Page 19
MAKALAH
ZOOLOGI AVERTEBRATA
ARTHOPODA
Makalah ini diajukan untuk tugas terstruktur
Mata kuliah : Zoologi Averebrata
Dosen pengampu : Eka Fitriah M.Si
Oleh :
Yeni Yulianti (1413163123)
TARBIYAH / PENDIDIKAN BIOLOGI-A / SEMESTER III
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam dunia Biologi juga mempelajari mengenai bidang bahasan Zoologi Invertebrata.Dimana Zoologi Invertebrata mempelajari mengenai hewan invertebrate baik itu morfologi, anatomi, dan juga kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.Salah satunya yaitu atrhropoda.
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi.Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin.
Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali. Arthropoda memiliki lima kelas, diantaranya yaitu : kelas Chilopoda, kelas Diplopoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida, dan kelas Insecta.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan Arthropoda?
Bagaimana ciri-ciri Arthropoda?
Bagaimana anatomi Arthropoda?
Bagaimana morfologi Arthropoda?
Bagaimana klasifikasi Arthropoda?
Bagaimana siklus hidup Arthropoda?
Siklus hidup dan peranan Myriapoda dan Crustacea?
Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Arthropoda
Untuk mengetahui ciri-ciri Arthropoda?
Untuk mengetahui anatomi Arthropoda?
Untuk mengetahui morfologi Arthropoda?
Untuk mengetahui klasifikasi Arthropoda?
Untuk mengetahui siklus hidup Arthropoda?
Untuk mengetahui Siklus hidup dan peranan Myriapoda dan Crustacea?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Dimana bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik coelomata, terlindung oleh rangka luar dari kitin. Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea.
Ciri-Ciri Arthropoda
Tubuh dan kaki yang beruas-ruas atau berbuku.
Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen.
Bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen.
Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit. Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
Memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium.
System Saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.
Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah.
Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus.
Anatomi Arthropoda
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi. Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton). Eksoskeleton tersusun dari kitin yang disekresikan oleh sel kulit. Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak. Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru. Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis. Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada disepanjang sisi ventral tubuhnya. Pada berbagai otempat disegmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan. Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku. Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya. Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol. Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Morfologi Arthropoda
Kulit terdiri dari zat kitin dan zat kapur yang berfungsi sebagai eksoskeleton. Pada bagian kepala dan dada terdapat lapisan kulit yang keras, disebut karapaks. Memilki dua pasang antena. Pada umumnya, memiliki satu pasang kaki pada setiap ruas tubuh. Pada udang dan kepiting terdapat lima pasang kaki jalan. Bernafas dengan insang dan ada juga yang yang menggunakan permukaan tubuhnya. Alat ekskresi berupa sepasang badan yang disebut greenland (kelenjar hijau), terletak pada bagian ventral dari cefalotoraks di depan esofagus. Bereproduksi secara kawin, jenis kelamun terpisah. Sistem saraf berupa tangga tali. Alat pencernaan dilengkapi dengan mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Sistem peredaran darah terbuka.
Beberapa macam tipe mulut pada serangga adalah sebagai berikut:
Tipe mulut menggigit dan menusuk
mulut mengisap
Tipe mulut Menggigit dan menjilat
Tipe mulut menggigit
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki. Sayap terletak pada segmen kedua dan ketiga dada. Pada bagian perut terdapat lebih kurang sebelas segmen. Segmen terakhir bermodifikasi menjadi alat genital. Alat pencernaan memanjang, mulai dari mulut samapai anus. Sistem peredaran darahnya terbuaka.
Serangga bernafas dengan trakea, yaitu berupa berupa saluran bercabang-cabang sampai pada semua bagin tubuh bagian dalam. Alat eksresi terdiri ats dua atau lebih pembuluh, disebut pembuluh malpighi. Sistem saraf tangga tali, terdiri atas berupa ganglion pada tiap-tiap ruas. Indera penglihatan berupa mata-mata majemuk yang tersusun atas omatidia dan mata tunggal yang disebut oselus. Pada antena terdapat indera pembau yang disebut komoreseptor. Jenis kelamin pada hewan anggota filum ini adalah terpisah, yaitu jantan dan betina.
Klasifikasi Arthropoda
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki. Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insekta. Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasnya mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan (appendages) namun sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi atau berubah bentuk dan fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton. Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat oleh khitin. Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di tiap ruas.
Kelas Arachnoidea
Arachnoidea diambil dari kata yunani, yaitu Arachne = laba-laba. Tubuhnya terdiri dari 2 bagian , yaitu cephalothorax, dan perut, terdapat 6 pasang embelan pada cephalothorax, tidak ada antenna. Beberapa jenis yang termasuk Arachnoidea ialah : kalajengking, laba-laba, ceplak, dan sebagainya. Pernapasan selain mempunyai trakea juga mempunyai paru-paru buku, terletak di bagian ventral oerut sebelah depan.
