UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN’ JAKARTA
LAPORAN KASUS IMPETIGO KRUSTOSA
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Daera h Ambarawa
Diajukan Kepada : Pembimbing : dr. Hiendr!"# S$.KK
Disusun Oleh : Adi R%m&n '()*))''++
Ke$ni!ern Ke$ni!ern K,ini- e$r!emen e$r!emen K/,i! dn Ke,min 0AKULTAS KEOKTERAN 1 UPN “VETERAN2 JAKARTA R/m% S-i! Um/m er% Ambr& Peri"de 3 0ebr/ri 1 '4 Mre! )*'+
LEMBAR PENGESAHAN KOORINATOR KEPANITERAAN KULIT AN KELAMIN
Lapran kasus dengan judul :
IMPETIGO KRUSTOSA
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Departemen Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Disusun Oleh : Adi Rahmawan
!"#$##!!%%
&elah &elah disetujui leh 'embimbing :
(ama 'embimbing
&anda &angan
dr) *iendart+ Sp)KK
&anggal
,,,,,,, ,,,,,
Mengesahkan : Krdinatr Kepaniteraan Kulit dan Kelamin
dr) *iendart+ Sp)KK
ii
KATA PENGANTAR
'uji syukur saya panjatkan kehadirat &uhan -ang Maha .sa karena atas rahmat dan karunia/(ya saya dapat menyelesaikan tugas lapran kasus dengan judul impetig krustsa) Lapran kasus ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat ujian Kepaniteraan Klinik Bagian Kulit dan Kelamin) 'enyusunan tugas lapran kasus ini terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak yang turut membantu terselesaikannya tugas lapran kasus ini) Untuk itu+ dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar/ besarnya kepada dr) *iendart+ Sp)KK atas bimbingannya selama ini dan juga tak lupa kepada teman/teman seperjuangan di kepaniteraan klinik kulit dan kelamin atas kerjasamanya selama penyusunan lapran kasus ini) Semga lapran kasus ini dapat berman0aat baik bagi saya sendiri+ pemba1a+ maupun bagi semua pihak/pihak yang berkepentingan)
Ambarawa+
2anuari #$!%
'enulis
3
iii
A0TAR ISI *alaman 2UDUL,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, i L.MBAR '.(4.SA*A(,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ii KA&A '.(4A(&AR,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, iii DA5&AR 6S6,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)) i7 BAB 6 '.(DA*ULUA(,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)) ! 6)!) Latar Belakang,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,) ! 6)#) &ujuan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,) ! 6)") Man0aat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, # BAB 66 &6(2AUA( 'US&AKA,,,,,,,,,,,,,,,,,))) " 66)!) De0inisi,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, " 66)#) .pidemilgi,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)) " 66)") 'atgenesis,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,) 8 66)8) *istpatlgi,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,))) % 66)%) Mani0estasi Klinis,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 9 66)9) Diagnsis,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,) 66)) Diagnsis Banding,,,,,,,,,,,,,,,,,,))) 66);) Kmplikasi,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,))) ; 66)<) 'enatalaksanaan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,))) !$ 66)!$) 'rknsis,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, !" BAB 666 Lapran Kasus,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)) !8 666)!) 6dentias 'asien,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, !8 666)#) Anamnesa,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,))) !8 666)") 'emeriksaan 5isik,,,,,,,,,,,,,,,,,,))) !8 666)8) 'emeriksaan 'enunjang,,,,,,,,,,,,,,,,)) ! 666)%) Diagnsa Banding,,,,,,,,,,,,,,,,,,)) ! 666)9) &erapi,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,) ! 666)) 'rgnsis,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)))) ! BAB 6= '.MBA*ASA(,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)) !; BAB = K.S6M'ULA(,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,) #! DA5&AR 'US&AKA,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ## i7
BAB I PENAHULUAN
6)!)
Latar Belakang 6mpetig adalah penyakit kulit super0isial yang disebabkan in0eksi pigenik leh bakteri 4ram psiti0) 6mpetig lebih sering terjadi pada usia anak/anak walaupun pada rang dewasa dapat terjadi) 'enularan impetig terglng tinggi+ terutama melalui kntak langsung) 6ndi7idu yang terin0eksi dapat mengin0eksi dirinya sendiri atau rang lain setelah menggaruk lesi) 6n0eksi seringkali menyebar dengan 1epat di seklah+ tempat penitipan anak atau pada tempat dengan hygiene buruk atau juga tempat tinggal yang padat penduduk !+#+" 6mpetig krustsa merupakan jenis in0eksi pigenik yang paling banyak ditemukan di dunia >$? dari kasus impetig@) #+"+8 6mpetig krustsa harus dibati se1ara 1epat dan tepat karena dapat menyebabkan beberapa kmplikasi terutama glmerulne0ritis akut)% &erapi antibitik tpikal merupakan pilihan pertama impetig terutama bila lesi yang terbatas+ tanpa gejala sistemik atau kmplikasi sementara terapi sistemik dipertimbangkan bila diperlukan) !+%
6)#)
&ujuan a) Memahami de0inisi+ etilgi+ epidemilgi+ pat0isilgi+ tanda gejala+ diagnsa banding+ kmplikasi+ penatalaksanaan dan prgnsi 6mpetig Krustsa) b) Dapat mengetahui dan membedakan diagnsa banding dari 6mpetig Krustsa) 1) Meningkatkan
kemampuan
dalam
penulisan
ilmiah
dibidang
kedkteran) d.
