Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk mebuat penilaian ...
bbDeskripsi lengkap
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar belakang Test C-Reaktive Protein (CRP) pertama kali ditemukan sebagai bahan dalam serum
pasien dengan peradangan akut yang bereaksi dengan polisakarida C-(kapsuler) dari pneumococcus. Ditemukan oleh Tillet Tillet dan Francis Pada tahun !"#. Pada a$alnya diperkirakan bah$a CRP adalah sekresi pathogen s eperti peningkatan CPR pada orang dengan berbagai penyakit termasuk kanker. %amun penemuan sintesis hati menun&ukan bah$a CPR adalah protein asli. 'en CRP terletak pada pertama kromosom (-*"). CRP adalah protein +-residu dengan massa molar dari monomer ,.# Da. Protein ini merupakan disc pentametric annular dalam bentuk dan anggota dari kecil amily pentra/ins. C-Reactive Protein ( CRP ) adalah salah satu protein ase akut yang terdapat dalam serum normal dalam ¨ah yang sangat sedikit (ng01). Dalam keadaan tertentu dengan reaksi inlamasi atau kerusakan åan baik yang disebabkan oleh penyakit ineksi maupun yang bukan ineksi2 kadar CRP dapat meningkat meningkat sampai ## kali. Pada kelompok. 3indrom 4etabolik yang yang berisiko atherosklerosis2 proses peradangan yang ter&adi bersiat menahun2 dan umumnya tanpa ge&ala2 sehingga kadar CRP-nya &uga relati rendah. 5leh karena itu diperlukan suatu pemeriksaan laboratorium yang sensiti dapat mengukur kadar CRP. CRP. 6igh sensitivity C-Reactive Protein ( hs-CRP) adalah pengukuran pengukuran konsentrasi konsentrasi CRP secara kuantitati dimana dapat mengukur kadar sampai 7 #2 8 #2" mg01. 3intesa CRP dan protein ase akut lainnya di hati dimodulasi oleh sitokin 9nterleukin (91-)2 9nterleukin- (91-) dan Tumor Tumor %ecroting Factor :(T%F-:)2 yang merupakan regulator yang sangat s angat penting pada sintesa CRP. 1.2. Rumusan Masalah
1
;dapun rumusan masalah yang kami angkat untuk di bahas pada makalah kami ini adalah sebagai berikut < . ;pa Deinisi CRP . ;pa Peran C-Reaktive Protein ". ;pa Penyebab CRP 4eningkat +. ;pa Penggunaan CRP Dalam Test Diagnostic ,. ;pa Penggunaan CRP =ntuk Penyakit >antung . ;pa Prinsip CRP ?. @agaimana Cara Aer&a CRP 1.3. Tuuan Penul!san ;dapun tu&uan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah kami ini antara lain
sebagai berikut < . =ntuk 4engetahui Deinisi CRP . =ntuk 4engetahui Peran CRP ". =ntuk 4engetahui Penyebab CRP 4eningkat +. =ntuk 4engetahui Penggunaan CRP Dalam Test Diagnostik ,. =ntuk 4engetahui Penggunaan CRP =ntuk Penyakit >antung . =ntuk 4engetahui Prinsip CRP ?. =ntuk 4engetahui Cara Aer&a CRP
BAB II TIN"AUAN PU#TA$A
2.1 De%!n!s! &'Reakt!(e Pr)te!n C-Reaktive Protein (CRP) adalah protein yang ditemukan dalam darah yang
meningkat sebagai respon terhadap peradangan. Peran isiologinya adalah untuk mengikat osokolin yang di ekspresikan pada permukaan sel-sel mati atau sekarat (dan beberapa &enis bakteri) untuk mengaktikan system pelengkap melalui kompleks C. CRP disintesis oleh hati odalam menanggapi actor yang dilepaskan oleh makroag dan sel-sel lemak (adipocytes). CRP diklasiikasikan sebagai reaktan ase akut2 yng berarti bah$a tingkat protein akan naik sebagai respon terhadap peradangan. Reaktan umum lainnya adalah ase akut termasuk tingkat sedimentasi eristosit (B3R) dan ¨ah trombosit darah. 2.2 Peran &'Reakt!(e Pr)te!n
2
