VULNUS ICTUM
A. Defi Defini nisi si Vulnus atau luka adalah keadaan hilangnya atau terputusnya
kontinuitas jaringan (Mansjoer, 2001). Luka adalah rusaknya kontinuitas atau kesatuan jaringan tubuh yang biasanya disertai dengan kehilangan substansi jaringan.Menurut (Potter & Parry, Parry, 200) luka adalah rusaknya struktur dan !ungsi anato"is nor"al akibat proses patologis yang berasal dari internal "aupun eksternal dan "engenai organ tertentu. Luka tusuk "erupakan bagian dari trau"a taja" yang "ana luka tusuk "asuk ke dala" jaringan tubuh dengan luka sayatan yang sering sangat ke#il pada kulit ,"isalnya luka tusuk pisau. Menusuk dan arah tusukan ($rie! Mansjoer, 2000) Vulnus %#tu" (pun#tu") adalah luka ke#il dengan dasar yang sukar dilihat. isebabkan oleh tertususuk paku atau benda yang run#ing, lukanya ke#il, dasar sukar dilihat, tetapi pada luka ini ku"an tetanus ga"pang "asuk. Penyebab adalah benda run#ing taja" atau sesuatu yang "asuk ke dala" kulit, "erupakan luka terbuka dari luar ta"pak ke#il tapi didala" "ungkin rusak berat, jika yang "engenai abdo"en'thora disebut ulnus penetrosu" (luka te"bus). B. Etio tiolog logi Menurut $rie! Mansjoer (2000), luka tusuk dapat disebabkan oleh * a. +enda +enda taja" taja" dengan dengan arah arah luru luruss pada pada kuli kulitt b. uatu gerakan akti! "aju yang #epat atau dorongan pada tubuh den gan
suatu alat yang ujung nya panjang +erat ringannya luka tusuk tergantung dari dua !aktor yaitu * a. Loka Lokasi si ana anato to" "i inju injury ry b. -ekuatan tusukan, perlu diperti"bangkan panjangnya benda yang digunakan (-/%, 1).
C. Patofisiologi Vulnus pun#tu" terjadi akibat penusukan benda taja",sehingga
"enyebabkan #ontuiniutas jaaringan terputus. Pada u"u"ya respon tubuh terhadap trau"a akan terjadi proses peradangan atau in!la"asi. ala" hal ini ada peluang besar terjadinya in!eksi hebat. Proses yang terjadi se#ara ala"iah bila terjadi luka dibagi "enjadi !ase * a. Fase inflamsi atau “ lagphase berlangsung sa"pai hari. $kibat luka terjadi pendarahan, ikut keluar sel3sel tro"bosit radang. 4ro"bosit "engeluarkan prosig lali", tro"bosa", bahan ki"ia tertentu dan asa" a"oini tertentu yang "e"pengaruhi pe"bekuan darah, "engatur tonus dinding pe"buluh darah dan khe"otaksis terhadap leukosit. 4erjadi Vasekontriksi dan proses penghentian pendarahan. el radang keluar dari pe"buluh darah se#ara diapedisis dan "enuju dareh luka se#ara khe"otaksis. el "ast "engeluarkan serotonin dan hista"ine yang "enunggalkan peruseabilitas kapiler, terjadi eksudasi #airan ede"a. engan de"ikian ti"bul tanda3tanda radang leukosit, li"!osit dan "onosit "enghan#urkan dan "enahan kotoran dan ku"an. b. Fase proferasi atau !ase !ibri!lasi. berlangsung dari hari ke 53 "inggu. 4ersi!at oleh proses pre!orasi dan pe"bentukan !ibrosa yang berasal dari sel3sel "asenki". erat3serat baru dibentuk, diatur, "engkerut yang tidak perlu dihan#urkan dengan de"ikian luka "engkerut'"enge#il. Pada !ase ini luka diisi oleh sel radang, !ibrolas, serat3serat kolagen, kapiler3kapiler baru yang "e"bentuk jaringan ke"erahan dengan per"ukaan tidak rata, disebut jaringan granulasi. 6pitel sel basal ditepi luka lepas dari da sarnya dan pindah "enututpi dasar luka. Proses "igrasi epitel hanya berjalan keper"ukaan yang rata dan lebih rendah, tak dapat naik, pe"bentukan jaringan granulasi berhenti setelah seluruh per"ukaan tertutup epitel dan "ulailah proses pende7asaan penye"buhan luka.