Memenuhi syarat mengikuti ujian kepaniteraan klinik di departemen kulit dan kelamin rumah sakit umum daerah Ambarawa)
!
6)")
Man0aat a) Sebagai sumber in0rmasi dan pelengkap bahan re0rensi) b) Untuk mendapatkan pengetahuan yang berman0aat)
#
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.'.
e5ini6i
6mpetig krustsa merupakan penyakit in0eksi pigenik kulit super0isial yang disebabkan leh Staphylococcus aureus+ Streptococcus group A beta-hemolitikus (GABHS)+ atau kmbinasi keduanya dan digambarkan dengan perubahan 7esikel berdinding tipis+ diskret+ menjadi pustul dan ruptur serta mengering membentuk krusta Honey-colored. dengan tepi yang mudah dilepaskan) !+% 'ada negara maju+ impetig krustsa banyak disebabkan leh Staphylococcus aureus dan sedikit leh Streptococcus group A betahemolitikus (Streptococcus pyogenes). Banyak penelitian yang menemukan %$/9$? kasus impetig krustsa penyebabnya adalah Staphylococcus aureus dan #$/8%? kasus merupakan kmbinasi Staphylococcus aureus dengan Streptococcus pyogenes. (amun di negara berkembang+ yang menjadi penyebab utama impetig krustsa adalah Streptococcus pyogenes)8+%+9 Staphylococcus aureus banyak terdapat pada 0aring+ hidung+ aksila dan perineal merupakan tempat berkembangnya penyakit impetig krustsa#
II.).
E$idemi","gi
&erjadinya penyakit impetig krustsa di seluruh dunia terglng relati0 sering) 'enyakit ini banyak terjadi pada anak / anak kisaran usia #/% tahun dengan rasi yang sama antara laki/laki dan perempuan) Di Amerika+ impetig merupakan !$? dari penyakit kulit anak yang menjadi penyakit in0eksi kulit bakteri utama dan penyakit kulit peringkat tiga terbesar pada anak) Di 6nggris kejadian impetig pada anak sampai usia 8 tahun sebanyak #+;? pertahun dan !+9? pada anak usia %/!% tahun ") !+"+8+9 6mpetig krustsa banyak terjadi pada musim panas dan daerah lembab+ seperti Amerika Selatan yang merupakan daerah endemik dan predminan+ dengan pun1ak insiden di akhir musim panas) Anak/anak "
praseklah dan seklah paling sering terin0eksi) 'ada usia dewasa+ laki/ laki lebih banyak dibanding perempuan) # Disamping itu+ ada beberapa 0aktr yang dapat mendukung terjadinya impetig krustsa seperti: /
hunian padat
/
higiene buruk
/
hewan peliharaan
/
keadaan yang mengganggu integritas epidermis kulit seperti gigitan serangga+ herpes simpleks+ 7arisela+ abrasi+ atau luka bakar)!+8+%
II.(.
P!"gene6i6
4ambar !) Struktur Stret111us 'ygenes dan substansinya
6mpetig krustsa dimulai ketika trauma ke1il terjadi pada kulit nrmal sebagai portal of entry yang terpapar leh kuman melalui kntak langsung dengan pasien atau dengan seserang yang menjadi carrier ) Kuman tersebut berkembang biak dikulit dan akan menyebabkan terbentuknya lesi dalam satu sampai dua minggu) 9 ara in0eksi pada impetig krustsa ada #+ yaitu in0eksi primer dan in0eksi sekunder)
8
6n0eksi 'rimer 6n0eksi primer+ biasanya terjadi pada anak/anak) Awalnya+ kuman menyebar dari hidung ke kulit nrmal >kira/kira !! hari@+ kemudian berkembang menjadi lesi pada kulit) Lesi biasanya timbul di atas kulit wajah >terutama sekitar lubang hidung@ atau ekstremitas setelah trauma)8 6n0eksi sekunder 6n0eksi sekunder terjadi bila telah ada penyakit kulit lain sebelumnya >impetiginisasi@ seperti dermatitis atpik+ dermatitis statis+ psariasis 7ulgaris+ SL. krnik+ piderma gangrensum+ herpes simpleks+ 7arisela+ herpes ster+ pedikulsis+ skabies+ in0eksi jamur dermat0ita+ gigitan serangga+ luka le1et+ luka gresan+ dan luka bakar+ dapat terjadi pada semua umur #+) 6mpetig krustsa biasanya terjadi akibat trauma super0isialis dan rbekan pada epidermis+ akibatnya kulit yang mengalami trauma tersebut menghasilkan suatu prtein yang mengakibatkan bakteri dapat melekat dan membentuk suatu in0eksi impetig krustsa #) Keluhan biasanya gatal dan nyeri 8 6mpetig krustsa sangat menular+ berkembang dengan 1epat melalui kntak langsung dari rang ke rang) 6mpetig banyak terjadi pada musim panas dan 1ua1a yang lembab) 'ada anak/anak sumber in0eksinya yaitu binatang peliharaan+ kuku tangan yang ktr+ anak/anak lainnya di seklah+ daerah rumah kumuh+ sedangkan pada dewasa sumbernya yaitu tukang 1ukur+ saln ke1antikan+ klam renang+ dan dari anak/anak yang telah terin0eksi%)
II.4.
