MAKALAH BUDAYA MUTU PT. SINAR SOSRO
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kualitas DOSEN : ARI ANGGARANI W.P.T,SE,MM
Seksi 01 Kelompok 4
Disusun Oleh : Faradina Atikasari
2015 11 048
R.A Nicky Oktaviany 2015 11 248 Solawatil Furqoh
2015 11 285
Yaori Nuryar Putra
2015 11 314
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena karena berkat rahmat dan keridhoan Nya kami dapat mengerjakan Makalah ini dengan baik baik dan tepat waktu. waktu. Adapun maksud dan tujuan pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kualitas. Dalam proses pembuatan Makalah ini banyak sekali dijumpai dengan bermacammacam hambatan. Namun, berkat bimbingan dan dorongan support dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan nya dengan baik. Maka dari itu kami ucapkan terimakasih kepada : 1. Allah Swt yang telah memudahkan dan mengabulkan segala do’a dan urusan kami dalam pembuatan Makalah ini. 2. Dosen kami tercinta Ibu Ari Anggarani W.P.T,SE,MM yang telah memberikan kami tugas yang sangat bermanfaat, sehingga kami termotivasi untuk mengerjakannya dengan baik. 3. Bapak Baihaqi selaku HRD PT Sinar Sosro KPW Banten yang sudah meluangkan waktunya untuk kami wawancarai. 4. Orang tua yang selalu mendo’akan kami tanpa pernah lelah dan mengingatkan hal-hal baik supaya kami menjadi orang yang berguna kelak. 5. Pihak-pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Kami selaku penyusun penyusun makalah mengetahui mungkin ada kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Maka dari itu kritik dan saran sangat kami perlukan untuk menambal kekurangan-kekurangan yang ada. Dan juga supaya kami lebih termotivasi lagi untuk membuat sesuatu yang sempurna. Akhir kata, penyusun memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Jakarta, 10 10 Oktober 2017
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................ .................................................................. .....................................2 ...............2 DAFTAR ISI.............................................................. ..................................................................................... ..................................3 ...........3 ABSTRAK ........................................... .................................................................. ............................................. .................................4 ...........4 BAB I PENDAHULUAN .......................................... ................................................................. ..................................5 ...........5 1.1 Latar Belakang ............................................. ................................................................... .........................................5 ...................5 1.2 Identifikasi Masalah ........................................................ ............................................................................... .......................6 6 1.3 Rumusan Masalah ............................................ .................................................................. .....................................6 ...............6 BAB II TEORI-TEORI ............................ .................................................. ............................................ ..............................7 ........7 2.1 Organisasi Dan Budaya Organisasi ............................................ .......................................................6 ...........6 2.2 Manjemen Mutu ........................................... ................................................................. .........................................9 ...................9 BAB III PEMBAHASAN ........................ .............................................. ............................................ ............................10 ......10 3.1 Sejarah Umum PT Sinar Sosro .......................................... ...........................................................12 .................12 3.2 Struktur Organisasi PT Sinar Sosro ........................................... ....................................................12 .........12 3.3 Budaya Organisasi yang yang Diterapkan PT Sinar Sosro .........................13 .........................13 3.4 PT Sinar Sosro Dalam Mempertahankan Pelanggan ..........................15 ..........................15 BAB IV PENUTUP ................................................ ...................................................................... ...................................16 .............16 4.1 Kesimpulan ........................................... ................................................................. ............................................ ........................16 ..16 4.2 Saran ............................................. .................................................................... ............................................. ...............................16 .........16 DAFTAR PUSTAKA ............................................. ................................................................... ...................................17 .............17 LAMPIRAN............................................. ................................................................... ............................................ ............................18 ......18
3
ABSTRAK
Budaya Organisasi memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan. Karena budaya organisasi merupakan cara kerja yang bermutu yang didasari dengan nilai yang penuh makna dan memberikan motivasi untuk bekerja lebih baik lagi. “Budaya Organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri” (Wood, ( Wood, Wallace, Schermebon, Hunt, Osborn, 2001). 2001 ). Mutu di tempat kerja telah jauh melampaui upaya untuk menciptakan produk yang lebih baik dari rata-rata dengan harga terjangkau. Proses pengendalian mutu disetiap perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena di era yang kompetitif ini, mutu tidak hanya akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan saja, tetapi juga secara tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas dan profitabilitas organisasi perusahaan. Kata Kunci : Budaya Mutu, Budaya Organisasi dan Manajemen Produk.
