BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Sekolah Menengah Kejuruan atau biasa disebut SMK merupakan sekolah khus khusus us yang yang akan akan meng mengha hasil silka kan n lulu lulusan san yang yang siap siap untu untuk k beke bekerja rja.. Untu Untuk k meng menghas hasil ilka kan n lulu lulusan san yang yang siap siap beke bekerj rjaa ini, ini, SMK SMK haru haruss bena benarr memb membuat uat perencanaan yang matang dalam mempersiapkan siswa-siswanya. Dalam hal ini siswa akan dibekali yakni ketermapilan kognitif serta keterampilan psikomotor. Untuk mendapatkan keterampilan kognitif sekolah bisa dapat memberikan materi dengan dengan berada berada dikelas dikelas.. Sedang Sedangkan kan untuk untuk aspek aspek psikom psikomoto otorr bisa bisa didapat didapatkan kan dengan melakukan praktek di bengkel dan indrustri. engkel memiliki peran penting dalam hal mempersiapkan peserta didik untuk mendapatkan keahlian dibidang yang di pelajari. engkel yang baik juga akan menjadi tempat belajar yang baik pula bagi peserta didik. Untuk bidang teknik mesin banyak hal yang harus dipelajari dibengkel. !idak terkecuali ketika melakukan praktikum kerja bangku. Dengkel memiliki peran penting dalam hal pembelajaran peserta didik, oleh kare karena na itu itu pere perenc ncaa aan n yang yang baik baik untu untuk k peng pengad adaa aan n beng bengke kell juga juga haru haruss di rencanakan rencanakan dengan dengan matang-matang matang-matang tak terkecuali terkecuali untuk bengkel bengkel kerja bangku. bangku. Dalam perencanaan ini sangat penting untuk dilakukan sebagai wujud kerangka pikir bengkel tersebut akan seperti apa, baik ketika perencaan dan pengelolaan. Dengan demikian perencanaan didalam pembuatan suatu bengkel kerja bangku harusl haruslah ah direnca direncanak nakan an secara secara matang matang agar agar dalam dalam hal memberi memberikan kan pelahj pelahjara aran n maupun ketika praktikum dalam belajar dapat maksimal.
B. Tujuan
!ujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut. ". Menjelaskan Menjelaskan struktur struktur organisasi organisasi bengkel bengkel kerja bangku bangku #. Menjelaskan Menjelaskan mesin$pe mesin$peralatan ralatan yang yang dibutu dibutuhkan hkan bengk bengkel el kerja bangku bangku %. Menjela Menjelaska skan n ruang ruang bengk bengkel el kerja kerja bangk bangku u &. Menjelaskan Menjelaskan layout layout peralatan peralatan$mesin $mesin bengkel bengkel kerja bangku bangku
1
'. Menjel Menjelask askan an kebu kebutu tuha han n listri listrik, k, air, air, dan dan pemb pembua uang ngan an limb limbah ah beng bengkel kel kerj kerjaa bangku (. Menjelaskan Menjelaskan keselamatan keselamatan kerja pada bengkel bengkel kerja kerja bangku bangku ). Menjelaskan Menjelaskan alat-alat alat-alat keselamatan keselamatan kerja pada bengkel bengkel kerja bangku bangku *. Menjela Menjelaska skan n tata tertip tertip beng bengkel kel kerja kerja bang bangku ku
2
'. Menjel Menjelask askan an kebu kebutu tuha han n listri listrik, k, air, air, dan dan pemb pembua uang ngan an limb limbah ah beng bengkel kel kerj kerjaa bangku (. Menjelaskan Menjelaskan keselamatan keselamatan kerja pada bengkel bengkel kerja kerja bangku bangku ). Menjelaskan Menjelaskan alat-alat alat-alat keselamatan keselamatan kerja pada bengkel bengkel kerja bangku bangku *. Menjela Menjelaska skan n tata tertip tertip beng bengkel kel kerja kerja bang bangku ku
2
BAB II PERENCANAAN BENGKEL KERJA BANGKU
A. Stru Struktur ktur Organ Organiai iai Bengke Bengkell Kerja Bangku Bangku
B. !ein"Per !ein"Peralata alatan n #ang Di$utu%kan Di$utu%kan Bengkel Bengkel Kerja Bangku Bangku untuk Ju&la% Per Kela '( Orang
+o +ama lat$ ahan
umlah
. " # % & ' ( ) * 0
* "( "( & & & " " #
Meja angku a agum iasa a agum putar Mesin /erinda or meja$bangku or lantai or radial Mesin pres 1aron
3
"2 "" "# "% "& "' "( ") "* "0 #2 #" ## #% #&
Meja rata Kikir, ermacam-macam bentuk, ukuran dan kekasaran /ergaji tangan !ap Snei !angkai tap !angkai snei Skrap tangan bermacam bentuk Stempel huruf dan angka e3el protactor angka sorong atang penggores 4 lock Mistar baja Siku
# %# "( * set * set * * "( # set * "( * * "( "(
C. Ruang Bengkel Kerja Bangku
erikut merupakan karakteristik ruang bengkel 1rogram Keahlian !eknik 1ermesinan menurut 1ermendiknas +o.&2 !ahun #22* tentang Standar Sarana dan 1rasarana untuk SMK$MK. ".
uang praktik 1rogram Keahlian !eknik 1emesinan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran5 pekerjaan logam dasar, pengukuran dan pengujian logam, membubut lurus, bertingkat, tirus, ulir luar dan dalam, memfrais lurus, bertingkat,
roda gigi,
menggerinda-alat,
dan
pengepasan$pemasangan komponen. #.
