BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar belakang belakang Masalah Masalah Vulnus Ictum sudah menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat.
Penyebab terjadinya vulnus ictum ictum meliputi penyebab yang yang di sengaja (intentional injury) dan penyebab tidak disengaja (unintentional injur y) dan penyebab yang tidak dapat ditentukan (Undetermineted intent) (World (World Health rgani!ation" #$$%). Penyebab cedera yang disengaja meliputi bunuh diri" penyerangan" tindakan kekerasan dan lain&lain. Penyebab cedera yang tidak disengaja misalnya tertusuk benda tajam" kecelakaan bekerja" b ekerja" tersiram air panaas" tergigit binatang dan sebagainya. 'edera yang tidak dapat ditentukan (undertemineted intent) merupakan cedera yang tidak dapat dikelompokan ke cedera yang disengaja atau cedera yang tidak disengaja (I*+,-" #$/). Penyebab cedera dinegara&negara besar akibat tertusuk benda tajam seperti di amerika 0/" 1 per $$.$$$ penduduk dan dieropa %2"3 per $$.$$$ penduduk" di india sebesar 43"2 per $$.$$$ penduduk dan dinegara asia lainnya 20 per $$.$$$ ribu penduduk penduduk ( Widada" Widada" #$$1). ,i Indonesia Indonesia prevalensi prevalensi cedera cedera secara nasional adalah 1"# 5. Prevalensi tertinggi ditemukan di ula6esi selatan (#"15) dan terendah dijambi (%"05) (I*+,-" #$/). Penyebab cedera akibat tertusuk benda tajam baik disengaja" tidak disengaja maupun yang tidak dapat ditentukan merupakan salah satu penyebab terjadinya vunus ictum bahkan lebih dari sekedar itu. *omplikasi dari luka
tersebut adalah luka terbuka yang dapat menyebabkan banyak terjadi perdarahan bila menganai pembuluh darah besar (arteri atau vena)" in7eksi bakteri ( demam" radang dan pembentukan nanah) sehingga dalam kasus tersebut butuh segera ditangani (margareta" #$#). B. Anatomi Anatomi Dan Fisio Fisiologi logi Abdome Abdomen n
-bdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh. 8entuknya lonjong dan meluas dari atas dari dia7ragma d ia7ragma sampai pelvis di ba6ah. ongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian yaitu upper abdomen dan lo6er abdomen.
9ambar. -bdomen (Pearce"
,inding
444)
anterior abdomen
dibentuk oleh
kulit" 7ascia
super7icialis"
7ascia pro7unda"
otot&otot" 7ascia
e:traperitonealis"
dan peritonium parietale. ;ascia super7icialis dapat dibagi menjadi lapisan luar" penniculus adiposus (7ascia 'amperi) dan lapisan dalam" tratum
tipis jaringan ikat yang menutupi otot&otot. tot&otot abdomen dari luar ke dalam terdiri dari musculus obli=ues e:ternus abdominis" musculus obli=ues internus abdominis" dan musculus transversus abdominis" sebagai tambahan pada masing& masing sisi garis tengah bagian anterior terdapat sebuah o tot vertikal yang lebar" musculus rectus abdominalis. 1.
egio dan *uadran -bdomen > ,inding abdomen dilapisi oleh peritoneum parietale yang merupakan membrana serosa tipis yang terdiri atas selapis mesotel yang
terletak pada jaringan ikat dan melanjutkan diri ke ba6ah dengan peritoneum parietale yang melapisi rongga pelvis. Peritoneum dibagi dua > a. Peritoneum pars parietal" yang melapisi dinding internal abdominal serta mendapat suplai neurovaskular dari regio dinding yang dilapisinya. b. Peritoneum pars visceral" yang melapisi organ intraperitoneal dan mendapat suplai neurovaskular dari organ yang ditutupinya. rgan peritoneal adalah organ yang ditutupi oleh peritoneum pars visceral" diantaranya > hati" spleen" gaster" duodenum pars bulbosa" jejunum"
ileum" colon transversum" colon sigmoid" rektum pars superior. rgan retroperitoneal terdiri dari ginjal" *elenjar adrenal" pankreas" sisa duodenum" colon ascenden dan descenden. ?inea alba merupakan pita 7ibrosa yang berjalan vertikal dan terbentang dari s ymphysis pubica sampai ke processus :iphoideus dan terletak di garis tengah. 2.
8atas&batas rongga -bdomen 8atas&batas rongga abdomen adalah dibagian atas dia7ragma" di bagian ba6ah pintu masuk panggul dari panggul besar" di depan dan di kedua sisi otot abdominal" tulang&tulang iliaka dan iga&iga sebelah ba6ah" di bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan =uadratus lumborum. 8agian dari rongga abdomen beserta daerah&daerahnya >
9ambar . rgan Upper -bdomen (Pearce"444)
*eterangan 9ambar >
. In7erior vena 'ava #. ?iver /. Hepatic ,uct %. 'ystle duct 0. 'ommon ,uct 3. 9all 8lader 2. ,uodenum 1. Pancreas 4. Por tal Vein $. -orta . tomach #. *idney /. pleen
Pada bagian upper abdomen terdapat beberapa organ dintaranya> hati" empedu" lambung" ginjal" limpa" pancreas dan lainnya. a. ?iver atau hati
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di ba6ah dia7ragma. Hati secara luar dilindungi oleh iga&iga. Hati terbagi dalam dua belahan utama" kanan dan kiri. elanjutnya hati dibagi lagi dalam empat belahan (kanan" kiri kuadata dan k6adrata) dan setiap belahan atau lobus terdiri atas lobulus. Hati mengeluarkan empedu melalui saluran hepatika (duktus hepatikus) yang keluar dari lobus kanan dan kiri yang kemudian menyatu membentuk hepatic common duct dan menuju duktus cystikus kemudia masuk ke kandung empedu.
