MAKALAH Kewarganegaraan Tindakan Bullying Tindakan Bullying di di Sekolah dan Cara Pencegahannya
Disusun Oleh : 1. Ahad !ein &. Lu'(i )o*a+i -. Su Suryo Adi ugroho
"#$% "1,% "&&%
-A/D-0T.lek'ronika
Progra S'udi Teknik lek'ronika 23)3SA TK4K LKT)O POL4TK4K 5)4 MALA5 &
KATA P5ATA) Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada umatnya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Pokok pembahasan pada makalah kelompok mata kuliah e!arganegaraan ini membahas tentang “ Tindakan Bullying di Sekolah dan Cara Pencegahannya” . "akalah ini Penulis susun untuk memenuhi persyaratan tugas indi#idu pada mata kuliah e!arganegaraan. Penulis menyadari bah!a dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. $ntuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini beserta karya ilmiah selanjutnya ke arah yang lebih baik lagi. Penulis berharap semoga makalah ini ada gunanya dan bermanfaat
bagi para pemba%a.
Amin.
"alang, No#ember &'(&
Penulis
2
DA6TA) 4S4
HALAMA 23D3L...............................................................................................................i KATA P5ATA)............................................................................................................. ii DA6TA) 4S4........................................................................................................................... iii 7A7 4 PDAH3L3A....................................................................................................... 1 (.( )atar *elakang........................................................................................................... ( (.& Tujuan.........................................................................................................................& (.+ "etode Penulisan.......................................................................................................& 7A7 44 P)MASALAHA.................................................................................................. &.( *atasan "asalah.........................................................................................................+ &.& umusan "asalah...................................................................................................... + 7A7 444 PM7AHASA.......................................................................................................$ +.( efinisi Bullying ........................................................................................................ +.& Alasan Pelaku "elakukan Bullying .........................................................................../ +.+ ampak bagi orban Bullying ...................................................................................0 +. 1ara Pen%egahan dan Penanganan Tindakan Bullying ...............................................2 7A7 48 P3T3P.................................................................................................................1.( esimpulan................................................................................................................(+ .& Saran...........................................................................................................................(+ DA6TA) P3STAKA
1$
3
7A7 4 PDAH3L3A
1.1
La'ar 7elakang "arak terjadi kasus bullying di antara anak-anak serta kebanyakan terjadi justru di lingkungan sekolah. Bullying dapat mengubah kegiatan di sekolah yang a!alnya menyenangkan, belajar sambil berteman, menjadi menakutkan bahkan mimpi buruk bagi mereka. Sadar atau tidak bah!a sebenarnya bullying telah memba!a %ita rasa buruk pada kesan kehidupan sekolah. "enurut kamus besar bahasa 3ndonesia 4bullying 5 ialah intimidasi. *entuk tindakan intimidasi seperti menggangu, menyakiti, mele%ehkan yang dilakukan sengaja atau tidak sengaja, teren%ana, se%ara terus menerus terhadap seseorang atau sekelompok orang. Padahal perlu diketahui, perlindungan anak sudah diatur dalam Pasal / $$ No. &+ Tahun &''& isinya 6 4Anak di dalam dan dilingkungan sekolah !ajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman - temannya di dalam sekolah yang bersangkutan atau lembaga pendidikan lainnya5. Apabila dikaitkan dengan 7ak Asasi "anusia 87A"9 yang selalu diagung-agungkan dalam setiap gerakan protes, bah!a pelaku bullying juga sebenarnya melanggar 7A". 7ak korban untuk hidup aman se%ara fisik maupun psikis, hak untuk tumbuh sehat se%ara ji!a dan raga, hak untuk berdiri sederajat dengan orang lain, hak untuk berpendapat dan hak-hak lainnya. Semuanya dilanggar se%ara terang-terangan. Segala hal tersebut memun%ulkan beberapa pertanyaan.
