BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pendidikan bukanlah suatu hal yang statis atau tetap, melainkan suatu
hal yang dinamis sehingga menuntut adanya suatu perubahan atau perbaikan secara secara teru teruss-me mener nerus us.. Peru Peruba baha han n dapa dapatt dila dilaku kuka kan n buka bukan n hany hanyaa dari dari kurikulum, tapi juga dalam hal metode mengajar, model yang digunakan, buku-buku pelajaran, alat-alat laboratorium, maupun materi-materi pelajaran. Kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional, tampaknya belum dapat direalisasikan secara maksimal. Kurikulum 2004 yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK, yang diperbaharui dengan Kurikulum 200!, Kurikulum "ingkat "ingkat #atuan Pendidikan (K"# (K"#P P,, tela telah h berl berlak aku u sela selama ma kura kurang ng lebi lebih h $ tahu tahun n dan dan seme semest stin iny ya diterap diterapkan kan secara secara utuh utuh pada pada setiap setiap sekola sekolah. h. %amun %amun pada pada kenya kenyataan taanny nya, a, pelaksanaan pembelajaran di sekolah, masih kurang memperhatikan ketercapaian kompetensi yang dimiliki oleh sis&a. 'al ini tampak pada PP yang dibuat oleh guru dan dari cara guru mengajar di kelas masih tetap menggu menggunak nakan an cara cara lama, lama, yaitu yaitu domina dominan n menggu menggunak nakan an metode metode cerama ceramah. h. )uru masih menjadi penyaji dalam kelas sedangkan sis&a menjadi penonton yang pasi*. Paradigma mengajar lama masih tetap dipertahank dipertahankan an dan belum berubah menjadi peradigma membelajarkan sis&a. Padahal, tuntutan KBK, pada penyusunan PP menggunakan istilah skenario pembelajaran untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas, ini berarti bah&a guru sebagai s ebagai sutradara dan sis&a menjadi pemain. Kemampuan pro*esional guru amatlah penting dalam rangka meni mening ngka katk tkan an kual kualit itas as pend pendid idik ikan an.. )uru )uru sebag sebagai ai pend pendid idik ik memb membant antu u mende&asakan anak secara psikologis, sosial dan moral. )uru juga harus kreati* dan penuh penuh inisiati* inisiati* dalam pengelol pengelolaan aan kelas karena karena gurulah yang yang menget mengetahu ahuii secara secara pasti pasti situas situasii dan kondis kondisii kelas, kelas, keadaa keadaan n peserta peserta didik didik dengan segala latar belakang dan si*at-si*at indi+idunya.
Problematika Pendidikan Biologi
1
Kurangnya perhatian terhadap suatu materi ajar akan menyebabkan sis&a sis&a kurang kurang memaham memahamii konsep konsep dari dari suatu suatu materi materi ajar. ajar. Padaha Padahall banya banyak k materi ajar yang membutuhkan pemahaman terhadap konsep-konsepnya dan tidak cukup hanya sekedar diha*alkan, salah satunya adalah biologi pada konsep konsep arthropoda. arthropoda. 'ampir juta spesies arthropoda arthropoda telah dideskripsik dideskripsikan, an, dan sebagian besar adalah serangga. Pada kenyataannya, dua dari setiap tiga organisme yang dikenal adalah he&an arthropoda, dan anggota *ilum tersebut ada hampir pada semua habitat yang ada di bios*er. Konsep arthropoda terdiri dari sub-sub bab yang luas sehingga di dala dalam m meng mengaja ajark rkan anny nyaa seora seorang ng guru guru haru haruss memi memilik likii tekn teknik ik meng mengaja ajar r sehingga sis&a tidak bosan selama proses belajar mengajar berlangung. Pada kenyataannya penguasaan dan pemahaman sis&a dalam konsep arthropoda masih tergolong rendah, disebabkan karena teknik mengajar yang diterapkan oleh oleh guru guru belu belum m e*ekt e*ekti* i* untu untuk k memb memban angk gkit itka kan n akti akti+i +itas tas sis&a sis&a dala dalam m mengik mengikuti uti proses proses pembela pembelajara jaran. n. )uru )uru belum belum mampu mampu meliba melibatka tkan n seluruh seluruh sis&a dalam proses belajar, selain itu guru juga tidak membimbing sis&a dalam membuat membuat suatu catatan catatan yang dapat mereka mereka pahami. pahami. 