MAKALAH KEPERAWATAN ANAK II
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH
KELOMPOK XVI : Nisya Andesita A#$stin Ra%ay$ P&
I111!!!" I111!!!'
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMUNG MANGKURAT an(a)*a)$ Fe*)$a)i+ ,!1-
A I PENDAHULUAN
A& Lata Lata)) e. e.a/ a/an an# #
Masyarakat Masyarakat di jaman sekarang tidak lepas dari yang namanya namanya sakit. Sakit meru merupak pakan an keti ketidak dak seim seimba bang ngan an dalam dalam tubu tubuh h tida tidak k hany hanyaa fisik fisik tapi tapi juga juga psikologinya. Banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit misalnya personal hygiennya hygiennya(kebers (kebersihan ihan diri sendiri), sendiri), jika personal personal hygiennya hygiennya kurang terpenuhi terpenuhi maka orang tersebut mungkin lebih rentan terkena penyakit. Infeks Infeksii saluran saluran kemih kemih (ISK) (ISK) adalah adalah infeks infeksii bakteri bakteri yang yang terjadi terjadi pada pada salur saluran an kemi kemih. h. ISK ISK meru merupa paka kan n sala salah h satu satu kasu kasuss yang yang serin sering g terjad terjadii dalam dalam masyarakat. Walaupun terdiri dari berbagai airan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. !ika ! ika bakteri menuju kandung kemih atau ata u ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. !enis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. "ejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih ( disuria, disuria, !a#a$ anyang-anyangen). anyang-anyangen). %idak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis. (&oyle ' rine, **+) ISK dapat disebabkan oleh kebiasaan yang tidak baik (kurang minum, menahan kemih), kateterisasi, dan penyakit serta kelainan lain. serta berhubungan deng dengan an gont gontaa gant gantii pasa pasang ngan an..y ..yan ang g kita kita tida tidak k tau tau juga juga kalau kalau pasan pasanga gan n itu itu memba# memba#aa bakteri bakteri dari dari pasang pasangan an lain. lain. terutam terutamaa kalau kalau sistem sistem ketaha ketahanan nan tubuh tubuh sudah berkurang, apa saja jenis bakteri akan sangat gampang sekali masuk ke dalam tubuh. Menurut W- Indonesia menduduki peringkat ke/ dunia tentang ISK yaitu yaitu dengan dengan persen persentase tase /*0. /*0. Belgia Belgia mendud menduduki uki posisi posisi pertam pertamaa dengan dengan persentase ++0, disusul oleh 1merika Serikat diposisi ke dengan persentase 220.
& T$($an a&
T$($an U0$0
1dapun tujuan penulisan makalah yang berjudul asuhan kepera#atan pada anak dengan infeksi saluran kemih adalah untuk mengetahui konsep dan asuhan kepera#atan yang diberikan pada anak dengan masalah perkemihan yaitu dengan penyakit infeksi saluran kemih. *&
T$($an K%$s$s
1dapun tujan khusus dari makalah ini adalah sebagai berikut $ a. Mahasis#a mengetahui definisi dari infeksi saluran kemih. b. Mahasis#a mengetahui etiologi atau penyebab terjadinya infeksi saluran kemih . Mahasis#a mengetahui patofisiologi dari penyakit infeksi saluran kemih. d. Mahasis#a mengetahui pemeriksaan penunjang pada anak dengan infeksi saluran kemih. e. Mahassis#a mengetahui manifestasi klinis pada anak dengan infeksi saluran kemih. f. Mahasis#a mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada anak dengan infeksi saluran kemih. g. Mahasis#a mengetahui hospitalisasi pada anak dengan infeksi saluran kemih. h. Mahasis#a mengetahui terapi yang diberikan pada anak dengan infeksi i.
saluran kemih. Mahasis#a mengetahui pengkajian pada kasus infeksi saluran kemih pada
j.
anak. Mahasis#a mengetahui diagnosa yang munul pada kasus infeksi saluran
kemih pada anak. k. Mahasis#a mengetahui renana asuhan kepera#atan pada anak dengan infeksi saluran kemih.
A II PEMAHASAN
A& Deinisi
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya in3asi mikroorganisme pada saluran kemih. 4. Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik lakilaki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak, remaja, de#asa maupun pada umur lanjut. . 1kan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata #anita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum, kurang dari +4+0, untuk menyatakan adanya 1SK harus ditemukan bakteri didalam urin. Bakteriuria bermakna yang disertai gejala pada saluran kemih disebut bakteriunia bergejala sedangkan yang tanpa gejala kemih disebut bakteriunia tanpa gejala. Mikro organisme yang paling sering menyebabkan ISK adalah jenis bakteri aerob. Saluran kemih normal tidak dihuni oleh bakteri atau mikroba yang lain, karena itu rutin dalam ginjal dan bulibuli biasanya steril. Walaupun demikian uretra bagian ba#ah terutama pada bagian yang mendekati kandung kemih. Selain bakteri aerob, ISK dapat disebabkan oleh 3irus, nagi, dan jamur. 1da kalanya ISK tanpa bakteriuria, ditemukan pada keadaaankeadaan $ 4. 5okus infeksi tidak dile#ati urin, misalnya pada lesi dini pielonefritis karena infeksi hematogen. . Bendungan total pada bagian yang menderita infeksi. /. Bakteriuria disamakan karena pemberian antibiotika.