Hi6!"$!","gi
&erjadinya in0lamasi super0isialis pada 0likel pilsebaseus bagian atas) &erdapat 7esikpustul di subkrneum yang berisi coccus serta debris berupa leuksit dan sel epidermis) 'ada dermis terjadi in0lamasi ringan yang ditandai dengan dilatasi pembuluh darah+ edema+ dan in0iltrasi leuksit plimr0nuklear) % Seringkali terjadi spngisis yang mendasari pustula) 'ada lesi terdapat kkus 4ram psiti0)#
%
II.+.
Mni5e6!6i K,ini6
6mpetig krustsa dapat terjadi di mana saja pada tubuh+ tetapi biasanya pada bagian tubuh yang sering terpapar dari luar misalnya wajah+ leher+ dan ekstremitas) 6mpetig Krustsa diawali dengan mun1ulnya eritema berukuran kurang lebih # mm yang dengan 1epat membentuk 7esikel+ bula atau pustul berdinding tipis) Kemudian 7esikel+ bula atau pustul tersebut ruptur menjadi ersi kemudian eksudat serpurulen mengering dan menjadi krusta yang berwarna kuning keemasan > honeycolored @ dan dapat meluas lebih dari # 1m) Lesi biasanya berkelmpk dan sering kn0luen meluas se1ara irreguler) 'ada kulit dengan banyak pigmen+ lesi dapat disertai hippigmentasi atau hiperpigmentasi) Krusta pada akhirnya mengering dan lepas dari dasar yang eritema tanpa pembentukan jaringan s1ar)!+8+%+; Lesi dapat membesar dan meluas mengenai lkasi baru dalam waktu beberapa minggu apabila tidak dibati) 'ada beberapa rang lesi dapat remisi spntan dalam #/" minggu atau lebih lama terutama bila terdapat penyakit akibat parasit atau pada iklim panas dan lembab+ namun lesi juga dapat meluas ke dermis membentuk ulkus >ektima@) !+8 Kelenjar lim0e reginal dapat mengalami pembesaran pada <$? pasien tanpa pengbatan >terutama pada in0eksi Streptococcus@ dan dapat disertai demam) Membran muksa jarang terlibat)
!+8+%
4ambar #) impetig krustsa di ekstremitas superir pada anak/anak !)
9
4ambar ") impetig krustsa di sekitar lubang hidung dan mulut pada anak/ anak 8)
II.7
ign"6i6
Diagnsis impetig krustsa ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan 0isik dengan mengidenti0ikasi tanda dan gejala yang ada dan dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang seperti pewarnaan 4ram+ biakan kuman+ dan tes serlgi serta histpatlgi)#+; 'ada pulasan gram+ ditemukan coccus 4ram psiti0 yang lebih terlihat bila pemeriksaan dilakukan saat lesi masih berupa 7esikel) Biasanya diperlukan pemeriksaan biakan kuman dan sensiti7itas bila terapi tidak menghasilkan respn baik yang menunjukkan sudah terjadi resistensi kuman) 'ada pemeriksaan serlgi didapatkan ASO titer psiti0 lemah pada piderma streptococcus) Leuksitsis ditemukan pada sebagian penderita impetig krustsa) #+;
II.8.
ign"6i6 Bnding
Diagnsis banding 6mpetig krustsa terdiri dari: a) Dermatitis Atpik &erdapat riwayat atpi seperti asma+ rhinitis alergika) Lesi pruritus krnik dan kulit kering abnrmal dapat disertai likeni0ikasi) "+< b) Dermatitis Kntak 4atal pada daerah sensiti0 yang kntak dengan bahan iritan) "
1) *erpes Simpleks
=esikel dengan dasar eritema yang ruptur menjadi ersi ditutupi
krusta)
Umumnya
terdapat
demam+
malaise+
disertai
lim0adenpati) "+< d) =arisela &erdapat gejala prdmal seperti demam+ malaise+ anreksia) =esikel dinding tipis dengan dasar eritema >bermula di trunkus dan menyebar ke wajah
dan
ekstremitas@
yang
kemudian ruptur
membentuk krusta >lesi berbagai stadium@) " e) Kandidiasis Kandidiasis >in0eksi jamur 1andida@: papul eritem+ basah+ umumnya di daerah selaput lendir atau daerah lipatan) " 0) Diskid lupus eritematus Ditemukan >plak@+ batas tegas yang mengenai sampai 0likel rambut) " g) .ktima Lesi berkrusta yang menutupi daerah ulkus yang menetap selama beberapa minggu dan sembuh dengan jaringan parut bila mengin0eksi dermis) " h) 4igitan serangga &erdapat papul pada daerah gigitan+ dapat nyeri) " i)
Skabies 'apul yang ke1il dan menyebar+ terdapat terwngan pada sela/ sela jari+ gatal pada malam hari)"
II.9.
