MAKALAH KEPEMIMPINAN MAO TSE TUNG
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd
DISUSUN OLEH; RINTO SAVERIUS SINABANG (7153144028)
FAKULTAS EKONOMI PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya. sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Sejarah dan Biografi Mao Tse Tung. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Semester 5 mata kuliah Kepemimpinan Makalah ini di tulis mempunyai tujuan untuk sebagai bahan pembelajaran dan sebagai salah satu sumber pengetahuan. Dalam penyusunan makalah ini penulis menemukan beberapa kesulitan baik dari buku atau sumber yang dijadikan narasumber maupun hal-hal yang harus diungkapkan. Walaupun menemukan beberapa kesulitan, penulis juga banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada pihak yang ikut serta dalam membantu penyusunan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Medan, 2 Oktober
Penulis
Mao Tse Tung
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR P ENGANTAR ....................................................... ........................................................................................................... .................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................... .................................................... iii BAB I..................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................... ........................................................................................................ ............................................................. ......... 1 A.
Latar Belakang ................................................... ..................................................... 1
B.
Rumusan Masalah .............................................. ..................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
D.
Manfaat Penulisan................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN.................................................................................................................... 4 A.
Masuknya Paham Komunisme di Cina ................................................... ................ 4
B.
Republik Cina Setelah Penyatuan ................................................. .......................... 7
C.
Ideologi dan Partai Komunis Di Cina ..................................................... ..................................................................... ................ 9
D.
Biografi Mao Tse Tung........................................................................................... 9
Masa kecil ................................................... ..................................................... ....................................................................... .................. 9 Mao dan Partainya ................................................ .................................................... ........................................................... ....... 10 Mao dan Kebijakan Politiknya ........................................................................................ 11 Kegagalan Mao ..................................................... ......................................................................................................... ........................................................... ....... 12 Mao Zedong dan PBB ..................................................................................................... 12 BAB III .................................................. ...................................................... .............................................................................. ........................ 17 PENUTUP ........................................................................................................................... 17 3.1 Kesimpulan ..................................................... ......................................................................................................... ........................................................... ....... 17 DAFTAR PUSTAKA ........................................................ .......................................................................................................... .................................................. 18
Mao Tse Tung
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perang Dunia I ternyata meruntuhkan sistem monarchi di Rusia. Czar Nicholas II diturunkan dari tahtanya dan dibunuh oleh kaum komunis pada tahun 1917. Untuk selanjutnya, Rusia menjadi Republik Sosialis (dikenal dengan sebutan Uni Soviet) dibawah pimpinan Lenin. Pada tahun 1919 Voischinski mendirikan sekolah untuk mempelajari komunisme di Shanghai. Pemerintah Uni Soviet mengirimkan Abram Adolf Joffe ke Beijing untuk mengadakan perundingan mengenai daerah – daerah – daerah ekstrateritorialiet dan pelabuhan – pelabuhan yang pernah dirampas Rusia dari Cina. Uni Soviet menyatakan bahwa daerah – daerah – daerah daerah itu dikembalikan pada Cina. Joffe tidak mendapat sambutan yang hangat di Beijing, sehingga akhirnya ia beralih kepada pemerintahan Guo Min Dang Selatan. Pada pertengahan tahun 1918 seorang kepala perpustakaan dari Universitas Beijing bernama Li Da Jao mendirikan perhimpunan penelitian Marxisme. Anggota – Anggota – anggota pertamanya seperti Mao Ze Dong ( seorang asisten Li Da Jao ), Qu Qiu Bai,dan Zhang Guo Tao, dikemudian hari menjadi tokoh – tokoh – tokoh tokoh penting bagi partai Komunis Cina. Suatu peristiwa penting, yaitu berakhirnya Perang P erang Dunia I Republik Cina C ina yang formilnya mejadi peserta dalam Perang Dunia I tersebut dan berpihak kepada sekutu yang keluar sebagai pemenang, maka sudah sewajarnya kalau pihak Cina mengharapkan suatu bagian dari keuntungan yang diperolehnya. Pada awal tahun 1919 dilangsungkan konferensi Perdamaian di Paris. Pada tahun 1927 kaum komunis yang telah diusir oleh Wang Jingwei pada tahun 1930 mendapatkan pimpinan baru yaitu Mao Zedong. Di Propinsi Jiangxi, tidak beberapa lama mereka bergabung dengan tokoh – tokoh – tokoh komunis lainnya seperti Zhou Enlai, Li – Li – Lishan, dan Zhu De. Mereka semua kelak akan memegang peranan penting dalam kancah Pemerintah Republik Rakyat Cina (RRC).