4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Proses perkembangan sebuah mutu dalam perusahaan merupakan proses yang cukup panjang karena banyak melewati berbagai pengalaman dan pendekatan metode yang bermacam-macam. Perkembangan mutu yang terjadi tidak lepas le pas dari awal perubahan era menuju era industri dimana mulai dipergunakannya mesin-mesin untuk membantu proses produksi. Pada saat ini juga telah banyak organisasi dalam perusahaan yang mengembangkan konsep Manajemen Mutu Terpadu (Total ( Total Quality Management ). ). Hal ini dilakukan perusahaan agar manajemen dalam perusahaan dapat memberikan pelayanan serta kualitas yang dapat memuaskan masyarakat sebagai target pasar. Dalam manajemen mutu perusahaan juga terdapat faktor pendukung yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan, seperti perbaikan secara terus-menerus, menentukan standar mutu, dan mempersiapkan faktor pendukung proses manejemen mutu terpadu, yaitu kultur atau budaya. Konsep ini bertujuan untuk membentuk budaya organisasi yang menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi semua komponen organisasional. Budaya organisasi merupakan sesuatu yang dimiliki oleh suatu organisasi dan menjadikan ciri khas untuk membedakan organisasi satu dengan organisasi lainnya. Budaya dalam suatu organisasi terbentuk dari berbagai budaya yang dibawa oleh setiap individu yang pada dasarnya individu merupakan makhluk yang berbudaya, hal ini didukung pernyataan yang berbunyi bah wa “secara perorangan, masing-masing masing-masing anggota organisasi boleh menjadi seorang pencipta budaya baru dengan mengembangkan berbagai cara untuk menyelesaikan persoalan individu” (Sobirin, 2007:220). Sama seperti halnya pada PT Sinar Sosro yang awalnya bukan menjadi perusahaan besar dan banyak melewati proses dalam organisasi nya untuk mmenciptkan mutu yang baik dalam produk yang dibuatnya. PT Sinar Sosro juga besar karena budaya dalam organisasi nya mampu melakukan berbagai perubahan di awal era perubahan menuju era industri yang menggunakan mesin-mesin untuk mengolah produksinya. Kini PT Sinar Sosro juga berhasil memuaskan masyarakat yang menjadi konsumen dari berbagai produk yang diproduksinya. Dengan harga ekonomis dan banyak mencakup kepada kebutuhan masyarakat saat ini.
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Budaya organisasi yang kurang baik dari PT Sinar Sosro akan mengakibatkan budaya organisasi tidak berjalan sukses sesuai keinginan. 2. Tidak berjalannya budaya organisasi dari PT Sinar Sosro akan mengakibatkan dampak buruk terhadap mutu produk. 3. Buruknya mutu produk dari PT Sinar Sosro akan mengakibatkan penjualan tidak berjalan dan mengurangi pendapatan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarakan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan PT Sinar Sosro? 2. Apakah hubungan antara pemimpin dengan karyawan memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan PT Sinar Sosro? 3. Apakah teamwork dalam dalam perusahaan akan memberi meningkatkan kinerja perusahaan PT Sinar Sosro? 4. Apakah kepuasaan konsumen memiliki pengaruh terhadap perkembangan perusahaan PT Sinar Sosro? 5. Apakah dengan adanya budaya organisasi akan meningkatkan mutu produk atau jasa di PT Sinar Sosro?
