BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sakit Sakit punggu punggung ng merupa merupakan kan salah salah satu satu alasan alasan paling paling umum umum orang orang
mengunjungi dokter mereka . Nyeri pungung bawah merupakan suatu keluhan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi penderitanya. Salah satunya adalah terjadinya nyeri pinggang bagian bawah adalah hernia nucleus pulsosus (HNP) (HNP) yang yang sebagia sebagian n besar besar kasusn kasusnya ya terjad terjadii pada pada segmen segmen lumbal lumbal.. Nyeri Nyeri punggung bawah merupakan salah satu penyakit yang sering di jumpai masyarakat. Nyeri penggung bawah dapat mengenai siapa saja tanpa mengenal jenis umur dan jenis kelamin. Sekitar !"-#" $ dari seluruh penduduk dunia pernah mengalami paling tidak satu episode nyeri punggung bawah selama hidupnya. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu penyebab dari nyeri punggung (NP%) yang penting. Prevalensinya berkisar antara &-'$ dari dari popu popula lasi si.. HNP HNP lumb lumbal alis is pali paling ng seri sering ng ("$ ("$)) meng mengen enai ai disk diskus us intervertebralis *-S& dan +-*. %iasanya N%P oleh karena HNP lumbalis akan membaik dalam waktu kira-kira ! minggu. ,indakan pembedahan jarang diperlukan kecuali pada keadaan tertentu. elompok studi nyeri (pokdi nyeri) P/0SS1 (Persatuan dokter spesialis sara2 1ndonesia) melakukan penelitian pada bulan mei '""' di &+ rumah sakit pendidikan dengan hasilmenunjukan bahwa kejadian nyeri punggung bawah meliputi 34 $ di seluruh kasus nyeri ditangani. 5enjebolnya (hernia)nucleus pulposus bisa ke korpus vertebra diatas atau atau di bawa bawahn hnya ya.. %isa %isa juga juga menj menjeb ebol ol langs langsun ung g ke kana kanali liss vert vertbr bral alis. is. 5enjebolny 5enjebolnyaa sebagian sebagian dari nucleus pulposus ke dalam korpus vertebra dapat dilihat dari 2oto roentgen polos dan dikenal sebagai nodus Schmorl. /obekan sirkum sirkum2ere 2erensi nsial al dan radika radikall pada pada nucleu nucleuss 2ibrosu 2ibrosuss disku diskuss interv intervert ertebr ebralis alis berikut dengan terbentuknya nodus schomorl merupakan kelainan mendasari 6low back pain7 sub kronik atau kronik yang kemudian disusun oleh nyeri sepanja sepanjang ng tungka tungkaii yang yang dikena dikenall sebaga sebagaii khokal khokalgia gia atau siatika siatika.. Nukleu Nukleuss pulposus tidak mempunyai persara2an sehingga tidak menimbulkan rasa nyeri nyeri tetapi bila ia mendoron mendorong g ke belakang belakang ia meregangka meregangkan n anulus anulus 2ibrosus 2ibrosus
1
dan menimbulkan rasa nyeri. arena ikat-ikat posterior longitudinal menutupi anulus 2ibrosus di bagian tengah herniasi lebih sering mendorong ke arah posterolateral. Nyeri pinggang bawah hanyalah merupakan suatu symptom gejala maka maka yang yang terpen terpentin ting g adalah adalah menget mengetahu ahuii 2actor 2actor penye penyebab babny nyaa agar agar dapat dapat diberikan pengobatan yang tepat. Pada dasarnya timbulnya rasa sakit tersebut karena tekanan susunan sara2 tepi daerah pinggang. 8epitan pada sara2 ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya. 5aka dari itu itu dibu dibutu tuhk hkan an asuh asuhan an kepe keperaw rawat atan an HNP HNP yang sesu sesuai ai sehi sehing ngga ga pros proses es penyembuhan klien dengan HNP HNP dapat maksimal. maksimal. 1.2 Rumusan Masalah &. %agaimana konsep HNP9 '. %agaimana asuhan keperawatan HNP9 3. %agaimana hasil riset terkait HNP9 1.3 Metode Penulisan ,im penulis mempergunakan mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. :ara-
cara yang digunakan pada penulisan ini adalah tim penulis membaca buku buku yang berkaitan dengan penulisan penulisan makalah ini yaitu HNP. HNP. 1. !u"uan Penulisan 1..1 !u"uan Umum 5enj 5enjel elask askan an tent tentan ang g kons konsep ep asuha asuhan n kepe keperaw rawat atan an Hern Hernia ia Nukl Nukleu euss
Pulposus (HNP). 1..2 !u"uan #husus &. 5enjelaskan konsep HNP. HNP. '. 5enjelaskan asuhan keperawatan HNP. HNP. 3. 5enjelaskan hasil riset atau penelitian terkait HNP.
BAB 2 !$N%AUAN PU&!A#A 2.1 #onse' Pen(akit 2.1.1 Pengertian
Hernia Hernia Nukleu Nukleuss Pulpos Pulposus us (HNP) (HNP) adalah adalah menjeb menjeboln olnya ya nucleu nucleuss pulposus ke dalam kanalis vertebralis akibat degenerasi annulus 2ibrosus korpus vertebralis. HNP mempunyai banyak sinonim antara lain Herniasi
1
dan menimbulkan rasa nyeri. arena ikat-ikat posterior longitudinal menutupi anulus 2ibrosus di bagian tengah herniasi lebih sering mendorong ke arah posterolateral. Nyeri pinggang bawah hanyalah merupakan suatu symptom gejala maka maka yang yang terpen terpentin ting g adalah adalah menget mengetahu ahuii 2actor 2actor penye penyebab babny nyaa agar agar dapat dapat diberikan pengobatan yang tepat. Pada dasarnya timbulnya rasa sakit tersebut karena tekanan susunan sara2 tepi daerah pinggang. 8epitan pada sara2 ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya. 5aka dari itu itu dibu dibutu tuhk hkan an asuh asuhan an kepe keperaw rawat atan an HNP HNP yang sesu sesuai ai sehi sehing ngga ga pros proses es penyembuhan klien dengan HNP HNP dapat maksimal. maksimal. 1.2 Rumusan Masalah &. %agaimana konsep HNP9 '. %agaimana asuhan keperawatan HNP9 3. %agaimana hasil riset terkait HNP9 1.3 Metode Penulisan ,im penulis mempergunakan mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. :ara-
cara yang digunakan pada penulisan ini adalah tim penulis membaca buku buku yang berkaitan dengan penulisan penulisan makalah ini yaitu HNP. HNP. 1. !u"uan Penulisan 1..1 !u"uan Umum 5enj 5enjel elask askan an tent tentan ang g kons konsep ep asuha asuhan n kepe keperaw rawat atan an Hern Hernia ia Nukl Nukleu euss
Pulposus (HNP). 1..2 !u"uan #husus &. 5enjelaskan konsep HNP. HNP. '. 5enjelaskan asuhan keperawatan HNP. HNP. 3. 5enjelaskan hasil riset atau penelitian terkait HNP.
BAB 2 !$N%AUAN PU&!A#A 2.1 #onse' Pen(akit 2.1.1 Pengertian
Hernia Hernia Nukleu Nukleuss Pulpos Pulposus us (HNP) (HNP) adalah adalah menjeb menjeboln olnya ya nucleu nucleuss pulposus ke dalam kanalis vertebralis akibat degenerasi annulus 2ibrosus korpus vertebralis. HNP mempunyai banyak sinonim antara lain Herniasi
1
0iskus 0iskus 1nterv 1ntervert ertebr ebrali alis s ruptur ruptured ed disc disc slipped slipped disc disc prolap prolapsus sus disc disc dan sebagainya. HNP sering sering menye menyebabk babkan an nyeri nyeri punggu punggung ng bawah bawah (ow (ow %ack %ack Pain). 0iskus 1ntervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk sebuah bantalan diantara tubuh vertebra. 5aterial yang keras dan 2ibrosa ini digabu digabungk ngkan an dalam dalam satu kapsul kapsul.. %antala %antalan n seperti seperti bola bola dibagi dibagian an tengah tengah diskus disebut nukleus pulposus. HNP merupakan rupturnya nukleus pulposus (%runner ; Suddarth '""' '""'). ). Hern Hernia ia Nukl Nukleu euss Pulp Pulpos osus us bisa bisa ke korp korpus us vert verteb ebra ra diat diatas as atau atau bawahnya bisa juga langsung ke kanalis vertebralis (Priguna Sidharta &"). HNP adalah suatu keadaan di mana sebagian atau seluruh seluruh nukleus nukleus pulposus mengalami penonjolan ke dalam kanalis spinalis. HNP paling sering terjadi di daerah +-* dan *-S& kemudian di leher pada :*-:!. Paling jarang terjadi di torakal.