Mao Tse Tung
1
Pada akhir tahun 1930 Komunis menyerbu Changsha, ibu kota propinsi Hunan. Li – Lishan dan ini dilakukan tanpa seijin Mao Zedong yang menekankan kehati – hatian. Pada tahun berikutnya 1931 karena seorang pengikut Feng Yuxiang mengobarkan pemberontakan di Cina Tengah. Guo Min Dang menutut agar Jiang Kai Sek Mundur saja sebagian Pemimpin negara. Karena ulah dari Jiang Kai Sek, Pertempuran dengan kaum Komunis juga masih terjadi di pedalaman propinsi Jiangxi. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai biografi serta kontribusi yang telah ditorehkan oleh Mao Tse Tung (Mao Zedong) bagi pelaksanaan ideologi Komunisme khususnya di daerah China.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah, diantaranya adalah: a. Siapakah Mao Tse Tung itu? b. Bagaimana riwayat hidup seorang Mao Tse Tung? c. Hal apa sajakah yang dilakukan Mao Tse Tung sebagai tokoh Ideologi Komunisme China? d. Bagaimana perbandingan ideologi Komunisme di China oleh Mao Tse Tung dibanding dengan ideologi Komunisme di negara lain?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai ialah sebagai berikut: a. Mendefinisikan sosok Mao Tse Tung beserta riwayat hidupn ya b. Mendefinisikan status dan peranan Mao Tse Tung di China c. Menjelaskan mengenai kontribusi yang diberikan Mao Tse Tung terhadap ideology Komunisme di China
Mao Tse Tung
2
D.
Manfaat Penulisan
a. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pembaca tentang paham ideologi Komunisme b. Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi rangsangan bagi penulis dan peneliti lainnya secara lebih luas dalam mengetahui dan menganalisis tentang paham Ideologi Komunisme khusunya di China c. Hasil penulisan ini diharapkan dapat semakin memperluas wawasan pembaca terhadap ideologi Komunisme dengan melihat biografi dari Mao Tse Tung itu sendiri
Mao Tse Tung
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Masuknya Paham Komunisme di Cina
Perang Dunia I ternyata meruntuhkan sistem monarchi di Rusia. Czar Nicholas II diturunkan dari tahtanya dan dibunuh oleh kaum komunis pada tahun 1917. Untuk selanjutnya, Rusia menjadi Republik Sosialis (dikenal dengan sebutan Uni Soviet) dibawah pimpinan Lenin. Pada tahun 1919 Voischinski mendirikan sekolah untuk mempelajari komunisme di Shanghai. Pemerintah Uni Soviet mengirimkan Abram Adolf Joffe ke Beijing untuk mengadakan perundingan mengenai daerah – daerah – daerah ekstrateritorialiet dan pelabuhan – pelabuhan yang pernah dirampas Rusia dari Cina. Uni Soviet menyatakan bahwa daerah – daerah – daerah daerah itu dikembalikan pada Cina. Joffe tidak mendapat sambutan yang hangat di Beijing, sehingga akhirnya ia beralih kepada pemerintahan Guo Min Dang Selatan. Pada tanggal 4 Mei 1919 yang kemudian dikenal dengan gerakan 4 Mei. Karena kecewa terhada para sekutunya, Gerakan ini diprakarsai oleh para mahasiswa yang mendapat sambutan hangat dari kaum cendekiawan dan kaum pengusaha Cina pada umumnya. Sentimen anti Barat dan anti Jepang itu berkembang menjadi anti imperialisme dan kolonialisme, sesuatu suasana politik yang sesuai dengan pasangnya gelombang komunisme para mahasiswa dan kaum cendekiawan yang pada ketika itu mencari jawaban mengenai perkembangan masyarakat dunia itu, menjadi terbawa oleh dan penalaran dialektika materialisme. Sementara itu Dr. Sun Yat Sen menerima tawaran bantuan Joffe, namun ia berpendapat bahwa paham komunis tidak dapat diterapkan di Cina dan Joffe juga menyetujui pandangan ini, sebagaimana yang dituangkan dalam manifesto bersama tertanggal 26 Januari 1923. Joffe kembali mengulangi kesediaan Pemerintah Uni Soviet untuk mengembalikan wilayah – wilayah – wilayah yang yang dahulu pernah direbut dari Cina. Dengan demikian, terjalinlah hubungan antara pemerintah Guo Min Dang dengan Uni Soviet. Dua
Mao Tse Tung
4
orang penasehat yang terkemuka yang dikririm ke Cina adalah Michael Borodin yang sangat berpengalaman dalam mengatur jalannya revolusi dan Jendral Blucher. Pada bulan Mei 1920 Chen Du Xiu yang sementara itu berkembang menjadi seorang sastrawan progresif mulai mendirikan Perhimpunan Pengkajian Marxisme di Shanghai. Suasana yang hangat itu dimanfaatkan oleh Lenin dengan mengutus seorang kader dari Comintern ke Cina yang bernama Grigorii Voitinsky. Cina ia segera menghubungi Li Da Jao di Beijing maupun Chen Du Xiu di Shanghai. Maka Li Da Jao kemudian mendirikan sel komunisme di Beijing, sedangkan Chen Du Xiu mendirikan sel komunisme di Shanghai. Beberapa bulan kemudian secara berturut – berturut – turut turut Mao Ze Dong dan Dong Bi Wu juga mendirikan sel komunis di daerahnya masing – masing, yaitu dipropinsi Hu Nan dan Hu Bei. Pada bulan Juni 1921 Lenin mengutus seorang kader Comintern lagi ke Cina, yaitu H.J.Sneevliet yang menggunakan nama samaran Maring, dan berhasil mendirikan Partai