6
BAB II TEORI-TEORI 2.1 Organisasi dan Budaya Organisasi 2.1.1 Definisi Organisasi Menurut Siagian (2006:6)
“Organisasi
adalah
setiap
bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama serta secara sec ara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah di tentukan dalam ikatan yang terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan”. bawahan ”. Definisi tersebut menunjukan bahwa organisasi dapat ditinjau dari segi pandangan, antara lain organisasi sebagai wadah dimana kegiatan kegiatan administrasi dijalankan. Dan organisasi sebagai rangkaian hierarki dan interaksi antar orang-orang dalam suatu ikatan formal. Menurut Dimock (Dalam Tangkilisan, 2005:123) “Organisasi
adalah suatu cara yang sistematis untuk memadukan bagian-bagian yang saling tergantung menjadi suatu kesatuan yang utuh dimana kewenangan, kordinasi, dan pengawasan dilatih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan”. Menurut Waldo (dalam Syafie, 2004:96) Menjelaskan bahwa :
“Organisasi sebagai sebagai suatu struktur dan kewenangan-kewenangan dan kebiasaan dalam hubungan antar orang-orang pada suatu sistem si stem administrasi”. Dari Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki paling sedikit satu tujuan umum yang sama dan menyediakan ruang bagi mereka untuk mengaktualisasikan potensinya guna mewujudkan tujuan umum yang sama itu. 2.1.2 Definisi Budaya Organisasi Menurut Mangkunegara (2005:113) Budaya organisasi adalah
seperengkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi
7
anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. Menurut Kreitnar dan Kinicki (2005) “Budaya organasasi adalah
nilai dan keyakinan bersama yang mendasari indentitas perusahaan”. perusahaan ”. Menurut Djokosantoso (2003:21) “Budaya organisasi adalah sistem
nilai-nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambung, berfungsi sebagai sistem paket, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk menciptakan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut maka ditarik kesimpulan bahwa pengertian budaya organisasi merupakan seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dianut oleh setiap anggota anggota organisasi yang dijadikan sebagai pedoman membentuk dan mengarahkan perilaku dalam mengatasi masalah akibat adanya perubahan. 2.1.3 Unsur- Unsur Budaya Organisasi
Beberapa unsur utama yang harus dimiliki budaya organisasi adalah sebagai berikut : 1. Asumsi dasar adalah suatu pandangan yang presepsi tentang sesuatu, orang dan organsisasi secara keseluruhan yang dilihat sebagai suatu kebenaran, tetapi belum dibuktikan. Asumsi ini akan memberikan panduan kepada individu yang terlibat mengenai bagaimana suatu isu atau permasalahan itu wajar dilihat, difikirkan dan ditangani. 2. Nilai merupakan apa yang sepatutnya ada dan diamalkan oleh semua individu dalam sebuah organisasi. Nilai-nilai yang ada akan memberi tahu kita apa yang penting didalam organisasi dan apaakah hal yang perlu perlu diberikan perhatian. 3. Normal memberikan paduan kepada individu yang terlibat tentang bagaimana seseorang pekerja harus bertindak terhadap suatu keadaan. Norma juga meliputi segala peraturan tingkah laku tak tertulis dalam sebuah organisasi 4. Artifak merupakan hasil manifestasi dari pada unsur-unsur budaya lain. Artifak mengandung tingkah laku dan perlakuan individu, struktur, sistem, prosedur, peraturan dan aspek fisik yang ada didalam sebuah organisasi. organisasi. 8
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa empat unsur utama dari budaya organisasi adalah asumsi dasar yang merupakan suatu persepsi karyawan terhadap organisasi, nilai-nilai yang sepatutnya ada dalam organisasi, norma atau aturan menjadi perdoman dan setiap melakukan tindakan, serta artifak atau hasil dari unsur unsur yang telah diterapkan. 2.2 Manajemen Manajemen mutu 2.2.1 Definisi Manajemen Manajemen Mutu Menurut G.R. Terry : Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud yang nyata. Menurut Ricky W. Griffin : Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran ( goals) goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Adapun batasan mengenai mutu atau kualitas menurut Juran adalah kecocokan pengguna produk ( fitness ( fitness for use) use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. (Arya, 2013). Sedangkan menurut Goetsch dan Davis (1994:4) yaitu mutu (quality (quality)) merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Definisi ini didasarkan atas elemen sebagai berikut, (Siswanto, 2005) :
1.
