MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
KARAKTERISTIK BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Disusun Oleh : KELOMPOK 5 DWI JAKA PRANATA
(51!""1##!$
RI%ALDI LUBIS
(51"""1#!"$
TOMI M SUHARTO
(51"""1#"1$
WANJUL PRANSIS&O SIRAIT
(51"""1#"!$
%AKULT %AKULTAS AS TEKNI TEKNIK K PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNI'ERSITAS NEGERI MEDAN !#1
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak akan sanggup untuk menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk membahas materi mata kuliah Psikologi
Pendidikan
Berkebutuhan
tentang
Khusus!
yang
“Karakteristik penyajiannya
Belajar
Anak
berdasarkan
pengamatan dari " sumber yaitu internet dan buku dengan sedikit peringkasan. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengu#apkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang
telah
membantu
penyusun
dalam
menyelesaikan makalah ini. $#apan terima kasih yang sama juga penulis
sampaikan
kepada
kedua
orang
tua
yang
selalu
mendukung di saat senang maupun susah. Penulis menyadari bah%a makalah ini memiliki banyak kekurangan. $ntuk itu saran dan kritik dari para pemba#a sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna! baik! dan berman&aat.
Medan! Maret "'() Penulis
Kelompok *
i
DA%TAR ISI K)*) Pen+)n*), ..............................................................................................
i
D)-*), Isi ........................................................................................................
ii
PENDAHULUAN .......................................................................
1
1.1 Latar Belakang …................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................
1 2 2
PEMBAHASAN .........................................................................
3
2.1 Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ................................. 2.2 Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus pada ek!lah "nklusi ....................................................................... 2.3 Prinsip Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus ...................
3 # $
PENUTUP .....................................................................................
12
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 3.2 aran ........................................................................................
12 12
BAB I
BAB II
BAB III
D)-*), Pus*).) ................................................................................................
13
i ii
BAB I PENDAHULUAN
1/1 L)*), Bel).)n+
Pendidikan merupakan hak setiap %arga &egara' tanpa ada penge(ualian. Pendidikan merupakan suatu %adah bagi setiap indi)idu dalam pr!ses belajar' untuk mengembangkan "*' +*' *' maupun skill serta p!tensi ,ang ada dalam dirin,a. Belajar merupakan pr!ses penting dalam pembentukan kepribadian dan kede%asaan sese!rang. -alam penjelasan ndang/undang R" n!m!r 20 tahun 2003 tentang isdiknas dapat dipahami bah%a setiap anak berhak untuk meningkatkan segala p!tensi ,ang ada dalam dirin,a melalui pendidikan. Akan tetapi tidak semua anak terlahir dalam k!ndisi n!rmal dan sempurna. Tidak sedikit kita jumpai anak/anak ,ang lahir dengan k!ndisi ,ang kurang n!rmal' ,ang memiliki gangguan pada perkembangan isik dan mentaln,a. Anak Berkebutuhan Khusus ABK merupakan istilah lain untuk menggantikan kata 4Anak Luar Biasa5 ALB ,ang menandakan adan,a kelainan khusus. Anak berkebutuhan khusus mempun,ai karakteristik ,ang berbeda antara satu dan ,ang lainn,a. Anak Berkebutuhan Khusus ,aitu6 anak ,ang mengalami henda,a
impairment
penglihatan
tunanetra'
anak
dengan
henda,a
pendengaran dan bi(ara tunarungu %i(ara' anak dengan henda,a perkembangan kemampuan tunagrahita' anak dengan henda,a k!ndisi isik atau m!t!rik tunadaksa' anak dengan henda,a perilaku maladjustment' anak dengan henda,a autism autism (hildren' anak dengan henda,a hiperakti attenti!n dei(it dis!rder %ith h,pera(ti)e' anak dengan henda,a belajar learning disabilit, atau spe(ii( learning disabilit,. anak dengan henda,a kelainan perkembangan ganda multihanddi(apped and de)el!pmentall, disabled (hildren. prinsip pendidikan anak disabilit, ,aitu7 prinsip kasih sa,ang' prinsip la,anan indi)idual' prinsip kesiapan' prinsip keperagaan' prinsip m!ti)asi' prinsip ketrampilan' prinsip penanaman dan pen,empurnaan sikap.