Komunis Indonesia di daerah Hindia Belanda. Karena radikal kemudian ditangkap oleh Pemerintah Hindia lalu dipulangkan ke negeri Belanda. H.J.Sneevliet datang di Cina sebagai anggota delegasi Persatuan Dagang Internasional. Di Kota Shanghai ia mengumpulkan 57 orang utusan dari segenap organisasi Marxis di Cina lalu mendorongnya untuk mendirikan suatu partai komunis. Maka Pada Tanggal 21 Juli 1921 segenap utusan dari organisasi marxis di Cina mengadakan rapat diwilayah Konsensi Prancis di Shanghai. Kemudian memutuskan berdirinya Partai Komunis Cina, dan menganggap rapat tersebut sebagai Konggres ke I Partai Komunis Cina. Chen Du Xiu tidak hadir,karena sedang mengadakan perjalanan ke daerah Barat Daya Cina,namun demikian konggres memilihnya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cina, yang pertama. Sneevliet pergi ke propinsi Guang Xi dengan maksud menemui Dr.Sun Yat Sen. Pada kesempatan itu Sneevliet sangat karena terhadap semangat perjuangan Guo Min Dang maupun terhadap gagasan Sun Yat Sen tentang Revolusi Nasional. Cina dan Rusia terdapat persamaan; bahkan dinyatakan pula keadaan di Rusia belum memungkinkan
Mao Tse Tung
5
atau belum memenuhi persyaratan untuk menjalankan komunisme sepenuhnya. Sneevliet mengatakan antara lain Lenin menjalankan “Kebijaksanaan Ekonomi Baru” ( ( New Economic policy ). Sun Yat Sen amat tertarik atas pernyataan Sneevliet tersebut, dan bahkan dia menilai menilai bahwa ‘’Kebijakan Ekonomi Baru’’ di Rusia itu tidak jauh dengan rencana industrialisasi di Cina. Dr.Sun Yat Sen adalah adanya sikap Uni Soviet menujukkan keinginan untuk membantu revousi Cina dan bukan menjalankan komunisme di Cina. Pertemuan antara Sun Yat Sen dengan Sneevliet dapat dikatakan sebagai awal dari penanaman bibit Komunisme kedalam tubuh Guo Min Dang. Guo Min Dang menduduki peranan kunci perjuangan nasional Cina melawan imperalisme, oleh o leh karena itu kemudian dianjurkan kepada Partai Komunis Cina untuk memanfaatkan Guo Min Dang sebagai satu unsur dari jajaran front persatuan nasional. Guo Min Dang kebetulan pada waktu itu sedang mengalami keretakan dalam tubuhnya. Dr.Sun Yat Sem sebagai pimpinan Puncak sedang berselisih pendapat dengan Menteri Pertahanan Chen Jiong Ming. Sun Yat Sen akan dibunuh dan akhirnya menyingkir ke Shanghai. Sneevliet menjajikan bahwa Uni Soviet akan membantu Sun Yat Sen dalam menghadapi tekanan Menteri Pertahanan Chen Jiong Ming. Sementara itu, PKC mendapatkan instuksi dari Comitern agar anggotanya secara pribadi memasuki Guo Min Dang dan ikut serta dalam “revolusi borjuis bo rjuis demokratis” dan d an supaya mengakui Guo Min Dang sebagai pimpinan dari revolusi di Cina. Partai Komunisme Cina waktu itu baru memiliki sekitar 400 orang anggota. Comintern menugasi seorang kader baru, yaitu Adolf Joffe, untuk menggalang kerjasama dengan Sun Yat Sen. Joffe hanya memerlukan pertemuan beberapa kali dengan Sun Yat Sen untuk dapat merumuskan suatu pernyataan bersama pada tanggal 26 Januari 1923 yang pada pokoknya isi pernyataan itu adalah sebagai berikut : 1. Bahwa keadaan di Cina tidak cocok untuk menciptakan komunisme atau suatu sistem Uni Soviet.
Mao Tse Tung
6
2. Bahwa masalah terpenting bagi Cina adalah persatuan bangsa dan kemerdekaan nasional 3. Bahwa Cina dapat mengadalkan bantuan dari Uni Soviet. Bersamaan dengan hal tersebut terjadi peristiwa di Cina Selatan maupun Utara. Peristiwa itu adalah di Cina Selatan terjadi bentrokan antara raja perang (Warlord) (Warlord) yang menggakibatkan Chen Jing Ming terusir dari Canton, dan oleh karena itu Sun Yat Sen dipersilahkan oleh para Raja Perang (Warlod) (Warlod) lainnya untuk menduduki kembali markasnya di Canton, dan dipenuhi pada tanggal 2 Maret 1923. Sedangkan di Cina Utara, Jenderal Cau Kun mengadakan perebutan kekuasaan terhadap presiden Li Yuan Hung pada bulan Juni 1923 kemudian melalui manipulasi politik Cao Kun dapat mendesak Dewan Perwakilan Rakyat untuk memilihnya sebagai presiden yang berpusat di Beijing. Keadaan yang kacau mendorong Sun Yat Sen untuk mendalami organisasi dan sistem pemerintahan serta cara menciptakan suatu angkatan bersenjata. Oleh karenanya ia tertarik kepada bantuan Uni Soviet yang telah beberapa kali ditawarkan kepadanya. Untuk keperluan tersebut dikirimlah delegasi ke Moskow pada bulan Agustus 1923 dibawah pimpinan Chiang Kai Sek, dengan tugas untuk mempelajari organisasi pemerintahan Uni Soviet dan Partai Komunisnya, serta bidang – bidang – bidang bidang kemiliterannya. Atas kunjungan ini Uni Soviet mengimbanginya dengan mengutus seorang kader komunis lagi ke Cina yaitu Michael Borodin pada bulan September 1923 yang kemudian dijadikan penasehat politik oleh Sun Yat Sen.
