Makalah Kapita Selekta Hukum Internasional Kasus Diplomatik Pengusiran Dubes Amerika Serikat Oleh Venezuela
UniversitasDiponegoro FakultasHukum Semarang LEGAL MEMORANDUM MEMORANDUM
Daftar Isi
Daftar Isi ........................................................................................................................................................ i BAB 1 ........................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 1 1.2 Perumusahan Masalah ........................................................................................................................ 2 1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................................................................... 3 1.4 Tujuan Penulisan ................................................................................................................................. 3 BAB II ........................................................................................................................................................... 4 KASUS POSISI ............................................................................................................................................ 4 2.1 Para Pihak ........................................................................................................................................... 4 2.2 Uraian Fakta ........................................................................................................................................ 4 2.3 Permasalahan Hukum ......................................................................................................................... 6 BAB III ......................................................................................................................................................... 7 ANALISA HUKUM ..................................................................................................................................... 7 4.1 Fakta Hukum ....................................................................................................................................... 7 4.2 Ketetapan atas Fakta Hukum .............................................................................................................. 7 BAB IV ....................................................................................................................................................... 10 PENDAPAT HUKUM ................................................................................................................................ 10 5.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 10 5.2 Rekomendasi ..................................................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... ii
Page | i
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perselisihan antara Venezuela dan Amerika Serikat telah lama terjadi karena terdapat perbedaan ideologi yang dianut oleh negara amerika latin yang mayoritas menganut paham sosialisme, sedangkan Amerika Serikat menganut paham liberalisme. Sengketa semakin memanas akibat saling menekan dan saling mencampuri urusan dalam negeri, Amerika Serikat sering dituding oleh Venezuela mencampuri keutuhan Venezuela dan negara-negara Amerika latin lainnya. Pada tanggal 12 September 2008, pada saat itu pemerintahan Venezuela yang dipimpin oleh Presiden Hugo Chavez mengusir Duta Besar Amerika Serikat Patrick Duddy di Caracas, langkah tersebut diambil oleh Chavez sebagai bentuk solidaritas terhadap Bolivia, Duta Besar Bolivia untuk Amerika Serikat dinyatakan “Persona non-grata” oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai bentuk pembalasan karena Duta Besar Amerika Serikat diusir dari Bolivia. Tindakan yang dilakukan oleh Bolivia sebagai bentuk perlawanan, karena utusan diplomatik Amerika dituding oleh Pemerintahan Bolivia saat itu sebagai tokoh dibalik layar para anti-pemerintahan Evo Morales, serta mengobarkan unjuk rasa rakyat Bolivia mengenai kebijakan ekonomi dan sosial Morales. Selain mengusir Dubes AS Patrick Duddy, presiden Hugo Chavez pun mengumumkan menarik utusan diplomatik Venezuela dari Washington. Selain bentuk solidaritas tehadap Bolivia, keputusan Chavez tersebut pun diambil untuk menanggapi aksi-aksi Amerika Serikat yang tidak dibenarkan menurut Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik, karena setelah menahan sekelompok orang yang berencana menggulingkan pemerintahannya, Chaves menuding sejumlah pejabat dan mantan pejabat militer Venezuela itu dengan bantuan Amerika Serikat berencana membunuh Chavez. Sengketa diplomatik lainnya muncul pada tanggal 5 Maret 2013 setelah kematian Hugo Chavez, Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Menteri Luar Negeri Venezuela Elias Jaua mengusir atase pertahanan Amerika Serikat dari Venezuela. Maduro menuduh seorang atase Angkatan Udara AS Kolonel David Delmonico dan Asisten Atase Devlin Kostal telah memata-
Page | 1
