BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Pelajaran adalah tempat pendidikan terjadi. Semua aspek sekolah yang lain, mulai dari gedung, bis, hingga hingga administrasi administrasi dirancang untuk mendukung mendukung guru guru meny menyam ampai paika kan n pelaj pelajar aran an yang yang efek efekti tif; f; semua semua kegi kegiat atan an itu itu buka bukan n mendid mendidik. ik. Kebany Kebanyakan akan guru guru mengha menghabis biskan kan kebany kebanyaka akan n waktu waktu pengaj pengajaran aran mereka mereka untuk untuk memberi memberikan kan pelajar pelajaran. an. Pelaks Pelaksanaa anaan n pelajar pelajaran an yang yang efekti efektif f adalah inti keahlian guru. Beberapa aspek penyajian pelajaran harus dipelajari di tempat; guru yang baik akan makin mahir dalam pelajaran setiap tahun. Namun, pakar psikologi pendidikan telah meneliti unsurunsur yang terdapat dalam pelajaran yang efektif, dan kita mengetahui banyak hal yang berguna dalam pengajaran pengajaran seharihari pada setiap tingkatan tingkatan kelas dan pada setiap mata pelajaran !"rends, #$$%; &ood ' Brophy, Brophy, #$$(; Sternberg Sternberg ' )or*ath, +-. Pelajaran yang efektif menggunakan banyak metode, strategi, model atau pendekatan dalam pengajaran. /alam membahas suatu topik pelajaran, sebaiknya sebaiknya memilih memilih dan menggunakan menggunakan metode pengajaran pengajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. diajarkan. "dapun beberapa pengajaran pengajaran yang efektif seperti dengan dengan cara cara menggu menggunak nakan an model model penga pengajara jaran n langsu langsung, ng, metode metode diskus diskusi, i, pendekatan konstrukti*is, dan masih banyak yang lainnya. Penggunaan cara cara tersebut sering disajikan sebagai filosofi yang berbeda dan perang ideologi tentang mana yang terbaik terus berlanjut tanpa henti. Namun, hanya sedikit guru guru
berp erpeng engalam alaman an
yang ang
meny menyan ang gkal kal
bahwa ahwa
guru uru
haru haruss
mam mampu
menggu menggunak nakan an semua semua pendek pendekatan atan itu dan harus harus tahu tahu kapan kapan menggu menggunak nakan an masingmasing. &uru sebagai pembimbing diharapkan mampu menciptakan kondisi yang strategi yang dapat membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. terse but. /alam menciptakan kondisi yang baik, hendaknya guru memperhatikan dua hal0 pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang ada
1
pada diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar pribadi manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik yang lain. 1ntuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya ruang belajar harus bersih, tidak ada baubauan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar, ruangan cukup terang, tidak gelap dan tidak mengganggu mata, sarana yang diperlukan dalam belajar yang cukup atau lengkap. /alam makalah makalah ini membahas metode pengajaran efektif yang dapat digunakan oleh guru untuk memindahkan informasi dengan cara yang paling
mungkin
membantu
siswa
memahami,
menggabungkan,
dan
menggunakan konsep dan kemampuan baru.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu0 +. "pa yang yang dima dimaksu ksud d pembel pembelajar ajaran an efekti efektif2 f2 #. Bagaim Bagaimana ana karakte karakterist ristik ik pembelaj pembelajaran aran efekti efektif2 f2 (. 3eto 3etode de pemb pembela elajar jaran an efek efektif tif..
C. Tujuan juan
Berdasarkan rumusan maslah tersebut di atas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu0 +. 1ntuk mengetahui mengetahui apa yang yang dimaksu dimaksud d pembelajara pembelajaran n efektif. efektif. #. 1ntuk mengetahui mengetahui bagaimana bagaimana karakteri karakteristik stik pembela pembelajaran jaran efektif. efektif. (. 1ntuk 1ntuk menget mengetahu ahuii metode metode pembel pembelajar ajaran an efektif efektif..
2
BAB II KAJIAN PUTAKA
A. Pengert! Pengert!an an Pem"el Pem"elajar ajaran an E#ekt! E#ekt!# #
4fektif itu artinya mencapai target yang ditetapkan dalam rencana. 5leh 5leh kare karena na itu, itu, peren perenca cana naan an pemb pembela elajar jaran an yang yang efek efektif tif adal adalah ah yang yang menetapkan kriteria target dan guru melakukan pengukuran pencapaian. 6adi, mengaja mengajarr yang yang efektif efektif itu jika jika pelaksa pelaksanaa naanny nnyaa terdapa terdapatt instru instrumen men untuk untuk mengukur mengukur keberhasilan keberhasilan dan melaksanakan melaksanakan pengukuran. pengukuran. Pembelajaran Pembelajaran yang efekt efektif if dapa dapatt juga juga dilih dilihat at dari dari segi segi pros proses es dan dan hasil hasil.. /ari /ari segi segi pros proses, es, pembelajaran dianggap efektif jika siswa terlibat secara aktif melaksanakan tahapantahapan prosedur pembelajaran. /ari segi hasil, dianggap efektif jika tujuan pembelajaran dikuasai siswa secara tuntas. Pembel Pembelaja ajara ran n dila dilaku kuka kan n mula mulaii dari dari pere perenc ncan anaan aan yang yang matan matang, g, pembuatan perangkat pembelajaran, pembelaja ran, pemilihan strategi, s trategi, media, teknik, metode pembelajaran,
hingga e*aluasi
pembelajaran
yang
semua
itu
saling
berkesinambungan. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran adalah adalah penggu penggunaan naan metode metodeme metod todee pembel pembelajar ajaran an yang yang efekti efektiff dan sesuai sesuai dengan peserta didiknya agar dalam pembelajaran yang dilakukan dapat lebih *aria *ariati tiff dan dan berja berjala lan n lanc lancar ar.. Peng Penggu guna naan an mode modell pemb pembel elaja ajaran ran ini ini juga juga disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sehingga kesesuaian antara keduanya dan semua komponen menjadi tepat guna. B. Karakter Karakter!st!k !st!k Pem"elaja Pem"elajaran ran E#ek E#ekt!# t!#
Pembelajaran dapat efektif apabila mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sesuai dengan indikator pencapaian. 1ntuk mengetahui bagaimana mempero memperoleh leh hasil hasil yang yang efektif efektif dalam dalam proses proses pembela pembelajara jaran, n, maka maka sangat sangat penting untuk mengetahui ciricirinya. "dapun Pembelajaran yang efektif dapat diketahui dengan ciri0
3
1.
Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. "ktif secara mental ditunjukkan
dengan
mengembangkan
kemampuan
intelektualnya,
kemampuan berfikir kritis. /an secara fisik, misalnya menyusun intisari pelajaran, membuat peta dan lainlain. 2. 3etode yang ber*ariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas menjadi hidup, 3. 3oti*asi guru terhadap pembelajaran di kelas. Semakin tinggi moti*asi seorang guru akan mendorong siswa untuk giat dalam belajar. 4. Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain. 5. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata. 6. 7nteraksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada
pekerjaannya
dan
lebih
percaya
diri
sehingga
anak
tidak
menggantungkan pada diri orang lain. 7. Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul, mencari faktor penyebab dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan jika diperlukan. C. Pengajaran Langsung Kadangkadang, cara yang paling efektif dan efisien untuk mengajari
siswa ialah guru menyajikan informasi, kemampuan, atau konsep secara langsung !Bligh, #$$$; &ood ' Brophy, #$$(; &unter, 4stes ' Schwab, #$$( dalam Sla*in #$++. 7stilah $engajaran langsung (direct instruction) digunakan untuk menjelaskan pelajaran dimana guru memindahkan informasi langsung kepada siswa, dengan menata waktu pelajaran untuk mencapai beberapa tujuan yang ditentukan dengan jelas seefisien mungkin. Pengajaran langsung sangat tepat digunakan untuk mengajarkan isi informasi atau kemampuan yang telah didefenisikan dengan baik yang harus dikuasai semua siswa !&ubter, 4stes ' Schwab, #$$( dalam Sla*in #$++. Pengajaran langsung dianggap kurang tepat digunakan apabila perubahan konseptual yang mendalam merupakan tujuan atau apabila penjajakan, penemuan, dan tujuan
4
terbuka menjadi objek pengajaran. Namun, riset barubaru ini telah mendukung gagasan bahwa pengajaran langsung juga dapat digunakan lebih efektif daripada penemuan dibidang pengembangan konseptual. Klahr dan Nigam dalam Sla*in !#$++ membandingkan siswa kelas tiga yang langsung diajari melakukan eksperimen yang memisahkan dampak dari satu *ariable terhadap siswa yang melakukan eksperimen mereka sendiri tanpa pengajaran langsung. Siswa yang menerima pengajaran langsung berkinerja jauh lebih baik dalam melakukan eksperimen baru. Sangat banyak riset dilakukan pada tahun +8$an dan +9$an untuk menemukan unsurunsur pelajaran pengajaran langsung yang efektif. Penulis yang berbedabeda menjelaskan unsurunsur ini dengan berbeda. Peneliti dan guru pada umumnya sepakat tentang urutan kejadian yang mencirikan pelajaran pengajaran langsung yang efektif. Pertama, guru memuktahirkan siswa tentang setiap kemampuan yang mungkin mereka perlukan untuk pelajaran hari ini !misalnya, guru dapat dengan singkat mengulas kembali pelajaran kemarin jika hari ini merupakan lanjutannya dan memberikan kepada siswa apa yang akan mereka pelajari. Kemudian, guru mengkhususkan kebanyakan waktu pelajaran untuk mengajarkan kemampuan atau informasi itu, dengan memberikan siswa kesempatan melatih kemampuan atau informasi tersebut, dan bertanya atau memberikan ujian singkat kepada siswa untuk menentukan apakah mereka mempelajari tujuan pembelajaran atau tidak. 1raian singkat diatas tentang bagianbagian pelajaran pengajaran langsung ada dibawah ini0 1. Sebutkan tujuan pembelajaran dan arahkan siswa kepelajaran: Beri tahukan kepada siswa apa yang akan mereka pelajari dan kinerja apa yang diharapkan dari mereka. :ansang selera siswa terhadap pelajaran tersebut dengan menyampaikan kepada mereka betapa menarik, penting, atau rele*an secara pribadi pelajaran tersebut bagi mereka. 2. Bahas kembali prasyarat: Periksa setiap kemampuan atau konsep yang diperlukan siswa untuk memahami pelajaran hari ini. 3. Sajikan bahan baru: Berikan pelajaran, dengan menyajikan informasi, memberikan contoh, memperagakan konsep, dan seterusnya.
5
4. Lakukan pemeriksaan pembelajaran: "jukan pertanyaan kepada siswa untuk menilai tingkat pemahaman mereka dan perbaiki pemahaman mereka yang keliru. 5. Berikan latihan mandiri: Berikan kepada siswa kesempatan melatih sendiri kemampuan baru atau menggunakan sendiri informasi baru. 6. Nilailah kinerja dan berikan umpan balik: Periksa pekerjaan latihan mandiri atau berikan ujian singkat. Berikan umpan balik tentang jawaban yang benar dan ajarkan kembali kemampuan jika perlu. 7. Berikan latihan terdistribusi dan bahas kembali: ugaskan pekerjaan rumah untuk memberikan latihan terdistribusi tentang bahan baru tersebut. /alam pelajaran berikut, ulangi kembali bahan dan sediakan kesempatan latihan untuk meningkatkan kemungkinan siswa mengingat apa yang mereka pelajari dan mampu menerapkannya ke dalam lingkungan yang berbeda. "dapun sintaks model pembelajaran langsung yaitu sebagai berikut0 %ase&%ase
Per!laku 'uru 3enjelaskan tujuan pembelajaran,
3enyampaikan tujuan dan
informasi latar belakang,
mempersiapkan peserta didik
mempersiapkan peserta didik untuk
belajar. 3endemonstrasikan keterampilan
3endemonstrasikan
yang benar, menyajikan informasi
pengetahuan atau keterampilan
tahap demi tahap 3erencanakan dan memberi pelatihan
3embimbing pelatihan
awal 3engecek apakah peserta didik telah
3engecek pemahaman dan
berhasil melakukan tugas dengan baik,
memberikan umpan balik
memberi umpan balik 3empersiapkan kesempatan
3emberikan kesempatan
melakukan pelatihan lanjutan, dengan
untuk pelatihan lanjutan dan
perhatian
penerapan
kepada
khusus situasi
pada
penerapan
lebih
kompleks
terhadap kehidupan seharihari
6
untuk
D. Pem"elajaran K(($erat!# Pendekatan konstrukti*is terhadap pengajaran biasanya memanfaatkan
secara besarbesaran pembelajran kooperatif. Cooperative learning dilakukan dengan cara membagi peserta didik dalam beberapa kelompok atau tim. Setiap kelompok>tim terdiri dari beberapa peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda. &uru memberi tugas atau permasalahan untuk dikerjakan atau dipecahkan oleh masingmasing kelompok>tim. Satu kelompok memiliki empat sampai enam anggota. 6ohnson ' 6ohnson !+% menegaskan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki lima elemen dasar yaitu0 !+ positive interdependence ? yaitu peserta didik harus mengisi tanggung jawab belajarnya sendiri dan saling membantu dengan anggota lain dalam kelompoknya; !# face to face interaction yaitu peserta didik memiliki kewajiban untuk menjelaskan apa yang dipelajari kepada peserta didik lain yang menjadi anggota kelompoknya; !( individual accountability yaitu masingmasing peserta didik harus menguasai apa yang menjadi tugas dirinya di dalam kelompok; !% social skill yaitu masingmasing anggota harus mampu berkomunikasi secara efektif, menjaga rasa hormat dengan sesama anggota dan bekerja bersama untuk menyelesaikan konflik; !- group processing , kelompok harus dapat menilai dan melihat bagaimana tim mereka telah bekerjasama dan memikirkan bagaimana agar dapat memperbaikinya.