B. Republik Cina Setelah Penyatuan
Zhang Zuolin digantikan oleh putranya yang bernama Zhang Xueliang sebagai penguasa di Manchuria. Jepang agar tidak bergabung dengan Republik Cina yang telah bersatu itu. Pada tanggal 29 Desember 1928,Zhang mengibarkan bendera Republik Cina dan mengirim telegram pernyataan setia pada pemerintah pusat. Wilayah Manchuria telah kembali kepangkuan republik.
Mao Tse Tung
7
Ibu Kota Republik yang baru bersatu itu dipindahkan dari Beijing ke Nanjing, sedangkan Beijing diubah namanya menjadi Beibing yang artinya “Perdamaian di Utara”. Suatu Undang – Undang – Undang Undang Organik diumumkan pada bulan Oktober 1928 dan akan berlaku hingga ditetapkannya Undang – Undang – Undang Undang Dasar Permanen. Menurut undang – undang organik ini fungsi Pemerintahan dibagi menjadi lima lembaga (Yuan). Yakni yuan eksekutif, Legislatif, Yudikatif, penguji, dan pengawas. Ketiga Yuan yang pertama sama dengan yang berlaku di Barat. Sedangkan dua yang terakhir bersifat khas Cina sepenuhnya. Lembaga (Yuan) Penguji tugasnya adalah melakukan pengangkatan para pegawai negeri melalui ujian, Yuan (Lembaga) Pengawasan bertugas
mengawasai
segala
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
jalannya
roda
pemerintahan. Panitia Pekerja Pusat Guo Min Dang. Partai yang status menjadi presiden dan sekaligus sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata. Maka Pada Tahun 1930 diputuskan untuk mengadakan suatu sidang umum. Pada Tanggal 12 Maret 1931 dan dalam sidang tersebut disepakati untuk menerima Undang – Undang – Undang Undang Dasar Sementara dan penghapusan jabatan Presiden. Akhirnya Kekuasaan tertinggi dalam Negara berada pada Dewan Negara yang waktu itu diketuai oleh Jiang Kai Sek. Persatuan yang baru saja di capai ini ternyata tidak kekal, dikarenakan pada tahun 1929, Wang Ji Wei mengadakan gerakan anti Jiang Kai Sek lagi. Propinsi – Propinsi – Propinsi Propinsi tidak menjalankan kewajibannya terhadap pemerintah pusat. Menteri Keuangan saat itu dipegang oleh T.V. Song menyatakan bahwa dalam bulan Maret 1930 ternyata hanya ada empat propinsi yang memberikan laporan keutungan kepada Pemerintah pusat, yakni propinsi Jiangxu, Zhejiang, Anhui dan Jiangxi. Dua Propinsi yang menyetorkan sebagian pendapatnya ke ibu kota. Wang Jingwei lalu bersekutu dengan Feng Yuxiang dan Yan Xishan, kedua orang ini semula sebagai anggota Panitia Pekerja Pusat yang kemudian mengundurkan diri. Weng Jingwei mereka sepakat untuk mendirikan Pemerintahan Sendiri di Beijing dan kemudian akan menyerbu Nanjing. Zhuang Xueliang yaitu putra dari Zhang Zoulin, datang membantu Jiang Kai Kai Sek menghadapi Wang, Wang, Fen dan Yan.Pada Yan.Pada bulan Mei – Mei – September
Mao Tse Tung
8
1930 dan dimenangkan oleh Jiang Kai Sek. Wang Jingwei melarikan diri ke Eropa, Feng mundur ke markasnya di propinsi Sanxi, sedangkan Yan melarikan diri ke Jepang.
C. Ideologi dan Partai Komunis Di Cina
Pada tahun 1927 kaum komunis yang telah diusir oleh Wang Jingwei pada tahun 1930 mendapatkan pimpinan baru yaitu Mao Zedong. Di Propinsi Jiangxi, tidak beberapa lama mereka bergabung dengan tokoh – tokoh – tokoh tokoh komunis lainnya seperti Zhou Enlai, Li – Li – Lishan, Lishan, dan Zhu De. Mereka semua kelak akan memegang peranan penting dalam kancah Pemerintah Republik Rakyat Cina (RRC). Pada akhir tahun 1930 Komunis menyerbu Changsha, ibu kota propinsi Hunan. Li – Lishan dan ini dilakukan tanpa seijin Mao Zedong yang menekankan kehati – kehati – hatian. hatian. Pada tahun
berikutnya
1931
karena
seorang
pengikut
Feng
Yuxiang
mengobarkan
pemberontakan di Cina Tengah. Guo Min Dang menutut agar Jiang Kai Sek Mundur saja sebagian Pemimpin negara. Karena ulah dari Jiang Kai Sek, Pertempuran dengan kaum Komunis juga masih terjadi di pedalaman propinsi Jiangxi.