& Eti2.2#i
Bakteri yang sering menyebabkan infeksi saluran kemih adalah jenis bakteri aerob. ada kondisi normal, saluran kemih tidak dihuni oleh bakteri atau mikroba lain, tetapi uretra bagian ba#ah terutama pada #anita dapat dihuni oleh bakteri yang jumlahnya makin berkurang pada bagian yang mendekati kandung kemih. Infeksi saluran kemih sebagian disebabkan oleh bakteri, namun tidak tertutup kemungkinan infeksi dapat terjadi karena jamur dan 3irus. Infeksi oleh
bakteri gram positif lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan infeksi gram negatif. 6emahnya pertahanan tubuh telah menyebabkan bakteri dari 3agina, perineum (daerah sekitar 3agina), rektum (dubur) atau dari pasangan (akibat hubungan seksual), masuk ke dalam saluran kemih. Bakteri itu kemudian berkembang biak di saluran kemih sampai ke kandung kemih, bahkan bisa sampai ke ginjal. Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteribakteri di ba#ah ini $ a. Kelompok anterobateriaeae seperti $ 4. Escherichia coli . Klebsiella pneumoniae /. 7nterobater aerogenes 2. roteus +. ro3idenia 8. &itrobater b. seudomonas aeruginosa . 1inetobater d. 7nterokokus faealis e. Stafilokokus sarophytius
3& E4ide0i2.2#i
Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada +0 anak perempuan dan 40 anak lakilaki. Kejadian infeksi saluran kemih pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah menapai 4*4** kali lebih besar disbanding bayi dengan berat lahir normal (*,440). Sebelum usia 4 tahun, infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada anak lakilaki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar infeksi saluran kemih terjadi pada anak perempuan. Misalnya pada anak usia pra sekolah di mana infeksi saluran kemih pada perempuan menapai *,90, sementara pada lakilaki hanya *,0 dan rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian infeksi saluran kemih pada anak perempuan /* kali lebih besar dibanding pada anak lakilaki. ada anak lakilaki yang disunat, risiko infeksi saluran kemih
menurun hingga menjadi 4:+4:* dari anak lakilaki yang tidak disunat. ada usia bulan ; tahun, +0 anak dengan infeksi saluran kemih mengalami demam tanpa sumber infeksi dari ri#ayat dan pemeriksaan fisik. Sebagian besar infeksi saluran kemih dengan gejala tunggal demam ini terjadi pada anak perempuan.
D& Pat2isi2.2#i
Infeksi Saluran Kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui $ kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen. 1da dua jalur utama terjadinya ISK, asending dan hematogen. Seara asending yaitu$ •
Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih, antara lain$ fator anatomi dimana pada #anita memiliki uretra yang lebih pendek daripada lakilaki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, fator tekanan urine saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke dalam traktus urinarius (pemeriksaan
•
sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi.
distensii
yang
berlebihan
sehingga
menimbulkan
nyeri,
keadaan
ini
mengakibatkan penurunan resistensi terhadap in3asi bakteri dan residu kemih menjadi media pertumbuhan bakteri yang selanjutnya akan mengakibatkan gangguan fungsi ginjal sendiri, kemudian keadaan ini se ara hematogen menyebar ke suluruh traktus urinarius. Selain itu, beberapa hal yang menjadi predisposisi ISK, antara lain$ adanya obstruksi aliran kemih proksimal yang menakibtakan penimbunan airan bertekanan dalam pel3is ginjal dan ureter yang disebut sebagai hidronefroses. enyebab umum obstruksi adalah$ jaringan parut ginjal, batu, neoplasma dan hipertrofi prostate yang sering ditemukan pada lakilaki diatas usia 8* tahun.
oorganisme, penggunaan steroid dalam jangka panjang, usia lanjut, anomali saluran kemih, cedera uretra) Makanan terkontaminasi mikroorganisme masuk lewat mulut Jaringan parut total tersumbat
!bstruksi saluran kemih "ang bermuara ke #esika urinari HC lambung
Hidup
'idak hidup
Risiko infeksi
%sus terutama "ang pla"er
enebalan dinding
%$uman mengeluarkkan endoktoksin
kontraksi otot
%$*akteremia primer
esulitan berkemih
Retensi urin
difagosit
'idak difagosit
*akteremia sekunder
ureter
eningkatan tekanan
%$Mati
eradangan
Hipotalamus
embuluh darah kapiler
-einteraksi abdominal
eningkatan +istensi uretral frekuensi dorongan Menekan kontraksi termoregulator uretral rocesia di kulit 'idak hipertermi !liguria
obstruksi
Mual muntah
Hipertermi Gangguan eliminasi urin
Kekurangan volume cair
+epresi saraf perifer
Cepat lelah
Intoleransi aktivitas Nyer i
E& Pe0e)i/saan Pen$n(an#
Menurut Sukandar (**=) analisis urin rutin, pemeriksaan mikroskop urin segar tanpa putar, kultur urin, serta jumlah kuman:m6 urin merupakan protokol standar untuk pendekatan diagnosis ISK. engambilan dan koleksi urin, suhu dan teknik
transportasi
sampel
urin
harus
sesuai
dengan
protokol
yang
dianjurkan.ada pemeriksaan urinalysis ditemukan lekosit dan hematuria. >an kultur urin akan diketahui bakteri penyebabnya emeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya adalah sebagai berikut$ 1& Ana.isa U)in 5$)ina.isis6
emeriksaan urinalisis meliputi$ 6eukosuria (ditemukannya leukosit dalam urin).
