BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng
Anak Anak dengan dengan kebutu kebutuhan han khusu khususs perlu perlu dikena dikenall dan diiden diidentif tifikas ikasii dari dari kelompok anak pada umumnya, oleh karena mereka memerlukan pelayanan yang bersifat khusus. Pelayanan tersebut dapat berbentuk pertolongan medik, latihanlatihan therapeutic, maupun program pendidikan khusus, yang bertujuan untuk membantu mereka mengurangi keterbatasannya dalam hidup bermasyarakat. Dalam rangka rangka mengidentifik mengidentifiksi si (menemukan) (menemukan) anak dengan dengan kebutuhan kebutuhan khusus, khusus, diperl diperluka ukan n penget pengetahu ahuan an tentan tentang g berbag berbagai ai jenis jenis dan gradas gradasii (tingk (tingkat) at) kelain kelainan an organi organiss maupun maupun fungsi fungsiona onall anak anak melalui melalui gejalagejala-ge gejala jala yang yang dapat dapat diamati sehari-hari. Anak Anak berkeb berkebutu utuhan han khusus khusus tidak tidak hanya hanya anak anak tunane tunanetra, tra, tunaru tunarungu ngu,, tuna tunagr grah ahita ita,, tuna tunada daks ksa, a, dan dan tuna tunala lara rass saja. saja. Anak nak auti autisti stik k meru merupa paka kan n anak anak berkebutuhan khusus. Anak autistic memiliki jumlah yang cukup banyak diling dilingkun kungan gan masyarak masyarakat. at. Autism Autism merupa merupakan kan suatu suatu kelain kelainan an yang yang serius serius dan komplek kompleks. s. Kelain Kelainan an ini serius serius karena karena didapa didapati ti kelain kelainan an neuroa neuroanat natomi omiss yang yang permanen pada otak kecil, system limbic dan lobus parietalis. Anak ini juga membut membutuh uhkan kan suatu suatu layanan layanan pendid pendidika ikan n yang yang sesuai sesuai dengan dengan kebutu kebutuhan han dan kema kemamp mpua uan n yang yang dimili dimiliki kiny nyaa untu untuk k meng mengem emba bang ngka kan n setia setiap p pote potens nsii yang yang dimilikinya. edia informasi yang kini dibangun dan mengalir di mana-mana seakan memberi secercah pengetahuan tambahan dan juga kesadaran untuk bersikap jauh lebih terbuka mengenai keberadaan anak-anak special needs ini. Keluarga yang memili memiliki ki putra-p putra-putr utrii berkeb berkebutu utuhan han khusus khusus pun tak lagi lagi mesti mesti malu, malu, apalag apalagii menyembunyikan keberadaan buah hati mereka. Perlu disadari bah!a keberadaan anak-anak anak-anak dengan kondisi berbeda yang membaur membaur di lingkungan lingkungan kita bukan lagi menjadi hal yang tabu atau ditampik. e!ujudkan kesetaraan hak, kesempatan hidup semua manusia terlepas dari bagaimana pun kondisi fisik dan psikis adalah suatu suatu kenisca keniscayaa yaan n yang yang kian kian hari hari kian kian ditunt dituntut ut manife manifestas stasiny inya. a. Di lembag lembagaa pendidikan, pada lapangan kerja, indi"idu berkebutuhan khusus akan semakin
1
sering kita temui sebagai implementasi dari persamaan hak tersebut. ungkin kita tak lagi setengah-setengah dalam mengenali seseorang yang dilahirkan spesial.
1.2 Batasa Batasan n Masal Masalah ah #. Konsep Konsep dasar dasar hakik hakikat at bimbin bimbingan gan di $ekol $ekolah ah Dasar Dasar %. Konsep dasar karakter karakteristik istik dan dan permasalahan permasalahan anak berkebu berkebutuhan tuhan khusus khusus &. Konsep dasar bimbingan bimbingan bagi anak berkebutuh berkebutuhan an khusus khusus 1.3 Tu Tujuan juan Pembuata Pembuatan n Makalah Makalah #. engetahui engetahui konsep konsep dasar dasar hakikat hakikat bimbin bimbingan gan di di $ekolah $ekolah Dasar Dasar %. engetahui konsep dasar karakteristik dan permasalahan
anak
berkebutuhan khusus &. engetahui engetahui konsep konsep dasar bimbin bimbingan gan bagi bagi anak anak berkebutu berkebutuhan han khusus khusus '. ntuk memenuhi memenuhi salah satu satu tugas mata mata kuliah kuliah imbingan imbingan Anak Anak erkebutuh erkebutuhan an Khusus
1. !umusa !umusan n Masal Masalah ah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut* #. %. &. '. . 0. 1.
Apakah Apakah yang yang dimak dimaksud sud denga dengan n anak $pecia $peciall +eeds +eeds $iapa $iapa saja saja yang yang terma termasuk suk anak anak $pec $pecial ial +eeds +eeds agaimana agaimana penang penanganan anan anak special needs dalam sejarah agaim agaimana ana pend pendidi idikan kan anak anak $pec $pecial ial +eeds +eeds agaimana agaimana Profil Anak Anak $pecial $pecial +eeds dan rang /uanya /uanya agaimana agaimana Dedikasi Dedikasi $osok di elakang elakang Anak Anak $pecial $pecial +eeds +eeds Apa Penjelasan Penjelasan 2akta, 2akta, Dilema, Dilema, dan 3arapan bagi Anak Anak $pecial $pecial +eeds +eeds
1." #$ste #$stemat mat$ka $ka Penul$s Penul$san an
erikut adalah sistematika penulisan makalah ini * A A 4
Pend Pendah ahul ulua uan n terd terdir irii atas atas latar latar belak belakan ang, g, tuju tujuan an penul penulis isan an,, rumu rumusa san n masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
A 44
Pemb embahas ahasan an terd terdir irii atas atas peng engerti ertian an anak anak spec specia iall need eeds, aca acam mmacam macam anak anak special special needs, needs, penang penangana anan n anak anak special special needs needs dalam dalam sejarah sejarah,, pendid pendidika ikan n 5nak 5nak special special needs, needs, profil profil anak anak special special needs, needs, dedikasi sosok di belakang anak special needs, fakta, dilema, dan harapan anak special needs.
A 444
Penutup terdiri atas $impulan dan saran.
ntuk mempertanggungja!abkan penulisan disertai daftar pustaka.
2
3
BAB II PEMBAHA#AN
2.1.