#. Fase “ remodeling !ase ini dapat berlangsung berbulan3bulan. ikatakan berahir bila tanda3tanda radang sudah hilang. Parut dan sekitarnya ber7arna pu#at, tipis, le"as, tidak ada rasa sakit "aupun gatal. D. Manifestasi Klinis $pabila seseorang terkena luka "aka dapat terjadi gejala sete"pat
(lokal) dan gejala u"u" ("engenai seluruh tubuh) ($rie! Mansjoer, 2000). a. 8ejala Lokal * 1) 9yeri terjadi karena kerusakan ujung3ujung sara! sensoris. %ntensitas atau derajat rasa nyeri berbeda3beda tergantung pada berat'luas kerusakan ujung3ujung sara! dan lokasi luka 2) Perdarahan, hebatnya perdarahan tergantung pada lokasi luka, jenis pembuluh darah yang rusak . ) iastase yaitu luka yang "enganga atau tepinya saling "elebar :) 8anguan !ungsi, !ungdi anggota badan akan terganggu baik oleh karena rasa nyeri atau kerusakan tendon. b. 8ejala u"u" * 8ejala'tanda u"u" pada perlukaan dapat terjadi akibat penyulit'ko"plikasi yang terjadi seperti syok akibat nyeri dan atau perdarahan yang hebat. E. Pemeriksaan Diagnostik Pe"eriksaan laboratoriu" yang diperlukan teruta"a jenis tes darah
lengkap untuk "engetahui terjadinya in!eksi. Pe"erksaan ;3ray jika terdapat !raktur atau di#urigai terdapat benda asing (-artika, 2011)
endotheliu" pe"buluh darah. 8$ Penurunan Pa=2'peningkatan Pa>o2 "ungkin terjadi pada retensi karbon "onoksida. $sidosis dapat terjadi sehubungan dengan penurunana ginjal dan kehilangan "ekanis"e ko"pensasi pernapasan.
•
6lektrolit seru" -aliu" dapat "eningkat pada a7al sehubungan dengan #idera jaringan'kerusakan M dan penurunan !ungsi ginjal, hipokale"i dapat
•
terjadi bila "ulai dieresis, "agnesiu" "ungkin "enurun. +/9' keratin Peninggian "enunjukan penurunan per!usi ginjal, na"un keratin dapat
•
"eningkat karena #idera jaringan. /rin $danya albu"in,
•
urin sehubungan dengan "ioglobulin. +ronkoskopi +erguna dala" diagnose luas #idera inhalasi, hasil dapat "eliputi
•
ede"a, pendarahan, dan tukak pada saluran pernapasan. 6-8 4anda iske"ia "iokardial' disrit"ia dapat terjadi pada luka bakar listrik.
F. Komlikasi 1. -erusakan $rteri* Pe#ahnya arteri karena trau"a bisa ditandai dengan
tidak adanya nadi, >@4 "enurun, #yanosis bagian distal, he"ato"a yang lebar, dan dingin pada ekstri"itas yang disebabkan oleh tindakan e"ergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pe"bedahan. 2. -o"parte"ent yndro"* -o"parte"ent yndro" "erupakan ko"plikasi serius yang terjadi karena terjebaknya otot, tulang, sara!, dan pe"buluh darah dala" jaringan parut. %ni disebabkan oleh oede"a atau perdarahan yang "enekan otot, sara!, dan pe"buluh darah. . %n!eksi* yste" pertahanan tubuh rusak bila ada trau"a pada jaringan. :. ho#k* ho#k terjadi karena kehilangan banyak darah dan "eningkatnya per"eabilitas kapiler yang bisa "enyebabkan "enurunnya oksigenasi. !. Penatalaksanaan " Penatalaksanaan a#a l$ka
%.
