Ekonomi Politik Komunikasi (Komodifikasi, Spasialisasi, dan Strukturasi)
Full description
An Introduction to Political Communication.
Deskripsi lengkap
Komunikasi Politik dan pemerintahanFull description
Deskripsi lengkap
Full description
Makalah politik di indonesiaFull description
memahami etika politik melalui perspektif mahasiswaDeskripsi lengkap
Full description
jkfshioeihiutoyeriugsethsdFull description
Makalah Sistem Politik IndonesiaDeskripsi lengkap
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Kamp Kampan any ye
meru merupa paka kan n
kegi kegiat atan an
memp memper ersu suas asii
pemi pemili lih h
yang ang
bert bertuj ujua uan n
untu untuk k
meningkatkan elektabilitas dan popularitas. Pemilihan legislatif sebagai salah satu event pemilu yang secara serentak diadakan di seluruh Indonesia ikut meramaikan dinamika politik khususnya pada pemilu 2!. 2 !. Para caleg ca leg yang ikut serta dalam pemilihan pe milihan legislatif tentunya memiliki cara kampany kampanyee yang berbeda berbeda dengan dengan caleg caleg lainny lainnya. a. Kampany Kampanyee yang yang merupak merupakan an sarana sarana untuk untuk pencapaian cita"cita politik. strategi menjadi akan menjadi sangat penting guna pemenangan pemilu serta cita"cita yang diinginkan caleg dan partai partai pengusung untuk un tuk kedepannya. Pada P ada pemilu 2!# partai"partai dan para caleg bersaing ketat k etat untuk mendpatkan kursi legislatif serta target target"t "targ arget et terten tertentu tu yang yang diingin diinginkan kan.. Penuli Penulisan san makala makalah h ini bertuj bertujuan uan untuk untuk menget mengetahui ahui bagaimana strategi kampanye yang dilakukan oleh para mayoritas caleg dalam pemilu legislatif 2!# sehingga berhasil mendapatkan kursi k ursi di legislatif. Politik dalam suatu suatu negara berkaitan dengan masalah kekuasaan pengambilan keputusan# kebijakan publik# dan alokasi atau distribusi. Kekuasaan merupakan salah satu konsep politik yang banyak dibahas# sebab konsep ini sangat krusial dalam ilmu politik khususnya. Politik bahkan dianggap identik dengan kekuasaan. Kekuasaan itu sendiri berarti suatu hubungan dimana seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain kearah tujuan dari pihak pertama. $i beberapa negara demokrasi# pemilihan umum dianggap sebagai lambang kehidupan demokr demokrasi asi sekali sekaligus gus nilai nilai ukur dari dari demokr demokrasi asi itu itu sendir sendiri. i. %etapi# etapi# pemili pemilihan han umum umum bukan bukan merupak merupakan an satu"s satu"satu atunya nya nilai nilai ukur karena karena perlu perlu dileng dilengkapi kapi dengan dengan penguku pengukuran ran beberap beberapaa kegiatan lain seperti kampanye# propaganda# lobi dan negosiasi. &alah satu kegiatan yang paling menonjol dilakukan oleh partai politik untuk memenangkan partainya dalam pemilihan umum tidak terlepas dari strategi kampanye dan propaganda. 'akalah ini akan membahas strategi kampanye dan propaganda salah satu partai besar di Indonesia yakni Partai $emokrat. Partai yang berlambangnya 'ercy ini menjadi satu"satunya partai politik era reformasi yang mampu
menjadi partai politik besar dan memenangkan kembali pemilu tahun 2! yang merupakan pemilu ketiga pasca (rde Baru dari pemilu 1!!! dan 2) yang dinilai sukses oleh berbagai pihak karena mampu mengantarkan Indonesia pada transisi dan konsolidasi demokrasi. $e*asa ini# fenomena"fenomena baru yang unik mengenai pelaksanaan kampanye itu sendiri. Banyak pergeseran pola pikir masyarakat maupun para politisi dalam menyikapi event + tahunan tersebut. Pergeseran itu sendiri banyak dipengaruhi oleh kemajuan ,aman maupun kondisi sosial ekonomi yang terus berkembang. -enomena kampanye antara lain juga dapat di ketahui melalui 1. /danya temuan perbedaan dana kampanye yang tersedia 0yang dilaporkan dengan dana kampanye yang digunakan 0%idak bermanfaat bagi rakyat3manfaat sesaat bersifat generik dan investasi politik bagi