KATA PENGANTAR
Puji Puji syukur syukur penulis penulis panjatk panjatkan an kepada kepada Tuhan Tuhan YME YME yang telah member memberikan ikan rahmat-Nya hingga tersusunlah makalah yang berjudul Hakikat dan Proses Manajemen Sekolah. Makalah Makalah ini berisi tentang hakekat manajemen manajemen sekolah sekolah yang meliputi pengertian, pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, dan ruang lingkup, dan proses manajemen. Diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang manajemen yang ada di sekolah, sehingga saat sudah terjun ke dunia pendidikan mahasiswa dapat mengaplikasikannnya dengan baik dan benar untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Sekolah yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini, serta berbagai berbagai pihak yang telah telah membantu membantu dalam dalam penyele penyelesaian saian makalah makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari segenap segenap pembaca pembaca sangat diharapkan. diharapkan. Demikianlah semoga makalah ini benar-b benar-bena enarr berman bermanfaat faat untuk masyaraka masyarakatt pada pada umumn umumnya ya dan khusus khususnya nya untuk mahasiswa dalam proses perkuliahan manajemen sekolah.
Semarang, 12 Maret 2012
Penyusun
DAFTAR ISI Kata Pengantar
2
1
Daftar Isi.
3
Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
4
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
4
Pembahasan
6
Penutup A. Kesimpulan
14
B. Saran
14
Daftar Pustaka
15
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Dalam makalah makalah ini akan dibahas dibahas tentang tentang hakekat hakekat manaje manajemen men sekola sekolah, h, yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, dan ruang lingkup manajemen sekolah. Manajemen sekolah pada dasarnya merupakan aplikasi dari ilmu manajemen dalam kegiatan persekolahan. Manakala kegiatan persekolahan dikelola secara baik, maka tujuan tujuan sekolah sekolah yang yang diharap diharapkan kan dapat dapat tercapa tercapaii secara secara efektif efektif dan efisien. efisien. Dalam Dalam mengelola sekolah diperlukan landasan-landasan yang dapat dijadikan dasar dalam proses proses pengelolaan pengelolaan sehingga sehingga dapat mencapai mencapai tujuan. Setiap manajer sekolah sekolah dalam pelaksanaan pelaksanaan tugasnya, tugasnya, aktivitasnya aktivitasnya dan kepemimpinan kepemimpinannya nya untuk mencapai mencapai tujuan harus melakukan melakukan perencanaan, perencanaan, pengorganisa pengorganisasian, sian, penggerakan, penggerakan, dan pengendalian pengendalian dengan baik.
B. Rumusan Masalah 1.
Apakah pengertian dari manajemen?
2.
Bagaimana cara membedakan manajemen pendidikan dan manajemen sekolah?
3.
Apakah tujuan dari manajemen sekolah?
4.
Apakah fungsi-fungsi dari manajemen sekolah?
5.
Apakah prinsip-prinsip penyelenggaraan manajemen sekolah?
6.
Apa saja ruang lingkup dalam manajemen sekolah?
7.
Apa saja istilah yang berkaitan dengan manajemen?
8.
Bagaimana proses manajemen yang harus dilakukan dalam pencapaian tujuan organisasi sekolah?
9.
Apakah pengertian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian? pengendalian?
C. Tujuan 1.
Menjelaskan pengertian manajemen.
2.
Membedakan manajemen pendidikan dan manajemen sekolah.
3
3.
Menerangkan tujuan manajemen sekolah.
4.
Menjelaskan fungsi-fungsi manajemen sekolah.
5.
Menerangkan prinsip-prinsip penyelenggaraan manajemen sekolah.
6.
Menguraikan ruang lingkup manajemen sekolah.
7.
Mendiskripsikan istilah-istilah yang berkaitan dengan manajemen.
8.
Menjelaskan proses manajemen yang harus dilakukan dalam pencapaian tujuan organisasi sekolah.
