “kami” dan tidak ada kata “aku”. Membangun kelompok kerja yang berper berperila ilaku ku sebaga sebagaii tim yang yang solid solid bukanl bukanlah ah pekerj pekerjaan aan yang yang mudah. mudah. elom elompo pok k kerja erja yang yang par para angg anggot otan anya ya engg enggan an dan dan tida tidak k mamp mampu u bekerjasama dengan baik, tidak akan berkinerja unggul. elompok kerja seperti ini dikatakan dis!ungsional karena tidak produkti! dengan kinerja berada berada di ba"ah ba"ah stand standar ar.. #ebuah #ebuah tim yang yang bersin bersiner ergi gi secara secara positi positi! ! adalah sekolompok orang yang bekerjasama dengan kontribusi masingmasing untuk mencapai hasil hingga beberapa kali lebih baik daripada kelompok kelompok yang bukan tim. #etiap #etiap organ organisa isasi si yang yang berkin berkinerj erja a dengan dengan kualita ualitas s unggul unggul memili memiliki ki kelom elompo pokk-k kelom elompo pok k kerja erja yang yang berp berper eril ilak aku u seba sebaga gaii tim. tim. elom elompo pokkkelompok kerja ini adalah sekumpulan orang dengan kompetensi yang saling melengkapi, saling memercayai, saling menghargai, saling belajar, sert serta a sali saling ng meno menolo long ng dan dan memb memban antu tu dala dalam m keber ebersa sama maan an.. Dala Dalam m kelompok-kelompok kerja seperti ini dikenal semboyan seperti “$ogether %ver %veryo yone ne &chie chieve ve Mo Morre '$%& '$%&M( M(”, ”, dima dimana na seti setiap ap angg anggot ota a memi memili liki ki “Personal, “Personal, )esponsibiliti *n Delevering %+cellence 'P)*D%(”.
Etika Bisnis
1 |
BAB II PEMBAHASAN
A.ORGANISASI RASIONAL Organisasi adalah koordinasi rasional atas aktivitas-aktivitas sejumlah individu untuk mencapai tujuan atau sasaran eksplisit bersama, melalui pembagian tenaga kerja bersama dan !ungsi dan melalui hierarki otoritas dan tanggung ja"ab. Pada bagian dasar organisasi terdapat “tingkat operator” yaitu para pega"ai dan penga"as mereka yang secara langsung memproduksi barang dan jasa yang merupakan output organisasi. Diatas tingkat operator terdapat manajer madya yang mengarahkan unit-unit diba"ahnya dan memperoleh arahan dari jabatan atau tingkat yang lebih tinggi dalam garis ke"enangan !ormal. Puncak piramida adalah manajemen tertinggi de"an direksi, pimpinan pejabat eksekuti!, dan para sta/nya. Model organisasi rasional mengansumsikan bah"a sebagian besar in!ormasi dikumpulkan dari tingkat operator, naik mele"ati sejumlah tingkat manajemen !ormal, yang masing-masing mengumpulkan in!ormasi serupa, sampai akhirnya mencapai manajemen tertinggi. 0erikut adalah contoh dari struktur organisasi sebuah perakitan !ord1 Dewan Direksi
Presiden
V. P. Litban
V. P. Pemanufakturan
Mana er Pabrik
Mandor
Mandor
Etika Bisnis
Mana er Pabrik
Mandor
Mandor
V. P. Pemasaran Mana er Pabrik
Mandor
Mandor
2 |
Model ini mengasumsikan pega"ai sebagai agen yang secara bebas dan sadar telah setuju untuk menerima otoritas !ormal organisasi dan berusaha meraih tujuan organisasi, dan sebagai gantinya mereka memperoleh dukungan dalam bentuk gaji dan kondisi kerja yang baik. $anggung ja"ab etis dasar yang muncul dari aspek-aspek “rasional” organisasi di!okuskan pada dua ke"ajiban moral a( ke"ajiban pega"ai mematuhi atasan dalam organisasi, mencapai tujuan organisasi dan tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang mengancam tujuan tersebut1 dan b( ke"ajiban atasan untuk memberikan gaji yang adil dan kondisi kerja yang baik. e"ajiban-ke"ajiban ini selanjutnya ditetapkan melalui garis otoritas !ormal organisasi dan melalui perjanjian-perjanjian yang menetapkan secara khusus ke"ajiban pega"ai serta kondisi kerja mereka
B. KEWAJIBAN PEGAWAI TERHADAP PERUSAHAAN Dalam pandangan rasional tentang perusahaan, ke"ajiban moral utama pega"ai adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut. 2adi bersiksap tidak etis berarti tidak menyimpang dari tujuan-tujuan tersebut dan berusaha meraih kepentingan sendiri dalam cara-cara yang jika melanggar hokum dapat dinyatakan sebagai salah satu bentuk kejahatan kerah putih.