6uas minimum ruang praktik 1rogram Keahlian !eknik 1emesinan adalah #** m7 untuk menampung %# peserta didik yang meliputi5 area kerja bangku (& m7, ruang pengukuran dan pengujian logam #& m7, area kerja mesin bubut (& m7, area kerja mesin frais %# m7, area kerja gerinda %# m7, ruang kerja pengepasan #& m7, ruang penyimpanan dan instruktur &* m7. ika suatu ruang praktik hanya dikhususkan untuk pekerjaan kerja bangku saja, maka deskripsinya adalah sebagai berikut.
".
rea kerja bangku memiliki standar minimum rasio antara luas area kerja dalam satuan meter persegi dibanding jumlah peserta didik adalah * 5 ".
#.
Dengan kata lain, dengan jumlah siswa %# orang, maka dibutuhkan area kerja seluas #'( m7 ditambah ruang penyimpanan dan ruang instruktur seluas &* m7.
4
%.
Sehingga total luas minimum ruang bengkel kerja bangku untuk menampung %# orang siswa adalah %2& m7.
&.
6ebar minimum area kerja bangku adalah * m7.
D. Layout Bengkel Kerja Bangku
erikut merupakan rancangan layout bengkel praktik kerja bangku. 6uas bangunan adalah ##" m #. Masing-masing meja kerja berjarak # m antara satu sama lain. Meja rata ditempatkan di dekat meja guru agar guru bisa dengan mudah mengawasi dan memberikan arahan pada siswa yang sedang memeriksa kerataan permukaan benda kerja. Mesin bor dan mesin gerinda diletakkan secara selangseling dan masing-masing berjarak " m antara satu sama lain. 1eletakannya pada bagian ruangan yang jauh dari pintu ruangan. Ukuran panjang bagian dalam gudang adalah ( m, agar dapat menyimpan bahan seperti pipa$batangan baja atau logam lain yang umumnya dijual di pasaran dengan panjang ( m 8panjang aktualnya kurang dari ( m9. Di bagian depan toilet dilengkapi dengan wastafel agar tidak perlu masuk ke dalam toilet untuk mencuci tangan. uang peralatan juga difungsikan sebagai ruang guru. 1 disediakan di empat titik berbeda yang mudah dijangkau di dalam ruang kerja, serta " unit 1 disediakan di dalam gudang. !iga buah kotak 1%K disediakan dan diletakkan masing-masing di gudang, di ruang kerja, dan di dalam ruang peralatan. engkel kerja bangku tersebut dilengkapi dengan jendela kaca dan 3entilasi di sekeliling dinding. da tiga buah pintu untuk akses masuk$keluar ruang kerja dari luar bengkel. Satu pasang daun pintu pintu kupu tarung sebagai pintu utama, satu pintu berjenis rolling door dengan lebar % m sebagai pintu kedua dan sebagai akses untuk mengeluarkan atau memasukkan barang-barang berukuran besar agar lebih leluasa. Serta satu buah pintu di dekat gudang sebagai pintu tambahan dan pintu darurat. /udang dilengkapi dengan dua buah pintu, yang pertama adalah pintu berjenis rolling door dengan lebar pintu selebar ruangan gudang, dan yang kedua pintu berjenis sliding door 8pintu geser9 sebagai akses antara gudang dan ruang kerja. 1intu tersebut dibuat sebagai pintu geser
5
agar tidak terlalu memakan tempat, dan diposisikan lurus dengan lorong antar meja kerja.
Keterangan5 ".
uang Kerja
#.
Meja Kerja dan agum
%.
Meja /uru
&.
1apan !ulis dan Screen
'.
Meja ata
(.
Mesin or
).
Mesin /erinda
*.
1 8lat 1emadam pi ingan9
0.
/udang
"2. ak ahan Kerja "". uang 1eralatan dan uang /uru "#. ak 1eralatan "%. !oilet "&. :astafel "'. Kotak 1%K "(. Mesin /ergaji
E. Ke$utu%an Litrik) Air) Dan Pe&$uangan Li&$a%
Didalam suatu bengkel kebutuhan listrik, air dan pembuangan limbah menjadi hal yang penting dikarenakan tiga komponen ini menjadi saran
6
pendukung yang bisa dikatan wajib ada. Didalam bengkel kerja bangku kemungkinan menggunakan alat atau mesin yang menggunakan listrik lebih sedikit dibandingkan dengan bengkel lainnya. ;al ini bisa dilihat dari identifikasi alat-alat yang telah diuraikan sebelumnya.