1/! Ru0us)n M)s)l)h
(
1. Apa pengertian dari anak berkebutuhan khusus ABK8 2. Bagaimana pendidikan anak berkebutuhan khusus ABK pada sek!lah inklusi8 3. Bagaimana prinsip dasar pendidikan anak berkebutuhan khusus8 1/" Tuu)n Penulis)n 1. ntuk memberitahu pemba(a pengertian ABK. 2. Memberi in!rmasi pada pemba(a untuk mengetahui pendidikan anak
berkebutuhan khusus pada sek!lah inklusi. 3. Memberi in!rmasi pada pemba(a mengenai prinsip pendidikan anak berkebutuhan khusus.
BAB II PEMBAHASAN
!/1 Pen+e,*i)n An). Be,.e2u*uh)n Khusus (ABK$ "
Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak ,ang se(ara signiikan bermakna mengalami kelainan9pen,impangan phisik' mental/intelektual' s!(ial' em!si!nal dalam pr!ses pertumbuhan9 perkembangann,a dibandingkan dengan anak/anak lain seusian,a sehingga mereka memerlukan pela,anan pendidikan khusus. Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus ,ang berbeda
dengan
anak
pada
umumn,a
tanpa
selalu
menunjukan
pada
ketidakmampuan mental' em!si atau isik. :ang termasuk kedalam ABK antara lain7 tunanetra' tunarungu' tunagrahita' tunadaksa' tunalaras' kesulitan belajar' gangguan prilaku' anak berbakat' anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak (a(at. Karena karakteristik dan hambatan ,ang dimilki' ABK memerlukan bentuk pela,anan pendidikan khusus ,ang disesuaikan dengan kemampuan dan p!tensi mereka' (!nt!hn,a bagi tunanetra mereka memerlukan m!diikasi teks ba(aan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berk!munikasi menggunakan bahasa is,arat. Ada berma(am/ma(am jenis anak dengan kebutuhan khusus' tetapi khusus untuk keperluan pendidikan inklusi' anak dengan kebutuhan khusus akan dikel!mp!kkan menjadi ; jenis. Berdasarkan berbagai studi' ke ; jenis ini paling sering dijumpai di sek!lah/sek!lah reguler.
+
kateg!ri anak berkesulitan belajar ialah anak dengan ketidakberungsian !tak minimal. Ban,ak istilah ,ang dipergunakan sebagai )ariasi dari kebutuhan khusus' seperti disabilit,' impairment' dan >andi(ap. Menurut ?!rld >ealth @rganiati!n ?>@' deinisi masing/masing istilah adalah sebagai berikut7 1. Dis)2ili*37 keterbatasan atau kurangn,a kemampuan ,ang dihasilkan dari impairment untuk menamilkan akti)itas sesuai dengan aturann,a atau masih dalam batas n!rmal' biasan,a digunakan dalam le)el indi)idu. 2. I04)i,0en*7 kehilangan atau ketidakn!rmalan dalam hal psik!l!gis' atau struktur anat!mi atau ungsin,a' biasan,a digunakan pada le)el !rgan. 3. H)ni6)47 Ketidak beruntungan indi)idu ,ang dihasilkan dari impairment atau disabilit, ,ang membatasi atau menghambat pemenuhan peran ,ang n!rmal pada indi)idu.
!/! Penii.)n An). Be,.e2u*uh)n Khusus 4)) Se.7l)h In.lusi
Pendidikan menjadi akt!r utama ,ang mampu mengantarkan sebuah negara menuju gerbang kemajuan. ntuk me%ujudkann,a' akses mas,arakat untuk mendapatkan pendidikan harus terbuka seluas/luasn,a tanpa diskriminasi' termasuk bagi mereka' Anak Berkebutuhan Khusus ABK. elama ini' LB menjadi ruang belajar bagi para ABK. &amun' sejak 2003' pemerintah merintis peluang bagi ABK supa,a bisa belajar di sek!lah reguler bersama anak/anak n!rmal lainn,a. istem tersebut' dikenal dengan pendidikan inklusi atau sek!lah inklusi. Pendidikan
inklusi
merupakan
usaha
pemerintah
dalam
bidang
pendidikan agar semua %arga negara dapat mendapatkan la,anan pendidikan termasuk di dalamn,a adalah anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus usia dini belum semuan,a merasakan pendidikan anak usia dini ,ang telah ada di mas,arakat. >al ini ter(antum pada Peraturan Menteri Pendidikan &asi!nal R" &!m!r 0 tahun 200; tentang pendidikan inklusi 7 Pemerintahan daerah kabupaten9k!ta ?ajib menunjuk minimal satu sek!lah perle)el pendidikan ,ang harus men,elenggarakan pendidikan inklusi di setiap ke(amatan.
