Makalah Formulasi Teknologi Sediaan Solid Fluiditas
KELOMPOKK I :
Desy Puspita Sari Febriyan Mulyanto Miranda Rizma Amalia Putri Siti Rahayu Tommy Winahyu Puri
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO CENDIKIA MEDIKA PANGKALAN BUN TAHUN AKADEMIK 2018/2019 Alamat : Jl. Sultan Syahrir No. 11 Pangkalan Bun Kab. Kotawaringin Barat
BAB I PENDAHULUAN
Tablet adalah bentuk sediaan yang paling banyak beredar karena secara fisik stabil, mudah dibuat, lebih menjamin kestabilan bahan aktif dibandingkan bentuk cair, mudah dikemas, praktis, mudah digunakan, homogen, dan reprodusibel. Massa tablet harus mengalir dengan lancar agar dapat menjamin homogenitas dan reprodusibilitas Sediaan dan harus dapat terkompresi dengan baik agar diperoleh tablet yang kuat, kompak, dan stabil selama penyimpanan dan distribusi. Metode granulasi banyak dipilih dengan tujuan memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas massa tablet. Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan mekanisme pengikatan tertentu. Granul dapat diproses lebih lanjut menjadi bentuk sediaan granul terbagi, kapsul, maupun tablet. Berbagai proses granulasi telah dikembangkan, dari metode konvensional seperti slugging dan granulasi dengan bahan pengikat musilago amili hingga embentukan granul dengan peralatan terkini seperti spray dry dan freeze dry. Pada pengujian granul parameter yang diamati adalah: uji homogenitas, uji sifat alir, uji kompresibilitas granul, dan uji distribusi ukuran granul. Pada paper ini, kami akan membahas sedikit tentang pengaruh sifat alir terhadap tablet. Fluiditas/sifat alir serbuk merupakan faktor kritik dalam produksi obat sediaan padat. Hal ini karena sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul , sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek farmakologinya. Waktu alir adalah waktu yang diperlukan untuk mengalir dari sejumlah granul melalui lubang corong yang diukur adalah sejumlah zat yang mengalir dalam suatu waktu tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Fluiditas
Fluiditas/sifat alir serbuk merupakan faktor kritik dalam produksi obat sediaan padat. Hal ini karena sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul, sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek farmakologinya. 2.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluiditas Serbuk
Bentuk partikel dan tekstur
Kerapatan jenis
Porositas
Kandungan Lembab
Kondisi Percobaan
Faktor yang mempengaruhi sifat alir, yaitu:
2.3
Ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel.
Bentuk dan morfologi permukaan
Kelembaban
Gaya Kohesi
Temperatur
Penambahan Glindant
Bentuk dan Ukuran Partikel
Bentuk Dan Ukuran Partikel UKURAN SATUAN PARTIKEL UKURAN /
CONTOH
MIKROMETER
MILIMETER
( µm )
( mm )
0,5 – 10
0,0005 – 0,010
MIKROSKOP OPTIK
SUSPENSI, EMULSI HALUS
10 – 50
0,010 – 0,050
MIKROSKOP OPTIK
PARTIKEL EMULSI, SUSPENSI KASAR
50 – 100
0,050 – 0,100
AYAKAN 325 – 140
JARAK SERBUK HALUS
150 – 1000
0,150 – 1,000
AYAKAN 100 – 18
JARAK SERBUK KASAR
1000 - 3360
1,000 – 3,360
AYAKAN 18 - 6
UKURAN GRANUL RATA-RATA
KIRA-KIRA
2.4
2.5
Macam-macam diameter
Diameter optimum (dopt)
Diameter volume (δv)
Diameter surface (δs)
Diameter proyeksi (δp)
Diameter geometrik
Evaluasi Serbuk/Partikel
Kecepatan Alir (Metode Flodex)
Sudut Diam
Kompresibilitas
Porositas
Kadar Air
BAB III PEMBAHASAN 3.1
Pengertian
Fluiditas / sifat alir serbuk merupakan faktor kritik dalam produksi obat sediaan padat. Hal ini karena sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul , sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek farmakologinya. Waktu alir adalah waktu yang diperlukan untuk mengalir dari sejumlah granul melalui lubang corong yang diukur adalah sejumlah zat yang mengalir dalam suatu waktu tertentu. 3.2
Faktor yang Mempengaruhi Fluiditas
Faktor- faktor yang dapat berpengaruh pada fluiditas serbuk :
Bentuk partikel dan tekstur, untuk partikel yang ekidimensional (bulat, kubus) semakin besar diameter maka sifat alir semakin baik sedangkan untuk partikel yang anisomerik maka hasilnya dapat berbeda. Sifat alir terbaik terjadi pada diameter optimum partikel (200-500µm). Partikel berukuran kurang dari 100 µm akan lebih cohesive. Semakin kecil gaya gesek friksi/gaya gesek antar partikel sehingga semakin mudah mengalir. Sebaliknya, semakin kasar permukaan partikel maka semakin besar friksi antar partikel sehingga menyebabkan semakin sulit mengalir.
