TUGAS JURNAL READING
OLEH :
MIRNA DAMAYANTI 21707039
PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR MAKASSAR 2018
BAB I RINGKASAN JURNAL
A. Pendahuluan
Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami dalam siklus reproduksi perempuan, proses tersebut kadangkala berupa pengalaman yang menyenangkan dan kadangkala tidak menyenangkan, kebanyakan ibu menjalani proses persalinan secara lancar, bila ibu menjalani persalinan dengan tenang dan rileks, otot rahim akan berkontraksi dengan adekuat. Pada saat proses persalinan bisa terjadi persalinan yang lama dan sulit yang mengakibatkan komplikasi pada ibu dan bayinya. Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan dan mempercepat lamanya Kala I persalinan dengan teknik non farmakologi, yaitu : pijatan atau massage, relaksasi nafas dalam, aroma terapi, hypnoterapi, akupresur dan perubahan posisi yang dipilih ibu dalam menghadapi persalinan kala I dan II sangat penting,
karena
posisi
yang
tepat
akan
membantu
meningkatkan
kenyamanan/menurunkan nyeri, meningkatkan kebebasan bergerak, dan kontrol diri ibu, juga mempengaruhi kondisi bayi dan kemajuan persalinan. Perubahan posisi juga dapat mempengaruhi perubahan ukuran dan bentuk panggul ibu, sehingga kepala janin dapat bergerak secara optimal di kalaI
persalinan, berotasi dan turun pada kala II. Dengan posisi tegak (Upright ), dapat mempengaruhi frekuensi, lama dan efisiensi dari kontraksi uterus. B. Metode
Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan post test only design. Lokasi penelitian adalah di RB Kartini dan RB Dewi Sartika. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang ada di RB Kartini dan RB Dewi Sartika. Di mana sampelnya dipilih berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Jumlah sampel sebanyak 64 orang yang terdiri dari kelompok intervensi sebanyak 32 orang dan kelompok kontrol sebanyak 32 orang. Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan pengukuran skala nyeri dengan Face Point Rating Scale (F.P.R.S), yaitu pengukuran nyeri dengan menggunakan 6 gambar profil kartun yang menggambarkan wajah yang sedang tersenyum, kurang bahagia, wajah sedih, sampai wajah ketakutan. Sedangkan untuk menilai lama persalinan kala I baik kelompok intervensi dan kelompok kontrol menggunakan lembar observasi dengan pengukuran jam. Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan program komputer dengan tahapan editing, coding, entry, dan tabulating . Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji T independent dengan tingkat kemaknaan 95 % (α 0,05) untuk membedakan nyeri persalinan antar kelompok intervensi dan kontrol serta membedakan lamanya kala I persalinan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
C. Hasil
Dari hasil analisis, didapatkan hasil pada ibu bersalin primipara kelompok intervensi didapatkan rata-rata nyeri persalinan 1,94, median 2,00, standar deviasi 0,619, dan nyeri terendah adalah 1 serta nyeri terpanjang adalah 3. Sedangkan pada ibu primipara kelompok kontrol didapatkan ratarata nyeri persalinan 3,34, median 3,00, standar deviasi 0,545, dan nyeri terendah adalah 3 serta nyeri terpanjang 5. Pada observasi kemajuan persalinan lama persalinan kala I pada ibu primipara kelompok intervensi didapatkan rata-rata lamanya kala I : 7,22 jam, median 7,00 jam, standar deviasi 2,028 dengan waktu terpendek 5 jam dan terpanjang 12 jam. Sedangkan ibu primipara kelompok kontrol didapatkan rata-rata lamanya kala I : 14,66 jam, median 14, standar deviasi 3,534, waktu terpendek 10 jam dan terpanjang 20 jam. D. Pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa ibu primipara pada kelompok intervensi, hasil observasi sakal nyeri persalinan dan FPRS rata-rata menunjukkan penurunan nyeri, hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis kerja gagal ditolak, terbukti ibu yang mendapatkan posisi Upright lebih rendah nyerinya daripada kelompok ibu primipara tanpa posisi Upright ( P value 0,000, α 5 %). Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Brenda (2006) yang menyatakan perubahan posisi selama proses persalinan bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan, menurunkan nyeri, dan membantu kemajuan
persalinan direkomendasikan dengan posisi hands-knees, berjalan, berdiri, dan berbaring miring, duduk di bola melahirkan. Menurut Martin (2002), posisi ibu selama persalinan dan posisi janin di uterus mempengaruhi kenyamanan ibu. Posisi tegak (up right ) yaitu berdiri, berjalan, duduk, jongkok pada persalinan kala I dapat menurunkan nyeri bagian belakang (low back pain) dibanding posisi supine. Pada persalinan primipara kelompok intervensi, hasil observasi terhadap lama persalinan kala I dengan jam, rata-rata menunjukkan lama kala I adalah 7,22 jam dengan standar deviasi 2,028, sedangkan ibu kelompok kontrol rata-rata lama kala I adalah 14,66 jam dengan standar deviasi 3,534. Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan peneliti dan hipotesis diterima. Lamanya kala I persalinan ibu primipara yang mendapat posisi Upright lebih cepat daripada ibu primipara yang tanpa posisi Upright ( P value 0,000, α 5 %). Hasil penelitian ini didukung oleh Norflok & Norwich (2006) menyatakan selama proses persalinan ibu menggunakan posisi Upright, proses persalinan waktunya lebih pendek, kontraksi uterus lebih termanage. Ini
membuktikan
bahwa
posisi
tegak
(upright )
efektif
membantu
mempercepat lamanya kala I persalinan pada ibu primipara. Berdasarkan hasil analisi bivariat terdapat perbedaan yang signifikan antara ibu bersalin primipara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hal ini bermakna bahwa posisi Upright dapat dijadikan standar untuk pertolongan persalinan normal karena dapat membantu ibu bersalin mempersingkat
