BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke (terjadi pada otak dan berdampak pada kematian yang tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi pada kerusakan pembuluh darah jantung) serta penyempitan ventrikel kiri / bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Selain penyakit-penyakit tersebut, hipertensi dapat pula menyebabkan gagal ginjal, penyakit pembuluh lain, diabetes mellitus dan lain-lain. Hipert Hip ertens ensii mer merupak upakan an fak faktor tor ri risik siko o uta utama ma peny penyaki akit-p t-peny enyakit akit kar kardio diovas vaskul kular ar yan yang g menyeb men yebabka abkan n kem kemati atian an nom nomor or tig tigaa ter terbany banyak ak did diduni uniaa dan mer merupa upakan kan peny penyebab ebab kem kemati atian an terti ter tinggi nggi di Ind Indones onesia. ia. er erada adasar sarkan kan !is !iset et "es "eseha ehatan tan #as #asar ar (!i (!iske skesda sdas) s) $%%& $%%&,, pre preval valens ensii hipertensi di Indonesia men'apai ,&* dari seluruh populasi pada usia + tahun ke atas. #ari jumlah itu, %* penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada gagal jantung, gagal ginjal, dan terjadi kebutaan ("emenkes !I, $%). erdasarkan laporan dari #inas "esehatan ropinsi aa 0engah kasus hipertensi di "abupaten Sukoharjo yaitu sebesar 12.$3%, hal ini menjadikan kabupaten sukoharjo sebagai penderita hipertensi tertinggi kedua, Sedangkan kasus hipertensi tertinggi pertama adalah "abupaten "aranganyar yaitu sebanyak 1&.1%2 kasus dibanding dengan jumlah keseluruhan hipert hip ertens ensii di "ab "abupat upaten en ata atau u "ot "otaa lai lain n di a aaa 0en engah gah.. "as "asus us pal paling ing sed sediki ikitt dij dijump umpai ai di kabupaten banyumas yaiti 3% kasus. "asus hipertensi di aa 0engah mengalami peningkatan yaitu pada tahun $%%+ terdapat +&+.% sedangkan pada tahun $%%& hanya 3.13&. "asus hipertensi ini menempati urutan pertama di aa 0engah (#inkes ateng, $%%+). enelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian) hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. #ari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukan menun jukan ,+-$+,* penduduk yang berus berusia ia diatas $% tahun adalah penderita hipertensi. hipertensi. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia +% tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 33-% tahun.
enyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia se'ara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam men'apai tujuan hidup sehat (#epkes, $%%$). erdasarkan paparan di atas tingginya angka penyakit hipertensi yang terjadi di masyarakat khususnya pada masyarakat usia lanjut, sehingga diharapkan dengan dilakukanya peyuluhan tentang penyakit hipertensi di ke'ematan kembaran kabupaten banyumas dapat memberikan informasi kepada masyarakat sehingga dapat mengurangi angka kesakitan serta kematian karena hipertensi dalam masyarakat. 1.2. Rumusan Masalah
a. 4pa Itu Hipertensi 5 b. agaimana embagian penaykit Hipertensi 5 '.
4pa Saja 6ejala Hipertensi 5
d. agaiman atofisiologi Hipertensi 7sia 8anjut 5 e.
4pa faktor yang mempengaruhi hipertensi 5
f.
agaimana penatalaksanaan hipertensi 5
Tujuan
. 0ujuan 7mum 7ntuk mengetahui proses peraatan pada pasien hipertensi lanjut usia $. 0ujuan "husus - 9engidentifikasi proses terjadinya hipetensi pada lanjut usia - 9engidentifikasi defeni,patofisiologi,dan pembagian hipertensi - 9engidentifikasi penatalaksanaan pada lansia dengan hipertensi - 9eningkatkan kepatuhan pasien - 9eningkatkan derajat hidup pasien 4. 9anfaat . 9anfaat bagi farmasis : menambah aasan dan ilmu pengetahuan serta meningkatkan silaturahim. $. 9anfaat bagi masyarakat : menambah pengetahuan masyarakat dan meningkatkan kepatuhan dalam terapi serta meningkatkan derajat kesehatan.
