BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Pendidikan Islam pada intinya adalah sebagai wahana pembentukan manusia yang bermoralitas tinggi. Di dalam ajaran Islam moral atau akhlak tidak dapat dipisahkan dari keiman keimanan. an. Keiman Keimanan an merupa merupakan kan pengak pengakuan uan hati. hati. Akhlak Akhlak adalah adalah pantul pantulan an iman iman yang yang berupa perilaku, ucapan, dan sikap atau dengan kata lain akhlak adalah amal saleh. Iman adal adalah ah makn maknaw awii (abs (abstra trak) k) sedan sedangk gkan an akhl akhlak ak adala adalah h bukt buktii keim keiman anan an dala dalam m bent bentuk uk perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan karena Allah semata. Berkaitan Berkaitan dengan dengan pernyataan pernyataan di atas bahwa akhlak akhlak tidak akan terpisah terpisah dari keimanan, keimanan, dalam al-Qur'an juga sering dijelaskan bahwa setelah ada pernyataan “orang-orang yang beriman,” maka langsung diikuti oleh “beramal saleh.” Dengan kata lain amal saleh sebag sebagai ai mani manife festa stasi si dari dari akhl akhlak ak meru merupa paka kan n perw perwuj ujud udan an dari dari keim keiman anan an seseo seseoran rang. g. Pemahaman moralitas dalam bahasa aslinya dikenal dengan dua istilah yaitu al-akhlaq alkarimah dan al-akhlaq al-mahmudah. Keduanya memiliki pemahaman yang sama yaitu akhlak yang terpuji dan mulia, semua perilaku baik, terpuji, dan mulia yang diridlai Allah. Satu masalah sosial/kemasyarakatan yang harus mendapat perhatian kita bersama dan perlu ditanggulangi dewasa ini ialah tentang kemerosotan akhlak atau dekadensi moral. Di sampi samping ng kema kemaju juan an tekn teknol olog ogii akib akibat at adan adanya ya era glob global alisa isasi si,, kita kita meli meliha hatt pula pula arus arus kemoro kemorosot sotan an akhlak akhlak yang yang semakin semakin meland melandaa di kalang kalangan an sebagia sebagian n pemuda pemuda-pe -pemud mudaa kita. kita. Dalam Dalam surat-s surat-sura uratt kabar kabar sering sering kali kali kita kita membac membacaa berita berita tentan tentang g perkel perkelahi ahian an pelajar pelajar,, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak anak-anak yang berusia berusia belasan tahun, meningkatn meningkatnya ya kasus-kasus kasus-kasus kehamilan dikalangan dikalangan remaja putrid dan lain sebagainya. Hal terseb tersebut ut adalah adalah merupa merupakan kan suatu suatu masala masalah h yang yang dihada dihadapi pi masyar masyaraka akatt yang yang kini kini semakin semakin marak, marak, Oleh kerena itu persoalan persoalan remaja seyogyanya seyogyanya mendapatkan mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya beratnya untuk untuk tercipt terciptany anyaa suatu suatu sistem sistem dalam dalam menang menanggul gulang angii kemero kemerosot sotan an akhlak akhlak dan moral moral dikalangan remaja. 1
1.2 Tuj Tujuan uan
a. Mengetahui Mengetahui Pengertian Pengertian dan dan perbeda perbedaan an dari dari akhlak, akhlak, etika, etika, dan moral moral b. Mengetahui kondisi akhlak remaja saat ini dan permasalahan yang ditimbulkan c. Dapat Dapat menent menentuka ukan n solusi solusi yang tepat tepat untuk untuk menangan menanganii permas permasalah alahan an akhlak akhlak,, etika, etika, dan moral remaja berdasar atas dalil naqli dan aqli
2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Etika
Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia etika berarti ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Sedangkan etika menurut filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Pada dasarnya,eti dasarnya,etika ka membahasa tentang tingkah laku manusia. Tujuan etika dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap waktu dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran manusia. Akan tetapi dalam usaha mencapai tujuan itu, etika mengalami kesulitan, karena pandangan masing-masing golongan dunia ini tentang baik dan buruk mempunyai mempunyai ukuran (kriteria) yang berlainan. Secara metodologi, metodologi, tidak setiap hal menilai menilai perbuatan perbuatan dapat dikatakan dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusi manusia. a. Akan Akan tetapi tetapi berbed berbedaa dengan dengan ilmu-i ilmu-ilmu lmu lain lain yang yang meneli meneliti ti juga juga tingka tingkah h laku laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif, yaitu melihat perbuatan manusia dari sudut baik dan buruk . Etika Etika terbag terbagii menjad menjadii tiga tiga bagian bagian utama: utama: meta-etika (studi (studi konsep konsep etika) etika),, etika normatif (studi normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika). Adapun Jenis-jenis Etika adalah sebagai berikut: 1. Etika tika Fil Filo osofi sofiss Etika filosofis secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.