lamanya kala I persalinan dan mengurangi rasa nyeri serta mencegah terjadinya komplikasi persalinan, seperti partus lama. E. Kesimpulan
Posisi upright lebih efektif mengurangi rasa nyeri persalinan pada ibu primipara. Kesimpulan ini didasarkan ibu yang mendapat posisi upright lebih rendah nyerinya daripada kelompok ibu primipara tanpa posisi upright . Posisi upright lebih efektif mempersingkat lamanya kala I persalinan pada ibu primipara. Kesimpulan ini didasarkan lamanya kala I persalinan ibu primipara yang mendapatkan posisi upright lebih cepat daripada ibu primipara tanpa posisi upright .
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Persalinan Normal
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam B. Penyebab Timbulnya Persalinan
Hal yang menyebabkan timbulnya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan faktor-faktor humoral, struktur rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi. Beberapa teori mengenai timbulnya persalinan yaitu : 1.
Teori penurunan hormon Terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron pada 1-2 minggu sebelum partus dimulai. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.
2.
Teori plasenta menjadi tua Hal tersebut akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang
menyebabkan
kekejangan
pembuluh
darah
hal
ini
akan
menimbulkan kontraksi rahim. 3.
Teori distensi rahim Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenter.
4.
Teori iritasi mekanik Di belakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus Frankerhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul konterkasi uterus.
5.
Induksi partus (Induction of labour) Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan : a.
Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis srvikalis dengan tujuan merangsang fleksus Frankerhauser
b.
Amniotomi : pemecahan ketuban
c.
Oksitosin drip : pemberian oksitosin menurut tetesan per infus.
C. Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
Sebelum
terjadinya
persalinan
sebenarnya
beberapa
minggu
sebelumnya wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan ( preparatory stage of labor ). Ini memberikan tenda-tanda sebagai berikut : 1.
Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
2.
Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3.
Perasaan sering-sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
4.
Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut “ false labor pains”.
5.
Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa bercamput darah (bloody show).
D. Tanda-tanda Inpartu
1.
Penipisan dan pembukaan serviks
2.
Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit)
3.
Cairan lendir bercampur darah ( show) melalui vagina Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah :
1.
Kekuatan mendorong janin keluar ( power ) : a. His (kontraksi uterus) b. Kontraksi otot-otot dinding perut c. Kontraksi diafragma d. Dan ligamentous action terutam ligamen rotundum
2.
Faktor janin
3.
Faktor jalan lahir
E. Kala Persalinan
1.
Fase kala I persalinan (Fase Pembukaan) Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I persalinan terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif : a. Fase laten pada kala I persalinan : 1) Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap. 2) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm. 3) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam. b. Fase aktif pada kala I persalinan : 1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terja di tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
2) Dari pembukaan 4 cm hingga pencapaian pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara) 3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin 2.
Fase Kala II persalinan (Kala Pengeluaran Janin) Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Gejala dan tanda kala II persalinan yaitu : a. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi b. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan atau vaginanya c. Perineum menonjol d. Vulva vagina dan sfingter ani membuka e. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah Tanda pasti kala II ditentukan melalui periksa dalam yang hasilnya adalah : 1) Pembukaan serviks telah lengkap 2) Terlihatnya kepala bayi melalui introitus vagina
3.
Fase Kala III Persalinan (Kala Pengeluaran Uri) Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Pada kala III persalinan, otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan vulume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam vagina. Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal dibawah ini :
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi fundus biasanya dibawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau alpukat dan fundus berada diatas pusat (seringkali mengarah ke sisi kanan) b. Tali pusat memanjang Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (Tanda Ahfeld) c. Semburan darah mendadk dan singkat Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah dalam ruang diantara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas. 4.
Fase Kala IV Persalinan Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah itu. Hal yang harus dilakukan setelah plasenta lahir yaitu : a. Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang uterus berkontraksi baik dan kuat b. Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan secara melintang dengan pusat sebagai patokan. Umumnya, fundus uteri setinggi atau beberapa jari dibawah pusat c. Perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan d. Periksa
kemungkinan
perdarahan
dari
robekan
(laseras
atau
episiotomi) perineum e. Evaluasi keadaan umum ibu f. Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama persalinan kala empat di bagian belakang partograf, segera setelah asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan.