Apa sebenarnya bullying :
Perbuatan apa saja yang dikategorikan sebagai bullying : "engapa pelaku melakukan bullying , dan apa dampaknya bagi korban:
1
1.&
Tu9uan Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah e!arganegaraan, dan menyajikan penjelasan mengenai tindakan bullying di sekolah dan %ara pen%egahannya.
1.-
Me'ode Penulisan Penulis mempergunakan metode deskriptif dikarenakan sumber data didapatkan dengan %ara studi pustaka. alam hal ini penulis menggunakan teknik obser#asi dari berbagai artikel dan sumber data tertulis lainnya.
2
7A7 44 P)MASALAHA
&.1
7a'asan Masalah alam makalah ini penulis membatasi pembahasan materi dengan rin%ian 6 (. efinisi bullying . &. Alasan pelaku melakukan bullying . +. ampak bagi korban bullying . . 1ara pen%egahan dan penanganan tindakan bullying .
&.&
)uusan Masalah *erdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut6 (. &. +. .
Apakah definisi dari bullying : "engapa pelaku melakukan bullying : Apakah dampak bagi korban bullying : *agaimana %ara pen%egahan dan penanganan tindakan bullying :
3
7A7 444 PM7AHASA
-.1
De(inisi Bullying Terdapat banyak definisi mengenai bullying , terutama yang terjadi dalam konteks lain 8tempat kerja, masyarakat, komunitas #irtual9. Namun di sini penulis akan membatasi konteksnya dalam school bullying atau bullying di sekolah. iauskina, ju!ita, dan Soesetio 8&''/9 mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok sis!a yang memiliki kekuasaan, te rhadap sis!a;sis!i lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. *erikut pengelompokkan perilaku bullying yang dibagi ke dalam / kategori6 •
Kon'ak (isik langsung
Termasuk tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengun%i seseorang dalam ruangan, men%ubit, men%akar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain •
Kon'ak er;al langsung
Termasuk tindakan mengan%am, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama 8name-calling 9, sarkasme, merendahkan 8 put-downs9, men%ela;mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip. •
Perilaku non/er;al langsung
Termasuk tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengan%am< biasanya diertai oleh bullying fisik atau #erbal. •
Perilaku non/er;al 'idak langsung
Termasuk tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengu%ilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng. •
Pelecehan seksual
adang tindakan pele%ehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau #erbal. 4
-.&
Alasan Pelaku Melakukan Bullying Seperti yang telah terjadi pada kasus-kasus bullying sebelumnya, tindakan bullying adalah sebuah siklus, dalam artian pelaku saat ini kemungkinan besar adalah korban dari pelaku bullying sebelumnya. etika menjadi korban, mereka membentuk skema kognitif yang salah bah!a bullying bisa =dibenarkan= meskipun mereka merasakan dampak negatifnya sebagai korban. "engapa seorang korban bisa kemudian menerima, bahkan menyetujui perspektif pelaku yang pernah merugikannya: Salah satu alasannya dapat diurai dari hasil sur#ei6 sebagian besar korban enggan men%eritakan pengalaman mereka kepada pihak-pihak yang mempunyai kekuatan untuk mengubah %ara berpikir mereka dan menghentikan siklus ini, yaitu pihak sekolah dan orangtua. orban biasanya merahasiakan bullying yang mereka derita karena takut pelaku akan semakin mengintensifkan bullying mereka. Akibatnya, korban bisa semakin menyerap =falsafah= bullying yang didapat dari seniornya. Alasan lainnya, korban bullying juga merasa marah dan kesal dengan kejadian yang menimpa mereka. Ada juga perasaan marah, malu dan ke%e!a pada diri sendiri karena 4membiarkan5 kejadian tersebut mereka alami. Namun mereka tak kuasa 