K"m$,i-6i
!) .ktima 6mpetig yang tidak dibati dapat meluas lebih dalam dan penetrasi ke epidermis menjadi ektima) .ktima merupakan piderma pada jaringan kutan yang ditandai dengan adanya ulkus dan krusta tebal)8+%
#) Selulitis dan .risepelas
;
6mpetig krustsa dapat menjadi in0eksi in7asi0 menyebabkan terjadinya selulitis dan erisepelas+ meskipun jarang terjadi) Selulitis merupakan peradangan akut kulit yang mengenai jaringan subkutan >jaringan ikat lnggar@ yang ditandai dengan eritema setempat+ ketegangan kulit disertai malaise+ menggigil dan demam) Sedangkan erisepelas merupakan peradangan kulit yang melibatkan pembuluh lim0e super0isial ditandai dengan eritema dan tepi meninggi+ panas+ bengkak+ dan biasanya disertai gejala prdrmal)!+8+% ") 4lmerulne0ritis 'st Strept111al Kmplikasi utama dan serius dari impetig krustsa yang umumnya disebabkan leh Streptococcus group A beta-hemolitikus ini yaitu glmerulne0ritis akut >#?/%?@) 'enyakit ini lebih sering terjadi pada anak/anak usia kurang dari 9 tahun) &idak ada bukti yang menyatakan glmerulne0ritis terjadi pada impetig yang disebabkan leh Staphylococcus. 6nsiden glmerulne0ritis >4(A@ berbeda pada setiap indi7idu+ tergantung dari strain ptensial yang mengin0eksi ne0ritgenik) 5aktr yang berperan penting atas terjadinya 4(A'S yaitu sertipe Streptococcus strain 8<+ %%+ %+dan 9$ serta strain M/tipe #) 'eride laten berkembangnya ne0ritis setelah piderma strept111al sekitar !;/#! hari) Kriteria diagnsis 4(A'S ini terdiri dari hematuria makrskpik atau mikrskpik+ edema yang diawali dari regi wajah+ dan hipertensi)!+% 8) Rheumati1 5e7er Sebuah
kelainan
in0lamasi
yang
dapat
terjadi
karena
kmplikasi in0eksi streptkkus yang tidak dibati strep throat atau scarlet fever ) Kndisi tersebut dapat mempengaruhi tak+ kulit+ jantung+dan sendi tulang) %) 'neumnia 'neumnia merupakan penyakit ynag banyak ditemui setiap tahun) 'enyakit ini biasa terjadi pada perkk dan seserang yang menggunakan bat yang menekan sistem imunitas) !" 6.
6n0eksi ethicilin- resistant staphylococcus aureus >MRSA@)
<
MRSA adalah sebuah strain bakteri sta0ilkkus yang resisten terhadap sejumlah antibitik) MRSA dapat menyebabkan in0eksi serius pada kulit yang sangat sulit dibati) 6n0eksi kulit dapat dimulai dengan sebuah eritem+ papul+ atau abses yang mengeluarkan pus) MRSA juga dapat menyebabkan pneumnia dan bakterimia) !# ) Ostemielitis Sebuah in0lamasi pada tulang disebabkan bakteri) 6n0lamasi biasanya berasal dari bagian tubuh yang lain yang berpindah ke tulang melalui darah)!8 ;) Meningitis Sebuah in0lamasi pada membran dan 1airan serebrspinal yang melingkupi tak dan medula spinalis) Meningitis merupakan sebuah penyakit
serius
menghasilkan
yang
dapat
kmplikasi
mempengaruhi
permanen
seperti
kehidupan
kma+
syk+
dan dan
kematian)!%
II.3.