Kerapatan jenis.
Porositas, semakin besar porositas maka semakin kecil kontak antar partikel maka kecepatan alir akan semakin baik.
Kandungan lembab, pada kondisi kandungan lembab yang tinggi ikatan partikel akan lebih kuat karena luas kontak antar permukaan serbuk naik. Apabila gaya tarik antar partikel serbuk semakin kuat, maka serbuk akan semakin sukar mengalir.
Kondisi percobaan, ada beberapa kondisi percobaan yang dapat mempengaruhi sifat alir yaitu diameter lubang alat uji, besar/ luas hopper dan sudut dinding hopper. Faktor yang mempengaruhi sifat alir, yaitu:
Ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel. Ukuran partikel mempengaruhi gaya yang bekerja, partikel halus dengan ukuran kecil dari 100 µm dipengaruhi oleh gaya listrik dan gaya kohesi. Sedangkan ukuran yang besar dari 1000 µm dipengaruhi gaya gravitasi. Partikel dengan
ukuran kecil, laju aliran mungkin tertahan akibat gaya kohesi antar partikel. Jika ukuran partikel diperbesar, gaya gravitasi besar sehingga serbuk mudah mengalir.
Bentuk dan morfologi permukaan Semakin tidak teratur bentuk partikel maka daya alirnya makin jelek.
Kelembaban Kelembaban akan mempengaruhi aliran serbuk secara s ignifikan yang dapat diamati dengan peningkatan daya rentang (tensil strength) serbuk melalui pembentukan jembatan cair. Kemampuan mengalir yang berporos dan kohesif tidak dipengaruhi kelembaban karena akan berpenetrasi kedalam partikel tersebut.
Gaya Kohesi Yaitu gaya tarik menarik antara partikel sejenis. Jika gaya kohesi besar, maka daya alir makin jelek.
Temperatur Penurunan suhu akan menyebabkan penurunan daya rentang, kecepatan alir meningkat.
Penambahan Glindant Untuk memperbaiki kemampuan alir serbuk, sering ditambahkan glindant dalam bentuk fine partikel seperti silika, dioksida koloidal, talcum, dan amylum. Gaya yang bekerja pada partikel :
Gaya friksi
Gaya tegangan
Gaya mekanik
Gaya elektrostatik
Gaya kohesi/vander walls.
3.3
Bentuk dan Ukuran Partikel
UKURAN SATUAN PARTIKEL UKURAN /
CONTOH
MIKROMETER
MILIMETER
( µm )
( mm )
0,5 – 10
0,0005 – 0,010
MIKROSKOP OPTIK
SUSPENSI, EMULSI HALUS
10 – 50
0,010 – 0,050
MIKROSKOP OPTIK
PARTIKEL EMULSI, SUSPENSI KASAR
50 – 100
0,050 – 0,100
AYAKAN 325 – 140
JARAK SERBUK HALUS
150 – 1000
0,150 – 1,000
AYAKAN 100 – 18
JARAK SERBUK KASAR
1000 - 3360
1,000 – 3,360
AYAKAN 18 - 6
UKURAN GRANUL RATA-RATA
KIRA-KIRA
Ukuran Partikel Penting Bagi Farmasi
Berhubungan dg sifat fisika, kimia, farmakologi
Mempengaruhi liberalisasi obat dari bentuknya
Stabilitas obat dari bentuknya.
Mempengaruhi sifat aliran dan pencampuran serbuk dan granul.
Bila terdapat kumpulan partikel lebih dari satu ukuran maka 2 sifat penting, yaitu :
3.4
Bentuk dan luas permukaan partikel .
Kisaran ukuran, banyaknya atau berat partikel yg ada, serta luas permukaan total.
Macam-macam Diameter
Diameter optimum (dopt) berkisar 200-500 μm. Partikel berukuran kurang dari 100 μm akan lebih kohesiv.
Diameter volume (δv) Didasarkan pada volume partikel
Diameter surface (δs) Didasarkan pada luas permukaan partikel
Diameter proyeksi (δp)
Diameter statistik Didasarkan perhitungan statistik
Diameter geometrik
3.5
Evaluasi Serbuk/Partikel
3.5.1
Kecepatan Alir (Metode Flodex) Metode ini didasarkan pada kemampuan serbuk untuk jatuh secara bebas melalui lubang berdiameter tertentu. Dengan demikian, indeks sifat alir (flowability index) dinyatakan sebagai diameter (millimeter) terkecil yang dapat dilalui serbuk secara bebas pada pengulangan tiga kali secara berurutan.