•
>inyatakan positif jika terdapat + atau lebih leukosit (sel darah putih) per lapangan pandang dalam sedimen urin. ematuria (ditemukannya eritrosit dalam urin).
•
Merupakan petunjuk adanya infeksi saluran kemih jika ditemukan eritrosit (sel darah merah) +4* per lapangan pandang sedimen urin. ematuria bisa juga karena adanya kelainan atau penyakit lain, misalnya batu ginjal dan penyakit ginjal lainnya. ?ntuk pemeriksaan infeksi saluran kemih, digunakan urin segar (urin pagi). ?rin pagi adalah urin yang pertama ; tama diambil pada pagi hari setelah bangun tidur. >igunakan urin pagi karena yang diperlukan adalah pemeriksaan pada sedimen dan protein dalam urin. Sampel urin yang sudah diambil, harus segera diperiksa dalam #aktu maksimal jam. 1pabila tidak segera diperiksa, maka sampel harus disimpan dalam lemari es atau diberi penga#et seperti asam format. Bahan untuk sampel urin dapat diambil dari$ •
?rin porsi tengah, sebelumnya genitalia eksterna diui dulu dengan air
•
sabun dan
•
Bahan yang dianjurkan adalah dari urin porsi tengah dan aspirasi supra pubik.
,& Pe0e)i/saan *a/te)i 5*a/te)i2.2#is6
emeriksaan bakteriologis meliputi$ •
Mikroskopis . Bahan$ urin segar (tanpa diputar, tanpa pe#arnaan). ositif jika ditemukan 4 bakteri per lapangan pandang.
•
Biakan bakteri. ?ntuk memastikan diagnosa infeksi saluran kemih.
-& Pe0e)i/saan /i0ia
%es ini dimaksudkan sebagai penyaring adanya bakteri dalam urin. &ontoh, tes reduksi griess nitrate, untuk mendeteksi bakteri gram negatif. Batasan$ ditemukan lebih 4**.*** bakteri. %ingkat kepekaannya menapai =* 0 dengan spesifisitas ==0. 7& Tes Di4 s.ide 5tes 4.at89e.$46
?ntuk menentukan jumlah bakteri per urin. Kelemahan ara ini tidak mampu mengetahui jenis bakteri. & Pe0e)i/saan )adi2.2#is dan 4en$n(an# .ainnya
rinsipnya adalah untuk mendeteksi adanya faktor predisposisi infeksi saluran kemih, yaitu hal ; hal yang mengubah aliran urin dan stasis urin, atau hal ; hal yang menyebabkan gangguan fungsional saluran kemih. emeriksaan tersebut antara lain berupa$ a. 5oto polos abdomen >apat mendeteksi sampai =*0 batu radio opak b. ielografi intra3ena (I@) Memberikan gambaran fungsi eksresi ginjal, keadaan ureter, dan distorsi system pel3iokalises. ?ntuk penderita$ pria (anak dan bayi setelah episode infeksi saluran kemih yang pertama dialami, #anita (bila terdapat hipertensi, pielonefritis akut, ri#ayat infeksi saluran kemih, peningkatan kreatinin plasma sampai A mg:dl, bakteriuria asimtomatik pada kehamilan, lebih dari / episode infeksi saluran kemih dalam setahun. I@ dapat mengkonfirmasi adanya batu serta lokasinya. emeriksaan ini juga dapat mendeteksi batu radiolusen dan memperlihatkan derajat obstruksi serta dilatasi saluran kemih.
emeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah 8 minggu infeksi akut sembuh, dan tidak dilakukan pada penderita yang berusia lanjut, penderita >M, penderita dengan kreatinin plasma 4,+ mg:dl, dan pada keadaan dehidrasi. . Sistouretrografi saat berkemih emeriksaan ini dilakukan jika diurigai terdapat refluks 3esikoureteral, terutama pada anak ; anak. ?ltrasonografi ginjal ?ntuk melihat adanya tanda obstruksi:hidronefrosis, scarring process, ukuran dan bentuk ginjal, permukaan ginjal, masa, batu, dan kista pada ginjal. d. ielografi antegrad dan retrograde emeriksaan ini dilakukan untuk melihat potensi ureter, bersifat in3asi3e dan mengandung fator resiko yang ukup tinggi. Sistokopi perlu dilakukan pada refluks 3esikoureteral dan pada infeksi saluran kemih berulang untuk menari fator predisposisi infeksi saluran kemih. e. &%san emeriksaan ini paling sensitif untuk menilai adanya infeksi pada parenkim ginjal, termasuk mikroabses ginjal dan abses perinefrik. emeriksaan ini dapat membantu untuk menunjukkan adanya kista terinfeksi pada penyakit ginjal polikistik. erlu diperhatikan bah#a pemeriksaan in lebih baik hasilnya jika memakai media kontras, yang meningkatkan potensi nefrotoksisitas. f. >MS1 sanning enilaian kerusakan korteks ginjal akibat infeksi saluran kemih dapat dilakukan dengan skintigrafi yang menggunakan (==m%) dimercaptosuccinic acid (>MS1). emeriksaan ini terutama digunakan untuk anak ; anak dengan infeksi saluran kemih akut dan biasanya ditunjang dengan sistoureterografi saat berkemih. emeriksaan ini 4* kali lebih sensitif untuk deteksi infeksi korteks ginjal dibanding ultrasonografi.