matai militer Venezuela, karena telah menggelar sebuah pertemuan dengan para perwira militer untuk mengacaukan situasi internal Venezuela. Setelah terpilihnya Nicolas Maduro sebagai Presiden Venezuela menggantikan Hugo Chavez pada April 2013. Tanggal 1 Oktober 2013 Maduro mengusir 3 utusan Diplomatik Amerika Serikat, yaitu Kelly Keiderling sebagai Deputy Chief of Mission sebab AS tidak memiliki Duta Besar di Venezuela sejak 2010, sehingga Keiderling sebagai ketua utusan diplomatik AS dan seorang kuasa usaha penuh. Sedangkan dua diplomat AS lainnya diidentifikasi oleh Venezuela adalah Elizabeth Hunderland dan David Mutt. Maduro mengatakan memiliki bukti bahwa para diplomat itu telah mengadakan pertemuan dengan “Kelompok kanan jauh Venezuela“ yang dimaksudkan sebagai kelompok oposisi untuk mendanai para lawan politik pemerintah Maduro saat itu dan “mendorong aksi sabotase atas sistem listrik dan ekonomi“.Maduro menyatakan bahwa trio diplomat itu ikut berperan dalam sabotase listrik pada bulan september dan telah menyuap sebuah perusahaan Venezuela untuk mengurangi produksi, padahal pada saat itu Venezuela sedang menghadapi krisis berbagai kebutuhan barang-barang, termasuk sembako. Seperti, kertas toilet , gula dan tepung. Pihak oposisi menyalahkan kebijakan dan retorika partai sayap kiri atau partai kubu Maduro atas krisis yang terjadi. Sengketa diplomatik terbaru antara Venezuela dengan Amerika Serikat terjadi ketika Nicolas Maduro mengultimatum Washington pada tanggal 2 Maret 2015 untuk memangkas jumlah diplomat AS yang bertugas di Venezuela menjadi 17 (tujuh belas) orang saja, dan memberikan waktu 15 (lima belas) hari untuk Amerika Serikat untuk mengurangi jumlah diplomatnya. Utusan diplomatik Amerika Serikat di Venezuela pada saat itu mencapai 100 (Seratus) orang, sedangkan utusan diplomatik Venezuela di Washington hanya berjumlah 17 (tujuh belas) orang saja, maka dari itu Venezuela meminta jumlah yang seimbang untuk utusan diplomatik.
1.2 Perumusahan Masalah Berdasarkan Latar Belakang tersebut dapat di temukan beberapa permasalahan diantaranya mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan AS terhadap Venezuela. Tindakan yang menyebabkan pengusiran Diplomat AS oleh Venezuela. Dari beberapa tindakan yang dilakukan oleh Venezuela terdapat beberapa tindakan yang dipertanyakan apakah tindakan AS tersebut termasuk Pelanggaran atau Kejahatan. Pemahaman mengenai Pelanggaran dan Kejahatan sangat
Page | 2
diperlukan untuk dapat mengklasifikasi tindakan AS tersebut. Berdasarkan dari tindakantindakan yang dilakukan Venezuela terdapat beberapa prinsip atau ketentuan yang dilanggar.
1.3 Manfaat Penulisan Penulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk memahami lebih dalam mengenai permasalahan pengusiran Diplomat AS oleh Pemerintah Venezuela. Melalui beberapa permasalan yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu, penulisan ini juga dapat memberikan beberapa pemahaman yang jelas.
1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah hukum kapita selekta internasional. Tidak hanya itu tujuan penulisan ini untuk menambah wawasan dari para penulis dalam menyikapi dan menganalisis permasalahan internasional khususnya mengenai hukum diplomatik.
Page | 3
BAB II KASUS POSISI 2.1 Para Pihak 1. Pemerintah Venezuela yang terdiri :
Presiden Venezuela Hugo Chaves.
Wakil Presiden Venezuela Nicholas Maduro.
Menteri luar negeri Venezuela Eliyas Jaua.
2. Perwakilan Diplomatik Amerika Untuk Venezuela yaitu :
Duta Besar Amerika Serikat Patrick Duddy.
Atase Angkatan Udara AS Kolonel David C.Asisten Atase Devlin Kostal.
Deputy Chief of Mission Kelly Keiderling.
Dua diplomat AS lainnya Elizabeth Hunderland dan David Mutt.
Tanggal
: 22 JUNI 2015.
Perihal
: Analisis Kasus Pengusiran Duta Besar Amerika Serikat Oleh pemerintah Venezuela.
2.2 Uraian Fakta 1.Pada tanggal 12 September 2008, padas aat itu pemerintahan Venezuela yang dipimpin oleh Presiden Hugo Chavez mengusir Duta Besar Amerika Serikat Patrick Duddy di Caracas, langkah tersebut diambil oleh Chavez sebagai bentuk solidaritas terhadap Bolivia, Duta Besar Bolivia untuk Amerika Serikat dinyatak an “Persona non-grata” oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai bentuk pembalasan karena Duta Besar Amerika Serikat diusir dari Bolivia. Tindakan yang dilakukan oleh Bolivia sebagai bentuk perlawanan, karena utusan diplomatik Amerika dituding oleh Pemerintahan Bolivia saat itu sebagai tokoh dibalik layar para anti pemerintahan Evo Morales, serta mengobarkan unjuk rasa rakyat Bolivia mengenai kebijakan ekonomidansosial Morales.SelainmengusirDubes AS Patrick
Page | 4
Duddy, presiden Hugo Chavez pun mengumumkan menarik utusan diplomatik Venezuela dari Washington. Selain bentuk solidaritas terhadap Bolivia, keputusan Chavez tersebut pun diambil untuk menanggapi aksi-aksi Amerika Serikat yang tidak dibenarkan menurut Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik, setelah
menahan
sekelompok
orang
yang
berencana
menggulingkan
pemerintahannya, Chaves menuding sejumlah pejabat dan mantan pejabat militer Venezuela itu dengan bantuan Amerika Serikat berencana membunuh Chavez.
