MAKALAH KAMPANYE UNTUK PEMASARAN POLITIK-I DI SUSUN OLEH: IKA AYUNI (170801069) MUSLIM ARPAN (170801048) CUT ANISA PRATIWI (170801106) MUHAMMAD IRAWAN (170801072) IKHWANUSSUFA (170801040) DOSEN: EKA JANUAR, M.Soc Sc
FAKULTAS FISIP PRODI ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY TAHUN 2018-2019
KATA PENGANTAR Assalammualaikum wr. Wb Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang, kami panjatkan puja puji syukur atas kehadhirat-Nya yang telat melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah- Nya Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “kampanye untuk pemasaran politik – politik – I” I” Makalah ini telah kami susun dengan maksimal bersama seluruh anggota kelompok. Umtuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan terbuka kami menerima segala saeran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang “kampanye untuk pemasaran politik-I” politik-I” dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Banda Aceh, 19 Maret 2018
RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan pemasaran politik ? 2. Apa saja tugas fungsi tim sukses pemasaran politik ? 3. Apakah yang dimaksud dengan kampanye ? 4. Apakah yang dimaksud dengan propaganda ? 5. Bagaimana sejarah perang urat saraf ? 6. Bagaimana cara untuk memenuhi syarat syarat yang baik dalam menentukan tema dan isi kampanye ? 7. Apakah yang dimaksud dengan iklan politik ? 8. Apa yang dimaksud dengan kampanye hitam (Black campaign) ? 9. Bagaimana asal mula humor politik ? 10. Bagaimana pengaruh politisi, artis dan selebritis dalam berkampanye ?
TUJUAN MASALAH 1. Definisi pemasaran politik. 2. Fungsi tim sukses pemasaran politik. 3. Definisi kampanye. 4. Definisi propaganda. 5. Sejarah perang urat saraf. 6. Syarat dalam menentukan tema dan isi kampanye. 7. Definisi iklan politik. 8. Definisi kampanye hitam. 9. Sejarah humor politik. 10. Pengaruh politisi, artis dan selebritis dalam kampanye.
A. Pemasaran politik
Pemasaran politik adalah sebuah konsep baru yang belum begitu lama di kenal dalam kegiatan politik.1 Dalam tulisan Bruce I. Newman dan Richard M. Perloff tentang political marketing ; Theory, Research, and Application yang dikutip oleh Prisgunanto (2008) dari Handbook of Political Communication Research, pemasaran politik didefinisikan sebagai aplikasi prinsip prinsip, pemasaran dalam kampanye politik yang beranekaragam individu, organisasi, prosedeur-prosedur, dan melibatkan analisis, pengembangan, eksekusi, dan strategi manajemen kampanye oleh kandidat, partai politik, pemerintah, pelobi, kelompok-kelompok tertentu yang bisa digunakan untuk mengarah opini public terhadap ideology mereka.2 Dari konteks aktivitas politik, pemasaran politik dimaksudkan adalah penyebar luasan informasi tentang kandidat, partai, dan program yang dilakukan oleh actor-aktor politik melalui saluran-saluran komunikasi tertentu yang di tunjukkan kepada segmen tertentu dengan tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap, dan perilaku para calon pemilih sesuai dengan keinginan pemberi informasi.3 David J Rahman mengatakan bahwan tujuan pemasaran politik tidak jauh beda dengan prinsip pemasaran komersial, yakni proses perencanaan dan penetapan harga, promosi dan penyebaran ide-ide, barang dan layanan jasa untuk un tuk menciptakan pertukaran guna memenuhi kepuasan individu dan tujuan organisasi.4 Sebuah proses pemasaran harus di gerakkan oleh 4 elemen utama, yakni sbb: produk, tempat, harga,dan promosi.5
1
Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 276.
2
Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 277.
3
Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 277.
4
Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 277.
5
Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 278.