1
2.1.2 Etiologi
a. ,rauma hiper2leksia injuri pada vertebra. b. Spinal stenosis. c. etidakstabilan vertebra karena salah posisi mengangkat dll. d. Pembentukan osteophyte. e. 0egene 0egenerasi rasi dan degidr degidrasi asi dari dari kandun kandungan gan tulang tulang rawan rawan annulu annuluss dan nukleus mengakibatkan berkurangnya elastisitas sehingga mengakibatkan herniasi dari nukleus hingga annulus. 2.1.3 Mani)estasi #linis
Nyeri punggung bawah yang intermiten (dalam beberapa minggu sampai sampai bebera beberapa pa tahun) tahun).. Nyeri Nyeri menjal menjalar ar sesuai sesuai dengan dengan distri distribus busii sara2 sara2 skiatik. Si2at nyeri khas dari posisi berbaring ke duduk nyeri mulai dari pantat dan terus menjalar ke bagian belakang lutut kemudian ke tungkai bawah. Nyeri bertambah hebat karena pencetus seperti gerakan-gerakan pinggang saat batuk atau mengejan berdiri atau duduk untuk jangka waktu yang lama dan nyeri berkurang klien beristirahat atau berbaring. Pend Penderi erita ta serin sering g meng mengelu eluh h kesem kesemut utan an (par (paros oste tesia sia)) atau atau baal baal bahkan kekuatan otot menurun sesuai dengan distribusi persara2an yang terlibat. Nyeri bertmabah bila daerah *-S& (garis antara dua krista iliaka) ditekan.
1
2.1. *aktor Resiko
=akto resiko timbulnya HNP > &) =aktor resiko yang tidak dapat diubah > a. ?mur Nyeri punggung merupakan keluhan yang berkaitan erat dengan umur. Secara teori nyeri punggung bawah dapat dialami oleh siapa saja pada umur berapa saja. %iasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka yang berumur dekade kedua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima. %ahkan keluhan nyeri punggung ini semakin lama semakin meningkat hingga umur sekitar ** tahun. b. 8enis kelamin aki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri punggung sampai umur !" tahun namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri punggung karena pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang
akibat
penurunan
hormon
estrogen
sehingga
memungkinkan terjadinya nyeri punggung. c. /iwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya. ') =aktor resiko yang dapat diubah > a. Pekerjaan dan aktivitas Pekerjaan > eluhan nyeri ini juga berkaitan erat dengan aktivitas mengangkat
beban
berat
sehingga
riwayat
pekerjaan
sangat
diperlukan dalam penelusuran penyebab serta penanggulangan keluhan ini. Pada pekerjaan tertentu misalnya seorang kuli pasar yang biasanya memikul beban di pundaknya setiap hari lebih dari '* kg sehari akan memperbesar resiko timbulnya keluhan nyeri punggung. @ktivitas > Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri punggung yang sering tidak disadari oleh penderitanya. ,erutama
1
sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. ebiasaan seseorang seperti duduk berdiri tidur mengangkat beban pada posisi yang salah dapat menimbulkan nyeri punggung misalnya pada pekerja kantoran yang terbiasa duduk dengan posisi punggung yang tidak tertopang pada kursi atau seorang mahasiswa yang seringkali membungkukkan punggungnya pada waktu menulis. Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang spinal. asur yang diletakkan di atas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. Posisi mengangkat beban dari posisi berdiri langsung membungkuk mengambil beban merupakan posisi yang salah seharusnya beban tersebut diangkat setelah jongkok terlebih dahulu. Selain sikap tubuh yang salah yang seringkali menjadi kebiasaan beberapa aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari & jam dalam sehari melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari ' jam dalam sehari naik turun anak tangga lebih dari &" anak tangga dalam sehari berjalan lebih dari 3' km dalam sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya nyeri punggung. b. %erat badan berlebihan Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih resiko timbulnya nyeri punggung lebih besar karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat sehingga dapat memungkinkan terjadinya nyeri punggung. c. %atuk lama dan berulang 2.1.+ Posisi Untuk Pasien HNP
Posisi yang dianjurkan untuk pasien yang mengalami HNP adalah tirah baring. ,ujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal lama yang dianjurkan adalah '-+ hari. ,irah baring terlalu lama akan menyebabkan otot melemah. Pasien dilatih secara bertahap untuk kembali ke aktivitas biasa.
1
Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan punggung lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit 2leksi. =leksi ringan dari vertebra lumbosakral akan memisahkan permukaan sendi dan memisahkan aproksimasi jaringan yang meradang. 2.1., Pato)isiologi
Pada tahap pertama sobeknya anulus 2ibrosus itu bersi2at sirkum2erensial. arena adanya gaya traumatik yang berulang sobekan itu menjadi lebih besar dan timbul sobekan radial. @pabila hal ini telah terjadi maka risiko HNP hanya menunggu waktu dan trauma berikutnya saja.
,rauma dan stres 2isik /u tur diskus
2.1.- /0 @liran darah ke diskus berkurang respon beban yang berat ligamentum longitudinalis menyempit
1
Pemisahan lemeng tulang rawan dari korpus vertebra yang berdekatan
Nukleus Pulposus keluar dari serabut-serabut anulus yang robek
8epitan sara2 spinal
erusakan jalur simpatetik desending
ehilangan kontrol tonus vasomotor persara2an simpatis ke jantung
,erputus jaringan sara2 di medulla spinalis
/e2leks spinal
Paralisis dan paralegia
5engakti2kan sistem sara2
#erusakan moilitas )isik
simpatis
onstriksi pembuluh darah
Syok spinal
Adema
/eaksi anestetik
/espons nyeri hebat dan akut
Penekanan sara2 dan pembuluh darah di daerah punggung
1lleus paralitik gangguan 2ungsi rektum dan kandung kemih
N(eri
Penurunan 'er)usi "aringan
4angguan eliminasi urine dan al5i
elemahan 2isik umum 1ntake nutrisi tidak
/isiko in2ark pada miokard
Penekanan jaringan setempat
/eaksi peradangan
Peruahan Pemenuhan
emampuan batuk menurun kurang mobilitas 2isik
0is2ungsi persepsi spasial dan kehilangan sensorik
Peruahan Perse'si sensorik
Penurunan tingkat kesadaran
Risiko trauma
#etidake)ekti)an ko'ing indi5idu
Peruahan 'roses 'eran keluarga #eemasan klien dan keluarga Risiko 'enurunan 'elaksanaan iadah s'irtual
Risiko Risiko ketidakersihan kerusakan "alan na'as integritas 2.1. Penegahan kulit
1
,entunya menghindari gaya hidup dan 2aktor-2aktor penyebab HNP yang telah disebutkan sebelumnya. Selain itu kita pun harus mengontrol berat badan sehingga tekanan pada tulang belakang tidak berat dan sikap tubuh yang benar. adang penggunaan korset untuk dapat menopang tulang belakang dan mencegah kerusakan sara2 pada orang yang sering mengangkat beban yang berat. %ekerja
atau melakukan akti2itas
dengan aman
menggunakan teknik yang aman. 5encegah trauma punggung atau pinggang pada beberapa orang. 2.1.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada klien dengan Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah> &. Pemberian obat-obatan seperti analgetik sedati2 (untuk mengontrol kecemasan yang sering ditimbulkan oleh penyakit diskus vertebra servikal) relaksan otot anti inlamasi atau kortikosteroid untuk mengatasi proses in2lamasi yang biasanya terjadi pada jaringan penyokong dan radiks sara2 yang terkena antibiotik diberikan pasca operasi untuk mengurangi resiko in2eksi pada insisi pembedahan. '. Prosedur pembedahan. a. aminektomi adalah eksisi pembedahan untuk mengangkat lamina dan memungkinkan ahli bedah spinalis mengidenti2ikasi dan mengangkat patologi dan menghilangkan kompresi medulla dan radiks laminektomi juga berarti
eksisi
vertebra
posterior
dan
umumnya
dilakukan
untuk
menghilangkan tekanan atau nyeri akibat HNP. b. 0isektomi adalah mengangkat 2ragmen herniasi atau keluar dari diskus intervertebral. c. aminotomi adalah pembagian lamina vertebra. d. 0isektomi dengan peleburan- gra2t tulang (dari krista iliaka atau bank tulang) yang digunakan untuk menyatukan dengan prosesus spinosus vertebra B tujuan peleburan spinal adalah untuk menjembatani diskus de2ekti2 untuk menstabilkan tulang belakang dan mengurangi angka kekambuhan. e. ,raksi lumbal yang bersi2at intermitten.