BAB III ANALISIS JURNAL
A. Judul
Pengaruh Posisi Tegak (Upright ) terhadap Rasa Nyeeri dan Lamanya Kala 1 Persalianan Ibu Primipara. Kritik : Penulisan judul jurnal cukup jelas karena terdapat variabel dependen dan independen, tapi dalam judul jurnal, peneliti tidak mencantumkan tempat penelitian beserta tahun penelitian. B. Nama peneliti
Titi Astuti, Mashaurani Yamin Kritik : Pada bagian nama, peneliti tidak mencantumkan progrma studi yang sedang ditempuh. C. Abstrak
Abstrak pada jurnal penelitian ini, sudah memenuhi kriteria penulisan abstrak karena pada abstrak jurnal penelitian ini menyajikan 174 kata yang telah merangkum tujuan,metode, hasil dan kesimpulan. Kata kunci pada abstrak sudah sesuai dengan jurnal penelitian tersebut. D. Pendahuluan
Peneliti telah mencantumkan latar belakang penelitian dengan memasukan data angka serta teori yang mendukung judul peneltian sehingga data ini dapat menjadi latar belakang
untuk penelitian tersebut.
Pada
pendahuluan tersebut peneliti juga mencantumkan tujuan penelitian tersebut
dilakukan. Namun, peneliti tidak mencantumkan penelitian sejenis yang telah dilakukan untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan. E. Metode Penelitian
Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan post test only design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang ada di RB Kartini dan RB Dewi Sartika. Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang memenuhi kriteria inklusi. Adapun jumlah sampel adalah 32 orang untuk kelompok intervensi dan 32 orang untuk kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling (purposive sampling). Peneliti menggunakan alat pengumpul data untuk pengukur skala nyeri dengan Face Poin Rating Scale (F.P.R.S). Sedangkan untuk menilai lama persalinan kala 1 baik kelompok intervensi dan kelompok kontrol di observasi pada lembar observasi dengan pengukuran jam. Pengolahan dan analisis data penelitian ini menggunakan program komputer, yaitu proses editing, coding, entry dan tabulating . Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji T independent dengan tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Kritik : Alur di dalam metode penelitian sudah sesuai dan jelas. Peneliti telah menjabarkan
secara
berurutan
mengenai
metode
penelitian,
teknik
pengambilan sampel, instrumen penelitian dan pengolahan data. Peneliti juga mencantumkan tempat dan tanggal penelitian.
F.
Hasil dan Pembahasan
Keterkaitan antara hasil dan teori telah tergambar jelas pada hasil dan pembahasan yang dituliskan oleh peneliti, peneliti telah mencantumkan teori yang ada dengan hasil yang didapat dan terdapat kesesuaian antara kedua hal tersebut. Peneliti juga mencantumkan
perbandingan hasil yang didapat
dengan hasil penelitian yang telah ada sebelumnya. G. Kesimpulan
Peneliti telah menuliskan kesimpulan dengan terperinci dan cukup jelas. Pada kesimpulan ditemukan jawaban dari tujuan penelitian tersebut. Namun di kesimpulan peneliti tidak mencantumkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta peneliti tidak mencantumkan jawaban dari hipotesis penelitian. H. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun sesuai abjad. Terdapat beberapa sumber yang ada di teori, tapi tidak disebutkan pada daftar pustaka. I.
Kelebihan
1.
Penggunaan bahasa dan penjelasan dari hasil penelitian juga mudah dipahami.
2.
Data penunjang yang dicantumkan sinkron dengan judul penelitian yang diteliti.
J.
Kekurangan
1.
Pada penelitian ini judul jurnal belum memenuhi standar penulisan judul penelitian karena tidak dicantumkan tempat penelitian.
2.
Peneliti juga tidak mencantumkan program studi yang sedang ditempuh.
3.
Pada latar belakang, peneliti tidak mencantumkan data penelitian sebelumnya sebagai penunjang penelitian.
4.
Pada bagian daftar pustaka, terdapat sumber yang ada diteori tapi tidak terdapat di daftar pustaka begitu pun sebaliknya.
K. Implikasi
1.
Dari segi preventif, penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat program antenatal education terhadap ibu hamil.
2.
Dengan adanya penelitian dapat menambah wawasan
bagi tenaga
kesehatan metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kejadian lama kala persalinan pada ibu hamil, terutama pada ibu primipara. 3.
Dapat dijadikan bahan masukan untuk pertolongan persalinan normal dengan posis upright ibu dapat menjalani proses persalinan dengan aman.
4.
Dapat dijadikan standar untuk pertolongan persalinan normal karena dapat membantu ibu bersalin mempersingkat lamanya kala I persalinan dan mengurangi rasa nyeri serta mencegah terjadinya komplikasi persalinan seperti partus lama.