Saluran pencernaan terdiri dari :
Mulut
Faring
Esophagus
Lambung isap
Lambung yang sebenarnya yang mempunyai 5 pasang calcum (saluran didalam Cephalothorax)
Intestine
Sistem peredaran darah terdiri dari : jantung, arteri vena, dan sejumlah sinus. Jantung terletak pada pericardium, ke bagian depan diteruskan oleh aorta yang bercabang-cabang ke dalam jaringan-jaringan dibagian cephalothtrax, ke bagian belakang oleh arteri caudal, juga terdapat 3 pasang arteri perut. Pernapasan dilakukan oleh trakea dan paru-paru buku. Eksresi, alat ekskresi berupa saluran malphigi .system syaraf umumnya mengumpul, yang berasal dari persatuan ganglion-ganglion.
Beberapa jenis hewan arachnoide adalah :
Scorpion-Kalajengking
Hewan ini biasanya hidup dibawah batu-batu, pada lubang-lubang di dalam tanah atau juga ditempat-tempat yang tidak begitu bersih. Makanannya berupa insek atau laba-laba.Hewan-hewan besar dilumpuhkan oleh sengat yang terdapat di bagian ekornya.
Laba-laba
Pada bagian ujung abdomen terdapat spinneret yang digunakan untuk membuat jarring-jaring/sarang, kelisere kecil, saluran racuunpada bagian taring. Beberapa jenis laba-laba yang kita temukan misalnya : laba-laba rumah, laba-laba harimau, laba-laba kecapi, dan sebagainya.
Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki. Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat, terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.
Sistem organ dalam tubuh Myriapoda
Sistem organ
Keterangan
Sistem pencernaan
Kalenjar ludah
Sistem pernapasan
Satu pasang trakea berspirakel
Sistem peredaran darah
Terbuka
Alat ekskresi
2 pasang pembuluh malpighi
Sistem saraf
Tangga tali
Klasifikasi Myriapoda
Myriapoda mempunyai dua kelas yaitu chilopoda dan diplopoda.
Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang. Tubuhnya memanjang dan agak pipih. Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel. Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun. Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya. Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit. Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu. Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing. Tubuhnya bulat panjang. Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme. Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang. Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati. Contoh hewan ini adalah kaki seribu (lulus sp.).
Kelas Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
Sistem organ dalam tubuh Crustacea
Sistem organ
Makananya berupa bamgkai atau tumbuhan dan hewan lain. Akan tetapi, ada juga yang bersifat parasit pada organisme lain.
Alat pencernaannya terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a. Tembolok, untuk menampung makanan.
b. Lambung otot (empedal)
c. Lambung kelenjar
Di dalam perut crustacea terdapat gigi-gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal. Selain gigi kalsium ini terdapat pula batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi mengeraskan eksoskleton setelah terjadi
Sistem pencernaan makanan
Alat pernapasan umumnya berupa insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuh.
Alat indra dan sistem saraf
Alat indra berupa sepasang mata majemuk (faset) bertangkai yang berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba berupa dua pasang antena. Sistem sarafnya berupa tangga tali. Pada sistem sarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan ganglion dan dari pasangan-pasangan ganglion keluar saraf yang menuju ke tepi.
Sistem reproduksi
Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang, dan bersilia.
Klasifikasi crustacea
Brachiopoda
Tubuh brachiopoda transparan (tembus cahaya). Ukuran tubuhnya 0,25 mm hingga 10 cm. Hewan ini bergerak dengan antenanya. Brachiopoda hidup sebagai zooplankton di laut dan di air tawar, contohnya Daphnia sp. Dan Aremia.
Ostracoda
Hewan ini umumnya berukuran sekitar 1 mm, tapi kisarannya mulai dari 0,2-0,3 mm. Hewan ini hidup sebagai zooplankton, tetapi sebagian besar hidup sebagai bentos yang melekat di dasar perairan. Alat geraknya berupa antena.
Copepoda
Copepoda mencakup ±4.500 spesies, hewan in ihidup sebagai parasit pada insang dan sirip ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar. Pada umunya copepoda tidak mempunyai mulut dan menyerap makanan langsung dari inangnya.
Malacostraca
Tubuh malacostraca padaa umumnya terdiri atas 14 segmen. Delapan segmen depan merupakan sefalotoraks, sedangkan enam segmen belakang membentuk abdomen. Malacostraca dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
Isopoda
Pada umumnya isopoda dapat menggulung seperti trenggiling. Kutu kayu amat merugikan manusia karena membuat lubang-lubang pada galangan kapal atau perahu.