Pengert$an Anak Berkebutuhan %husus
6Anak-anak spesial7 adalah julukan manis untuk anak spesial needs, anak berkebutuhan khusus (AK), yang dipergunakan oleh para orang tua yang putra-putrinya menyandang predikat tersebut. iasanya pemakaian singkatan AK ini diterapkan di berbagai lembaga pendidikan seperti di sekolah, tempat terapi atau uni"ersitas. agi masyarakat, terutama di perkotaan, AK yaitu anakanak yang menyandang kelainan ataupun kekurangan secara fisik dan mental. Prof. 2rieda angunsong, guru besar Psikologi ni"ersitas 4ndonesia, mengatakan bah!a pengertian anak yang tergolong luar biasa atau memiliki kebutuhan khusus adalah* 6Anak yang secara signifikan berbeda dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. ereka yang secara fisik, psikologis, kognitif atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan dan potensinya secara maksimal, meliputi mereka yang tuli, buta, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental, gangguan emosional. 8uga anakanak yang berbakat dengan intelegensi yang tinggi dapat dikategorikan sebagai anak khusus atau luar biasa karena memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga profesional7. Adapun beberapa istilah yang sering kita dengar namun nampak keliru dalam mengartikannya, diantaraya* 1.
Im&a$rment atau kerusakan
4ni berkaitan dengan suatu penyakit atau rusaknya suatu jaringan dalam tubuh sehingga menibulkan kekhususan pada diri seseorang. $ebagai contoh, bayi yang kekurangan oksigen pada saat proses kelahirannya akhirnya mengalami kerusakan otak dan syaraf lainnya, akhirnya terjadilah kelumpuhan otak (cerebral palsy). 2.
D$sab$l$t' atau kekhususan
3al ini menunjukkan konsekuensi fungsional dari kerusakan bagian tubuh yang dialami seseorang. 9ontohnya, seseorang yang pertumbuhan kakinya
4
menjadi tidak normal akibat terjangkit polio. ntuk selanjutnya ia tidak bisa berakti"itas leluasa apabila tidak dibantu dengan alat penunjang khusus seperti kruk, kursi roda, atau kaki palsu. 3.
Han($)a&&e( atau ket$(akmam&uan
3al ini merupakan konsekuensi sosial yang dialami seseorang berkebutuhan khusus ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya. $ebagai contoh, seorang tunanetra bisa membaca tetapi tentu saja ia tak mungkin membaca huruf a!as dan hanya dapat membaca huruf raille. $ehingga apabila seorang tunarungu dapat melakukan perjalanan jauh seorang diri dengan berpatokan pada peta kon"ensional dan papan petunjuk jalan, seorang tunanetra tidak bisa melakukan hal yang sama tanpa orang lain yang mendampingi, atau perangkat teknologi yang mentransfer tampilan "isual ke audio.
2.2.
Ma)am*ma)am Anak #&e)$al Nee(s
Ada beberapa anak-anak special needs yang bisa kita sebut populer di 4ndonesia karena tergolong mudah ditemui atau sekedar mendengarnya dalam berbagai kesempatan. $iapa saja yang disebut anak-anak berkebutuhan khusus atau anak-anak special needs ini, mereka adalah sebagai berikut*
1.
Tunanetra
/unanetra adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan, dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan, yaitu buta total (blind) dan lo! "ision. /unanetra tidak berarti selalu tidak mampu melihat secara keseluruhan. Dalam konteks indi"idu berkebutuhan khusus, tunanetra berarti setiap gangguan atau kelainan yang terjadi pada indra penglihatan seseorang sehingga mengalami kendala dalam berakti"itas dan akhirnya, mereka pun memerlukan alat khusus yang dapat membantu penglihatan atau menggantikan fungsi matanya. leh karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan, maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain, yaitu indra peraba dan indra pendengaran, sebab itu prinsip yang harus diperhatiakn dalam memberikan pengajaran kepada indi"idu-indi"idu tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat faktual dan bersuara. 9ontohnya adalah penggunaan tulisan braille,
5
gambar timbul, benda model dan benda nyata. $edangkan media yang bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak 8A:$. Anak yang buta sejak lahir secara alamiah memiliki persepsi tentang dunia yang jelas berbeda daripada anak yang kehilangan penglihatannya pada usia #% tahun. Kerusakan penglihatan sejak lahir disebabkan bermacam-macam penyebab seperti faktor keturunan atau infeksi misalnya campak 8erman yang ditularkan ibu saat janin masih dalam proses pembentukan disaat kehamilan.
2.
Tunarungu
/unarungu adalah indi"idu yang memiliki hambatan dalam pendengaran, baik permanen maupun tidak permanen. Alat untuk mengukur kemampuan dengar secara
kuantitatif
disebut
audiometric.
Dari
pemeriksaan
menggunakan
audiometric dapat diperoleh klasifikasi kemampuan mendengar suara sesuai le"el yang dinyatakan dalam satuan desibel (d). Dari mulai gangguan pendengaran sangat ringan, dimana penderitanya tidak bisa menangkap jelas suara bisikan sampai pada gangguan pendengaran ekstrem (tuli) yang tidak bisa mendengar dering telepon atau keramaian lalu lintas besar. Karena memiliki kesulitan dalam pendengaran, indi"idu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tuna!icara. 4ndi"idu tunarungu juga cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu yang abstrak. asalah yang dihadapi oleh anak tunarungu cukup berat dan biasanya bersumber dari kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi. Pendekatan komunikasi yang banyak digunakan pada anak tunarungu, yaitu latihan pendengaran, oralism, manualism, dan komunikasi total. ;atihan pendengaran
secara
sistematis
mengembangkan kemampuan
menyadari dan membedakan* a.
$uara-suara yang mencolok, termasuk suara-suara lingkungan.
b.
Pola irama berbicara dan irama musik.
c.
Pengenalan huruf hidup.
d. Penegnalan huruf mati. e.
icara dalam situasi ramai atau bising.
