MAKALAH PENYULUHAN
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI
Penyaji:
Lupita Yessica Tarigan
NIM. 110100142
Supervisor:
dr. Sri Sofyani, M.Ked (Ped), Sp.A(K)
dr. Monalisa Elisabeth, M.Ked (Ped), Sp.A(K)
dr. Ika Citra Dewi Tanjung, M.Ked (Ped), Sp.A(K)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
PENDAHULUAN
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) harus diberikan sebagai makanan tambahan diberikan apabila ASI tidak mencukupi nutrisi. Perubahan kebutuhan dari ASI eksklusif ke makanan pendamping umumnya terjadi pada usia 6-24 bulan, dan periode ini sangat sensitif untuk terjadinya malnutrisi pada anak.1 Pemberian MP-ASI harus dimulai pada usia 6 bulan; nilai gizi MP harus adekuat seperti kandungan dalam ASI, bersih, rasa dan bentuk yang menarik dalam jumlah yang cukup. WHO menyarankan bahwa bayi harus menerima MP pada usia 6 bulan 2-3 kali sehari disamping ASI sampai usia 8 bulan, dan meningkat menjadi 3-4 kali pada usia 9-11 bulan dan pada usia 12-24 bulan tambahan MP 1-2 kali perhari.2 Makanan pendamping tidak menggantikan ASI, tetapi secara bertahap memberi tambahan sesuai kebutuhan gizi bayi. Keberhasilan pemberian MP ini dipengaruhi juga oleh perkembangan fungsi sistem syaraf, saluran cerna dan ginjal bayi.3
Air susu ibu mengandung enzim-enzim yang membantu pencernaan dan juga enzim yang berfungsi sebagai antibakteri seperti lisozim, katalase dan peroksidase. Selain itu ASI mengandung hormon-hormon seperti ACTH, TRH, TSH, EGH, prolaktin, kortikosteroid, prostaglandin dll. Pemberian ASI, mempunyai dampak pada ibu yaitu mengurangi perdarahan postpartum, mempercepat involusi uterus dan menunda kembalinya kesuburan.4,5 Pemberian ASI dianjurkan sampai anak berusia 2 tahun yaitu saat anak dapat makan makanan padat dengan baik. Diet ibu mempengaruhi kandungan nutrien dalam ASI. Diet ibu yang mengandung rendah vitamin A dan DHA akan menyebabkan kandungan vitamin A dan DHA dalam ASI rendah.
Tidak semua ibu memproduksi ASI yang cukup, sehingga diperlukan makanan pendamping ataupun makanan pengganti.6 Pemerintah telah membuat standar nutrisi susu formula yang boleh masuk ke Indonesia. Pemberian makanan pendamping ini harus disesuaikan dengan maturasi saluran cerna bayi dan kebutuhannya.
MP-ASI merupakan peralihan asupan yang semata berbasis susu menuju ke makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral. Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang.7
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
MP-ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrien yang diberikan kepada bayi selama periode pemberian makanan peralihan (complementery feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan bersama pemberian ASI.1
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI.8 MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat pencernaan bayi dalam menerima MP-ASI.9
WAKTU PEMBERIAN MP-ASI
Mulai pemberian MP-ASI pada saat yang tepat sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi dan tumbuh-kembang bayi serta merupakan periode peralihan dari ASI eksklusif ke makanan keluarga. Periode peralihan dari ASI eksklusif ke makanan keluarga dikenal pula sebagai masa penyapihan (weaning) yang merupakan suatu proses dimulainya pemberian makanan khusus selain ASI secara bertahap jenis, jumlah, frekuensi maupun tekstuer dan konsistensinya sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak dipenuhi oleh makanan keluarga. Masa peralihan ini berlangsung antara 6 bulan sampai 23 bulan yang merupakan masa rawan pertumbuhan anak.
Bayi mengalami perkembangan keterampilan makan bayi seiring bertambahnya usia. Pola perkembangan keterampilan makan bayi adalah sebagai berikut :
0-4 bulan : menelan makanan cair (ASI) tetapi mendorong keluar makanan yang padat
4-6 bulan : dapat mengontrol posisi makanan dalam mulut dan menelan makanan tanpa tersedak
6-9 bulan : mampu makan pure, makanan lumat atau cincang, makan memakai sendok dengan mudah
9-12 bulan : mampu makan makanan lunak, cincang kasar, dan mulai mencoba makan dengan tangannya sendiri
12-23 bulan : makanan keluarga, makan sendiri, masih dengan bantuan.10
Pemberian ASI yang tidak tepat waktu, terlalu dini diberikan ataupun terlalu lambat dapat mengakibatkan hal-hal yang merugikan. Waktu yang baik dalam memulai pemberian MP-ASI pada bayi adalah umur 6 bulan. Pemberian makanan pendamping pada bayi sebelum umur tersebut akan menimbulkan risiko sebagai berikut :
Rusaknya sistem pencernaan karena perkembangan usus bayi dan pembentukan enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan memerlukan waktu 6 bulan. Sebelum sampai usia ini, ginjal belum cukup berkembang untuk dapat menguraikan sisa yang dihasilkan oleh makanan padat.