9.
Menj Menjel elas aska kan n
peng penger erti tian an
pere perenc ncan anaa aan, n,
pengendalian. pengendalian.
4
peng pengor orga gani nisa sasi sian an,,
peng pengge gera raka kan, n,
BAB II PEMBAHASAN
Hakekatt Manajem Manajemen en Sekolah Sekolah (Penge (Pengertian rtian,, Tujuan Tujuan,, Fungs Fungsi, i, Prinsip Prinsip,, dan Ruang Ruang A. Hakeka Lingkup) 1. Pengertian Manajemen Sekolah Dalam perkembangannya perkembangannya istilah manajemen manajemen disamakan disamakan secara substansial substansial dengan istilah administrasi. Perbedaan keduanya terletak pada ruang lingkupnya saja. Administrasi Administrasi lebih luas ruang lingkupnya lingkupnya dibanding dengan manajemen. Keduan Keduanya ya meneka menekanka nkan n pada pada tercapain tercapainya ya efisiens efisiensii dan efektivi efektivitas tas kerja kerja untuk untuk keuntungan yang lebih besar. Peng Pengert ertian ian mana manajem jemen en seko sekola lah h sebe sebenar narny nyaa meru merupak pakan an aplik aplikas asii ilmu ilmu mana manaje jeme men n dala dalam m bida bidang ng pers persek ekol olaha ahan. n. Admi Admini nist stras rasii seko sekola lah-m h-man anaje ajeme men n seko sekola lah. h. Peng Pengg gunaa unaan n isti istila lah h admi admini nist stra rasi si dan dan mana manaje jeme men n dala dalam m bida bidang ng persekolahan persekolahan secara substansial substansial sebenarnya sebenarnya tidak jauh berbeda. berbeda. Keduanya Keduanya dapat dipandang secara esensial dari tiga sudut pandang yakni sebagai ilmu, sebagai seni dan sebagai suatu proses kegiatan. Administrasi maupun manajemen dipandang sebagai suatu proses kegiatan, di dalamnya terdiri dari kegiatan yang bersifat manajerial dan kegiatan yang bersifat operatif. Kegiatan manajerial adalah kegiatan yang seyogyanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki status dan kewenangan sebagai manajer. 2.
Tujuan Manajemen Sekolah Tujua Tujuan n akhir akhir dari dari mana manajem jemen en seko sekola lah h adala adalah h memb memban antu tu mempe memperla rlanca ncar r pencapaian pencapaian tujuan sekolah sekolah agar tercapai secara efektif dan efisien. Kehadiran Kehadiran manajemen dalam proses persekolahan sebagai salah satu alat untuk membantu memperlancar pencapaian tujuan. Secara lebih terinci tujuan khusus dilaksanakannya manajemen sekolah yang baik agar: pertama, pertama, pada setiap jenis dan jenjang pendidikan pendidikan terjadi adanya efektivitas efektivitas produksi. produksi. Para lulusannya lulusannya dapat melanjutkan melanjutkan pada jenjang pendidikan pendidikan di atasnya, dapat bekerja sesuai dengan pengetahuan dan keterampilannya. Kedua, tercapainya efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, tidak terjadi pemborosan baik waktu, tenaga maupun maupun uang dan yang lainnya. Ketiga, para lulusannya lulusannya mamp mampu u meny menyes esua uaika ikan n dirid diridala alam m kehid kehidup upan an di masyar masyarak akat, at, dan keem keempat pat,, terciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah. Untuk itu perlu dibangun suatu iklim organisasi sekolah yang sehat.
3.
Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah
5
Fungsi Fungsi manajemen manajemen sekolah sekolah berkaitan dengan pekerjaan-peker pekerjaan-pekerjaan jaan manajemen manajemen sekolah. Fungsi manajemen sekolah dilihat dari wujud problemanya terdiri dari bidang bidang garapan dari manajemen manajemen sekolah. sekolah. Problema-probl Problema-problema ema yang merupakan bidang garapan dari manajemen manajemen sekolah sekolah terdiri dari: a.