Pen!,-6nn
A) Umum •
Menjaga kebersihan agar tetap sehat dan terhindar dari in0eksi kulit) <
•
Menindaklanjuti luka akibat gigitan serangga dengan men1u1i area kulit yang terkena untuk men1egah in0eksi) < <
•
Mengurangi kntak dekat dengan penderita
•
Bila diantara anggta keluarga ada yang mengalami impetig diharapkan dapat melakukan beberapa tindakan pen1egahan berupa: /
<
Men1u1i bersih area lesi >membersihkan krusta@ dengan sabun dan air mengalir serta membalut lesi)
/
Men1u1i pakaian+ kain+ atau handuk penderita setiap hari dan tidak menggunakan peralatan harian bersama/sama)
/
Menggunakan sarung tangan ketika menglesi bat tpikal dan setelah itu men1u1i tangan sampai bersih)
/
Memtng
kuku
untuk
menghindari
penggarukan
yang
memperberat lesi) !$
/
Memti7asi penderita untuk sering men1u1i tangan)
B) Khusus 'ada prinsipnya+ pengbatan impetig krustsa bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan perbaikan pada lesi serta men1egah penularan in0eksi dan kekambuhan) " '. Ter$i Si6!emi-
'emberian antibitik sistemik pada impetig diindikasikan bila terdapat lesi yang luas atau berat+ lim0adenpati+ atau gejala sistemik)! a) 'ilihan 'ertama >4lngan C La1tam@ 4lngan 'eni1ilin >bakterisid@ o
Amksisilin Asam kla7ulanat Dsis #E #%$/%$$ mgFhari >#% mgFkgBB@ selama !$ hari) "
4lngan Se0alsprin generasi/ke! >bakterisid@ o
Se0aleksin Dsis 8E #%$/%$$ mgFhari >8$/%$ mgFkgBBFhari@ selama !$ hari)"
o
Klksasilin Dsis 8E #%$/%$$ mgFhari selama !$ hari) "
b) 'ilihan Kedua 4lngan Makrlida >bakteristatik@ o
.ritrmisin Dsis "$/%$mgFkgBBFhari)
o
8
Aitrmisin Dsis %$$ mgFhari untuk hari ke/! dan dsis #%$ mgFhari untuk hari ke/# sampai hari ke/8) 8
). Ter$i T"$i-,
'enderita diberikan antibitik tpikal bila lesi terbatas+ terutama pada wajah dan penderita sehat se1ara 0isik) 'emberian bat tpikal ini dapat sebagai pr0ilaksis terhadap penularan in0eksi pada saat anak melakukan akti7itas diseklah atau tempat lainnya) Antibitik tpikal diberikan #/" kali sehari selama /!$ hari) %+9 o
Mupir1in !!
Mupir1in > pseudomonic acid @ merupakan antibitik yang berasal dari !seudomonas fluorescent ) Mekanisme kerja mupir1in yaitu menghambat sintesis prtein >asam amin@ dengan mengikat isoleusil-t"#A sintetase sehingga menghambat akti7itas coccus 4ram
psiti0
Streptococcus. pengbatan
seperti
Staphylococcus
dan
sebagian
besar
Salap
mupir1in
diindikasikan
untuk
impetig
yang
#?
disebabkan
Staphylococcus
dan
Streptococcus pyogenes)!$ o
Asam 5usidat Asam 5usidat merupakan antibitik yang berasal dari $usidium coccineum) Mekanisme kerja asam 0usidat yaitu menghambat sintesis prtein) Salap atau krim asam 0usidat #? akti0 melawan kuman gram psiti0 dan telah teruji sama e0ekti0 dengan mupir1in tpikal)!!
o
Ba1itra1in Ba1ira1in merupakan antibitik plipeptida siklik yang berasal dari Strain Bacillus
Subtilis) Mekanisme
kerja
ba1itra1in yaitu
menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan menghambat de0s0rilasi ikatan membran lipid pir0s0at sehingga akti0 melawan
coccus
4ram
psiti0
seperti
Staphylococcus
dan
Streptococcus) Ba1itra1in tpikal e0ekti0 untuk pengbatan in0eksi bakteri super0isial kulit seperti impetig)!$ o
Retapamulin Retapamulin
bekerja
menghambat
sintesis
prtein
dengan
berikatan dengan subunit %$S ribsm pada prtein L" dekat dengan peptidil transferase) Salap Retapamulin !? telah diterima leh 5d and Drug Administrain >5DA@ pada tahun #$$ sebagai terapi impetig pada remaja dan anak/anak diatas < bulan dan telah menunjukkan akti7itasnya melawan kuman yang resisten terhadap beberapa
bat
seperti
metisilin+
eritrmisin+
asam
0usidat+
mupirsin+ aitrmisin)9 II.'*. Pr"gn"6i6
!#
'ada beberapa indi7idu+ bila tidak ada penyakit lain sebelumnya impetig krustsa dapat membaik spntan dalam #/" minggu) (amun+ bila tidak dibati impetig krustsa dapat bertahan dan menyebabkan lesi pada tempat baru serta menyebabkan kmplikasi berupa ektima+ dan dapat menjadi erisepelas+ selulitis+ atau bakteriemi)8+ Dapat pula terjadi Staphyl111al S1alded Skin Syndrme >SSSS@ pada bayi dan dewasa yang mengalami immun1mprmised atau gangguan 0ungsi ginjal) Bila terjadi kmplikasi glmerulne0ritis akut+ prgnsis anak/ anak lebih baik daripada dewasa)%
BAB III LAPORAN KASUS
III.'. Iden!i!6 P6ien
!"
