ARTHROPODA BY dr. YUDHI WIBOWO
PENDAHULUAN
ARTHROPODA ; arthro = sendi & poda=kaki Dipelajari di ENTOMOLOGI MEDIK:ilmu yg mempelajari vektor, kelainan&penyakit yg disebabkan arthropoda. arthropoda. 85%=600.000 spesies hewan = arthropoda
MORFOLOGI UMUM 1. 2. 3.
4.
BADAN BERUAS-RUAS UMBAI-UMBAI YG BERUAS-RUAS EKSOSKELET(PENGUAT EKSOSKELET(PENGUAT TUBUH, PELINDUNG ALAT DALAM, TEMPAT MELEKAT OTOT, PENGATUR PENGUAPAN AIR, PENERUS RANGSANG DARI LUAR) BADAN SIMETRIS BILATERAL
SIKLUS HIDUP 1.
METAMORFOSIS SEMPURNA:
2.
TELUR LARVA PUPA DEWASA ADA PERBEDAAN MORFOLOGI DAN BIOLOGI ( TEMPAT HIDUP & MAKANAN) YG NYATA. –
–
–
METAMORFOSIS TDK SEMPURNA:
TELUR (LARVA) NIMFA DEWASA MORFOLOGI & BIOLOGI BENTUK MUDA & DEWASA SAMA –
–
–
ENTOMOLOGI UMUM
PERAN ARTHROPODA SEBAGAI VEKTOR
Penularan/vektor mekanik Bibit berperan penyakit dalam tubuh vektor Dapat sebagai Menularkan penyakit dengan 2 tidak mengalami pertumbuhan atau bibit Vektor/penular/transmitter cara pembiakan penyakit mekanik oleh Penularan/vektor Contoh : kuman gastroenteritis Penyebab/etiologi penyakit lalat dan kecoa Penularan/vektor biologis Transmisi dapat melalui proboscis, kaki, badan, sayap Lalat rumah
ENTOMOLOGI UMUM
PERAN ARTHROPODA SEBAGAI VEKTOR
Cyclico propagative Transovarian/herediter Propagative Cyclico developmental Penularan didahului oleh pertumbuhan Penularan/vektor biologis, ada beberapa didahului oleh Penularan Penularan melalui generasi Penularan didahului oleh pertumbuhan berkembang dan pembiakan bibit penyakit dalam cara parasit tanpa pembiakan berikutnya biaknya bibit penyakit dalam tubuh vektor tubuh vektor Contoh : Propagative Contoh : Rickketsia tsutsugamushi Cacing Filaria di dalam tubuh nyamuk Culex Pasteurella pestis Contoh Contoh : Plasmodium dalam :tubuh dalam tubuh tubuh Trombicula dalam yang yang menyebabkan penyakit filariasis Cyclico propagative pinjal yangyang menyebabkan penyakit pes Anopheles menyebabkan penyakit Pertumbuhan/perubahan bentuk dari menyebabkan penyakit scrubmikrofilaria (pralarva) menjadi rhabditiform developmental Cyclico typhus malaria larva - filariform larva Transovarian/herediter
ENTOMOLOGI UMUM
PERAN ARTHROPODA SEBAGAI VEKTOR
Nyamuk Anopheles, vektor Nyamuk Aedes aegypti vektor malaria penyakit dari demam berdarah dengue
ENTOMOLOGI UMUM
PERAN ARTHROPODA SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT
Toksik Mekanik Dapat terjadi oleh karena macam-macam Allergis Racun masuk dengan/melalui : Gigitan - cucukan - hisapan - pergerakan Kontak langsung (ulat), gigitan (labapengaruh/cara, antara lain : Sesak napas/asma : bulu ulat larvalaba), sengatan (kalajengking), dan tusukan (nyamuk) kupu-kupu - Mekanik Arthropoda dapat bersifat sebagai : Dikenal gejala-gejala : Psikis/kejiwaan - Toksik/racun Endoparasit, misal larva lalat - myiasis Gatal, lepuh, urtikaria (nyamuk, ulat) kutu kepala Ektoparasit, Hemolisismisal (kalajengking = scorpion) Entomophobia - Allergis Seorang anak yang Perdarahan (lebah) Parasit periodik, misal nyamuk
Parasit permanen, misal pinjal - Psikis/kejiwaan terhadap gigitan Gangguan syarafalergi (scorpion)
nyamuk
ENTOMOLOGI UMUM
KLASIFIKASI KELAS INSEKTA DIBAGI BEBERAPA KELAS Kelas:Insekta Dibagi 3 golongan Kelas Arachnida Insekta yang penting dalam dunia kesehatan Kelas Crustacea Kelas Chylopoda * Insekta yang kurang penting dalam Kelas Diplopoda * dunia kesehatan Insekta yang tidak penting
* Dulu Kelas Chylopoda dan Diplopoda dimasukkan dalam 1 Kelas Myriapoda
ENTOMOLOGI UMUM
KLASIFIKASI KELAS INSEKTA
Kurang Tidakpenting penting dalam dalamkesehatan dunia duniakesehatan: Penting dalam dunia : kekesehatan : : kecoa Ordo OrdoOrthoptera Diptera : nyamuk, lalat Ordo Mallophaga Ordo : kumbang OrdoColeoptera Hemiptera (Bugs) : Cimex, Ordo Collembola : kupu-kupu Lepidoptera Ordo Triatoma Ordo Ephemerida Ordo Hymenoptera : semut, lebah Ordo Phthiraptera/Anoplura : tuma Ordo Trichoptera : pinjal Ordo Siphonaptera
Kelas Insecta Ordo Diptera
Culicidae
Phlebotomidae
simulidae
muscidae Tabani
Anophelini
Culicini
Anopheles sp
Culex Aedes Mansonia
Nyamuk
calliphoridae
Toxorhynchitini
Lalat
Culicidae Genus Anophelini
1.