Bidang pengajaran atau lebih luas disebut kurikulum
b.
Bidang kesiswaan
c.
Bidang personalia
d.
Bidang keuangan
e.
Bidang sarana
f.
Bidang prasarana, dan
g.
Bidang hubungan sekolah dengan masyarakat (humas)
Fung Fungsi si mana manajem jemen en seko sekolah lah dilih dilihat at dari dari aktiv aktivita itass atau atau kegi kegiata atan n manaj manajem emen en meliputi: a.
Kegiatan Kegiatan manajerial manajerial yang dilakukan oleh para pimpinan. pimpinan. Kegiatan manajerial meliputi:
b.
1.
Perencanaan
2.
Pengorganisasian
3.
Pengarahan
4.
Pengkoordinasian
5.
Pengawasan
6.
Penilaian
7.
Pelaporan, dan
8.
Penentuan anggaran
Kegiata Kegiatan n yang bersifat bersifat operati operatif, f, yakni yakni kegiata kegiatan n yang yang dilakuk dilakukan an oleh oleh para pelaksana. pelaksana. Fungsi Fungsi operatif operatif ini meliputi meliputi pekerjaan-peke pekerjaan-pekerjaan: rjaan: 1.
Ketatausahaan yang dapat merembes dan dapat diperlukan oleh semua unit
yang ada dalam organisasi 2.
Perbekalan
3.
Kepegawaian
4.
Keuangan, dan
6
5. 4.
Humas
Prinsip-prinsip Manajemen sekolah Dalam Dalam pengel pengelolaa olaan n sekolah sekolah agar agar dapat dapat mencap mencapai ai tujuan tujuan sekolah sekolah dengan dengan baik, baik, maka perlu mendasarkan pada prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut:
5.
a.
Prinsip efisiensi
b.
Prinsip efektivitas
c.
Prinsip pengelolaan
d.
Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan
e.
Prinsip kerjasama
f.
Prinsip kepemimpinan yang efektif
Ruang Lingkup Manajemen Sekolah a.
Bidang kurikulum (pengajaran)
b.
Bidang kesiswaan
c.
Bidang personalia yang mencakup tenaga edukatif dan tenaga administrasi
d.
Bidang sarana yang mencakup segala hal yang menunjang secara langsung pada pencapaia pencapaian n tujuan
e.
Bidang prasarana, mencakup segala hal yang menunjang secara tidak langsung pada pencapaia pencapaian n tujuan, tujuan, dan
f.
Bidang hubungan dengan masyarakat, berkaitan langsung dengan bagaimana sekolah dapat menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar.
6.
Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Pengertian Manajemen A
: Administrasi
B
: Manajemen
C
: Organisasi
D
: Kepemimpinan
E
: Pengambilan Keputusan ●
: Pengambilan Keputusan yang manusiawi
B. PROSES MANAJEMEN MANAJEMEN
7
M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (1995) (1995) member memberikan ikan rumusa rumusan n bahwa bahwa “Manajem “Manajemen en adalah adalah proses proses untuk untuk mencapa mencapaii tujuan–tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan merencanakan (planning), (planning), mengorganis mengorganisasi asi (organizing), (organizing), memimpin memimpin (leading), (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan”. G.R. Terry, meliputi : (1) perencanaan (planning); (2) pengorganisasian (organizing); (3) pelaksanaan (actuating) dan (4) pengawasan (controlling). perencanaan (planning (planning); ); 1. perencanaan Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai dicapai beserta beserta cara-cara cara-cara untuk untuk mencap mencapai ai tujuan tujuan tersebu tersebut. t. T. Hani Hani Hando Handoko ko meng mengem emuk ukak akan an
semb sembil ilan an
manf manfaa aatt
pere perenc ncan anaa aan n
bahw bahwaa
pere perenc ncan anaa aan: n:
(a) (a)
membantu membantu manajemen manajemen untuk menyesuaikan menyesuaikan diri dengan dengan perubahan-pe perubahan-perubahan rubahan lingkungan; (b) membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utam utama; a; (c) memu memung ngki kink nkan an manaj manajer er mema memaham hamii kesel keselur uruha uhan n gamb gambara aran; n; (d) memb memban antu tu pene penemp mpata atan n tang tanggu gung ng jawab jawab lebih lebih tepat tepat;; (e) (e) memb memberi erika kan n cara cara pemberian pemberian perintah untuk beroperasi; beroperasi; (f) memudahkan memudahkan dalam melakukan melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi; (g) membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami; (h) meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan dan (i) menghem menghemat at waktu, waktu, usaha usaha dan dana. dana. Indriyo Indriyo Gito Gito Sudarmo Sudarmo dan Agus Agus Mulyo Mulyono no (1996 (1996)) menge mengemuk mukaka akan n langkah langkah-langkah pokok dalam perencanaan, yaitu : ●
Pene Penent ntuan uan tuju tujuan an deng dengan an meme memenu nuhi hi pers persyar yarata atan n seba sebaga gaii berik berikut ut : (a) menggunak menggunakan an kata-kata kata-kata yang sederhana, (b) mempunyai mempunyai sifat fleksibel, fleksibel, (c) mempunyai sifat stabilitas, (d) ada dalam perimbangan sumber daya, dan (e) meliputi semua tindakan yang diperlukan.
●
Pendefinisian Pendefinisian gabungan gabungan situasi situasi secara baik, yang meliputi unsur sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya modal.
●
Merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara jelas dan tegas.
Dalam Dalam kontek kontekss pendid pendidikan ikan di Indone Indonesia, sia, model model perenca perencanaan naan pendid pendidikan ikan yang yang digunakan adalah mengadopsi model PPBS ( planning, ( planning, programming, programming, budgeting system) system) yang yang dise disebu butt SP4 SP4 (sys (syste tem m peren perencan canaa aan n peny penyus usun unan an prog program ram dan dan
8
penganggara penganggaran). n). Esensi Esensi dari kegiatan kegiatan perencanaa perencanaan n dengan dengan model model ini adalah adalah sebagai sebagai berikut : a.
Memerinci secara cermat dan menganalisis secara sistematik terhadap tujuan yang hendak dicapai
b.
Mencari alternative yang relevan, cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan
c.
Mengg Menggamb ambarka arkan n biaya biaya total total dari setiap setiap alternat alternative, ive, baik biaya biaya langsun langsung g ataupun tidak langsung, biaya telah lewat atau biaya yang akan datang, baik biaya yang yang berupa berupa uang uang maupun maupun biaya yang yang tidak tidak berupa berupa uang. uang.
d.
Membe Memberika rikan n gambar gambaran an tentang tentang efektifit efektifitas as setiap setiap alternat alternatuf uf dan bagaima bagaimana na alternative itu mencapai tujuan
e.