pengusaha 2. Kampanye ternyata memerlukan dana yang luar biasa besar 0/pakah makin dana besar untuk kampanye makin efektif4 Karena hal"hal tersebut diatas lah yang juga dapat dibaca oleh masyarakat sebagai sebuah temuan fakta baru yang akan menjadikan perubahan persepsi tersendiri bagi masyarakat sebagai objek kampanye secara utuh. (leh karena itu# maka rasa tidak puas publik kepada kampanye menurut Lipsit, menyarankan kampanye diarahkan pada diskusi yang lebih substansial tentang isu"isu kampanye# memeperbaharui cara peliputan kampanye# sampai mengusulkan agar para kandidat3politisi mendatangani codes of conduct 0tata cara bertingkah laku dalam kampanye yang mengharuskan *acana kampanye yang lebih humanis tidak provokatif. Kampaye pemilihan umum menyajikan peluang yang sangat baik untuk meneliti konsekuensi komunikasi. Berkaitan dengan pemberian suara dan tindakan memberikan suara ialah upaya untuk mempersuasi rakyat melalui propaganda# periklanan# dan retorika yang diuraikan dalam teknik persuasi kampanye yang dilukiskan dalam opini dan minat khalayak massa dan akibat komunikasi pada sosialisasi dan politisasi. Kita akan menelaah konvergensi berbagai arah persuasi ini dalam setting politik pemilihan umum. %ekanannya ada dua pertama pada karakter pemberian suara sebagai konstruksi sosial dan personal yang aktif dari opini politik# dan kedua pada cara pemilih memperhitungkan komunikasi kampaye dalam membentuk opini mereka. 1.2.
%ujuan Penulisan 1. 5ntuk mengetahui pemberian suara.
2. 6. ). +. 7.
5ntuk mengetahui tindakan pemberian suara. 5ntuk mengetahui definisi kampanye. 5ntuk mengetahui strategi komunikasi dalam pembrian suara. 5ntuk mengetahui citra pemberian suara. 5ntuk mengetahui fungsi kampanye.
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pemberian suara dan tindakan pemberian suara Pandangan alternatif (rang paling banyak diterpa komunikasi persuasif kampanye adalah yang paling
cenderung telah sampai kepada putusan pemberian suara yang paling besar kemungkinannya dipengaruhi oleh imbauan persuasif adalah yang paling sedikit minatnya terhadap politik dan# karena itu# paling sedikit kemungkinannya memperhatikan komunikasi kampanye.
2.2.
P8'B89I/: &5/9/ $alam studi pemberian suara kita dapat menurunkan empat cara alternatif dalam
memikirkan bagaimana pemberi suara bertindak. Perspektif ini membantu kita dalam merumuskan pandangan tentang pemberian suara sebagai tindakan komunikasi. Keempat cara alternatif tersebut yaitu 1 Pemberi &uara ;ang 9asional Pemberi suara yang rasional adalah pemberi suara berdasarkan aksi atau tindakan dari diri sendiri dalam menentukan pilihan# orang"orang yang rasional dalam memberikan suara memiliki ciri"ciri selalu dapat mengambil keputusan bila dihadapkan pada alternatif# memilih alternatif" alternatif sehingga masing"masing apakah lebih disukai# sama saja atau lebih rendah bila dibandingkan dengan alternatif yang lain# menyusun alternatif"alternatif dengan cara transitif jika / disukai dari pada B# dan B lebih disukai dari pada <# maka / lebih disukai dari pada <# selalu memilih alternatif yang peringkat preferensinya lebih tinggi# dan selalu mengambil putusan yang sama bila dihadapkan pada alternatif"alternatif yang sama. Pemberi suara yang rasional selalu dimotivasi untuk bertindak jika dihadapkan pada pilihan politik# berminat secara aktif terhadap politik sehingga memperoleh informasi cukup dan berpengetahuan tentang berbagai alternatif# berdiskusi tentang politik sebagai cara untuk mencapai suatu peringkat alternative# dan bertindak berdasarkan prinsip. Bukan secara kebetulan atau serampangan# atau kebiasaan melainkan berkenaan dengan standar yang tidak hanya untuk kepentingan diri pribadi tetapi menyangkut kepentingan orang lain atau umum. $engan demikian pemberi suara yang rasional yang bermotifasi diri# terinformasi# dan berprinsip itu bertindak secara konsisten dalam menghadapi tekanan dan kekuatan politik.