7
tujuan
Perilaku &uru 3enjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik
dan mempersiapkan peserta didik siap belajar 3empresentasikan informasi kepada
3enyajikan informasi peserta didik secara *erbal
peserta peserta
didik
didik
ke pembentukan
tentang tim
kepada tata
cara
belajar
dan
dalam timtim belajar
membantu
kelompok
melakukan
transisi yang efisien 3embantu timtim belajar selama
3embantu kerja tim dan belajar
peserta didik mengerjakan tugasnya 3enguji pengetahuan peserta didik
3enge*alusi
mengenai
berbagai
pembelajaran
atau
materi kelompok
kelompok mempresentasikan hasil
pengakuan
penghargaan
kerjanya 3empersiapan cara untuk mengakui atau usaha dan prestasi indi*idu maupun kelompok.
"dapun sintaks model pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut0 "da beberapa teknik cooperative learning yang akan dijelaskan disini, empat teknik yang pertama di antarnya dikembangkan oleh :obert Sla*in !++. ). tu*ent Teams + A,h!e-ement De-!s!(ns TAD/
Student eam"chie*ement /e*ision !S"/ strategi pembelajaran kooperatif yang memadukan penggunaan metode ceramah, @uestioning dan diskusi. Sebelum pembelajaran dimulai, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok tim dan tempat duduk ditata sedemikian rupa sehingga satu
kelompok
peserta
didik
dapat
8
duduk
berdekatan.
Kegiatan
pembelajaran dimulai dengan penyajian materi pelajaran oleh guru. Setelah penyajian materi selesai, kelompok>tim mendiskusikan materi yang diajarkan guru untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok>tim sudah dapat menguasai materi pelajaran yang diajarkan guru. "pabila ada anggota kelompok yang belum memahami, maka anggota kelompok yang lain berusaha untuk membantunya sampai semua anggota benarbenar menguasai
materi yang
diajarkan
guru.
Setelah
semua
kelompok
menyatakan siap diuji, guru kemudian memberi soal ujian kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab soal, anggota kelompok tidak boleh saling membantu. Nilai ujian dihitung berdasarkan jumlah nilai semua anggota kelompok. Langkah&langkah TAD0
+ 3embentuk kelompok yang terdiri dari % orang peserta didik yang memiliki kemampuan beragam. # &uru menyajikan pelajaran, dan peserta didik menyimak ( &uru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggotaanggota kelompok. "nggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu memahami. % &uru memberi soal kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab soal, sesama anggota kelompok tidak boleh saling membantu. - &uru memberi nilai kelompok berdasarkan dari jumlah nilai yang berhasil diperoleh seluruh anggota kelompok. &uru menge*aluasi kegiatanbelajar mengajar dan menyimpulkan materi pembelajaran S"/ dapat digunakan pada hampir semua mata pelajaran. 3etode S"/ mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan berkompetisi dengan kelompok lainnya. Contoh materi pelajaran yang menggunakan metode S"/ antara lain0
9
+ Sumber dan fungsifungsi Aat giAi bagi tubuh. # Sejarah perang /iponegoro, diikuti dengan soal ujian tokohtokoh pahlawan, kronologis kejadian dan hasil akhir yang dicapai sesudah perang selesai. 1. Team&'ame&T(urnament T'T/
3etode & memiliki tipe yang hampir sama dengan S"/. 3etode & melibatkan akti*itas seluruh peserta didik tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran peserta didik sebagai tutor teman sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan ! reinforcement . 3etode & memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung
jawab,
kerjasama,
persaingan
sehat
dan
keterlibatan belajar. Dangkahlangkah & yaitu0 + Penyajian Kelas Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi di kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah dan tanya jawab. # Pembentukan Kelompok !team Satu kelompok terdiri dari % sampai - orang peserta didik yang anggotanya heterogen. 3asingmasing kelompok diberi tugas untuk belajar bersama supaya semua anggota kelompok dapat memahami materi pelajaran dan dapat menjawab pertanyaan dengan optimal pada saat game dan turnamen mingguan. ( &ame &uru menyiapkan pertanyaan !game untuk menguji pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Peserta didik memilih nomor game dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapat skor, kemudian skor tersebut dikumpulkan untuk turnamen mingguan.
10
% urnamen urnamen dilakukan seminggu sekali atau setiap satu satuan materi pelajaran telah selesai dilaksanakan. Peserta didik melakukan permainan !game akademik yaitu dengan cara berkompetisi dengan anggota tim yang memiliki kesamaan tugas>materi yang dipelajari. &uru menyiapkan beberapa meja turnamen. Setiap meja diisi oleh tiga peserta didik yang memiliki kemampuan setara dari kelompok yang berbeda !peserta didik yang pandai berkompetisi dengan peserta didik pandai dari kelompok lainnya, demikian pula peserta didik yang kurang pandai juga berkompetisi dengan peserta didik yang kurang pandai dari kelompok lain. /engan cara demikian, setiap peserta didik memiliki peluang sukses sesuai dengan tingkat kemampuannya. "kuntabilitas indi*idu dijaga selama kompetisi supaya sesama anggota tim tidak saling membantu. - eam recogniAe im yang menunjukkan kinerja paling baik akan mendapat penghargaan atau sertifikat. Seperti layaknya lomba, tim yang paling banyak mengumpulkan poin>skor
akan mendapat predikat juara
umum,
kemudian juara berikutnya berurutan sesuai dengan jumlah poin>skor yang berhasil diraihnya. 2. Team A,,elerate* Instru,t!(n TAI/
"7 merupakan kombinasi antara pembelajaran indi*idual dan kelompok. Peserta didik belajar dalam tim yang heterogen sama seperti metode belajar tim yang lain tetapi peserta didik juga mempelajari materi akademik sendiri. 3asingmasing anggota tim saling mengecek pekerjaan temamnya. Skor tim berbasis pada skor rerata jumlah unit yang dapat diselesaikan per minggu oleh anggota tim dan keakuratan unit tugas yang telah diselesaikan. im yang telah menyelesaikan satu tugas dapat mengambil tugas berikutnya. Eaktu yang diperlukan untuk belajar dan
11
menyelesaikan tugas antara tim yang satu dengan tim lainnya tidak sama. im dapat memperoleh skor tinggi apabila dapat menyelesaikan materi yang lebih cepat dan lebih berkualitas dari tim lainnya. 3etode ini sebaiknya dilengkapi dengan teknik
pemberian reward dan punisment supaya
moti*asi belajar perserta didik terjaga dengan baik. Dangkahlangkah "7 + &uru menyusun materi semester dalam tugastugas mingguan # &uru memberikan pengarahan pada awal semester tentang hasil belajar yang dapat dicapai melalui tugas mingguan ( im mengambil tugas mingguan, tim yang sudah dapat menyelesaikan tugas dapat mengambil tugas berikutnya % im mengumpulkan tugas paling cepat, banyak dan berkualitas akan mendapat skor yang tinggi dan mengakhiri kegiatan belajar waktu untuk belajar masih tersisa. 3. C(($erat!-e Integrate* Rea*!ng an* C(m$(s!t!(n CIRC/