3 Ada dua sifat etika, yaitu: a. Non-empiris Non-empiris Filsafat Filsafat digolon digolongkan gkan sebagai sebagai ilmu ilmu non-empiri non-empiris. s. Ilmu empiris empiris adalah adalah ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demi demiki kian an,, filsaf filsafat at beru berusah sahaa melam melampa paui ui yang yang kong kongkr kret et deng dengan an seola seolahh-ol olah ah menanyakan apa di balik gejala-gejala kongkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan. b. Praktis Cabang-cabang filsafat fils afat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. a da”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Etika tidak bersifat teknis melainkan melainkan reflektif, reflektif, dimana etika hanya hanya menganalisis menganalisis tema-tema pokok pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dsb, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. 2. Etika tika Teo Teolo logi giss Terdapat dua hal-hal yang berkait dengan etika teologis. Pertama, etika teologis bukan hanya milik agama tertentu, melainkan setiap agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing. Kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena itu banyak banyak unsur-unsu unsur-unsurr di dalamnya yang terdapat dalam etika secara umum, umum, dan dapat dimengerti setelah memahami etika secara umum. Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis. Definisi tersebut menjadi kriteria pembeda antara etika filosofis dan etika teologis. Setiap Setiap agama agama dapat dapat memili memiliki ki etika etika teolog teologisny isnyaa yang yang unik unik berdasa berdasarka rkan n apa yang yang diyakini diyakini dan menjadi menjadi sistem nilai-nilai nilai-nilai yang dianutnya. dianutnya. Dalam hal ini, antara agama yang satu dengan yang lain dapat memiliki perbedaan di dalam merumuskan etika teologisnya.
4 2.2 Moral
Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, moral diartikan sebagai susila. Moral adalah hal-hal yang sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar. Moral (Bahasa (Bahasa Latin Moralitas) Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral moral manusi manusiaa tidak tidak bisa bisa melaku melakukan kan proses proses sosialisasi sosialisasi.. Moral Moral adalah adalah nilai nilai ke-abso ke-absolut lutan an dala dalam m kehi kehidu dupa pan n berm bermasy asyara araka katt secar secaraa utuh utuh.. Peni Penilai laian an terh terhad adap ap mora morall diuk diukur ur dari dari kebudayaan kebudayaan masyarakat masyarakat setempat.Mo setempat.Moral ral adalah perbuatan/ti perbuatan/tingka ngkah h laku/ucapan laku/ucapan seseorang seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masy masyar arak akat atny nya, a, maka maka oran orang g itu itu dini dinila laii memp mempun unya yaii mora morall yang yang baik baik,, begi begitu tu juga juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
2.3 Akhlak
Secara lingui linguistik stik atau atau bahasa, bahasa, akhlak akhlak
berasal dari dari bahasa bahasa arab yakni yakni khuluqun khuluqun
yang menurut menurut loghat loghat diartikan: diartikan: budi pekerti, pekerti, perangai, perangai, Kalimat Kalimat
tersebut tersebut
mengandun mengandung g
tingkah tingkah
laku
atau
tabiat. tabiat.
segi-segi segi-segi persesuaian persesuaian dengan perkataan perkataan khalakun khalakun yang
berarti kejadian, serta erat hubungan dengan khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang
berarti diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk dan antara makhluk dengan makhluk. Menurut Al Ghazali akhlak adalah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang yang menjadikan ia dengan mudah tanpa banyak pertimbangan lagi. Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hari.