6
anak
untuk
4ndikator yang bisa dengan mudah kita lihat untuk menengarai gangguan pendengaran pada seorang anak, diantaranya* a. Perkembangan bahasa terlambat. Dalam tahun pertama kehidupannya, anak tunarungu mengeluarkan bunyi-bunyian tidak berbeda dengan anak normal. emasuki usia #%-#< bulan, anak normal mulai menggunakan kata-kata pertama sementara anak tunarungu belum menampakkan kemampuan membunyikan kata-kata yang terarah. Pada usia % tahun jika seorang anak masih juga belum memperlihatkan kemampuan berbicara, patut dicurigai ia mengalami gangguan pendengaran dan tentunya dibutuhkan serangkaian diagnosis klinis untuk lebih memastikan. b. emperdengarkan suara terlalu lembut ataupun keras tanpa ia menyadari. c. erulang kali menanyakan sesuatu yang baru saja disampaikan, lambat bereaksi terhadap suatu instruksi karena tidak menangkap pesan secara utuh, salah menginterpretasikan atau sering meminta seseorang mengulangi perkataannya. d. $ulit mengulangi suara, kata-kata, lagu, irama, atau mengingat nama. e. ingung membedakan kata yang bunyinya hampir sama atau membuat kesalahan dalam pelafalan kata-kata (seperti menghilangkan konsonan di akhir kata). f. Konsentrasi berlebihan terhadap !ajah dan gerak mulut pembicara. g. engalami keluhan fisik seperti merasa ada suara bising di telinga, nyeri di telinga, merasa ada benda di dalam telinga, mendengar dengungan, sering demam dan mengalami infeksi seputar telinga hidung tenggorokan. erbagai macam penyebab ketunarunguan dibagi dalam empat hal besar yaitu* trauma, penyakit, herditer, dan kelainan genetik. /rauma misalkan akibat tusukan benda tajam kedalam telinga atau benturan di kepala yang merusak syaraf pendengaran. Penyakit seperti "irus rubella dalam masa kehamilan dan sifilis kongenital.
3.
Tunagrah$ta
/unagrahita adalah indi"idu yang memiliki tingakat intelegensia. 4stilah seperti cacat mental, bodoh, dungu, pandir, lemah pikiran adalah sebutan yang terlebih dulu dikenal sebelum tunagrahita. =rahita sendiri artinya adalah pikiran dan tuna adalah kerugian. Klasifikasi tunagrahita berdasarkan *
7
a. b. c. d.
/unagrahita ringan (4> * #-1?) /unagrahita sedang ( 4> * &0-#) /unagrahita berat ( 4> * %?-&) /unagrahita sangat berat ( 4> diba!ah %? ) Penyebab seorang anak menjadi tunagrahita begitu beragam, mulai dari
infeksi, trauma fisik, kelainan genetik, kelainan prematur dan lain sebagainya. $ecara garis besar terjadinya tunagrahita adalah bersumber dari luar, seperti paparan sinar @-ays, pengaruh 5at-5at yang bersifat toBic kerusakan otak saat lahir atau terjangkit "irus penyakit dan bersumber dari dalam, sepeerti abnormalitas pembentukan kromosom. Kita masih sering menyamakan tunagrahita dengan do!n syndrome. Cang benar adalah do!n syndrome merupakan salah satu bentuk retardasi mental yang menunjukan keterbatasan signifikan dalam fungsi intelektual maupun adaptif. mitos-mitos lain mengenai tunagrahita yang semestinya mulai ditepiskan adalah* a. /erbatasan intelektual tunagrahita tidak mentok tanpa perkembngan sepanjang hidupnya. Dengan latihan, moti"asi dan pendidikan khusus, tunagrahita terutama yang hanya ringan sampai sedang perkembangan kemampuan mereka dapat meningkat secara baik dalam bidang apapun yang memungkinan bagi meraka. b. /unagrahita bisa dideteksi sejak dari bayi. 4ni lebih cocok berlaku bagi penyandang do!n syndrome yang sejak lahir memiliki tampilan fisik berbeda atau se!aktu masih janin didalam rahim dapat dilakukan test pendeteksi sendiri. c. $ecara statistik, sindroma do!n adalah sumber gangguan yang terjadi sebesar -0 dari total kasus tunagrahita. eski terhitung sedikit jika dilihat dari jumlah keseluruhan kasus tunagrahita, do!n syndrome lebih menyita perhatian karena karaktersistik fisiknya yang mudah dikenali. $eorang D$ (do!n syndrome) bisa memiliki beberapa atau semua ciri khas seperti dagu sangat kecil, mata sipit dengan lipatan kulit di sudut dalam mata, kelemahan otot-otot, hidung datar, garis telapak tangan hanya satu, lidah menonjol, !ajah sangat bulat dan ukuran kepala yang besar. D$ (do!n syndrome) dikenal juga dengan istilah /risomy %# yakni terjadinya kelainan pada kromosom ke-%#. Penyimpangan tersebut tertangkap
8
dalam penelitian oleh dr. 8erome ;ejeune di tahun #EE. +ormalnya jumlah kromosom seorang manusia adalah '0 pasang, tetapi seorang D$ (do!n syndrome) memiliki '1 pasang kromosom. enurut Dra. /eti 4chsan, .$i, peneliti do!n syndrome, salah satu dampak dari abnormalitas kromosom %# pada anak yang memiliki D$ adalah keterbelakangan intelektual yang erat kaitannya dengan kemampuan akademik, kecerdasan majemuk, memberikan ruang untuk dapat berkembangnya berbagai unsur-unsur dari kecerdasan tersebut. +amun apabila mereka difasilitasi, didorong, dan diberi kesempatan dalam mengembangkan kecerdasan tersebut, tidak menutup kemungkinan mereka mampu mencapai optimalisasi sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.
.
Aut$sme
Autisme yaitu penarikan diri yang ekstrem dari lingkungan sosialnya, gangguan dalam berkomunikasi, serta tingkah laku yang terbatas dan berulang yang muncul sebelum usia & tahun. $eorang autis berinteraksi dengan cara sangat berbeda, jika gangguannya parah, ia benar-benar menunjukkan sikap tidak tertarik pada orang lain. =ejala khas lain yang sering terdapat pada autis adalah menghindar dari kontak mata dan kontak fisik. embenci suara keras, bau tertentu atau cahaya terlalu terang. Dalam interaksi sosial sehari-hari begitu banyak pesan non"erbal saling ditukarkan dan pemaknaan secara abstrak pada berbagai hal. $eorang autis tidak bisa memahami komponen komunikasi tersebut diakibatkan terdapat semacam kegagalan neurobiologis dalam tubuh mereka. ;ebih mudah bagi mereka untuk mengerti sesuatu melalui gambar konkret dan memakai asosiasi daripada berlogika. eberapa jenis A$D (Autism $pectrum Disorder) yang paling umum dialami, yaitu* a. Autisme. Pengertian dan gejalanya telah dipaparkan di atas. $ebagai informasi tambahan, gejala-gejala tersebut muncul sebelum usia & tahun dan pre"elansinya ' kali lebih banyak menimpa anak laki-laki daripada perempuan.