1
2. 1nterbody =usion (1=) merupakan penanaman rangka ,itanium yang berguna untuk mempertahankan dan mengembalikan tulang ke posisi semula. 3. =isioterapi a. 1mmobilisasi > 1mmobilisasi dengan menggunakan traksi dan brace. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pergerakan vertebra yang akan memperparah HNP. b. ,raksi > ,raksi servikal yang disertai dengan penyanggah kepala yang dikaitkan pada katrol dan beban. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan vertebra servikalis. c. 5eredakan Nyeri > ompres hangat dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri. ompres hangat menimbulkan vasodilatasi sehingga tidak terjadi kekakuan pada daerah vertebra. 2.1.6 #om'likasi
&. elumpuhan pada ekstremitas bawah '. :edera medula spinalis 3. /adiklitis (iritasi akar sara2) +. Parestese *. 0is2ungsi seksual !. Hilangnya 2ungsi pengosongan C? dan sisa pencernaan. 2.2 #onse' Asuhan #e'era7atan 2.2.1 Pengka"ian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan in2ormasi atau data tentang klien agar dapat mengidenti2ikasi mengenali masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien baik 2isik mental sosial dan lingkungan. Pengumpulan data subjeti2 dan objekti2 pada klien dengan gangguan sistem persara2an seubungan dengan HNP bergantung pada bentuk lokasi jeins injuri dan adanya komplikasi pada organ vital lainnya.
1
pengakjian keperawatan HNP meliputi anamnesis riwayat penyakit pemeriksaan 2isik dan pemeriksaan diagnostik. 1. Anamnesis
1dentitas klien meliputi nama umur jenis klemin pendidikan alamat pekerjaan agama suku bangsa tanggak dan jam masuk rumah sakit nomor register diagnosis medis. HNP terjadi pada umur pertengahan kebanyakan pada jenis kelamin pris dan pekerjaan atau aktivitas berat (mengangkat benda berat atau mendorong benda berat). a. euluhan ?tama > eluhan utama yang sering menjadi alas an klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah nyeri pada punggung bawah. P > @danya riwayat trauma (mengangakat atau mendorong benda berat). D > Si2at nyeri seperti ditusuk-tusuk atau seperti disayat mendenyut seperti kena api nyeri tumpul yang terus-menerus. aji penyebaran nyeri apakah bersi2at nyeri radikular arau nyeri acuan (re2erred pain). Nyeri bersi2at menetap atau hilang timbul semakin lama semakin nyeri. Nyeri bertambah hebat karena adanya 2aktor pencetus seperti gerakan-gerakan pinggang batuk atau mengedan berdiri atau duduk dalam waktu yang lama dan nyeri berkurang bila dibuat beristirahat atau berbaring. / > etak atau lokasi nyeri. 5inta klien menunjukkan nyeri dengan setepatsetepatnya sehingga letak nyeri dapat diketahui dengan cermat. S > Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh berkaitan dengan aktivitas tubuh posisi yang bagaiamana yang dapat meredakan rasa nyeri dan memeperberat nyeri. @ktivitas yang menimbulkan rasa nyeri seperti berjalan menuruni tangga menyapu dan gerakan yang mendesak. batobatan yang sedang diminum seperti analgesic berapa lama klien menggunakan obat tersebut. , > Si2atnya akut sub-akut perlahan-lahan atau bertahap bersi2at tetap hilang timbul semakin lama semakin nyeri. Nyeri pinggang bawah yang intermiten (dalam beberapa minggu atau beberapa tahun). b. /iwayat Penyakit Saat 1ni > aji adanya riwayat trauma akibat mengangkat atau mendorong benda yang berat. Pengkajian yang didapat
1
meliputi keluhan paraparesis 2lasid parastesia dan retendi urine. eluhan nyeri pada punggung bawah ditengah-tengah area pantat dan betis belakang tumit dan telapak kaki. lien sering mengeluh kesemutan (parastesia) atau baal bahkan kekuatan otot menurun sesuai dengan distribusi persara2an yang terlibat. Pengkajian riwayat menstruasi adneksitis dupleks kronis yang bisa menimbulkan nyeri punggung bawah yang keluhannya hamper mirip dengan keluhan nyeri HNP sangat diperlukan untuk penegakan masalah klien lebih komprehensi2 dan memberikan dampak terhadap intervensi keperawatan selanjutnya. c. /iwayat Penyakit 0ahulu > Pengkajian yang perlu ditanyakan meliputi apakah klien pernah menderita tuberculosis tulang osteomielitis keganasan (myeloma multipeks) dan metabolic (osteoporosis) yang semua penyakit ini sering berhubungan dengan kejadian dan meningkatkan risiko terjadinya herniasi nukleus pulposus (HNP). Pengkajian lainnya adalah menanyakan adanya riwayat hipertensi riwayat cedera tulang belakang diabetes mellitus dan penyakit jantung. Pengkajian ini berguna sebagai data untuk melakukan tindakan lainnya dan menghindari komplikasi. d. /iwayat Penyakit eluarga > 5engakaji adanya anggota generasi terdahulu yang menderita hipertensi dan diabetes mellitus. 2. Pemeriksaan *isik
Setelah melakukan anamnesis yang mengarah pada keluhankeluhan klien pemeriksaan 2isik sangat berguna untk mendukung data dari pengkajian anamnesis. Pemeriksaan 2isik sebaiknya dilakukan per sistem dan terarah (%& sampai %!) dengan 2okus pemeriksaan 2isik pada pemeriksaan %3 dan %! dan dihubungkan dengan keluhan klien. a. eadaan ?mum > Pada HNP keadaan umum biasanya tidak mengalami penurunan kesadaran. @danya perubahan pada tanda vital meliputi bradiakrdi hipotensi yang berhubungan dengan penurunan aktivitas karena adanya parapase.
1
%& (%reathing) > 8ika tidak mengganggu sistem pernapasan biasanya pada pemeriksaan> 1nspeksi ditemukan klien tidak mengalami batuk tidak sesak napas dan 2rekuensi pernapasan normalB Palpasi ditemukan taktil 2remitus seimbang kanan dan kiriB Perkusi ditemukan adanya suara resonsn pada seluruh lapangan paruB @uskultasi ditemukan tidak terdengar buni napas tambahan. %' (%lood) > %ila tidak ada gangguan pada pasien kardiovaskuler biasanya kualitas dan 2rekuensi nadi normal tekanan darah normal. Pada auskultasi tidak ditemukan bunyi jantung tambahan. %3 (%rain) > Pengkajian
%3
merupakan
pemriksaan
2okus
dan
lebih
lengkap
dibandingkan pengkajian pada sistem lainnya. 1nspeksi umum urvatura yang berlebihan pendataran arkus lumbal. ,ingkat esadaran > ,ingkat kesadaran klien biasanya compos mentis. Pemeriksaan =ungsi Serebri > Status mental mengobservasi penampilan klien dan tingkah lakunya nilai gaya bicara klien dan observasi ekspresi wajah dan aktivitas motorik. Status mental klien yang telah lama menderita HNP biasanya mengalami perubahan. Pemeriksaan Sara2 ranial > Sara2 1 > biasanya pada klien HNP tidak ada kelainan dan 2ungsi penciuman tidak ada kelainan. Sara2 11 > hasil tes ketajaman penglihatan biasanya normal. Sara2 111 1C dan C1 > klien biasanya tidak mengalami gangguan mengangakat kelopak mata pupil dan isokor. Sara2 C > pada klien HNP umumnya tidak ditemukan paralisis pada otot wajah dan re2leks kornea biasanya tidak ada kelainan. Sara2 C11 > persepsi pengecapan dalam batas normal wajah simetris. Sara2 C111 > tidak ditemukan adanya tuli kondukti2 dan tuli persepsi. Sara2 1E dan E > kemampuan menelan baik.