C7:C merupakan metode yang komprehenship untuk pembelajaran membaca dan menulis paper. 3etode ini mengatur supaya peserta didik belajar atau bekerja dengan cara berpasangan. Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok dan diberi tugas membaca secara terpisah, kemudian
masingmasing
anggota
kelompok
mengikhtisarkan
bagianbagian materi yang dibaca. Ketika satu kelompok sedang menyajikan paper hasil membacanya, maka kelompok lain bertugas sebagai pendengar. Kelompok pendengar bertugas untuk menyimak, membuat prediksi akhir cerita, menanggapi cerita, dan melengkapi bagian yang masih kurang, dsb. Langkah&langkah CIRC/0
+ &uru membagi peserta didik menjadi dua kelompok untuk berpasangan
12
# &uru membagikan wacana>materi kepada tiap kelompok untuk dibaca dan membuat ringkasan ( &uru menetapkan kelompok yang berperan sebagai penyaji dan kelompok yang berperan sebagai pendengar % Kelompok penyaji membacakan ringkasan bacaan selengkap mungkin, dengan memasukkan ideide
pokok dalam ringkasan. Sementara
itu, kelompok
pendengar0 !a menyimak> mengoreksi> menunjukkan ideide pokok yang kurang lengkap;
!b
membantu
mengingat>menghafal
ideide
pokok
dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya - Kelompok bertukar peran yaitu kelompok yang semula sebagai penyaji menjadi pendengar dan kelompok pendengar menjadi penyaji. 3enyimpulkan hasil diskusi bersamasama 4. Learn!ng T(gether
!earning togeter merupakan metode pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan cara mengelompokkan peserta didik yang berbeda tingkat kemampuan dalam
satu organisasi !6ohnson and
6ohnson, +%.
3asingmasing tim diberi tugas atau projek untuk diselesaikan bersama. 3asingmasing anggota tim mengambil bagian bagian projek yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. ujuan yang diharapkan dari pembelajaran ini adalah peserta didik diberi kesempatan maksimal untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam sebuah projek. 3asingmasing tim bertanggung jawab untuk mengumpulkan materi dan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau proyeknya. Penilaian akhir berdasarkan atas kualitas kinerja tim. 3asingmasing peserta didik dalam tim memperoleh nilai yang sama. im harus berusaha supaya anggota tim memiliki konstribusi pada kesuksesan timnya.
13
Dangkahlangkah pembelajaran0 + &uru memberi projek untuk dikerjakan bersama oleh tiaptiap kelompok # Kelompok membagi tugas kepada semua anggota sesuai dengan kemampuan yang dimiliki ( 3asingmasing anggota kelompok bekerja sesuai dengan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan bersama sehingga apabila ada anggota yang kesulitan, maka anggota lain wajib membantu. % Nilai diperoleh berdasarkan hasil kerja kelompok Contoh projek yang yang dapat memfasilitasi learning together misalnya0 + Praktik membuka usaha jasa salon0 setiap anggota memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda misalnya ada yang bertugas menggunting rambut, mengeramas dan mengeringkan rambut, mencari pelanggan, meyiapkan dan membersihkan alatalat, dsb. # Projek menyiapkan hidangan pesta0 masingmasing anggota ada yang bertugas belanja, memasak, menghias ruangan, menata hidangan, dan melayani tamu. ( 3enulis karya ilmiah0 masingmasing anggota kelompok ada yang bertugas mencari referensi, mengumpulkan data, mengolah data dan menyusun laporan karya ilmiah. 5. Num"ere* Hea*s T(gether
"umbered #eads $ogeter merupakan metode pembelajaran diskusi kelompok yang dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta didik dan kuis>tugas untuk didiskusikan jawaban atau pemecahan yang benar di dalam kelompoknya. Kelompok memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya. &uru memanggil nomor secara acak untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas. Peserta didik dari kelompok lain memberi tanggapan kepada peserta didik yang sedang
14
melaporkan.
Setelah
satu peserta
didik selesai melapor kemudian
dilanjutkan dengan nomor peserta didik dari kelompok yang lain. Langkah&langkah 0
+ Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap anggota kelompok mendapat nomor # &uru memberikan tugas dan masingmasing kelompok mengerjakannya ( Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya>mengetahui jawabannya % &uru memanggil salah satu nomor peserta didik secara acak untuk melaporkan hasil kerjasama mereka - Peserta didik lain memberi tanggapan kepada peserta didik yang sedang melapor &uru menunjuk nomor yang lain secara bergantian 6. Make & A Mat,h Men,ar! Pasangan/
3etode pembelajaran make a matc merupakan metode pembelajaran kelompok yang memiliki dua orang anggota. 3asingmasing anggota kelompok tidak diketahui sebelumnya tetapi dicari berdasarkan kesamaan pasangan misalnya pasangan soal dan jawaban. &uru membuat dua kotak undian, kotak pertama berisi soal dan kotak kedua berisi jawaban. Peserta didik yang mendapat soal mencari peserta didik yang mendapat jawaban yang cocok, demikian pula sebaliknya. 3etode ini dapat digunakan untuk membangkitkan akti*itas peserta didik belajar dan cocok digunakan dalam bentuk permainan. Langkah&langkah Make & a Mat,h0
+ &uru menyiapkan dua kotak kartu, satu kotak kartu soal dan satu kotak kartu jawaban # Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu ( iap peserta didik memikirkan jawaban>soal dari kartu yang dipegang
15
% Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya !soal maupun jawaban - Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang ditetapkan diberi poin Setelah satu babak, kotak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya 7. Th!nk Pa!r An* hare
3etode tink pair and sare merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara sharing pendapat antar siswa. 3etode ini dapat digunakan sebagai umpan balik materi yang diajarkan guru. Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pelajaran seperti biasa. &uru kemudian menyuruh dua orang peserta didik untuk duduk berpasangan dan saling berdiskusi membahas materi yang disampaikan guru. Pasangan peserta didik saling mengoreksi kesalahan masingmasing dan dan menjelaskan hasil diskusinya di kelas. &uru menambah materi yang belum dikuasai peserta didik berdasarkan penyajian hasil diskusi. Langkah&langkah Th!nk Pa!r An* hare0
+ &uru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai # Peserta
didikdiminta
untuk
berfikir
tentang
materi>permasalahan
yang
disampaikan guru ( Peserta didikdiminta berpasangan dengan teman sebelahnya !kelompok # orang dan mengutarakan hasil pemikiran masingmasing % &uru memimpin pleno diskusi kecil, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya - Berawal dari kegiatan tersebut, pembicaraan diarahkan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa 8. Peer tut(r!ng