Mutu meliputi usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2.
Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses, da n lingkungan.
3.
Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan mutu saat ini mungkin dianggap kurang bermutu pada masa yang akan datang). Adapun batasan manjemen mutu itu sendiri yaitu Menurut Ishikawa dalam
M. N. Nasution (2001), manajemen mutu adalah gabungan semua fungsi manajemen,
semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang
9
dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork , produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Definisi lainnya mengatakan bahwa manajemen mutu merupakan suatu tatanan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran-sasaran mutu yang direncanakan. Jadi sistem manajemen mutu adalah tatanan yang menjamin kualitas output dan proses pelayanan atau produksi. Manajemen mutu juga diartikan sebagai sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh sel uruh anggota organisasi. Manajemen mutu merupakan sistem manajemen yang berfokus pada pada orang atau karyawan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu merupakan semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan mutu di dalam sistem mutu. Manajemen mutu merupakan gabungan dari semua fungsi manajemen yang dibangun berdasarkan konsep kualitas dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Manajemen mutu sendiri mempunyai tiga unsur utama, seperti yang dinyatakan oleh M. N. Nasution (2001) yaitu sebagai berikut :
1. Strategi nilai pelanggan Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan pela nggan atas penggunaan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini merupakan perencanaan bisnis untuk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik produk, cara penyampaian, pelayanan, dan sebagainya. 2. Sistem organisasional Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan. Sistem ini mencakup tenaga kerja, material, mesin, metode operasi dan pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi, dan pembuatan keputusan. 3. Perbaikan kualitas berkelanjutan Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan. Konsep ini menuntut adanya
10
komitmen untuk melakukan pengujian kualitas produk secara kontinu, akan dapat memuaskan pelanggan. 2.2.2 Prinsip-prinsip Manajemen Mutu
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Delapan Prinsip dasar manajemen mutu, sebagai berikut : (Manfaati, 2013)
1.
Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus) Organisasi bergantung pada pelanggan mereka, karena itu manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan yang akan datang. Organisasi harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi ekspektasi pelanggan.
2.
Kepemimpinan (Leadership) Pemimpin organisasi harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
3.
Keterlibatan Orang (Involvement of people) Orang atau karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.
4.
Pendekatan Proses (Process Orientation). Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses.
11
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Umum PT Sinar Sosro
Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Pada tahun 1953, keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah. Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi “cicip rasa”
(product sampling) ke
beberapa pasar di kota Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan me mperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu. Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang. Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas ke dalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu teh nya dimasak seperti cara sebelumnya. 3.2 Struktur Organisasi PT Sinar Sosro
Struktur organisasi PT Sinar Sosro berbentuk gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas
12
dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan dengan bidang kerjanya.
Pembagian pekerjaan pada PT Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya.
3.3 Budaya Organisasi yang Diterapkan PT Sinar Sosro
PT Sinar Sosro memiliki nilai utama, yaitu pernyataan eksplesif dari organisasi perusahaan sebagai pedoman dalam bekerja yang diyakini, dihayati, dan diamalkan sebagai landasan moral dalam berpola fikir, berkomunikasi, dan bertindak atau berperilaku para karyawan. PT Sinar Sosro pun menerapkan niat baik, yaitu perbutan yang terpuji yang dimulai dari cara berfikir, berbicara, bertindak yang didasari oleh sebuah itikad untuk tidak merugikan orang lain atau pihak lain, seperti :
Tekad manajemen yang tidak memproduksi produk menggunakan pengawet
buatan,
pewarna
buatan,
dan
pemanis
buatan,
yang
membahayakan untuk kesehatan para konsumen.