9
b. Asperger $indrom. 4ni juga lebih besar menimpa anak laki-laki daripada perempuan. 8ika anda melihat seseorang yang disebut autis tetapi ia tidak tampak kesulitan dalam berbahasa dan berkomunikasi namun hanya sekedar terkesan canggung bergaul, kikuk atau kasarFtak sopan, mungkin ia menyandang sindrom asperger. ata-rata nilai intelektual seorang asperger adalah
normal
bahkan
tinggi,
begitu
juga
kemampuan
"erbalnya.
Permasalahan utama asperger terletak pada gangguan dalam memahami petunjuk sosial, oleh karena itu kerap mereka disalahmengertikan sebagai indi"idu yang tidak menghargai etika bersosial. Asperger dapat disebut autis ringan namun tetap membutuhkan perlakuan dan pendidikan khusus agar di masa de!asa ia bisa mengatasi hambatan dalam interaksi sosial dalam lingkungannya. c. ett $indrom. anyak dialami anak perempuan di usia 1-%' bulan. $ebelumnya anak mengalami perkembangan normal, tetapi kemudian mengalami kemunduran yang mencakup keterampilan motorik yang telah dikuasai, kemampuan berbahasa, gerakan stereotipik seperti sedang mencuri tangan dan membahasi tangan dengan air liur, hambatan mengunyah makanan. d. 9hildhood Disintegrati"e Disorder. Pada usia %-#? tahun, anak berkembang normal sebelum mengalami kemunduran signifikan pada keterampilan yang telah dikuasai daan terjadi gangguan pada fungsi sosial, komunikasi serta perilaku. Pada beberapa kasus, penderitanya terus mengalami kemunduruan hingga tiba di kondisi retardasi mental berat. e. Per"asi"e De"elopmental Disorder not ther!ise $pecified (PDD-+$), indi"idu mengalami gejala autisme setelah usia & tahun atau lebih. $ebagian besar ilmu!an mengemukakan pendapat terdapat faktor herediter penyebab autisme pada seseorang. Anak yang didiagnosis autis apabila ditelusuri garis keturunannya, maka ada salah satu anggota keluarga yang mengalami gangguan sejenis, meski tidak selalu sama-sama autis. Peneliti lainnya memilih memperluas penyebab autisme adalah akibat faktor lingkungan selama kehamilan. Apakah itu diakibatkan infeksi "irus, bakteri tertentu, kontaminasi udara atau kontak dengan 5at kimia berbahaya seperti pestisida. Pada penyandang autisme, disebabkan oleh suatu hal, beberapa sel dan koneksinya tidak berkembang baik bahkan mengalami kerusakan. =angguan
10
koneksi ini terutama terjadi pada neuron-neuron yang bertanggung ja!ab di are komunikasi, emosi dan kesadaran.
".
ADHD+ ,angguan Atens$ (an H$&erakt$-+ Bukan Nakal B$asa
Attention Defisit and 3yperacti"e Disorder. =angguan 3iperaktif dan inimnya entang Perhatian. Attention Defisit and 3yperacti"e Disorder merupakan kondisi kronis yang terus berlangsung sampai seseorang de!asa. Cang menjadi
gejala
utamanya
adalah
ketidakmampuan
berkonsentrasi
atau
memperhatikan sebuah objek pada rentang !aktu minimal dan juga hiperakti"itas disertai impusifitas dalam perilaku sehari-hari. $eorang anak dicurigai AD3D apabila tindakan-tindakan di atas terus berlangsung lebih dari 0 bulan, bertindak demikian hampir di se tiap lingkungan di mana ia berada, (banyak anak yang tampak sering lepas kendali akti"itasnya bila di rumah tetapi menjadi lebih pendiam jika di sekolah), tindakannya tersebut menimbulkan masalah hubungan dengan anak lain atau juga de!asa dan masalah dalam tugas sekolah serta kesehariannya. Apabila discan, citra otak seorang AD3D memang memiliki perbedaan cukup nyata dengan otak yang tidak mengalami AD3D. Pada seorang yang didiagnosis AD3D terdapat tanda kurang aktifnya area otak yang mengontrol tingkat akti"itas dan perhatian.
.
Tuna(aksa
/una berarti kerugian atau tidak punya. Daksa adalah anggota tubuh. /unadaksa adalah indi"idu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh beragam hal seperti di antaranya kelainan neuromuskular dan struktur tulang yang bersifat ba!aan, sakit seperti infeksi di masa kehamilan, plasenta yang tidak mencukupi (darah janin dan ibu tidak kompatibel), kelahiran prematur, cerebral palsy. /rauma fisik, penyakit kronis serta faktor-faktor terkait lainnya yang dapat membahayakan setelah kelahiran. /ingkat gangguan pada tunadaksa adalah * a. ingan, yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan akti"itas fisik, tetapi masih dapat ditingkatkan melalui terapi.
11
b. $edang, yaitu memiliki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik. c. erat, yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik.
/.
Tunalaras
Pernah disebut sebagai emotionally disturbed, tetapi lalu dinilai kurang pas dan diubah jadi seriously beha"ioral disabled, ini pun lalu dipersingkat menjadi beha"ioral disabled saja. elakangan dilakukan penggabungan menjadi emotional or beha"ioral disorder. Karakteristik sosial dan emosional anak dengan gangguan emosional tingkah laku adalah * a. /ingkah laku yang tidak terarah (tidak patuh, perkelahian, perusakan, pengucapan kata-kata kotor dan tidak senonoh, senang memerintah, kurang ajar). b. =angguan kepribadian (merasa rendah diri, cemas, pemalu, depresi, kesedihan yang mendalam, menarik diri dari pergaulan). c. /idak matang dalam sikap, cepat bingung, perhatian terbatas, senang melamun, berkhayal, senang bergaul dengan yang lebih muda. d. Pelanggaran sosial (terlibat dalam akti"itas GgengH, mencuri, membolos, begadang). /unalaras karena gangguan emosional atau tingkah laku terdiri dari faktor-faktor gangguan biologis, hubungan keluarga yang tidak sehat, serta faktor eksternal seperti pengalaman di sekolah yang tidak diharapkan dan pengaruh masyarakat yang buruk.
0.
Tuna$)ara
/una!icara adalah kondisi khusus yang justru laku dijual sebagai komoditas hiburan. $etiap gangguan bicara yang dialami seseorang daan berpotensi menghambat komunikasi "erbal yang efektif disebut tuna!icara. =angguan bicara dapat muncul dalam berbagai bentuk. /erlambat bicara, artikulasi yang aneh dan tidak sesuai, gagap, tidak mampu menggunakan katakata yang tepat sesuai konteks, penggunaan bahasa yang aneh atau sedikit sekali
12
bicara. Dalam bahasa ilmiahnya disebut IBpressi"e Aphasia atau se"ere languange delay. Karakteristik khusus pada anak tuna!icara * a. /erjadi pada anak-anak yang lahir prematur. b. Kemungkinannya empat kali lipat pada anak yang belum berjalan pada usia #< c. d. e. f. g. h.
bulan. elum bisa berbicara dalam bentuk kalimat pada usia dua tahun. emiliki gangguan penglihatan. $ering dikategorikan sebagai anak yang kikuk oleh gurunya. Dari segi perilaku kurang bisa menyesuaikan diri. $ulit membaca. anyak terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan.