Memb Memband anding ingka kan n dan dan meng mengan anal alisi isiss altern alternati ative ve terse tersebu but, t, yaitu yaitu menca mencari ri kombinasi yang memberikan efektivitas yang paling besar dari sumber yang ada dalam pencapaian tujuan (suriasumantri, 1980:28)
pengorganisasian sian (organizing (organizing); ); 2. pengorganisa George George R. Terry Terry (1986) (1986) mengem mengemuka ukakan kan bahwa bahwa : “Pengo “Pengorgan rganisas isasian ian adalah adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orangorang, orang, sehing sehingga ga mereka mereka dapat dapat bekerja bekerja sama sama secara secara efisien efisien,, dan mempero memperoleh leh kepu kepuas asan an prib pribadi adi dala dalam m melak melaksa sanak nakan an tuga tugas-t s-tug ugas as terte tertent ntu, u, dala dalam m kond kondis isii lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”. Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu : pemerincian seluruh seluruh pekerjaan pekerjaan yang harus dilaksanakan dilaksanakan untuk mencapai mencapai a. pemerincian tujuan organisasi; pembagian beban pekerjaan total menjadi menjadi kegiatan-kegiata kegiatan-kegiatan n yang logik dapat b. pembagian dilaksanakan oleh satu orang; dan pengadaan dan pengembang pengembangan an suatu mekanisme mekanisme untuk mengkoordin mengkoordinasikan asikan c. pengadaan pekerjaan pekerjaan para anggot anggotaa menjadi menjadi kesatuan kesatuan yang terpadu dan harmonis harmonis.. Stoner (1986:62) menyatakan bahwa pengorganisasian merupakan proses yang berlangkah berlangkah jamak, yang terdiri dari lima tahap. Pertama, memerinci memerinci pekerjaan, pekerjaan, yait yaitu u mene menent ntuk ukan an tuga tugass-tu tuga ga apa apa yang yang haru haruss dila dilaku kuka kan n untu untuk k menc mencap apai ai organisasi. Kedua, membagi membagi seluruh seluruh beban kerja menjadi menjadi kegiatan-kegiat kegiatan-kegiatan an yang
9
dapat dapat dilaksa dilaksanak nakan an oleh oleh perora peroranga ngan n atau perkel perkelomp ompok. ok. Dalam Dalam tahap tahap ini perlu perlu diperhatikan bahwa orang-orang yang akan diserahi tugas harus didasarkan pada kualifikasi, tidak dibebani terlalu berat dan terlalu ringan. Ketiga, menggabungkan pekerjaan pekerjaan para anggota anggota dengan dengan cara yang rasional rasional dan efisien. Keempat, menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam suatu kesatuan yang harmonis. Kelima, harmonis. Kelima, melakukan monitoring dan melakukan langkahlangkahpenyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektivitas. penggerakan (actuating (actuating)) 3. penggerakan Perger Pergerakan akan dapat dapat didefin didefinisik isikan an sebaga sebagaii keselu keseluruha ruhan n usaha, usaha, cara, cara, teknik teknik dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan orgainisasi secara efisien, efektif dan ekonomis (siagan, 1992:128). Isu Isu yang yang selal selalu u meng mengem emuk ukaa dalam dalam pemb pembah ahas asan an fungs fungsii perg pergera erakk kkan an adala adalah h berkenaan berkenaan dengan pentingnya pentingnya fungsi ini dalam keseluruhan keseluruhan kegiatan manajemen, manajemen, karen karenaa seca secara ra lang langsu sung ng ia berk berkait aitan an deng dengan an manu manusi siaa beser beserta ta sega segala la jenis jenis kepentingan dan kebutuhannya. Sekaitan dengan perkembangan teori manajemen yang dikenal dengan “Gerakan Human Gerakan Human Relations” Relations”,, diajukan konsep yang dikenal dengan istilah the ten commandments of human relations, yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan fungsi pergerakan. Isi dari prinsip tersebut adalah sebagai berikut : a.
sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan anggota organisasi
b.
suasanan kerja yang menyenangkan
c.
hubungan kerja yang serasi
d.
tidak memperlakukan bawahan sebagai mesin
pengembangan an kemampuan kemampuan bawahan bawahan sampai sampai tingkat tingkat maksimal maksimal e. pengembang pekerjaan yang menarik dan penuh penuh tantangan tantangan f. pekerjaan pengakuan dan pengharg penghargaan aan atas prestasi prestasi kerja yang yang tinggi tinggi g. pengakuan h. i. j.