4menyelesesaikan5 hal tersebut, termasuk tidak berani untuk melaporkan pelaku pada orang de!asa karena takut di%ap penakut, tukang ngadu, atau bahkan disalahkan. engan penekanan bah!a bully dilakukan oleh anak usia sekolah, perlu di%atat bah!a salah satu karakteristik anak usia sekolah adalah adanya egosentrisme 8segala sesuatu terpusat pada dirinya9 yang masih dominan. Sehingga ketika suatu kejadian menimpa dirinya, anak masih menganggap bah!a semua itu adalah karena dirinya. alam skema kognitif korban yang diteliti oleh iauskina dkk., korban mempunyai persepsi bah!a pelaku melakukan bullying karena 6 •
Tradisi
•
*alas dendam karena dia dulu diperlakukan sama 8menurut korban laki-laki9
•
3ngin menunjukkan kekuasaan
•
"arah karena korban tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
•
"endapatkan kepuasan 8menurut korban perempuan9 5
•
3ri hati 8menurut korban perempuan9
Adapun korban juga mempersepsikan dirinya sendiri menjadi korban bullying karena •
Penampilan menyolok
•
Tidak berperilaku dengan sesuai
•
Perilaku dianggap tidak sopan
•
Tradisi
>aktor lain yang menyebabkan seorang anak menjadi pelaku bullying adalah keluarga. Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah. ?rangtua yang kerap menghukum anaknya se%ara berlebihan atau situasi rumah yang penuh stres, agresi dan permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflikkonflik yang terjadi pada orangtua mereka dan kemudian menirunya terhadap temantemannya. @ika tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap perilaku %oba-%obanya itu, ia akan belajar bah!a 5mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan untuk berperilaku agresif, dan berperilaku agresif dapat meningkatkan status dan kekuasaan seseorang.5 ari sini, anak tidak hanya mengembangkan perilaku bullying , melainkan juga sikap dan keper%ayaan yang lebih dalam lagi. Selain keluarga, ada beberapa karakteristik lain yang terkait dengan perilaku bullying . Patut di%atat bah!a kita tidak dapat serta-merta =menghakimi= anak sebagai pelaku hanya karena ia memiliki beberapa karakteristik tertentu. i ba!ah ini adalah karakteristik yang pada umumnya ditemui pada pelaku bullying , sehingga anak yang belum melakukan bullying , namun memiliki beberapa karakteristik berikut, dapat segera dikenali dan diberi pengertian yang benar sebelum ia melakukannya. •
1enderung hiperaktif, disruptive, impulsif, dan overactive
•
"emiliki temperamen yang sulit dan masalah pada atensi;konsentrasi
•
Pada umumnya juga agresif terhadap guru, orangtua, saudara, dan orang lain
•
ampang terpro#okasi oleh situasi yang mengundang agresi
6
•
"emiliki sikap bah!a agresi adalah sesuatu yang positif
•
Pada anak laki-laki, %enderung memiliki fisik yang lebih kuat daripada teman sebayanya
•
Pada anak perempuan, %enderung memiliki fisik yang lebih lemah daripada teman sebayanya
•
*erteman dengan anak-anak yang juga memiliki ke%enderungan agresif
•
urang memiliki empati terhadap korbannya dan tidak menunjukkan penyesalan atas perbuatannya
•
*iasanya adalah anak yang paling insecure, tidak disukai oleh teman-temannya, dan paling buruk prestasinya di sekolah hingga sering teran%am drop out .
•
1enderung sulit menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan dalam hidup
ari pelbagai karakteristik yang dimiliki pelaku di atas, dapat dilihat bagaimana para pelaku tersebut sebenarnya juga adalah korban dari fenomena bullying . =Pelaku= yang sebenarnya bisa dikatakan adalah mereka yang menutup mata terhadap fenomena ini atau menganggapnya normal dan membiarkannya terus-menerus terjadi. "ereka seringkali adalah orang-orang terdekat pelaku dan korban, yaitu teman sebaya, orangtua, dan guru.