5 Defenisi akhlak secara substansi tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu : 1. Perbuat Perbuatan an akhlak akhlak adalah adalah perbuat perbuatan an yang telah tertanam tertanam dalam dalam jiwa jiwa seseora seseorang, ng, sehingg sehinggaa telah menjadi kepribadiannya. 2. Perbuatan Perbuatan akhlak akhlak adalah adalah perbuatan perbuatan yang dilaku dilakukan kan dengan dengan mudah mudah dan tanpa tanpa pemikiran. pemikiran. Ini berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur, atau gila. 3. Perb Perbua uata tan n akhl akhlak ak adal adalah ah perb erbuata uatan n yang ang timb timbul ul dari ari dala dalam m diri iri oran rang yang yang menger mengerjak jakann annya, ya, tanpa tanpa ada paksaan paksaan atau tekana tekanan n dari dari luar. luar. Perbua Perbuatan tan akhlak akhlak adalah adalah perbutan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan. Bahwa ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan manusia yang dapat dinilai baik atau buruk. 4. Perbuat Perbuatan an akhlak akhlak adalah adalah perbua perbuatan tan yang dilaku dilakukan kan dengan dengan sesungg sesungguny unya, a, bukan bukan mainmainmain atau karena bersandiwara 5. Sejalan dengan dengan ciri yang yang keempat, keempat, perbuatan perbuatan akhlak akhlak (khususnya (khususnya akhlak akhlak yang yang baik) adalah adalah perbuatan yang dilakukan karena keikhlasan semata-mata karena Allah, bukan karena dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian. Secara garis besar, akhlak dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu akhlak baik (akhlak al-kari al-karimah mah)) dan akhlak akhlak yang yang buruk buruk (akhla (akhlak k madzmu madzmumah mah). ). Yang Yang termasu termasuk k akhlak akhlak baik baik misalnya seperti berbuat adil, jujur, sabar, pemaaf, dermawan, amanah, dan lain sebagainya. Sedangkan, yang termasuk akhlak buruk adalah seperti berbuat dhalim, berdusta, pemarah, pendendam, kikir, curang, dan lain sebagainya. sebagainya.
Akhl Akhlak ak adal adalah ah hal hal yang yang terp terpen enti ting ng dala dalam m kehi kehidu dupa pan n manu manusi siaa kare karena na akhl akhlak ak mencak mencakup up segala segala penger pengertia tian n tingka tingkah h laku, laku, tabiat tabiat,, perang perangai, ai, karakt karakter er manusi manusiaa yang yang baik baik maupun maupun yang yang buruk buruk dalam dalam hubung hubungann annya ya dengan dengan Khaliq Khaliq atau atau dengan dengan sesama sesama rnakhl rnakhluk. uk. Rasulu Rasulullah llah saw bersabd bersabda: a: " Sesung Sesungguh guhnya nya hamba hamba yang yang paling paling dicint dicintai ai Allah Allah ialah ialah yang yang paling baik akhlaknya". Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi majid af'ala, yuf'ilu if'alan yang berarti al-sajiyah (perangai), at-thobi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama).
6 Namun akar kata akhlak dari akhlaqa sebagai mana tersebut diatas tampaknya kurang pas, sebab isim masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak, tetapi ikhlak. Berkenaan dengan ini, maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara linguistic, akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya. Induk atau prinsip dari budi pekerti atau akhlak ada empat : 1. Kebi Kebijak jakan an (al-h (al-hik ikma mah) h) Kebijakan adalah perilaku jiwa yang dapat menemukan kebenaran dari yang salah dalam semua perbuatan yang dikerjakan. 2. Kebera eranian Kebe Kebera rani nian an adal adalah ah keku kekuat atan an sifa sifatt amar amarah ah yang yang tund tunduk uk kepa kepada da akal akal dala dalam m menjalankannya. 3. Menjaga Di Diri Menjaga Diri adalah mendidik kekuatan syahwat dengan pendidikan akal dan syara’ 4. Keadilan Keadilan adalah perilaku jiwa yang dapat mengatur sifat amarah dan syahwat dan dapat mengarahkannya kepada yang dikehendaki hikmah dan dapat menggunakannya menurut kebutuhan.
Barang siapa dapat melaksanakan empat prinsip ini, maka akan keluarlah akhlak yang baik seluruhnya. Akhlak islam bagaikan garam yang dibutuhkan bagi tiap macam makanan,
maka ia dibutuhkan untuk penenang hati dalam setiap lapisan masyarakat umat manusia sepanjang zaman.
Dalil-dalil yang berhubungan dengan akhlak, moral, dan etika Firman Allah swt:
7 Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imran: 190)
Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat maruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS. An-nisa: 114)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al Anfal:2)
8 Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabbnya dan ampunan serta rezki (nimat) yang mulia. (QS. Al Anfal:4)
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mumin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At Taubah: 111)
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu, (QS. Yasin: 60)
9 Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (QS. Sad: 46)
Sabda Rasulullah:
‘Sesungguhnya aku Muhammad s.a.w. tidak diutus melainkan untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.’