Tersedak disebabkan sampai usia 6 bulan, koordinasi syaraf otot (neuromuscular) bayi belum cukup berkembang untuk mengendalikan gerak kepala dan leher ketika duduk dikursi. Jadi, bayi masih sulit menelan makanan dengan menggerakan makanan dari bagian depan ke bagian belakang mulutnya, karena gerakan ini melibatkan susunan refleks yang berbeda dengan minum susu.
Meningkatkan resiko terjadinya alergi seperti asma, demam tinggi , penyakit seliak atau alergi gluten (protein dalam gandum).
Batuk, penelitian bangsa Scotlandia adanya hubungan antara pengenalan makanan pada umur 4 bulan dengan batuk yang berkesinambungan.
Obesitas, penelitian telah menghubungkan pemberian makanan yang berlebih di awal masa perkenalan dengan obesitas dan peningkatan resiko timbulnya kanker, diabetes dan penyakit jantung di usia lanjut.
PEMBERIAN MP-ASI
Pada Global Strategy for Infant ang Young Child Feeding dinyatakan bahwa MP-ASI harus memenuhi syarat berikut :
Tepat waktu (Timely) : MP-ASI mulai diberikan saat kebutuhan energi dan nutrien melebihi yang didapat dari ASI
Adekuat (Adequate) : MP-ASI harus mengandung cukup energi, protein, dan mikronutrien
Aman (Safe) : Penyimpanan, penyiapan dan sewaktu diberikan, MP-ASI harus higienis.
Tepat cara pemberian (Properly) : MP-ASI diberikan sejalan dengan tanda lapar dan nafsu makan yang ditunjukkan bayi serta frekuensi dan cara pemberiannya sesuai dengan usia bayi.
GSIYFC mengeluarkan prinsip tentang pemberian MP-ASI pada bayi dengan ASI:
Berikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan, selanjutnya tambahkan MP-ASI mulai usia 6 bulan (180 hari) sementara ASI diteruskan.
Lanjutkan ASI on demand sampai usia 2 tahun atau lebih
Lakukan responsive feeding dengan menerapkan prinsip asuhan psikososial
Terapkan perilaku hidup bersih dan higienis serta penanganan makanan yang baik dan tepat
Mulai pemberian MP-ASI pada usia 6 bulan dengan jumlah sedikit, bertahap dinaiikkan sesuai usia bayi, sementara ASI tetap sering diberikan
Bertahap konsisten dan variasi ditambah sesuai kebutuhan dan kemampuan bayi
Frekuensi pemberian MP-ASI semakin sering sejalan dengan bertambahnya usia bayi
Berikan variasi makanan yang kaya akan nutrien untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan nutrien terpenuhi
Gunakan MP-ASI yang diperkaya vitamin-mineral atau berikan preparat vitamin-mineral bila perlu.
Tambahkan asupan cairan saat anak sakit, termasuk lebih sering menyusu, dan dorong anak untuk makan makanan lunak dan yang disukainya. Setelah sembuh, beri makan lebih sering dan dorong anak makan lebih banyak.1
Bayi akan memberikan tanda bahwa dirinya siap menerima makanan selain ASI. Kita harus mengenali tanda tersebut agar dapat memberikan MP-ASI tepat waktu dan sesuai perkembangan keterampilan makannya. Ciri-ciri bayi yang siap mendapat MP-ASI adalah sebagai berikut :
Kesiapan fisik :
Refleks ekstrusi telah sangat berkurang atau sudah menghilang
Keterampilan oromotor :
Dari hanya mampu menghisap dan menelan yang cair menjadi menelan makanan yang lebih kental dan padat.
Memindahkan makanan dari bagian depan ke bagian belakang mulut.