Tidak ada penipuan kepada pelanggan dalam produk yang dijual di pasaran, baik jumlah ukuran dan harga.
Perusahaan pun selalu menerapkan kepada karyawan-karyawan nya untuk untuk memiliki sifat jujur, yang di maksud jujur yaitu, sifat dan keadaan seseorang yang dapat dikatakan lurus hati dan tulus tanpa niatan untuk berbohong atau berbuat curang, seperti : 13
Tidak membohongi atasan atau perusahaan.
Tidak mempraktekan budaya KKN.
Tidak memberikan laporan palsu, atau membuat nota fiktif.
Tidak meminta orang lain untuk mewakili kehadiran atau menyerahkan kartu absen (titip absen).
Adapun dampak baik dalam organisasi PT. Sinar Sosro adalah Integritas, yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan atau suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan
nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran
dan kebenaran dari tindakan seseorang, seperti :
Berani memberikan masukan ke siapapun jika merasa hal itu benar dan baik untuk perusahaan.
Kita akan merasa sakit jika ada pihak yang berusahan menyakiti atau merusak dan merugikan pihak atau perusahaan lain.
Selalu mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi. Kepentingan perusahaan dirasakan juga sebagai kepentingan diri nya sendiri
Mematuhi peraturan dan disiplin dalam menjalani aturan-aturan yang sudah diberikan oleh perusahaan PT Sinar Sosro.
Dengan adanya budaya organisasi, PT Sinar Sosro dapat meningkatkan produk produk dan jasa mereka dengan menyatukan tim dan bekerja sama dengan tim, yaitu keberhasilan secara total yang dapat dicapai jika ada kerjasam antar individu dan antar bagian, tidak ada lagi perasaan diri sendiri atau bagian nya paling penting dan di perlu di istimewa kan, seperti :
Bekerja dengan orientasi keberhasilan team team dan tidak merasa bahwa dirinya atau bagian nya yang paling penting.
Merasa bangga atas prestasi rekan kerja nya atau bawahan nya.
Saling membantu jika dibutuhkan meskipun bukan satu bagian.
Tidak menjegal atau menghalangi keberhasilan rekan kerja lain supaya terlihat diri nya menonjol.
14
3.4 PT Sinar Sosro Dalam Mempertahankan Mempertahankan Pelanggan
Terciptanya kepuasan dan loyalitas para pelanggan, tentunya menjadi salah satu aset penting dalam menjalankan sebuah usaha. Meskipun ini cukup klise, namun bagaimana pun juga para pelanggan menjadi kunci utama untuk mendapatkan keuntungan besar setiap bulan nya. Puas tidak nya para konsumen terhadap produk yang di tawarkan, pastinya akan memberikan imbas tertentu bagi perkembangan bisnis. Apabila konsumen mendapatkan kepuasan dari produk yang pasarkan, bisa dipastikan bila mereka akan melakukan pembelian ulang di masa-masa yang akan datang. Dan begitu juga sebaliknya, bila mereka kecewa dengan pelayanan yang di berikan, maka tidak menutup kemungkinan bila mereka akan kapok melakukan pembelian dan berpaling ke perusahaan lain. Karenanya, agar para konsumen tidak berpaling ke perusahaan lain. Kunci kesuksesan suatu Perusahaan adalah pelanggan yang paling utama, yaitu kesadaran bahwa kelanggengan usaha karena adanya pelanggan yang setia membeli produk, kesadaran bahwa setiap bagian atau departemen mempunyai tugas melayani dan memuaskan pelanggan sesuai dengan peran nya masing-masing, contoh nya :
Salesman rutin mengunjungi pelanggan dan menjaga agar selalu tepat waktu, tidak pernah telat dalam pengiriman barang.