2 Pemberi &uara ;ang 9eaktif =ambaran tentang pemberi suara yang reaktif seperti yang diterangkan bah*a manusia bereaksi terhadap rangsangan dengan cara pasif dan terkondisi. $alam kampanye politik# kandidat dan partai menyajikan syarat yang menggerakkan para pemilih dengan memicu faktor" faktor jangka panjang yang menetapkan arah perilaku dalam memberikan suara. Para peneliti mengumpulkan banyak sekali data yang mengesahkan tentang atribut sosial dan demografi yang berkolerasi dan demografi yang berkorelasi dengan keputusan dalam memberikan suara# ukuran kelas dan demografi yang berkorelasi dengan keputusan dalam memberikan suara. 5kuran kelas sosial termasuk pekerjaan# pendidikan# pendapatan# dan atribut usia# jenis kelamin# ras# agama# *ilayah tempat tinggal# dan sebagainya. &ebagai contoh pandangan bah*a pemberi suara bereaksi terhadap pemilihan umum berdasarkan faktor"faktor sosial dan demografi jangka panjang# indeks ini terdiri atas seperangkat kategori sosio"demografi"agama# status sosio"ekonomi# dan tenpat tinggal diperkotaan"pedalaman"yang membantu para peneliti dalam menerangkan pemberian suara. Bergantung pada posisi seseorang pada indeks itu# kita bisa mengatakan arah mana yang akan diambil oleh orang itu dalam memberikan suara sebagai contoh di /merika partai demokrat jika ia katolik# status rendah# dan penghuni perkotaan# partai republik jika ia protestan# status tinggi# dan penghuni pedesaan. >ika para pemberi suara memiliki karakteristik yang membuat mereka cenderung kesatu arah# tapi karakteristik lain yang lain membuat mereka cenderung kearah yang berla*anan 0misalnya protestan# penghuni kota# pekerja kasar# maka ?tekanan silang@ ini menyebabkan mereka terombang ambing dan tidak menentu. &tudi tentang pemberi suara pada tahun 1!+"an dan a*al tahun 1!7"an beralih dari tekanan pada korelasi demografi kepada pandangan sikap bah*a dalam kerja sama yang erat dengan atribut# membuat para pemberi suara cenderung berperilaku dengan cara tertentu. ?variable penengah@ mentalistik 0sikap# prediposisi# identifikasi# kesetiaan# dan sebagainya. Berfungsi sebagai konstruk perantara dalam urutan penyebab"akibat yang menggambarkan pemberi suara sebagi jelas pasif dan mekanistik.