Mampu menahan kepala tetap tegak
Duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan badan ketika tangannta meraih benda di dekatnya
Kesiapan psikologis :
Bayi kanan memperlihatkan perilaku makan lanjut :
Dari reflektif ke imitatif
Lebih mandiri dan eksploratif
Pada usia 6 bulan bayi mampu menunjukkan keinginan makan dengan cara membuka mulutnya, rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan/ ke arah makanan, tidak berminat atau kenyang dengan menarik tubuh ke belakang/menjauh
Tabel 1. Tanda bayi lapar atau kenyang
Lapar
Kenyang
Riang/antusias sewaktu didudukkan di kursi makannya
Gerakan menghisap atau mencecapkan bibir
Membuka mulut ketika melihat sendok/makanan
Memasukkan tangan ke dalam mulut
Menangis atau rewel karena ingin makan
Mencondongkan tubuh ke arah makanan atau berusaha menjangkaunya
Memalingkan muka/ menutup mulut ketika melihat sendok berisi makanan
Menutup mulut dengan tangannya
Rewel atau menangis karena terus diberi makan
Tertidur
Pengenalan tekstur dan konsistensi makanan harus secara bertahap, demikian pula dengan frekuensi dan jumlah makanan yang diberikan. Beberapa hal perlu diperhatikan dalam pengenalan MP-ASI :
Uji makanan pertama kali : tepung beras yang diperkaya zat besi merupakan makanan yang dianjurkan sebagai makanan pertama yang diberikan kepada bayi
Sebaiknya mulai diberikan 1-2 sendok teh saja, sesudah bayi minum sejumlah ASI atau formula, kecuali bila selalu menolak maka diberikan sebelumnya
Pemberian MP-ASI dimulai dengan tekstur yang lembut/halus dan konsistensi yang encer, selanjutnya secara bertahap tekstur dan konsistensinya ditingkatkan menjadi makin kental sampai padat dan kasar. Mulai dengan jumlah sedikit (1-2 sdt) pada saat pengenalan makanan dan kemudian ditingkatkan sampai jumlah yang sesuai usia. Kenalkan satu-persatu jenis makanan sebelum diberikan berupa campuran dengan jarak 203 hari (4-7 hari bila terdapat riwayat alergi) agar bayi dapat mengenali rasa dan aroma setiap jenis makanan baru. Makanan baru sebaiknya diberikan pada pagi hari agar ada cukup waktu bila ada reaksi simpang. Cuci semua peralatan sebelum digunakan.10
Tabel 2. Pedoman pemberian makan pada bayi/anak usia 6-23 bulan yang mendapat ASI
Umur
Tekstur
Frekuensi
Jumlah rata-rata/kali makan
6-8 bulan
Mulai dengan bubur halus,lembut, cukup kental, dilanjutkan bertahap menjadi lebih kasar
2-3x/hari, ASI tetap sering diberikan. Tergantung nafsu makannya, dapat diberikan 1-2x selingan
Mulai dengan 2-3 sdm/kali diringkatkan bertahap sampai ½ mangkok (=125 ml)
9-11 bulan
Makanan yang dicincang halus atau disaring kasar, ditingkatkan semakin kasar sampai makanan biasa dipegang/diambil dengan tanagn
3-4x/hari, ASI tetap diberikan. Tergantung nafsu makannya, dapat diberikan 1-2x selingan
½ mangkok (=125ml)
12-23 bulan
Makanan keluarga, bila perlu masih dicincang atau disaring kasar
3-4xhari. ASI tetap diberikan. Tergantung nafsu makannya, dapat diberikan 1-2x selingan
¾ sampai 1 mangkok (175-250ml)
KESIMPULAN
MP-ASI diberikan pada bayi usia 6 bulan-23 bulan. MP-ASI sangat mendukung ASI dalam memenuhi nutrisi bayi. MP-ASI pada saat yang tepat dan dengan cara yang benar bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan tumbuh-kembang bayi. Pemenuhan nutrisi yang sesuai dengan usia dapat mencegah serta mengurangi resiko gizi buruk yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Complimentary feeding: Report of the Global Consultation and of Guiding Principles for Complimentary Feeding of the Breastfed Child Geneva, World Health Organization, 2001.
Report of Informal Meeting to Review and Develop Indications for Complimentary Feeding, Washington D.C, 2002.
Greiner T. Sustained Breastfeeding, Complementation and Care Food and Nutrition Bull 1995; 16:313-9.
Starting Solid Food for Infant. Diunduh dari: www.framinghampediatircs.com.
Soetjiningsih, Suandi IKG. Gizi untuk Tumbuh Kembang Anak. Dalam: Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh ING, penyunting. Tumbuh kembang anak dan remaja. Edisi ke-1. Jakarta: Sagung Seto, 2002. h. 22-47.
Dewey KG, Cohen RJ, Brown KH, Rivera LL. Age of Introduction of Complementary Foods and Growth of Term, Low Birth Weight, Breast-fed Infants: A Randomized Intervention Study in Honduras. Am J Clin Nutr 1999; 69:678-86.
Departemen Kesehatan RI. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). 2000.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI Lokal). 2006.
Departemen Kesehatan RI. Peranan Dokter Dalam Peningkatan Penggunaan ASI. 2004.
Nasar, SS. Indonesia Menyusui. IDAI 2010:267-279.
ABSENSI PENYULUHAN
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI
Nama Coass : Lupita Yessica Tarigan
NIM : 110100142
Tanggal :
No.
NAMA
TANDA TANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15