(ama
: Sdr) M
Umur
: !8 tahun
2enisKelamin : Laki/laki Agama
: 6slam
'ekerjaan
: 'elajar
() M
: $88!9/#$!%
Alamat
: Baran R& 8 RG ! Ambarawa
III.). Anmne6
A) Keluhan Utama 4atal pada kaki kanan dan kiri) B) Keluhan &ambahan &erdapat gigi lubang dibagian bawah kanan dan kiri) ) Riwayat 'enyakit Sekarang 4atal kurang lebih ! bulan pasien rasakan pada kaki+ yang awal mulanya pada kaki kiri terlebih dahulu berupa melenting ke1il yang kemudian digaruk dan lama kelamaan menyebar) (yeri >/@+ panas >/@+ kurang lebih ! minggu yang lalu luka sempat kering karena minum bat+ setelah bat habis gatal menjadi kambuh lagi dan basah) D) Riwayat 'enyakit Dahulu Sebelumnya belum pernah mengalami hal yang sama) .) Riwayat 'enyakit Keluarga Dikeluarga pasien tidak ada anggta keluarga yang mengalami hal yang sama) 5) Riwayat Alergi 'asien mempunyai riwayat alergi makanan amis+ namun tidak ada alergi terhadap bat) 4) Riwayat 'engbatan Obat minum terdapat " ma1am namun pasien lupa nama batnya yang diberikan leh dkter) *) Status Ssial .knmi 'asien adalah serang pelajar SM' yang bertempat tinggal dengan rang tua pasien) Biaya pengbatan dibiayai leh rang tua pasien)
III.(. Pemeri-6n 0i6i-
A) Status 4eneralis Keadaan Umum
: &ak sakit ringan !8
Kesadaran
: mps Mentis
=ital Sign
:
&D : !#$F;$
RR: #$EFmenit
(adi: ;$EFmenit
B) 'emeriksaan Kepala Bentuk Kepala
: (rm1ephale
Mata
: dbn
Mulut dan 4igi
: gigi lubang dibagian bawah kanan dan kiri
Leher
: dbn
) &hraE 'ulm
: 7esikuler+ wheeing >/@+ rnkhi >/@
r
: S!FS# reguler+ murmur >/@+ gallp >/@
D) Abdmen
: tidak dilakukan pemeriksaan
.) St) Dermatlgis In6$e-6i
Distribusi
: .kstremitas in0erir deEtra et sinistra
.0lresensi
: .rsi
P,$6i
: (yeri tekan >/@
4ambar e0lresensi pasien
!%
6mpetig Krustsa pada kaki kanan penderita
6mpetig Krustsa didekat mata kaki penderita
6mpetig Krustsa pada kaki kiri penderita III.4. Pemeri-6n Pen/nng
!9
&idak dilakukan pemeriksaan penunjang)
III.+. ign"6 Bnding a.
6mpetig Bullsa
b) *erpes Simpleks 1) Kandidiasis d) Skabies e) .ktima
III.7. Ter$i
ream Mertus e0adrEil #E%$$ mg etiriine *L !E!$ mg >sre@
III.8. Pr"gn"6i6
Dubia et Bnam apabila tidak ada penyakit lain sebelumnya) (amun+ bila tidak dibati impetig krustsa dapat bertahan dan menyebabkan lesi pada tempat baru serta menyebabkan kmplikasi berupa ektima+ dan dapat menjadi erisepelas+ selulitis+ atau bakteriemi)
BAB IV
!
PEMBAHASAN
Dari anamnesa didapatkan identitas pasien dengan nama Sdr) M) usia !8 tahun+ datang kepli Kulit dan Kelamin RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang pada hari Kamis+ !# 5ebruari #$!% dengan keluhan gatal di kaki kanan dan kiri) Awal mula berupa melenting ke1il kurang lebih ! bulan yang lalu dirasakan pada kaki kiri terlebih dahulu+ kemudian digaruk dan lama kelamaan menyebar) (yeri >/@+ panas >/@+ kurang lebih ! minggu yang lalu luka sempat kering karena minum bat+ setelah bat habis gatal menjadi kambuh lagi dan basah) Berdasarkan literatur gatal dapat terjadi karena adanya suatu in0eksi yang menyebabkan rasa gatal pada kulit+ melenting yang didapatkan pada penderita merupakan suatu prses reaksi imunlgi terhadap suatu in0eksi) 'enyebaran terjadi akibat garukan sehingga in0eksi bisa meyebar ke kaki sebelah) !+#+% Berdasarkan pemeriksaan 0isik+ didapatkan pasien tampak saki tringan+ kesadaran kmps mentis) &ekanan darah !#$F;$ mm*g) (adi ;$EFmenit) 5rekuensi napas #$EFmenit) 'emeriksaan status dermatlgis didapatkan distribusi di ekstremitas in0erir dengan e0lresensi berupa ersi yang diperparah karena garukan) Berdasarkan literature letak dikaki sangat sering didapat karena kurangnya kebersihan+ sehingga in0eksi dapat terjadi) .0lresensi berupa ersi terjadi akibat pe1ahnya 7esikel sehingga se1ret yang keluar akan membentuk gambaran ersi dan menyebar karena prses garukan) !+# Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan 0isik+ berdasarkan literatur pasien menderita impetig krustsa dikarenakan bentuk dari e0lresensi penderita dan letaknya berada ditungkai pada panderia dewasa+ karena pada tungkai bawah kebersihan sangat kurang) Selain itu berdasarkan literatur yang penulis ba1a+ didapatkan gambaran yang serupa terhadap beberapa penyakit) Diagnsa banding yang didapat diantaranya impetig bulsa+ 7arisella ster+ kandidiasis skabies+ ektima) !+#+%+9 6mpetig bullsa menjadi diagnsa banding karena berdasarkan literatur letak gatal pada penderita yaitu di tungkai bawah+ akan tetapi bentuk impetig bullsa adalah eritema+ bulla+ bulla hippin+ sedangkan pada pasien ini didapatkan bentuk ersi+ leh karena itu impetig bullsa dapat disingkarkan) !+# !;