D. Biografi Mao Tse Tung Mao Zedong (Hanzi: 毛澤東) 毛澤東) (lahir di Shaoshan, Hunan, 26 Desember 1893 – 1893 –
meninggal di Beijing, 9 Beijing, 9 September 1976 pada 1976 pada umur 82 tahun), adalah seorang tokoh filsuf dan pendiri negara Republik Rakyat Cina. Cina. Ia adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah modern Cina. Masa kecil
Mao Tse Tung
9
Lahir di sebuah keluarga petani miskin, sejak kecil Mao harus bekerja keras dan hidup prihatin. Meskipun di kemudian hari keadaan ekonomi keluarganya meningkat, tetapi kesengsaraan di masa kecil itu banyak memengaruhi kehidupannya kelak. Ketika kecil, Mao dikirim untuk belajar di sekolah dasar. Pendidikannya sewaktu kecil juga mencakup ajaran-ajaran klasik Konfusianisme. Konfusianisme. Tetapi pada usia 13 tahun, ayahnya menyuruhnya berhenti bersekolah bersekolah dan menyuruhnya bekerja di ladang-ladang. Mao memberontak dan bertekad ingin menyelesaikan pendidikannya sehingga ia nekat kabur dari rumah dan melanjutkan pendidikannya di tempat lain. Pada tahun 1905, ia mengikuti ujian negara yang pada saat itu mulai menghapus paham-paham konfusianisme lama; digantikan oleh pendidikan gaya Barat. Hal ini menandakan permulaan ketidakpastian intelektual di Cina. Pada tahun 1911, 1911, Mao terlibat dalam Revolusi Xinhai yang merupakan revolusi melawan Dinasti Qing yang berakibat kepada runtuhnya kekaisaran Cina yang sudah berkuasa lebih 2000 tahun sejak tahun 221 SM. Tahun 1912, Republik Cina diproklamasikan oleh Sun oleh Sun Yat-sen dan Cina dengan resmi masuk ke zaman republik. Mao lalu melanjutkan sekolahnya dan mempelajari banyak hal antara lain budaya barat. Pada tahun 1918 ia lulus dan lalu kuliah di Universitas Beijing. Di sana ia akan berjumpa dengan para pendiri PKT yang berhaluan Marxis. Mao dan Partainya Partai Mao didirikan pada tahun 1921 tahun 1921 dan Mao semakin hari semakin vokal. Antara tahun 1934 – 1935 ia memegang peran utama dan memimpin Tentara Merah Cina menjalani “Mars Panjang” Panjang”. Lalu semenjak tahun 1937 ia ikut menolong memerangi Tentara Dai Nippon yang menduduki banyak wilayah Cina. Akhirnya Perang Dunia II berakhir dan perang saudara berkobar lagi. Dalam perang yang melawan kaum nasionalis ini, Mao menjadi pemimpin kaum Merah dan akhirnya ia menangkan pada tahun 1949. Pada tanggal 1 tanggal 1 Oktober tahun 1949, tahun 1949, Republik Republik Rakyat Cina diproklamasikan dan pemimpin Cina nasionalis; Chiang nasionalis; Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taiwan. ke Taiwan.
Mao Tse Tung
10
Mao dan Kebijakan Politiknya Mao membedakan dua jenis konflik; jenis konflik; konflik konflik antagonis dan konflik non-antagonis. Konflik antagonis menurutnya hanya bisa dipecahkan dengan sebuah pertempuran saja sedangkan konflik non-antagonis bisa dipecahkan dengan sebuah diskusi. Menurut Mao konflik antara para buruh dan pekerja dengan kaum kapitalis adalah sebuah konflik antagonis sedangkan konflik antara rakyat Cina dengan Partai adalah sebuah konflik nonantagonis. Pada tahun 1956 Mao memperkenalkan sebuah kebijakan politik baru di mana kaum intelektual boleh mengeluarkan pendapat mereka sebagai kompromis terhadap Partai yang menekannya karena ingin menghindari penindasan kejam disertai dengan motto: “Biarkan seratus bunga berkembang dan seratus pikiran yang berbedaberbeda- beda beda bersaing.” Tetapi ironisnya kebijakan politik ini gagal: kaum intelektual merasa tidak puas dan banyak mengeluarkan kritik. Mao sendiri berpendapat bahwa ia telah dikhianati oleh mereka dan ia membalas dendam. Sekitar 700.000 anggota kaum intelektual ditangkapinya dan disuruh bekerja paksa di daerah pedesaan. Mao percaya akan sebuah revolusi yang kekal sifatnya. Ia juga percaya bahwa setiap revolusi pasti menghasilkan kaum kontra-revolusioner. Oleh karena itu secara teratur ia memberantas dan menangkapi apa yang ia anggap lawan-lawan politiknya dan para pengkhianat atau kaum kontra-revolusioner. Peristiwa yang paling dramatis dan mengenaskan hati ialah peristiwa Revolusi Kebudayaan yang terjadi pada tahun 1966. Pada tahun 1960an para mahasiswa di seluruh dunia memang pada senang-senangnya memberontak terhadap apa yang mereka anggap The Establishment atau kaum yang memerintah. Begitu pula di Cina. Cina. Bedanya di Cina mereka didukung oleh para dosendosen mereka dan pembesar-pembesar Partai termasuk Mao sendiri. Para mahasiswa dan dosen mendirikan apa yang disebut Garda Merah, yaitu Merah, yaitu sebuah unit paramiliter. Dibekali dengan Buku Merah Mao, mereka menyerang antek-antek kapitalisme dan pengaruh pengaruh Barat serta kaum kontra-revolusioner lainnya. Sebagai Seba gai contoh fanatisme mereka, mereka antara lain menolak berhenti di jalan raya apabila lampu merah menyala karena mereka berpendapat bahwa warna merah, yang merupakan simbol sosialisme tidak