*. Peng+rganiaian Bengkel Kerja Bangku
Daftar Kebutuhan ahan 8Dihitung berdasarkan kebutuhan " tahun9 +o
enis 1raktik
+ama
7
Satuan
umlah
. "
#
Kerja bangku 8Dasar dan 6anjut9 a. Menggergaji b. Memahat c. Mengebor d. Mereamer e. 1engasahan f. Membuat ulir g. Menyekrap tangan h. 1embengkokkan logam !eknik gerinda a. Menggerinda bidang rata, siku, miring dan menyudut. b. Menggerinda silinder bagian luar dan dalam c. Menggerinda alat potomg
ahan$Deskripsi ". esi a. entuk segi empat ukuran p = l > ?"22 = %2 mm b. entuk segi empat ukuran p = l > ? "' = "' mm c. entuk segi empat ukuran p = l > ? #' = #' mm d. ulat @ ? * - "2 mm ". esi a. Segi empat ? "2 = #' mm b. ulat @ ? #' mm
m
? "(
m
? "(
m
? "(
m
? "(
m
? "(
m
? "(
Dalam mengeluarkan bahan praktik harus mengisi kartu pengeluaran bahan. uga dalam bengkel kerja bangku ini terdapat prosedur dalam peminjaman alat$bahan dengan menggunakan kartu peminjaman
8
KARTU PENGELUARAN BAHAN ,!ATERIAL-
;ari
5
!anggal
5
Kegiatan 1raktik 5 Kelas
5
/uru 1raktik
5
+o. " # dst
ahan$Material
Spesifikasi
umlah
1enanggung awab,
8AAAAAAA..9
KARTU PINJA!AN"PENGE!BALIAN ALAT"BAHAN
+ama
5
urusan
5
Kelas
5
+o. " # %
+ama lat$ahan
umlah
Malang, AAAAAAA.. Mengetahui5
1eminjam,
8AAAAAAAAA.9
8AAAAAAAA.9
1rosedur peminjaman dan pengambilan alat$bahan
9
Mengembalikan alat/bahan
&!ang "lat/bahan $an '((lman
Membersihkan "lat/ahan #ang $i%injam
Prakkan Pinjam "lat/ahan
Prakkan Melak!kan PrakkKerja engkel
Selesai Kegiatan Prakk/Kerja engkel
G. Pe&eli%araan Bengkel Kerja Bangku
1erawatan adalah usaha yang dilakukan terhadap mesin atau peralatan agar selalu siap digunakan. 1erawatan dimaksudkan agar laju kerusakan dapat ditahan serta kerusakan fatal dapat dihindari. 1erawatan pada mesin bisa dilakukan setiap hari atau secara periodic. 1erawatan itu sendiiri dilakukan dengan memisah antara perawatan peralatan dan bangunan.
1. Pemeliharaan Terhadap Peralatan
1emeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan sadar untuk menjaga agar suatu peralatan selalu dalam keadaan siap pakai atau tindakan melakukan perbaikan sampai pada kondisi peralatan tersebut dapat bekerja kembali. Secara garis besar pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 5 pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tak terencana. a. Pe&eli%araan Terenana , planned maintenance-
1emeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di waktu yang akan datang. Dalam pemeliharaan terencana terdapat unsur pengendalian dan unsur pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
10
1emeliharaan
terencana
merupakan
bagian
dari
sistem
manajemen
pemeliharaan yang terdiri atas pemeliharaan pre3entif, pemeliharaan prediktif, dan pemeliharaan korektif. 1emeliharaan pre3entif adalah pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang dilakukan sebelumnya. !ujuannya untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi kondisi normal. 1ekerjaan yang dilakukan dalam pemeliharaan pre3entif adalah 5 mengecek, melihat, menyetel, mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain yang bukan penggantian suku cadang berat. 1emeliharaan pre3entif membantu agar peralatan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang menjadi ketentuan pabrik pembuatnya. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pemeliharaan pre3entif dilakukan secara rutin dengan berdasarkan pada hasil kinerja alat yang diperoleh dari pekerjaan pemeliharaan prediktif atau adanya anjuran dari pabrik pembuat alat tersebut. pabila pemeliharaan pre3entif dikelola dengan baik maka akan dapat memberikan informasi tentang kapan mesin atau alat akan diganti sebagian komponennya. 1roses peralihan dari pemeliharaan yang bersifat kadang-kadang dan sembarangan atau bahkan tidak ada pemeliharaan sama sekali menuju kepada pemeliharaan terencana yang dengan sengaja melakukan pemeliharaan secara rutin memerlukan waktu, tenaga, dan pekerjaan tambahan di luar pekerjaan biasanya. +amun berdasarkan pengalaman, hal tersebut akan terjadi pada awal pekerjaan saja dan selanjutnya apabila sistem tersebut telah berjalan, maka akan lebih mudah dalam menangani pemeliharaan setiap peralatan sehingga diharapkan dapat memiliki efisiensi yang tinggi.
$. Pe&eli%araan tak terenana
11
1emeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen system pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak terencana atau darurat 8emergency maintenance9. 1ada
umumnya
metode
yang
digunakan
dalam
penerapan
pemeliharaan adalah metode darurat dan tak terencana. Metode tersebut membiarkan kerusakan alat yang terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan kembali peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau reparasi. 1emeliharaan tak terencana jelas akan mengganggu proses produksi dan biasanya biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan jauh lebih banyak disbanding dengan pemeliharaan rutin.