=ari1ella Hster menjadi diagnsa banding karena berdasarkan literatur gejala awal dari penderita berupa melenting yang diawalai pada tungkai kanan saja+ namun pada pemeriksaan 0isik didapatkan kedua tunggkai terdapat gejala yang sama sehingga 7ari1ella ster dapat disingkirkan) !+# Kandidiasis menjadi diagnsa banding karena berdasarkan literatur e0lresensi yang dilihat pada pemeriksaan 0isik sama dengan penderita yaitu berbentuk papul/papul akan tetapai predileksi kandidiasis berada pada lipatan kulit+ sedangkan pada penderita terdapat pada kedua tungkai+ sehingga kandidiasi dapat disingkirkan) !+# Skabies menjadi diagnsa banding karena berdasarkan literatur e0lresensi yang dilihat pada pemeriksaan 0isik sama dengan penderita yaitu berbentuk papul/ papul+ pustule+ ersi atau ekskriasi akan tetapai predileksi skabies paling sering berada pada sela/sela jari+ sedangkan pada penderita terdapat pada kedua tungkai+ sehingga skabies dapat disingkirkan) !+# .ktima menjadi diagnsa banding karena berdasarkan literatur letak penderita ektima sering pada tungkai bawah+ sesuai dengan pasien+ namun gambaran e0lresensi ektima adalah krusta tebal warna kuning dengan dasar ulkus+ sedangakan pada pasien e0lresensi berupa ersi+ leh sebab itu ektima dapat disingkirkan) !+# 'enanganan pada pasien ini diberikan terapi antibitik tpi1al berupa 1ream meertus yang berisi mupir1in #? karena penyebab utama adalah bakteri+ serta diberikan antibitik sistemik berupa 1e0adEil #E%$$ mg agar bakteri tidak berkembang biak dan e0ek kerjanya lebih lama di dalam tubuh+ karena pasien mengeluh gatal pasien juga diberikan 1etiriine *L !E!$mg >sre@ yaitu antihistamin sistemik generasi 66 yang mempunyai e0ek sedasi yang ke1il dan diberikan pada sre hari agar akti0as kerja tidak terganggu) "+8 ream mertus yang berisi mupir1in #? mempunyai mekanisme menghambat sintesis prtein >asam amin@ dengan mengikat isleusil/tR(A sintetase
sehingga
menghambat
akti7itas
111us
4ram
psiti0
seperti
Staphyl111us dan sebagian besar Strept111us yang merupakan penyebab impetig krustsa) "+
!<
e0adEil #E%$$ mg mempunyai mekanisme menghambat sintesa dinding sel bakteri denngan 1ara 1e0adrEil akti0 terhadap Strept111us beta hemlyti1+ Staphyl111us aureus+ yang merupakan penyebab impetig krustsa) "+; etiriine *L !E!$mg >sre@ yaitu antihistamin selekti0 antagnis reseptr *! peri0eral dengan e0ek sedat7e yang rendah pada dsis akti0 0armaklgi dan mempunyai si0at tambahan sebagai anti alergi mempunyai mekanisme menghambat pelepasan histamin pada 0ase awal dan mengurangi migrasi sel in0lamasi sehingga pemberian etiriin *L merupakan pilihan bat yang tepat karenan pasien merupakan serang pelajar dan mempunyai akti0itas pada pagi hari sehingga pemberian pada sre hari merupakan pilihan yang tepat) 'ada pasien ini penulis memberikan prgnsis dubia et bnam apabila tidak ada penyakit lain sebelumnya) (amun+ bila tidak dibati impetig krustsa dapat bertahan dan menyebabkan lesi pada tempat baru serta menyebabkan kmplikasi berupa ektima+ dan dapat menjadi erisepelas+ selulitis+ atau bakteriemi) !+"+%
BAB V KESIMPULAN #$
6mpetig krustsa merupakan penyakit in0eksi kulit terbatas pada lapisan epidermis >super0isial@ yang umumnya disebabkan leh Staphylococcus aureus dan Streptococcus group A beta-hemolitikus 'enyakit ini lebih sering terjadi pada anak/anak+ baik laki/laki maupun perempuan) 'redileksi impetig krusta terdiri dari wajah+ leher+ atau ekstremitas) 4ambaran klinis yang dapat ditemukan berupa 7esikel yang menjadi pustul dan ruptur membentuk krusta khas berwarna kuning keemasan > honey-colored @) Lesi biasanya berkelmpk dan kn0luen dan dapat meluas melibatkan lkasi baru) 'enyakit impetig krustsa yang lama tidak dibati kadang dapat menyebabkan kmplikasi+ diantaranya yang berat adalah glmerulne0ritis akut+ meningitis akut) Selain itu+ penyakit impetig krustsa dapat mengin0eksi jantung+ tulang dan paru) 'ada pasien impetig yang dibati dengan antibitik tidak se1ara tuntas dapat menimbulkan suatu 6n0eksi ethicilin- resistant staphylococcus aureus >MRSA@ dimana strain bakteri sta0ilkkus menjadi resisten terhadap sejumlah antibitik sehingga menyebabkan in0eksi serius pada kulit yang sangat sulit dibati) 6n0eksi kulit dapat dimulai dengan sebuah eritem+ papul+ atau abses yang mengeluarkan pus) MRSA juga dapat menyebabkan pneumnia dan bakterimia yang tentu saja akan mengganggu akti7itas hidup penderita) &erapi impetig krustsa terdiri dari pembersihan krusta dengan kmpres basah+ antibitik tpikal serta antibitik sistemik bila diperlukan)
A0TAR PUSTAKA
#!