1. KONFLIK KEPENTINGAN on3ik kepentingan dalam bisnis muncul saat seorang pega"ai atau pejabat suatu perusahaan melaksanakan tugasnya, namun dia memiliki kepentingan-kepentingan pribadi terhadap hasil dari tugas tersebut yang mungkin bertentangan dengan perusahaan dan cukluip substansial sehingga kemungkinan mempengaruhi penilaiannya sehingga tidak seperti yang diharapkan perusahaan. on3ik kepentingan dapat muncul dari berbagai macam situasi dan aktivitas. &da 4 jenis situasi dan aktivitas yang mendapat perhatian, yaitu a( #uap komersial b( Pemberian
2. PENCURIAN PEGAWAI DAN KOMPUTER
Etika Bisnis
3 |
Pega"ai suatu perusahaan memiliki perjanjian kontraktual untuk hanya menerima keuntungan-keuntungan tertentu sebagai ganti hasil kerjanya dan menggunakan sumber daya perusahaan hanya dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan. $indakan pega"ai yang mencari tambahan keuntungan pribadi atau menggunakan sumber daya perusahaan untuk dirinya sendiri merupakan tindakan pencurian karena keduanya berarti mengambil atau menggunakan property milik perusahaan tanpa persetujuan yang sah. Pencurian computer. $indakan memeriksa, menggunakan,bnatau menyalin in!ormasi atau program computer merupakan pencurian. Disebut p"encurian karena in!ormasi yang dikumpulkan dalam bank data computer oleh suatu perusahaan dan program computer yang dikembangkan atau dibeli perusahaan meruopakan property dari perusahaan yang bersangkutan. )ahasia perdagangan.” *n!ormasi kepemilikan atau rahasia perdagangan” terdiri dari in!ormasi non-publik yang menyangkut aktivitas teknologi, perencanaan, kebijakan atau catatan suatu perusahaan dan yang jika diketahui pesaingnya akan berpengaruh secara material pada kemampuan perusahaan untuk bersaing secara komersial dengan para pesaing1 dimiliki perusahaan 'meskipun mungkin tidak dimiliki hak paten atau hak ciptanya( karenan dikembangkan oleh perusahaan untuk digunakan sendiri dari sumber daya yang dimilikinya atau dibeli dari pihak lain dengan dananya sendiri1 dan ditunjukkan oleh perusahaan melalu perintah yang eksplisit, langkah-langkah pengamanan atau perjanjian kontraktual dengan pega"ai bah"a perusahaan tidak ingin ada orang luar yang dii5inkan memiliknya.
. INSIDER TRADING #ebagai a"alan, kita bisa mende6nisikan insider trading sebagai tindakan membeli dan menjual saham perusahan berdasarkan in!ormasi “ orang dalam” perusahaan. *n!ormasi “ dari dalam” atau “ dari orang dalam” tentang suatu perusahaan merupakan in!ormasi rahasia yang tidak dimiliki public di luar perusahaan, namun memiliki pengaruh material pada harga saham perusahaan. *nsider trading adalah illegal. #elama decade lalu, sejumlah besar pedagang saham, banker dan manajer dituntut karena melakukan insider trading. *nsider trading juga tidak etis bukan hanya karena illegal, namun juga orang yang melakukannya berarti “mencuri” in!ormasi dan memperoleh keuntungan yang tidak adil dari anggota
Etika Bisnis
4 |
masyarakat lain. 7amun demikian, sejumlah pihak menyatakan bah"a insider trading secara sosial menguntungkan dan menurut prinsip utilitarian tindakan ini seharusnya tidak dilarang malah diajukan. 8ontoh asus yang terjadi di *ndonesia #alah satu contoh kasus perdagangan orang dalam terkenal dan terjadi beberapa tahun yang lalu dilakukan ketika terjadi pengambilan atas P$ 0ank 0ali, $bk., sebuah bank publik terkemuka, menjadi bank 0$O '0ank $ake Over( oleh 0adan Penyehatan Perbankan 7asional '0PP7(, yang terjadi pada akhir tahun sembilan puluhan.9 asus perdagangan saham 0ank 0ali dengan mempergunakan in!ormasi orang dalam ini merupakan contoh klasik sederhana bagaimana in!ormasi orang dalam tersebut dipergunakan untuk keuntungan orang dalam. Dalam perdagangan saham 0ank 0ali ini, orang dalam menggunakan in!ormasi untuk menjual sahamnya, dan beberapa saat sesudahnya in!ormasi tersebut diumumkan kepada publik. asus perdagangan saham 0ank 0ali melibatkan salah seorang pemegang saham dan anggota direksi bank tersebut. 0erdasarkan lampiran P$ 0ursa %!ek 2akarta kepada 0apepam, penjualan saham oleh pemegang saham besar 0ank 0ali yaitu P$ #arijaya :irasentosa dengan jumlah penjualan sebanyak ;<,4<=,>?? lembar saham, dilakukan antara tanggal 94 sampai dengan 4@ 2uli 9<<<. Penjualan saham 0ank 0ali juga dilakukan oleh anggota bursa #P 'P$ #arijaya Permana #ekuritas(, yang melakukan penjualan atas porto!olio saham 0ank 0ali sebanyak <.A>?.??? lembar saham. P$ #arijaya:irasentosa dan P$ #arijaya Permana #ekuritas adalah dua perusahaan yang 9 P$ 0ank 0ali, $bk., setelah dilakukan merger dengan beberapa bank s"asta lainnya, sekarang beroperasi dengan P$ 0ank Permata, $bk. 9 tera6liasi karena direktur utama P$ #arijaya :irasentosa adalah juga komisaris di P$ #arijaya Permana #ekuritas. P$ #arijaya :irasentosa, yang merupakan pemegang saham utama 0ank 0ali, dimiliki oleh keluarga direktur utama 0ank 0ali pada "aktu itu. #elain penjualan yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut, beberapa anggota keluarga direktur utama 0ank 0ali juga menjual saham-saham 0ank 0ali milik mereka.
C. KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP PEGAWAI e"ajiban moral dasar perusahaan terhadap pega"ai, menurut pandangan rasional adalah memberikan kompensasi yang secara sukarela dan sadar telah mereka setujui sebagai imbalan atas jasa mereka. &da dua
Etika Bisnis
5 |
masalah yang berkaitan dengan ke"ajiban ini kelayakan gaji dan kondisi kerja pega"ai.
1. GAJI Dari sudut pandang pega"ai, gaji merupakan sarana ' mungkin satu-satunya sarana( untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pega"ai dan keluarganya. Dari sudut pandang pengusaha atau perusahaan, gaji adalah biaya produksi yang harus ditekan agar harga produk tidak terlalu tinggi dari kemampuan pasar. 2adi, setiap perusahaan menghadapi dilema ketika menetapkan gaji pega"ai. 0agaimana menyeimbangkan kepentingan perusahaan untuk menekan biaya dengan kepentingan pega"ai untuk memperoleh kehidupan yang layak bagi diri mereka sendiri dan keluarga.
9. 4. @. ;. >. . =.
Meskipun tidak ada cara untuk menentukan gaji yang layak dengan pasti, namun kita setidaknya bisa mengidenti6kasi sejumlah !actor yang perlu dipertimbanhkan untuk menentukan gaji dan upah 1 Baji dalam industry dan "ilayah setempat seseorang bekerja emampuan perusahaan #i!at pekerjaan Peraturan upah minimum Cubungan dengan gaji lain elayakan negoisasi gaji 0iaya hidup local
2. K!n"isi K#$%a & K#s#'atan "an K#a(anan #etiap tahun, lebih dari >??? pega"ai te"as dan lebih dari @.???.??? luka berat akibat kecelakaan di tempat kerja. #epuluh persen tenaga kerja mengalami kecelakaan atau sakit setiap tahun, dengan jumlah hari kerja yang terle"at mencapai lebih dari @9 juta hari kerja setiap tahun. Penyakit yang muncul dari penggunaan bahan kimia dan ancaman 6sik menambah jumlah tersebut. 0ahaya di tempat kerja tidak hanya kategori-kategori ancaman yang jelas seperti kecelakaan, tersengat listrik dan terbakar. 7amun juga suhu yang sangat panas atau sangat dingin, suara keras dari mesin, debu batuan, debu 6ber,asap kimia, merkuri, timah, berilium, arsenik, karat, racun, iritasi kulit dan radiasi. Pada tahun9<=?, ongres menetapkan Occuoational #a!ety and Cealth &ct dan membentuk Occupational #a!ety and Cealth &dministration ' O#C&( “ untuk sejauh mungkin menjamin bah"a para pega"ai memperoleh kondisi kerja yang aman dan sehat.” 7amun
Etika Bisnis
6 |
sayangnya, semenjak a"al O#C& sudah menghadapi banyak kontroversi. Meskipun memperoleh banyak kritik, jumlah inspektur lapangan yang tidak memadai 'A??( dan peraturan-peraturan yang belum e!esien, namun keberadaan O#C& telah mendorong banyak perusahaan untuk melaksanakan program pengaman kerja. #alah satu survey menunjukkan bah"a @ persen dari seluruh perusahaan yang disertakan dalam survei telah menerapkan program-program pengamanan karena adanya O#C& dan =4 persen mengatakan bah"a keberadaan O#C& berpengaruh pada usaha-usaha pengamanan dan keselamatan kerja. )isiko memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pekerjaan. Pembalap, pemain sirkus, dan rodeo semuanya menerima resiko sebagai bagian dari pekerjaan mereka. #ejauh mereka memperoleh kompensasi penuh dalam menghadapi risiko tersebut dan secara sukarela dan sadar menerimanya dan memperoleh kompensasi sebagai imbalannya, maka bisa mengansumsikan bah"a pengusaha atau perusahaan telah bertindak secara etis. &kan tetapi, masalahnya adalah dalam banyak pekerjaan yang berbahaya, syarat-syarat berikut tidak terpenuhi 9. Baji atau upah dikatakan gagal memberikan nilai kompensasi yang proporsional terhadap risiko pekerjaan jika pasar tenaga kerja dalam suatu industry tidak kompetiti! atau bila pasar tidak mempertimbangkan risiko-risiko tersebut karena memang belum diketahui. 4. Pega"ai mungkin menerima risiko tanpa mengetahuinya karena mereka tidak memiliki akses ke in!ormasi tentang risiko-risiko @. Pega"ai mungkin menerima risiko karena putus asa, karena mereka tidak dapat memperoleh pekerjaan dalam industryindustri yang kurang beresiko atau mereka tidak memiliki in!ormasi tentang alternative-alternati! yang tersedia bagi mereka ;. Perusahaan memiliki ke"ajiban dalam kasus-kasus seperti ini untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin bah"a pega"ai tidak dimanipulasi secara tidak adil agar menerima risiko tanpa menyadari, dengan paksaan atau tanpa kompensasi yang layak. #ecara khusus >. Perusahaan "ajib mena"arkan gaji yang mere3eksikan prevalensi risiko premi dalam pasar kerja yang serupa namun kompetiti! . Entuk menjamin pega"ai terhadap bahaya yang diketahui, perusahaan perlu memberikan program asuransi kesehatan yang sesuai