BAB II TINJAUAN TERI
A. De!"n"s" H"#ertens" #a$a lans"a 1. Pengertian Hipertensi (H0;) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga
dengan hipertensi
arteri,
adalah kondisi
medis kronis
dengan tekanan
darah di arteri meningkat. eningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. 0ekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). 0ekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (ba'aan atas) %%<2% mmHg dan diastolik (ba'aan baah) %<1% mmHg. 0ekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 2%/1% mmHg atau lebih. Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a. Hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 2% mmHg dan atau tekanan sistolik sama atau lebih 1% mmHg. b. Hipertensi sistolik terisolasi tekanan sistolik lebih besar dari % mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 1% mmHg (;ugroho,$%%+). 2. Pembagian Hipertensi
Hipertensi diklasifikasikan $ tipe penyebab : a) Hipertensi esensial (primer atau idiopatik) enyebab pasti masih belum diketahui. !iayat keluarga, obesitas, tinggi natrium, lemak jenuh dan penuaan adalah faktor pendukung. b)
Hipertensi sekunder akibat penyakit ginjal atau penyebab yang terindentifikasi lainnya.
2. Patofisiologi Hipertensi Lanjut Usia
9ekanisme dasar peningkatan tekanan sistolik sejalan dengan peningkatan usia terjadinya penurunan elastisitas dan kemampuan meregang pada arteri besar. 0ekanan aorta meningkat sangat tinggi dengan penambahan volume intravaskuler yang sedikit menunjukan kekakuan pembuluh darah pada lanjut usia. Se'ara hemodinamik hipertensi sistolik ditandai penurunan kelenturan pembuluh arteri besar resistensi perifer yang tinggi pengisian diastolik abnormal dan bertambah masa ventrikel kiri. enurunan volume darah dan output jantung disertai kekakuan arteri besar menyebabkan penurunan tekanan diastolik. 8anjut usia dengan hipertensi sistolik dan diastolik output jantung, volume intravaskuler, aliran darah keginjal aktivitas plasma renin yang lebih rendah dan resistensi perifer.
erubahan aktivitas sistem syaraf simpatik dengan bertambahnya norepinephrin menyebabkan penurunan tingkat kepekaan sistem reseptor beta adrenergik pada sehingga berakibat penurunan fungsi relaksasi otot pembuluh darah (0emu Ilmiah 6eriatri , $%%+). 8anjut usia mengalami kerusakan struktural dan fungsional pada arteri besar yang membaa darah dari jantung menyebabkan semakin parahnya pengerasan pembuluh darah dan tingginya tekanan darah.
3. Gejala
Hipertensi
jarang
menunjukkan
gejala,
dan pengenalannya
biasanya
melalui skrining, atau saat men'ari penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tidak berkaitan. eberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkansakit kepala (terutama
di
bagian
belakang
kepala
dan
pada
pagi
hari),
serta pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan penglihatan atau pingsan. ada pemeriksaan
fisik ,
hipertensi
juga
di'urigai
ketika
terdeteksi
adanya retinopati hipertensi pada pemeriksaan fundus optik di belakang mata dengan menggunakan oftalmoskop. iasanya beratnya perubahan retinopati hipertensi dibagi atas tingkat I-I=, alaupun jenis yang lebih ringan mungkin sulit dibedakan antara satu dan lainnya. Hasil oftalmoskopi juga dapat memberi petunjuk berapa lama seseorang telah mengalami hipertensi
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi pada lanjut usia
9enurut #armojo ($%%), faktor yang mempengaruhi hipertensi pada lanjut usia adalah : a. enurunanya kadar renin karena menurunya jumlah nefron akibat proses menua. Hal ini menyebabkan suatu sirkulus vitiosus: hipertensi glomerelo-sklerosis-hipertensi yang berlangsung terus menerus. b. eningkatan sensitivitas terhadap asupan natrium. #engan bertambahnya usia semakin sensitif terhadap peningkatan atau penurunan kadar natrium.
'. enurunan elastisitas pembuluh darah perifer akibat proses menua akan meningkatakan resistensi pembuluh darah perifer yang mengakibatkan hipertensi sistolik. d.