&ifat"sifat fisik dan sosial 0atribut
=erakan Pasif 0memberikan suara
Konstruk
'entalistik 0sikap
$iantara konstruk"konstruk yang menghubungkan pengaruh sosial dengan pemberian suara# yang paling penting bagi pemberi suara yang reaktif ialah ikatan emosional kepada partai politik. Ikatan emosional pada partai sebagai identifikasi partai@ yakni sumber utama aksi diri pemberi suara yang reaktif. &ekedar mengasosiasikan lambang partai dengan nama kandidat mendorong mereka yang mengidentifikasi diri dengan partai untuk mengembangkan citra yang lebih menguntungkan tentang catatan dan pengalamannya# kemampuannya# dan
atribut
personalnya. (leh karena itu# identifikasi dengan partai meningkatkan tabir perseptual. 'elalui tabir itu individu melihat apa yang menguntungkan bagi orientasi kepartaiannya# semakin kuat ikatan parati itu semakin dibesar"besarkan proses seleksi dan distorsi persepsi. -okus pada hubungan atribut# sikap sebagai penyebab utama memberikan suara membangkitkan skeptisisme bah*a kapasitas komunikasi politik dalam kampanye memilki akibat memicu yang lebih dari minimal. Kesetian kepada partai# misalnya hanya sedikit sekali berkaitan dengan perhatian para pemilih terhadap isu atau masalah kebijakan. Kesetian partai diturunkan dari ikatan emosional terhadap lambang yang diperoleh pada masa a*al proses sosialisasi. $imulai pada pertengahan tahun 1!7"an# semakin banyak sarjana yang merasa ragu atas gambaran pemberi suara yang reaktif dari pemilih# presisi seperti ketika studi tentang pemberi suara yang menimbulkan model reaktif menghadapi gambaran tentang pemberi suara yang rasional. ;ang jelas# hasil sejumlah besar pemilihan kepresidenan menyimpang dari apa yang diharapkan oleh para peneliti berdasarkan anggapan bah*a rakyat memberikan suara terutama berdasarkan atribut sosial atau kesetiaan terhadap partai yang kekal. Petunjuk lainnya bah*a atribut yang tetap tidak selalu mempengaruhi arah pemberian suara partisan ialah fakta bah*a sebenarnya seluruh kategori sosial dan demografi mengalihkan dukungannya diantara partai"partai dalam pemilihan umum yang satu kepemilihan umum yang lainnya. &urvey menunjukkan bah*a perhatian rakyat meningkat# baik terhadap isu maupun
terhadap kebijakan # dan sering menempatkan diri mereka di belakang barisan kandidat berdasarkan persepsi mereka tentang posisi isu dan mutu pribadi kandidat tersebut.
6 Pemberi &uara 9esponsif Ilmu*an politik =erald pomper membuat gambaran tentang pemberi suara yang responsiv. /pabila karakter pemberi suara yang reaktif 0 yang oleh pomper disebut pemberi suara yang ?dependen@ itu tetap stabil# dan kekal maka pemberi suara yang responsiv adalah pemberi suara yang memiliki karakter impermanen# berubah mengikuti *aktu# peristi*a politik# dan pengaruh yang berubah"ubah terhadap pilihan para pemberi suara. /da beberapa perbedaan antara pemberi suara yang reaktif dengan pemberi suara yang responsiv # yaitu •
'eskipun pemberi suara yang responsive dipengaruhi oleh karakteristik sosial demografis mereka# pengaruh yang pada hakikatnya merupakan atribut yang permanen
•
ini tidak deterministik. Pemberi suara yang responsiv juga memiliki kesetiaan kepada partai# tetapi ini juga lagi" lagi tidak menentukan perilaku pemilihan. &ebenarnya# ikatan kepada partai itu lebih rasional ketimbang emosional. &ebab dengan mengasosiasikan partai dengan isu# pemberi suara yang responsiv secara rasional mengurangi biaya partisipasi pribadinya 0 yaitu# pemberi suara itu menggunakan partai sebagai jalan pintas untuk mengumpulkan informasi tentang isu dan secara efektif mengungkapkan kepentingan personal. /pabila pemberi suara yang reaktif mengidentifikasikan dirinya dengan partai sebagai pengganti untuk melakukan pertimbangan yang independen# maka identifikasi partai pada pemberi
•
suara yang responsiv membantunya dalam tugas membuat pilihan. Pemberi suara yang responsiv lebih dipengaruhi oleh faktor"faktor jangka pendek yang penting dalam pemilihan umum. gambaran pemberi suara yang responsif bukanlah gambaran tentang pemilih yang dibelenggu oleh determinan sosial atau digerakkan oleh dorongan ba*ah sadar yang dipicu oleh propagandis yang luar biasa terampilnya. ia lebih merupakan gambaran tentang pemilih yeng digerakkan oleh perhatiannya terhadap masalah pokok dan relevan tentang kebijakan umum# tentang prestasi pemerintah dan tentang kapribadian eksekutif.