‘Ketahuilah kamu di dalam badan manusia terdapat segumpal darah. Apabila baik maka baiklah keseluruhan segala perbuatannya dan apabila buruk maka buruklah buruklah keseluruhan tingkah lakunya. Ketahuilah kamu bahawa ia adalah hati’
‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa paras kamu dan tidak kepada tubuh badan kamu, dan sesungguhnya Allah tetap melihat kepada hati kamu dan segala amalan kamu yang berlandaskan keikhlasan hati.’
‘Seseorang itu tidak beriman sehinggalah dia mengasihi terhadap saudaranya seperti mana dia kasih terhadap dirinya sendiri’ (Riwayat Bukhari dan Muslim)
‘Sesunggubnya amalan yang sangat dicintai Allah selepas melakukan ibadat fardhu oleh hambanya ialah mengembirakan hati saudaranya sesama Islam’ (Riwayat Baihaqi)
10 BAB III PEMBAHASAN
Apabila kita menelusuri lebih mendalam, maka kita dapat menemukan secara jelas persamaan dan perbedaan etika dan akhlak. Persamaan diantara keduanya adalah terletak pada objek yang akan dikaji, dimana kedua-duanya sama-sama membahas tentang baik buruknya tingkah laku dan perbuatan manusia. Sedangkan perbedaannya sumber norma, dimana akhlak mempunyai basis atau landasan kepada norma agama yang bersumber dari hadist dan al-Quran. Tujuan etika dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap waktu dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran manusia. Akan tetapi dalam usaha mencapai tujuan itu, etika mengalami kesulitan, karena pandangan masing-masing golongan dunia ini tentang baik dan buruk mempunyai mempunyai ukuran (kriteria) yang berlainan. Para Para ahli ahli dapat dapat segera segera menget mengetahu ahuii bahwa bahwa etika etika berhub berhubung ungan an dengan dengan empat empat hal sebagai sebagai berikut. berikut. Pertama, Pertama, dilihat dilihat dari segi objek pembahasanny pembahasannya, a, etika berupaya membahas membahas perbutaan yang dilakukan oleh manusia. Kedua, dilihat dari segi sumbernya, s umbernya, etika bersumber pada akal pikiran dan filsafat. Sebagai hasil pemikiran maka etika tidak bersifat mutla, absolut absolut dan tidak pula universal. universal. Ketiga, Ketiga, dilihat dilihat dari segi fungsinya, fungsinya, etika berfungsi berfungsi sebagai
penilai, penentu dan penetap terhadap suatu perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, terhina dsb. Dan keempat, dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif yakni dapat berubah-rubah sesuai tuntutan zaman. Dengan ciri-ciri yang demikian itu, maka etika etika lebih lebih merupa merupakan kan ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan upaya upaya menent menentuka ukan n perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia. Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar.
11 Antara etika dan moral memang memiliki kesamaan. Namun, ada pula berbedaannya, yakni yakni etika etika lebih lebih banyak banyak bersif bersifat at teori, teori, sedang sedangkan kan moral moral lebih lebih banyak banyak bersifa bersifatt prakti praktis. s. Menurut pandangan ahli filsafat, etika memandang tingkah laku perbuatan manusia secara univ univers ersal al (umu (umum) m),, seda sedang ngka kan n mora morall secara secara loka lokal. l. Moral Moral meny menyat atak akan an ukur ukuran an,, etik etikaa menjelaskan ukuran itu. Namun demikian, dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbutan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam pembicaran moral tolak tolak ukur ukur yang yang digu diguna naka kan n adal adalah ah norm norma-n a-nor orma ma yang yang tumb tumbuh uh dan dan berk berkem emba bang ng dan dan berlangsung di masyarakat. Dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan moral tolak ukurnya yang digunakan adalah norma-n norma-norm ormaa yang yang tumbuh tumbuh dan berkem berkemban bang g dan berlan berlangsu gsung ng di masyarak masyarakat. at. Dengan Dengan demikian etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan berada dalam konsep-konsep, sedangkan etika berada dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang di masyarakat. Etik Etikaa dan dan moral moral sama sama artin artinya ya tetap tetapii dalam dalam pema pemaka kaia ian n sehar sehari-h i-hari ari ada ada sedik sedikit it perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang ada.
Namun, etika, e tika, moral, susila dan akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan. Uraian tersebut di atas menunjukkan dengan jelas bahwa etika, moral dan susila berasala dari produk rasio dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal dari wahyu, yakni ketentuan yang berdasarkan petunjuk Al-Qur'an dan Hadis. Dengan kata lain jika etika, moral dan susila berasal dari manusia sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.