Etika Bisnis
7 |
=. Perusahaan perlu mengumpulkan in!ormasi tentang bahaya kesehatan yang terdapat dalam suatu pekerjaan dan menyebarkan in!ormasi ersebut ke seluruh pega"ai. BAGIAN DE)ISA
. K!n"isi K#$%a & K#*+asan K#$%a Pekerjaan dapat dispesialisasikan dalam dua dimensi yaitu, secara horisontal dengan membatasi jangkauan tugas dalam suatu pekerjaan dan meningkatkan repetisi atau pengulangan dalam cakupan tugasnya. Pekerjaan juga bisa dispesialisasikan secara vertikal dengan membatasi jangkauan penga"asan dan pengambilan keputusan atas kegiatan-kegiatan dalam suatu pekerjaan. Pengaruh yang merugikan dari spesialisasi pekerjaan pada pega"ai pertama kali ditulis 4?? tahun lalu oleh &dam #mith Dalam perkembangan atas pembagian tenaga kerja,pekerjaan dari orang-orang yang hidup dari bekerja, atau dengan kata lain sebagian besar pegawai, menjadi sangat terbatas hanya pada sejumlah aktivitas yang sangat sederhana, mungkin hanya satu atau dua aktivitas. Namun pemahaman atas sebagian besar manusia terbentuk dari pekerjaan meeka. Orang yang seluruh hidupnya dihabiskan dalam melaksanakan beberapa aktivitas sederhana cenderung tidak memiliki kesempatan untuk memperluas pemahamannya. Dia akan kehilangan kebiasaan untuk memperluas pemahaman tersebut dan menjadi bnodoh dan bebal, kelompok manusi yang paling bodoh. Bahkan hal itu juga akan merusak aktivitas tubuhnya dan membuatnya tidak mampu menggunakan kekuatannya, dengan penuh semangat dan ketabahan, dalam pekerjaan lain selain pekerjaan yang telah dijalaninya.
Dalam sebuah survei atas berbagai penelitian yang dilaksanakan selama 9> tahun tentang kepuasan kerja, #tanislav asl menemukan bah"a, diantara !aktor-!aktor lainnya, rendahnya tingkat kepuasan kerja berkaitan dengan a( $idak adanya kontrol atas kerja1 b( etidakmampuan menggunakan keahlian1 c( $ugas-tugas yang sangant repetiti! yang hanya mencangkup sedikit aktivitas1 d( $idak adanya partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan e( 0ah"a kesehatan mental yang buruk juga berkaitan dengan !aktor-!aktor serupa.
Etika Bisnis
8 |
0agaimana masalah-masalah ketidakpuasan kerja dan kerugian mental ditanganiF Cackman, Oldham, 2ansen, dan Purdy menyatakan bah"a ada tiga determinan kepuasan kerja Arti yang dialami. #eseorang harus melihat pekerjaannya sebagai sesuatu yang bernilai atau penting melalui sistem nilai yang diterimanya. Tanggung jawab yang dialami. Dia harus percaya bah"a dia secara pribadi bertanggung ja"ab atas hasiln kerjanya. Pengetahuan akan hasil. Dia harus mampu menentukan, secara teratur, apakah hasil kerjanya memuaskan. Entuk mempengaruhi ketiga determinan tersebut, menurut penulis, pekerjaan haruslah diperluas sepanjang lima dimensi berikut 9. eragaman keahlian1 4. *dentitas tugas1 @. &rti penting tugas1 ;. Otonomi1 >. Empan balik1
D.ORGANISASI POLITIK &nalisis politik atas organisasi yang kita akan lihat sekarang merupakan pandangan yang lebih mutakhir tentang organisasi dibandingkan analisis rasional. $idak seperti model rasional, model politik organisasi tidak hanya melihat pada garis ke"enangan 'otoritas( dan komunikasi dalam organisasi ataupun mengamsumsikan bah"a semua prilaku organisasi secara rasional didesain untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran ekonomi seperti keuntungan atau produktivitas. 7amun sebaliknya, model politik melihat organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri dari sejumlah koalisi kekuatan yang saling bersaing, jalur pengaruh dan komunikasi !ormal dan in!ormal yang terbentuk dari koalisi-koalisi tersebut. Dalam model politik, individu dilihat berkumpul membentuk koalisi yang selanjutnya saling bersaing satu sama lain memperebutkan sumber daya, keuntungan, dan pengaruh. Dengan demikian, “tujuan” organisasi menjadi tujuan yang dibentuk oleh koalisi yang paling kuat dan paling dominan. $ujuan tidak ditetapkan oleh otoritas yang “sah”, namun ditetapkan melalui ta"ar mena"ar antara berbagai koalisi. )ealita dasar organisasi, menurut model ini, bukanlah otoritas !ormal atau hubungan kontraktual, namun kekuasaankemampuan individu 'atau kelompok individu( untuk mengubah perilaku pihak lain menuju cara yang diinginkan tanpa harus mengubah perilaku mereka sendiri menuju cara yang tidak diinginkan.