2.pada tanggal 5 Maret 2013 setelah kematian Hugo Chavez, Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Menteri Luar Negeri Venezuela Elias Jaua mengusir atase pertahanan Amerika Serikat dari Venezuela. Maduro menuduh seorang atase Angkatan Udara AS Kolonel David Delmonico dan Asisten Atase Devlin Kostal telah memata-matai militer Venezuela, karena telah menggelar sebuah pertemuan dengan para perwiramiliteruntukmengacaukansituasi internal Venezuela. Setelah terpilihnya Nicolas Maduro sebagai Presiden Venezuela menggantikan Hugo Chavez pada April 2013. Tanggal 1 Oktober 2013 Maduro mengusir 3 utusan Diplomatik Amerika Serikat, yaitu Kelly Keiderling sebagai Deputy Chief of Mission sebab AS tidak memiliki Duta Besar di Venezuela sejak 2010, sehingga Keiderling sebagai ketua utusan diplomatik AS dan seorang kuasa usaha penuh. Sedangkan dua diplomat AS lainnya diidentifikasi oleh Venezuela adalah Elizabeth Hunderland dan David Mutt.Maduro mengatakan memiliki bukti bahwa para diplomat itu telah mengadakan pertemuan dengan “Kelompok kanan jauh Venezuela“ yang dimaksudkan sebagai kelompok oposisi untuk mendanai para lawan politik pemerintah Maduro saat itu dan “mendorong aksi sabotase atas system listrik dan ekonomi“. Maduro menyatakan bahwa trio diplomat itu ikut berperan dalam sabotase listrik pada bulan September dan telah menyuap sebuah perusahaan Venezuela untuk mengurangi produksi, padahal pada saat itu Venezuela sedang menghadapi krisis berbagai kebutuhan barang-barang, termasuk sembako. Seperti, kertas toilet , gula dan tepung. Pihak oposisi menyalahkan Page | 5
kebijakan dan retorika partai sayap kiri atau partai kubu Maduro atas krisis yang terjadi.
3.Sengketa diplomatik terbaru antara Venezuela dengan Amerika Serikat terjadi ketika Nicolas Maduro mengultimatum Washington pada tanggal 2 Maret 2015 untuk memangkas jumlah diplomat AS yang bertugas di Venezuela menjadi 17 (tujuh belas) orang saja, dan memberikan waktu 15 (lima belas) hari untuk Amerika Serikat untuk mengurangi jumlah diplomatnya. Utusan diplomatik Amerika Serikat di Venezuela pada saat itu mencapai 100 (Seratus) orang, sedangkan utusan diplomatik Venezuela di Washington hanya berjumlah 17 (tujuh belas) orang saja, maka dari itu Venezuela meminta jumlah yang seimbang untuk utusan diplomatik.
2.3 Permasalahan Hukum Dari, Kasus Pengusiran Duta Besar Amerika Serikat Oleh pemerintah Venezuela permasalahan hukum yang muncul adalah: 1) Apakah Perwakilan Diplomatik USA di Venezuela Melanggar Ketentuan Konvensi WINA 1961 tentang Hubungan Diplomatik? 2) Apakah ada Prinsip-prinsip Hukum Umum Yang dilanggar Oleh Perwakilan USA di Venezuela?
Page | 6
BAB III ANALISA HUKUM 4.1 Fakta Hukum
adanya Konspirasi yang dilakukan mengenai Listrik dan Ekonomi. Hal ini dapat dilihat melalui video yang telah dirilis oleh Pemerintah Venezuela yang katanya membuktikan pejabat Amerika itu bertemu dengan pemimpin oposisi dan buruh untuk menyabot sistem perekonomian dan listrik Venezuela.
Salah seorang dari ketiga orang di dalam video itu adalah Kuasa Usaha Amerika Kelly Keiderling. Ia adalah diplomat tertinggi Amerika di Venezuela karena Amerika tidak mempunyai dutabesar di Negara Amerika selatan itu.
tindakan AS yang diduga telah membunuh Presiden Venezuela, Hugo Chavez melalui atase pertahanan AS hanya sebuah dugaan saja. Belum adanya bukti yang kuat yang menjelaskan bahwa tindakan tersebut belum terbukti.