Anopheles sp : vektor penyakit :
•
• •
2.
Malaria Filariasis bancrofti, malayi & timori
Genus Culicini a.
Aedes sp ; vektor penyakit:
b.
Culex sp : vektor dari penyakit: –
–
c.
DHF Chikungunya Demam kuning Filariasis bancrofti Japanes B Encephalitis Filariasis bancrosfti
Mansonia sp : vector penyakit –
Filariasis malayi
NYAMUK MORFOLOGI NYAMUK DEWASA
Pada kepala terdapat :
Sepasang mata majemuk Sepasang antena berbuku dan berambut
terdiri Jantan Tubuhnya : rambut lebat = Kepala plumose Betina Thorax : tidak lebat dan = Abdomen pendek pilose
Sepasang palpa bersegmen dan berambut Proboskis (alat mulut) - untuk menusuk/mengisap
atas : Plumose Pilose
NYAMUK MORFOLOGI NYAMUK DEWASA
Sumber : Clinical Parasitology. Faust EC., Russel
NYAMUK MORFOLOGI LARVA
Abdomen : Tubuhnya terdiri atas : Terdiri atas 10 segmen, segmen ke 8 s/d 10
Kepala membentuk alat-alat abdominal : bersatu Siphon (pipa udara) dimana didapat : Rambut Thorax Thorax : siphon dan pecten Abdomen Terdiri atas segmen-segmen dengan rambutInsang anal (anal gill) rambut Pada kepala terdapat : Dorsal plate bagian dorsal terdiri atas : Dari Sepasang mata Stigmal plate Mesonotum Sepasang antena Comb scale Postnotum mulut :(pada mouth brush 2 s/d 7) Rambut palma segmen Rambut kepala sp. terdapat tergal plate Pada Anopheles (lempeng punggung)
NYAMUK MORFOLOGI LARVA Anopheles
Rambut mulut Antena Rambut kepala Mata
Culex KEPALA
THORAX
ABDOMEN
Rambut palma Tergal plate
Stigmal plate Dorsal plate Anal gill
Comb scale Pecten Siphon Rambut siphon
NYAMUK MORFOLOGI LARVA Culex Comb scale
Anopheles Pecten tooth
Tergal plate
Siphon
Anal gills Rambut palma
Stigmal plate
Aedes
NYAMUK MORFOLOGI LARVA
Larva Anopheles sp.
Larva Culex sp.
Larva Aedes sp.
NYAMUK MORFOLOGI PUPA
Tubuhnya terdiri atas :
Kepala dan thorax bersatu disebut cephalothorax Abdomen
Abdomen : Pada kepala terdapat :
Terdiri atas segmen-segmen Breathing tube = tabung pernafasan Pada segmen terakhir terdapat padle Bakal mata Bakal antena Bakal sayap Bakal kaki
NYAMUK MORFOLOGI PUPA
AIR TUBE Bentuk corong
Breathing tube (tabung pernafasan)
Bentuk tabung
Cephalothorax Anophelinae Culicinae
Bakal antena
Bakal sayap Abdomen
Bakal mata Bakal kaki Tanpa duri
duri
PADLE
Padle Sumber : Clinical Parasitology.Faust EC., Russel PF., Jung RC.
NYAMUK MORFOLOGI PUPA
Pupa Anopheles sp.
Pupa Culex sp.
Pupa Aedes sp.