!)
*ay R)2+ B)M Adriaans) Ba1terial 6n0e1tin) 6n: Burns &+ Brethna1h S+ E (+ 4ri00iths >eds@) RkIs &eEt Bk 0 Dermatlgy) th ed) &urin: Bla1kwell) #$$8) p)#)!"/!%)
#)
*eyman G)R+ *alpern =) Ba1terial 6n0e1tin) Bolognia %&' %orio %&' "apini "! (eds). ermatology) #nd ed) Spain: Msby .lse7ier) #$$;) p)!$%/)
")
le + 4aewd 2) Diagnsis and &reatment 0 6mpetig) American Academy of
$amily
!hysician)
=l)%)
()9)
#$$)
p);%;98)
Diunduh
dari:
http:FFwww)sepeap)rgFar1hi7sFpd0F!$%#8)pd0 8)
ra0t (+ 'eter K)L+ Matthew H)G+ Mrtn ()S+ Ri1hard S)2) Super0i1ial utaneus 6n0e1tin and 'ydermas) 6n: Gl00 K et all >eds@) 5itpatri1kIs Dermatlgy in 4eneral Medi1ine) =l #) th .d) (ew -rk: M14raw *ill) #$$;) p)!9<%/!$%)
%)
Arnld+ Odm+ 2ames) Ba1terial 6n0e1tin) 6n: 2ames G)D+ Berger &)4+ .lstn D)M >eds@) AndrewIs Disease 0 the Skin lini1al Dermatlgy) !$ th .d) anada: Saunders .lse7ier) #$$9) p)#%%/9)
9)
Amini Sadegh) *mpetigo) Diunduh dari: http:FFemedi1ine)meds1ape)1mFarti1leF!!$<#$8/treatment) Last update: May #$+ #$!$)
)
(rrby A+ &eglund+ Ktb M) *st Mi1rbe 6ntera1tins in &he 'athgenesis 0 6n7asi7e 4rup A Strept111al 6n0e1tins) %ournal edical icrobiology) =l)8<) #$$$) p);8%#)
;)
&rak D)2+ &ennenhuse D)2+ Russel D)2) 6mpetig >6mpetig rustsa@) 6n: Sklnik ()S >eds@) Dermatlgy Skills 5r 'rimary are: An 6lustrated 4uide) (ew 2ersey: *umana 'ress) #$$9) p)"!/#")
<)
Gl00 K+ Ri1hard Allen 2hnsn) lr Atlas and Sypnsis O0 lini1al Dermatlgy) 'art " rd)
|
!$)
Bnner M)G+ Bensn ')M+ 2ames G)D) &pi1al Antibiti1s) 6n: Gl00 K et all >eds@) 5itpatri1kIs Dermatlgy in 4eneral Medi1ine) =l #) th .d) (ew -rk: M14raw *ill) #$$;) p)#!!"/!%)
!!)
Kning S at all) 5usidi1 A1id ream in &he &reatment 0 6mpetig in 4eneral 'ra1ti1e: Duble Blind Randmised 'la1eb ntrlled &rial) British edical %ournal )
#$$#)
=l)"#8)
p)#$")
Diunduh
dari:
http:FFwww)bmj)1mF1giF1ntentF0ullF"#8F""!F#$" !#)
May
1lini1
sta00)
6mpetig)
Diunduh
dari:
http:FFwww)may1lini1)1mFhealthFimpetigFDS$$898FDS.&6O(J1mpli1atins)
##
!")
Grng
Diagnsis)
Rheumati1
0e7er)
Diunduh
dari:
Diunduh
dari:
Diunduh
dari:
http:FFwww)wrngdiagnsis)1mFrFrheumati10e7erFintr)htm !8)
Grng
Diagnsis)
Ostemielitis
)
http:FFwww)wrngdiagnsis)1mFFstemyelitisFintr)htm !%)
Grng
Diagnsis)
Meningitis
)
http:FFwww)wrngdiagnsis)1mFmFmeningitisFintr)htm
#"