.
Tunagan(a
$eseorang yang memiliki kerusakan, kekhususan dan ketidakmampuan dalam beberapa hal sekaligus. Penyebab seseorang menjadi tunaganda dapat disebabkan trauma pada otak, luka !aktu lahir (kelahiran sukar), hydrocephalus, penyakit infeksi, misalnya /9, cacar, meningitis, dan faktor keturunan antara lain kerusakan pada benih plasma, dan hasil perka!inan dari ayah dan ibu yang rendah intelegensi dapat diturunkan pada anak.
1.
%esul$tan Belajar
Anak-anak berkebutuhan khusus yang termasuk dalam kategori ini sebenarnya tidak mengalami permasalahan dengan daya inteligensia hanya saja diperlukan strategi belajar tersendiri yang dapat mengakomodir potensi mereka yang terhambat karena gangguan-gangguan motorik, persepsi- motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang serta keterlambatan konsep. ereka memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang disebabkan karena gangguan persepsi seperti dysleBia (gangguan bahasa), discalculia (gangguan matematika) dan dysgraphia (gangguan menulis). Penyebab kesulitan belajar terbagi dalam beberapa bagian antara lain disfungsi minimal otak, tidak adanya dominasi lateralitas, adanya penyimpangan "isual, adanya perkembangan yang tidak normal, penyimpangan psikologos, adanya
13
penyebab yang bersifat genetik, pengaruhFkesalahan dalam cara mengajar dan depri"asi dalam proses berpikir.
11.
Anak*anak Berkebutuhan %husus La$nn'a
ndang-undang $istem Pendidikan +asional no. %? tahun %??& pasal &, ayat ', bah!a 6!arga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istime!a berhak memperoleh pendidikan khusus.7 =ifted 9hildren, atau dikenal juga sebagai anak-anak berbakat. Karakter yang biasa melekat pada seorang anak berbakat diantaranya adalah* sangat obser"atif, memiliki memori sangat baik, rasa ingin tahu yang besar, rentang perhatian panjang, tanggung ja!ab terhadap tugas, pembelajar cepat, mampu memahami dan menjelaskan hal abstrak dan konseptual, pemecah
masalah
yang andal,
imajinasi
kuat yang di!ujudkan dalam
kekreati"itasan di atas rata-rata. $elain anak-anak 6genius7 adalah bagian dari !arga negara yang berkebutuhan khusu ternyata !arga negara yang terbelakang, berada di daerah terpencil dimasukkan juga ke dalam kategori berkebutuhan khusus.
2.3.
Penanganan Anak #&e)$al Nee(s (alam #ejarah
Pada 5aman permulaan masehi, anak-anak yang terlahir dengan keadaan berkelainan fisik biasanya diperlakukan secara tidak manusia!i karena dianggap sebagai kutukan. Anak-anak dengan kelainan mental tersebut dianggap kerasukan roh jahat sehingga harus dikurung. Autisme sebenarnya telah ada sepanjang sejarah hidup manusia, namun pada 5aman tersebut autisme disamakan dengan ketidak!arasan atau penyakit mental yang disebabkan oleh hal-hal mistis. /ak jarang, penyandang yang seharusnya mendapatkan perhatian malah mendapat hukuman karena orang pada masa itu takut pada pengaruh sihir jahat. Dalam perkembangan dunia modern pun, penyebab autisme sempat ditundingkan kepada ibu yang melahirkan. efrigerator other atau ibu dengan sifat dinginlah yang menolak untuk memberi kehangatan serta kasih sayang dan telah menyebabkan bayinya tumbuh besar menjadi anak autis. $eiring peradaban barat yang mulai keluar dari 5aman kegelapan, perlakuan kepada anak-anak cacat pun mulai mengalami perbaikan. Alat dan
14
teknologi
penunjang
dikembangkan
menjadi
kegiatan lebih
anak-anak
berkebutuhan
mumpuni. 3asil
khusus
mulai
penelitian dipublikasikan,
diterapkan dimasyarakat,diteliti ulang oleh ilmu!an lain lalu dikoreksi atau disempurnakan. Dalam perkembangannya, sistem baca-tulis, notasi musik serta matematika raille ditemukan oleh seorang tunanetra berusia #% tahun bernama ;ouise raille. $istem tersebut ia adopsi dari trik bertukar pesan rahasia di kalangan prajurit saat berada di medan perang. 8uan Pablo onet dianggap pioner modern yang menerapkan terapi bicara, fonetik dan terapi oral kepada anak yang tunarungu dengan menambahkan bentuk petunjuk dasar alfabet ke dalam isyarat yang sudah ada. mumnya bahasa isyarat terkomposisi dengan gabungan gesture,mimik,isyarat tangan dan ejaan dengan memakai jari. 9ara bahasa isyarat bekerja ialah dengan mempresentasikan keseluruhan ide dan bukan kata tunggal. Di abad ke-#<, 8ean arc =aspard 4tard, seorang dokter Perancis yang mengepalai sebuah institusi nasional bisu-tuli, dinilai sebagai tokoh yang memulai pengembangan metode pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, 4tard merumuskan konsep pendidikan pedagogi setelah melakukan obser"asi dan penelitian terhadap bocah serigala Jictor of A"eyron, yang kisahnya melegenda dan menginspirasi pembuatan film-film modern tentang manusia yang sejak kecil hidup tanpa manusia lain di hutan rimba. aria ontessori adalah salah satu murid 4tard. 4a mengembangkan sistem pendidikan berbasis karakter yang hingga detik ini masih digunakan di $ekolah di berbagai belahan dunia. $ecara garis besar sistem ontessori ini menghargai dan menilai setiap anak sebagai indi"idu unik yang memiliki potensi masing-masing dan tidak dapat disamakan satu dengan yang lain. Dalam sistem ontessori ditekankan pengembangan keterampilan sosial dan emosional sebagai pendamping skill intelektual. elengkapi kontribusi sistem pendidikan khusus ke arah yang lebih menjanjikan, kita bisa sebut juga sumbangan Alfred inet, seorang Psikolog Perancis yang telah mengembangkan bentuk tes intelegensia di permulaan tahun #EE?. /es inet sampai sekarang dipergunakan untuk mengukur standar intelektual seseorang mulai rentang usia %-%& tahun. /es ini menunjukan apakah
15
seseorang mengalami hambatan intelegensia dan dikategoriakan berkebutuhan khusus.