Bagian piutang tidak lupa menyiapkan nota tagihan yang di perlukan salesman. salesman.
Setiap bagian menyelesaikan laporan-laporan tepat waktu.
Bagian poduksi menyadari bahwa kelalaian dapat mengakibatkan terganggu nya proses produksi.
15
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Peranan budaya organisasi PT Sinar Sosro dalam menciptakan mutu produk yang baik dimata masyarakat dengan memiliki nilai utama yang eksplisit bagi organisasi perusahaan sebagai pedoman dalam melakukan pekerjaan. 2. Kerjasama antar team team juga akan meningkatkan keberhasilan PT Sinar Sosro dalam mencapai budaya mutu bagi perusahaan yang akan memberikan kepuasan kepada masyarakat. 3. Pelanggan
menjadi hal utama untuk PT Sinar Sinar Sosro untuk meningkatkan
keberhasilan perusahaan. Dengan cara menjaga komunikasi yang baik kepada pelanggan dan selalu mengunjungi dan tak melakukan keterlambatan dalam pengiriman barang. 4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saransaran sebagai berikut : 1. Agar menjaga keharmonisan budaya dalam organisasi PT Sinar Sosro, sehingga apa yang yang diharapkan sesuai dengan keinginan keinginan dalam perusahaan. 2. Agar terus menjalankan segala kegiatan organisasi dalam PT Sinar Sosro supaya memiliki dampak baik terhadap mutu produk. 3. Agar terus meningkatkan mutu produk perusahaan supaya penjualan berjalan sesuai keinginan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sobirin , 1999 , Memahami arti dan makna budaya organisasi , Jurnal Sinergi , Magister Manajemen UII, Vol. 2 no.2 Achmad Sobirin , 2000 , Privatisasi : Impikasinya terhadap perubahaan perilaku karyawan dan budaya organisasi , Jurnal Siasat Bisnis , no. 5 vol. 1, Allaire, Y. and M.E. Firsirotu,1984,Theories Of organizational culture, Organization studies, 5/3, Bate. P. , 1994. Strategies for cultural change, change , Oxford: Butteworth Heinemann Cassiers, Earnest (1994), Manusia (1994), Manusia dan Kebudayaan Kebudayaan.. Jakarta: Erlangga Dr. Darsono P,SE,SF, P,SE,SF, MA,MM. 2206 2206 , Budaya Budaya Oragnisasi , Kajian Organisasi Gasperz, Vincent, 2002. ISO 9001 : 2000 2000 and Contunial Quality Quality Improvement, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hardjosoredarmo, Soewarso. 2004. Total Quality Management . Jakarta: Andi (1985), Perilaku Dalam Organsasi. Jakarta:Erlangga.Edisi Bahasa Indonesia,Jilid 1 Kusdi. (2011). Budaya Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Susandi Prihayanto. (2012). “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan”. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro Semarang.
17
LAMPIRAN
Gambar 1. Foto Bersama Kepala Gudang PT SINAR SOSRO
Gambar 2. Foto Bersama HRD PT SINAR SOSRO
18
Pertanyaan-pertanyaa Pertanyaan-pertanyaan n yang diajukan kepada PT SINAR SOSRO
1. Adakah budaya organisasi yang telah diterapkan dalam PT Sinar Sosro? 2. Adakah penghambat berjalannya struktur organisasi PT Sinar Sosro? 3. Adakah dampak baik diterapkannya budaya dalam organisasi di PT Sinari Sosro? 4. Adakah hubungan antara kesuksesan PT Sinar Sosro dengan budaya dalam organisasi di PT Sinar Sosro? 5. Budaya organisasi seperti apa yang di terapkan di PT Si nar Sosro?
19