'al ini terlihat pada saat proses pembelajaran di dalam kelas, dimana sis&a hanya sebagai pendengar. #alah #alah satu satu solusi solusi yang yang dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk mengat mengatasi asi masalah masalah yang dihadapi adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat menciptakan menciptakan suasana belajar belajar yang yang akti*, menyenangkan menyenangkan,, membantu membantu sis&a memaha memahami mi materi materi pelajar pelajaran an yang yang sulit, sulit, dan memban membantu tu guru guru mengaj mengajark arkan an materi yang kompleks, kompleks, adalah model pembelajaran pembelajaran kooperati* kooperati* tipe jigsaw. Penggunaan Penggunaan model pembelajaran pembelajaran ini dimulai dari teknik yaitu yaitu menugaskan menugaskan sis& sis&aa
untu ntuk
meng enguasa uasaii
mater aterii
tert terten entu tu dala dalam m
kelom elomp pok
ahli ahli dan
mengajarkan materi tersebut kepada kelompok asalnya. Penggunaan model jigsaw membuat masing-masing anggota kelompok menjadi indi+idu yang lebih kuat dengan dengan mengajarkan mengajarkan mereka keterampila keterampilan-ketera n-keterampilan mpilan dalam konteks sosial.
Problematika Pendidikan Biologi
2
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diukur dari keberhasilan sis&a yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari tingkat pemahaman materi dan prestasi belajar sis&a. #emakin tinggi pemahaman materi dan prestasi belajar, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran B.
Rumusan Masalah
. Bagaimanakah pengelompokkan pada *ilum arthropoda 2. Bagaimanakah langkah-langkah penerapan model jigsa& C. Tujuan . emberikan pemahaman kepada mahasis&a tentang konsep /rthropoda 2. emberikan pemahaman kepada mahasis&a tentang model pembelajaran kooperati* jigsa& . engetahui cara penerapan model pembelajaran kooperati* jigsa& pada konsep arthropoda D. Manfaat akalah ini diharapkan akan berman*aat dalam upaya peningkatan mutu dan e*ekti+itas pembelajaran biologi khususnya pada konsep arthropoda.
BAB II TINJAUAN PUTA!A
A. "#lum Arthr$%$&a
Problematika Pendidikan Biologi
3
1iperkirakan bah&a populasi arthropoda dunia, yang meliputi crustecea, laba-laba dan serangga, berjumlah sekitar 0 indi+idu. 'ampir juta spesies arthropoda telah dideskripsikan, dan sebagian besar adalah serangga. Pada kenyataannya, dua dari setiap tiga organisme yang dikenal adalah he&an arthropoda, dan anggota *ilum tersebut ada hampir pada semua habitat yang ada di bios*er. Berdasarkan kriteria keanekaragaman, penyebaran, dan jumlah spesies, *ilum arthropoda harus dianggap sebagai yang paling berhasil diantara semua *ilum he&an (3ampbell, 200. 1ibandingkan dengan *ilum sebelumnya, arthropoda menyerupai annelida dalam hal ini susunan tubuh yang bersegmen dan posisi alat-alat tubuh utama. "ubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas dan keseluruhan susunnya menunjukkan adanya segmentasi luar atau yang disebut heteronom. ni berbeda dengan segmentasi pada annelida, yang meliputi seluruh alat-alat tubuh atau yang disebut homonom. /rthropoda serupa dengan annelida, yaitu memiliki sistem ner+osum dengan susunan serupa tengga tali atau disebut susunan sara* tangga tali, dimana ganglion kepala (otak terhubung
dengan
antena(indra
peraba,
mata
(indra
penglihatan,