F& Maniestasi K.inis
"ejala ISK ber3ariasi tergantung dari lokasi infeksi bakteri pada saluran kemih. ISK diklasifikasikan sebagai berikut$ Menurut lokasi infeksi $
o
ISK ba#ah
infeksi pada uretra dan kandung kemih.
ISK atas
infeksi pada ureter dan ginjal
Menurut gejala$
o
Bakteriuria asimptomatis ( tanpa disertai gejala )
Bakteriuria simptomatis ( disertai gejala ) Menurut komplikasi$
o
ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )
ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi ) "ejala klinis ISK dapat ber3ariasi dan tumpang tindih. ISK ba#ah (sistitis, urethritis) $
o
Sering kening
%idak dapat menahan kening
Casa susah kening
>emam
ISK atas (uretritis, pyelonefritis)$
o
>emam
Muntah
sekitar pinggang "ejala klinis ISK pada anak seara umum, yaitu$ •
1nak A / tahun $ demam, muntah, gelisah
•
1nak / tahun $ demam, nyeri perut, muntah, hilang nafsu makan, sering kening, nyeri pada saat kening. "ejala infeksi saluran kemih pada anak ; anak, meliputi$
4. >iarrhea . Menangis tanpa henti yang tidak dapat dihentikan dengan usaha tertentu (misalnya$ pemberian makan, dan menggendong /. Kehilangan nafsu makan 2. >emam +. Mual dan muntah
?ntuk anak ; anak yang lebih de#asa, gejala yang ditunjukkan berupa$ 4. rasa sakit pada panggul dan punggung bagian ba#ah (dengan infeksi pada ginjal) . seringnya berkemih /. ketidakmampuan memprodukasi urin dalam jumlah yang normal, dengan kata 2. +. 8. D.
lain, urin berjumlah sedikit (oliguria) tidak dapat mengontrol pengeluaran kandung kemih dan isi perut rasa sakit pada perut dan daerah pel3is rasa sakit pada saat berkemih (dysuria) urin ber#arna keruh dan memilki bau menyengat
alam kelompok usia ini terdapat lebih banyak anak yang memperlihatkan tanda yang mengesankan infeksi saluran bagian ba#ah (disuria, urgensi, dan frekuensi). Balita 1nak prasekolah juga menunjukkan insidensiinfeksi asimtomatik hingga setinggi /0. "ejala pada anak usia ini lebih terbatas pada saluran
genitourinariaE keluhan nyeri perut ba#ah, demam, disuria, dan frekuensi serta urgensi laFim dijumpai. Meskipun frekuensi gejala sistemik enderung berkurang, keuali untuk pielonefritis, anak dengan ?%I masih bisa datang dengan kejang demam. 7nuresis telah dilaporkan pada D/*0 anak prasekolah dengan ?%I. Kekambuhan enuresis siang atau malam hari lebih bermakna daripada enuresis noktruna. 1nak ?sia Sekolah ada kelompok ini, insidensi bakteriuria anak perempuan /* kali lebih besar daripada lakilaki (4, 3ersus *,*20). Insidensi tahunan telah diperkirakan sebesar *,2 0 tetapi insidensi menurun dari ,0 pada 8 tahun menjadi *,D+ pada 4 tahun. Karena insidensi menggambarkan jumlah infeksi yang ada dalam populasi pada suatu saat, perspektif yang lebih baik terhadap masalah bisa diperoleh dengan mempertimbangkan fakta bah#a +80 dari semua perempuan akan mengalami sekurangkurangnya satu episode bakteriura bermakna antara usia 849 tahun. >alam satu penelitian, risiko berkembangnya ?ti simtomatik sebelum usia 44 tahun adalah /0 untuk perempuan dan 4,40 untuk lakilaki. ada anak yang lebih tua, gejala ?%I klasiklah yang lebih menonjol. >emam laFim dijumpai, juga nyeri abdomen, nyeri suprapubik, dan nyeri punggung, disuria, dan urgensi serta frekuensi.
G& Pe)t$0*$%an dan Pe)/e0*an#an
ertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang seara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat diapai melalui tumbuh kematangan dan belajar. eristi#a pertumbuhan pada anak dapat terjadi perubahan tentang besarnya, jumlah, ukuran di dalam tingkat sel, organ maupun indi3idu, sedangkan peristi#a perkembangan pada anak dapat terjadi pada perubahan bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek soial, emosional dan intelektual. >alam proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak setiap indi3idu akan mengalami siklus berbeda setiap kehidupan manusia. eristi#a tersebut dapat seara epat maupun lambat tergantung dari indi3idu atau lingkungan.