,
a. Sistem Belajar pada Sekolah Inklusi ek!lah inklusi merupakan sek!lah reguler ,ang men,atuan anak/anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus untuk mengikuti pr!ses belajar mengajar bersama/sama. istem belajar pada sek!lah inklusi tidak jauh berbeda dengan sek!lah reguler pada umumn,a. Mereka para sis%a berada dalam satu kelas ,ang idealn,a dalam satu kelas terdiri dari 1/C anak berkebutuhan khusus dengan dua guru dan satu terapis atau shad!% tea(her ,ang bertanggungja%ab di ba%ah k!!rdinasi guru untuk memberi perlakuan khusus kepada anak/anak berkebutuhan khusus' sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik. P!rsi belajar pada anak berkebutuhan khusus lebih leksibel daripada ,ang Dn!rmalE. Pada %aktu/%aktu tertentu' bila perlu anak/anak tersebut akan DditarikE dari kelas reguler dan diba%a ke ruang indi)idu untuk mendapatkan perlakuan bimbingan khusus. -engan demikian diperlukan keberagaman met!de pembelajaran supa,a materi dapat tersampaikan se(ara merata kepada semua anak didik. Furu perlu memastikan bah%a semua sis%a' terlebih mereka ,ang berkebutuhan khusus' sudah memahami penjelasan dengan baik. Ketika anak/anak berkebutuhan khusus belum bisa menerima materi dengan baik' sek!lah pun harus siap melaksanakan pr!gram pembelajaran indi)idual PP" atau "+P indi)idual edu(ati!nal pr!gram untuk mendampingi satu persatu anak berkebutuhan khusus se(ara lebih intensi. Bentuk dari PP" atau "+P ini disesuaikan dengan kebutuhan ,ang perlu dikembangkan pada anak.
b. Strategi Pembelajaran Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus ABK ini ada dua kel!mp!k' ,aitu7 ABK temporer sementara dan permanen tetap. Adapun ,ang termasuk kateg!ri ABK temporer meliputi7 anak/anak ,ang berada di lapisan strata s!sial ek!n!mi ,ang paling ba%ah' anak/anak jalanan anjal' anak/anak k!rban ben(ana alam' anak/anak di daerah perbatasan dan di pulau terpen(il' serta anak/anak ,ang menjadi k!rban >"G/A"-. edangkan ,ang termasuk kateg!ri ABK permanen adalah anak/anak tunanetra' tunarungu' tunagrahita'
*
tunadaksa' tunalaras' Autis' ADHD Attention Deficiency and Hiperactiity Disorders' Anak Berkesulitan Belajar' Anak berbakat dan sangat (erdas Fited' dan lain/lain.
@leh karena itu' dijelaskan beberapa strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus' antara lain7
1. Strategi Pembelajaran bagi Anak Tunanetra
trategi pembelajaran pada dasarn,a adalah penda,agunaan se(ara tepat dan !ptimal dari semua k!mp!nen ,ang terlibat dalam pr!ses pembelajaran ,ang meliputi tujuan' materi pelajaran' media' met!de' sis%a' guru' lingkungan belajar dan e)aluasi sehingga pr!ses pembelajaran berjalan dengan eekti dan eesien. Beberapa hal ,ang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran ' antara lain7 a Berdasarkan peng!lahan pesan terdapat dua strategi ,aitu strategi pembelajaran dedukti dan indukt. b Berdasarkan pihak peng!lah pesan ,aitu strategi pembelajaran eksp!sit!rik dan heuristi(. ( Berdasarkan pengaturan guru ,aitu strategi pembelajaran dengan se!rang guru dan beregu. d Berdasarkan jumlah sis%a ,aitu strategi klasikal' kel!mp!k ke(il dan indi)idual. e Berdasarkan interaksi guru dan sis%a ,aitu strategi tatap muka' dan melalui media.