NYAMUK MORFOLOGI TELUR
Anopheles
Aedes
Culex
Sendiri-sendiri berpelampung Lonjong seperti perahu Kedua ujung melancip Tidak tahan kering Sendiri-sendiri tidak berpelampung Lonjong seperti telur Tahan kering Berkumpul dan beroperkulum Berbentuk rakit Lonjong seperti peluru Ujungnya tumpul Tidak tahan kering
RESUME MORFOLOGI NYAMUK
LALAT DEWASA; 1. VEKTOR MEKANIK 2. VEKTOR BIOLOGIS; a. b.
Glossina (lalat tse tse) : african sleeping sicnes Phlebotomus sp (lalat pasir=sand fly):
c.
Simulium sp (black fly) : –
d.
Leishmaniasis Phlebotomus fever Bartonelosis Onkosersiasis (river blindness)
Chrysops sp (horse fly = deer fly) : –
Loaiasis (Calabar swelling=fugutive swelling)
LARVA L A L A T
Adalah infestasi larva lalat ke dalam jaringan atau alat tubuh manusia/hewan vertebrata
LALAT PEMBAGIAN PEMBAGI AN MENURUT M ENURUT SIFAT SIFAT BIOLOGIS BIO LOGIS LARVA LARVA LALAT SEBAGAI PARASIT
Myiasis spesifik (Obligat) Myiasis spesifik (Obligat) Myiasis Myiasis semispesifik aksidental (Fakultatif) Larva hidup pada jaringan tubuh hospes semispesifik (Fakultatif) Myiasis Larva diletakkan dapat hidup pada pada makanan/minuman, jaringan tubuh, daging Telur Telur diletakkan pada jaringan utuh atau pada secara busuk, kebetulan sayuran busuk larvanya tertelan manusia luka Myiasis aksidental Contoh Contoh : Larva : Larva Musca, Wohlfahrtia Drosophila, Piophila
Contoh : Larva Callitroga macellaria
LALAT PEMBAGIAN MENURUT LOKALISASI JARINGAN SECARA KLINIS Myiasis kulit Myiasis urogenital Larva Wohlfahrtia vigil, Chrysomyia bezziana kulit Myiasis ditemukan dalam vagina Larva Myiasis nasofaring/hidung Gejala : piuria, uretritis, sistitis nasofaring/hidung Myiasis Larva Chrysomyia bezziana Larva Musca dan Chrysomyia intestinal/usus Myiasis Myiasis intestinal/usus Myiasis mata Secara kebetulan menelan makanan yang Myiasis urogenital/saluran yang menderita radang, sekret mata Mata terkontaminasi telur/larva lalat menarik lalat untuk hinggap dan bertelur di kencing dan kelamin Gejala : mual, muntah, diare, spasme abdomen rongga mata Larva Musca domestica, Piophila casei mata Myiasis Larva Chrysomyia
LALAT
Myiasis kulit pada seorang laki-laki berusis Larva yang dikeluarkan darikasus kasus myasis tahun. Tanda panah menunjukkan larva Lalat dewasa yang diternakan dari di atas, 66 kulit di Phaenicia atas pada ternyata sericata (Famili Calliphoridae), di yang terdapat luka leiomiosarkoma umumnya terdapat pada sampah, timbunan tinja di paha kanan tahan, bangkai-bangkai
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Kelas Insecta Ordo Phthiraptera/Anoplura Famili Pediculidae Genus Pediculus Genus Phthirus
ORDO ANOPLURA/PHTHIRAPTERA
Klasifikasi Famili Pediculidae
Genus Pediculus
Pediculus humanus capitis Pediculus humanus corporis
Genus Phthirus
Phthirus pubis
Morfologi
Bentuk pipih dorsoventral Tidak bersayap Bentuk mulut tipe menusuk dan mengisap Metamorfosis tidak lengkap (telur - nimpa 1, 2, 3 - dewasa)
Pediculus humanus capitis
Morfologi
Warna abu-abu Ukuran jantan 2 mm, betina 3 mm Hidup pada rambut dan kulit kepala (kutu kepala) Nimfa dan dewasa menghisap darah
Kepentingan medis
Gigitannya menyebabkan pediculosis
Sumber : Atlas Parasitologi Kedokteran. 1994 Juni Prianto, Tjahaya P.U., Darwanto
Pediculus humanus corporis
Hampir sama dengan kutu kepala Hidup pada rambut dada, ketiak, serat pakaian (kutu badan)
Betina
Jantan
Telur
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Pediculus humanus corporis
Kepentingan kesehatan
Gigitannya menyebabkan pediculosis Vektor dari :
Tifus endemik (Rickettsia prowazecki ) Demam parit = trench fever (Rickettsia quintana) Demam berulang = relapsing fever (Borellia reccurrentis)
Infeksi pada manusia terjadi :