CPR memiliki peran sebagai responase akut yang berkembang dalam berbagai kondisi inlamasi akut dan kronis seperti bakteri2 ineksi virus2 atau &amur2 penyakit inlamasi rematik dan lainnya. Aeganasan2 dan cedera & aringan atau nekrotis. Aondisi ini menyebabkan pelepasan sitokin interleukin- dan lainnya yang memicu sintesis CRP dan ibrinogen oleh hati. 3elama respon ase akut2 tingkat CRP meningkat pesat dalam $aktu &am dari tahap akut dan mencapai puncaknya pada + &am. Dengan resolusi dari respon ase akut2 CRP menurun dengan relati pendek selama &am. 4engukur tingkat CRP merupakan &endela dalam melihat untuk penyakit menular dan inlamasi. 3ecara tepat2 peningkatan ditandai di CRP ter&adi dengan nekrosis peradangan2 inksi2 trauma2 dan åan2 keganasan dan gangguan autoimun. 3e¨ah besar kondisi berbeda yang dapat meningkatkan produksi CRP2 peningkatan tingkat CRP &uga tidak dapat mendiagnosa penyakit tertentu. Peningkatan tingkat CRP dapat memberikan dukungan untuk kehadiran penyakit inlamasi seperti rheumatoid arthritis2 polimyalgia rheumatica atau raksasa-sel arteritis. Peran isiologis CRP adalah untuk mengikat osokolin diekspresikan pada permukaan sel-sel mati atau sekarat (dan beberapa &enis bakteri) untuk mengaktikan system pelengkap. CRP mengikat osokolin pada mikroba dan sel-sel rusak dan meningkatkan agositosis oleh makroag. Dengan demikian2 CRP berpatisipasi dalam pembersihan sel nekrotik dan apoptosis. CRP merupakan anggota dari kelas ase akut reaktan2 sebagai tingkat yang meningkat secara dramatis selama proses inlamasi yang ter&adi dalam tubuh. Aenaikan ini disebabkan oleh kenaikan konsentrasi plasma 91-2 yang diproduksi terutama oleh makroag serta adipocytes. CRP mengikat osokolin pada mikroba yang berguna untuk membantu dalam melengkapi mengikat sel-sel asing dan rusak dan meningkatkan agositosis oleh makroag (opsonin agositosis dimediasi)2 yang
3
mengekspresikan reseptor untuk PRA. 6al ini &uga diyakini memainkan satu peran penting dalam kekebalan ba$aan2 sebagai sistem pertahanan a$al terhadap ineksi. CRP naik sampai ,#.### kali lipat dalam peradangan akut2 seperti ineksi. Aeadaan ini naik diatas batas normal dalam $aktu &am2 dan puncaknya pada + &am. 3el yang setengah hidup adalah konstan2 dank arena itu tingkat terutama ditentukan oleh tingkat produksi (tingkat keparahan penyebab pancetus).
2.3 Pen*ebab &'Reakt!(e Pr)te!n Men!ngkat 3ecara umum2 penyebab utama CRP meningkat dan penanda peradangan
lainnya adalah luka bakar2 trauma2ineksi2peradangan2akti inlamasi arthritis dan kanker tertentu. 2.+ Penggunaan &'Reakt!(e Pr)te!n Dalam Test D!agn)st!, CRP digunakan terutama sebagai penanda peradangan. 3elain gagal &antung2
ada actor-aktor diketahui beberapa yang mengganggu produksi CRP. 4engukur dan mencatat nilai CRP berguna dalam menentukan perkembangan penyakit atau eektiitas pengobatan. Darah biasanya dikumpulkan dalam tabung untuk memisahkan serum2 dianalisis dalam laboratorium medis. @erbagai metode analisis yang tersedia untuk penentuan CRP seperti B193;2 immunoturbidimetri2cepat immunodiusi dan visual aglutinasi. Pada test 6igh 3ensitivity CRP (hs-CRP) berguna untuk mengukur kadar CRP rendah dengan menggunakan laser nephometry. Test ini memberikan hasil dalam , menit dengan sensitivitas turun men&adi #2#+ mg01. Aonsentrasi normal dalam serum manusia yang sehat biasanya lebih rendah dari # mg012 sedikit meningkat dengan penuaan. Tingkat yang lebih tinggi ditemukan pada akhir hamil $anita2 peradangan dengan ringan dan ineksi virus dengan nilai #-+# mg012 pada peradangan akti2 ineksi bakteri memiliki +#-## mg012 dan untuk kasus ineksi barat oleh bakteri dan luka bakar mendapatkan nilai ## mg01 dalam darah. 4
CRP memiliki releksi lebih sensitive dan akurat dari respon ase akut dibandingkan B3R. 5leh karena itu2 kadar CRP terutama dittentukan oleh tingkat produksi (dan karenanya tingkat keparahan penyebab pancetus). Dalam + &am pertama2 B3R mungkin normal dan CRP meningkat. CRP kembali normal lebih cepat daripada B3R dalam respon terhadap terapi. 2.- Penggunaan &RP Untuk Pen*ak!t "antung Dalam penelitian yang melibatkan se¨ah besar pasien2 tingkat CRP