1
Sara2 E1 > tidak ada atro2i otot sternokleidomastoideus dan trapeFius. Sara2 E11 > lidah simetris tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada 2asikulasi. Pemeriksaan /e2leks > re2leks @chilles pada HNP +-* negati2 dan re2leks lutut atau patella pada HNP lateral +-* negati2. Sistem Sensorik > akukan pemeriksaan rasa raba rasa sakit rasa sushu rasa dalam dan rasa getar (vibrasi) untuk menetukan dermatom yang terganggu sehingga dapat ditentuka pula radiks yang terganggu. Palpasi dan perkusi harus dikerjakan dengan hati-hati atau halus sehingga tidak membingungkan klien. Palpasi dilakukan pada daerah yang ringan rasa nyerinya kea rah yang paling terasa nyeri. %+ (%ledder) > aji keadaan urine meliputi warna jumlah dan karakterisktik termasuk berat jenis urine. Penurunan jumlah urine dan peningkatan retensi cairan dapat terjadi akibat menurunnya per2usi pada ginjal. %* (%owel) > Pemenuhan nutrisi berkurang karena adanya mual dan asupan nutrisi yang kurang. akukan pemeriksaan rngga mulut dengan melakukan penilaian ada tidaknya lesi pada mulut atau perubahan pada lidah. Hal ini dapat menunjukkan adanya dehidrasi. %! (%one) > @danya kesulitan dalam beraktivitas dan menggerakkan bada karena adanya nyeri kelemahan kehilangan sensorik dan mudah leleah menyebabkan masalah pada pola aktivitas dan istrahat. 1nspeksi urvatura yang berlebihan pendatran arkus lumbal adanya angulus pelvis yang miringGasimetris muskulatur paravertebral atau bokong yang asimetris postur tungkai yang abnormal. @danya kesulitan atau hambatan dalam melakukan pergerakan punggung pelvis dan tungkai selama bergerak.
1
Palpasi etika meraba kolumna vertebralis cari kemungkinan adanya deviasi ke lateral atau anteroposterior. Palpasi pada daerah yang rigan rasa nyerinya kea rah yang paling terasa nyeri. 3. Pemeriksaan Diagnostik
a. /ontgen =oto umbosakral > ,idak banyak ditemukan kelainanB kadangkadang didapatkan artrosis menunjang tanda-tanda de2ormitas vertebraB penyempitan diskus intervertebralisB untuk menetukan kemungkinan nyeri karena spondilitis norplasma atau in2eksi progen. b. :airan Serebrospinal > %iasanya normal jika didapatkan blok akan terjadi prot indikasi operasi. c. A5< > ,erlihat potensial kecil (2ibrolasi) di daerah radiks yang terganggu kecepatan konduksi menurun. d. 1skogra2i > Pemeriksaan diskus dilakukan menggunakan kontras untuk melihat seberapa besar daerah diskus yang keluar dari kanalis vertebralis. e. Alektroneuromiogra2i (AN5<) > ?ntuk mengetahui radiks yang terkena atau melihat adanya polineuropati. 2. ,omogra2i Scan > 5elihat gamban vertebra dan jaringan disekitarnya termasuk diskus intervetebralis. g. 5/1 > Pemeriksaan 5/1 untuk melihat derajt gangguan pada diskus vertebralis. h. 5ieloga2i > 5ielogra2i adalah pemeriksaan dengan bahan kontras melalui tindakan lumbal pungsi dan pemotretan dengan sinar tembus. 0ilakukan apabila diketahui adanya penyumbatan hambatan kanalis spinalis yang mungkin disebabkan HNP. i. Pemeriksaan aboratorium > Pemeriksaan rutin dilakukan dengan laboratorium klinik untuk menilai komplikasi cedera tulang belakang terhadap organ lain. 2.2.2 Diagnosa #e'era7atan
Proses keperawatan adalah suatu metode yang tersusun sistematis dan terorganisasi dalam pemberian asuhan keperawatan dengan 2okus pada reaksi dan respons unik individu pada suatu kelompok atau perorangan
1
terhadap gangguan kesehatan yang mereka alami baik aktual maupun potensial. 0iagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. &. Nyeri b.d penjepitan sara2 pada diskus intervertrebalis tekanan di daerah distribusi ujung sara2. '. /isiko tinggi trauma b.d hambatan mobilitas 2isik kesulitan atau hambatan dalam melakukan pergerakan punggung pelvis dan tungkai. 3. 0e2isit perawatan diri b.d kelainan neuromuscular menurunnya kekuatan dan kesadran kehilangan kontrol atau koordinasi otot. +. /isiko tinggi integritas kulit b.d imobilisasi tidak adekuatnya sirkulasi peri2er tirah baring lama. *. etidake2ekti2an koping individu b.d ketidakberdayaan dan merasa tidak ada harapan kehilangan atau perubahan dalam pekerjaan. !. @nsietas b.d ancaman kondisi sakit dan perubahan kesehatan. 2.2.3 $nter5ensi #e'era7atan
1ntervensi merupakan salah satu tahap proses keperawatan yang meliputi penentuan prioritas dan metode yang akan digunakan dalam menyelesaikan
masalah klien. ,ujuan
perencanaanGintervensi
adalah
menyusun rencana askep berdasar respon klien terhadap masalah kesehatan baik aktualresiko atau potensial.
No.
&.
Diagnosa
!u"uan dan
#e'era7atan Nyeri b.d
#riteria Hasil !u"uan 8
penjepitan pada
sara2 0alam
waktu
diskus 3'+ jam nyeri
intervertrebalis
berkurang
atau
tekanan di daerah dapat diadaptasi distribusi
ujung oleh klien.
sara2.
$nter5ensi
Rasional
/ser5asi8
a. aji nyeri.
a.
Nyeri
respons subjekti2 yang bisa
dikaji
dengan
menggunakan
skala
nyeri. lien melaporkan skala
#riteria Hasil 8
merupakan
nyeri
biasanya
diatas tingkat cedera.
1
&.
Secara Mandiri8
subjekti2 melaporkan nyeri berkurang atau
dapat
a. %antu klien dalam identi2ikasi
0apat
mengidenti2ikas i aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
pencetus.
kecemasan suhu
distensi kandung kemih dan barbaring lama. b.
%erikan b.
kesempatan
1stirahat
akan
waktu merelaksasikan
semua
istirahat bila terasa jaringan sehingga akan nyeri
dan
berikan meningkatkan
posisi yang nyaman kenyamanan. misalnya saat klien sanggah
3. lien tidak punggung
+.
dipengaruhi
ketegangan
tidur
gelisah.
Nyeri
2aktor oleh
beradaptasi. '.
a.
klien
dengan bantal kecil. lien c.
mengatakan
,ingkatkan c.
Pengetahuan
pengetahuan tentang dirasakan
nyeri berkurang. penyebab nyeri dan mengurangi menghubungkan
akan
membantu nyerinya.
0an dapat membantu
beberapa lama nyeri mengembangkan akan berlangsung.
kepatuhan terhadap
klien rencana
terapeutik. Edukasi 8
a. 8elaskan dan bantu a. Pendekatan dengan klien
dengan mengguankan relaksasi
tindakan
pereda dan
nyeri
lainnya
non2armakologi telah
non2armakologi dan menunjukkan ke2ekti2an non-invasi2.
dalam
mengurangi
1
nyeri. b. @jarkan relaksasi>
b. @kan melancarkan
,eknik-teknik untuk peredaran menurunakn
darah
sehingga
ketegangan
kebutuhan
otot oksigen oleh jaringan
rangka yang dapat
akan
terpenuhi
menurunkan
sehingga
akan
intensitas nyeri dan mengurangi nyerinya. juga
tingkatkan
relaksasi masase. c. @jarkan metode distraksi
selama
nyeri akut.
c.