. Tujuan Pe&eli%araan Rutin
Dalam setiap tindakan pemeliharaan, tujuan pokoknya adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan dan mencegah adanya perubahan fungsi alat serta mengoptimalkan usia pakai peralatan. eliabilitas alat dan kinerja yang baik hanya dapat dicapai dengan melakukan program pemeliharaan yang terencana. Selain untuk alasan reliabilitas dan kinerja alat, program pemeliharaan terencana juga mempunyai beberapa keuntungan yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan, standardisasi, keamanan kerja dan semangat kerja. 1ada aspek keuangan sudah jelas bahwa kerusakan yang terlalu cepat pada peralatan akan mengakibatkan pengeluaran yang tidak terencana. ;al tersebut juga akan berakibat terhadap perencanaan fasilitas lainnya tidak mungkin dapat berjalan tanpa didukung peralatan yang bekerja secara efisien. pabila peralatan dioperasikan hingga mendekati rusak atau bahkan rusak sama sekali tanpa adanya pemeliharaan, maka mungkin saja dapat membahayakan dan mencelakakan. anyak kerugian yang timbul akibat kecelakaan, bukan hanya manusia, tetapi hilangnya waktu, tenaga dan biaya. endahnya tingkat pemeliharaan dan tingginya resiko kecelakaan berakibat
12
kurang bergairahnya orang lain untuk melanjutkan pekerjaan dan akan menurunkan produkti3itas kerja. Secara garis besar terdapat empat tujuan pokok pemeliharaan pre3entif yaitu 5 a. Memperpanjang usia pakai peralatan. ;al tersebut sangat penting terutama apabila dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan memelihara sebagian dari peralatan tersebut. :alaupun disadari bahwa kadangkadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat lebih murah apabila alat yang akan dirawat sudah sedemikian rusak. b. Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula c. Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat, adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat. d. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
/. Site& Pe&eli%araan Rutin
Untuk memenuhi prosedur pemeliharaan baku, harus disiapkan data pemeliharaan dan mulai dengan pertanyaan sederhana yaitu5 peralatan apa yang
akan
dirawatB
dimana
lokasi
penyimpanan
alatB
bagaimana
merawatnyaB dan kapan akan dirawatB 0. Peralatan #ang 1erlu 1e&eli%araan
Sebelum
sistem
pemeliharaan
terencana
diterapkan,
harus
diketahui peralatan apa saja yang sudah ada dan berapa jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat dimulai dengan suatu daftar in3entaris yang lengkap untuk menjawab pertanyaan di atas. ;al tersebut merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai tugas pertama untuk menyusun system pemeliharaan yang baik. Daftar in3entaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan sangat berguna untuk sistem pemeliharaan terencana. Selanjutnya daftar in3entaris peralatan tersebut dikelompokkan menjadi sejumlah kelompok yang sesuai dengan jenisnya.
13
Sebagai contoh 5 kelompok alat-alat tangan, alat-alat khusus 8Special ser3ice tool$SS!9, alat-alat ukur dan sebagainya.
(. L+kai 1en#i&1anan alat
1enempatan
tiap
peralatan
harus
jelas
sesuai
dengan
pengelompokannya sehingga memudahkan dalam pencarian alat tersebut. pabila terjadi pemindahan alat hendaknya bersifat sementara dan setelah selesai digunakan dapat dikembalikan pada tempat semula. 1enyimpanan alat dan perkakas dapat dilakukan pada 5 panel alat, ruang gudang, ruang pusat penyimpanan, dan kit alat-alat. ". 1anel alat 8tool panel9 anyak pekerja yang lebih senang menggunakan panel alat untuk menyimpan dan meletakkan alat-alat. 1ada umumnya yang diletakkan pada panel alat adalah sekelompok alat sejenis tetapi yang berbeda ukurannya misal obeng atau tang dari berbagai ukuran. Dengan panel alat tersebut petugas peminjaman alat lebih mudah mengontrolnya. 1anel alat dapat diatur letaknya menurut keseringan penggunaan yang disusun dalam rentangan warna yang kontras atau dalam warna-warna kombinasi yang serasi. #. uang gudang alat Kadang-kadang tidak cukup dinding untuk meletakkan panel alat tersebut. Disamping itu penggunaan panel alat juga tidak sesuai dengan sifat alat karena ada alat yang tidak baik untuk disimpan di udara terbuka. Untuk menyimpan alat yang mempunyai sifat demikian diperlukan almari kecil atau ruangan penyimpanan. %. uang pusat penyimpanan Cara lain untuk menyimpan alat dan perkakas adalah menggunakan ruang pusat penyimpanan alat dan perkakas. uangan tersebut dapat digunakan untuk menyimpan berbagai alat untuk keperluan semua jenis alat yang ada. 1enyimpanan dengan cara ini lebih baik karena petugas peminjaman alat dapat dengan mudah mengadakan pengawasan.
14
Kelemahannya ruang pusat tersebut tidak dapat dekat dengan semua jenis kegiatan yang memerlukan. &. Kit alat-alat Kit alat-alat didesain untuk pekerja secara indi3idual, berisi sejumlah alat yang lengkap untuk suatu kegiatan perbaikan$ser3is. Kebaikan kit alat alat tersebut bahwa siapa saja yang membutuhkan dapat dipenuhi dengan segera tanpa harus memilih jenis-jenis alat yang diperlukan untuk saat itu.
'. Pr+e/ur 1e&eli%araann#a
1emeliharaan pre3entif memerlukan suatu daftar seperti halnya pekerjaan rutin, mencakup 5 jadwal pemeliharaan peralatan, data hasil pengetesan, peralatan khusus 8apabila diperlukan9, keterangan pengisian pelumas, buku petunjuk pemeliharaan, tingkat pengetahuan pekerja terhadap pekerjaan tersebut. Untuk memberikan informasi kepada bagian pemeliharaan, maka tiap jadwal pemeliharaan dibuat pada kartu control atau formulir yang dapat memberi informasi dengan jelas. 1ada setiap jadwal pemeliharaan dituliskan identifikasi alat dengan nomor sandi, nama alat, nomor pengganti, dan tanggal pemasangan pertama serta pengerjaan perawatan yang telah dilakukan.