-.-
Da
emosi-emosi ini dapat berujung pada mun%ulnya perasaan rendah diri bah!a dirinya tidak berharga. esulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga mun%ul pada para korban. "ereka ingin pindah ke sekolah lain atau keluar dari sekolah itu, dan kalaupun mereka masih berada di sekolah itu, mereka biasanya terganggu prestasi akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah.
Bang paling ekstrim dari dampak psikologis ini adalah kemungkinan untuk timbulnya gangguan psikologis pada korban bullying , seperti rasa %emas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, dan gejala-gejala gangguan stres pas%a-trauma 8 posttraumatic stress disorder 9. ari & S"A yang diteliti iauskina dkk., hal-hal ini juga dialami korban, seperti merasa hidupnya tertekan, takut bertemu pelaku bullying , bahkan depresi dan berkeinginan untuk bunuh diri dengan menyilet-nyilet tangannya sendiri.
-.$
Cara Pencegahan dan Penanganan Tindakan Bullying 1. Pencegahan dan
Pen%egahan 6 Pen%egahan agar tidak menjadi korban bullying dapat dilakukan dengan berbagai %ara seperti berikut 6 (. 2angan e;awa ;arang/;arang ahal a'au uang yang ;erle;ihan . "erampas, merusak, atau menyandera barang-barang korban adalah tindakantindakan yang biasanya dilakukan pelaku bullying . arena itu, sebisa mungkin jangan beri mereka kesempatan dengan memba!a barang-barang mahal atau uang yang berlebihan ke sekolah. @ika terpaksa, sembunyikan di tempat yang aman, titipkan ke guru atau teman yang diper%aya, atau setidaknya hindarkan meletakkan barang atau uang tersebut di tempat terbuka yang bisa menarik perhatian pelaku bullying . 8
&. 2angan sendirian. Pelaku bullying melihat anak yang penyendiri sebagai mangsa yang potensial. arena itu, jangan sendirian di dalam kelas, di lorong sekolah, atau di tempat-tempat sepi lainnya. alau memungkinkan, beradalah di tempat di mana guru atau orang de!asa lainnya dapat melihat anda. Akan lebih baik lagi jika anda bersama-sama dengan teman, atau men%oba berte man dengan anak-anak penyendiri lainnya yang kemungkinan juga telah menjadi korban. Anda mungkin tidak berdaya menghadapi pelaku bullying sendirian, namun anda akan lebih aman bersama-sama dengan yang lain. +. 2angan cari gara/gara dengan
Anda sama sekali bukan penge%ut< butuh jauh lebih banyak keberanian untuk bertindak dan men%oba mengubah kondisi yang salah semampu anda daripada hanya berdiam diri dan berharap semua penderitaan yang anda rasakan akan berlalu dengan sendirinya. Peran orang tua dalam pen%egahan seorang anak agar tidak menjadi korban bullying sangat besar. *erikut adalah tips bagi orang tua agar anak tidak menjadi korban bullying 6
9
(. *ekali anak dengan kemampuan untuk membela dirinya sendiri, terutama ketika tidak ada orang de!asa;guru;orang tua yang berada di dekatnya. 3ni berguna untuk pertahanan diri anak dalam segala situasi mengan%am atau berbahaya, tidak saja dalam kasus bullying . Pertahanan diri ini dapat berbentuk fisik dan psikis. a.Pertahanan diri >isik 6 bela diri, berenang, kemampuan motorik yang baik 8bersepeda, berlari9, kesehatan yang prima. b.Pertahanan diri Psikis 6 rasa per%aya diri, berani, berakal sehat, kemampuan analisa sederhana, kemampuan melihat situasi 8sederhana9, kemampuan menyelesaikan masalah. &. *ekali anak dengan kemampuan
menghadapi
beragam
situasi
tidak