dan statosista (indra keseimbangan. #istem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka. 52 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan 35 2 berdi*usi dengan arah berla&anan. 5 2 ini akan diedarkan ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah dan pembuahan berlangsung di dalam tubuh betina (*ertilisasi internal (adiopoetro, 66. "ubuh arthropoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula ( cuticle, suatu eksoskeleton (rangka luar yang dibangun dari lapisan-lapisan protein dan kitin. Kutikula itu dapat merupakan pelindung yang tebal dan keras di atas beberapa bagian tubuh, dan setipis kertas dan *leksibel pada lokasi lain, seperti persendian. 7ksoskeleton itu akan melindungi he&an dan menyediakan titik pertautan bagi otot yang menggerakkan anggota badan itu. Kerangka arthropoda merupakan struktur yang kuat dan relati* tidak permeabel terhadap air. 7ksoskeleton yang kaku juga menimbulkan beberapa permasalahan e+olusioner. #ebagai contoh untuk dapat tumbuh, arthropoda se&aktu-&aktu harus
melepaskan
eksoskeletonnya
yang
lama
dan
mensekresikan
Problematika Pendidikan Biologi
4
eksoskeleton yang lebih besar. Proses ini disebut molting , membutuhkan energi yang sangat banyak dan meninggalkan he&an tersebut rentang terhadap pemangsa dan bahaya lain untuk sementara &aktu (3ampbell, 200. enurut 8asin 662, bah&a arthropoda memiliki ciri-ciri yaitu9 . "ubuh beruas-ruas9 kaput (kepala, toraks (dada, abdomen (perut. Bentuk simetris bilateral dengan rangka luar dari :at kitin. 2. #istem organ lengkap9 peredaran, pencernaan, sara*, perna*asan, eksresi, reproduksi dan panca indra. . Peredaran darah terbuka, dengan jantung pada bagian dorsal. 1arah tidak mengandung 'b. 4. /lat perna*asan berupa trakea dan sistem sara* berupa sistem sara* tangga tali $. Beralat kelamin terpisah dengan pembuahan internal dan perkembangan hidupnya mengalami metamorphosis. !. ;mumnya mempunyai antena sebagai alat peraba, mata majemuk yang terdiri atas banyak omatidium. enurut 3ampbell 200, bah&a berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya arthropoda dikelompokkan menjadi empat kelas yaitu9 . 3rustacea (golongan udang dan kepiting 2. nsecta (serangga . 3hilopoda (lipan 4. 1iplopoda (kaki seribu $. /rachnida (golongan laba-laba '. Crusta(ea )g$l$ngan u&ang &an ke%#t#ng* #ebagai &akil yang representati* adalah Cambarus viridis. 'idup di air ta&ar, di danau atau di dalam kolam. "ubuh 3ambarus sebelah luar terdapat kutikula, dimana kutikula disusun oleh pectin dan garam-garam mineral. aka bila udang direbus &arna berubah karena si*at dari basa menjadi asam. 7ksoskeleton tubuh dibagi atas dua bagian yaitu anterior yang disebut cephalothora<, posterior yang terdiri dari buku-buku disebut abdomen. 3ephalothora< terdiri atas ruas yang menjadi satu. Bagian ini disebut carapace. 1isebelah dorsal dari carapace terdapat suatu lekukan yang melintang dimana membagi cephalothora< menjadi dua yaitu bagian depan disebut cephal dan bagian belakang disebut thora<. /lat pencernaan terdiri atas9 mulut, kerongkongan, perut besar (oesophagus, usus dan anus. 1i dalam lambung mengandung chitine yang berguna untuk menggilas makanan. #ystem
Problematika Pendidikan Biologi
5
reproduksi terjadi dalam induk betina. "elur menjadi lar+a kemudian
de&asa.
/lat
reproduksi jantan berupa testis terletak sinus, terbuka pada
diba&ah dua
+as
melalui kaki
pericardial de*erensia co
jalan
ke$.
eproduksi betina berupa o+arium yang serupa testis baik bentuk maupun letaknya, sebuah o+iduk terbuka pada co
rajungan
( Neptunus
pelagicus,
dan
kepiting
( Portunus
sexdentalus (/nonim, 202.
#umber9 http9>>id.&ikipedia.org>&iki>crustacea
Klasi*ikasi Kingdom Phylum 3lassis 5rdo
9 /nimalia 9 /rthropoda 9 3rustacea 9 1ecapoda
Problematika Pendidikan Biologi
6
?amyli )enus #pesies
99 3ambarus 9 Cambarus viridis (udang (8asin, 662.