2. Strategi pembelajaran bagi anak tunarungu
trategi ,ang biasa digunakan untuk anak tunarungu antara lain7 strategi dedukti' indukti' heuristi(' eksp!sit!rik' klasikal' kel!mp!k' indi)idual' k!!perati dan m!diikasi perilaku.
3. Strategi pembelajaran bagi anak tunagrahita
)
trategi pembelajaran anak tunagrahita ringan ,ang belajar di sek!lah umum akan berbeda dengan strategi anak tunagrahita ,ang belajar di sek!lah luar biasa. trategi ,ang dapat digunakan dalam mengajar anak tunagrahita antara lain6 a trategi pembelajaran ,ang diindi)idualisasikan. b trategi k!!perati. ( trategi m!diikasi tingkah laku.
4. Strategi pembelajaran bagi anak tunadaksa
trategi ,ang bias diterapkan bagi anak tunadaksa ,aitu melalui peng!rganisasian tempat pendidikan' sebagai berikut7 a Pendidikan integrasi terpadu b Pendidikan segresi terpisah ( Penataan lingkungan belajar 5. Strategi pembelajaran bagi anak tunalaras
ntuk memberikan la,anan kepada anak tunalaras' Kauman 1;$H mengemukakan m!del/m!del pendekatan sebagai berikut6 a b ( d
M!del bi!geneti( M!del beha)i!ral9tingkah laku M!del psik!dinamika M!del ek!l!gis
6. Strategi pembelajaran bagi anak dengan kesulitan belajar a Anak berkesulitan belajar memba(a ,aitu melalui pr!gram deli)er, dan
remedial tea(hing b Anak berkesulitan belajar menulis ,aitu melalui remedial sesuai dengan tingkat kesalahan. ( Anak berkesulitan belajar berhitung ,aitu melalui pr!gram remidi ,ang sistematis sesuai dengan urutan dari tingkat k!nkret' semi k!nkret dan tingkat abstrak.
7. Strategi pembelajaran bagi anak berbakat
trategi pembelajaran ,ang sesuai denagan kebutuhan anak berbakat akan mend!r!ng anak tersebut untuk berprestasi. >al/hal ,ang harus diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran adalah 7 a Pembelajaran harus di%arnai dengan ke(epatan dan tingkat k!mpleksitas. b Tidak han,a mengembangkan ke(erdasan intelektual semata tetapi juga mengembangkan ke(erdasan em!si!nal. ( Ber!rientasi pada m!diikasi pr!ses' (!ntent dan pr!duk.
!/" P,insi4 Penii.)n An). Be,.e2u*uh)n Khusus
Anak Berkebutuhan Khusus dianggap berbeda dengan anak n!rmal. "a dianggap s!s!k ,ang tidak berda,a' sehingga perlu dibatu dan dikasihani. Pandangan ini tidak sepenuhn,a benar. etiap anak mempun,ai kekurangan' namun sekaligus mempun,ai kelebihan. @leh karena itu' dalam memandang anak ,ang berkebutuhan khusus' kita harus melihat dari segi kemampuan sekaligus ketidakmampuann,a. Anak berkebutuhan khusus memerlukan perhatian' baik itu dalam bentuk perhatian kasih sa,ang' pendidikan maupun dalam berinteraksi s!(ial. -engan demikian ia dapat mengembangkan p!tensin,a dengan !ptimal. Pendidikan bagi anak ,ang berkebutuhan khusus sebaikn,a diberikan sej ak masih kanak kanak. Akan tetapi mendidik anak ,ang berkelainan isik' mental maupun karakteristik perilaku s!sialn,a' tidak sama seperti mendidik anak n!rmal' sebab selain memerlukan suatu pendekatan ,ang khusus juga memerlukan strategi ,ang khusus. >al ini semata/mata karena bersandar pada k!ndisi ,ang dialami anak berkelainan atau berkebutuhan khusus. @leh karena itu' melalui pendekatan dan strategi khusus dalam mendidik anak berkelainan' diharapkan anak berkelainan7 1 dapat menerima k!ndisin,a' 2 dapat melakukan s!sialisasi dengan baik' 3 mampu berjuang sesuai dengan kemampuann,a' # memiliki ketrampilan ,ang sangat dibutuhkan' dan H men,adari sebagai %arga negara dan angg!ta mas,arakat. elain itu' pengembangan prinsip/prinsip pendekatan se(ara khusus' ,ang dapat dijadikan dasar dalam upa,a mendidik anak berkelainan' antara lain sebagai berikut7
1. Prinsip Kasih Saang
Prinsip kasih a,ang pada dasarn,a adalah menerima mereka sebagaimana adan,a' dan mengupa,akan agar mereka dapat menjalani hidup dan kehidupan dengan %ajar' seperti la,akn,a anak n!rmal lainn,a. @leh karena itu' upa,a ,ang perlu dilakukan untuk mereka7 a tidak bersikap memanjakan' b tidak bersikap a(uh tak a(uh terhadap kebutuhann,a' dan ( memberikan tugas ,ang sesuai dengan kemampuan anak. 2. Prinsip !aanan "ndi#idual Pela,anan indi)idual dalam rangka mendidik anak berkelainan perlu