3.1 Pendidika Pendidikan n Akhlak Akhlak
Untuk mendidik seseorang supaya berakhlak yang baik banyak caranya. Diantaranya seperti dibawah ini :
12 1. Mengisi Mengisi akal akal dan dan pikiran pikiran dengan dengan ilmu ilmu pengetahua pengetahuan n Akal pikiran seseorang seseorang besar sekali pengaruhny pengaruhnyaa dalam kehidupannya. kehidupannya. Akal pikiran pikiran yang sempit dan tentu akan menjadikannya menempuh jalan yang sesat. Sebaliknya akal pikiran yang sehat berisi ilmu pengetahuan menjadi obor menerangi menerangi jalan hidupnya. Firman Firman Allah Allah SWT menega menegaska skan n bahwa bahwa orangorang-ora orang ng yang yang durhak durhakaa masuk masuk neraka neraka karena sempit akal pikirannya, tidak memahami ayat-ayat tuhan. Surat Al-Mulk ayat 10 :
Dan mereka berkata “Sekiranya kami mendengarkan atau memikitkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. Umat Islam dahulunya mendahului bangsa-bangsa lain karena mereka berbudi pekerti tinggi berakhlak mulia. Mereka berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’anul Karim dan hadist-hadist Nabi. Dari kedua pendapat itu dapatlah diambil kesimpulan bahwa yang dikatakan akhlak ialah: perbuatan, tindak tanduk seseorang yang dilakukannya dengan mudah tanpa banyak pertimbangan, dengan lancer mereka merasa sulit ia lakukan.
2. Bergau Bergaull dengan dengan orangorang-ora orang ng yang yang baik baik
Manusia suka meniru orang lain, ia mencontoh pakaian, perhiasan, dan gaya hidup masyarakat disekitarnya. Ia juga meniru dan mengikuti tingkah laku teman sejawatnya. Begitu yang biasa terjadi dalam masyarakat. Bergaul dengan orang berani menjadikan seseorang berani pula. Banyak orang pintar dan anak yang cerdas karena ia suka berteman dengan orang-orang yang cerdas, tekun belajar. Teman yang suci hatinya. Nur iman menerangi jiwanya. Amal perbuatannya baik menjadi wataknya. Pergaulan Pergaulan menjadikan menjadikan anak-anak didik hampir serupa tingkah lakunya. lakunya. Mungkin Mungkin semua menjadi baik atau sebaliknya. sebaliknya. Begitulah Begitulah menularnya menularnya sifat buruk atau baik. Sabda Rasulullah Rasulullah artinya: artinya: “Sifat “Sifat seseora seseoranga nga sama sama dengan dengan orang orang yang yang disuka disukainy inya a (teman (teman sepergaulannya)”.
13 3. Meni Mening ngga galk lkan an Sifat Sifat Pem Pemal alas as Pemalas akan terbiasa duduk-duduk berpangku tangan tanpa amal, merusak kesehatan. Sebaiknya orang bekerja dengan giat, berjuang dengan ulet untuk mencapai cita-citanya, sehingga tidak ada waktunya yang terbuang percuma. Ia dapta memilih apa yang sesuai dengan wataknya. Dengan bekerja keras orang akan terhindar dari segala perebuatan jahat. Ia akan menjadi orang baik, berguna kepada agama, bangsa dan negaranya.
4. Meru Meruba bah h Keb Kebias iasaan aan Buru Buruk k Sesuatu perbuatan yang telah dilakukan seringkali ia akan menjadi tabiat susah merubahnya. Tabiat atau kebiasaan jahat bias menjadi darah daging yang sulit sekali memisahkannya. Untuk meninggalkan sifat-sifat yang buruk memerlukan kemauan keras, tekad yang membaja, serta kesadaran yang mendalam. Jika memang ada kemauan tentu ada jalan, where there is a will there is away. Diantara cara-cara yanbbg dapat dilakukan untuk merubah tabiat buruk itu ialah: a. Kemaua Kemauan n yang yang keras keras memb membaja aja untu untuk k merub merubah ah b. Jangan sekali-kali meninggalkan perbuatan baik yang baru dicoba sebagai ganti dan tingkah laku jahat yang baru ditinggalkan
c. Hendaklah Hendaklah merubah merubah dan dan meningga meninggalkan lkan kebiasaan kebiasaan jahat jahat yang yang sudah pernah dilakukan dilakukan secepat mungkin sebagai realisasi dari tekadnya.