Posterior contaminative - tinja tuma Anterior inoculative - air liur tuma Crushing - badan tuma
Phthirus pubis
Morfologi
Warna putih Bentuk seperti kepiting/ketam (crab louse) Hidup pada rambut kemaluan (kutu kemaluan)
Kepentingan kesehatan
Sumber : Atlas Parasitologi Kedokteran. 1994 Tuma pubis sertaP.U., telurnya Juni Prianto, Tjahaya Darwanto
Gigitannya menyebabkan pediculosis Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
SIKLUS HIDUP
(Metamorfosa tidak sempurna) Telur (nits)
Putih jernih, < 1 mm, mempunyai corona (operkulum)
Nimpha
Ukuran 1-2 mm Antena hanya bersegmen 3 buah Bentuk hampir sama dengan imago hanya alat kelamin belum sempurna
Imago
Ukuran 2-3 mm Coklat-hitam Alat kelamin sudah terbentuk sempurna
Ordo Hemiptera
Famili Reduviidae - kutu wajah Famili Cimicidae - kutu busuk
ORDO HEMIPTERA
Ordo Hemiptera = True Bugs
Famili Reduviidae = Cone Nosed Bug (karena kepala runcing) = barbers bugs/kissing bugs (karena menggigit muka) = kutu wajah
Triatoma Reduvius Rhodnius Panstrongylus
Famili Cimicidae
Cimex lectularius = common bed bugs Cimex hemipterus = oriental bed bugs
FAMILI REDUVIIDAE
Kepala panjang dan lancip/runcing Proboscis dapat dilipat ke ventral Mempunyai mata facet (mata majemuk dan occeli) Mempunyai 2 pasang sayap dan 3 pasang kaki Hidup di rumah berlantai tanah, kandang binatang Serangga Reduviide vektor penyakit Panstrongylus sebagai vektor penyakit Chagas chagas
FAMILI REDUVIIDAE
Dari larva sampai dewasa (jantan dan betina) menghisap darah hewan dan manusia pada malam hari Metamorfosis tidak sempurna (telur - larva nimfa - dewasa)
Larva : tidak mempunyai alat kelamin; tidak mempunyai sayap Nimfa : alat kelamin belum sempurna Dewasa : alat kelamin sempurna; mempunyai sayap
FAMILI REDUVIIDAE
Gigitannya, menyebabkan luka, benjolan, nyeri, cellulitis, limfangitis Contoh : Reduvius personatus Vektor dari penyakit chagas (terdapat di Brazil, Mexico, Argentina), yang disebabkan Trypanosoma cruzi Vektor :
Panstrongylus megistus Triatoma infestans Rhodnius prolixus
FAMILI CIMICIDAE
Klasifikasi Genus Cimex Spesies :
Cimex lectularius = common bed bugs Cimex hemipterus = oriental bed bugs
Morfologi
Ukuran 4-5,5 mm Bentuk badan oval Warna tengguli, coklat Betina sedikit lebih besar dari jantan Tidak bersayap Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology
Kutu busuk sedang mengisap darah
Betina
amaguchi Alih Bahasa
Jantan
Padmasutra, dkk.
FAMILI CIMICIDAE
Siklus hidup
Hidup pada celah kursi, tempat tidur Metamorfosa tidak lengkap : Telur - Larva - Nimpa - Dewasa Mempunyai bau khas (busuk), sehingga disebut kutu busuk yang dikeluarkan oleh stink gland
Kepentingan kesehatan
Mengisap darah malam hari; gigitannya menyebabkan gatal, urtikaria Vektor dari Pasteurella tularensis yang menyebabkan penyakit tularemia
Ordo Siphonaptera/Aphaniptera Famili Pulicidae Famili Dolichopsyllidae Famili Hectopsyllidae
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA
Famili Pulicidae Genus
Famili Dolichopsyllidae Genus
Ctenocephalides Pulex Xenopsylla
Nosopsyllus
Famili Hectopsyllidae Genus
Tunga
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA
Pinjal yang penting : Morfologi Pulex irritans = pinjal manusia Warna kuning coklat canis Ctenocephalides = pinjal anjing, Ukuran 1,5-4 mm; betina lebih besar dari jantan kucing, tikus Tubuh pipih laterolateral Ctenocephalides felis = pinjal kucing, anjing, Kaki kuat untuk meloncat tikus Tidak bersayap cheopis Xenopsylla = pinjal tikus oriental = Metamorfosis sempurna tikus asia dan betina mengisap darah manusia Jantan dan binatang, misal tikus, anjing, kucing Nosopsyllus fasciatus Tunga
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA
Gigitan menimbulkan dermatitis (gatal, bintik merah Vektor dari :