roses perepatan dan perlambatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa fator, diantaranya $ 4. 5ator erediter 5ator herediter merupakan fator yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam menapai tumbuh kembang anak di samping fator lain. Hang termasuk fator herediter adalah ba#aan, jenis kelamin, ras, suku bangsa. 5ator ini dapat ditentukan dengan intensitas dan keepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensiti3itas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang. ada pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis kelamin lakilaki setelah lahir akan enderung lebih epat atau tinggi pertumbuhan tinggi badan dan berat badan dibandingkan dengan anak perempuan dan akan bertahan sampai usia tertentu mengingat anak perempuan akan mengalami pubertas lebih dahulu dan kebanyakan anak perempuan akan mengalami pubertas lebih dahulu dan kebanyakan anak perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dan besar ketika masa pubertas dan begitu juga sebaliknya di saat anak lakilaki menapai pubertas maka lakilaki enderung lebih besar. Kemudian pada ras atau suku bangsa juga memiliki peran dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. al ini dapat dilihat pada suku bangsa tertentu memiliki keenderungan lebih besar atau tinggi seperti bangsa 1sia enderung lebih pendek dan keil dibandingkan dengan bangsa 7ropa atau lainnya. . 5aktor 6ingkungan 5ator lingkungan merupakan fator yang memegang peranan penting dalam menentukan terapai atau tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Hang termasuk fator lingkungan ini dapat meliputi lingkungan prenatal, lingkungan yang masih dalam kandungan dan lingkungan postnatal yaitu lingkungan setelah bayi lahir.
Lin#/$n#an 4)enata.
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi sampai lahir yang meliputi giFi pada #aktu ibu hamil, lingkungan mekanis seperti posisi janin dalam uterus, Fat kimia atau toksin seperti penggunaan obatobatan, alohol atua
kebiasaan merokok ibu hamil, hormonal seperti adanya somatotropin, plasenta, tiroid, insulin dan lainlain. Hang berpengaruh pada pertumbuhan janin. Lin#/$n#an 42stnata.
Selain fator lingkungan intrauteri terdapat lingkungan setelah lahir yang dapat memepengaruhi tumbuh kembang anak seperti, budaya lingkungan, status ekonomi keluarga, nutrisi, iklim atau uaa, olahraga, posisi anak dalam keluarga, dan status kesehatan. Budaya 6ingkungan >alam hal ini adalah masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam memahami atau mempersepsikan pola hidup sehat. Sebagai ontoh anak yang dalam usia tumbuh kembang memerlukan makanan yang bergiFi karena terdapat adat atau budaya tertentu terdapat makanan yang dilarang. ada masa tertentu padahal makanan tersebut dibutuhkan untuk perbaikan giFi, maka tentu akan mengganggu atau menghambat tumbuh kembang. Status Sosial 7konomi al ini dapat terlihat anak dengan soial ekonomi tinggi, tentunya pemenuhan kebutuhan giFi sangat ukup baik dibandingkan dengan anak dengan soial ekonomi rendah. >emikian juga dengan status pendidikan keluarga, misalnya tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk menerima arahan dalam pemenuhan giFi dan mereka sering tidak mau atau tidak meyakini pentingnya pemenuhan kebutuhan giFi atau pentingnya pelayanan kesehatan lain yang menunjang dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
adalah
salah
satu3
komponen yang
penting
dlaam
menunjang
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan yang menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang selama masa pertumbuhan, terdapat kebutuhan Fat giFi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, 3itamin dan air. Kebutuhan ini sangat diperlukan pada masamasa tersebut, apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Iklim:&uaa
al ini dapat dilihat pada masa musim tertentu, kebutuhan giFi dapat mudah diperoleh. >emikian juga terdapat musim tertentu pula terkadang kesulitan mendapatkan makanan yang bergiFi seperti saat musim kemarau penyediaan air bersih atau sumber makanan sangat kesulitan. -lahraga: 6atihan 5isik -lahraga atau latihan fisik dapat memau perkembangan anak, karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplai oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur. Selain itu latihan juga meningkatkan stimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel. >emikian juga dalam aspek soial, anak dapat mudah melakukan interaksi dengan temannya sesuai dengan jenis olahraganya. osisi 1nak dalam Keluarga osisi
anak
dalam
keluarga
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan. al ini dapat dilihat pada anak pertama atau tunggal, dalam aspek perkembangan seara umum kemampuan intelektual lebih menonjol dan epat berkembang karena sering berinteraksi dengan orang de#asa, akan tetapi dalam perkembangan motoriknya kadangkadang terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara kandungnya. >emikian juga pada anak kedua atau berada di tengah keenderungan orangtua yang merasa biasa dalam mera#at anak lebih peraya diri sehingga kemampuan untuk beradaptasi anak lebih epat dan mudah, akan tetapi dalam perkembangan intelektual biasanya terkadang kurang apabila dibanding dengan anak pertamanya, keenderungan tersebut juga tergantung kepada keluarga. Status Kesehatan al ini dapat terlihat apabila anak dengan kondisi dengan kondisi sehat dan sejahtera maka perepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah, akan tetapi apabila kondisi status kesehatan kurang maka akan terjadi perlambatan. Sebagai ontoh, pada saat tertentu anak seharusnya menapai punak dalam pertumbuhan dan perkembangan, akan tetapi apabila saat itu pula terjadi penyakit kronis yang ada pada diri anak, maka penapaian kemampuan untuk maksimal dalam tumbuh kembang anak terhambat, karena anak memiliki rasa kritis. Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak misalnya adanya kelaianan perkembangan fisik atau disebut aat fisik (sumbing, juling, kaki bengkok, dan
lainlain). 1danya kelainan dalam perkembangan saraf seperti gangguan motorik, gangguan #iara, gangguan personal sosial, adanya kelainan perkembangan perilaku seperti hiperaktif, gangguan belajar, depresi, dan lainlain.