Stomatopoda
Stomatopoda pada umumnya berwarna mencolok dan bentuk tubuhnya mirip dengan belalang sembah. Hewan ini mempunyai cangkang luar berupa karapas yang menyatu dengan dua segmen dada yang paing depan. Habitat hewan ini adalah di laut.
Decapoda
Disebut decapoda karena berkaki,decapoda yang telah dikenal ±8.500 jenis, termasuk udang,kepiting,dan rajungan.
Kelas Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.
Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki sayap pada segmen kedua dan ketiga.
Bagian abdomen insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.
Sistem organ dalam tubuh insecta
Sistem organ
Keterangan
Sistem pernapasan
Organ pernapasan berupa trakea berspikel yang terletak di kana-kiri pada tiap ruas. Sebagian larva bernapas dengan insang trakeal pada bagian perutnya.
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, dan anus (dubur). makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kalenjar.
Sistem saraf
Sistem sarafnya disebut tangga tali dengan alat penerima rangsangan berupa :
Mata faset (majemuk)
Antena
Alat pembuat suara (misalnya pada orthoptera dan hemiptera) dan alat pendengar.
Alat yang mengeluarkan sinar (kunang-kunang)
Sistem ekskresi
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malpighi.
Sistem reproduksi
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis. Parttenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya pada lebah ; sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya pada diptera. Dalam perkembangan menuju dewasa, insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertilisasinya internal, artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutubuku (lepismasaccharina).
Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahanwujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali.
Habitat Arthropoda
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di laut, peariran tawar, gurun pasir, dan padang rumput. Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensa, atau simbiotik. Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Siklus Hidup dan Peranan Myriapoda dan Crustacea
Myriapoda
Siklus hidup Myriapoda
Secara umum, kelas Myriapoda yaitu ordo Chilopoda dan Diplopoda memiliki tipe metamorfosis tidak sempurna. Umumnya diawali dengan telur berubah menjadi larva, kemudian mengalami molting (pergantian kulit) beberapa kali. Setelah molting maka jumlah segmen tubuh dan kaki akan bertambah dan akan menjadi dewasa.
Peranan Myriapoda
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi manusia, bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus. Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun. Proses penghancuran serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme, karena mikroorganisme justru menguraikan kotoran hewan-hewan.
Arachnida
Siklus hidup Crustacea
1). Fase embrio
Dari pembuahan sampai penetasan
2). Larva:
Terdiri dari stadium Nauplius, Zoea, Mysis, dan Post larva.
3). Fase Juvenil
Pada stadium awal ditandai oleh warna tubuh yangtransparan dengan pita coklat gelap pada bagian sentral.
4). Fase adolescent (udang muda)
Perbandingan ukuran tubuhnya mulai stabil.
5). Fase Subadult (menjelang dewasa)
Ditandai dengan adanya kematangan seksual. Pada udang jantan ditandai oleh adanya spermatozoa pada ampula terminalis dan pada udang betina ditandai oleh adanya spermatozoa dalam thelicumnya.
6). Fase Adult (dewasa)
Udang windu dewasa ditandai dengan kematangan ganod yang sempurna. Pada udang jantan mempunyai spermatozoa pada pasangan ampula terminalis dan pada udang betina mempunyai ovocystus yang telah berkembang di dalam ovariumnya.
Peranan Crustacea
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
Perspektif Islam Mengenai Filum Arthropoda
Q.S An-Nuur Ayat 45
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى أَرْبَعٍ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:
"Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan diatas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia hendaki. Sungguh, Allah maha kuasa atas segala sesuatu".
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas.
Jumlah anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya lebih dari 800.000 spesies.
Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies jenis lain yang dikenal hanya berdasarkan bfosil.
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi. Pada tiap segmen tubuh terseburt terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk bagian tubuh , yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentukrangka luar (eksoskeleton). Kesoskeleton tersusun dari kitin yang disekresikan oleh kulit.
Saran
Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu kita diharapkan tidak menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi untuk kepentingan sendiri.
Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan Arthropoda.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Tafsir. http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-nur-ayat-41-54.html (Diakses pada tanggal 22 September 2014 pukul 19.30 WIB)
Radiopoetro. 1983. Zoologi. Jakarta: Erlangga
RukmansariEka.2013.Arthropoda.http://ekarukmanasari.blogspot.com/2013/12/arthropoda.html (Diakses pada tanggal 22 September 2014 pukul 20.00 WIB)
Rusyana Adum. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta
Sutarno, N. dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Zoologi Inverebrata. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Sutara, Tj.&Sutarno, N. 1985. Zoologi. Bandung: Koperasi Setia Budi