15
2. 3aktu 1e&eli%araan
1emeliharaan rutin dilakukan secara periodic dengan selang waktu tertentu berdasarkan hitungan bulan, hari atau jam. Selang waktu hari atau bulanan dicatat seperti 5 periodik " bulanan > " , % bulanan > % , ( bulanan > ( atau periodik waktu "#2.222 jam, '.222 jam, atau ".222 jam. !anggal pekerjaan pemeliharaan dicatat pada papan kontrol yang diletakkan di ruang penaggung jawab dan pencatatan tanggal pekerjaan dilakukan pula pada lembar data peralatan.
dan diramalkan waktu pakai
alat,
sehingga dapat
direncanakan untuk menggantinya pada saat yang ditentukan.
4. Ra&$u5ra&$u Pe&eli%araan Peralatan
1emeliharaan peralatan sangat erat kaitannya dengan masalah pemakaian, perbaikan, dan penyimpanan serta pengadministrasiannya. a9 1erbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat dikerjakan sendiri oleh pekerja dan perbaikan khusus yang harus dilakukan oleh ahlinya. 1eralatan yang diketahui rusak harus dipisahkan dan ditindaklanjuti. b9 1enyimpanan peralatan berorientasi pada prinsip kebersihan dan prinsip identifikasi. Kebersihan mencakup persyaratan sifat kering dan tidak lembab. ambu-rambu penyimpanan peralatan adalah sebagai berikut 5 8"9 1eralatan percobaan disimpan menurut jenisnya 8alat percobaan isika, Kimia, dsb.9 8#9 1eralatan percobaan yang bersifat umum sebagai alat aneka guna disimpan
di
tempat
khusus
yang
mudah
dan
cepat
mendapatkannya. 8%9 1eralatan yang memerlukan perlindungan dengan lapisan cat atau pelumas perlu selalu diperiksa fungsi pelapisannya. 8&9 1eralatan yang mempersyaratkan kondisi kering harus selalu diperiksa tentang kelembaban tempat peyimpanannya.
16
8'9 1eralatan yang terbuat dari logam, plastik, atau kayu yang pipih dan relatif panjang disimpan dalam posisi terletak mendatar$tidur untuk menghindari pelengkungan tetap. 8(9 1eralatan yang berbentuk memanjang dan rapuh, dalam mobilitas pemindahannya harus selalu dibawa dalam posisi tegak. c9 1emeliharaan
dan
pencegahan
kerusakan
dilakukan
dengan
pemeriksan secara rutin dengan penjadwalan yang pasti. Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan, bulanan dan seterusnya. Dengan pemeriksaan yang rutin dan terus menerus, maka setiap gejala kerusakan akan segera dapat dideteksi dan ditindaklanjuti. d9 1engadministrasian pengendalian
dalam
peralatan hal
dilakukan
untuk
mempermudah
pemakaian$penggunaan,
penyimpanan,
perbaikan, perawatan dan pengadaan peralatan baru. 1engendalian pengelolaan dan pengadmistrasian memerlukan perangkat instrument yang berupa buku, lembar dan kartu, meliputi 5 ". Kartu stok E warna kartu dibedakan untuk masing-masing jenis peralatan sesuai dengan pengelompokkannya. #. uku in3entaris E memuat nomor sandi, nama alat, ukuran, merek$tipe, produsen, asal tahun, jumlah dan, kondisi %. Daftar peralatan E memuat kode, nama alat, dan jumlah alat &. uku harian E digunakan untuk mencatat setiap kejadian yang terjadi dan yang berkaitan dengan kegiatan di tempat kerja.
2. Pemeliharaan Terhadap Bangunan
Selain melakukan perawatan atau pemeliharaan pada peralatan, didalam suatu bengkel yang perlu diperhatikan yakni perawatan bangunan. angunan ini menjadi instrumen penting dalam suatu bengkel. angunan baik akan mendung kinerja dari proses di dalam bengkel tersebut. Sebab bagaimanapun baiknya dan banyaknya peralatan yang ada di dalam bengkel akan tetapi bangunan mengalami kerusakan hal ini akan sangat fatal pada peralatan tersebut. Fleh karena itu di dalam bengkel haruslah juga memprogram pemeliharaan gedung bengkel sehingga tetap memenuhi syarat kekuatan, kebersihan dan keindahan.
17
Untuk gedung telah dibuat sedemikian rupa seperti apa yang telah dijelaskan pada layout. Untuk desain gedung pada bengkel dibangun seperti gedung yang biasanya pada sekolah kejuruan. +o "
spek 1erawatan /edung Kebersihan 6antai
:aktu Setiap hari setelah
1etugas Siswa praktik
#
kegiatan praktik Kebersihan Meja Kerja dan Setiap hari setelah
Siswa praktik
%
agum Kebersihan !oliet
&
Kebersihan
'
6angit-langit 1emeriksaan
(
Dinding 1erawatan
kegiatan praktik Setiap hari
4entilasi
dan
Kerusakan
1etugas
Setiap satu minggu
kebersihan 1etugas
sekali Setiap " bulan sekali
kebersihan Kepala bengkel
' tahun sekali
atau /uru praktik Kepala bengkel
Dinding
81engecatan9
atau /uru praktik 81enanggung
)
1erbaikan Dinding
Sesegera mungkin
awab9 Kepala bengkel
setelah adanya
atau /uru praktik
laporan$temuan
81enanggung awab9
18
BAB III KESELA!ATAN KERJA PADA BENGKEL KERJA BANGKU A. Keela&atan Kerja Pa/a Bengkel Kerja Bangku
Konsep Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja K% adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Dalam pelaksanaannya K% adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan 1K yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja. Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut5 0. ;GD 8Sumber ahaya9, Suatu keadaan yang memungkinkan $ dapat
menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada (. D+/H 8!ingkat ahaya9, 1eluang bahaya sudah tampak 8kondisi bahaya
sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan pr3entif. '.