5. Membiasakan Membiasakan membaca membaca sejarah sejarah (otobiog (otobiografi) rafi) orang-o orang-orang rang ternama ternama Memb Membaca aca sejar sejarah ah oran orangg-or oran ang g besar besar memb memberi erika kan n suat suatu u insp inspira irasi si dala dalam m jiwa jiwa.. Akhirnya akan timbul cita-cita dan keinginan untuk meniru dan meneladani. Sejarah rasul-rasul banyak disebutkan dalam Al-Qur’anul Karim. Nabi Ibrahim, Musa, Isa, dan Nabi besar Muhammad SAW. Semua itu akan member kesan dan pelajaran yang dapat merubah tingkah laku seseorang.
14 3.2 Akhlak Akhlak Mulia Dalam Kehidup Kehidupan an
1. Amanah Amanah ialah memberikan berita menurut yang sebenarnya. Tidak melebihi tidak pula mengurangi. Memberi berita itu tidak saja dengan mulut dan perkataan. Amanah sifat yang terpuji, menjadi hiasan diri. Menambah terhormat dan tinggi martabat. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang amanah. Firman Allah SWT : “Supay “Supaya a Allah Allah member memberika ikan n balasa balasan n kepada kepada orangorang-ora orang ng yang yang benar benar itu Karen Karena a kebena kebenaran rannya nya,, dan menyiks menyiksa a orang orang munafi munafikk jika jika dikehe dikehenda ndaki-N ki-Nya, ya, atau atau meneri menerima ma Taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Sabda Rasulullah memuji orang-orang yang lurus benar : “Hendaklah kamu berlaku lurus benar. Lurus dan benar membawa kebaikan. Kebaikan membawa kamu ke syurga. Diriwayatkan Diriwayatkan oleh Bukhari Bukhari dan Muslim diriwayatka diriwayatkan n bahwasanya bahwasanya rasulullah berkata kepada Abu Bakar : “Hendakla “Hendaklah h benar benar pembicaraa pembicaraanmu, nmu, tetapi janjimu. janjimu. Peliharala Peliharalah h amanah (kepercayaan dan tanggung jawab) yang diberikan kepadamu. Itulah amanah dari nabi-nabi.
2. Ikhlas Ikhlas ialah berbuat dan beramal dari motifasi yang tulus ikhlas, dari hati sanubari
karena Allah semata. Tidak mengharapkan punjian dan penghargaan terjauh dari mencari nama nama dan pengho penghorma rmatan tan.. Amal Amal perbua perbuatan tan yang yang semata-m semata-mata ata karena karena Allah Allah mencap mencapai ai kebahagiaan dunia akhirat. Allah SWT orang-orang yang ikhlas dengan firmannya yang artinya : “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seseorang penolongpun bagi mereka”. Sabda Rasulullah Rasulullah : “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali amal yang ikhlas mengharapkan pahala dari Allah”. Banyak orang yang berjuang menemui kegagalan, karena tidak ada keikhlasan. Ikhlas menjadi roh dari amal perbuatan. Ikhlas dasar keberhasilan dan keselamatan.
15 3. Berani Berani merupakan suatu sifat yang menjadikan seorang berani menghadapi kesulitan atau bahaya di saat diperlukan berbuat demikian. Setelah pertimbangan dengan mantap dan putusan sudah ditetapkan orang harus bertekad bulat menjalankannya. Itulah yang disebut azimah. Azimah (tekad bulat) tentu saja sesudah segala pertimbangan dan perhitungan buruk baik, untung rugi, berapa pengorbanan dan sampai dimana kemenangan yang akan diperoleh.
4. Keperc ercayaan Kepercayaan adalah menjaga tanggung jawab dan menunaikannya dengan baik menurut semestinya. Orang yang menunaikan amanah disebut “Al-amin” yang dipercaya. Amanah merupakan sifat nabi-nabi dan rasul-rasul. Amanah mencakup : 1. Amanah Amanah dalam menjaga menjaga harta harta benda benda yang ada hubungan hubungannya nya dengnan dengnan hak hak orang lain 2. Menjaga Menjaga dan tidak tidak memboco membocorkan rkan rahasia rahasia yang yang membahay membahayakan akan teman teman sejawat sejawat 3. Menuna Menunaika ikan n tuga tugass deng dengan an jujur jujur 4. Jujur dan dan berkata benar benar walaupun walaupun dalam dalam hal-hal yang yang mungkin mungkin tidak tidak diketahui diketahui orang orang 5. Sederhana
5. Sederhana Sederhana ialah seimbang. Seimbang antara antara bakhil denga royal. Seimbang antara antara penaku penakutt dan pember pemberani ani.. Seimba Seimbang ng antara antara hidup hidup bermew bermewahah-mew mewah ah dan hidup hidup melarat. Seimbang dalam berpakaian. Tidak terlalu hebat dan tidak pula sangat sederhana.