Mao Tse Tung
11
mungkin mengartikan sesuatu yang berhenti. Maka para anggota Garda Merah ini pada tahun 1966 sangat membabi buta dalam memberantas kaum kontra revolusioner sehingga negara Cina dalam keadaan amat genting dan hampir hancur; ekonominyapun tak jalan. Akhirnya Mao terpaksa menurunkan Tentara Pembebasan Rakyat untuk menanggulangi mereka dan membendung fanatisme mereka. Hasilnya adalah perang saudara yang baru berakhir pada tahun 1968. tahun 1968. Kegagalan Mao Pada tahun 1958 tahun 1958 Mao meluncurkan apa yang ia sebut Lompatan Jauh ke Depan di mana daerah pedesaan direorganisasi secara total. Di mana-mana didirikan perkumpulan perkumpulan desa (komune). Secara ekonomis ternyata ini semua gagal. Komune-komune Komune -komune ini menjadi satuan-satuan yang terlalu besar dan tak bisa terurusi. Diperkirakan kurang lebih hampir 20 juta 20 juta jiwa jiwa penduduk Cina Cina kala itu tewas secara sia-sia. Mao Zedong dan PBB Republik Rakyat Cina semenjak diproklamasikan oleh Mao pada tahun 1949 tahun 1949 tidak diakui oleh oleh Amerika Serikat. Serikat. Amerika Serikat tetap mengakui Republik Nasionalis Cina yang semenjak tahun 1949 hanya menguasai pulau Formosa atau Taiwan dan sekitarnya. Cina yang sejak didirikannya PBB pada tahun 1945 sudah menjadi anggota Dewan Keamanan secara tetap bersama dengan Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis Raya, Perancis dan Uni dan Uni Soviet (Rusia) (Rusia) sebagai pemenang Perang Dunia II, tetap diwakili pula. Cuma yang mewakili adalah pemerintah nasionalis yang sekarang hanya memerintah Taiwan saja. Hal ini menjadi aneh sebab Cina daratan yang kala itu berpenduduk kurang lebih 800 juta jiwa tidak diwakili di PBB; yang mewakili hanya Taiwan saja yang kala itu berpenduduk mungkin tidak lebih dari 10 juta jiwa. Maka pada akhir tahun 1960-an presiden Amerika Serikat, Richard Nixon, Nixon, mulai mendekati Republik Rakyat Cina dan akhirnya dengan persetujuan Uni Soviet RRC menjadi anggota Dewan Keamanan PBB mulai tahun 1972 tahun 1972 dan menggantikan Taiwan.
Mao Tse Tung
12
Mao Tse-Tung memimpin partai Komunis ke puncak kekuasaan di Cina, dan dalam jangka masa dua puluh tujuh tahun sesudah memegang kendali pimpinan, perubahan perubahan menakjubkan dan berjangka jauh terjadilah dalam sejarah suatu bangsa yang begitu besar jumlahnya. Di tahun 1911 tatkala Mao masih mahasiswa usia sembilan belas tahun, revolusi pecah memporakporandakan mempo rakporandakan dinasti d inasti Ch’ing yang memang memang sudah melapuk, padahal dinasti ini memerintah Cina sejak abad ke-17. Hanya dalam tempo beberapa bulan saja pemerintahan kaisar sudah terhalau dan terjungkir, dan Cina diproklamirkan sebagai sebuah republik. Malangnya, pemimpin-pemimpin revolusi tidak mampu mendirikan suatu pemerintahan yang kompak dan stabil dan revolusi ditandai oleh keresahan dan perang saudara dalam jangka waktu lama, boleh dibilang berlangsung hingga tahun 1949. Selaku remaja muda usia, Mao secara pasti menempuh paham kiri dalam pandangan politiknya dan pada tahun 1920 dia betul-betul sudah jadi Marxis tulen. Di tahun 1921 dia merupakan salah seorang dari dua belas pendiri partai Komunis Cina. Tetapi peningkatannya menuju puncak tertinggi kepemimpinan partai berjalan lambat, sehingga baru di tahun 1935 dia menjadi ketua partai. Sementara itu, secara keseluruhan pun partai Komunis Cina jalannya merangkak, berliku-liku, terguncang-guncang terguncang-guncan g dalam dal am usahanya usahan ya memegang memegan g kekuasaan. kek uasaan. Partai menderita banyak kemunduran di tahun 1927 dan tahun 1934, tetapi bagaimanapun dia mampu bertahan dan hidup terus. Sesudah tahun 1935, di bawah kepemimpinan Mao, kekuatan partai secara mantap meningkat dan berkembang terus. Di tahun 1947, partai Komunis Cina sudah siap tempur menumbangkan pemerintahan partai Nasionalis pimpinan Chiang Kai-Shek. Di tahun 1949, pasukannya merebut kemenangan gilang-gemilang dan partai Komunis menguasai mutlak seluruh daratan Cina. Cina pada saat Mao selaku pemimpin partai Komunis memegang tampuk pemerintahan sesudah melalui pertempuran sengit selama tiga puluh delapan tahun, hampir sebuah Cina yang sudah tercabik-cabik, compang-camping, miskin papa dan tradisional