diinginkan, yang dapat$telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan$struktur. 4. CC
8manusia$benda9
Dalam K% ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu 5 a. turan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja $. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja . esiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Sasaran dari K% adalah 5 a. Menjamin keselamatan operator dan orang lain $. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
19
. Menjamin proses produksi aman dan lancar
B. Alat 5 alat Keela&atan Kerja Pa/a Bengkel Kerja Bangku
a9
lat 1elindung Diri 81ersonal 1rotecti3e HIuipment9 ".
Kaca mata Safety
#.
1elindung :ajah
%.
1akaian Kerja
&.
Sepatu Safety
'.
Sarung !angan
(.
Masker
b9
lat 1emadam Kebakaran
c9
1ertolongan 1ertama Kecelakaan dalam engkel Kerja angku
C. Tata Terti$ Bengkel Kerja Bangku
. 1raktek Kerja angku ". 1raktek berlangsung setiap satu minggu sekali sesuai dengan jadwal pemelajaran dimana tiap-tiap kelompok kerja terdiri atas sejumlah siswa dalam satu kelas #. umlah hari praktek ditentukan berdasarkan jumlah waktu efektif praktek selama " semester dengan jumlah kelompok kerja %. Dalam tiap semester siswa wajib mengikuti program tersebut secara penuh dan diatur oleh sekolah bersama 1rogram Keahlian
. :aktu 1elaksanaan 1raktek ". 1raktek Kerja bangku berlangsung pada hari Senin sampai dengan hari Sabtu sesuai dengan jadwal 1emelajaran 1roduktif #. 1raktek bengkel pagi 5 a. 1raktek bengkel pagi dimulai pukul 2).22 !H1! dan diakhiri pukul "%.#2, kecuali hari jumat pada pukul "2.%2 :< b.
20
c. Selama jam istirahat, peserta diijinkan untuk melaksanakan praktek dengan ijin instruktur dan atau toolman d. 1embersihan mesin dan perkakas bengkel 8cleaning9 5
Cleaning dilakukan "' menit sebelum praktek berakhir untuk hari senin s$d sabtu dan dilaksanakan oleh semua siswa yang terlibat praktek
Siswa D<6+/ meninggalkan bengkel sebelum bengkel dalam keadaan bersih,aman dan alat tertata rapi sebagaimana mestinya
e. Setiap akhir praktek boleh dilakukan o3erlaping$jam tambahan dengan persetujuan instruktur dan toolman %. 1raktek sore hari 5 a. 1raktek sore hari dimulai pukul "%.22 tepat dan diakhiri pukul ").22 :< b.
Cleaning dilakukan "' menit sebelum praktek berakhir untuk hari senin s$d sabtu dan dilaksanakan oleh semua siswa yang terlibat praktek
Siswa D<6+/ meninggalkan uang bengkel sebelum bengkel dalam keadaan bersih, aman dan alat tertata rapi sebagaimana mestinya
e. !eori berlangsung di dalam bengkel dan atau diluar bengkel yang waktunya diatur sendiri oleh guru mata diklat$instruktur f. am-jam diluar ketentuan tersebut dapat dipergunakan untuk melunasi jam minus, melaksanakan kompensasi dan atau menabung jam plus untuk dikemudian hari diambil dengan persetujuan$perintah instruktur
C. Sistem 1raktek Kerja angku ". !ahap < 8kelas <9 5 Difokuskan untuk kerja logam dasar,pengenalan alat$mesin dalam rangka pembentukan karakter siswa
21
#. !ahap << 8kelas # 9 5 Merupakan tahap lanjutan dari kerja logam dasar dan di fokuskan untuk pekerjaan kerja bangku dasar, pembuatan produk sederhana serta pengenalan kualitas %. !ahap <<< 8kelas %9 5 Merupakan tahap akhir dari proses pengerjaan logam dan difokuskan pada pekerjaan-pekerjaan komplek dan pesiapan Ujian Kompetensi +asional 8ujian praktek9 dan Ujian +asional Kejuruan 8teori kejuruan9 &. Syarat-syarat untuk menempuh masing-masing tingkat adalah harus bebas tanggungan$tugas$remidi dari tingkat sebelumnya dan diatur dalam instruksi kerja masing-masing 1rogram Keahlian
D. 1akaian 1raktek Umum ". Setiap siswa yang datang ke bengkel dalam rangka urusan praktek maupun yang lain ;US berpakaian sopan dan rapi 8berbaju seragam sekolah dan bersepatu9 #. Siswa D<6+/ berambut panjang dan atau berkuku panjang. 1anjang rambut maksimal diatas kerah dan tidak menutupi mata dan tidak diwarna !eori ". Selama mengikuti teori, siswa :< berpakaian sopan dan rapi 8seragam pada hari tersebut lengkap dengan atribut dan bersepatu 9 #. Selama mengikuti teori, siswa D<6+/ memakai topi dan atribut yang bukan merupakan identitas sekolah 1raktek engkel ". Setiap siswa ;US berpakaian seragam praktek yang warna dan modelnya sudah ditentukan, bersepatu tertutup, berkacamata bening bagi yang mengoperasikan mesin dan atau pakaian yang dipersyaratkan dalam