Murine/Endemic/Flea Penyakit pes/sampar; Typhus pada tikus (Rickettsia dapat Helminthiasis, sebagai Tuan Rumah typhi/Rickettsia ditularkan mooseri )(zoonosis) ; ditemukan pada tikus Perantarapada dari manusia : -Vektor ditularkan pada manusia; penyebaran karena : Xenopsylla cheopis Dipylidium caninum; TRP Ctenocephalides tinja pinjal masuk ke dalam luka felis, Ctenocephalides Pulex irritans canis, Pulex irritans Vektor : Xenopsylla cheopis Hymenolepis diminuta; TRP Xenopsylla Nosopsyllus fasciatus cheopis, Nosopsyllus fasciatus Ctenocephalides felis Ctenocephalides canis
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA
Sinonim :
Pinjal pasir = pinjal penggali = jigger = nigua Patologi : Melalui gigitannya (bukan sebagai vektor) masuk ke dalam kulit kaki dan tangan membuat terowongan di sekitar jari kaki, telapak kaki, sela jari kaki ~ scabies Bedakan Chigoe dengan Chiggers yaitu larva dari Famili Trombicula
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA
1 Tonjolan abdomen untuk bernafas serta reproduksi (pengeluaran telur)
Tunga penetrans (kutu air/kuman cai) betina membuat lubang pada kulit hospes
2
Setelah terbenam pada kulit, ia menghisap cairan tubuh hingga menggelembung
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA
1
2
Tunga penetrans jantan
Tunga penetrans betina, setelah terbenam pada kulit, ia menghisap cairan tubuh hingga menggelembung
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA
Tunga penetrans jantan dan betina
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977. W. Peters & H.M. Gillers
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA
Tungiasis, pada kaki Tungiasis, kasus pinjal seorang pada kaki Jepang di Gigitan Etiopia Sumber :A Colour Sumber Atlas : Color of Clinical Atlas ofParasitology Medicine and Parasitology. amaguchi. 1977. Alih WBahasa & H.M. Gillers Padmasutra, dkk.
ORDO SIPHONAPTERA/APHANIPTERA
Etiologi : Pasteurella pestis = Yersinia pestis Bila pinjal menelan Yersinia pestis, bakteri ini berkembang biak dalam jumlah besar di dalam lambung pinjal, sehingga esofagus tersumbat, pijal ini disebut “pinjal tersumbat = block flea”, bila menghisap darah manusia maka bakteri masuk ke dalam darah
Kelas Arachnida
1. TUNGAU (MITES)
Dalam Ordo Acarina Sengkenit atau caplakbanyak disebutspesies ticks caplak dan tungau yang menimbulkan Tungau disebut mites gangguan kesehatan pada manusia Keduanya Kelas Arachnida terutamatermasuk pada hewan ternak atau bersama-sama laba-laba dan peliharaan - sangat merugikan kalajengking Karena luasnya permasalahan, Acarina Termasuk dibentuk Ordo bidang ilmu khusus yaitu acarology Infeksi oleh acarina disebut acariasis
TUNGAU
Kelas
Arachnida
Ordo
Acarina
Superfamili
Famili
Ixodoidea (Sengkenit/tick s) Ixodidae (Sengkenit keras /hard ticks) Argasidae (Sengkenit lunak /soft ticks)
Sarcoptoidea (Tungau/mites)
Sarcoptidae (Tungau kudis) Trombiculidae Dermanyssidae Demodicidae Pyroglyphidae
TUNGAU (MITES)
Termasuk ordo Acarina Infeksi oleh tungau disebut acariasis Tungau yang penting dalam ilmu kesehatan :
Famili Sarcoptidae (Tungau kudis) Famili Trombiculidae
Yang kurang penting :
Famili Dermanyssidae Famili Demodicidae Famili Pyroglyphidae
TUNGAU (MITES)
Termasuk famili Sarcoptidae Yang berperan sebagai etiologi penyakit kudis yaitu Sarcoptes scabiei Penyakitnya : skabies/buduk/kudis Sebagai ektoparasit, hidup pada kulit dengan membuat terowongan dibawah stratum corneum dimana yang betina meletakkan telur
Jantan
Betina
Sumber :ASumber Colour :Atlas Clinical Parasitology. Yamaguchi ColorofAtlas of Medicine and Tomio Parasitology. 1977 Alih Bahasa :W. Lesmana Padmasutra, dkk. Peters & H.M. Gillers Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi
TUNGAU (MITES)