erubahan ateromatous akibat proses menua menyebabkan disfungsi endotel yang berlanjut pada pembentukan berbagai sitokin dan subtansi kimiai lain yang kemudian meyebabkan resorbi natrium di tubulus ginjal, meningkatkan proses sklerosis pembuluh darah perifer dan keadaan lain berhubungan dengan kenaikan tekanan darah. #engan perubahan fisiologis normal penuaan, faktor resiko hipertensi lain meliputi diabetes ras riayat keluarga jenis kelamin faktor gaya hidup seperti obesitas asupan garam yang tinggi alkohol yang berlebihan (Sto'kslager, $%%+). 9enurut >lsanti ($%%1), faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi yang dapat atau tidak dapat dikontrol, antara lain:
a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol : 1 !enis kelamin
revalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan anita. ;amun anita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. ?anita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (H#8). "adar kolesterol H#8 yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam men'egah terjadinya proses aterosklerosis. >fek perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas anita pada usia premenopause. ada premenopause anita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. roses ini terus berlanjut dimana hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan umur anita se'ara alami, yang umumnya mulai terjadi pada anita umur 23-33 tahun. #ari hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah penderita hipertensi berjenis kelamin anita sekitar 3,3*. (4nggraini , $%%1). Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia deasa muda. 0etapi lebih banyak menyerang anita setelah umur 33 tahun, sekitar %* penderita hipertensi adalah anita. Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopause (9arliani, $%%&). 2 Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang yang lebih tua 'enderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Hipertensi pada usia lanjut harus ditangani se'ara khusus. Hal ini disebabkan pada usia tersebut
ginjal dan hati mulai menurun, karena itu dosis obat yang diberikan harus benar-benar tepat. 0etapi pada kebanyakan kasus , hipertensi banyak terjadi pada usia lanjut. ada anita, hipertensi sering terjadi pada usia diatas 3% tahun. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan hormon sesudah menopause. Hanns eter ($%%1) mengemukakan baha kondisi yang berkaitan dengan usia ini adalah produk samping dari keausan arteriosklerosis dari arteri-arteri utama, terutama aorta, dan akibat dari berkurangnya kelenturan. #engan mengerasnya arteri-arteri ini dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan daya penyesuaian diri. " #eturunan $%enetik
4danya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium Individu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riayat hipertensi. Selain itu didapatkan &%-+%* kasus hipertensi esensial dengan riayat hipertensi dalam keluarga (4nggraini dkk, $%%1). Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi (9arliani, $%%&).
b. Faktor resiko yang dapat dikontrol& 1 'besitas
ada usia @ 3% tahun dan deasa lanjut asupan kalori mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya aktivitas. Itu sebabnya berat badan meningkat. Abesitas dapat memperburuk kondisi lansia. "elompok lansia dapat memi'u timbulnya berbagai penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh darah, hipertensi (!ohendi, $%%+). Indeks masa tubuh (I90) berkorelasi langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. !isiko relatif untuk menderita hipertensi pada orang obes 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang berat badannya normal. ada penderita hipertensi ditemukan sekitar $%-%* memiliki berat badan lebih.
2 #urang olahraga
Alahraga banyak dihubungkan dengan pengelolaan penyakit tidak menular, karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan
darah (untuk hipertensi) dan melatih otot jantung sehingga menjadi terbiasa apabila jantung harus melakukan pekerjaan yang lebih berat karena adanya kondisi tertentu kurangnya aktivitas fisik menaikan risiko tekanan darah tinggi karena bertambahnya risiko untuk menjadi gemuk. Arang-orang yang tidak aktif 'enderung mempunyai detak jantung lebih 'epat dan otot jantung mereka harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan sering jantung harus memompa semakin besar pula kekuaan yang mendesak arteri (!ohaendi, $%%+).
" #ebiasaan (erokok
9erokok menyebabkan peninggian tekanan darah. erokok berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis. #alam penelitian kohort prospektif oleh dr. 0homas S oman dari rigmans and Women’s Hospital , Massachussetts terhadap $+.$ subyek yang aalnya tidak ada riayat hipertensi, 3* subyek tidak merokok, * merupakan perokok pemula, 3* subyek merokok -2 batang rokok perhari dan +* subyek yang merokok lebih dari 3 batang perhari. Subyek terus diteliti dan dalam median aktu 1,+ tahun. "esimpulan dalam penelitian ini yaitu kejadian hipertensi terbanyak pada kelompok subyek dengan kebiasaan merokok lebih dari 3 batang perhari (!ahyani, $%%&).
4 (engkonsumsi garam berlebih
adan kesehatan dunia yaitu World Health Organization (?HA) merekomendasikan pola konsumsi garam yang dapat mengurangi risiko terjadinya hipertensi. "adar sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari %% mmol (sekitar $,2 gram sodium atau gram garam) perhari. "onsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam 'airan ekstraseluler meningkat. 7ntuk menormalkannya 'airan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume 'airan ekstraseluler meningkat. 9eningkatnya volume 'airan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi. (Hans etter, $%%+).