4.2 Ketetapan atas Fakta Hukum 1. Apakah Perwakilan Diplomatik USA di Venezuela Melanggar Ketentuan Konvensi WINA 1961 tentang Hubungan Diplomatik?
Pemulangan atau pengembalian perwakilan diplomatik kenegara asal dapat dikatan tindakan persona non grata. Deklarasi persona non grata yang dikenakan kepada seorang diplomat khususnya terhadap mereka yang sudah tiba di Negara tujuan, melibatkan kepada kegiatan yang dinilai bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Konvensi Wina, yaitu: a) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para diplomat asing yang dianggap bersifat politis maupun subversive dan bukan saja dapat juga merugikan kepentingan nasional tetapi juga melanggar kedaulatan suatu Negara penerima b) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu jelas-jelas melanggar peraturan hukum dan perundang-undangan Negara penerima.
Page | 7
c) Kegiatan-kegiatan yang dapat digolongkan sebagai kegiatan spionase yang dapat dianggap dapat mengganggu baik stabilitas maupun keamanan nasional Negara penerima.
Terhadap tindakan penyalahgunaan kekebalan diplomatik Negara penerima dapat melakukan pengusiran atau persona non grata terhadap pejabat diplomatik, yang mana hal ini di atur dalam Konvensi Wina 1961, pada Pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) Konvensi Wina 1961, yang berbunyi:
Negara penerima, setiap waktu dan tanpa harus memberikan penjelasan atas keputusannya, dapat memberitahukan kepada Negara pengirim bahwa kepala perwakilan atau salah seorang anggota staf diplomatik dari perwakilannya adalah persona non grata atau bahwa salah seorang staf perwakilan tersebut tidak dapat diterima baik. Dalam keadaan demikian, Negara pengirim, sepatutnya, harus memanggil kembali orang yang bersangkutan atau mengakhiri tugasnya pada perwakilan. Seseorang dapat dinyatakan persona non grata atau tidak dapat diterima bak sebelum tiba di wilayah Negara penerima.
Jika kalau Negara pengirim menolak atau tidak mampu dalam jangka waktu yang pantas untuk melaksanakan kewajibannya tersebut dalam ayat (1) dari Pasal ini, Negara penerima dapat menolak untuk mengakui orang tersebut sebagai seorang anggota perwakilan”.
Pasal 41 ayat (1), yang berbunyi: “Tanda mengurangi hak -hak istimewa dan kekebalan mereka, maka menjadi kewajiban semua orang yang mempunyai hak-hak istimewa dan kekebalankekebalan demikian untuk menghormati hukum dan peraturan-peraturan dari Negara penerima. Mereka juga mempunyai kewajiban untuk tidak mencampuri urusan-urusan dalam Negara dari Negara itu”.
Page | 8
Berdasarkan hal di atas, terdapat klasifikasi terhadap unsur-unsur dari apa yang disebut dengan persona non grata. Dalam hal persona non grata ini Negara penerima mengusir diplomat asing yang ada di negaranya karena tindakan dari diplomat asing tersebut bertentangan dengan hukum internasional ataupun bertentangan dengan ketentuan-ketentuan hukum nasional Negara penerima. Dalam menganggap
kasus
pengusiran
Amerika
Serikat
diplomat telah
tersebut
merongrong
dikatakan bahkan
bahwa
Venezuela
mencampuri
urusan
rumahtangga Venezuela hingga disinyalir adalah sebuah bentuk sabotase. Sebagaimana telah termuat dalam ketentuan Kovensi Wina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik bahwa tanpa berprasangka para diplomat menikmati kekebalan dan keistimewaan, mereka tetap berkewajiban untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Negara penerima. Pelanggaran terhadap ketentuan ini seperti tindakan-tindakan yang bersifat politis maupun subversive dapat mengakibatkan seseorang diplomat dinyatakan persona non grata dan segera harus meninggalkan Negara penerima.