5engalihkan
perhatian nyerinya ke hal-hal
yang
menyenangkan.
#olaorasi8
a. olaborasi dengan a. @nalgesik memblok dokter
pemberian lintasa
analgesik.
akan
berkurang.
b. bservasi tingkat b. nyeri
nyeri
dan
motorik
Pengkajian
respons optimal
klien
manit
akan
3" memberika perawat data
setelah yang
pemberian
yang
objekti2
untuk
obat mencegah kemungkinan
analgesik
untuk komplikasi
dan
mengkaji
melakukan
intervensi
e2ektivitasnya.
yang tepat.
Setiap setelah
&-'
jam
tindakan
perawatan selama &' hari.
1
'.
/isiko
tinggi
trauma
/ser5asi8
b.d 0alam
hambatan
waktu
3'+ jam klien
mobilitas
2isik mampu
kesulitan hambatan
!u"uan 8
atau melaksanakan dalam aktivitas
2isik
melakukan
sesuai
dengan
pergerakan
kemampuannya.
punggung pelvis dan tungkai.
#riteria Hasil 8
&. lien dapat ikut serta dalam program latihan.
a.
aji
yang
mobilitas a. 5engetahui tingkat ada
observasi
dengan
peningkatan
aktivitas.
kerusakan.
3. nya
%ertambahkekuatan
+.
lien
menunjukkan tindakan
untuk
meningkatkan mobolitas.
melakukan
aji
motorik. Mandiri8
a. ?bah posisi klien
a. 5enurunkan risiko
dengan tirah baring terjadinya tiap ' jam.
iskemia
jaringan akibat sirkulasi gerakan darah yang jelek pada
pasi2
pada daerah yang tertekan.
ekstremitas
yang
sakit. b.
otot.
klien
secara teratur 2ungsi
'. ,idak terjadi akukan kontraksi sendi.
dan kemampuan
1nspeksi
kulit b. tot volunter akan
bagian distal setiap kehilangan hari. Pantau adanya iritasi atau
tonus
kekuatannya bila tidak
kemerahan dilatih luka
dan
untuk
dan digerakkan.
membran mukosa. c.
%antu
melakukan
klien c. 0eteksi dini adanya latihan gangguan sirkulasi dan
/5 perawatan diri
hilangnya sensasi risiko
sesuai toleransi.
tinggi integritas
kerusakan kulit
kemungkinan komplikasi imobilitas.
1
Edukasi 8
a.
@jarkan
untuk
klien
melakukan
latihan gerak akti2 pada
ekstremitas
yang tidak sakit.
a.
?ntuk
memelihara
2leksibilitas sendi sesuai kemampuan.
akti2
memberikan
masaa
tonus dan kekuatan otot serta 2ungsi
memperbaiki jantung
dan
pernapasan. #olaorasi8
a. olaborasi dengan a.
Peningkatan
ahli 2isioterapi untuk kemampuan latihan 2isik klien.
mobilisasi dapat
dalam ekstremitas
ditingkatkan
dengam latha 2isik dan tim 2isioterapis.
1
3.
0e2isit perawatan !u"uan 8
/ser5asi8
diri b.d kelainan 0alam neuromuscular
''+
menurunnya
terdapat
kekuatan
waktu jam
dan perilaku
kesadran
peningkatan
kehilangan
dalam
kontrol
a. aji kemampuan a. komunikasi
untuk berkomunikasi
buang
kecil perawat
air
kemampuan
atau perawaatn diri.
koordinasi otot. #riteria Hasil 8
&. lien dapat
etidakmampuan dengan dapat
menimbulkan
masalah
menggunakn urinal pengosongan
kandug
pispot. klien
@ntarkan kemih ke
oleh
karena
kamar masalah neurogenik.
mandi bila kondisi memunginkan.
menunjukkan
b.
1denti2ikasi b. 5eningkatkan latihan
perubahan gaya
kebiasaan buang air dan meolong mencegah
untuk besar.
hidup
@njurkan konstipasi.
kebutuhan
minum
merawat diri.
meningkatkan
'. lien mampu
aktivitas
a. aji kemampuan a.
perawatan
diri
dengan
kemampuan. 3.
aktivitas. Mandiri8
melakukan
sesuai
dan
5engiden-
ti2ikasi personalGmasyar akat yang dapat membantu.
dan
5embantu
dalam
tingkat mengantisipasi
dan
penurunan dalam
klien memenuhi
kebutuhan
melakukan individual.
@0. b. Hindari hal yang b. lien dalam keadaan tidak
dapat cemas dan bergantung.
dilakukan klien dan Hal ini dilakukan untuk bantu bila perlu.
mencegah 2rustasi dan harga diri klien.
c. Sadarkan tingkah c. laku
atau
lien
sugesti empati
memerlukan tetapi
perlu
1
tindakan
pada mengetahui
perawatan
perlindungan
yang konsisten dalam
kelemahan.
menangani
Pertahankan
Sekaligus meningkatkan
dukungan pola pikir
harga diri memandikan
iFinkan
klien klien dan menganjurkan
melakukan beri
pasien.
tugas klien
saran
posisti2
untuk
terus
yang mencoba. untuk
tugasnya. d.
/encanakan d. lien akan mampu
tindakan
untuk melihat dan memakan
mengatasi
makanan akan mampu
keterbatasan
meliaht
penglihatan
keluar
seperti masuknya
orang
ke
tempatkan makanan ruangan. dan peralatan dalam suatu
tempat
dekatkan
tempat
tidur ke dinding. e. perabotan
,empatkan e. 5enjaga keamanan ke klien bergerak di sekitar
dinding jauhkan dari
tempat
ytidur
jalan.
menurunkan
dan risiko
tertimpa perabotan. 2. %eri kesempatan 2. untuk menolong diri
5engurangi
ketergantungan.
seperti menggunakan kombinasi pisau dan garpu sikat dengan pegangan
yang
1
panjang
ekstensi
untuk berpijak pada lantai atau ke toilet kursi untuk mandi. #olaorasi8
a.
Pemberian a. Pertolongan uatama
suoositoria
dan terhadap 2ungsi bowel
pelumas
atau buang air besar.
2esesGpencahar. b. onsul ke dokter b. untuk terapi okupasi.
?ntuk
mengembangkan terapi dan
melengakapi
kebutuhan khusus. +.
/isiko
tinggi
integritas b.d
kulit 0alam
imobilisasi
tidak adekuatnya sirkulasi
!u"uan 8
/ser5asi8
waktu a. bservasi adanya
Hangat
dan
3'+ jam klien
eritema
dan penulakan adalah tanda
mampu
kepucatan
dan kerusakan jaringan.
peri2er mempertahanka
tirah baring lama.
a.
n
keutuhan
kulit.
palpasi
adanya
kehangatan pelunakan tiap
dan jaringan
mengubah
#riteria Hasil 8 posisi.
&.
lien
mau
berpartisipasi
Mandiri8
terhadap
a. ?bah posisi klien
pencegahan
dengan
luka.
tiap ' jam.
'.
a. 5enghindari tekanan
berbaring dan
meningkatkan
aliran darah.
5engetahui b.
penyebab
dan air atau pengganjal yang
cara pencegahan yang lunak di bawah luka.
berlebih
pada
daerah yang menonjol.
daerah-daerah yang
1
3.
,idak
ada
tanda-tanda kemerahan atau luka.
menonjol. c. akukan masase pada
daerah
yang
menonjol yang baru mengalami
tekanan
c.
5enghindari
kerusakan-kerusakan kapiler-kapiler.
pada waktu berubah posisi. d.
%ersihkan
keringkan
dan kulit.
8agalah linen tetap kering.
5eningkatkan
integritas
kulit
mengurangi
dan risiko
kelembapan kulit.
e. 8aga kebersihan kulit
d.
dan
trauma
hindari
dan
panas
e.
5empertahankan
keutuhan kulit.
terhadap kulit. Edukasi 8
a. @njurkan melakukan
untuk latihan
/5 dan mobilisasi
a. 5eningkatkan aliran darah ke semua daerah.
jika mungkin. *.
etidake2ekti2an koping
0alam
waktu /ser5asi8
individu ''+
jam
b.d
koping individu
ketidakberdayaan
menjadi e2ekti2.
dan merasa tidak ada
harapan #riteria Hasil 8
kehilangan
atau &.