Mao Tse Tung
13
dan terbelakang dan buta huruf, sehingga tampaknya karier gelap membayangi Mao dengan pelbagai rupa rintangan dan jalan akhir yang buntu. Tetapi, kenyataan berlawanan dengan itu, karena berkat pengaruhnya yang luar biasa besar pada massa, kesemua kekurangan itu bukannya akhir melainkan justru awal dari karier kepemimpinannya, karena pada saat wafatnya tahun 1976 praktis Mao sudah merombak total seluruh Cina. Salah satu segi perombakan secara umum adalah modernisasi negeri, khususnya industrialisasi, peningkatan taraf pendidikan yang luar biasa cepat serta perbaikan tingkat kesehatan rakyat yang menggemparkan. Segi keberhasilan lainnya oleh Cina di bawah Mao adalah perubahan sistem ekonominya dari sistem kapitalis ke sistem sosialis. Secara politik, sudah barang tentu penggarapan ini dilaksanakan lewat cara-cara totaliter yang keras. Tetapi perlu diingat, lewat indoktrinasi dan penataran yang intensif dan tak kenal lelah, Mao berhasil bukan saja menggerakkan suatu revolusi ekonomi dan politik tetapi juga revolusi sosial. Hanya dalam tempo seperempat abad telah dapat dilakukan perombakan dalam hal kesetiaan terhadap kefamilian yang sempit menjadi kesetiaan terhadap bangsa secara keseluruhan. Perombakan ini mempunyai makna yang teramat penting mengingat sepanjang sejarah sistem kesetiaan dan ikatan kefamilian di Cina teramatlah kokohnya. Lebih dari itu, pemerintah Cina melancarkan propaganda gigih memerangi ideologi Kong Hu-Cu dan tampaknya usaha ini mencapai sasarannya. Tentu saja, bukan Mao seorang yang menentukan garis politik pemerintah di bawah partai Komunis. Mao tidak pernah memegang peranan seorang diri seperti halnya dilakukan oleh Stalin di Uni Soviet. Tetapi, memang benar Mao merupakan tokoh jauh lebih penting dari siapa pun dalam pemerintahan di Cina hingga akhir hayatnya tahun 1976. Salah satu proyek yang tak syak lagi merupakan tanggung jawab utama Mao ialah apa yang terkenal dengan sebutan “Lompatan jauh ke depan” di akhir tahun 50-an. 50-an. Banyak peninjau beranggapan
bahwa proyek itu, termasuk penitikberatan pada metode
pengintensifan produksi dengan penggunaan tenaga manusia, termasuk dalam skala kecil
Mao Tse Tung
14
dalam bentuk komune pertanian, sebagai suatu proyek yang gagal. (Dalam banyak kejadian malah tidak digubris). Proyek lain yang peroleh dukungan Mao, dengan risiko dapat tantangan dari banyak pemimpin- pemimpin pemimpin Cina lain, adalah “Revolusi besar kebudayaan proletar” di akhir tahun 1960an. Ini merupakan pertentangan tajam, dalam beberapa hal nyaris mirip dengan perang saudara antara Mao dan pendukungnya di satu pihak dengan golongan kepala batu partai Komunis yang birokrasi di lain pihak. Menarik untuk dicatat, Mao sudah berusia di pertengahan umur enam puluhan tatkala garis politik “Lompatan jauh ke depan” dilancarkan dan berumur lewat tujuh puluhan ketika “Revolusi kebudayaan” digerakkan. Dan pada waktu langkah pendekatan dengan Amerika Serikat terjadi, dia sudah berumur hampir delapan puluh tahun. Mulanya Mao berpegang pada pendapat, kaum buruh industri di kota-kota merupakan basis terkuat penyokong partai Komunis. Ini sejalan dengan teori Marx. Tetapi, sekitar tahun 1952 Mao berkesimpulan – paling sedikit di Cina – sokoguru partai berasal dari kaum tani, bukan buruh. Anggapan ini ada dasarnya, karena selama pertempuran panjang dan sengit dengan rejim Nasionalis, Mao selalu berada di daerah pedesaan. Gagasan ini diterapkan tatkala dia menjadi kepala negara. Misalnya, apabila tatkala Stalin berkuasa di Rusia umumnya pembangunan dititikberatkan pada sektor produksi industri, Mao umumnya menarik perhatian lebih besar pada pembangunan sektor pertanian dan pedesaan. Meski begitu, pembangunan industri Cina di bawah Mao maju dengan pesatnya. Referensi Mao Tse-Tung adalah tokoh politik terkemuka yang menjadikan Partai Komunis China berkuasa hingga beberapa dekade dan membangun pengaruh kuat di kawasan Asia. Sejak muda Mao telah mempelajari idiologi Marxisme dan menjadi pengikut sejati sehingga paham politiknya berhaluan kiri. Ia bersama rekan-rekannya se-idiologi membentuk Partai Komunis Cina yang mencapai puncak kejayaan setelah ia menjadi ketua tahun 1935. Di tahun 1947, partai Komunis Cina telah memiliki basis massa dan kekuatan menggulingkan partai Nasionalis yang dipimpin Chiang Kai-Shek. Di tahun 1949, pasukannya merebut kemenangan gilang-gemilang dan partai Komunis menguasai men guasai mutlak seluruh daratan Cina. Saat Mao memegang kendali kekuasaan Cina telah mengalami