16
7stilah peer tutoring mengandung makna yang sama dengan tutor teman sejawat atau peer teacing . Silberman !#$$ dalam 7*a !#$$ menjelaskan bahwa peer%teacing merupakan salah satu pendekatan mengajar yang menuntut seorang peserta didik mampu mengajar pada peserta didik lainnya. /engan pendekatan peer%teacing siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dengan sesama temannya atau mengerjakan tugastugas kelompok yang diberikan oleh guru, baik tugas itu dikerjakan di rumah maupun di sekolah. Boud, Cohen and SampsonFs !#$$+ menjelaskan bahwa apabila peer teacing menjadi bagian dari proses pembelajaran di sekolah, peserta didik yang menjadi guru dapat menunjukkan berbagai macam peran seperti0 pure teacer& mediator& work partner& coac& atau role model. Peserta didik yang berperan sebagai guru dapat menunjukkan hanya satu peran atau beberapa peran sekaligus tergantung pada tanggungjawab yang diberikan oleh guru. Peserta didik yang berperan sebagai guru ! pure teacer dapat dilibatkan dalam penyusunan dan penyampaian informasi dan keterampilan, memberi umpan balik dan e*aluasi kepada peserta didik lain yang menjadi bimbingannya. "pabila peserta didik yang berperan sebagai guru kurang memiliki otonomi atau kekuasaan di kelompoknya, guru sejawat ! peer tutor tersebut dinamakan mediator . 'eer tutor berperan sebagai asisten guru apabila selain mengajar temannya sendiri, dia juga mendapat tugas admninistrasi seperti mengecek apakah tugas sudah lengkap, tugas apa saja yang masih kurang, menyiapkan obseet , menyiapkan blangko nilai, dll. 'eer tutor dapat berperan sebagai patner kerja (work partner), apabila dilibatkan dalam pekerjaan proyek guru dan diberi wewenang untuk mengontrol dan memberi bantuan kepada peserta didik lain supaya hasil kerja memenuhi standar kerja yang tetapkan pada proyeknya. 'eer tutor dapat berperan sebagai coaces, apabila dia bekerja secara kooperatif dengan
cara memberi dorongan kepada
peserta didik lain untuk
mengumpulkan tugas, memberi umpan balik secara informal, menulis tugas yang harus dikerjakan, dll. 'eer tutor dapat berperan sebagai model, apabila 17
dalam
proses
pembelajaran
dia
disuruh
mendemontrasikan
keterampilanketerampilan yang dimilikinya di hadapan peserta didik yang lain, atau sebagai contoh dalam mengerjakan atau menjawab soal ujian, misalnya ujian praktik. 'eer teacing merupakan strategi pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran orang dewasa !andragogy dan self%direction. 3enurut 6ar*is !#$$+, peer teacing is a learner%centered activity because members of educational communities plan and facilitate learning opportunities for eac oter. $ere is te epectation of reciprocity& e.g.& peers will plan and facilitate courses of study and be able to learn from te planning and facilitation of oter members of te community. "rtinya, peer teaching merupakan kegiatan belajar yang berpusat pada peserta didik sebab anggota komunitas merencanakan dan memfasilitasi kesempatan belajar untuk dirinya sendiri dan orang lain. )al ini diharapkan dapat terjadi timbal balik antara teman sebaya yang akan merencanakan dan menfasilitasi kegiatan belajar dan dapat belajar dari perencanaan dan fasilitas dari anggta kelompok lainnya. Pembelajaran peer tutoring dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut. + &uru menyusun kelompok belajar, setiap kelompok beranggota (% orang yang memiliki kemampuan beragam. Setiap kelompok minimal memiliki satu orang peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjadi tutor teman sejawat. # &uru menjelaskan tentang cara penyelesaian tugas melalui belajar kelompok dengan metode peer teacing , wewenang dan tanggung jawab masingmasing anggota kelompok, dan memberi penjelasan tentang mekanisme penilaian tugas melalui peer assessment dan self assessment. ( &uru menjelaskan materi kuliah kepada semua peserta didik dan memberi peluang tanya jawab apabila terdapat materi yang belum jelas.
18
% &uru memberi tugas dengan catatan peserta didik yang kesulitan dalam mengerjakan tugas dapat meminta bimbingan kepada teman yang ditunjuk sebagai tutor>guru. - &uru mengamati akti*itas belajar dan memberi penilaian kompetensi. &uru, tutor dan peserta didik memberikan e*aluasi proses belajar mengajar untuk menetapkan tindak lanjut kegiatan putaran berikutnya
E. Met(*e Pem"elajaran Akt!# K(n-ens!(nal ). Ceramah lectures/ *an "ertan9a (questions 3etode ceramah dan bertanya menjadi dasar dari semua metode
pembelajaran lainnya. 3etode ceramah dan bertanya merupakan strategi dimana guru memberi presentasi lisan dan peserta didik dituntut menanggapi atau mencatat penjelasan guru. Supaya lebih hidup, metode ceramah dapat diselingi dengan tanya jawab. Ceramah digunakan untuk menjelaskan informasi dalam waktu singkat atau untuk mengawali dan menjelaskan tugas belajar. :osenshine dan Ste*ens !+9 menjelaskan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam penerapan metode ceramah yaitu0 !+ tujuan dan inti pelajaran dinyatakan secara jelas; !# presentasi dilakukan setahap demi setahap; !( menggunakan prosedur khusus dan kongkrit; !( mengecek pemahaman siswa. :uest!(ns digunakan apabila guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah . 3eskipun metode ini sederhana, tetapi ada beberapa tipetipe pertanyaan yang perlu diketahui antara lain0 pertanyaan terfokus ! focusing *uestion yaitu pertanyaan yang hanya digunakan untuk mengetahui perhatian atau pemahaman peserta didik pada topik yang dipelajari . 'rompting *uestions yaitu pertanyaan yang menggunakan isyarat !int) dan petunjuk (clues) sebagai alat peserta didik dalam mengingat jawaban atau membantu peserta didik menjawab pertanyaan dengan menyebutkan huruf atau kata awalnya.
19
1. Res!tas! re,!tat!(n/
:esitasi digunakan untuk mendiagnosis kemajuan belajar siswa. :esitasi menggunakan pola0 guru bertanya, peserta didik merespon dan guru memberi reaksi. &age dan Berliner !+9 mencatat bahwa secara umum resitasi digunakan dalam re*iew, pengantar materi baru, mengecek jawaban, praktek dan mengecek pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran dan ideidenya. 2. Prakt!k *an lat!han $ra,t!,e an* *r!lls/
Praktik dilakukan setelah materi dipelajari dan sebaiknya dilakukan di luar jam belajar atau setelah guru melakukan demonstrasi. /rill digunakan ketika peserta didik disuruh mengulang informasi pada topiktopik khusus sampai peserta didik dapat menguasai topik yang diajarkan. Praktik dan latihan melibatkan pengulangan !repetition untuk membantu peserta didik memiliki pemahaman yang lebih baik dan mudah mengingat kembali informasi yang sudah disampaikan pada saat diperlukan .