Dewasa
Nymfa
Telur
Larva
Siklus hidup tungau skabies dengan metamorfosa tidak sempurna
Bentuk telur dan dewasa dalam terowongan pada kulit
TUNGAU (MITES)
Skabies/buduk/kudis Gejala Klinis Gatal terutama malam hari, disebabkan oleh : Pembuatan terowongan oleh tungau betina Sering ditemukan pada anak-anak dan Reaksi tubuh terhadap tinja atau ekskresi sisa orang dewasatungau yang higienenya kurang metabolisme Predileksi : bagian kulit tipis misalnya sela jari, baik pergelangan tangan, lipat paha, genital Kondisi ini dijumpai di asrama, rumah Pruritus, vesikula dan pustula mengikuti gambaran yatim piatu, pesantren, penjara, asrama terowongan tentara Pustula terjadi akibat infeksi sekunder bakteri
TUNGAU (MITES)
Skabies/buduk/kudis
Predileksi penyakit skabies pada manusia Kaki penderita skabies. Tampak sisik tersebar pada kulit Seorang anak Papua skabies. Pruritis dan Sumber : Basic Clinicalmenderita Parasitology. disertai 1994. penebalan Neva F.A. & Brown H.W. Infeksi sekunder dan eritem biasanya berhubungan dermatitis lokal yang hebat muncul setelah beberapa hari dengan invasi bakteri pada kulit yang terkena skabies Sumber : Basic Clinical Parasitology. 1994. Neva F.A. & Brown H.W. terinfeksi
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977. W. Peters & H.M. Gillers
TUNGAU (MITES)
Skabies/buduk/kudis
Infeksi skabies pada labia major kulit sekitarnya Perubahan kulit dan pada Infeksi skabies pada Skabies pada kasus laki-laki 26 tahun. Sela jari-jari Skabies pada seorang laki-laki 26 tahun dengan keluhan gatal pada skabies kaki tangan memperlihatkan infiltrasi, penebalan serta tubuhnya; banyak papel merah berbagai ukuran disertai sisik dan Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk. sisik Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk. dkk. keropeng yang tampak pada tubuh dan ekstrimitas Sumber :A Colour Atlas of Clinical Tomio Yamaguchi.yang Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, Lesi yang sudah Parasitology. lanjut disertai penyebaran Infeksi skabies menahun pada karakteristik Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. skrotum Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology
amaguchi. Alih Bahasa
Padmasutra, dkk.
TUNGAU (MITES)
Skabies/buduk/kudis
Skabies Skabies pada pada tangan Skabies kaki pada tangan
Sumber Sumber :A:A Colour Colour Atlas Atlas ofof Clinical Clinical Parasitology. Parasitology. Tomio Tomio Yamaguchi. Yamaguchi. Alih Alih Bahasa Bahasa : Lesmana : Lesmana Padmasutra, Padmasutra, dkk. dkk.
TUNGAU (MITES)
Skabies/buduk/kudis Diagnosa
Klinis
Melihat kelainan kulit di daerah predileksis Menggaruk di daerah predileksi
Laboratoris
Uji KOH : Kerokan kulit yang ada terowongan, letakkan di atas kaca benda, tetesi KOH 10%, panasi sebentar, tutup kaca penutup, lihat di bawah mikrokop (menemukan tungau atat telurnya) Uji Tinta : permukaan kulit ditetesi tinta hitam, sedikit ditekan, tinta dicuci, tampak liku terowongan
TUNGAU (MITES)
Skabies/buduk/kudis Pengobatan Dulu salep 2-4, campuran :
Krim mengandung senyawa permethrin 5% Asam salisilat untuk merusak terowongan (scabimite) Belerang 5-10% untuk untuk membunuh tungau Solutio Salep mengandung benzyl benzoat senyawa 20-35% gammexan Seluruh tubuh di lumuri salep, rendah biarkan sehari Selain pengobatan penderita, juga Sangat efektif, toksisitas tapi (gamma-benzene-hexaclorida) atau Seluruh tubuh di lumuri larutan obat semalam tanpa mandi, keesokan harinya mandi mudah terjadi resistensi lindane dengan muka, air panasbiarkan (membuka pori-pori) kalau ada kecuali sehari semalam Pakaian dan sprei direndam dalam air Cara pengobatan dengan melumuri tubuh gunakan sabun belerang tanpa Membunuh mandi parasit dewasa, larva dan larva telur panas, untuk membunuh telur dan salama 8 jam Diulang 3 hari berturut-turut Dapat Hati-hati diulang neurotoksik 1 dijemur minggu dan kemudian diserap kulit Jarang Kasur sering dipergunakan karena lengket dan bau