Mao Tse Tung
15
penderitaan panjang akibat perang saudara, kemiskinan, keterbelakangan, pendidikan rendah dan kualitas hidup rakyat sangat buruk. Selama berkuasa, ia banyak melakukan perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik dan sosial. Salah satu kebijakan ekonominya di akhir tahun 1950 adalah pengintensifan produksi dengan penggunaan tenaga manusia dalam bentuk komunitas pertanian. Proyek lain adalah "Revolusi "R evolusi besar kebudayaan kebud ayaan proletar" di akhir tahun 1960an. 1 960an. Proyek ini didasari pemikiran Mao bahwa kaum buruh industri di kota-kota merupakan basis terkuat penyokong partai Komunis. Ini sejalan dengan teori Marx. Tetapi, sekitar tahun 1952 Mao berkesimpulan bahwa basis partai berasal dari kaum tani, bukan buruh. Anggapan ini ada dasarnya, karena selama pertempuran panjang dan sengit dengan rejim Nasionalis, Mao selalu berada di daerah pedesaan. Gagasan ini diterapkan tatkala dia menjadi kepala negara. Misalnya, apabila tatkala Stalin berkuasa di Rusia umumnya pembangunan dititikberatkan pada sektor produksi industri, Mao umumnya menarik perhatian lebih besar pada pembangunan sektor pertanian dan pedesaan. Meski begitu, pembangunan industri Cina di bawah Mao maju dengan pesatnya. Republik Rakyat Cina semenjak diproklamasikan oleh Mao pada tahun 1949 tidak diakui oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat tetap mengakui Republik Nasionalis Cina yang semenjak tahun 1949 hanya menguasai pulau Formosa atau Taiwan dan sekitarnya. Cina yang sejak didirikannya PBB pada tahun 1945 sudah menjadi anggota Dewan Keamanan secara tetap bersama dengan Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis dan Uni Soviet (Rusia) sebagai pemenang Perang Dunia II, tetap diwakili pula. Cuma yang mewakili adalah pemerintah nasionalis yang sekarang hanya memerintah Taiwan saja. Hal ini menjadi aneh sebab Cina daratan yang kala itu berpenduduk kurang lebih 800 juta jiwa tidak diwakili di PBB; yang mewakili hanya Taiwan saja yang kala itu berpenduduk mungkin tidak lebih dari 10 juta jiwa. Maka pada akhir tahun 1960-an presiden Amerika Serikat, Richard Nixon, mulai mendekati Republik Rakyat Cina dan akhirnya dengan persetujuan Uni Soviet RRT menjadi anggota Dewan Keamanan PBB mulai tahun 1972 dan menggantikan Taiwan.
Mao Tse Tung
16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mao Tse-Tung memimpin partai Komunis ke puncak kekuasaan di Cina, dan dalam jangka masa dua puluh tujuh tahun sesudah memegang kendali pimpinan, perubahan perubahan menakjubkan dan berjangka jauh terjadilah dalam sejarah suatu bangsa yang begitu besar jumlahnya. Mao Tse-Tung dilahirkan tahun 1893 di desa Shao-shan di propinsi Hunan, Cina. Ayahnya petani agak berada. Di tahun 1911 tatkala Mao masih mahasiswa usia sembilan belas tahun, revolusi pecah memporakporandakan dinasti Ch’ing yang memang sudah melapuk dan brengsek, padahal dinasti ini memerintah Cina sejak abad ke-17. Hanya dalam tempo beberapa bulan saja pemerintahan kaisar sudah terhalau dan terjungkir, dan Cina diproklamirkan sebagai sebuah republik. Malangnya, pemimpin-pemimpin revolusi tidak mampu mendirikan suatu pemerintahan yang kompak dan stabil dan revolusi ditandai oleh keresahan dan perang saudara dalam jangka waktu lama, boleh dibilang berlangsung hingga tahun 1949.
Mao Tse Tung
17
DAFTAR PUSTAKA
Ch’en, J., 1967, Mao and the Chinese Revolution; with with 37 Poems by Mao Tsetung, Trans.:M. Bullock, Oxford University Press, London Ch’en, J., 1970,
Mao Papers: Anthology and Bibliography, Bibliography, Oxford University Press,
London Snow, E., 1944, Red Star Over China, 2nd. ed., The Modern Library, New York. Wang, J.C.F., 1976, Values of the Cultural Revolution, dalam Journal of Communication, vol. 27, no. 3. Kaiming, S., 1986, Modern China: a Topical History, 2nd ed., Foreign Language Press,Beijing Lewis, J.W., 1963, Leadership in Communist China, China, Cornell University Press, New York.
Mao Tse Tung
18