%. Met(*e&met(*e Pem"elajaran K(ntekstual ). In-est!gas! In-est!gat!(n/ 3etode in*estigasi dapat dilaksanakan secara kelompok atau
indi*idu. 3etode ini dilakukan dengan cara melibatkan peserta didik dalam kegiatan in*estigasi !penelitian>penyelidikan. Kegiatan peserta didik dimulai dari membuat perencanaan, menentukan topik dan cara melakukan penyelidikan untuk menyelesaikan topik. Dayaknya sebuah penelitian, maka sebelum peserta didik terjun untuk mengadakan in*estigasi maka diperlukan rancangan0 !+ apa saja yang akan diin*estigasi; !# bagaimana cara melakukan in*estigasi; !( alat apa yang digunakan untuk mengin*estigasi; !% bagaimana cara melaporkan hasil in*estigasi. 3etode
in*estigasi
melatih
kemampuan
menulis
laporan,
keterampilan berkomunikasi dan keterampilan kerja kelompok. 3elalui kegiatan in*estigasi tersebut, peserta didik dituntut untuk aktif dan kreatif.
20
Supaya kegiatan in*estigasi berlangsung menyenangkan, maka guru perlu memfasilitasi topik in*estigasi yang menarik. Pelaksanaan metode in*estigasi dapat
dilakukan
dengan
langkahlangkah sebagai berikut0 a. guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari - sampai peserta didik dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat berdasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. b. Kelompok memilih topik yang ingin dipelajari, c. Kelompok menyusun rencana in*estigasi yang berisi waktu, tempat, strategi in*estigasi, alat in*estigasi, dsb. d. Kelompok melakukan in*estigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, e. Kelompok menulis laporan in*estigasi. f. Kelompok menyiapkan dan menyajikan laporan in*estigasi di depan kelas. Contoh ide penerapan metode in*estigasi0 a. Belajar Biologi di lingkungan sekolah !kebun untuk mengamati perkembangbiakan
tumbuhan,
mengamati
kehidupan
serangga,
mengklasifikasikan jenis tumbuhan dan bebatuan, dsb. b. Belajar Bahan Pangan di supermaket, halhal yang diselidiki misalnya0 jenis dan nama sayuran, buah, bumbu, rempahrempah yang masih asing; mengidentifikasi jenisjenis mie dan pasta; mengidentifikasi jenisjenis ikan, dsb. 1. In;u!r9 Penemuan/
3etode in*uiry adalah metode yang melibatkan peserta didik dalam
proses
pengumpulan
data
dan
pengujian
hipotesis.
&uru
membimbing peserta didik untuk menemukan pengertian baru, praktek keterampilan, dan memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri. /alam metode in@uiry, peserta didik belajar secara aktif dan kreatif untuk mencari pengetahuan.
21
Dangkah in@uiry mengacu pada model berpikir reflektif dari 6ohn /eweyGs !+$. ahaptahap in@uiry yang dilakukan peserta didik meliputi0 !+ mengidentifikasi masalah; !b merumuskan hipotesis; !c mengumpulkan data; !d menganalisis dan menginterpretasikan data untuk menguji hipotesis; !e menarik kesimpulan. Dangkahlangkah pembelajaran in@uiry yang dilakukan guru yaitu0 + # ( % -
3enjelaskan tujuan pembelajaran 3embagi petunjuk in@uiry atau petunjuk praktikum 3enugaskan peserta didik untuk melaksanakan in@ury 3emantau pelaksaan in@uiry 3enyimpulkan hasil in@uiry bersamasama
Contoh materi pelajaran yang bisa dilakukan dengan metode in*uiry misalnya0 + Perubahan wujud benda pada bendabenda di sekitar rumah misalnya0 lilin dipanaskan, es dicairkan, air dipanaskan, semen dicairkan, dsb. Peserta didik disuruh mengamati perubahan yang terjadi pada bendabenda tersebut # &aya dan &erak !7P" melalui pengamatan pada alat mainan anak seperti ketapel, panahpanahan, mobilmobilan, layanglayang, plastisin, dll.
Peserta didik
disuruh membedakan gaya tarikan, dorongan dan gaya yang merubah gerak. ( Hat Cair, mengamati Aat cair !air, minyak wangi, minyak goreng, oli, solar, sabun cair, dsb. Kegiatan belajar yang bisa dilakukan antara lain0 menghitung massa jenis Aat cair, membandingkan kekentalan Aat cair, menguji hukum "rchimedes, membandingkan gejala kapileritas dari berbagai Aat cair, dsb.
2. isco!ery learnin" .
+iscovery
learning merupakan
strategi
yang
digunakan
untuk
memecahkan masalah secara intensif di bawah pengawasan guru. Pada discovery, guru membimbing peserta didik untuk menjawab atau memecahkan
22
suatu masalah. +iscovery learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri. Bruner !+ menyarankan agar peserta didik belajar melalui keterlibatannya secara aktif dengan konsepkonsep dan prinsip yang dapat menambah pengalaman dan mengarah pada kegiatan eksperimen. Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode discovery mirip dengan in*uiry. Perbedaan terletak pada peran guru. /alam metode discovery guru dan peserta didik samasama aktif. +iscovery sering diterapkan percobaan sain di laborartorium yang masih membutuhkan bantuan guru. Dangkah langkah pembelajaran disco*ery yang dilakukan guru adalah0 + 3enjelaskan tujuan pembelajaran # 3embagi petunjuk praktikum>eksperimen ( Peserta didik melaksanakan eksperimen di bawah pengawasan guru % &uru menunjukkan gejala yang diamati - Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen Contoh materi yang dapat dipelajari dengan menggunakan metode discovery antara lain, + 3agnet, peserta didik mengamati bendabenda yang dapat ditarik oleh magnet, guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan tentang sifatsifat magnet. # "nalisis kandungan giAi pada bahan makanan. ( Praktik perubahan energi !kimiaIpanasIgerak dan !kimia I panas I bunyi % Praktik Sistem ata 1dara !"C - Praktikum sumber energi listrik dari dinamo sepeda 3. Pem"elajaran Ber"as!s Masalah 'roblem -ased nstruction
Pembelajaran
berbasis
masalah
merupakan
pembelajaran
yang
penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaanpertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan membuka
23
dialog. 3etode ini tepat digunakan pada kelas yang kreatif, peserta didik yang berpotensi akademik tinggi namun kurang cocok diterapkan pada peserta didik yang
perlu
bimbingan
tutorial.