5ampu
perubahan dalam menyatakan pekerjaan.
atau
a.
aji
akibat persepsi hubungan
perubahan a. 5enentukan bantuan ganggua
yang
dan individual dengan
diperlukan dalam
menyusun
rencana
derajat
perawatan
atau
keridakmampuan.
pemilihan intervensi.
Mandiri8
mengomunikasi
1
kan
dengan
orang
terdekat menyatakan
tentang dan
a. :atat ketika klien a.
yang
penolakan
situasi terpengaruh
perubahan sedang
terjadi.
5endukung
seperti bagian
terhadap tubuh
atau
sekarat
atau perasaan
negati2
mengingkari
dan terhadap
gambaran
menyatakan
inilah tubuh dan kemampuan
kematian.
yang menunjukkan dan intervensi
'.
5ampu
menyatakan penerimaan diri terhadap situasi mengakui
dan
menggabungkan perubahan dalam
ke
konsep
diri dengan cara yang
akurat
tanpa harga diri yang negati2.
serta
dukungan emosional. b.
Pernyataan b.
5embantu
pengakuan terhadap untuk penolakan
melihat
tubuh perawat
mengingatkan
klien bahwa
menerima
kedua bagian sebagai
kembali
2akta bagian
dariseluruh
kejadian
tentang tubuh.
5engiFinkan
realitas bahwa masih klien untuk merasakan dapat
menggunakn adanya
harapan
dan
sisi yang sakit dan mulai menerima situasi belajar
mengontrol baru.
sisi yang sehat. c. 5onitor gangguan
c.
tidur
mengindikasikan
peningkatan
kesulitan konsentrasi
0apat
terjadinya
depresi
letargi umumnya
sebagai
dan penolakan.
pengaruh
dari
stroke
yang
memerlukan
intervensi dan evaluasi yang lebih lanjut.
Edukasi 8
a.
@njurkan
untuk
klien
a.
5enunjukkan
penerimaan memebantu klien untuk mengenal
1
mengekspresikan perasaan
dan
mulai
termasuk menyesuaikan
perasaan
dengan
bersalah perasaan tersebut.
pada diri sendiri dan kemarahan. b.
b.
%antu
anjurkan yang
dan
5embantu
meningkatkan perasaan
perawatan harga baik
dan
memperbaiki
diri
dan
mengontrol lebih dari satu area kehidupan.
kebiasaan.
c.
c. @njurkan
5enghidupkan
orang kembali
perasaan
yang terdekat untuk kemandirian mengiFinkan
dan
klien meningkatkan harga diri
melakukan
serta
mempengaruhi
sebanyak-banyaknya proses rehabilitasi. hal-hal
untuk
dirinya.
d.
lien
d. 0ukung perilaku beradaptasi atau
dapat terhadap
usaha
seperti perubahan
dan
peningkatan
minat pengertian
tentang
atau
partisipasi peran
dalam
individu
masa
aktivitas mendatang.
rehailitasi. #olaorasi8
a. 0apat mem2asilitasi
a. /ujuk pada ahli perubahan peran yang neuropsikologi
dan penting
untuk
konseling bila ada perkembangan indikasi.
perasaan.
1
!.
@nsietas
b.d !u"uan 8
ancaman kondisi 0alam sakit
/ser5asi8
waktu
dan ''+
jam
perubahan
kecemasan klien
kesehatan.
hilnag
atau
berkurang.
a. aji adanya verbal a. /eaksi verbal atau verbal dan nonverbal
nonverbal
kecemasan
menunjukkan
dampingi klien dan agitasi lakukan bila
dapat rasa
marah
dan
tindakan gelisah.
menunjukkan
perilaku merusak. #riteria Hasil 8
&.
5engenal
perasaan. '.
a. 0apat
mengindenti2ikasi
Mandiri8
penyebab
atau 2aktor yang
%antu
mengekspresikan perasaan kehilangan
dan
takut.
:emas
yang
memberikan
dampak
serangan
jantung
selanjutnya.
b.
nya.
kon2rontasi.
Hindari
b.
on2rontasi
meningkatkan marah
5enyatakan
dapat rasa
menurunkan
kerja sama dan mungkin
ansietas berkurang
a.
berkelanjutan
marah
memepengaruhi
3.
klien
memperlambat
atau
penyembuhan.
hilang. c. 5ulai melakukan tindakan
untuk
mengurangi
c. rangsangan
5engurangi ekstermal
yang tidak perlu.
kecemasan.
%eri
lingkungan
yang
tenag dan suasana penuh istirahat. d.
,ingkatkan
d. ontrol sensasi klien
kontrol sensasi klien.
1
(dan dalam menurunkan ketakutan) dengan cara memberikan
in2ormasi
tentang keadaan klien menekankan
pada
penghargaan
terhadap
sumber-sumber koping (pertahankan diri) yang positi2 latihan
membantu relaksasi
dan
teknik-teknik pengalihan memberikan
dan respons
e. %eri kesempatan baik yang positi2. klien
untuk
mengungkapkan ansietasnya.
e. 0apat menghilangkan ketegangan
terhadap
kekhawatiran yang tidak diekspresikan.
Edukasi 8
a. rientasikan klien teradap rutin
prosedur
dan aktivitas
yang diharapkan.
a.
rientasi
dapat
menurunkan kecemasan.
#olaorasi8
a. %erikan anticemas sesuai indikasi.
a.
5eningkatkan
relaksasi
dan
menurunkan kecemasan.
1
2.2. $m'lementasi #e'era7atan
1mplementasi merupakan tindakan mandiri dasar berdasarkan ilmiah masuk akal dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang berman2at bagi klien berhubungan dengan dignosa keperawatan dan tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana tindakan keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. ,indakan keperawatan yang dilakukan pada klien dapat berupa tindakan mandiri maupun kolaborasi. 0alam pelaksanaan tindakan langkah-langkah yang dilakukan adalah mengkaji kembali keadaan klien validasi rencana keperawatan menentukan kebutuhan dan bantuan yang diberikan serta menetapkan strategi tindakan yang akan dilakukan. Selain itu juga dalam pelaksanaan yang dilakukan pada pasien dan persepsi pasien harus didokumentasikan dalam catatan keperawatan. 0alam pendokumentasian catatan keperawatan hal yang perlu didokumentasikan adalah waktu tindakan dilakukan tindakan dan respon klien serta diberi tanda tangan sebagai aspek legal dari dokumentasi yang dilakukan. No.
&.
Diagnosa #e'era7atan
%am
Nyeri b.d penjepitan sara2 Selasa &* @pril '"&+ pada
diskus
intervertrebalis tekanan di daerah sara2.
distribusi
ujung
"4.""
!indakan
a. 5engaji nyeri. b.
5embantu
klien
dalam
identi2ikasi 2aktor pencetus. c.
5emberikan
kesempatan
waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yang nyaman misalnya
saat
klien
tidur
sanggah punggung klien dengan bantal kecil. d. 5eningkatkan pengetahuan tentang
penyebab
nyeri
dan
menghubungkan beberapa lama nyeri akan berlangsung.
1
e. 5enjelaskan dan membantu klien dengan tindakan pereda nyeri non2armakologi dan noninvasi2. 2. 5engajarkan relaksasi> ,eknik-teknik menurunkan
untuk ketegangan
otot
rangka yang dapat menurunkan intensitas
nyeri
dan
juga
meningkatkan relaksasi masase. g. 5engajarkan metode distraksi selama nyeri akut. h. olaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik. i. 5engobservasi tingkat nyeri dan respons motorik klien 3" manit setelah pemberian obat analgesik
untuk
mengkaji
e2ektivitasnya. Setiap &-' jam setelah
tindakan
perawatan
selama &-' hari. '.
/isiko tinggi trauma b.d hambatan mobilitas 2isik kesulitan atau hambatan dalam
melakukan
pergerakan
punggung
pelvis dan tungkai.
Selasa &* @pril '"&+ "4.""
a. 5engaji mobilitas yang ada dan
observasi
peningkatan
kerusakan. b. 5engaji secara teratur 2ungsi motorik. c. 5engubah posisi klien dengan berbaring tiap ' jam. d. 5elakukan gerakan pasi2 pada
1
ekstremitas yang sakit. e. 5enginspeksi kulit bagian distal setiap hari. 2.