menyenangkan yang mungkin ia alami dalam kehidupannya. $ntuk itu, selain kemampuan mempertahankan diri se%ara psikis seperti yang dijelaskan di atas. "aka yang diperlukan adalah kemampuan anak untuk bertoleransi terhadap beragam kejadian. Sesekali membiarkan 8namun tetap mendampingi9 anak merasakan keke%e!aan, akan melatih toleransi dirinya. +. Walau anak sudah diajarkan untuk mempertahankan diri dan dibekali kemampuan agar tidak menjadi korban tindak kekerasan, tetap beritahukan anak kemana ia dapat melaporkan atau meminta pertolongan atas tindakan kekerasan yang ia alami 8bukan saja bullying 9. Terutama tindakan yang tidak dapat ia tangani atau tindakan yang terus berlangsung !alau sudah diupayakan untuk tidak terulang. . $payakan anak mempunyai kemampuan sosialisasi yang baik dengan sebaya atau dengan orang yang lebih tua. engan banyak berteman, diharapkan anak tidak terpilih menjadi korban bullying karena 6 a. emungkinan ia sendiri berteman dengan pelaku, tanpa sadar bah!a temannya pelaku bullying pada teman lainnya. b. emungkinan pelaku enggan memilih anak sebagai korban karena si anak memiliki banyak teman yang mungkin sekali akan membela si anak. %. Sosialisasi yang baik dengan orang yang lebih tua, guru atau pengasuh atau lainnya, akan memudahkan anak ketika ia mengadukan tindakan kekerasan yang ia alami. Penanganan 6 (. $sahakan mendapat kejelasan mengenai apa yang terjadi pada korban bullying . Tekankan bah!a kejadian tersebut bukan kesalahannya. &. *antu korban mengatasi ketidaknyamanan yang ia rasakan, jelaskan apa yang terjadi dan mengapa hal itu terjadi. @angan pernah menyalahkan korban atas tindakan bullying yang ia alami.
10
+. "inta bantuan pihak ketiga 8guru atau ahli profesional9 untuk membantu mengembalikan korban ke kondisi normal, jika dirasakan perlu dan untuk menangani pelaku. . *agi orang-orang yang dekat dengan korban 8seperti orang tua9, hendaknya amati perilaku dan emosi korban, bahkan ketika kejadian bully yang ia alami sudah lama berlalu 8ingat bah!a biasanya korban menyimpan dendam dan potensial menjadi pelaku di kemudian !aktu9. "ereka harus bekerja samalah dengan pihak sekolah 8guru9 untuk membantu dan mengamati bila ada perubahan emosi atau fisik anak mereka. Waspada terhadap perbedaan ekspresi agresi yang berbeda yang ditunjukkan anak di rumah dan di sekolah 8ada atau tidak ada orang tua;guru;pengasuh9. /. *agi orang tua, bina kedekatan dengan teman-teman anak. 1ermati %erita mereka tentang anak. Waspadai perubahan atau perilaku yang tidak biasa. &. Pencegahan dan
sangat besar. *erikut adalah tips agar anak tidak menjadi pelaku bullying 6 (. Anak dapat menjadi pelaku bullying antara lain bila ia mengalami rasa rendah diri. arena itu, upayakan untuk mendidik anak dalam suasana penuh kasih sayang yang mendidik anak untuk memiliki kebanggaan pada dirinya sendiri. asih sayang yang nyata juga membuat anak merasa aman dan %enderung lebih mau bekerja sama dengan orang tua;guru. Namun hati-hati jangan sampai memanjakan anak yang berdampak kerugian di pihak anak. &. Waspada jika anak menunjukkan agresifitas yang berlebihan, terutama pada mereka yang lebih lemah 8adiknya, pengasuh, teman bermain yang lebih ke%il atau pendek badannya9 atau bahkan binatang, tanaman dan mainannya. +. @ika anak anda pernah menjadi korban bully, untuk men%egah ia menjadi pelaku bullying di kemudian hari, mintalah bantuan ahlinya agar masalah terselesaikan dengan baik dan tidak ada dendam di kemudian hari. Amati perilaku dan kondisi emosi anak dari !aktu ke !aktu, bahkan ketika kejadian bully yang ia alami sudah lama berlalu. . $sahakan selalu bersikap terbuka dan rajin berdiskusi dengan anak tentang berbagai hal. Selalu siap memberi komentar positif dan hindari menghakimi anak. Namun jangan sampai 4men%elakakan5 anak dengan memanjakan anak berlebihan.