B. Demodex folliculorum
Demodisiosis : infestasi oleh D. follicularum. Morfologi :
Famili Demodicidae Tungau folikel rambut Panjang seperti cacing, ukuran 0,1-0,3 mm, Kaki 4 pasang Abdoment dgn garis-garis transversal
Patologi & gejala klinis:
Dx:
Parasit hidup di folikel rambut & kelj keringat tu sekitar hidung & kelopak mata Sbg parasit permanen Dpt tjd blefaritis, akne rosasea, impetigo kontagiosa Gatal disertai infeksi sekunder Ditemukan D. follicularum dari folikel rambut
Pengobatan;
Salep linden/sulfur
LABA-LABA DAN KALAJENGKING
Kelas
Ordo
Arachnida
Araneida Scorpionida
LABA-LABA Sinonim : spider, lancah (Sunda)
Ordo Araneida dibagi dalam 2 superfamili : Theraphosidae (laba-laba tarantula) Genus Sericopelma
Theridiidae (laba-laba Black Widow)
Genus Latrodectus
Genus Laxosceles
LABA-LABA Sinonim : spider, lancah (Sunda)
Superfamili Theraphosidae :
Berukuran besar Berbulu lebat Bentuk mengerikan Gigitannya tidak berbahaya, hanya nyeri setempat Contoh : Licoso tarantula (di Eropa) Laba-laba Tarantula dari Brazil Laba-laba Tarantula dari Amerika Selatan (Grammosta acetaeon )
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk. Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
LABA-LABA Sinonim : spider, lancah (Sunda)
Superfamili Theridiidae (laba-laba Black Widow)
Genus Lactrodectus :
Morfologi
Ukuran jantan 13 mm; betina 6 mm Contoh : Lactrodectus mactans Mengeluarkan racun neurotoksis Thorax dan kaki coklat atau hitam Khas bagian ventral, bercak berbentuk jam pasir merahorange
jam pasir
Laba-labaJanda JandaHitam Hitam Laba-laba (Latrodectusmactans mactans (Latrodectus )) Sumber : Basic ClinicalPadmasutra, Parasitology. 1994 Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana dkk. Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977 Neva F.A. & Brown H.W. W. Peters & H.M. Gillers
LABA-LABA Sinonim : spider, lancah (Sunda)
Superfamili Theridiidae (laba-laba Black Widow) Pengobatan
Genus Lactrodectus :
Pasang torniquet di sebelah proksimal gigitan (hindari penyebaran toksin) Kepentingan Kesehatan Toksin yang masuk usahakan dibuang dengan (Akibat gigitan) memperlebar tempat gigitan dengan insisi Nyeri hebat, kulit merah-biru pada tempat gigitan Kurangi rasa sakit dengan analgetik, kalau perlu morfin, (Gluteus, cortisongenital laki-laki) Nyeri menjalar ke abdomen, thorax dan ekstrimitas Bila ada serum anti Lactrodectus mactans suntikan intra Kekakuan muskulerdan kejang otot Cefalgi, lemah dan haus Dapat shok Pencegahan Kematian akibat kelumpuhan alat pernafasan dan Semprotkan insektisida (DDT atau Dieldrin) pada sirkulasi tempat gelap misal di bawah kursi, celah lantai atau sudut rumah tempat laba-laba bersembunyi
LABA-LABA Sinonim : spider, lancah (Sunda)
Superfamili Theridiidae (laba-laba Black Widow)
Genus Loxosceles :
Ukuran -15 mm, berwarna coklat
Kepentingan Kesehatan (Akibat gigitan)
Ada 2 spesies yang menimbulkan gangguan oleh gigitannya sehingga menimbulkan jaringan nekrotik pada kulit (“Necrotic Arachnidism”), yaitu :
Loxosceles laeta Loxosceles reclusa
Loxosceles reclusa Sumber : Basic Clinical Parasitology. 1994 Neva F.A. & Brown H.W.
LABA-LABA Sinonim : spider, lancah (Sunda)
Superfamili Theridiidae (laba-laba Black Widow)
Genus Loxosceles :
Gambaran “Necrotic Arachnidism” berat 3 1
Setelah 8 jam
Setelah 23 hari
Setelah 6 hari
Setelah 40 hari
2
Seorang anak gadis Chili yang mengalami necrotic arachnidism berat setelah digigit Loxosceles laeta
Sumber : Basic Clinical Parasitology. 1994. Neva F.A. & Brown H.W.