Etika Bisnis
|
E. HAK PEGAWAI Para pengamat perusahaan berulang kali menyatakan bah"a kekuasaan manajemen perusahaan modern sangat mirip dengan pemerintah. Pemerintah dibagi menjadi empat bagian a( Gembaga pembuat keputusan yang tersentralisasi, yang terdiri dari penjabat-penjabat yang1 b( Memiliki kekuasaan dan otoritas yang diakui untuk menerapkan keputusan mereka pada ba"ahan '"arga negara(1 para penjabat yang c( Membuat keputusan-keputusan yang menetapkan distribusi publik atas sumber daya, keuntungan, dan beban sosial diantara para ba"ahan,dan1 d( Mereka memiliki kekuasaan monopoli atas para ba"ahannya.
1. Hak P$i,asi Cak privasi dapat dide6nisikan sebagai hak individu untuk menentukan apa, dengan siapa, dan seberapa banyak in!ormasi tentang dirinya yang boleh diungkapkan pada orang lain. &da dua jenis privasi yaitu, privasi psikologis privasi yang berkaitan dengan pemikiran,rencana,keyakinan,nilai,perasaan, dan keinginan seseorang. Dan privasi 6sik, yaitu privasi yang berkaitan dengan aktivitasaktivitas 6sik seseorang, khususnya yang mengungkapkan kehidupan pribadi seseorang dan aktivitas-aktivitas 6sik yang secara umum dianggap sebagai aktivitas pribadi. &da tiga elemen yang perlu dipertimbangkan saat mengumpulkan in!ormasi yang mungkin mengancam hak privasi pega"ai, yaitu “relevansi, persetujuan, dan metode “.
2. K#-#-asan S+a$a Hati #eorang pega"ai, ketika melaksanakan suatu pekerjaan, mungkin menemukan bah"a perusahaan tempatnya bekerja melakukan sesuatu yang menurutnya merugikan masyarakat. Dan memang, individu-individu dalam perusahaan biasanya merupakan pihak pertama yang mengetahui bah"a, misalnya, perusahaan memasarkan produk-produk yang tidak aman, mencemari lingkungan, menyembunyikan in!ormasi kesehatan, atau melanggar hukum. Pega"ai menemukan masyarakat, perusahaan
yang memiliki perasaan tanggung ja"ab moral, yang bah"a perusahaan melakukan sesuatu yang merugikan biasanya akan merasa perlu melakukan sesuatu agar menghentikan aktivitas-aktivitas yang merugikan tersebut
Etika Bisnis
1! |
dengan melaporkannya kepada atasan namun sayangnya, jika manajemen internal perusahaan tidak bersedia melakukan apa-apa sehubungan dengan laporan tersebut, maka pega"ai hanya memiliki sedikit pilihan. 2ika, setelah ditolak perusahaan, pega"ai tersebut memiliki keberanian untuk memba"a masalah itu ke lembaga pemerintah di luar perusahaan atau, yang lebih buruk lagi, menyebarkan masalah ini kepada publik, maka perusahaan memiliki hak yang sah untuk menghukumnya dengan cara memecatnya. Gebih jauh lagi, jika permasalahannya cukup serius, perusahaan bisa melakukan langkah-langkah untuk memperkuat hukuman dengan menambahkannya pada catatan kerja pega"ai yang bersangkutan dan, dalam kasus-kasus ekstrem, berusaha memastikan agar dia tidak akan diterima bekerja oleh perusahaan-perusahaan pain dalam industri.
. W'ist#-!/in0 Whistleblowing merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seorang anggota atau mantan anggota suatu organisasi untuk mengungkapkan kesalahan atau aktivitas merugukan yang dilakukan organisasi yang bersangkutan.
:histleblo"ing bisa bersi!at internal ataupun eksternal. 2ika suatu pelanggaran hanya dilaporkan pada pihak-pihak yang lebih tinggi dalam organisasi, seperti yang dilakukan Macko"iak pada a"alnya, maka tindakan tersebut adalah "histleblo"ing internal. &pabila pelanggaran dilaporkan pada individu eksternal atau lembaga-lembaga seperti agen pemerintah, surat kabar, atau kelompok-kelompok kepentingan publik, maka tindakan tersebut merupakan "istleblo"ing eksternal.
. Hak +nt+k B#$*a$tisi*asi "an Mana%#(#n Pa$tisi*ati $radisi politik demokratis telah lama menyatakan bah"a pemerintah haruslah dibentuk atas persetujuan yang diperintah karena memiliki hak atas kebebasan dan hak itu mengimplikasikan bah"a mereka berhak berpartisipasi dalam keputusan-keputusan politik yang berpengaruh pada diri mereka. 2adi, dalam suatu demokrasi pengambilan keputusan biasanya memiliki dua karakteristik a( eputusan yang berpengaruh pada kelompok ditetapkan oleh mayoritas anggotanya, dan b( eputusan ditetapkan setelah dilaksanakan diskusi yang menyeluruh, bebas, dan terbuka. #emua anggota kelompok bisa berpartisipasi secara langsung dalam proses pengambilan keputusan ataupun melalui "akil-"akil yang telah dipilih sebelumnya.