Bagian yang dominan dari gambaran pomper tentang *ajah pemberi suara yang responsif terdiri atas pilihan yang dapat dipilih oleh pemilih dalam setiap kampanye tertentu. Aariasi dalam rangsangan yang diberikan oleh kepemimpinan politik# partai# dan kandidat sangat penting dalam pandangan pemberi suara karena tanggapan rakyat akan sangat dikondisikan oleh rangsangan ini. >ika potret pemberi suara yang reaktif mengandalkan sifat aksional diri untuk menerangkan perilaku dalam pemilihan umum 0 determinan sosial# demografi# dan partisipan dalam putusan pemberi suara potret pemberi suara yang responsif berfokus pada sifat"sifat interaksional# yaitu pemberi suara dan pilihan kampanye dipandang sebagai bagian"bagian yang independen dari mesin yang bekerja di dalam gesekan yang sangat banyak.
) Pemberi &uara ;ang /ktif Kita kembali mengingat bah*a manusia bertindak terhadap objek berdasarkan makna objek itu bagi mereka. 'anusia harus dipandang sebagai organisme yang harus berurusan dengan apa yang dilhatnya. Ia menghadapi apa yang dilihatnya dengan melakukan proses indikasi diri yang di dalamnya ia membuat suatu objek dari yang dilihatnya# memberinya makna dan menggunakan makna itu untuk sebagai dasar untuk mengarahkan tindakannya. Perilakunya terhadap apa yang dilihatnya bukanlah tanggapan yang ditimbul oleh penyajian apa yang dilihatnya# melainkan merupakan tindakan yang timbul dari interpretasi yang dibuat melalui proses indikasi diri. $alam pengertian ini manusia yang melakukan interaksi diri bukan sekedar organisme yang menanggapi# melainkan organisme yang bertindak# organisme yang harus membentuk arah tindakan berdasarkan apa yang diperhitungkannya# bukan hanya melepaskan tanggapan terhadap permaianan suatu faktor pada organisasinya. 9angsangan kampanye politik membangkitkan tanggapan tidak dapat dianggap seragam dalam pikiran setiap orang. /da yang memperhatikan kampanye dengan cermat# barangkali terlibat secara aktif# yang lainnya hanya melirik sedikit dan banyak yang sama sekali tidak mengindahkannya. Bila dipandang seperti ini# maka rangsangan atau pilihan yang diberikan kepada para pemberi suara dalam kampanye politik tidak lagi tetap atau terbagi merata keseluruh pemilih
ketimbang atribut sosial dan kecenderungan pemilih. /kan tetapi# isi komunikasi kampanye bervariasi dalam penyajian oleh media. Keterlibatan aktif mencakup orang yang menginterpretasikan peristi*a# isu# partai# dan personalitas# dengan demikian menetapkan dan menyususn maupun menerima serangkaian pilihan yang diberikan. Para pemberi suara memutuskan citra tentang apa yang diperhitungkan oleh mereka# citra yang sangat bervariasi# dan secara terus menerus. $engan demikian tindakan pemberian suara adalah tindakan komunikasi.
2.6.
%I:$/K/: P8'B89I/: &5/9/ Banyak pertimbangan yang diperhitungkan kedalam proses yang digunakan oleh pemberi
suara untuk menetapkan putusan mereka. %iga diantaranya sangat signifikan dalam membentuk latar belakang pemberi suara mempersepsi komunikasi tentang isu dan kandidat yang diterima selama kampanye yaitu terdisi atas atribut# perspektif# dan persepsi pemberi suara.
1
/tribut Pemberi &uara karakteristik sosial dan demografi
Banyak diantara penelitian terdahulu tentang pemberi suara# membedakan atribut sosial dan demografi dari pemberi suara partisan dan independen. &tudi menunjukkan pada pertengahan tahu 1!7"an menyingkapakan bah*a golongan independen kebanyakan terdiri atas orang"orang yang berpusat kearah jenjang pendapatan# pekerjaan# dan pendidikan yang paling rendah# dan paling kecil kemungkinannya berpartisipasi dalam politik apapun. &edangkan penelitian yang lebih baru menunjukkan bah*a sekurang"kurangnya terdapat pendapat independen. ;ang pertama terdiri atas nonpartisipan dalam kategori status sosio"ekonomi rendah# dan yang kedua terdiri atas orang"orang yang berpendidikan di atas sekolah menengah# dalam kelompok pendapatan menengah# dan dengan pekerjaan administrasi. &edangkan $e Aries dan %arrance membedakan dari independen yang lama dan baru# ini satu golongan lagi# yaitu ?kekuatan yang baru@ dalam politik /merika. Kekuatan ini adalah pemberi suara yang mengaku bah*a dalam pemilihan umum mereka memberikan suara kepada kandidat lebih dari satu partai# bukan langsung kepada satu partai.