2.. Pen($($kan Anak Berkebutuhan %husus 1. Pen($($kan %husus
ulai dari 3ellen Keller, tunaganda yang menjelma menjadi seorang akti"is politik dan dosen. /emple =adin, doktor di bidang sains he!an yang autis, $tephen 3a!king, ahli fisika dan ahli matematika tunadaksa atau juga 9harles urke aktor tele"isi, penyanyi yang do!n syndrome, kata kunci yang menghantarkan mereka menjadi tokoh-tokoh berprestasi skala internasional adalah * pendidikan dengan pendekatan khusus yang tepat dan diberikan dengan kesungguhan. /idak hanya peran lembaga pendidikan yang menonjol, tetapi jangan lupakan orang-orang yang berada di lingkungan utama mereka. rang tua, keluarga, tutor, pembimbing, guru dan semacamnya. $ebelum negara Amerika $erikat mengesahkan pemerintah yang menetapkan dan menjamin hak semua anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan, terjadi banyak kasus diajukan ke pengadilan oleh para orang tua yang berpendapat anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus untuk tidak diberi kesempatan setara memperoleh pendidikan. Padahal di masa pemerintahan Kennedy, dilanjutkan oleh 8ohnson telah dirumuskan dasar-dasar untuk memberi akses kepada anak-anak berkebutuhan spesial memperoleh pendidikan di lembaga pendidikan umum. Pendidikan khusus di 4ndonesia pun telah berlandaskan yuridisme pada tahun %??&. Di dalam ndang ndang $istem Pendidikan +asional dimuat pasal pasal dan ayat-ayat yang menspesifikasikan !arga yang berhak mendapatkan pendidikan khusus. /ercantum pada tersebut !arga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istime!a. /ak ketinggalan pula dalam salah satu ayat disebutkan !arga negara yang tinggal di daerah terpencil, terbelakang, mengalami bencana alam, bencana sosial dan tidak mampu secara ekonomi termasuk berhak atas pendidikan khusus.
2. #ek4lah Luar B$asa #4lus$ Pertama
16
$ekolah ;uar iasa adalah sekolah yang hanya menerima sis!a berkebutuhan khusus dalam beragam kondisi. Ada juga sekolah Pedagog yang pada prinsipnya sama dengan $;, menerima murid-murid hanya yang berkategori berkebutuhan khusus. Pendidikan luar biasa tersebut tidak total berbeda dengan pendidikan bagi anak-anak normal pada umumnya. 3anya saja dalam pendidikan khusus terdapat penambahan program pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
murid-muridnya
yang spesial.
$ementara
kurikulumnya sendiri secara garis besar merujuk kepada kurikulum nasional. Keberadaan $; merupakan solusi pertama bagi pemenuhan seluruh !arga negara berkebutuhan khusus dalam mendapatkan keterampilan primer. $eorang tunanetra atau tunarungu tidak bisa serta merta didaftarkan masuk kesekolah biasa jika sebelumnya ia belum mendapat pelajaran baca tulis raille atau teknik membaca bibir. $ekolah ;uar iasa adalah ja!aban atas kebutuhan utama pendidikan lanjutannya. Pelayanan yang disediakan di $; umumnya terdiri dari pelayanan medis, psikologis dan sosial. Karena itu di $; senantiasa melibatkan tenaga dokter, psikolog dan pekerja sosial dan ahli pendidikan luar biasa sebagai sebuah tim kerja. $; dibagi menjadi tujuh berdasarkan kondisi ketunaan, yakni * a. $; A untuk tunanetra b. $; untuk tunarungu c. $; 9 untuk tunagrahita yang mampu didik dan 9# untuk tunagrahita yang hanya mampu latih. d. $; D untuk tunadaksa dengan intelegensia normal. D# untuk tunadaksa yang juga mengalami retardasi mental. e. $; I untuk tunalaras. f. $; 2 untuk autis. g. $; = untuk tunagranda. $elain dimasukan ke $ekolah ;uar iasa, terdapat berbagai macam pilihan bagi anak berkebutuhan khusus mampu dididik untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan. a. ainstreaming atau pendidikan terpadu. Anak-anak berkebutuhan khusus bersekolah ke $D tertentu bersama anak-anak pada umumnya. b. Kelas khusus penuh atau paruh !aktu. Di sini anak-anak berkebutuhan khusus bersekolah ke $D umum. Pada model paruh !aktu maka mereka bergabung
17
dengan anak anak lain. $edangkan model penuh berarti anak-anak berkebutuhan khusus disediakan kelas tersendiri di sebuah $D umum. c. =uru kunjung. Anak-anak berkebutuhan khusus yang domisilinya satu area dikumpulkan dalam satu kelompok belajar secara teratur guru Pendidikan ;uar iasa datang mengadakan kegiatan belajar mengajar di tempat. d. Kejar paket A dan . $ama dengan sistem =uru Kunjung terapi materi belajar yang diberikan terpusat pada paket A dan . Pemerintah menerapkan model ini dengan misi memberantas tuna aksara. e. Asrama atau Panti. erbagai jenis anak berkebutuhan khusus diasramakan secara insidental dengan penanggung biaya adalah Pemda setempat. f. :orkshop. irip dengan mode asrama, hanya saja belajar mengajar diarahkan ke latihan pre"ocational, terutama dibidang pekerjaan. Diperlukan kerja sama juga antara Diknas, Depsos, dan Depnaker.