Etika Bisnis
11 |
#ebagian menyatakan bah"a mengi5inkan pega"ai untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keptusan suatu organisasi merupakan suatu “perintah etis”. #ebagai langkah pertama menuju demokrasi seperti itu, sebagian penulis menyatakan bah"a mekipun keputusan-keputusan yang berpengaruh pada pega"ai tidak boleh ditetapkan oleh pega"ai itu sendiri, namun semua keputusan itu haruslah ditetapkan setelah dilakukan diskusi yang menyeluruh, bebas, dan terbuka dengan para pega"ai. Gangkah kedua menuju “demokrasi organisasional” adalah dengan memberikan bukan hanya hak untuk berkonsultasi, namun juga hak untuk membuat keputusan tentang aktivitas-aktivitas kerja mereka. eputusan ini bisa mencakup aspek-aspek seperti jam kerja, masa istirahat, pengaturan tugas kerja, dan cakupan tanggung ja"ab pega"ai. Gangkah ketiga menuju demokrasi ditempat kerja adalah dengan mengi5inkan pega"ai berpartisipasi dalam pengambilan keputusankeputusan besar yang berpengaruh pada operasi perusahaan secara umum. BAGIAN PIPIT
3. Hak Atas P$!s#s 4an0 La5ak "an PHK S#*i'ak Doktrin PC sepihak didasarkan pada asumsi bah"a sebagai pemilik perusahaan, pengusaha memiliki hak untuk memutuskan siapa yang akan bekerja padanya sejauh pega"ai bebas menerima atau menolak pekerjaan yang diberikan. #ebagai pemilik bisnis property, pengusaha memiliki hak untuk merekrut, memecat, atau mempromosikan pega"ai dengan menggunakan alasan apapun yang diinginkannya. Dalam pandangan ini, pega"ai tidak berhak mengajukan keberatan atau menentang keputusan pengusaha. Doktrin PC sepihak banyak mendapat kecaman. Pertama, pega"ai sering tidak bebas untuk menerima atau menolak pekerjaan tanpa menderita kerugian karena banyak diantara mereka yang tidak bisa memperoleh pekerjaan lain. #ekalipun mereka bisa memperoleh pekerjaan lain, namun mereka tetap menanggung beban yang berat untuk mencari pekerjaan sementara tidak memperoleh penghasilan saat mencarinya. edua, pega"ai biasanya melakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan, namun mereka melakukannya dengan harapan perusahaan akan memperlakukan mereka dengan adil dan sungguh-sungguh. Pega"ai tentu saja tidak akan memilih bekerja di suatu perusahaan yang mereka yakini akan memperlakukan mereka dengan tidak adil. etiga, pega"ai berhak dipelakukan dengan hormat sebagai individu yang bebas dan sederajat. Pemecatan atau pengurangan gaji atau penurunan jabatan jelas merugikan pega"a H khususnya bila mereka tidak memiliki pilihan pekerjaan lain H maka hal itu berarti melanggar hak pega"ai apabila tindakan tersebut dilakukan secara sepihak atau didasarkan pada tuduhan yang tidak benar.
Etika Bisnis
12 |
Entuk itu, sebuah kecenderungan baru muncul dan secara bertahap menggantikan doktrin PC sepihak, yang menyatakan bah"a pega"ai memiliki hak atas proses yang layak. #ystem ideal dari proses yang layak adalah system dimana individu diberi petunjuk-petunjuk yang jelas tentang peraturan yang harus mereka ikuti, dengan disertai kesempatan untuk mengajukan pembelaan pada pihakpihak yang dicurigai telah melakukan pelanggaran, dengan menerapkan semua peraturan secara konsiten dan tanpa diskriminasi, dengan tujuan memperoleh kebenaran seobjekti! mungkin, dan dengan tidak meminta pertanggungja"aban atas suatu masalah yang di luar "e"enang individu yang bersangkutan. Proses yang layak menjamin bah"a individu tidak diperlakukan secara se"enang-"enang, tidak adil, atau kejam oleh atasannya dalam usaha melaksanakan peraturan perusahaan, dan juga menetapkan batasan moral. 2ika hak atas proses yang layak tidak dilaksanakan dalam perusahaan, maka sekalipun perusahaan tersebut melindungi hak-hak pega"ai yang lain, namun perlindungan ini diberikan secara sporadic ataupun sekehendak hati.