6. Sabar Sabar ialah ketetapan hati dan kemantapan jiwa menghadapi kesulitan-kesulitan. Tidak resah gelisah di kala ditimpa musibah. Dengan lapang dada pikiran tenang dan iman yang tidak bergoncang dihadapi kesulitan yang menimpa. Dicari jalan keluar dari kesulitan kesulitan itu dengan bijaksana. bijaksana. Iman tidak hilang, pikiran tetap tenang, tenang, pedoman pedoman agama tetap dipegang. Dengan sifat sabar seperti itu kesulitan dapat diatasi.
16 7. Meme Memeli liha hara ra lida lidah h Memelihara lidah ialah mengikuti sopan santun dank ode etik pergaulan. Memilih kata-kata yang berguna, mengucapkannya dengan bijaksana, suara yang lunak lembut deng dengan an waja wajah h yang yang simp simpati atik k meni menimb mbul ulka kan n rasa rasa persa persaud udara araan an dan dan meng mengua uatk tkan an perhubungan antar sesama manusia.
8. Rend endah Hati Rendah hati suatu sifat yang menjadikan mukmin bergaul sopan santun, simpatik, Tidak sombong, tidak merasa lebih dari orang lain. Sifat rendah hati menimbulkan rasa persaudaraan, kasih mengasihi antar satu dengan yang lain. Suatu sifat yang timbul dari hati yang bersih tidak bernoda. Rendah hati sifat nabi-nabi dan rasul-rasul, sifat sahabat-sahabat dan orang-orang yang saleh. Allah s.w.t menyuruh Muhammad bersikap dengan rendah hati, lunak lembut bermuka manis dan simpatik kepada pengikut-pengikutnya. pengikut-pengikutnya.
9. Adil Adil berarti selalu menjalankan kebenaran dalam segala tindakan. Tidak keluar dari
garis kebenaran itu sedikit juga. Tidak aniaya atau condong untuk melakukan keaniayaan karena salah satu tujuan. Adil dapat dibagi dua bagian : 1. Adil Adil kep kepad adaa dir dirii send sendiri iri Ialah Ialah member memberika ikan n setiap setiap yang yang berhak berhak hakny haknya. a. Tidak Tidak boleh boleh memiha memihak k dan berat berat sebelah. Memihak dan berat sebelah disebabkan beberapa factor. Diantaranya: -
Kasih sayang
-
Ada Ada keu keunt ntun unga gan n yan yang g dih dihar arap apka kan n
-
Ada juga juga karena karena terpe terpenga ngaruh ruh oleh oleh : kecan kecantik tikan, an, pand pandai ai bicara, bicara, dan dan meray merayu u
2. Kead Keadil ilan an dal dalam am masy masyara araka katt
17
10. 10. Maaf Maaf Maaf berarti tidak membalas waktu ada kesempatan. Tidak memusuhi teman sejawat yang yang ebrl ebrlak aku u tida tidak k waja wajarr kepa kepada da kita kita.. Maaf Maaf meng menghi hila lang ngka kan n pers persel elis isih ihan an,, dan dan menghabiskan pertengkaran. Sekiranya tidak ada maaf bagimu sebagaimana yang telah menjadi buah mulut orang, niscaya akan putuslah hubungan satu dengan yang lain.
3.3 Kondisi akhlak remaja saat saat ini dan permasalahan permasalahan yang ditimbulkan
Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai penurunan akhlak masyarakat yang didapat dari berbagai masyarakat. •
15-20 15-20 persen persen dari dari remaja remaja usia usia sekola sekolah h di Indone Indonesia sia sudah sudah melaku melakukan kan hubung hubungan an seksual di luar nikah
•
15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya
•
hingga Juni 2009 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV positif di Indonesia, dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun
•
Diperkirakan terdapat sekitar 270.000 pekerja seks perempuan yang ada di Indonesia, di mana lebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun atau kurang, dan 30 persen berusia 15 tahun atau kurang
•
setia setiap p tahun tahun ada ada sekit sekitar ar 2,3 2,3 juta juta kasu kasuss abor aborsi si di Indo Indone nesia sia di mana mana 20 perse persen n diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja
•
Berdasarkan data kepolisian, setiap tahun penggunaan narkoba selalu naik. Korban paling banyak berasal dari kelompok remaja, sekitar 14 ribu orang atau 19% dari keseluruhan pengguna.