2.". 5akta+ D$lema+ (an Hara&an Anak Bekebutuhan %husus 1. Akseb$l$tas %urang Mema(a$
ina Prasarani seorang akti"is penyandang cacat yang juga menjabat $ekjen :orld lind nion, dan juga $ekjen Persatuan /unanetra 4ndonesia (Pertuni) mengingatkan sebetulnya 4ndonesia sudah meratifikasi kon"ensi hakhak penyandang disabilitas dalam menerima pendidikan yang bermutu tingggi dan memperoleh pekerjaan yang bermartabat. $elama ini masyarakat belum menyadari bah!a tinggi rendahnya seorang disabilitas tergantung dari sikap dan interaksi masyarakat itu sendiri. agaimana mungkin seorang tunanetra akan mengembangkan daya intelektualnya bila masyarakatnya sendiri tidak bersedia memfasilitasi, seperti laptop yang bisa bicara, buku-buku braille, bro!sing internet bahkan facebookan yang sedang marak sekarang. $elain itu fasilitas sering sekali 6salah garap7 karena pihak pengembang tidak bersedia berkonsultasi dengan penyandang disabilitas yang mereka anggap lemah dan tidak mengerti apa-apa. Akhirnya terjadilah akses jalan bagi tunanetra yang pemasangannya tidak tepat, seperti guilding blok dan !arning blok sering tertukar. $eharusnya sekolah luar biasa yang memiliki guru-guru 6spesialis anakanak berkebutuhan khusus7 (=PK), memberikan konstribusinya selain untuk mendampingi anak-anak spesial bagi guru pendamping, juga mengajarkan kepada $ekolah dan guru-guru reguler bagaimana mengatur kurikulum yang tepat,
18
mempergunakan bahasa isyarat atau konsep berhitung yang serta menciptakan lingkungan yang kondusif. Kepada anak spesial nedds ina berharap mereka mau berinteraksi dengan mengenalkan diri terlebih dahulu kepada masyarakat.
2. #umber Manus$a
Pendidikan inklusif tidaklah sekedar menempatkan sis!a berkelainan secara fisik dalam kelas reguler dan bukan pula sekedar memasukan mereka sebanyak mungkin dalam lingkungan belajar sis!a normal. $elain itu pendidikan inklusif juga berkaitan dengan cara guru dan teman sekelas yang normal menyambut semua sis!a dalam kelas dan secara langsung mengenali nilai nilai keanekaragaman sis!a. Dr udjito, A.K., . $i, Direktur Pembinaan PK;K Pendidikan Dasar menyatakn ketidaksiapan sekolah melakukan penyesuaian terhadap program inklusif pada dasarnya menyangkut ketersediaan sumber daya manusia yang belum memadai. Disamping pemberdayaan guru umum, juga keterbatasan guru pembimbing khusus. =K
peranannya
adalah
memberikan
program
pendampingan
pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Kendala itu belum termasuk rendahnya dukungan !arga sekolah dan masyarakat terhadap pendidikan mereka. enyadari kekurangan di atas, maka perlu adanya kompetensi guru secara khusus diantaranya melalui diklat dan dalam kontek sekolah, perlu penyesuaian dalam manajemen sekolah, yaitu mulai dari cara pandang, sikap personil sekolah sampai pada proses pembelajaran (kurikulum) yang berorientasi pada kebutuhan indi"idual tanpa diskriminasi.
3. %eteteran Menam&ung AB% %arena #ek4lah La$n Enggan Mener$ma
eski program setiap sekolah harus mampu jadi sekolah inklusif ini telah bertahun-tahun didengungkan pemerintah, pada kenyataanya justru 6 penolakan7 untuk ikut serta menjadi inklusif terjadi bukan hanya dari sekolah yang belum mempunyai nama besar. Ada juga sekolah yang sudah memiliki 6predikat unggulan atau fa"orit7, tidak bersedia menerima anak-anak disabilitas.
19
Karena sekolah itu kha!atir namanya anjlok. 8alannya sistem pendidikan inklusif di sekolah-sekolah dasar kini justru jadi kebingungan, mereka mencoba mendaftarkan putra atau puterinya ke $D +egeri yang jelas -jelas telah ditunjuk Diknas sebagai $D 4nklusif tetapi malah mendapat penolakan. 6Kami membatasi jumlah AK hanya # murid dalam setiap kelas karena pertimbangan kemampuan $D yang dimiliki7.
;ia Amalia :akil Kepala
$ekolah Dasar /unas nggul, yang merupakan $D $!asta 4nklusif di !ilayah andung /imur, terang terangan mengakui keterbatasan $D di tempatnya bekerja berimbas kepada minimnya kouta bagi murid berkebutuhan khusus.
. %et$ka D$lema Bersumber (ar$ 6rang Tua
8ulie $alama, pimpinan Cayasan $alaman Al 2ari5i yang mengelola /aman Kanak-kanak menjumpai langsung dilema tersebut. Di satu sisi dia mengerti benar bah!a AK mempunyai hak yang sama menerima pendidikan di $ekolah reguler. +amun terkadang orang tua yang anak-anaknya normal keberatan ada AK bergabung bersama dengan alasan klise kha!atir mengganggu murid lainnya. $ebenarnya kekha!atiran itu dapat diatasi bila murid AK memiliki guru pendamping yang seyogyanya dibayar oleh orang tua murid, karena pihak sekolah belum mampu menyediakan guru pendamping. 4ronisnya orang tua AK yang mendaftar, kebanyakan dari golongan menengah keba!ah yang ekonominya terbatas. Psikolog pun memeratakan profil setiap murid seperti karakter, sikap belajar, kemandirian, kendala belajar dan bagi anak anak spesial, dilengkapi juga dengan identifikasi hambatan.
". Hak Ber&4l$t$k Belum Ber&r$4r$tas
+uning $uryatiningsih ketua 94>A; (9entre for 4mpro"ing >ualifred Acti"ity in ;ife of People :ith Disabilites) sebuah organisasi penyandang cacat di Cogya dan juga anggota Komisi Pemilihan mum Kabupaten $leman menyampaikan pengalaman para penyandang disabilitas dalam hak berpolitiknya.
20
engenai hak berpolitik penyandang disabilitas, +uning mengakui kalau selama ini mereka diajak bergabung dalam Parpol, hanya sebagai pelengkap bukan komitmen. Peran dan partisipasinya belum menjadi prioritas, sehingga belum diperhitungkan secara tegas. leh karena itu +uning menyarankan agar dalam tentang Parpol penting dimasukkan tentang Louta bagi penyandang disabilitas dalam daftar calon, sehingga bukan hanya sebagai pelengkap penderita.
. #$nerg$kan Pen'an(ang 7a)at (an Mas'arakat
Praktisi idang Kesejahteraan $osial bagi Penyandang 9acat $arsito $ar!ono, menyatakan bah!a dunia sosial terdiri atas dua kelompok, yaitu mereka yang perlu dibantu disebut sebagai mampu membantu. ereka yang perlu dibantu disebut sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial (PK$), sedangkan mereka yang mampu membantu disebut potensi sumber kesejahteraan sosial (P$K$) yang mencakup masyarakat, dunia usahadan pemerintah. Perlu dipahami adalah bah!a masalah sosial merupakan masalah multi dimensi, sehingga untuk menyelesaikannya perlu keterpaduan upaya dari berbagai pihak dan berbagai disiplin ilmu. 3al lain yang perlu digarisba!ahi juga adalah bah!a masalah sosial tidak akan dapat terselesaikan tanpa kemauan dan usaha dari penyandang masalahnya sendiri. asalah penyandang cacat merupakan salah satu bagian dari 1 prioritas penanggulangan masalah sosial yaitu kemiskinan, kacacatan, keterpencilan, ketunaan sosial, dan penyimpangan perilaku, korban bencana serta korban tindak kekerasan, eksploitasi dan kriminisasi.