4
LABA-LABA Sinonim : spider, lancah (Sunda)
Superfamili Theridiidae (laba-laba Black Widow)
Genus Loxosceles :
Gejala Klinis
Satu jam setelah gigitan - edema dan nyeri Edema hilang, timbul gangren akhirnya ulkus dalam Dapat terjadi gangguan sistemik berupa hematuri, panas, sianoitk (terutama oleh Loxosceles laeta) Kematian karena kelemahan jantung
Pengobatan
Pemberian corticosteroid secepatnya
LABA-LABA Sinonim : spider, lancah (Sunda)
Superfamili Cthenidae (laba-laba tidak membuat sarang yang tetap)
Genus Phoneutra :
Akibat gigitannya
Pembengkakan dan sakit hebat Kelemahan pada ekstrimitas yang terkena - dapat sampai lumpuh Manifestasi sistemik : kelainan denyut jantung, kesukaran bernafas serta kelumpuhan kelopak mata dan bola mata Brazil Phoneutra nigriventer didapat Brazil Phoneutra plava didapat di di Sumber :A Colour Atlas ofSumber Clinical:A Parasitology. Tomio Yamaguchi Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
KALAJENGKING
Ordo Scorpionida
Famili Buthidae dengan genus yang penting :
Genus Buthus Genus Centruroides
Kalajengking terdapat secara skematis di Brazil Tityus bahiensis Buthus tamulus
Kalajengking menunjukkan pedipalp yang runcing pada ujung anterior dan penyengat pada ujung posterior Sumber : Basic Clinical Parasitology. 1994. Neva F.A. & Brown H.W.
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
KALAJENGKING
Kepentingan Kesehatan Spesies ukuran kecil hampir tidak bermasalah Dari Genus Buthus dan Genus Centruroides sengatannya sangat berbahaya Gejala Klinis, akibat racun dapat menimbulkan : Paralisis Gangguan syaraf Kejang-kejang Gejala lokal : panas seperti terbakar diiringi gatal Kematian karena gangguan pernafasan, edema paru
KALAJENGKING
Pengobatan (seperti pada sengatan laba-laba) Ikat dengan torniquet sebelah proksimal gigitan Sakit kurangi dengan etylchlorida atau novocain Suntik cortison dan antivenin
Pencegahan Penyemprotan dengan dieldrin atau campuran DDT dengan chloridane dan pyrethrum
Kelas Crustacea
UDANG-UDANGAN
Termasuk Kelas Crustacea
Merupakan serangga akuatik yang dapat berperan sebagai TRP parasit cacing
Terdiri atas 2 ordo : Ordo Copepoda :
Genus Cyclops Genus Diaptomus
Ordo Copepoda :
Ketam dari Genus Potamon Crayfish dari Genus Camburus
UDANG-UDANGAN
Ordo Copepoda :
Genus Cyclops TRP dari :
Diphyllobothrium latum Dracunculus medinensis Gnathostoma spinigerum
Genus Diaptomus TRP dari :
Diphyllobothrium latum
Cyclops Cyclops Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977 Peters & H.M. Gillers Sumber : ColorW. Atlas of Medicine and Parasitology. 1977 W. Peters & H.M. Gillers
UDANG-UDANGAN
Ordo Copepoda :
Ketam dari Genus Potamon Crayfish dari Genus Procambarus
Kedua genus sebagai TRP Paragonimus weatermani (Trematoda paru-paru)
Procambarus clarkii Potamon rathbuni
Sumber : Atlas of Medical Radomyos, dkk. Sumber : AtlasParasitology. ParasitologiPrayong Kedokteran, Zaman P. Alih Bahasa : Anwar C.; Mursal Y.
Kelas Chilopoda & Diplopoda
LENGKIBANG DAN KELABANG
Dulu :
Keduanya termasuk Kelas Myriapoda
Dibagi dalam 2 Ordo, yaitu : Ordo Diplopoda, yaitu Lengkibang (Hewan si
kaki 1.000) Ordo Chilopoda yaitu Kelabang (Hewan si kaki
100)
Sekarang :
Dibagi dalam 2 Kelas yaitu : Kelas Diplopoda, yaitu Lengkibang (Hewan si
kaki 1.000) Kelas Chilopoda yaitu Kelabang (Hewan si kaki
100)
LENGKIBANG DAN KELABANG
Kelas Chilopoda yaitu Kelabang (Hewan si Diploda, yaitu Lengkibang (Hewan si Kelas kaki 100) :
kaki 1.000)penyakit : Penyebab karena racun yang
dikeluarkan sepasang kuku yang (poison claw) pada Penyebab penyakit : cairan dikeluarkan segmen 1 darilepuh badannya, menimbulkan rasa menimbulkan atau vesicular dermatitis nyeri dan dibentuk jaringan nekrotik Vektor penyakit Hymenolepis diminuta Contoh Scolopendra (banyak di Contoh :: genus genus Julus dan Fontaria tropis/subtropis)
LENGKIBANG DAN KELABANG
gigantica (dari Brazil, panjangnya Scolopendra Kepala kelabang, memperlihatkan sepasang kuku beracun (poison claw) yang kuat 15 cm) Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk. Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.