22
H. 1elaksanaan Ujian ". Ujian adalah cara menilai tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah dipelajari sebelum berlanjut pada kompetensi yang lebih tinggi #. Semua siswa :< mengikuti ujian sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan %. Ujian dilaksanakan melalui % tahap 5 a. !ahap < 5 merupakan ujian akhir kompetensi yang dilaksanakan pada tiap akhir kompetensi$akhir pembelajaran yang mekanismenya ditentukan oleh guru mata diklat bersama kurikulum untuk menentukan kanaikan kelas$kenaikan tingkat b. !ahap << 5 merupakan Ujian khir +asional yang disebut juga Uji Kompetensi 1roduktif yang dilaksanakan secara +asional bersama dengan pihak sekolah dan Dunia Usaha $ Dunia ),' dan !ahap <<$<<< digunakan untuk menentukan kelulusan
. Kehadiran ". 1encatatan kehadiran siswa dilakukan setelah siswa memakai pakaian kerja dan atau menggunakan tanda tangan #. 1encatatan kehadiran dilaksanakan oleh instruktur praktek atau yang mewakili %. Keterlambatan hadir dikenai sangsi yang besarnya disesuaikan dengan
/. 1rinsip dan enis Sangsi !erhadap 1elanggaran ". Setiap siswa yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan praktek akan dikenai sangsi sesuai dengan jenis dan bobot pelanggaran. #. enis sangsi 5 a. :< 61F
23
b. Denda alat dan atau kerja lembur c. M M<+US yaitu jam ketidakhadiran siswa dalam mengikuti praktek sesuai
dengan
jadwal
yang
ditetapkan
dan
bukan
kompensasi$hukuman$denda atas kerusakan$kehilangan alat atau mesin d. KFM1H+SS< yaitu waktu wajib praktek yang ditambahkan sebagai sangsi dan harus dibayar dengan wajib kerja praktek dengan satuan terkecil 2,' jam. ika selama waktu libur digunakan untuk wajib praktek dan ternyata tidak cukup untuk mengganti jam yang ditinggalkan maka sisa kompensasi harus dibayar dengan penggantian alat atau pekerjaan lain yang mendidik. e. 1eringatan lisan f. 1eringatan tertulis g. 1encabutan hak untuk mengikuti praktek 8dikeluarkan$dikembalikan ke orang tua9 h. Daftar tentang jumlah jam minus dan kompensasi dapat dilihat pada papan pengumuman setiap % minggu.
;. 1elanggaran !ata !ertib dan Sangsinya ". KH!H6M!+ ;D< Keterlambatan hadir pada jam teori maupun praktek dikenai sangsi jam minus yang dirinci sbb 5 a. Keterlambatan " s$d "' menit dikenai jam minus 2,' jam b. Keterlambatan "( s$d %2 menit dikenai jam minus " jam c. Keterlambatan diatas %2 menit D<1U6+/K+ dan dianggap tidak hadir tanpa keterangan dan dikenai jam minus yang besarnya # = 8# hari untuk kepulangan " hari 9 d. Keterlambatan dengan ijin sebelumnya dan disertai alasan yang logis dikenai jam minus yang besarnya sama dengan waktu yang ditinggalkan 8" hari jam minus untuk ijin " hari9 e. erkaitan dengan pasal * ayat "c, siswa yang bersangkutan di ijinkan mengikuti praktek pada hari itu sebagai pengganti jam minus " hari sehingga tanggungan jam minus masih " hari
24
#. KH!
berturut-turut
selama
%
;<
!+1
KH!H+/+$1HMH
8dikeluarkan9
sampai
siswa
yang
bersangkutan
menyelesaikan$melunasi jam minus. %. MHUSK$MH+/;<6+/K+
S<6
M<6
H+/KH6 a. Siswa yang tanpa sengaja menyebabkan rusaknya barang milik bengkel maka dikenai sangsi berupa kompensasi penggantian alat dan sejenisnya yang besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara kelompok kerja praktek dengan instruktur b. Siswa yang DH+/+ SH+/ merusak barang milik bengkel dikenai sangsi pencabutan hak mengikuti praktek dan yang bersangkutan dikenai sangsi penggantian alat yang rusak. c. Menghilangkan barang milik bengkel menyebabkan siswa$kelompok kerja dikenakan sangsi denda yang besarnya ditentukan oleh 1rogram keahlian. d. ;al-hal lebih lanjut dapat dilihat pada
25
e. Kehilangan barang yang bukan milik engkel selama praktek maka kelompok kerja wajib mengganti yang nilainya dari nilai barang yang hilang. &. 1H6+//+
1H!U+
1K<+ 1K!HK, MU!