+. Inse(ta )g$l$ngan serangga*
;mumnya serangga mengalami metamor*osis sempurna, yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda9 telur, lar+a, pupa, dan imago. Beberapa ordo yang mengalami metamor*osis sempurna adalah @epidoptera, 1iptera, 3oleoptera, dan 'ymenoptera. etamor*osis tidak sempurna merupakan siklus hidup dengan tahapan9 telur, nim*a, dan imago. Banyak serangga yang berman*aat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah, sebagai objek estetika dan &isata, berman*aan pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan he&an (burung yang bernilai ekonomi tinggi dan penghasil madu (/nonim, 202. "ubuh insekta dibagi atas tiga bagian9 kepala (caput, dada (thora<, dan perut (abdomen. "oraks terdiri atas segmen yang jelas, masing-masing mempunyai sepasang kaki. 8adi insekta adalah he&an berkaki enam. #ebagain besar dari insekta, jika de&asa, juga mempunyai satu atau dua pasang sayap pada toraks dan sepasang antena di kepala (Kimball, 66. Bagian tubuh luar yaitu antena, mata, o+ipositor, tibia, *emur, tarsus dan mulut dan bagian dalam tubuh yaitu +agina, lubang kelamin, tabung malphighi, ganglion optik, labium, labrum, crop,
dan
ocellus. #istem
pencernaan terdiri atas mulut, esophagus crop, pro+entriculus, +entriculus (lambung, gastric caeca, rectum dan anus. #istem ekskresi terdiri atas dua atau lebih badan yang berbentuk tabung yang disebut malphighi. Bagian anterior badan ini menempel pada bagian belakang alat pencernaan makanan. #istem respirasi berupa tabung-tabung trakeal bermuara di bagian luar tubuh sebagai spiraculum, dua buah pada toraks dan delapan buah pada abdomen. ;dara diba&ah ke sel-sel tubuh sebagai udara biasa dan tidak sebagai larutan oksigen. 352 yang terbentuk dikeluarkan sebagian melalui spiraculum sebagian lain melalui alat-alat tubuh. #istem reproduksi melalui *ertilisasi secara internal. "elur yang telah dibuahi diletakkan dalam tanah dalam bentuk
Problematika Pendidikan Biologi
7
telur. Perkembangan embrional mulai serempak dalam suatu musim, tetapi mengalami periode tidur yang disebut diapause. Kemudian telur menetas dan keluar sebagai nim+a. "ahap terakhir manjadi belalang de&asa (8asin, 662.
#umber9 http9>>id.&ikipedia.org>&iki>insecta
Klasi*ikasi Kingdom Phylum 3lassis 5rdo ?amyli )enus #pesies
9 /nimalia 9 /rthropoda 9 nsecta 9 5rthoptera 9 /crididae 9 1isosteira 9 Disosteira carolina (belalang (8asin, 662. ,am-ar s#klus h#&u% -elalang
Problematika Pendidikan Biologi
8
#umber9 http9>>id.&ikipedia.org>&iki>insecta
@ebih dari 00.000 spesies insekta sudah ditemukan. "erdapat $.000 spesies bangsa capung (5donata, 20.000 spesies bangsa belalang (5rthoptera, A0.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (@epidoptera, 20.000 bangsa lalat dan kerabatnya (1iptera, 2.000 spesies bangsa kepik ('emiptera, !0.000 spesies bangsa kumbang (3oleoptera, dan 0.000 spesies bangsa semut dan lebah ('ymenoptera (/nonim, 202.
. Ch#l$%$&a
#umber9 http9>>id.&ikipedia.org>&iki>insecta
)kela-ang*
Pada kelas chilopoda bertubuh pipih dorsal +entral, terdiri atas $-A ruas yang masing-masing memiliki sepasang kaki, kecuali 2 ruas terakhir dan ruas muka yang pertama yakni kepala. "ubuh lipan atau kelabang hanya terdiri atas kepala dan badan. "idak ada bagian dada. Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal, sepasang alat peraba besar, dan sepasang alat peraba kecil yang beruasruas. #etiap ruas badan belakang terdapat kaki berpasangan. @ipan merupakan he&an yang bergerak berkelok-kelok. Banyak yang hidup di ba&ah tumpukan
Problematika Pendidikan Biologi
9
kayu atau batu. 3hilopoda bersi*at karni+or dengan gigi beracun pada segmen , terdapat sepasang ostium disetiap segmen (8asin, 662.