) (inum alkohol
anyak penelitian membuktikan baha alkohol dapat merusak jantung dan organ-organ lain, termasuk pembuluh darah. "ebiasaan minum alkohol berlebihan termasuk salah satu faktor resiko hipertensi (9arliani, $%%&).
* (inum kopi
Baktor kebiasaan minum kopi didapatkan dari satu 'angkir kopi mengandung &3 < $%% mg kafein, di mana dalam satu 'angkir tersebut berpotensi meningkatkan tekanan darah 3 -% mmHg.
+ ,tres
Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah se'ara intermiten (tidak menentu). Stress yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. ?alaupun hal ini belum terbukti akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota (!ohaendi, $%%).
B. Penatalaksanaan on Farmakologi
7paya non farmakologi menurut: #armojo ($%%) terdiri atas: ) erhenti merokok $) enurunan berat badan yang berlebihan ) erhenti/mengurangi asupan alkohol 2) 9engurangi asupan garam. 7paya non farmakologi menurut: stanley ($%%&) pen'egahan primer dari hipertensi esensial terdiri atas: ) 9empertahankan berat badan ideal $) #iet rendah garam ) engurangan stres 2) 8atihan aerobik se'ara teratur
Hal-hal yang harus dihindari/ dikurangi pada pa sien hipertensi, yaitu : . 9akanan berlemak (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih) $. 9akanan asin (biskuit asin,keripik ) . 9akanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng) 2. 9akanan yang diaetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai ka'ang). 3. Susu krim, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein heani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam). . umbu-bumbu seperti ke'ap, mi'in, terasi, saus tomat, saus sambal, tau'o. &. 4lkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
BAB III PENUTUP
4. "esimpulan Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a. Hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 2% mmHg dan atau tekanan sistolik sama atau lebih 1% mmHg. b. Hipertensi sistolik terisolasi tekanan sistolik lebih besar dari % mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 1% mmHg (;ugroho,$%%+). #ari uraian diatas disimpulkan baha hipertensi lanjut usia dipengaruhi oleh faktor usia. ihak yang terlibat dalam pemenuhan proses keperaatan pada lansia dengan hipertensi adalah : "eluarga : keluarga merupakan salah satu kekuatan terpenting bagi lansia, oleh sebab itu selain harus memenuhi kebutuhan material kepada lansia, keluarga juga harus memenuhami kebutuhan dasar psikologis lansia seperti perhatian, kasih
sayang, reard. skiater : membantu lansia dan keluarga untuk meme'ahkan masalah psikologis
maupun kognitif yang dialami lansia, dan kosultasi. 4poteker : membantu dalam pelayanan kefarmasian yaitu men'egah terjadinya kesalahan obat (medication error ) seperti obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat. Selain itu 4poteker juga dapat meningkatkan
kepatuhan pasien dalam pengobatan melalui komunikasi, informasi dan edukasi. #okter : menangani penyakit fisik yang dialami lansia. eraat : dapat memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual lansia dan
keluarga. embimbing
spiritual
:
memotivasi
lansia
untuk
meningkatkan
keimanan/keyakinan terhadap 0uhan C9>.
. Saran Semoga dengan memahami hipertensi pada lansia ini, kita bisa menerapkan dan membagi ilmu dalam menyelesaikan masalah dan gangguan tidak nyaman ini dalam kehidupan.
DA%TAR PU&TA'A 9ahoney Bl, arthel #?:Bun'tional evaluation: the arthel IndeD. Md State Med J 2:$, 13.
van der utten 9B, Hobart EF Breeman 4, 0hompson 4. (111) 9easuring the 'hange indisability after inpatient rehabilitationF 'omparison of the responsiveness of the arthel IndeD
and Bun'tional Independen'e 9easure. Journal of Neurology Neurosurgery and !sychiatry (2), 2+%-2+2. ub9ed 8ink to abstra't Earretero A4, Aparil S (anuary $%%%). G>ssential hypertension. art I: #efinition and etiologyG. "irculation % (): $1<3. doi:%./%.EI!.%..$1.9I# %231 "ementerian "esehatan !I, $%. rofil "esehatan Indonesia $%%. http://.depkes.go.id.
#inas "esehatan rovinsi aa 0engah. ($%%+). edoman emberantasan enyakit #iare. Semarang: #inas "esehatan rovinsi aa 0engah.
#epkes !I. ($%%$). "eputusan 9enkes !I ;o. 21/9>;">S/S"/I/$%%$ tentang enggunaan 6as 9edis pada Sarana elayanan "esehatan.