B. Tim Sukses Pemasaran Politik
Tim sukses direkrut dari tenaga-tenaga potensial sesuai tugas dan fungsinya. Sebuah tim sukses biasanya terdiri sbb: 1. Penasihat Penasihat berfungsi member masukan dalam hal strategi dan langkah-langkah yang perlu diambil oleh partai atau calon dalam mencapai tujuan. 2. Tim Ahli Tim ahli ialah kelompok ahli yang diangkat menurut bidangnya. Tim ahli biasanya terdiri atas paara ahli dibidang politik, ekonomi, dan keuangan, komunikasi, pertahanan dan keamanan, sosial budaya, kebijakan dan kerjasama luar negeri. 3. Tim Riset Tim riset ialah kelompok para peneliti yang bertugas untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan partai. 4. Tim Pengumpul Dana Tim pengumpul dana ialah orang yang mengetahui sumber-sumber dana yang mereka bisa memanfaatkan. 5. Tim Kampanye Tim kampanye ialah mereka yang merencanakan dan menggerakkan kampanye untuk memasarkan calon yang diajukan oleh partai. 6. Tim Penggalangan Massa Mereka adalah orang-orang yang direkrut untuk menggalang massa, baik untuk kepentingan pengumpulan suara maupun show force untuk menunjukkan kekuatan partai kepada masyarakat dan calon pemilih. 7. Tim Hubungan Antardaerah Tim ini merupakan orang-orang yang dipercayakan untuk menangani hubungan antara pengurus pusat dengan pengurus wilayah dan cabang yang ada di ibukota provinsi dan kabupaten. 8. Tim Pengamat Kelompok ini dibentuk untuk mengamati dan mengawasi tindak tanduk lawan politik yang membahayakan citra partai atau calon.
9. Tim Pengamanan Tim pengamanan biasanya di rekrut dari tenaga-tenaga terlatih dalam menggunakan senjata api, misalnya mantan tentara atau polisi. 10. Tim Pengumpul Suara Mereka terdiri dari orang-orang yang direkrut karena pengaruhnya yang besar dalam masyarakat.6
C. Kampanye
Menurut Kotler dan Roberto kampanye ialah sebuah upaya yang dikelola oleh suatu kelompok yang di tunjukkan untuk mersuasi target sasaran agar bisa menerima, memodifikasi atau membuang ide, sikap dan perilaku tertentu. Kampanye politik adalah sebuah peristiwa yang bisa di dramatisasi. Oleh karena itu, Richards A. Joslyn dan Swanson (1990) melukiskan kampanye politik tidak ada bedanya dengan sebuah adegan drama yang di pentaskan oleh para actor politik.7
D. Propaganda
Propaganda adalah salah suatu kegiatan komunikasi yang erat kaitannya dengan persuasi. Sekarang propaganda bertebaran dimana-mana sehingga orang dengan mudah terkecoh, mulai dari model propaganda komersial sampai pada propaganda politik. Lasswell melihat propaganda membawa masyarakat dalam situasi kebingungan, ragu-ragu, dan terpaku pada suatu yang licik yang tampaknya menipu dan menjatuhkan mereka. Propaganda diartikan
6
Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 280-283. Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 284.
7
sebagai proses diseminasi untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok masyarakat dengan motif indoktrinasi ideologi.8 Dr. Joseph Gobbels mengatakan bahwa propaganda tidak mengenal aturan dan etika. Tujuannya ialah membelenggu rakyat dengan segala cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Doktrin
politik
Machiavelli
yang
mengabaikan
relevansi
moral,
dimana
ketidakjujuran dibenarkan dalam mencari dan mempertahankan kekuatan politik (combs 1993)9
E. Perang Urat Saraf
Praktik perang urat saraf telah dilakukan sejak zaman Yunani Kuno ketika terjadi perang antara tentara Anthena dan tentara Troy tanpa penyelesaian. Perang antara kedua suku ini pecah karena seorang pemuda troy membawa lari seorang gadis cantik Yunani. Rakyat Anthena marah, tetapi mereka tidak bisa mengalahkan suku troy yang terkenal kuat dalam peperangan. Perang hanya bisa diakhiri melalui cara tipuan, yakni tentara Anthena pura-pura mundur, kemudia membangun sebuah patung kuda ditengah kota yang bisa menampung tentara di dalamnya. Sewaktu tentara Troy menyerang ia menemukan kota telah sepi kecuali sebuah patung kuda yang disangka nya sebagai hadiah atas kemenangannya. Ketika tentara Troy tidur lelap karena kelelahan, barulah tentara Anthena keluar dari patung dan menghancurkan pasukan troy dengan mudahnya.10 Di Indonesia, para tokoh masyarakat yang pintar dalam merancang dan menggunakan perang urat saraf diantaranya H. Agus Salim dan Ir. Soekarno ketika persetujuan pembeb asan Irian Barat dari Belanda, Indonesia sangat sulit mengusir Belanda dari wilayah tersebut. Akan tetapi, Soekarno menjadi presiden pada waktu itu tidak kehilangan akal. Dia menggelorakan pembebasan Irian Barat dengan membentuk pasukan sukarelawan yang di persenjatai. Konon untuk melakukan perang urat sarafnya Soekarno meminjam banyak pesawat tempur dari Rusia kemudian di kebun karet pasar minggu Jakarta Selatan. Setelah itu 8
Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 332. Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 333.