$alam beberapa pemilihan kepresidenan terakhir terdapat peningkatan kecendrungan pada pemberi suara untuk melihat perbedaan diantara kedua partai dan kandidat terhadap isu pemilihan. (leh karena itu pandangan /elrod yangmengatakan bah*a kelompok pemberi suara di dalam masyarakat mengalihkan dukungan mereka dari satu partai keparatai yang lain atau dari satu kandidat kekandidat yang lain# kebanyakan sebagai tanggapan terhadap trend nasional bukan karena alasan yang menyangkut kelompok tertentu. %etapi yang berspesialisasi memang melihat perbedaan diantara partai politik utama mengenai isu yang penting bagi mereka. >adi# misalnya golongan itu melihat perbedaan kepartaian terhadap isu jaminan sosial dan pera*atan kesehatan# pengusaha melihat perbedaan dalam ukuran ekonomi# golongan kulit hitam mengamati perbedaan dalam isu hak sipil dan kesempatan kerja# dan sebagainya. Bila isu itu menonjol bagi orang dengan atribut sosial tertentu# maka isu yang bersangkutanlah# bukan karena trend nasional# yang menerangkan tanggapan anggota kelompok sosial terhadap partai dan kandidat yang bersaingan. $alam hal seperti itu# atribut sosial dan demografi seseorang menerangkan perspektif pemberi suara.
2
Perspektif Pemberi &uara mengembangkan citra politik (rang belajar mengidentifikasikan diri dengan lambang"lambang signifikan melalui
pembicaraan politik# persuasi# sosialisasi# dan pembentukan opini. (rang yang memasuki kampanye politik# misalnya memba*a berbagai titik pandang yang terikat erat kepada citra diri politik mereka# mereka tidak hanya melihat segala sesuatu terjadi 0 citra diri jangka pendek# persepsi terhadap objek"objek politik . 'ereka mengamatinya dari titik pandang individual 0citra diri politik jangka panjang# atau perspektif mereka. $iantara pokok"pokok yang menguntungkan yang diba*a oleh pemberi suara yang berkembang# yaitu diteliti lima pokok identifikasi partisan# kelas sosial# kecendrungan ideologis# konsepsi tentang sifat"sifat yang diharapkan pada pemegang jabatan yang ideal# dan kekha*atiran pribadi.
6
Persepsi pemberi suara citra politik yang khas kampanye. Para pemberi suara
secara selektif mempersepsi partai partai# kandidat# isu# dan
peristi*a# dalam kampanye# memberi makna kepada mereka# dan berdasarkan itu menentukan pemberian suara. 'elalui proses interpretativ# mereka tidak han ya memperhitungkan atribut dan perkembangan mereka# yaitu citra jangka panjang# tetapi jiuga menyusun citra jangka pendek tentang objek kampanye.
2.).