"enekan luka dengan "enggunakan balutan steril. etelah pendarahan reda, te"pelkan sepotong perban perekat atau kasa diatas luka laserasi sehingga "e"ungkinkan tepi luka "enutup dan bekuan darah terbebtuk. Luka laserasi yang lebih serius harus di jahit oleh dokter. 2. Pe"bersihan luka. . a#tor pertu"buhan (penggunaan obat). :. Perlindungan * Me"berikan balutan steril atau bersih dan "e"obilisasi bagian tubuh (potter & perry, 200) . +erikan pro!ilaksis tetanus sesuai ketentuan, berdasarkan kondisi luka dan status i"unisasi pasien. "
Penatalaksanaan a#a asien & %. Penggunaan uniersal standar pre#aution. '. Perhatikan kepatenan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi. (. Melengkapi pengkajian surey pri"er dengan #ara "engealuasi
tingkat kesadaran pasien, ukuran, dan reaksi pupil. ). Mengidenti!ikasi adanya luka lain yang "ungki "e"erlukan
pera7atan. *. Mengontrol pendarahan dengan #ara penekanan langsung pada area
luka, eleasi. +. Mengidenti!ikasi adanya syok he"oragik. ,. Mengkaji status i"unisasi tetanus pada pasien. -. Menilai kondisi hipoter"ia, teruta"a pada saat kulit kehilangan
bagian yang luas (-artika, 2011).
. Pen/ega0an 1. 4indakan $ntiseptik, prinsipnya untuk "ensu#iha"akan kulit. /ntuk
"elakukan pen#u#ian'pe"bersihan luka biasanya digunakan #airan atau
larutan antisepti#, "isalnya al#ohol, halogen, yodiu", oksidansia, loga " berat dan asa" berat. 2. Pe"bersihan luka, 4ujuan dilakukannya pe"bersihan luka adalah "eningkatkan, "e"perbaiki dan "e"per#epat proses penye"buhan luka, "enghindari terjadinya in!eksi, "e"buang jaringan nekrosis dan debris (%9649$, 200:). . Pe"balutan luka, luka bersih dan diyakini tidak "engala"i in!eksi serta beru"ur kurang dari A ja" boleh dijahit pri"er, sedangkan luka yang terkonta"inasi berat dan atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan se"buh per sekunda" atau per tertia". :. Penutupan luka, $dalah "engupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penye"buhan berlangsung opti"al. . Pe"berian antibioti#, prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka terkonta"inasi atau kotor "aka perlu diberikan antibiotik.
Patofisiologi Mekanik * benda taja"
-erusakan intergritas kulit
4rau"ati# jaringan 4erputusnya
@usaknya barier pertahanan pri"er
kontinuitas jaringan
Terpapar lingkungan
-erusakan sara!
@isiko tinggi in!eksi
ti"ulasi neurotrans"itter (hista"ine, prostaglandin, bradikinin)
peri!er
9yeri akut
Pergerakan terbatas
8an
uan ola tidur
$nsietas
DAFTA1 PUSTAKA
$"ir, $"ri. 2000. Traumatologi [online]. ala". %l"u -apita elekta %l"u -edokteran orensik. Medan dala" http*''luka tusuk porensik.#o". iakses pada @abu, 0 $gustus 201. Pukul 20.2 ?%+. +runner and uddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 ol !" Bakarta * 68> >arpenito, lynda jual,2000. #iagnosa keperawatan" Bakarta * 68> oenges, Marylin. 1. $en%ana Asuhan Keperawatan. Bakarta * 68>. %9649$. 200:. &erawatan 'uka. http*''yosuapenta."utiply.#o"'journal (online). iakses pada @abu, 0 $gustus 201. Pukul 20.2 ?%+. Mansjoer, $ri!. 2000. Kapita (elekta Kedokteran" Bakarta * Media $es#ulapous. u"antri +a"bang. 2012. )ulnus *luka+" http*''"antrine7s.blogspot.#o"'2012'02'ulnus3luka.ht"l. (online). iakses pada @abu, 0 $gustus 201. Pukul 20.2 ?%+.