•
jumlah kasus kriminal yang dilakukan anak-anak dan remaja r emaja tercatat 1.150 sementara pada 2008 hanya 713 kasus. Ini berarti ada peningkatan 437 kasus. Jenis kasus kejahatan itu antara lain pencurian, narkoba, pembunuhan dan pemerkosaan.
•
Seja Sejak k Janua Januari ri hing hingga ga Okto Oktobe berr 2009 2009,, Krim Krimin inali alita tass yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh rema remaja ja mening meningkat kat 35% diband dibanding ingkan kan tahun tahun sebelu sebelumny mnya, a, Pelaku Pelakunya nya rata-rat rata-rataa berusi berusiaa 13 hingga 17 tahun.
18
Kemorosotan akhlak di atas disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: •
Salah pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan untuk melakukan hal yang tidak baik.
•
Orang tua yang kurang perhatian, apabila orang tua kuran memperhatikan anaknya, bisa-bisa anaknya merasa tidak nyaman berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa menyebabkan remaja terkena pergaulan bebas.
•
Ingin mengikuti trend, bsia saja awalmya para remaja merokok adalah ingin terlihat keren, padahal hal itu sama sekali tidak benar. Lalu kalu sudah mencoba merokok dia juga akan mencoba hal-hal yang lainnya seperti narkoba dan seks seks bebas.
•
Himpitan ekonomi yang membuat para remaja stress dan butuh tempat pelarian.
•
Kurangnya pendidikan Agama dan moral.
Faktor-fakto Faktor-faktorr di atas sebagian sebagian besar dipengaruhi dipengaruhi oleh perkembanga perkembangan n teknologi. teknologi. Dengan berkembang pesatnya teknologi pada zaman sekarang ini, arus informasi menjadi lebih transpa transparan. ran. Kemamp Kemampuan uan masyar masyaraka akatt yang yang tidak tidak dapat dapat menyar menyaring ing inform informasi asi ini dapat dapat
mengganggu akhlak. Untuk mengatasi masalah ini, penulis memeberikan beberapa solusi berdasarkan dalil naqli dan akli sebagai berikut. •
Untuk meghindari meghindari salah pergaulan, pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak.
•
Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak.
•
Memper Memperlua luass wawasan wawasan dan penget pengetahu ahuan an akan akan sangat sangat bergun bergunaa untuk untuk menyar menyaring ing pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Dewasa ini, orangorang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Pada Padaha hall jika jika dili diliha hatt dari dari sisi sisi keseh kesehat atan an,, mero meroko kok k dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n bany banyak ak penyakit, baik pada perokok aktif a ktif maupun pasif. pasif . Sehingga kebiasaan kebiasa an ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.
•
Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh.
19
BAB IV KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Perb Perbed edaa aaan an anta antara ra akhl akhlak ak,, mora moral, l, dan dan etik etikaa adal adalah ah terl terlet etak ak pada pada sumb sumber er yang yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Pada etika, penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu adalah al-Qur'an dan al-hadis. 2. Ketiga Ketiga hal tersebut tersebut (etika, (etika, moral moral dan akhlak) akhlak) merupaka merupakan n hal yang yang paling paling penting penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W. 3. Berdas Berdasark arkan an fakta yang ada, dapat dilihat dilihat bahwa bahwa terjad terjadii kemero kemerosot sotan an nilai akhlak, akhlak, seperti tingkat kriminalitas yang tinggi, tingkat aborsi yang tinggi, dan lain-lain. Jika
hal-ha hal-hall seperti seperti ini tidak tidak diperb diperbaik aiki, i, hal ini akan akan menyeb menyebabk abkan an rusakn rusaknya ya generas generasii masyarakat di masa yang akan datang. Sehingga tidak mungkin zaman akan berganti lagi seperti zaman jahiliyah dahulu. 4. Untuk mencega mencegah h dan atau memperb memperbaiki aiki kemoroso kemorosotan tan akhlak akhlak ini, ada berbag berbagai ai macam solusi solusi yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan sepert sepertii yang yang telah telah disebu disebutka tkan n di atas. atas. Namun Namun pada pada dasarnya, semua solusi tersebut mengarah pada pemahaman dan pengamalan yang sebenarnya pada ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits.
20
DAFTAR PUSTAKA
Modul, “Pendidikan Agama Islam”, Politeknik Negeri Sriwijaya. 2012 http://wizanies.blogspot.com/2007/08/akhlak-etika-moral.html http://grms.multiply.com/journal/item/26 http://dewon.wordpress.com/2007/11/03/kategori-19/
21