6. Hak P#0a/ai Dan P#n+t+*an Pa-$ik Dalam ekonomi jasa, sebagian besar pega"ai terlibat dalam apa yang disebut industry jasa, dimana pekerjaan mereka sebagian besar terdiri dari penyediaan jasa bagi orang lan. *ni berkebalikan dengan ekonomi permanu!akturan dimana sebagian besar pega"ai terlibat dalam pekerjaan yang ditujuan untuk menghasilkan produk. &da beberapa !actor yang berkaitan dengan perubahan kapasitas pabrikasi. Pertama, gaji pekerja kasar cenderung lebih murah di "ilayah lain. edua, sejumlah pesaing melakukan investasi untuk peralatan-peralatan yang e6sien, menjalin hubungan yang lebih produkti! antara perusahaanpega"ai, menerapkan peraturan kerja yang lebih kooperati!, dan melaksanakan program-program lain yang mampu meningkatkan produktivitas secara relative trehadap tingkat produksi. etiga, pihak pemerintah dari sejumlah industry manu!aktur memberikan perencanaan, subsidi keuangan, perlindungan tari/, tingkat pajak yang menguntungkan, dan kebijakan lain yang didesain untuk mengembangkan dasar industry mereka. Cilangnya daya saing bukanlah satu-satunya alas an penutupan pabrik. Pabrik-pabrik juga ditutup karena produk mereka sudah ketinggalan 5aman, karena teknologi yang digunakan sudah tidak update, permintaan beralih dari desain produk tertentu, perusahaan diambil alih dalam merger dan manajer baru memutuskan untuk mengonsolidasi operasi dalam beberapa !asilitas besar, atau manajer salah membuat keputusan untuk menangani investasi. Penutupan pabrik tidak selalu dapat dihindari dalam ekonomi pasar. 7amun demikian meskipun penutupan seperti ini terkadang perlu,
Etika Bisnis
13 |
namun hak-hak moral pega"ai harus tetap dihargai sekalipun usaha bisnis tempat pega"ai tersebut bekerja terpaksa ditutup. Di antara hak-hak yang harus dihormati adalah hak untuk diperlakukan sejauh yang telahg mereka setujui secara sadar dan sukarela.
7. S#$ikat P#k#$%a Dan Hak Unt+k B#$!$0anisasi Cak pekerja untuk berorganisasi dalam serikat pekerja berasal dari hak untuk diperlakukan sebagai manusia yang bebas dan sederajat. #erikat pekerja secara umum dilihat sebagai sarana untuk menyeimbangkan kekuasaan perusahaan besar sehingga para pekerja dapat saling membantu guna mencapai kekuatan negosiasi yang seimbang dengan perusahaan. 2adi, serikat pekerja mampu mencapai kesetaraan antara pekerja dan perusahaan yang tidak dapat dicapai apabila pekerja tersebut hanya seorang diri, dan otomatis juga menjamin hak mereka untuk diperlakukan sebagai manusia yang bebas dan sederajat dalam negosiasi pekerjaan dengan perusahaan besar. Cak serikat pekerja untuk melakukan pemogokan berasal dari hak pekerja untuk berhenti melakukan pekerjaan sejauh pelaksanaan pekerjaan tesebut melanggar perjanjian atas hak orang lain. 2adi, pemogokan serikat pekerja secara moral dibenarkan sejauh hal itu tidak melanggar ketentuan perjanjian untuk tidak mogok dan sejauh pemogokan itu tidak melanggar hak-hak moral pihak lain. #aat e!ektivitas hak pekerja untuk membentuk serikat pekerja dan melakukan pemogokan terus menyusut, kita bisa mengandalkan pada pengembanga hokum untuk menjamin hak-hak yang tdak lagi dapat diperoleh para pekerja dalam organisasi.
F. POLITIK ORGANISASIONAL Organisasi memiliki kantung-kantung dan saluran kekuasaan in!ormal sumber-sumber kekuasaan yang tidak terlihat dalam bagan organisasional dan penggunaan kekuasaan yang samar dan mungkin tidak dianggap sah. ita sekarang beralih pada bagian penting dalam organisasi politik organisasional.
1. Taktik P!itik Daa( O$0anisasi $aktik politik adalah proses dimana individu atau kelompok menggunakan taktik-taktik kekuasaan yang dibentuk secara non-!ormal untuk mencapai tujuannya sendiri. Politik organisasional bertujuan untuk mencapai kepentingan individu atau kelompok 'misalnya memperoleh promosi, kenaikan gaji atau anggaran, status, atau bahkan kekuasaan yang lebih besar( dengan menggunakan kekuasaan-kekuasaan non!ormal atas individu
Etika Bisnis
14 |
atau kelompok lain, maka individu-individu politik cenderung menutupi maksud dan metode mereka. Iakta bah"a taktik politik biasanya tesembunyi memiliki arti bah"a taktik tersebut sangat mungkin mengandung unsure penipuan atau manipulasi. $aktik politik yang sering ditemui diantaranya 9. menyalahkan atau menyerang pihak lain 4. mengendalikan dan menahan in!ormasi yang penting bagi perusahaan @. mengembangkan dukungan bagi gagasan seseorang ;. membangun imageJpencitraan >. menjalin hubungan dengan pihak yang berpengaruh . membentuk koalisi kekuasaan dan mengembangkan aliansi yang kuat =. menciptakan ke"ajiban dengan memberikan pelayanan atau dukungan pada mereka #ebagian penulis mengidenti6kasi dua kategori taktik politik berikut sebagai utama untuk menciptakan ketergantungan 9. menguasai sumber daya langka yang dibutuhkan orang lain 1 mengendalikan pega"ai, bangunan, akses ke orang-orang yang berpengaruh, peralatan, dan in!ormasi yang berman!aat. 4. membentuk hubungan yang menguntungkan. Membuat orang lain merasa bergantung padanya.