5emantau
kemerahan
adanya
atau
iritasi
luka
dan
membran mukosa. g. 5embantu klien melakukan latihan /5 perawatan diri sesuai toleransi. h.
5engajarkan
klien
untuk
melakukan latihan gerak akti2 pada
ekstremitas
yang
tidak
dengan
ahli
sakit. i.
olaborasi
2isioterapi untuk latihan 2isik klien. 3.
0e2isit perawatan diri b.d Selasa &* @pril '"&+
a.
kelainan
komunikasi
neuromuskular
menurunnya kekuatan dan kesadran kontrol otot.
kehilangan atau
koordinasi
"4.""
5engaji untuk
kemampuan buang
air
kecil kemampuan menggunakn urinal pispot. b. 5engantarkan klien ke kamar mandi
bila
kondisi
memunginkan. c. 5engidenti2ikasi kebiasaan buang air besar. d. 5enganjurkan minum dan meningkatkan aktivitas. e.
5engaji
kemampuan
dan
1
tingkat penurunan klien dalam melakukan @0. 2. 5enghindari hal yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu. g. 5enyadarkan tingkah laku atau
sugesti
tindakan
pada
perlindungan kelemahan. h. pola
5emertahankan pikir
melakukan
dukungan
iFinkan
tugas
klien
beri
saran
yang posisti2 untuk tugasnya. i. 5erencanakan tindakan untuk mengatasi
keterbatasan
penglihatan seperti
tempatkan
makanan da peralatan dalam suatu tempat dekatkan tempat tidur ke dinding. j. 5enempatkan perabotan ke dinding jauhkan dari jalan. k. 5emberi kesempatan untuk menolong
diri
seperti
menggunakan kombinasi pisau dan
garpu
sikat
dengan
pegangan yang panjang ekstensi untuk berpijak pada lantai atau ke toilet kursi untuk mandi. l. 5emberikan suoositoria dan
1
pelumas 2esesGpencahar. m. onsul ke dokter untuk terapi okupasi. +.
/isiko
tinggi
integritas
kulit b.d imobilisasi tidak adekuatnya
sirkulasi
peri2er tirah baring lama.
Selasa &* @pril '"&+ "4.""
a.
5engobservasi
eritema
dan
adanya
kepucatan
dan
palpasi adanya kehangatan dan pelunakan
jaringan
tiap
mengubah posisi. b. 5engubah posisi klien dengan berbaring tiap ' jam. c. 5enggunakan bantal air atau pengganjal yang lunak di bawah daerah-daerah yang menonjol. d.
5elakukan
masase
pada
daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi. e. 5embersihkan dan keringkan kulit. 8agalah linen tetap kering. 2. 5enjaga kebersihan kulit dan hindari
trauma
dan
panas
terhadap kulit. g.
5enganjurkan
untuk
melakukan latihan /5 dan mobilisasi jika mungkin.
1
*.
etidake2ekti2an
koping Selasa &* @pril '"&+
individu
b.d
ketidakberdayaan
dan
merasa tidak ada harapan kehilangan atau perubahan dalam pekerjaan.
"4.""
a. 5engaji perubahan akibat ganggua persepsi dan hubungan dengan derajat keridakmampuan. b.
5encatat
ketika
klien
menyatakan terpengaruh seperti sekarat atau mengingkari dan menyatakan inilah kematian. c.
Pernyataan
terhadap
pengakuan
penolakan
mengingatkan
tubuh
kembali
2akta
kejadian tentang realitas bahwa masih dapat menggunakn sisi yang
sakit
dan
belajar
mengontrol sisi yang sehat. d. 5emonitor gangguan tidur peningkatan
kesulitan
konsentrasi
letargi
dan
penolakan. e. 5enganjurkan klien untuk mengekspresikan
perasaan
termasuk perasaan bersalah pada diri sendiri dan kemarahan. g.
5embantu
perawatan
dan
yang
anjurkan baik
dan
memperbaiki kebiasaan. h. 5enganjurkan orang yang terdekat klien
untuk
mengiFinkan
melakukan
banyaknya
sebanyak-
hal-hal
untuk
1
dirinya. i.
5endukung
perilaku
atau
usaha seperti peningkatan minat atau partisipasi dalam aktivitas rehailitasi. j.
5erujuk
pada
neuropsikologi
dan
ahli
konseling
bila ada indikasi. !.
@nsietas kondisi
b.d
ancaman
sakit
perubahan kesehatan.
dan
Selasa &* @pril '"&+ "4.""
a. 5engaji adanya verbal verbal dan
nonverbal
kecemasan
dampingi
klien
dan
lakukan
tindakan
bila
menunjukkan
perilaku merusak. b.
5embantu
mengekspresikan
klien perasaan
marah kehilangan dan takut. c. 5enghindari kon2rontasi. d. 5emulai melakukan tindakan untuk
mengurangi kecemasan
dan memberi lingkungan yang tenang
dan
suasana
penuh
istirahat. e. 5eningkatkan kontrol sensasi klien. 2. 5emberikan kesempatan klien untuk
mengungkapkan
ansietasnya. g.
5engorientasikan
klien
1
teradap
prosedur
rutin
dan
aktivitas yang diharapkan. h. 5emerikan anticemas sesuai indikasi.
2.2.+ E5aluasi
Avaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang berguna untuk mengukur seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai
berdasarkan
standarGkriteria
yang
telah ditetapkan.
Avaluasi
merupakan aspek penting dalam proses keperawatan karena menghasilkan kesimpulan apakah intervensi keperawatan diakhiri atau ditinjau kembali dan dimodi2ikasi. Avaluasi harus memahami objekti2itas reliabilitas dan validitas dapat dipertahankan agar keputusan yang diambil tepat. Avaluasi keperawatan ada dua macam yaitu evaluasi 2ormati2 (proses) yaitu evaluasi yang dilakukan segera setelah tindakan dilakukan dan didokumentasikan pada catatan keperawatan. Sedangkan evaluasi sumati2 (hasil) adalah evaluasi yang
dilakukan untuk mengikur sejauh mana
pencapaian tujuan yang ditetapkan dan dilakukan pada akhir pemberian asuhan.
No. aktu &. amis &4 @pril '"&+
'&.""
Diagnosa #e'era7atan Nyeri b.d penjepitan sara2 a.
E5aluasi lien menyatakan
nyeri
pada diskus intervertrebalis berkurang atau hilang. tekanan di daerah distribusi ujung sara2.
b. lien dapat mengidenti2ikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
1
c. lien tidak tampak gelisah. '.
amis &4 @pril '"&+
/isiko tinggi trauma b.d
a. lien dapat ikut serta dalam
hambatan mobilitas 2isik program latihan. '&.""
3.
kesulitan
atau
hambatan
dalam
melakukan
pergerakan
punggung
b. lien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.
amis &4 @pril '"&+
pelvis dan tungkai. 0e2isit perawatan diri b.d a. lien dapat menunjukkan
'&.""
kelainan
neuromuskular perubahan gaya hidup untuk
menurunnya kekuatan dan kebutuhan merawat diri. kesadaran
kehilangan
kontrol atau koordinasi otot.
b. lien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan kemampuan.
+.
amis &4 @pril '"&+
/isiko tinggi integritas kulit
'&.""
b.d
imobilisasi
tidak terhadap pencegahan luka.
adekuatnya sirkulasi peri2er tirah baring lama. *.
a. lien mau berpartisipasi
b.
,idak
ada
tanda-tanda
kemerahan atau luka.
amis &4 @pril '"&+
etidake2ekti2an
koping a. lien mampu menyatakan
'&.""
individu
b.d
ketidakberdayaan
dan dengan orang terdekat tentang
atau
mengomunikasikan
merasa tidak ada harapan situasi dan perubahan yang kehilangan atau perubahan sedang terjadi. dalam pekerjaan.
b. lien mampu menyatakan penerimaan situasi
diri
terhadap
mengakui
dan
menggabungkan perubahan ke dalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa harga diri yang negati2.
1
!.
amis &4 @pril '"&+
@nsietas
b.d
ancaman
'&.""
kondisi sakit dan perubahan penyebab kesehatan.
a. lien dapat mengindenti2iksi atau
2aktor
yang
memepengaruhinya. b.