Lipan Klasi*ikasi Kingdom 9 /nimalia Phylum 9 /rthropoda 3lassis 9 3hilopoda 5rdo 9 3entipedes ?amyli 9 #colopenridae )enus 9 #colopendra #pesies 9 Scolopendra morsitant /. D#%l$%$&a )!elu#ng* Kelas diplopoda seperti pada kelu&ing ( Julus virgatus setiap ruas badan
terdapat dua pasang kaki yang dikenal dengan kaki seribuC. Pada diplopoda tubuh agak bulat panjang, terdiri atas kurang lebih 2$-00 ruas. #ebagian besar tiap ruas memiliki dua pasang anggota kaki dan pada he&an tertentu terjadi penyatuan dua ruas manjadi satu. )erakan he&an berkaki seribu sangat lambat. #ehubungan dengan kaki yang banyak itu. 1apat menggulung diri dalam bentuk spiral atau bola. 'e&an ini hidup di tempat gelap, lembab dan makan sisa
Problematika Pendidikan Biologi
10
makanan terutama yang berupa sayur mayuryang melapuk tapi kadang-kadang makan tanaman yang masih hidup, sehingga menimbulkan kerusakan tanaman. 1iplopoda bersi*at herbi+or pemakan sampah atau daun-daunan. 5rgan pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada 1iplopoda terdapat dua pasang di setiap ruasnya. #istem peredaran darahnya bersi*at terbuka. 5rgan transportasi berupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh, terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. 1arah tidak ber&arna merah karena tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang larut dalam plasma (8asin, 662.
Keluing
#umber9 http9>>id.&ikipedia.org>&iki>myriapoda
Klasi*ikasi Kingdom Phylum 3lassis 5rdo ?amyli )enus #pesies
9 /nimalia 9 /rthropoda 9 1iplopoda 9 8ulida 9 8ulidae 9 8ulus 9 Julus virgatus (kaki seribu (8asin, 662.
0. Ara(hn#&a )g$l$ngan la-a1la-a 2 kalajengk#ng*
/rachnida mempunyai dua bagian utama yaitu bagian se*alotoraks dan abdomen yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Pada ordo /rachnoidae yaitu laba-laba terdiri atas cephalotora< dan abdomen yang tidak beruas-ruas. Pada cephalotora< terdapat ! pasang anggota tubuh dan mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Kelenjar racun terdapat pada chelicera, misalnya pada laba-laba berbulu duri dari 7ropa, tapi kebanyakan pada laba-laba kelenjar racun terdapat pada cephalotora<. 5rdo scorpionida seperti golongan kalajengking
pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang
Problematika Pendidikan Biologi
11
disediakan oleh sepasang kelenjar racun. 7kornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas punggungnya. #edangkan ordo acarina yaitu golongan kutu dan caplak. #istem pencernaan terdiri atas ca+um oris, pharyn<, oesophagus yang terhubung dengan lambung hisap, selanjutnya kelambung sebenarnya, yang memiki $ pasang caeca atau saluran
buntu dalam chepalotora<. espirasi
dilakukan dengan tracea dan paru-paru buku. /lat ekskresi berupa pembuluh alpighi yang bermuara pada usus atau intestinum. #ystem reproduksi dimana jenis kelamin terpisah. "estis dan o+arium yang membentuk jarring-jaring pembuluh terdapat dalam abdomen. #perma dikeluarkan dengan suatu jarring sperma kemudian
ditangkap
oleh pedipalpi
yang
selanjutnya
ditrans*er
receptaculum seminalis betina pada saat perka&inan. #perma yang berada di receptaculum seminalis akan membuahi telur ketika melalui uterus e
Anatomi Laba-laba
Problematika Pendidikan Biologi
12
#umber9 http9>>id.&ikipedia.org>&iki>arachnida
Klasi*ikasi
Problematika Pendidikan Biologi
#umber9 http9>>id.&ikipedia.org>&iki>insecta
13
Kingdom Phylum 3lassis 5rdo ?amyli )enus #pesies
9 /nimalia 9 /rthropoda 9 /rachnida 9 /rachnoidea 99 #alticus 9 Salticus scanicus (laba-laba (8asin, 662.