2. Etika Taktik P!itik $aktik politik bisa digunakan untuk mencapai kepentingan pribadi dengan mengorbankan kepentingan organisasi dan kelompok, bisa menjadi tindakan manipulasi dan penipuan, serta sangat merugikan pihak-pihak yang hanya sedikit atau tidak memiliki kekuasaan dan keahlian politik. 7amun, taktik politik juga dapat digunakan untuk tujuan-tujuan organisasi dan social, kadang diperlukan untuk melindungi yang lemah, dan kadang merupakan satu-satunya pertahanan yang dimiliki untuk menghadapi taktik pihak lain. Pengaruh taktik politik terhadap hubungan-hubungan yang ada diorganisasi adalah 9. Etilitas tujuan. Prinsip utilitarian me"ajibkan manager menetapkan tujuan-tujuan yang menghasilkan keuntungan social terbesar dengan kerugian social terkecil. &da dua jenis taktik politik yang secara langsung bertentangan dengan norma tesebut dan otomatis juga dinilai tidak etis yaitu taktik politik yang melibatkan usaha mencari tujuan-tujuan pribadi dengan mengorbankan tujuan-tujuan produkti! organisasi, dan taktik politik yang melibatkan ine6siensi dan pemborosan. $aktik-taktik tersebut jelas tidak konsisten dengan usaha perusahaan untuk melaksanakan !ungsi produkti!nya. 4. onsistensi tindakan politik dengan hak moral. #ejumlah taktik politik terlihat jelas merupakan bentuk penipuan. Penipuan dan manipulasi merupakan usaha untuk mengelabui seseorang agar melakukan 'atau memercayai( sesuatu yang tidak akan dilakukan
Etika Bisnis
15 |
'atau dipercayai( jika dia mengetahui apa yang sedang terjadi. $aktik politik semacam ini tidak etis dalam artian bah"a taktik itu tidak menghargai hak orang lain. Pelanggaran moral seperti ini ditunjukkan dalam taktik-taktik politik yang meman!aatkan ketergantungan dan kerentanan emosional. @. e"ajaran konsekuensi. $aktik politik bisa menciptakan ketidakadilan dengan merusak perlakuan yang disyaratkan keadilan. $aktik politik seperti ini jelas melanggar prinsip dasar keadilan distributi! individu-individu yang dalam semua aspek yang relevan sangat mirip satu sama lain harus diperlakukan dengan cara yang sama, dan individu yang berbeda dalam aspekaspek tersebut haruslah diperlakukan secara berbeda sesuai dengan perbedaan mereka. $aktik politik tidak hanya bisa membuat orang lain lebih baik atau lebih buruk dibandingkan denga yang layak mereka terima, namun politik juga digunakan untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri. Penggunaan taktik politik seperti itu untuk memperoleh keuntungan berdasarkan karakteristik yang tidak relevan termasuk tidak adil.
. O$0anisasi 4an0 P#n+' P#$'atian &spek kehidupan organisasional tidak cukup baik digambarkan dalam model kontraktual yang merupakan dasar dari organisasi “rasional”, ataupun dengan model kekuasaan yang mendasari organisasi “politik”. Mungkin aspek tersebut paling tepat digambarkan sebagai organisasi yang penuh perhatian 'caring(, dimana konsep-konsep moral utamanya sama dengan konsep yang mendasari etika member*perhatian, yang tindakannya merupakan 9. di!okuskan sepenuhnya pada individu, bukan “kualitas”. “keuntungan”, atau gagasan-gagasan lain yang saat ini banyak dibicarakan 4. dilihat sebagai tujuan dalam dan dari dirinya sendiri, serta bukan hanya sarana untuk mencapai kualitas, keuntungan dan sebagainya @. bersi!at pribadi, dalam artia bah"a hal tersebut melibatkan individuindividu tertentu yang memberikan perhatian, pada tingkat subjekti! ;. pendorong pertumbuhan bagi yang diberi perhatian, dalam artian bah"a tindakan ini menggerakkan mereka menuju peman!aatan dan pengembangan kemampuan seutuhnya, dalam konteks kebutuhan dan aspirasi mereka sendiri.
Etika Bisnis
16 |
BAB III KESIMPULAN
KESIMPULAN 0udaya politik, merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas. *stilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah. egiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.
SARAN Etika Bisnis
17 |
Dalam berpolitik sebaikya dilakukan menurut kaidah-kaidah dan aturanaturan yang sesuai agar tercipta integrasi nasional. arena bangsa *ndonesia terrdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya.
K#si(*+an "an sa$an -#+(8 a"a 5an0 *+n5 i"#9 S(s a%a k# & :;116:< Ok##888 kaa+ a"a sa$an kasi' ta+ a%a 5a8 5an0 -#$kaitan "0 *!/#$ *!int "an /!$"n5a DAFTAR PUSTAKA """.unggulcenter.co.ccJ4??L4IP%7%B&&7CEEM$%)C&D&P*7#*D%)$)&D*7BD*P&)MOD&G D&7EP&&P%)G*7DE7B&7$%)C&D&P*7N%#$O).pd!ei
Etika Bisnis
18 |