3etode
ini
sangat
potensial
untuk
mengembangkan kemandirian peserta didik melalui pemecahan masalah yang bermakna bagi kehidupan siswa. Dangkahlangkah pembelajaran berbasis masalah + &uru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian memberi tugas atau masalah untuk dipecahkan. # &uru menjelaskan logistik yang dibutuhkan, prosedur yang harus dilakukan dan memoti*asi peserta didik supaya terlibat dalam akti*itas pemecahan masalah yang dipilih. ( &uru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut !menetapkan topik, tugas, jadwal, dll. % &uru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, bereksperimen
untuk
mendapatkan
penjelasan
dan
pemecahan
masalah,
pengumpulan data, dan merumuskan hipotesis. - &uru membantu peserta didik dalam menyiapkan laporan hasil pemecahan masalah yang menjadi tugasnya. &uru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau menge*aluasi prosesproses penyelidikan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Contoh tugastugas yang dapat diselesaikan melalui pembelajaran berbasis masalah. + 3empelajari fenomena alam terjadinya pemanasan global, pencemaran air, dan polusi udara # 3empelajari fenomena terjadinya gerhana bulan dan matahari ( 3empelajari fenomena terjadinya kenakalan !patologi sosial pada remaja
24
4. Met(*e Peme,ahan Masalah Pr("lem (l-!ng/
3etode problem solving sangat potensial untuk melatih peserta didik berpikir kreatif dalam menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama sama. /i dalam problem solving , peserta didik belajar sendiri untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan
alternatif
untuk memecahkan
masalahnya. ugas guru dalam metode problem solving adalah memberikan kasus atau masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan. Kegiatan peserta didik dalam problem solving dilakukan melalui prosedur0 !+ identifikasi penyebab masalah; !# pengkajian teori untuk mengatasi masalah atau menemukan solusi; !( pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah berdasarkan teori yang telah dikaji. Dangkahlangkah pembelajaran problem sol*ing dapat dirancang sebagai berikut0 + &uru menjelaskan tujuan pembelajaran # &uru memberikan kasuskasus yang perlu dicari solusinya ( &uru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar % Peserta didik mencari litaratur yang mendukung untuk menyelesaikan kasus yang diberikan guru - Peserta
didik
menetapkan
beberapa
solusi
yang
dapat
diambil
untuk
menyelesaikan kasus Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan guru. Kasuskasus yang dapat diberikan melalui metode problem solving misalnya0 + 3engapa orang berbadan gemuk dan kurus2 Kasus ini bertujuan untuk mempelajari angka kecukupan energi !"K4 indi*idu menurut kelompok usia. # 3engapa sehabis makan, orang sering mengantuk dan menguap2 Kasus ini digunakan untuk mempelajari sistem metabolisme dalam tubuh manusia.
25
( 3engapa makanan kering, manis dan asin menjadi lebih awet2 Kasus ini digunakan untuk mempelajari bahanbahan pengawet makanan alami. 5. M!n* Ma$$!ng
/ind mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang digunakan melatih kemampuan menyajikan isi !content) materi pelajaran dengan pemetaan pikiran !mind mapping). /ind map dikembangkan oleh ony BuAan !#$$# sejak akhir tahun +$an sebagai cara untuk mendorong peserta didik mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar. 7wan Sugiarto !#$$% mengemukakan Jpemetaan pikiran !mind mapping) adalah teknik meringkas bahan yang perlu dipelajari, dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Kegiatan ini sebagai upaya yang dapat mengoptimalkan fungsi otak kiri dan kanan, yang kemudian dalam aplikasinya sangat membantu untuk memahami masalah dengan cepat karena telah terpetakan. )asil mind mapping berupa mind map. /ind map adalah suatu diagram yang digunakan untuk merepresentasikan katakata, ideide, tugastugas, ataupun suatu yang lainnya yang dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide utama. Dangkahlangkah mind mapping 0 + &uru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai # &uru mengemukakan konsep>permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa. Permasalahan sebaiknya dipilih yang mempunyai banyak alternatif jawaban ( Peserta didik mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran atau diagram. % Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan konsep berpikirnya. - /ari data hasil diskusi, peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi peta konsep yang telah disediakan sebagai pembanding Pembelajaran peta konsep dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kelompok maupun
26
indi*idu. 3ata pelajaran yang berpotensi untuk menggunakan metode mind mapping adalah mata pelajaran yang banyak membutuhkan pemahaman konsep. Contohcontoh topik yang dapat dibuat mind mapping misalnya0 + Penyebab banjir dan upaya mengatasinya #
3etode role playing atau bermain peran dilakukan dengan cara mengarahkan
peserta didik
untuk
menirukan
akti*itas di luar
atau
mendramatisasikan situasi, ide, karakter khusus. &uru menyusun dan menfasilitasi permainan peran kemudian ditindaklanjuti dengan diskusi. Selama permainan peran berlangsung, peserta didik lain yang tidak turut bermain diberi tugas mengamati, merangkum pesan tersembunyi dan menge*aluasi permainan peran. Permainan peran digunakan untuk membantu peserta didik memahami perspektif dan perasaan orang lain menurut *ariasi kepribadian dan isu sosial. 0ole playing digunakan untuk menjelaskan sikap dan konsep, rencana dan menguji penyelesaian masalah, membantu peserta didik menyiapkan situasi nyata dan memahami situasi sosial secara lebih mendalam. Bermain peran tidak dapat dilakukan secara spontan di kelas dengan persiapan yang terbatas. Bermain
peran
sangat
potensial
untuk
mengekpresikan
perasaan,
mengembangkan pemahaman terhadap perasaan dan perspektif orang lain, dan mendemontrasikan kreati*itas dan imajinasi dengan memerankan sebagai tokoh hidup. Dangkahlangkah pembelajaran + &uru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai # &uru memberikan skenario untuk dipelajari
27
( &uru menunjuk beberapa peserta didik untuk memainkan peran sesuai dengan tokoh yang terdapat pada skenario % Peserta didik yang telah ditunjuk bertugas memainkan peran maju dan bermain peran di depan peserta didik lainnya - Peserta didik yang tidak bermain peran bertugas mengamati kejadian khusus dan menge*aluasi peran masingmasing tokoh Peserta didik merefleksi kegiatan bersamasama. Contoh mata pelajaran dan materi yang dapat menggunakan metode permainan peran ini adalah0 + Permainan peran tamu dan pelayan pada mata pelajaran ata )idang # Percakapan dalam bahasa asing !memperagakan cara berkomunikasi yang baik dengan menggunakan bahasa asing ( Permainan peran si kaya dan pengemis untuk membangkitkan empati peserta didik % Permainan peran penjual dan pembeli untuk melatih keterampilan menjadi seller dan konsumen yang baik - Pemainan pertolongan pertama pada kecelakaan !PPPK untuk melatih peserta didik menangani kasuskasus kecelakaan dalam kegiatan P3: !Palang 3erah :emaja
7. !mulas!