B. M$&el Pem-elajaran !$$%erat#f t#%e Jigsaw 1. !$nse% Dasar &an !arakter#st#k M$&el Pem-elajaran !$$%erat#f t#%e Jigsaw Pembelajaran kooperati* tipe jigsa& pertama kali dikembangkan oleh
/ronson dkk di ;ni+ersitas "e
secara
heterogen
yang
beranggotakann
$-!
orang
(%urhayati, 200. "eknik mengajar jigsa& dapat digunakan dalam pelajaran membaca, menulis, mendengarkan ataupun berbicara. "eknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Pendekatan ini pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran seperti ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama dan bahasa. 1alam teknik ini guru memperhatikan latar belakang pengalaman sis&a dan membantu mengakti*kan schemata ini agar bahan pelajaran lebih bermakna. #elain itu sis&a bekerja dengan sesama sis&a dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah in*ormasi dan meningkatkan keterampilan komunikasi (@ie, 200. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung ja&ab sis&a terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. #is&a tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. 1engan demikian, sis&a saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperati* untuk mempelajari materi yang ditugaskan (/mri, 200. "eori yang mendukung model pembelajaran kooperati* jigsa& yaitu hasil penelitian yang dilakukan oleh Partadjaja dan #ulastri (200A, berdasarkan kriteri penggolongan yang telah ditetapkan, akti+itas sis&a tergolong sangat akti*.
Problematika Pendidikan Biologi
14
ahasis&a sudah sudah banyak memiliki in*ormasi tentang materi yang dibahas.asing-masing mahasis&a sudah menyiapakan dengan baik materi yang akan didiskusikan semua mahasis&a sudah berani menanggapi pendapat temannya.dan mengajukan pertanyaan apabila mereka belum jelas tentang ja&aban yang disampaikan oleh temannya. akti+itas pembelajaran sudah berpusat pada mahasis&a, yang semula berpusat pada dosen. #elain itu dapat pula diamati interaksi antara dosen dengan mahasis&a dan antara mahasis&a dengan mahasis&a sudah meningkat ?akta lain yang mendukung teori mengenai model jigsa& adalah penelit ian yang dilakukan oleh ahanal (200A menunjukkan bah&a bah&a pembelajaran biologi pada kelas #/ dengan menerapkan model pembelajaran kooperati* tipe jigsa&, dapat meningkatkan kualitas pengelolaan proses belajar mengajar oleh guru, meningkatkan kualitas interaksi sis&a dengan lingkungan belajar, dan meningkatkan prestasi belajar sis&a yang meliputi peningkatan nilai rata-rata dan meningkatkan jumlah sis&a yang mencapai ketuntasan belajar. Penelitian yang dilakukan 3hotimah (200A, menyatakan bah&a penerapan model pembelajaran kooperati* jigsa& meningkatkan hasil belajar biologi sis&a dan respon peserta didik terhadap proses pembelajaran dikelas dengan menggunakan model pembelajran kooperati* tipe jigsa& adalah positi*. odel
pembelajaran
kooperati*
tipe jigsa& dilaksanakan
dengan
melakukan diskusi kelompok ahli dan kelompok asal. Pada kelompok ahli sis&a dibagi dalam beberapa kelompok materi tertentu sehingga memudahkan sis&a dalam
mempelajari
materi
secara
berkelompok
yang
nantinya
akan
dipertanggungja&abkan di kelompok asal. #ehingga pada proses pembelajaran ini mendidik sis&a untuk memiliki karakter yang bertanggungja&ab untuk memberikan pengetahuan atau in*ormasi kepada temannya. Pada kelompok asal sis&a akan lebih akti* belajar dengan teman kelompok ahli masing-masing degan cara bertukar pengetahuan atau in*ormasi dengan teman kelompok yang berasal dari kelompok ahli dengan materi yang berbeda. #ehingga muncul perilaku sosial untuk mendengarkan dan menghargai teman kelompok.