H& H2s4ita.isasi
ospitalisasi merupakan pengalaman yang penuh tekanan, utamanya karena perpisahan dengan lingkungan normal dimana orang lain berarti, seleksi perilaku koping terbatas, dan perubahan status kesehatan. ospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berenana atau darurat, mengharuskan klien untuk
tinggal
dirumah
sakit,
menjalani
terapi
dan
pera#atan
sampai
pemulangannya kembali kerumah. Selama proses tersebut anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumati dan penuh dengan stress. 1nak akan menunjukkan berbagai perilaku sebagai reaksi terhadap pengalaman hospitalisasi. Ceaksi tersebut bersifat indi3idual, dan sangat bergantung pada tahapan usia perkembangan anak, pengalaman sebelumnya terhadap sakit, system pendukung yang tersedia, dan kemampuan koping yang dimilkinya, pada umumnya, reaksi anak terhadap sakit adalah keemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri. Berikut ini reaksi anak terhadap hospitalisai sesuai dengan tahapan perkambangannya . 4)
Masa bayi (* ; 4 tahun)
Masalah utama terjadi adalah karena dampak dari perpisahan dengan orang tua sehingga ada gangguan pembentukkan rasa peraya dan kasih sayang. ada anak usia lebih dari 8 bulan terjadi stranger aniety atau emas atau emas apabila berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya dan emas karena perpisahan. Ceaksi yang sering munul pada anak ini adalah menangis, marah, dan banyak melakukan gerakan sebagai sikap stranger aniety. )
Masa todler (/ tahun)
1nak usia todler bereaksi terhadap hospitalisasi sesuai dengan sumber stresnya. Sumber stress yang utama adalah emas akibat perpisahan. Cespon perilakunya sesuai dengan tahapannya $
a) %ahap protes, perilaku yang ditunjukkan adalah menangis kuat, menjerit memanggil orang tuanya dan menolak perhatian yang diberikan oleh orang lain. b) %ahap putus asa, perilaku yang ditunjukan adalah menagis berkurang, anak tidak aktif, kurang menunjukan minat untuk bermain dan makan, sedih, dan apatis ) %ahap pengingkaran, perilaku yang ditunjukan adalah seara samar mulai menerima perpisahan, membina hubungan seara dangkal, dan anak mulai /)
terlihat menyukai lingkungannya. Masa prasekolah (/8 tahun)
era#atan anak dirumah sakit memaksa anak untuk berpisah dari lingkungan yang dirasakannya aman, penuh kasih sayang, dan menyenangkan, yaitu lingkungan rumah, permainan, dan teman sepermainannya. Ceaksi terhadap perpisahan yang ditunjukan anak usia prasekolah adalah dengan menolak makan, sering bertanya, menangis #alaupun seara perlahan, dan tidak kooperatif terhadap tenaga kesehatan, pera#atan dirumah sakit mengakibatkan anak kehilangan ontrol terhadap dirinya. 2)
Masa sekolah (84 tahun)
era#atan dirumah sakit memaksa anak untuk berpisah dengan lingkungan yang diintainya, yaitu keluarga dan terutama pada kelompok sosialnya yang dapat menimbulkan keemasan. Kehilangan ontrol juga terjadi akibat dira#at dirumah sakit karena adanya pembatasan akti3itas. Kehilangan ontrol tersebut berdampak pada perubahan peran dalam keluarga, anak kehilangan kelompok sosialnya karena ia biasa melakukan kegiatan bermain atau pergaulan soial, perasaan takut mati, dan adanya kelemahan fisik. +)
Masa remaja (4 ; 49 tahun)
era#atan dirumah sakit menyebabkan timbulnya rasa emas karena harus berpisah dengan teman sebayanya. %elah diuraikan pada kegiatan belajar sebelumnya bah#a anak remaja begitu peraya dan sering kali terpengaruh oleh kelompok sebayanya (geng). 1pabila harus dira#at dirumah sakit anak akan merasa kehilangan dan timbul perasaan emas karena perpisahan tersebut. embatasan akti3itas dirumah sakit membuat anak kehilangan ontrol terhadap dirinya dan bergantung pada keluarga atau petugas kesehatan dirumah sakit.
Ceaksi yang sering munul pada terhadap pembatasan akti3itas ini adalah menolak pera#atan atau tindakan yang dilakukan padanya atau anak tidak mau kooperatif dengan petugas kesehatan atau menarik diri dari keluarga, sesama pasien dan petugas kesehatan (isolasi).
I& Te)a4i o
engobatan seara umum engobatan terhadap panas, muntah, dehidrasi, dan lain lain. >isamping itu anak dianjurkan untuk banyak minum, dan jangan membiasakan kening. engobatan simptomatik terhadap keluhan sakit kening dapat diberikan fenaFipiridin (pyridium) D4*mg:kgBB:hari. >isamping itu perlu juga menari atau mengurangi atau menghilangkan faktor predisposisi seperti obstipasi, alergi, in3estasi aing, dan memperhatikan kebersihan perineum meskipun usahausaha ini kadangkadang tidak selalu berhasil. engobatan khusus
o
engobatan infeksi akut engobatan yang segera dan adekuat pada fase akut dapat menegah atau mengirangi timbulnya pielonefritis kronis. ada keadaan berat atau panas tinggi dan keadaan umum lemah, pengobatan segera dilakukan tanpa menunggu hasil biakan urin dan uji resistensi kuman. ada infeksi akut yang simpleks diberikan aantibiotik:kemoterapi oral. Hang sering dipakai sebagai pilihan utama adalah ampisilin, kotrimoksaFol, sulfisoksaFol, asam nalidiksat, dan nitrofurantoin. Sebagai pilihan kedua adalah golongan aminoglikosid, sefaleksin, doksisiklin. engobatan diberikan selama D hari.
engobatan dan penegahan infeksi berulang >ari /*+*0 pasien ISK didapati infeksi berulang dan +*0 diantaranya tanpa gejala. -leh karena itu perlu dilakukan biakan ulang pada minggu pertama setelah pengobatan fase akut, 4 bulan kemudian, / bulan, dan seterusnya tiap / bulan selama tahun.