,KUKU L ;+D 1;F+H, dan !<U! <6H/6 a. Siswa yang tidak memakai seragam sebagaimana yang ditetapkan bengkel maka siswa yang bersangkutan D<6+/ mengikuti praktek b. Ketidaktaatan terhadap potongan rambut, kuku dan atribut ilegal lain akan dilakukan penertiban pada saat itu dan yang bersangkutan dikenakan jam minus sebesar waktu penertiban c. Siswa yang memakai atribut$aksesoris yang bukan atribut sekolah maka dilakukan penertiban dan atau penyitaan kemudian yang bersangkutan diberi peringatan d. Siswa D<6+/ menggunakan$bermain ;1 pada saat kegiatan praktek$KM berlangsung tanpa seijin instruktur$toolman e. Siswa yang bermain ;1 pada saat jam praktek berlangsung maka dilakukan
peringatan
dan
apabila
diperlukan
dilakukan
1H+H!<+$1H+
SH6M
MH+/
1K!HK
D<6<+/KU+/+ H+/KH6 a. MH+/HK+ H+D KH M<6
barang$benda kerja
tersebut dan
yang
bersangkutan diberi peringatan serta membawa benda kerja sendiri 8bukan dari bengkel9 b. MH+CU< benda kerja$barang milik bengkel maupun milik siswa lain SHKHC<6 11U+ maka yang bersangkutan dikenai sangsi pencabutan hak mengikuti praktek$pelatihan 8dikeluarkan9 (. HKH6;<, HU! SUS<6 dan sejenisnya
26
a. Siswa yang terlibat 1HKH6;<+ dengan alasan apapun dan diketahui staff instruktur maka yang bersangkutan dikenai sangsi pencabutan hak mengikuti praktek$pelatihan 8dikeluarkan9 b. Siswa yang terbukti menyebarkan$memutar /M$4
27
<. 1elaksanaan Sangsi am Minus ". M M<+US D+ !U KFM1H+SS< a. 1elaksanaan sangsi jam minus dan atau kompensasi diatur sesuai dengan keadaan bengkel$ruang dan kesepakatan dengan instruktur$guru mata diklat b. Sebelum melakukan kerja lembur guna membayar jam minus atau kompensasi maka siswa mendaftarkan diri kepada instruktur untuk memperoleh ijin c. Siswa yang memiliki jam minus dan atau kompensasi sewaktu-waktu dapat diwajibkan oleh instruktur untuk melaksanakan kerja lembur guna membayar jam minus atau kompensasi
#. DH+D 1H+//!<+ 6! a. Sangsi yang berupa kompensasi kerusakan$kehilangan alat harus dilunasi yang besarnya sesuai dengan keputusan bersama antara kelompok kerja dan instruktur. b. agi siswa$kelompok kerja yang tidak melaksanakan sangsi kompensasi maka
yang
bersangkutan
diberikan
peringatan
tertulis
sampai
dilaksanakan kompensasi penggantian alat c. Ketidaktaatan akan point a dan b akan dikenakan peringatan yang kedua dan jika dirasakan perlu maka yang bersangkutan di non aktifkan dari kegiatan belajar mengajar produktif maupun yang lain. d. Sangsi penggantian alat pada kelompok kerja$praktek dimaksudkan untuk mendidik agar ada rasa tanggungjawab bersama dalam bekerja serta disiplin alat$mesin
. 1enegak turan ". turan diterapkan dan ditegakkan secara kolektif serta dikoordinasikan oleh semua komponen 1rogram Keahlian #. Komponen 1rogram Keahlian yang dimaksud adalah 5 Kepala 1rogram, Kepala engkel, :ali Kelas,
28
BAB I6 PENUTUP
A. Kei&1ulan
engkel memiliki peran penting dalam hal mempersiapkan peserta didik untuk mendapatkan keahlian dibidang yang di pelajari. engkel yang baik juga akan menjadi tempat belajar yang baik pula bagi peserta didik. Dengan demikian Dengan demikian perencanaan didalam pembuatan suatu bengkel kerja bangku haruslah direncanakan secara matang agar dalam hal memberikan pelahjaran maupun ketika praktikum dalam belajar dapat maksimal. Struktur organisasi yang ada menjadi hal yang harus diperhatikan pertama karena ini menjadi pondasi perencanaan. Kemuan perencanaan alat meliputi +o +ama lat$ ahan
umlah
. " # % & ' ( ) * 0 "2 "" "# "% "& "' "( ") "* "0 #2 #" ## #% #&
* "( "( & & & " " # # %# "( * set * set * * "( # set * "( * * "( "(
Meja angku agum iasa agum putar Mesin /erinda or meja$bangku or lantai or radial Mesin pres 1aron Meja rata Kikir, ermacam-macam bentuk, ukuran dan kekasaran /ergaji tangan !ap Snei !angkai tap !angkai snei Skrap tangan bermacam bentuk Stempel huruf dan angka e3el protactor angka sorong atang penggores 4 lock Mistar baja Siku
29
Selanjutnya yakni dengan merencanaan layout atau tata letak, kemudian kebutuhan yang lain seperti listrik, air dan kakus serta merencanakan keselamatan dan kesehatan kerja. ;al yang perlu juga diperhatikan yakni tata tertib yang akan dimuat didalam bengkel kerja bangku ini agar pengelolaan dan perawatan bengkel lebih tersetruktur.
B. Saran
Sekolah kerjuruan merupakan instansi yang menjadi instrument utama dalam merencanakan bengkel. ;al ini didasari akan pentingknya bengkel didalam suatu Sekolah Menengah Kejuruan. Fleh karena itu disarankan kepada pembaca untuk lebih teliti dalam merencanakan suatu bengkel di Sekolah Menengah Kejuruan agar dalam proses kegiatan belajar mengajar agar lebih maksimal
30