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai penempatan penempatan personil personil secara tepat tepat imbalan yang sesuai dengan jasa yang diberikan
Hal yang penting penting untuk untuk diperha diperhatika tikan n dalam dalam pelaks pelaksanan anan ( actuating ) ini adalah bahwa seorang karyawan karyawan akan termotivasi termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1)
10
merasa merasa yakin yakin akan akan mampu mampu menger mengerjaka jakan, n, (2) yakin yakin bahwa bahwa pekerja pekerjaan an tersebu tersebutt memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepe keperca rcaya yaan an bagi bagi yang yang bersa bersang ngku kutan tan dan dan (5) hubu hubung ngan an antar antar tema teman n dala dalam m organisasi tersebut harmonis. pengawasan (control (controlling). ling). 4. pengawasan Pengaw Pengawasan asan merupa merupakan kan “proses “proses pengam pengamatan atan dari seluruh seluruh kegiata kegiatan n organis organisasi asi guna guna lebih lebih menjami menjamin n bahwa bahwa semua semua pekerja pekerjaan an yang yang sedang sedang dilakuk dilakukan an sesuai sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya”. Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu : (a) penetapan standar pelaksanaan; (b) penentuan pengukuran pengukuran pelaksa pelaksanaan naan kegiatan; kegiatan; (c) pengukura pengukuran n pelaksanaan pelaksanaan kegiatan kegiatan nyata; nyata; (d) pembandinga pembandingan n
pelaksanaan pelaksanaan
kegiatan kegiatan
dengan dengan
standar standar
dan
penganalisaan penganalisaan
penyimpanga penyimpangan-peny n-penyimpang impangan; an; dan (e) pengambilan pengambilan tindakan tindakan koreksi, koreksi, bila diperlukan. Proses dasar pengawasan terdiri atas tiga tahap, yaitu : penentuan standar standar hasil kerja a. penentuan standar hasil pekerjaan merupakan hal yang amat penting ditentukan karena terhadap terhadap standar itulah hasil pekerjaan dihadapkan dan diuji. Standar hasil itu dapat bersifat fisik, misalnya dalam arti kuantitas barang yang dihasilkan oleh suatu perusahan, jumlah jam kerja yang digunakan, kecepatan penyelesaian tugas, jumlah atau tingkat penolakan terhadap barang yang dihasilkan dan sebagainya. Dalam melakukan pengawasan, hal-hal yang bersifat keprilakuan pun harus harus diukur diukur seperti seperti kesetiaan, kesetiaan, semang semangat at kerja, disiplin disiplin dan sebagainy sebagainya. a. pengukuran prestasi prestasi kerja b. pengukuran pengukuran pengukuran prestasi prestasi kerja terdiri dari dua dua jenis, yaitu yang yang relative mudah mudah dan sukar. sukar. Ada berbagai prestasi kerja yang relative mudah diukur karena standar yang harus dipenuhi pun bersifat konkrit. Pengukuran yang relative mudah itu biasanya biasanya berlaku bagi bagi prestasi kerja yang hasilnya hasilnya konkrit konkrit dan pekerjaan pekerjaan yang dilakukanpun biasanya bersifat teknis. Yang kedua adalah pengukuran yang rela relati tive ve suka sukarr kare karena na stan standa darr yang yang haru haruss dipe dipenu nuhi hi tida tidak k sela selalu lu dapa dapatt dinyatakan dinyatakan secara konkrit. konkrit. Misalnya, Misalnya, jumlah keputusan keputusan yang diambil seorang
11
pengambil pengambil keputusan keputusan tidak identik dengan dengan efektivitas efektivitas kepemimpinan kepemimpinan seseorang. c. koreksi terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi
meski eskipu pun n
bers ersifat ifat
seme ementar ntara, a,
tind tindak akan an
kore korek ktif tif
terh terhad adap ap
geja gejala la
penyimpanag penyimpanagan, an, penyeleweng penyelewengan, an, dan pemborosan pemborosan harus dapat diambil. diambil. Misalnya, apabila menurut pengamatan selesainya proses produksi tertentu akan lebih lama dibandingkan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam dalam rencana, rencana, manage managerr penang penanggu gungja ngjawab wab kegiatan kegiatan tersebu tersebutt harus harus dapat dapat meng mengam ambi bill
tind tindak akan an
sege segera ra,,
umpa umpama many nyaa
deng dengan an
mena menamb mbah ah
oran orang, g,
memperbaiki mekanisme kerja dan tindakan lain yang sejenis. d.