Setiap infeksi berulang harus diobati seperti pengobatan pada fase akut. Bila reinfeksi terjadi kali, maka pengobatan dilanjutkan dengan pengobatan profilaksis, dengan obatobatan antiseptis urin (nitrofurantoin, kotrimoksaFole, sefaleksin, metenamin mandelat). ada umumnya deiberikan J dosis normal, 4 kali sehari pada malam hari selama / bulan. Bila ISK disertai kelainan anatomis (ompliated urinary infetion), maka hasil pengobatan kurang memuaskan. rofilaksis dilakukan selama 8 bulan dan bila perlu sampai tahun.
Koreksi pembedahan Bila pada pemeriksaan radiologis ditemukan obstruksi maka perlu dilakukan koreksi bedah. ada keadaan pionefrosis atau pielonefritis atrofik kronik tindakan nefroktomi kadang perlu dilakukan.
A III ASUHAN KEPERAWATAN
I&
Pen#/a(ian
Identitas iagnosa medis
CIW1H1% K7S71%1< a. Keluhan utama $ >isuria
olakisria
%erdesak kening yang ber#arna terjadi bersamaan.
b. Ci#ayat penyakit sekarang enyebab dari disuria disebabkan karena masuknya organisme esheriea oli kedalam kolon. . Ci#ayat penyakit dahulu 1pakah sebelumnya pernah sakit ISK. d. Ci#ayat penyakit keluarga 1pakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama. e. Ci#ayat psikososial dan spiritual Biasanya klien emas, bagaimana koping mekanisme yang digunakan gangguan dalam beribadat karena klien lemah. f. olapola fungsi kesehatan 4. ola nutrisi dan metabolisme
Klien mengalami penurunan nafsu makan karena mual, muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali. . ola eliminasi 7liminasi al3i klien tidak dapat mengalami konstipasi oleh karena tirah baring lama. Sedangkan eliminasi urine mengalami gangguan karena ada organisme yang masuk sehingga urine tidak lanar. /. ola aktifitas dan latihan 1kti3itas klien akan terganggu karena harus tirah baring total agar tidak terjadi komplikasi maka segala kebutuhan klien dibantu. 2. ola tidur dan istirahat ola tidur dan istirahat terganggu sehubungan dengan imobilisasi yang lama. +. ola persepsi dan konsepsi diri Biasanya terjadi keemasan terhadap keadaan penyakitnya dan ketakutan merupakan dampak psikologi klien. 8. ola hubungan dan peran ubungan dengan orang lain terganggu sehubungan dengan klien dira#at di rumah sakit dan klien harus bedrest total. D. ola penanggulangan stress Biasanya klien sering melamun dan merasa sedih karena keadaan sakitnya. 9. ola tata nilai dan keperayaan >alam hal beribadah biasanya terganggu karena bedrest total dan tidak boleh melakukan akti3itasi karena penyakitnya. g. emeriksaan 5isik 4. Keadaan ?mum >idapatkan klien tampak lemah, nadi 4**:menit, % 44=:8* . %ingkat Kesadaran
+. Sistem Integumen Kulit kering, turgor kulit menurun, rambut agak kusam. 8. Sistem "astrantestinal Bibir kering peahpeah, mukosa mulut kering, lidah kotor. D. Sistem Muskuloskeletal. Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya kelainan. 9. Sistem 1bdomen ada palpasi didapatkan adanya nyeri tekan pada ginjal akibat adanya peradangan akut maupun kronis dari ginjal atau saluran kemih yang mengenai pel3is ginjal, pielonefritis, ystitis, uretra.
II& Dia#n2sa 1&
dan sruktur traktus urinarius lain . erubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain /. ipertermi berhubugan dengan pelepasan toksin oleh bakteri
III&
Inte);ensi Ke4e)a
NO 1.