2. Apa saja Prinsip Hukum Umum Yang dilanggar Oleh Amerika?
Terkait dengan tindakan Diplomat Amerika yang telah dibuktikan bahwa tindakan tersebut merupakan campur tangan terhadap Suatu Kedaulatan Negara lain.Dalam Prinsip-prinsip hukum umum terdapat beberapa Prinsip yang mengatur mengenai adanya sikap saling menghormati antara negara satu dengan lain dalam hal yurisdiksi,prinsip tersebut yaitu
“Par In Parem Non Habet Yurisdikdiksionen” yaitu
negara tidak boleh
ikut campur dalam yurisdiksi negara lain.selain itu,dalam hukum diplomatik dikenal adanya asas Good Neoghtboorlinnes yaitu adanya sikap salin menghormati antara negara satu dengan yang lain.Maka Jelaslah sudah bahwa Tindakan Diplomat Amerika tersebut merupakan pelanggaran terhadap dua asas tersebut.jika ditarik ke atas lagi,maka asas
YURISDIKSI lah yang merupakan asas IUS COGENS Yang dilanggar oleh Amerika Serikat. Page | 9
BAB IV PENDAPAT HUKUM 5.1 Kesimpulan Perselisihan antara Venezuela dan Amerika Serikat telah lama terjadi hal ini menyebabkan diusirnya Diplomat AS oleh Pemerintah Venezuela. Dalam kasus pengusiran diplomat tersebut dikatakan bahwa Venezuela menganggap Amerika Serikat telah merongrong bahkan mencampuri urusan rumah tangga Venezuela hingga disinyalir adalah sebuah bentuk sabotase. Sebagaimana telah termuat dalam ketentuan Kovensi Wina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik bahwa tanpa berprasangka para diplomat menikmati kekebalan dan keistimewaan, mereka tetap berkewajiban untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara penerima. Pelanggaran terhadap ketentuan ini seperti tindakan-tindakan yang bersifat politis maupun subversive dapat mengakibatkan seseorang diplomat dinyatakan persona non grata dan segera harus meninggalkan negara penerima. Pemulangan atau pengembalian perwakilan diplomatik kenegara asal dapat dikatan tindakan persona non grata. Hal ini diakibatkan tindakan-tindakan AS diantaranya :
Aksi yang dilakukan AS tidak dibenarkan menurut konvensi Wina 1961 mengenai hubungan Diplomatik. Dalam hal ini jelas pemerintah AS telah melakukan kesalahan diantaranya .
Kematian Presiden Venezuela, Hugo Chavez yang di duga telah dibunuh oleh atase angkatan udara AS.
Adanya Konspirasi yang dilakukan AS mengenai Listrik dan Ekonomi.
Prinsip HI yang dilanggar oleh USA Adalah : 1. “Par In Parem Non Habet Yurisdikdiksionen” yaitu negara tidak boleh ikut campur dalam yurisdiksi negara lain.selain itu,dalam hukum diplomatik dikenal adanya asas
Page | 10
2. Good Neoghtboorlinnes yaitu adanya sikap salin menghormati antara negara satu dengan yang lain. Maka Jelaslah sudah bahwa Tindakan Diplomat Amerika tersebut merupakan pelanggaran terhadap dua asas tersebut. 3. jika ditarik ke atas lagi,maka asas YURISDIKSI lah yang merupakan asas IUS COGENS yang dilanggar.
5.2 Rekomendasi Seharusnya sebagai pejabat diplomatik hendaknya tidak mencampuri urusan dalam negeri Negara penerima dan juga seharusnya dalam bertindak harus sesuai dengan ketetuan atau dasar yang mengatur tentang hukum diplomatik yaitu konvensi wina 1961. Sehingga dengan selalu berpacu pada aturan hukum internasional dan menghargai serta menghormati aturan hukum nasional Negara penerima maka diharapkan terciptanya kesejahteraan baik bagi Negara penerima pejabat diplomatik dan Negara pengirim.
Page | 11
DAFTAR PUSTAKA Priyono, Dr. FX. Joko. 2010. Studi Tentang Hukum Diplomatik . Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Suryokusumo, Prof. Dr. Sumaryo. 2005. Hukum Diplomatik Teori dan Kasus. Bandung. PT Alumni.
http://jaringnews.com/internasional/amerika/49452/presiden-venezuela-usir-diplomat-tertinggidan-dua-pejabat-kedutaan-as, Sabtu 13 Juni 2015. Pukul 08.15 WIB.
http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/10/02/mu0i67-venezuela-usir-diplomatas, Sabtu 13 Juni 2015. Pukul 09.00 WIB.
http://www.voaindonesia.com/content/diplomat-as-hadapi-batas-waktu-divenezuela/1761114.html, Minggu 14 Juni 2015. Pukul 13.08.WIB.
http://www.zonasiswa.com/2014/11/perwakilan-diplomatik-tingkatan-tugas.html, Minggu Juni 2015. Pukul 13.55 WIB.
14
Page | ii