Simulasi merupakan latihan menempatkan peserta didik pada model situasi yang mencerminkan kehidupan nyata. Simulasi menuntut peserta didik untuk memainkan peran, membuat keputusan dan menunjukkan konsekuensi. Simulasi dapat membantu peserta didik untuk memahami faktorfaktor penting dalam kehidupan nyata, apa yang harus dimiliki dan bagaimana cara memiliki agar bisa menjalankan kehidupan !tugas, pekerjaan pada lingkungan nyata.
28
3etode pembelajaran simulasi dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut0 + Sajikan topik, prinsip simulasi dan prosedur umum yang harus diikuti # Susun skenario dan demonstrasikan beberapa poin penting yang harus dilakukan peserta didik dalam mensimulasikan pekerjaan, atau tugas ( "tur tokoh yang akan mensimulasikan kegiatan, pekerjaan, atau tugas % Dakukan proses simulasi dan pantau terus menerus, betulkan prosedur, prinsip yang belum mencapai standar kerja. - :efleksikan kegiatan simulasi bersamasama baik dari peserta didik yang melakukan simulasi, peserta didik yang hanya melihat simulasi dan guru Contoh mata pelajaran dan materi yang sering menggunakan metode simulasi antara lain0 + Simulasi pramugari dalam mengajarkan caracara menyelamatkan diri # 3itigasi bencana alam gempa, gunung meletus, banjir, dsb. ( Simulasi mengatasi kebakaran karena gas elpigi, kompor minyak, arus listrik, dsb. % Simulasi mengendalikan pesawat udara bagi calon pilot
'. Met(*e D!skus!
3etode diskusi secara umum menunjukkan kegiatan belajar mengajar yang tidak berpusat pada guru dan peran guru dalam pembelajaran tidak eksplisit.
Pencapaian
kompetensi
pada
mata
pelajaran
teori
sering
menggunakan metode diskusi supaya peserta didik aktif dan memperoleh pengetahuan berdasarkan hasil temuannya sendiri. Beberapa metode diskusi yang memberi peluang untuk menciptakan suasana aktif dan menyenangkan antara lain.
29
). Panel *an *e"at
Panel, simposium, task force dan debat melibatkan sekelompok peserta didik untuk menjadi informan tentang topik khusus, dan peserta didik menyampaikan informasi tersebut secara interaktif dalam diskusi. 3asingmasing kelompok memiliki karakteristik yang unik. Panel dan debat dirancang untuk membantu memahami sejumlah titik pandang yang berhubungan dengan topik atau isuisu. Panel dilakukan dalam setting formal yang melibatkan empat sampai enam partisipan !panelis dengan topik yang berbedabeda di depan pendengar>siswa. 3asingmasing patisipan membuat pernyataan terbuka. Simposium mirip dengan diskusi panel tetapi lebih banyak melibatkan penyajian informasi formal oleh masingmasing anggota panel. $ask force serupa dengan panel, tetapi topik yang dibahas telah diteliti sebelum disajikan. De"at merupakan diskusi formal oleh dua tim pembicara yang berbeda pandangan. Panel dan debat diarahkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kelas melalui sesi tanya jawab untuk melengkapi informasi yang belum dikuasainya. 3etode debat sangat potensial untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. 3ateri ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, yang mengambil posisi pro dan kontra. Selanjutnya kelompok pro dan kontra melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. &uru menge*aluasi setiap peserta didik tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan menge*aluasi seberapa efektif peserta didik terlibat dalam prosedur debat. /alam pembelajaran dengan metode ini peserta didik juga belajar keterampilan sosial seperti peran pencatat !recorder , pembuat kesimpulan ! summari1er , pengatur materi !material manager, atau moderator. &uru berperan sebagai pemonitor proses belajar. Langkah&langkah *e"at0
+ &uru membagi # kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
30
# &uru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas ( Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara dan saat itu pula ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya. % Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya, guru menulis inti>ideide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi - &uru menambahkan konsep>ide yang belum terungkap &uru mengajak peserta didik membuat kesimpulan>rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai berdasarkan data yang tercatat di papan tulis. /ebat sering digunakan untuk mendalami masalah sosial, politik, hukum, dan agama. 3asalah yang diangkat untuk debat sebaiknya dipilih masalah yang sedang aktual. Contoh materi pelajaran yang dapat menggunakan metode debat0 + "gama0 Pro dan kontra kawin siri, poligami, perceraian, nikah usia dini, dsb # Kebijakan0 Pro dan kontra kebijakan bill out Bank Century, Badan )ukum Pendidikan, Sekolah Bertaraf 7nternasional, dsb. ( Sosiologi0 Pro dan kontra masalah tenaga kerja, pembangunan pemukiman, bantuan rakyat miskin, dsb 1. 6igsaw
6igsaw merupakan metode diskusi kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat sampai enam anggota. 3ateri pelajaran dibagi menjadi beberapa subtopik dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk memahami satu subtopik. "nggota tim dari kelompok lain yang telah mempelajari subtopik yang sama bertemu dalam kelompok ahli ! epert group untuk mendiskusikan subtopik mereka. Selanjutnya, setelah berdiskusi dalam
31
kelompok ahli, peserta didik kembali ke kelompok yang semula untuk mengajarkan atau menyampaikan subtopik kepada anggota kelompoknya sendiri. "hli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa, sehingga seluruh peserta didik dapat menguasai seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Langkah&langkah J!gsa<0
+ Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok>tim # Setiap anggota kelompok diberi tugas mempelajari materi yang berbeda ( "nggota yang telah mempelajari bagian>sub bab bertemu dengan anggota dari kelompok lain yang mempelajari bagian>sub bab yang sama untuk membentuk kelompok baru !kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab yang mereka pelajari % Setelah selesai diskusi dengan tim ahli, tiap anggota tim ahli kembali ke kelompok asalnya masingmasing dan menyampaikan hasil diskusinya secara bergantian sampai semua anggota kelompok menguasai semua materi yang didiskusikan. - &uru memberi e*aluasi hasil belajar kelompok tersebut
BAB III PENUTUP
Kes!m$ulan
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbalbalik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 7nteraksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
32
Pada hakikatnya pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. 1ntuk mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan suasana serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus mampu melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu untuk menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus adanya factor factor pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik. 1payaupaya yang tersebut merupakan usaha dalam menciptakan sekaligus memelihara
kondisi
dan
suasana
belajar
yang
kondusif,
optimal
dan
menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat dicapai dengan maksimal
DA%TAR PUTAKA
Boud, /., Cohen, :., and Sampson, 6. #$$+. 'eer learning in iger education, !earning from and wit eac oter. Dondon0 Kogan Press Burden, P. D ' Byrd, /. 3. +. /etods for effective teacing . Boston0 "llyn and Bacon BuAan, . #$$#. /ind maps. )ammersmith, Dondon0 horsons.
33