Diagnosa Nyeri berhubungan dengan
Intervensi Rasional $antau haluaran untuk mengidentifikasi
urine
terhadap indikasi kema#uan atau
inflamasi perubahan
dan infeksi uretra, baud kandung
warna, penyimpangan
an
kemih berkemih,
pola hasil yang diharapkan
masukan
o
membantu
dan sruktur traktus dan haluaran setiap
mengevaluasi
urinarius lain
tempat
Tujuan : Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3 !" #am pasien merasa
% #am dan pantau hasil urinalisis ulang &atat lokasi, lamanya skala
intensitas
dan o
'()(*+
seprti
obstruksi penyebab
nyeri meningkatkan relaksasi,
penyebaran nyeri -erikan tindakan nyaman,
dari
menurunkan o
tegangan otot membantu
nyaman dan nyerinya berkurang Kriteria Hasil : ( $asien mengatakan . tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih ! /andung kemih tidak tegang 3 $asien nampak tenang " 0kspresi wa#ah tenang
pi#atan
punggung,
mengarahkan
lingkungan istirahat -antu atau dorong penggunaan
-erikan perawatan
perineal 1ika
o
otot untuk
o
kontaminasi uretra /ateter
indwelling,
berikan
perawatan
men2egah
memberikan
dipaang
kateter
perhatian
dan untuk relaksasi
nafas
berfokus
kembali
#alan
bakteri
untuk
memasuki kandung
kateter ! nkali per
dan
hari
kemih
naik
ke
saluran /olaborasi o
o
/onsul dokter bila:
ini dapat memeberi
sebelumnya
tanda
kuning
gading)
#aringan lan#ut dan
urine
kuning,
perlu pemeriksaan
#ingga
gelap,
luas analgesi2 memblok
berkabut
atau
keruh
o
kerusakan
lintasan
$la
nyeri
berkemih berubah,
sehingga
sring
mengurangi nyeri akibat dari
berkemih o
dengan
#umlah
sedikit,
perasaan
ingin menetes
o
perkemihan emuan) temuan
ken2ing, setelah
berkemih
Nyeri
menetap
atau
bertambah sakit -erikan analgesi2 sesuia kebutuhan
haluaran
urin
memudahkan berkemih dan
sering
membentu
membilas berkemih
saluran
dan o
evaluasi
keberhasilannya -erikan antibioti2 -uat
berbagai
variasi
sediaan
minum, termasuk air
segar
$emberian sampai
air !"**
ml.hari
2.
$erubahan
pola
eliminasi
mekanik kandung ataupun traktus lain
4wasi pemasukan memberikan informasi
dan
berhubungan dengan
obstruksi pada
pengeluaran tentang
fungsi
gin#al
karakteristi urin dan adanya komplikasi Dorong peningkatan hidrasi meningkatkan
membilas bakteri
pemasukan 2airan /a#i keluhan retensi urin dapat struktur kandung kemih ter#adi menyebabkan urinarius penuh distensi kemih
#aringan'kandung kemih.gin#al+Observasi
/riteria hasil :$ola
mental:, perubahan akumulasi sisa uremik perilaku atau tingkat membaik, tidak dan kesadaran ter#adi tanda)tanda ketidakseimbangan gangguan elektrolit dapat men#adi berkemih 'urgensi, /e2uali toksik pada susunan oliguri, disuria+ saraf pusat dikontraindikasikan: eliminasi
status
ubah posisi pasien setiap dua #am
untuk
men2egah statis
/olaborasi
urin
4wasi pemeriksaan laboratorium5
elektrolit,
-6N,
disfungsi gin#al
kreatinin 3.
pengawasan terhadap
7ipertermi berhubugan
dengan pelepasan
Observasi
anda)tanda vital dapat tan)da)
tanda vital
berubah
toksin oleh bakteri u#uan :
adanya
peningkatan
-eri kompres dingin suhu tubuh
Suhu tubuh da)lam pada batas nor)mal
dengan
daerah
dahi
dan ketiak
Dengan
memberi
kompres dingin ter#adi
dengan kriteria :
pemin)dahan panas ke
Suhu : 38* 9 3 * &
dingin melalui proses
-ibir tidak pe2ah)
konduksi
pe2ah
Dengan minum yang 4n#urkan klien untuk
minum banyak
banyak
di)harapkan
dapat mengganti peng) uapan
2airan
yang
keluar aki)bat panas
Istirahat mutlak dapat men2egah
ter#adinya
4n#urkan pada klin perfo)rasi usus untuk isti)rahat total
IV& I04.e0entasi
elaksanaan merupakan pengelolaan dan per#ujudan dan renana tindakan meliputi beberapa bagian yaitu 3alidasi, seara kepera#atan memberikan asuhan kepera#atan dan pengumpulan data ( Lumidar 1990)
V& E;a.$asi
73aluasi adalah perbandingan yang matematis dari renana tindakan dari masalah kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dilakukan dengan ara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan kesehatan lainnya ( Ependi, 1995)
A IV PENUTUP
& Kesi04$.an
Infeksi saluran kemih seara umum dapat disebabkan oleh E.coli atau penyebab yang paling laFim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada sekitar =*0 #anita muda. "ejala dan tanda tandanya antara lain $ sering kening, disuria, hematuria dan piuria. 1danya keluhan nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas. Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih selain E.coli melalui infeksi nosokomial Klebsiella, Proteus, Providencia, itrobacter , P. aeruginosa, !cinetobacter , Enterococcus "aecalis dan #ta"ilo$o$us saprophyticus. Media pembiakan yang sesuai untuk berbagai mikroorganisme penyebab meningitis adalah media agar darah dan agar ma onkey.
3& Sa)an
Semoga untuk ke depan dapat ditingkatkan kesehatan dan kebersihan pribadi tiap ; tiap indi3idu sehingga dapat terhindar dari penyakit &ystitis khususnya, dan penyakit infeksi bakteri seara umum.
DAFTAR PUSTAKA
>engoes Marilyn 7, 4==/. Cenana 1suhan Kepera#atan, 7disi /. 7"&, !akar ta %essy 1gus, dkk. **4. Ilmu enyakit >alam, 7disi /, 5K?I. !akarta. Mansjoer 1, dkk. ***. Kapita Selekta Kedokteran, 7disi / 5K?I. !akarta. !a#etF. 7 , Melnik ' 1delberg $ Mikrobiologi Kedokteran, edisi * 7"& !akarta 4==8