11
Penanganan 6 (. Segera ajak pelaku bi%ara mengenai apa yang ia lakukan. @elaskan bah!a tindakannya merugikan diri dan orang lain. $payakan bantuan dari tenaga ahlinya agar masalah tertangani dengan baik dan selesai dengan tuntas. &. 1ari penyebab pelaku melakukan hal tersebut. Penyebab menjadi penentu penanganan. Anak yang menjadi pelaku karena rasa rendah diri tentu akan ditangani se%ara berbeda dengan pelaku yang disebabkan oleh dendam karena pernah menjadi korban. emikian juga bila pelaku disebabkan oleh agresifitasnya yang berbeda. +. Posisikan diri untuk menolong pelaku dan bukan menghakimi pelaku.
12
7A7 48 P3T3P
$.1
Kesi
a. b. %. d. e.
ontak fisik langsung ontak #erbal langsung Perilaku non-#erbal langsung Perilaku non-#erbal tidak langsung Pele%ehan seksual
+. Bullying sangat merugikan terutama bagi korban karena dapat memberikan luka fisik dan psikis yang menyebabkan korban menjadi pribadi yang rendah diri bahkan menjadi pelaku bully yang baru.
$.&
Saran ari uraian di atas, beberapa rekomendasi dan saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut 6
(. 7endaknya para guru di sekolah, menggiatkan penga!asan dan pemberian sanksi se%ara tepat kepada pelaku bullying dan tidak melakukan pembiaran apabila terjadi tindakan bullying . &. Pemerintah dan institusi pendidikan serta
masyarakat, hendaknya gen%ar
melakukan kampanye dan sosialisasi anti-bullying melalui berbagai %ara seperti melalui media massa. +. "emasukkan materi bullying ke dalam pembelajaran akan berdampak positif bagi pengembangan pribadi para murid.
13
DA6TA) P3STAKA Amrih, ian Pitoyo. &''2. 4ST?P *$))B3NC =. http6;;!!!.pitoyo.%om;mod.php: modDpublisherEopD#ie!arti%leEartidD++(. diakses pada (( No#ember &'(& pukul (+.+& W3* 1atshade. &''0. 44*ullying5 dalam unia Pendidikan 8bagian &a96 "engenal orban )ebih @auh5. http6;;popsy.!ordpress.%om;&''0;'0;&';FG&F2'FH1bullyingFG&F2'FH-dalam-dunia pendidikan-bagian-&a-mengenal-korban-lebih-jauh;. diakses pada (( No#ember &'(&
pukul (+.+0 W3* 1atshade.
&''0.
4*ullying5
dalam
unia
Pendidikan
8bagian
&b96
Pelaku
@uga
Adalah 4orban.http6;;popsy.!ordpress.%om;&''0;'0;&2;FG&F2'FH1bullying FG&F2'FH-dalam-dunia-pendidikan-bagian-&b-pelaku-juga-adalah FG&F2'FH 1korbanFG&F2'FH;. diakses pada (( No#ember &'(& pukul (+.2 W3* ?handi,
"aI
Andre.
&'(&.
4*ullying
http6;;edukasi.kompasiana.%om;&'(&;'2;'&;bullying-di-sekolah;.
di
Sekolah5.
diakses
pada
((
No#ember &'(& pukul (.'+ W3* iauskina, 3. 3., ju!ita, ., dan Soesetio, S. . &''/. 5en%et-gen%etan5 di mata sis!a;sis!i kelas ( S"A6 Naskah kognitif tentang arti, skenario, dan dampak 5gen%et-gen%etan5. Jurnal Psikologi Sosial , (& 8'(9, ( J (+
14