5enyatakan
ansietas
berkurang atau hilang.
BAB 3 #R$!$#AL %URNAL
3.1 %urnal 1 Penatalaksanaan *isiotera'i Pada #asus Hn' Dengan Modalitas &hort7a5e Diaterm(9!raksi Lumal Dan M. #en:ie E;erise Di Rsud. Pro). Dr. Margono &oekar"o Pur7okerto !u"uan 8 mengurangi nyeri otot kejang dan meningkatkan kekuatan otot
meningkatkan jangkauan gerak dan meningkatkan aktivitas 2ungsional pasien untuk kehidupan sehari I hari. Metode 8 Pendekatan /ancangan penelitian yang digunakan adalah studi
kasus desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan interview dan observasional pada seseorang pasien dengan kondisi kasus HNP. &am'el > Pasien yang mengalami HNP. Hasil > berdasarkan terapi yang telah di lakukan didapat hasil sebagai berikutB <1= @danya penurunan nyeri selama ! kali terapi Hasil pemeriksaan nyeri
pada ,& nyeri diam ' nyeri tekan ! dan nyeri gerak !. Setelah dilakukan terapi selama ! kali didapatkan hasil untuk pemeriksaan nyeri ,! nyeri diam & nyeri tekan ' dan nyeri gerak 3 <2= @danya Penambahan ingkup 3 cm =lei + cm Akstensi 3! cm
1
Normal ,egak ?jung 8ari ** cm ateral =lei 0etra +3cm Normal ,egak ?jung 8ari *# cm ateral =lei Sinistra +3 cm. Setelah dilakukan terapi selama ! kali didapatkan hasil pemeriksaan (,!) Normal dari :4 I S' > 3 cm =lei *' cm Akstensi 34 cm Normal ,egak ?jung 8ari *4 cm ateral =lei 0etra +* cm Normal ,egak ?jung 8ari *4 cm ateral =lei Sinistra +" cm <3= @danya Peningkatan ekuatan tot dengan menggunakan pengukuran 55,dariterapi ,& sampaiterapi ,! 0ari hasil pemeriksaan kekuatan otot pada terapi pertama (,&).,runk 3 =lei 3 Akstensi + ateral =lei 0etra + ateral =lei sinistra +. Setelah dilakukan terapi selama ! kali maka didapatkan hasil dari pemeriksaan akhir (,!) ,runk + =lei + Akstensi + ateral =lei 0etra + ateral =lei sinistra + <= @danya peningkatan akti2itas 2ungsional dengan menggunakan Skala westry dari terapi pertama 0ari hasil pemeriksaan aktivitas 2ungsional pada hari terapi pertama (,&) didapatkan hasil sebagai berikut >1ntensitas Nyeri 3 Perawatan 0iri ' @ktivitas 5engangkat 3 %erjalan 3 0uduk ' %erdiri 3 ,idur & @ktivitas Seksual ' @ktivitas Sosial 3 /ekreasi * 8umlah '4. Setelah dilakukan terapi selama ! kali maka didapatkan hasil 1ntensitas Nyeri ' Perawatan 0iri " @ktivitas 5engangkat 3 %erjalan " 0uduk ' %erdiri & ,idur " @ktivitas Seksual ' @ktivitas Sosial & /ekreasi & 8umlah &'. #esim'ulan > ebanyakan pasien akan meningkatkan HNP dalam ! minggu
dengan terapi konservati2. Sebagian kecil akan berkembang menjadi kronik meskipun terapeutik pada pasien dalam operasi "$ akan ditingkatkan terutama nyeri kaki tetapi kemungkinan kekambuhan adalah *" $ dan dapat berada pada level yang sama atau cakram yang berbeda. 3.2 %urnal 2 $nter5ensi M #en:ie Dan 0ore &tailit( Leih Baik Dari Pada M #en:ie &a"a Dalam Mengurangi N(eri Punggung Ba7ah Pada HNP Lumalis !u"uan 8 ?ntuk mengetahui perbedaan antara intervensi 5c enFie saja
degan 5c enFie dan :ore Stability dalam mengurangi nyeri punggung bawah pada HNP.
1
Metode 8 Penelitian ini bersi2at Juasi eksperimental prepost test group design
untuk mengetahui hasil intervensi yang dilakukkan terhadap obyek penelitian. Po'ulasi 8 Sampel terdiri dari '" orang usia antara 3"-!" tahun yang yang
merupakan pasien-pasien rawat jalan pada 1nstalasi /ehabilitasi 5edik /S1 Siti /ahma Padang yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Sampel dibagi menjadi ' kelompok secara matching yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan . elompok kontrol diberi intervensi 5c enFie elompok Perlakuan diberi intervensi 5c enFie dan :ore Stability. Hasil 8 Hasil ?ji Normalitas dengan Saphiro wilk test didapatkan data
berdistribusi normal dan uji homogenitas dengan aveneKs ,est di dapatkan data memiliki varian yang homogen . Hasil uji hipotesis pada kelompok perlakuan 1 dengan Paired sample t-test didapatkan nilai p L """+ yang berarti intervensi 5c kenFie berpengaruh signi2ikan terhadap pengurangan nyeri punggnung bawah pada HNP. Pada kelompok perlakuan dengan Paired sample t-test nilai p L """' yang berarti intervensi 5c kenFie dan :ore Stability berpengaruh signi2ikan terhadap pengurangan nyeri punggung bawah pada HNP. Pada hasil ?ji 1ndependent t-test didapatkan nilai p L """" yang berarti ada perbedaan hasil yang signi2ikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. #esim'ulan 8 1ntervensi 5c kenFie dan :ore Stabilitylebih e2ekti2 dari pada
5c enFie saja dalam pengurangan nyeri punggung bawah pada HNP. 3.3 %urnal 3 Pengaruh Bak E;erise Pada N(eri Punggung Ba7ah <&tudi e;'erimen 'erandingan dua model latihan 'unggung a7ah di Rumah &akit dr. Moe7ardi &urakarta= !u"uan 8 ?ntuk mengetahui pengaruh perbedaan latihan punggung model
Millian dan model 5c enFie terhadap pengurangan nyeri dan peningkatan 2leksibilitas punggung bawah. Metode 8 bservasi.
1
Po'ulasi 8 +" subyek penderita nyeri punggung bawah yang memenuhi
kriteria inklusi. Hasil 8 0ata statistik menunjukkan bahwa pengurangan keluhan nyeri (C@S)
pada kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 11 setelah intervensi p L "& hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok terjadi penurunan nyeri yang secara statistik dikatakan tidak berbeda. 5eskipun jika dilihat 5ean pada kelompok perlakuan 1 L '*!* dan mean pada keompok perlakuan 11 L '!# diperoleh selisih mean &&* dapat dikatakan tingkat nyeri kelompok 11 masih lebih tinggi disbanding kelompok 1. Sedangkan untuk peningkatan ingkup
sedangkan pada model 5c enFie lebih baik dalam peningkatan 2leksibilitas.
1
BAB PENU!UP
.1 #esim'ulan
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah menjebolnya nucleus pulposus ke dalam kanalis vertebralis akibat degenerasi annulus 2ibrosus korpus vertebralis. HNP sering menyebabkan nyeri punggung bawah (ow %ack Pain). HNP paling sering terjadi di daerah +-* dan *-S& kemudian di leher pada :*-:!. Paling jarang terjadi di torakal. Penyebab dari HNP adalah trauma hiper2leksia injuri pada vertebra spinal stenosis ketidakstabilan vertebra karena salah posisi mengangkat dll. ,anda dan gejala dari HNP adalah nyeri punggung bawah yang intermiten si2at nyeri khas dari posisi berbaring ke duduk nyeri mulai dari pantat dan terus menjalar ke bagian belakang lutut kemudian ke tungkai bawah. Penatalaksanaan pada klien dengan HNP adalah pemberian obatobatan seperti analgetik prosedur pembedahan dan 2isioterapi. ?ntuk asuhan keperawatan pada pasien HNP
dapat dilakukan
pengakajian terlebih dahulu. Pengkajian pada pasien HNP dilakukan identitas data pasien keluhan utama sering ditemukan nyeri punggung bawah riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit dahulu. Selain itu
1