Problematika Pendidikan Biologi
15
"eori lain yang mendukung model pembelajaran kooperati* jigsa& yaitu hasil penelitian yang dilakukan oleh Partadjaja 200A, berdasarkan kriteri penggolongan yang telah ditetapkan, akti+itas sis&a tergolong sangat akti*. ahasis&a sudah sudah banyak memiliki in*ormasi tentang materi yang dibahas.asing-masing mahasis&a sudah menyiapakan dengan baik materi yang akan didiskusikan semua mahasis&a sudah berani menanggapi pendapat temannya.dan mengajukan pertanyaan apabila mereka belum jelas tentang ja&aban yang disampaikan oleh temannya. akti+itas pembelajaran sudah berpusat pada mahasis&a, yang semula berpusat pada dosen. #elain itu dapat pula diamati interaksi antara dosen dengan mahasis&a dan antara mahasis&a dengan mahasis&a sudah meningkat. 2. Langkah 3 Langkah Pem-elajaran M$&el J#gsa4
@angkah-langkah pembelajaran Jigsaw menurut "rianto (200A adalah sebagai berikut9 #is&a dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya $-! orang. 2 ateri pelajaran diberikan kepada sis&a dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab. #etiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung ja&ab untuk mempelajarinya. 4 /nggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya. $ #etiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya. ! Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, sis&a dikenai tagihan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di akhir pembelajaran. @angkah pembelajaran model jigsa& disusun dalam dua tahap, yaitu prakegiatan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Pra-kegiatan pembelajaran menggambarkan hal yang perlu dipersiapkan dan rencana kegiatan. Kegiatan pembelajaran menggambarkan akti*itas pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperati* tipe jigsa&. @angkah-langkah pra-kegiatan pembelajaran Bahan>materi
Problematika Pendidikan Biologi
16
embagi sis&a ke dalam kelompok asal embagi sis&a ke dalam kelompok ahli !ENARI5 PEN,EL5MP5!AN !EL5MP5! AAL
($ atau ! anggota yang heterogen dikelompokkan / B 3 1 7
/// //
/B 3 17
/ B 3 17
/ B 3 17
/ B 3 17
BBB BB
333 33
111
777 77
!EL5MP5! AHLI
#umber 9 /mri, 200 3. Rele6ans# antara m$&el k$$%erat#f t#%e jigsaw &engan k$nse% arthr$%$&a .!eunggulan &an !elemahan M$&el Pem-elajaran J#gsa4 a. !ele-#han eningkatkan rasa tanggung ja&ab sis&a terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. 2 #is&a tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain, sehingga pengetahuannya jadi bertambah. eningkatkan bekerja sama secara kooperati* untuk mempelajari materi yang ditugaskan (/nonim, 202. -. !elemahan enurut /lma (2006, beberapa hal yang menjadi kelemahan aplikasi model kooperati* jigsa& adalah sebagai berikut9 1 Prinsip utama pola pembelajaran ini adalah
!peer
teaching"#
pembelajaran oleh teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan
persepsi
dalam
memahami
suatu
konsep
yang
akan
didiskusikan bersama sis&a lain. 1alam hal ini penga&asan guru menjadi mutlak di perlukan, agar jangan sampai terjadi !misconception". $ 1irasa sulit meyakinkan sis&a untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman, jika sis&a tidak punya rasa percaya diri. Pendidik harus mampu memainkan perannya menjalankan model ini.
Problematika Pendidikan Biologi
17
% /&al penggunaan metode ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya butuh &aktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik. & /plikasi model ini pada kelas besar (lebih dari 40 sis&a sangatlah sulit. "api bisa diatasi dengan model !team teaching".
BAB III IMPULAN A. #m%ulan
. Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya arthropoda dikelompokkan menjadi empat kelas yaitu9 a. 3rustacea (golongan udang dan kepiting b. nsecta (serangga c. yriapoda (golongan lipan dan kaki seribu d. /rachnida (golongan laba-laba 2. @angkah pembelajaran jigsa& disusun dalam dua tahap, yaitu pra-kegiatan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Pra-kegiatan pembelajaran menggambarkan hal yang perlu dipersiapkan dan rencana kegiatan. Kegiatan pembelajaran menggambarkan akti*itas pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperati* tipe jigsa&. @angkah-langkah pra-kegiatan pembelajaran
Problematika Pendidikan Biologi
18
a. Bahan>materi b. embagi sis&a ke dalam kelompok asal c. embagi sis&a ke dalam kelompok ahli B.
aran
. #ebagai bahan masukan bagi guru agar mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran agar pembelajaran biologi tidak menimbulkan kesan yang tidak menyenangkan bagi sis&a. 2. 1alam memilih model pembelajaran sebaiknya lebih memperhatikan keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi sis&a sehingga dengan model pembelajaran tersebut dapat lebih memoti+asi sis&a dalam belajar.