Pengawasan yang efektif Pengawasan yang efektif harus melibatkan semua tingkat manajer dari tingkat atas sampai tingkat bawah, dan kelompok-kelompok kerja.
Beberapa kondisi yang harus diperhatikan untuk mewujudkan pengawasan yang efektif yaitu sebagai berikut : pengawasan harus dikaitkan dikaitkan dengan dengan tujuan dan criteria yang dipergunakan dipergunakan 1. pengawasan dala dalam m syst system em pend pendid idik ikan an,, yait yaitu u rele releva vans nsi, i, efek efekti tivi vita tas, s, efis efisie iens nsi, i, dan dan produktivitas. produktivitas. 2.
Sekalipun sulit tetapi standar yang masih dapat dicapai harus ditentukan.
3.
Pengawasan hendaknya disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasi.
4.
Frekuensi pengawasan harus dibatasi.
5.
System pengawasan harus dikemudi ( steering ( steering control control ). ).
Pengaw Pengawasan asan hendak hendaknya nya mengac mengacu u pada pada prosed prosedur ur pemeca pemecahan han masalah masalah,, yaitu yaitu : menemukan
masa asalah, ah,
menemukan
pen penyebab, ab,
membuat
ranca ncanga ngan
penanggulang penanggulangan, an, melakukan melakukan perbaikan, mengecek mengecek hasil perbaikan, perbaikan, dan mencegah mencegah timbulnya masalah yang serupa.
12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Manajemen sekolah pada dasarnya merupakan aplikasi dari ilmu manajemen dalam kegiatan persekolahan. Perbedaan administrasi dan manajemen terletak pada ruang ling lingku kupn pnya ya saja. saja. Admi Adminis nistra trasi si lebih lebih luas luas ruang ruang lingk lingkup upny nyaa diba diband nding ing deng dengan an manajemen. Tujuan akhir dari manajemen sekolah adalah membantu memperlancar pencapaian pencapaian tujuan sekolah sekolah agar tercapai secara secara efektif dan efisien. Fungsi Fungsi manajemen manajemen seko sekola lah h
berk berkai aita tan n
deng dengan an
peke pekerj rjaa aann-pe peke kerj rjaa aan n
mana manaje jeme men n
seko sekola lah. h.
Dala Dalam m
pengelolaan pengelolaan sekolah sekolah agar dapat mencapai mencapai tujuan sekolah sekolah dengan dengan baik, maka perlu mendasarkan pada prinsip-prinsip manajemen. Ruang lingkup Manajemen Sekolah yaitu bidang kurikulum (pengajaran), bidang kesiswaan, bidang personalia, bidang sarana, sarana, bidang bidang prasara prasarana, na, dan bidang bidang hubung hubungan an denga dengan n masyara masyarakat kat.. Manajem Manajemen en adalah proses untuk mencapai tujuan–tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
B. Saran
Sekolah seharusnya dapat menjalankan manajemennya dengan baik supaya membantu memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai secara efektif dan efisien.
13
DAFTAR PUSTAKA
ht tp :/ http :///ad ader erus usli lian anaa.b .blo logs gspo pott.c .com om/2 /200 009/ 9/01 01//ko kons nsep ep -ma mana naje jeme men n-se seko kola lah h.h .htm tmll sutomo dkk, 2011. Manajeme 2011. Manajemen n Sekolah.Unnes Sekolah.Unnes Press
14