3.5.2
Sudut Diam Sudut diam dapat ditentukan dengan menggunakan peralatan sederhana yaitu menuangkan sampel melalui corong kemudian mengukur sudut yang terbentuk (). Jadi sudut diam adalah sudut yang terbentuk oleh serbuk pada permukaan horizontal. Biasanya sudut diamyang dibentuk oleh serbuk farmasetik berkisar antara 20o-40o, dan secara umum serbuk semakin rendah sudut diam maka serbuk semakin baik sifat alirnya (free flowing).
3.5.3
Kompresibilitas BJ nyata, BJ mampat dan % Kompresibilitas (%K)
Tujuan : Menjamin aliran granul yang baik.
Prinsip : Pengukuran BJ nyata dan BJ mampat berdasarkan perbandingan bobot granul terhadap volume sebelum dan setelah dimampatkan ( diketuk 500x). Pengukuran % kompresibilitas berdasarkan
Carr’s Index .
Penafsiran hasil: Jika % K:
3.5.6
5-10% : Aliran sangat baik
11-20% : Aliran cukup baik
21-25% : Aliran cukup
>26%
: Aliran buruk
Porositas Ukuran partikel yang isodiametris dengan berbentuk shperis atau bulat memiliki nilai porositas yang tetap yaitu diantara 37-40%, sedangkan yang berbentuk kubus memiliki nilai porositas yang lebih tinggi yaitu 46%. Porositas atau keadaan yang berongga-rongga ini dapat digunakan untuk menjelaskan tingkat konsolidasi suatu serbuk. Nilai porositas ini merupakan perbandingan nilai volume antara partikel dengan volume total.
Volume total = volume antar partikel (Vp )+ volume partikel (Vr) maka : Volume antar partikel (Vp)=volume total (V)- volume partikel sehingga, Nilai porositas (e)= V-Vr/V x 100% atau (e)= 1-Vr/V x 100% Keterangan :
(e) : Nilai porositas
V
Vr : Volume partikel
: Volume total
Makin besar nilai porositas dari kerapatan serbuk ata u granul, pada umumnya akan menyebabkan turunnya jumlah obat pertabletnya, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan mutu secara farmakologis dari tablet tersebut. Hal ini disebabkan karena makinbesar rongga antar partikel serbuk atau granul akan menyebabkan terjadinya peningkatan volume antar partikel serta menurunnya volume partikel itu sendiri. Sehingga tampaknya bahwa serbuk atau granul tersebut berongga-rongga, apabila serbuk atau granul dalam keadaan demikian ini akan menyebabkan bobot tablet yang dihasilkan akan berkurang dari bobot yang seharusnya. 3.5.7
Kadar Air Kelembapan di dalam zat padat dinyatakan berdasarkan berat basah atau berat kering. Berdasarkan berat basah, kandungan air dari suatu bahan dihitung sebagai persen berat dari bahan basah
menggambarkan
penyusutan pada saat
pengeringan loss on drying (LOD). Pengukuran lain untuk menyatakan kelembaban dalam zat padat ialah berdasarkan berat kering yaitu, air dinyatakan sebagai persen berat dari bahan kering disebut kandungan lembap (moisture content, MC)
BAB IV KESIMPULAN Fluiditas/sifat alir serbuk merupakan faktor kritik dalam produksi obat sediaan padat. Hal ini karena sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul , sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek farmakologinya. Adapun faktor yang mempengaruhi fluiditas atau sifat alir yaitu :
Bentuk partikel dan tekstur
Kerapatan jenis
Porositas
Kandungan Lembab
Kondisi Percobaan
Faktor yang mempengaruhi sifat alir, yaitu:
Ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel.
Bentuk dan morfologi permukaan
Kelembaban
Gaya Kohesi
Temperatur
Penambahan Glindant Untuk mengevaluasi serbuk/partikel, kita dapat mengeveluasi faktor-faktor dalam
sediaan yang menjadi penghambat serbuk/partikel terdispersi dengan baik. Adapaun faktor yang perlu di evaluasi adalah :
Kecepatan Alir (Metode Flodex)
Sudut Diam
Kompresibilitas
Porositas
Kadar Air
DAFTAS PUSTAKA http://amiasolla10.blogspot.co.id/2015/03/evaluasi-granul-dan-tablet.html http://melatiistifarinpramudian.blogspot.co.id/2016/03/bagaimana-cara-meningkatkanfluiditas.html