mendapatkan p!rsi ,ang besar' sebab setiap anak berkelainan dalam jenis dan derajat ,ang sama seringkali memiliki keunikan masalah ,ang berbeda antara ,ang satu dengan ,ang lainn,a. @leh karena itu' upa,a ,ang perlu dilakukan untuk mereka selama pendidikann,a7 a jumlah sis%a ,ang dila,ani guru tidak lebih dari #/C !rang dalam setiap kelasn,a' b pengaturan kurikulum dan jad%al pelajaran dapat bersiat leksibel' ( penataan kelas harus diran(ang sedemikian rupa sehingga guru dapat menjangkau semua sis%an,a dengan mudah' dan d m!diikasi alat bantu pengajaran. 3. Prinsip Kesiapan ntuk menerima suatu pelajaran tertentu diperlukan kesiapan. Khususn,a
kesiapan anak untuk mendapatkan pelajaran ,ang akan diajarkan' terutama pengetahuan pras,arat' baik pras,arat pengetahuan' mental dan isik ,ang diperlukan untuk menunjang pelajaran berikutn,a. =!nt!h' anak tunagrahita sebelum diajarkan pelajaran menjahit perlu terlebih dahulu diajarkan bagaimana (ara menusukkan jarum. 4. Prinsip Keperagaan Kelan(aran pembelajaran pada anak berkelainan sangat didukung !leh
penggunaan alat peraga sebagai median,a. elain mempermudah guru dalam mengajar'
ungsi
lain
dari
penggunaan
alat
peraga
sebagai
media
pembelajaran pada anak berkelainan' ,akni mempermudah pemahaman sis%a terhadap materi ,ang disajikan guru. Alat peraga ,ang digunakan untuk media sebaikn,a diupa,akan menggunakan benda tiruan atau minimal gambarn,a. Misaln,a mengenalkan ma(am binatang pada anak tunarungu dengan (ara anak disuruh menempelkan gambar/gambarn,a di papan lannel lebih baik
/
daripada guru ber(erita di depan kelas. Anak tunanetra ,ang diperkenalkan s!s!k buah belimbing' maka akan lebih baik jika diba%akan benda aslin,a daripada tiruann,a' sebab selain anak dapat mengenal bentuk dan ukuran' juga dapat mengenal rasan,a. 5. Prinsip $%ti#asi Prinsip m!ti)asi ini lebih menitikberatkan pada (ara mengajar dan
pemberian e)aluasi ,ang disesuaikan dengan k!ndisi anak ,ang berkelainan. =!nt!h' bagi anak tunanetra' mempelajari !rientasi dan m!bilitas ,ang ditekankan pada pengenalan suara binatang akan lebih menarik dan mengesankan jika mereka diajak ke kebun binatang. Bagi anak tunagrahita' untuk menerangkan makanan empat sehat lima sempurna' barangkali akan lebih menarik jika diperagakan bahan aslin,a kemudian diberikan kepada anak untuk dimakan' daripada han,a berupa gambargambar saja. 6. Prinsip &elajar dan &ekerja Kel%mp%k Arah penekanan prinsip belajar dan bekerja kel!mp!k sebagai salah satu
dasar mendidik anak berkelainan' agar mereka sebagai angg!ta mas,arakat dapat bergaul dengan mas,arakat lingkungann,a' tanpa harus merasa rendah diri atau minder dengan !rang n!rmal. @leh karena itu' siat eg!sentris atau eg!istis pada anak tunarungu karena tidak mengha,ati perasaan' agresi' dan destrukti pada anak tunalaras perlu diminimalkan atau dihilangkan melalui belajar dan bekerja kel!mp!k. Melalui kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat memahami bagaimana (ara bergaul dengan !rang lain se(ara baik dan %ajar. 7. Prinsip Ketrampilan
Pendidikan ketrampilan ,ang diberikan kepada anak berkelainan' selain berungsi selekti' edukati' rekreati dan terapi' juga dapat dijadikan sebagai bekal dalam kehidupann,a kelak. elekti berarti untuk mengarahkan minat' bakat' ketrampilan dan perasaan anak berkelainan se(ara tepat guna. +dukati berarti membimbing anak berkelainan untuk berpikir l!gis' berperasaan halus dan kemampuan untuk bekerja. Rekreati berarti unsure kegiatan ,ang diperagakan sangat men,enangkan bagi anak berkelainan. Terapi berarti
('
akti)itas ketrampilan ,ang diberikan dapat menjadi salah satu sarana habilitasi akibat kelainan atau ketunaan ,ang disandangn,a.