9
10
Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 338.
ia mengundang peninjauan PBB melihatnya. Utusan PBB jadi kaget dan tidak nyangka bahwa Indonesia memiliki pesawat jet begitu banyak. oleh karena itu, PBB mengajurkan Belanda lebih baik meninggalkan Irian Barat daripada melakukan perang dengan Indonesia. Berhasirlah tipu daya Soekarno kepada Belanda, sehingga Irian Barat bisa kembali kepangkuan Indonesia pada tanggal 1 Maret 1962.11
F. Iklan Politik
Bolland mendefinisikan iklan sebagai bentuk pembayaran yang dilakukan untuk membeli tempat atau ruang dalam menyampaikan pesan-pesan lembaga atau institusi dalam media. Oleh karena itu, iklan politik di definisikan periklanan politik mengacu paada pembelian dan penggunaan ruang iklan, dibayar dengan harga komersial, umtuk menyampaikan pesan politik kepada khalayak ramai. Menurut Robert Denton dalam McNair (2003), tv memiliki peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan iklan politik. Oleh karena itu, tv merupakan me rupakan media yang paling banyak meraut keuntungan dari kampanye politik dan membesarkannya sebagai bisnis penyiaran, sebagaimana dinyatakan oleh Nimmo dan Felsberg bahwa iklan politik berbayar melalui televisi sekarang merupakan arus utama politik electoral modern. Robert Baukus dalam Combs (1993) membagi iklan politik atas empat macam, yakni: iklan serangan, iklan argumen, iklan ID, dan iklan resolusi.
G. Humor Politik
Menurut pakar antropologi budaya Prof. Dr. James Dananjaya, humor politik muncul karena suatu kebetulan masyarakat untuk melakukan kritik politik. Sementara itu, dalam tradisi bangsa Indonesia, hampir semua orang tidak suka dikritik secara langsung. Orang 11
Komunikasi politikoleh Prof. Dr. Hafield Cangara, M.Sc. 338-339.
cenderung lebih menerima kritik tidak langsung. Untuk itulah, humor politik menjadi media paling sesuai dan efektif (Zaenuddin HM, 2004). Siswowiharjo 2004 mencatat ada sejumlah humor politik yang berkembang dalam masyarakat anatara lain: GOLKAR; GERAKAN ORANG LAMA KAYANYA ANTI REFORMASI PKB: PARTAI KANGEN BERKUASA PBB: PARTAI BULAN-BULANAN, dll
H. Politisi, Artis, dan Selebritis
Hubungan antara politisi dengan artis sudah berjalan sekian lama. Hubungan itu hampir sama dengan hubungan antara politisi dan wartawan. Di satu sisi politisi memerlukan artis dalam menggalang massa di alun-alun. Massa senang sekali mendengar nyanyian daripada artis, apalagi jika yang datang selebriti sehingga mereka sering kehilangan kendali, terbawa arus masa dalam pengaruh lagu dan musik. Gejala selebritis sebenarnya merupakan fenomena baru dalam dunia opini publik, terutama setelah munculnya media televise. Oleh sebab itu, ada yang beranggapan bahwa selebriti itu baru muncul sekitar 1950-an setelah tv digunakan sebagai media hiburan dan kampanye dalam masyarakat USA. Bagi seorang politisi yang cerdas yang memiliki hubungan baik dengan wartawan, berpotensi mengekploitasi media dengan pertanyaan pertanyaan politiknya yang menarik untuk di publis. Di Indonesia masa kampanye politik merupakan “ masa panen” bagi artis. Banyak partai mengajak mereka tampil dengan honor tinggi, khususnya bagi artis yang sedang naik daun. Dalam catatan KPU tentang daftar calon DPR RI (kompas, 10 maret 2004) ada sejumlah artis atau selebriti yang ikut jadi calon yang sekaligus sebagai juru kampenye misalnya dari
PDIP Marissa Haque dan Dedi Sutomo, dari GOLKAR tercatat Reni Jayusman dan Nurul Arifin dari PAN Dede Yusuf, dll. Nilai selebritis dianggap begitu berdaya mengarahkan dan menggiring khalayak. Sosok artis begitu lebih dikenal dan popular oleh rakyat karena kemampuan media massa yang andal dalam melancarkan kultivasi informasinya. Menarik pengakuan seorang anggota DPR bahwa kehadiran mereka di legislative tidak didasarkan oleh profesionalisme sebagai politisi, melainkan hanya sebagai bunga-bunga dan pegembira. Mereka terbiasa datang, datan g, duduk, tanda tangan, lalu pergi dan d an meninggalkan tugastu gastugas pembahasan UU yang menjadi tugas anggotan dewan.