Dukungan pemeritah dalam bentuk
peraturan perundang-undangan di bidang kesejahteraan sosial sudah banyak, apalagi yang berkaitan dengan penyandang cacat. /ermasuk ketentuan yang berkaitan dengan pemenuhan hak hak penyandang cacat dibidang sosial, pendidikan dan ketenagakerjaan, hanya sangat disa yangkan, peraturan perundangundangan, kurang disosialisasikan dan relatif tidak dijalankan dengan baik karena sanks pelanggarannya tidak jelas atau malah tidak diterapkan. Peran orang tua beserta keluarga sangat penting terhadap perkembangan anak penyandang cacat. Kebanyakan penyandang cacat yang sukses dalam karirnya karena mendapat dukungan penuh dari orang tua dan keluarganya.
21
asyarakat terkadang masih menganggap memiliki anak cacat merupakan aib keluarga.padahal tidak ada satu pun pasangan suami-istri yang menginginkan punya anak cacat.pandangan masyarakat ini perlu diubah. 3al yang palinhg esensial dalam upaya merehabilitasi para penyandang cacat adalah membangun kepercayaan diri dan kreati"itasnya. rang yang percaya diri akan berani tampil dan berani menghadapi tantangan. $edangkan pikiran dan kreatif akan mampu memecahan masalah dan mengatasi masalah hambatan.
/. Peran 6rang Tua N4m4r #atu
enurut /eti 4chsan, Ketua Perkumpulan Peduli Anak, menegaskan sejak a!al orang tua anak-anak special nedds sudah harus memiliki aspirasi megenai perkembangan anak nantinya, mau bagaimana dan mau diapakan. $emua hal tersebut menurutnya harus disosialisasikan dan dibangun sejak dini di dalam masyarakat inklusif sehingga mereka akan menghargai perbedaan serta tidak lagi memandang iba terhadap anak
anak berkebutuhan khusus.
Diharuskan ada
stimulasi dini sejak lahir terhadap anak dan orang tua mesti banyak menyerap pengetahuan tentang jenis kelainan yang disandang anak-anak. rang tua juga mesti bersikap lebih terbuka kepada lingkungan dan selalu mengajak anak-anaknya bersosialisasi dengan masyarakat. $eluruh keluarga harus dikondisikan menerima anak-anak special needs ini dengan tangna terbuka. 4tu berarti termasuk pembantu rumah tangga, pengemudi atau pun orangorang di sekitarnya yang perlu diberikan pendidikan tentang cara mera!at, mendampingi, dan mengajak bermain anakanak tersebut sehingga mereka turut mengasuh dengan tulus. anyak orang tua anak-anak special needs berkaca pada keberhasilan sebagian dari mereka yang dianggap mampu mencapai rekor pada bidang tertentu. Di saat anak itu tidak berhasil pada bidang tertentu. Di saat anaknya sendiri tidak berhasil pada titik itu orang tua malah menjadi depresi sendiri, terutama bagi anak do!n syndrome dimana mereka mempunyai keterlambatan berpikir dan penanganan yang tidak sama jika dibandingkan dengan anak penyandang tunadaksa.
22
BAB III PENUTUP
3.1. %es$m&ulan
6Anak-anak spesial7 adalah julukan manis untuk anak spesial needs, anak berkebutuhan khusus (AK), yang dipergunakan oleh para orang tua yang putra-putrinya menyandang predikat tersebut. iasanya pemakaian singkatan AK ini diterapkan di berbagai lembaga pendidikan seperti di sekolah, tempat terapi atau uni"ersitas. agi masyarakat, terutama di perkotaan, AK yaitu anakanak yang menyandang kelainan ataupun kekurangan secara fisik dan mental. Adapun yang disebut anak-anak berkebutuhan khusus atau anak-anak special needs adalah* tunanetra, tunarungu, tunagrahita, do!n syndrome, autis, AD3D, tunadaksa, tunalaras, tuna!icara, tunaganda, kesulitan belajar, dan anakanak berkebutuhan khusus lainnya. Keberadaan $; merupakan solusi pertama bagi pemenuhan seluruh !arga negara berkebutuhan khusus dalam mendapatkan keterampilan primer. Dengan adanya sekolah inklusi saat ini merupakan alternatif bagi anak berkebutuhan khusus terutama bagi anak yang kesulitan belajar. Cang dimaksud dengan kesulitan belajar atau gangguan belajar (learning disorder) adalah gangguan belajar pada anak yang ditandai dengan adanya kesenjangan yang signifikan antara intelegensi dengan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai. Adapun pengenalan dini pada perkembangan anak merupakan suatu proses yang penting untuk memahami potensi dan kebutuhan mereka. $emakin dini proses ini dilakukan, maka upaya pengembangan potensi anak juga semakin efektif. 4dentifikasi dini pada masa sekolah sangat menentukan perkembangan anak-anak di masa mendatang.
3.2. #aran
Adanya kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah atau pembimbing dari peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. enciptakan lingkungan yang mendukung potensi serta minat dan bakat peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengeksplor potensi yang dimilikinya dan membangun kepercayaan
23
diri dari peserta didik. Pendidik diharapkan mempunyai !a!asan dan pengetahuan yang luas mengenai penanganan kesulitan belajar yang dialami peserta didik, pendidik serta orang tua berino"asi untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran
peserta
didik. $elain
itu, pendidik diharapkan melakukan
komunikasi yang intens dengan peserta didik ataupun dengan orang tua. $ehingga, dapat menemukan solusi cara pembelajaran yang tepat untuk setiap peserta didik.
24
DA5TA! PU#TA%A
Pandji, De!i. %?#&. Sudahkah Kita Ramah Anak Special Needs . P/. =ramedia * 8akarta. akhmat, 9ece., dkk. %??0. Psikologi Pendidikan. andung* P4 PI$$. $etia!an, Atang., dkk. %??0. Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus. andung* P4 PI$$. $etia!ati, 4ma +iHmah. %??0. Bimbingan dan Konseling. andung* P4 PI$$. Cusuf, $yamsu. dan 8untika +urihsan. %??. Landasan bimbingan dan Konseling . osda * andung
25