DA"TAR PUTA!A
/lma, Buchari. 2006. 'uru Pro(esional . /l*abeta9 Bandung /mri, #o*an dan @i* Khoiru ahmadi. 200. )onstru*si Pengembangan Pembelajaran. 8akarta9 Prestasi Pustaka Publisher. /nonim. 202. +rthropoda . http9>>id.&ikipedia.org>&iki>arthropoda. 1iakses pada tanggal 26 #eptember 202. 3ampbell, eece, dan itcel. 200. ,iologi -disi )elima Jilid . 8akarta9 7rlangga. 3hotimah, 'usnul. 200A. Jurnal Penelitian Pendidi*an. "ahun A %omor 8uni 200A.http9>>jurnal.pddi.lipi.go.id.jurnal>2022$>.pd* 8asin, askoeri. 662. /oologi nvertebrata. #urabaya9 P" #inar Dijaya. Kimball, 8ohn D. 66. ,iologi -disi )elima Jilid . 8akarta9 7rlangga. @ie, /nita. 200. Cooperative 0earning . P". )rasindo9 8akarta.
Problematika Pendidikan Biologi
19
ahamal, #usriyanti. 200A. Jurnal Penelitian Pendidi*an. ("ahun A %omor 8uni 200A.http9>>jurnal.pddi.lipi.go.id.jurnal>2022$>.pd* %urhayati B. 200. Strategi ,elajar Mengajar ,iologi. 8urusan Biologi9 ;ni+ersitas %egeri akassar adiopoetro. 66. /oologi. 8akarta9 7rlangga. "rianto. 200A. ModelModel Pembelajaran novati( ,erorientasi )onstru*tivisti* . 8akarta9 Prestasi Pustaka Publisher. Partadjaja, #ulastri. 200A. Jurnal Penelitian dan Pengembanagn Pendidi*an. (%omorhal!$-AA8/gustus200A.http9>>jurnal.jppp lembaga penelitian ;ndigsha.go.id.jurnal> 0A!$AA>.pd*
P7"/%=//% Kelompok E (1ra. 'amsinar . Bagaimana cara menerapkan model kooperati* 8igsa& di kelas 2. Produk>'asil apa yang diharapkan dari diterapkannya model jigsa& ini 8/D/B/% . odel pembelajaran kooperati* jigsa& diterapkan di dalam kelas melalui dua tahapan yaitu pra-kegiatan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Prakegiatan pembelajaran menggambarkan hal yang perlu dipersiapkan dan rencana kegiatan seperti menyiapkan bahan>materi ajar, kemudian membentuk kelompok asal dan kelompok ahli. #edangkan kegiatan pembelajaran menggambarkan
akti*itas
pembelajaran
dengan
menerapkan
model
pembelajaran kooperati* tipe jigsa&, dimana di dalam kegiatan pembelajaran model jigsa&, pada saat membagi kelompok asal setiap sis&a diberikan tanggung ja&ab terhadap sub bab yang dibagikan oleh guru dan kemudian setiap sis&a yang memiliki sub bab yang sama dari setiap kelompok akan
Problematika Pendidikan Biologi
20
bergabung ke dalam kelompok ahli untuk lebih memperkuat>memperdalam materi yang mereka dapatkan dan selanjutnya akan kembali ke kelompok asal. Pada kelompok asal sis&a akan lebih akti* belajar dengan teman kelompok ahli masing-masing degan cara bertukar pengetahuan atau in*ormasi dengan teman kelompok yang berasal dari kelompok ahli dengan materi yang berbeda. 2. 'asil yang diharapkan dari diterapkannya model pembelajaran jigsa& ini adalah akti+itas pembelajaran menjadi berpusat pada mahasis&a, bukan berpusat pada dosen. #elain itu juga adanya interaksi antara dosen dengan mahasis&a dan antara mahasis&a dengan mahasis&a serta prestasi belajar sis&a menjadi lebih baik.
Problematika Pendidikan Biologi
21