tampaknya berkolerasi dengan tingkat resiko &antung. @ahkan CRP setidaknya bertindak sebagai prediksi risiko &antung seperti kadar kolesterol. Aarena komponen inlamasi dari aterosklerosis2 peningkatan kadar CRP telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskuler. %amun2 berdasarkan data yang tersedian saat ini tidak dapat dianggap sebagai actor resiko independe untuk penentu penyakit kardiovaskuler. Penyakit resiko lainnya untuk penyakit kardiovaskuler2 termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi)2 D42 kolesterol darah tinggi2 usia2 merokok2 obesitas dan ri$ayat keluarga penyakit &antung mungkin berkolerasi dengan peningatan kadar CRP. 2. Pr!ns!/ &RP Prinsip dari pemeriksaan CRP adalah antigen CRP di dalam serum akan
bereaksi secaraimunologis dengan antibodi anti-CRP di dalam partikel lateks sehingga akan ter&adi aglutinasi. Reaksiaglutinasi menun&ukkan adanya antigen CRP di dalam sampel serum yang diperiksa dan secara klinis menun&ukkan kemungkinan adanya reaksi peradangan. Dalam pemeriksaan CRP denagn metode lateks aglutination ini digunakan slide test berlatar belakang gelap yang telah berisi beberapa lingkaran sebagai tempat mereaksikan antigen dalamserum dan antibodi anti-CRP pada reagen lateks. 1atar belakang gelap bertu&uan untuk mempermudah pengamatan2 karena campuran yang terbentuk dari homohenisasi reagen lateks danserum ber$arna putih. Reaksi positi ditandai dengan adanya aglutinasi. Reaksi aglutinasi ditun&ukkan dengan terbentuknya 5
butir-butir halus seperti pasir pada campuran. Dalam setiap pengu&ian CRP 2 harus selalu disertakan serum kontrol positi dan serum kontrol negati. 3erum kontrol positi merupakan serum standar yang positi mengandung CRP2 sedangkan serum kontrolnegati merupakan serum standar yang tidak mengandung CRP. Aedua serum ini diperlakukan samaseperti sampel (direaksikan dengan reagen lateks). kedua control
serum ini
berungsi
sebagai
pembanding
sehingga lebih
mudah
menginterpretasikan reaksi yang ter&adi pada sampel yang diu&i (apakah positi atau negati). aglutinasi yang ter&adi pada sampel dibandingkan dengan serum kontrol positi dan serum kontrol negati. apabila terbentuk ciri-ciri seperti yang ditun&ukkan serumkontrol positi2 maka hasil pemeriksaan sampel adalah positi2 namun &ika ciriciri reaksi yang ter&adilebih menyerupai serum kontrol negati2 maka hasilnya negati Terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan CRP secara kualitati. 2.0 Pr)seur $era Pemer!ksaan &RP A. $ual!tat!% 1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan. . Ditambahkan ,# E1 serum ke dalam cyrcle 9. ". Pada cyrcle 99 ditambahkan tetes control positi. +. Pada cyrcle 999 ditambahkan tetes control negative. ,. Ditambahkan tetes 1ate/ pada masing 8 masing cyrcle. . Digoyang 8 goyangkan cyrcle dan diamati aglutinasinya. B. $uant!tat!% 1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Ditambahkan ,# E1 serum pada cyrcle 9. 3. Pada cyrcle 92 992 9992 ditambahkan ,# E1 P dan tetes late/. +. Dicampur larutan pada cyrcle 9 dan dipindahkan ,# E1 larutan dari cyrcle 9 ke
cyrcle 99. -. ,# E1 larutan dari cyrcle 99 dipindahkan ke cyrcle 999. . ,# E1 larutan dari cyrcle 999 dipindahkan ke cyrcle 9G. 0. Diamati aglutinasi yang ter&adi.
6
BAB III PENUTUP 3.1 $es!m/ulan @erdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bah$a pemeriksaan CRP dapat
dilakukan dengan metode kualitati dan kuantitati. 3.2 #aran ;dapun saran yang dapat disampaikan antara lain 1. 3erum yang digunakan sebaiknya tidak lisis 2. Reagen yang digunakan tidak kadalu$arsa 3. Dibutuhkan ketelitian saat pembacaan adanya aglutinas
7
DATAR PU#TA$A
;rmantonny.#". Pemeriksaan CRP . (5nline) http<00armantonnynasution.blogspot.com0#"0#0pemeriksaan-crp-c-reakti-protein.html. diakses pada tanggal 5ktober # Touogiie.#.Aumpulan artikel kesehatan. (online). http00$$$.medicinet.com0c-rektive protein test crp0article.html . diakses pada tanggal 5ktober # Hikipedia.#.CRP (C-Reaktive Protein ). (5nline) http<00en.$ikipedia.org0$iki0C-reaktive protein.html . diakses pada tanggal 5ktober #