K('5:IK/&I P(LI%IK $/:
2.).1. 'unculnya Proses Komunikasi Kampanye >ika diketahui kenyataan bah*a selama pemilihan untuk presiden# anggota kongres# gubernur# legistlasi :egara bagian# dan banyak jabatan yang lebih terendah sebagai *arga :egara hampir tidak mungkin melindungi diri mereka sendiri dari imbauan para kandidat atau yang berkampanye merupakan faktor utama dalam membantu para pemeberi suara dalam mencapai pemilihan umum. Bila masing"masing diantara banyak produk makanan mempunyai sifat khusus sendiri untuk membedakannya dengan pesaingnya# begitu juga para kandidat politik. Berdasarkan kesetian sosial dan kesetiaan pada partai# orang secara selektif memantau komunikasi kampanye# membaca# mendengarkan# dan menonton apa yang mendukung pendirian mereka dan menghindari pesan"pesan yang tidak mendukungnya. %erpaan komuniaksi memba*a serta akibat otomatis sehingga bila pemberi suara dapat diterpa imbauan berkali"kali sampai jumlahnya cukup banyak# mereka akan bereaksi kearah yang dimaksudkan. %iga kemungkinan akibat komunikasi terhadap pemberian suara memperkuat keputusan partisan yang telah dibuat# mengaktifkan *arga :egara yang acuh tak acuh kalau tidak diaktifkan# dan mengubah orang yang ragu"ragu# menurut taksiran# kurang dari dua diantara sepuluh pemberi suara mengalami perubahan kampenye seperti itru
2.).2. -ungsi Komunikasi Kampanye &ebagai Katalisator
Katalisatior adalah sesuatu yang mempercepat# memodifikasi# dan sering meningkatkan proses tau peristi*a tanpa ia sendiri menjadi habis terpakai hal ini tentulah merupakan salah satu cara untuk memikirkan apa yang dilakukan oleh komunikasi politik dalam kampnye pemilihan umum. %erhadap katalisator inilah# yakni komunikasi kampanye# para pemberi suara bertindak dalam merumuskan kepercayaan# nilai# dan pengharapan mereka terhadap objek kampanye. 'aka# jika dirangkumkan# komunikasi kampanye adalah katalisator dengan konsekuensi kognitif# afektif# dan konatif. 1
/kibat Kognitif
&ejauh mereka meneliti apa akaibat kampanye pada pemberi suara# studi pemberian suara generasi pertama dan kaedua. 1. /kibat terpaan media dan 2. 'engikuti prosedur sederhana untuk mengidentifikasi pengaruh yang dimaksudkan dari pesan tertentu# orang yang dimaksudkan dipengaruhi oleh pesan itu# dan akibat pengaruh tersebut pada khlayak yang dimaksudkan. Prosedur ini analog dengan menembakkan artileri medan peluru 0 pesan media mengenai sasaran 0khlayak dengan dampak 0akibat yang dapat diukur
2
%angggapan /fektif
Perhatikan bah*a s*icthers dan yang lambat mengambil putusan menggunakan televisi untuk mendapatkan informasi selama pemilihan umum mengesankan bah*a komunikasi politik mempengaruhi penilaian pemberi suara maupun tingkat pengetahuan mereka tentang isu dan kandidat. /pakah televise menyajikan bahan mentah kepada pemberi suara# yang menyebabkan berubahnya citra mereka tentang kandidat# hal itu sebagian besar bergantung pada jenis ini televise yang ditonton oleh pemberi suara dan bagaimana mereka memanfaatkannya.
Perubahan dalam orientasi afektif terhadap kandidat pada pemberi suara yang diterpa bentuk lain komunikasi kampanye sangat bervariasi.
6
Konsekuensi Konatif
'edia politik memainkan peran yang lebih besar dalam membantu pemberi suara dalam menyusun pilihannya# bahkan barangkali membelot dari kebiasaan memberikan suara.
BAB III PENUTUP
6.1.
Kesimpulan Kampanye merupakan suatu momentum yang sangat besar sekali pengaruhnya bagi para
calon legislative# di sanalah berbagai kemampuan serta cara# dikerahkan seluruhnya oleh para calon legislative untuk mendapatkan dukungan maupun suara dari masyarakat# namun para calon di hadapkan dengan 2 jalan yang kontradiktif# antara positif atau negative# masing"masing memiliki kadar yang berbeda"beda# dan ini tergantung dari para calon ingin menggunakan jalan mana# namun yang jelas# para calon jauh lebih paham dan mengerti# jalan yang di pilihnya.
6.2.
&aran Kita harus memperhatikan kembali konsekuensi sosial dan politik dari komunikasi
kampanye# tentang penetapan agenda. Pemberian suara harus menginterpretasikan lingkungan tempat media politik dan bagaimana pendirian kandidat yang mungkin sama dengan pendirian mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Dan Nimmo. 2010. Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek. Bandung: Rosda