'. Prinsip Penanaman dan Penempurnaan
ikap e(ara isik dan psikis sikap anak berkelainan memang kurang baik sehingga perlu diupa,akan agar mereka mempun,ai sikap ,ang baik serta tidak selalu menjadi perhatian !rang lain. Misaln,a blindism pada tunanetra' ,aitu kebiasaan mengg!,ang/g!,angkan kepala ke kiri/kanan' atau mengg!,ang/ g!,angkan badan se(ara tidak sadar' atau anak tunarungu memiliki ke(enderungan rasa (uriga pada !rang lain akibat ketidakmampuann,a menangkap per(akapan !rang lain' dan lain/lain
BAB IIII PENUTUP
"/1 Kesi04ul)n
Anak Berkebutuhan Khusus ABK merupakan istilah lain untuk menggantikan kata 4Anak Luar Biasa ALB 5 ,ang menandakan adan,a kelainan khusus. Anak berkebutuhan khusus mempun,ai karakteristik ,ang berbeda antara ,ang satu dengan ,ang lainn,a. @leh sebab itu' ABK memerlukan bentuk pela,anan pendidikan khusus ,ang disesuaikan dengan kemampuan dan p!tensi mereka. Pela,anan pendidikan untuk indi)idu berkebutuhan khusus adalah dengan pendidikan inklusi .Pendidikan inklusi adalah sebuah sistem pendidikan ,ang memungkinkan setiap anak penuh berpartisipasi dalam kegiatan kelas reguler tanpa mempertimbangkan ke(a(atan atau karakteristik lainn,a. -isamping itu pendidikan inklusi juga melibatkan !rang tua dalam (ara ,ang berarti dalam
((
berbagi kegiatan pendidikan' terutama dalam pr!ses peren(anaaan' sedang dalam belajar mengajar' pendekatan guru berpusat pada anak.
"/! S),)n
DA%TAR PUSTAKA
>erna%ati'
Tati'
dkk.
200. Pengantar
Pendidikan
!uar
Biasa.
ni)ersitas Terbuka. Raha,u' ri Muji. 201#. "emenuhi Hak Anak Berkebutuhan Khusus #sia Dini "elalui Pendidikan Inklusif. 1/12. Dinda
Ameilia.
Karakteristik
Peserta
-idik
Berkebutuhan
Khusus.
http799%%%.a(ademia.edu9$;10$9KarakteristikJPesertaJ-idikJBerkebutuha nJKhusus Tersedia @nline -iakses 02 Maret 201
("
Anshar ainuddin' 201C. "etode Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. http799%%%.kumpulanmakalah.(!m9201H9129met!de/pendidikan/anak/ berkebutuhan.html Tersedia @nline -iakses 02 Maret 201 aiias.
Strategi
Pembelajaran
Bagi
Anak
Berkebutuhan Khusus.
https799saiias.%!rdpress.(!m9201291190H9strategi/pembelajaran/bagi/anak/ berkebutuhan/khusus9 Tersedia @nline -iakses 02 Maret 201
(+