9ambar. -natomi 'ross ectional Upper -bdomen (@etter"#$$0)
*eterangan gambar> .+mpedu
#.Hati /.?ambung %.?impa 0.9injal kanan 3.9inj al kiri 2.Vena cava in7erior 1.-orta abdominal 4.Vertebrae thoracic $. pinal cord . -rteri
Hati di suplai oleh dua pembuluh darah yaitu > ) Vena porta hepatica yang berasal dari lambung dan usus" yang kaya akan nutrisi seperti asam amino" monosakarida" vitamin yang larut dalam air dan mineral. #) -rteri hepatica cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen. 'abang&cabang pembuluh darah vena porta hepatica dan arteri hepatica mengalirkan darahnya ke sinusoid. Hepatosit menyerap nutrien" oksigen dan !at racun dari darah sinusoid. ,i dalam hepatosit !at racun akan di netralkan sedangkan nutrien akan ditimbun atau di bentuk !at baru" dimana !at tersebut akan disekresikan ke peradaran darah tubuh (Wibo6o"#$$4). Hati ber7ungsi hati sebagai berikut > )
) *andung empedu bekerja sebagai tempat persediaan getah empedu #) 9etah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat c. ?ambung ?ambung terletak disebelah atas kiri abdomen"sebagian terlindungi dibelakang iga&iga sebelah ba6ah beserta tulang ra6annya. ori7icium cardia terletak dibelakang tulang ra6an iga ketujuh kiri. ;undus lambung mencapai ketinggian ruang interkostal (antar iga) kelima kiri. ) 'orpus" bagian terbesar letaknya ditengah. #) Pylorus" suatu canalis yang menghubungkan corpus dengan duodenum. 8agian corpus dekat dengan pylorus disebut antrum pyloricum. ;ungsi lambung sebagai berikut > ) #) /) %) 0)
Aempat penyimpanan makanan sementara
duodenum 3)
) ,uodenum adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya #0 cm dan berliku&liku disekitar caput pancreas. #) Bayunum adalah menempati dua per lima proksimal dari usus halus. /) Ileum adalah menempati tiga per lima bagian distal dari usus halus. e. 9injal (enal) 9injal terletak pada dinding posterior abdomen" terutama di daerah lumbal di sebelah kana dan sebelah kiri tuang belakang peritoneum. ,apat diperkirakan dari belakang" mulai dari ketinggian vertebrae thoracalis sampai vertebrae lumbalis ketiga. 9injal kanan lebih rendah dari ginjal kiri" karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Panjang ginjal 3 &2"0 cm. pada orang de6asa berat ginjal kira&kira %$ gram. 9injal terbagi menjadi beberapa lobus yaitu> ) lobus hepatis de:tra #) lobus =uadrates /) lobus caudatus %) lobus sinistra. ;ungsi ginjal> ) ) Pada masa janin dan setelah lahir adalah penghasil eritrosit dan limposit #) etelah de6asa adalah penghancur eritrosit tua dan pembentuk hemoglobin dan !at besi. g. Pancreas
Pancreas adalah kelenjar majemuk bertandan. panjangnya kira&kira 0 cm"mulai dari duodenum sampai limpa.pankreas dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala pancreas" yang terletak disebelah rongga kanan abdomen dan didalam lekukan" badan pancreas" yang terletak dibelakang lambung dan didepan vertebrae lumbalis pertama ekor pakreas" adalah bagian yang runcing disebelah kiri dan menyentuh limpa. ;ungsi pancreas sebagai berikut > ) ;ungsi eksokrin" dimana kelenjar eksokrin mengeluarkan cairan pancreas menuju duktus pakreatikus"dan akhirnya ke duodenum. ekresi ini penting untuk pencernaan dan absorsi protein"lemak dan karbohidrat. #) ;ungsi endokrin"dimana pancreas bertanggung ja6ab untuk produksi serta sekresi glucogan dan insulin"yang terjadi dalam sel&sel khusus di pulau langerhans.
BAB II !IN"AUAN PU#!A$A A. $onse% Dasar Medik 1. De&inisi '(ln(s Ikt(m
Vulnus atau luka adalah keadaan hilangnya atau terputusnya kontinuitas jaringan (
$lasi&ikasi L(ka
?uka
sering
digambarkan
berdasarkan
bagaimana
mendapatkan luka itu dan menunjukan derajat luka ( Aaylor ,442). a. 8erdasarkan derajat kontaminasi ) ?uka bersih
cara
?uka bersih adalah luka yang tidak terdapat in7lamasi dan in7eksi" yang merupakan luka sayat elekti7 dan steril dimana luka tersebut berpotensi untuk terin7eksi. ?uka tidak ada kontak dengan oro7aring"traktus respiratorius maupun traktus genitourinarius. ,engan demikian kondisi luka tetap dalam keadaan bersih. *emungkinan terjadinya in7eksi luka sekitar 5 & 05. #) ?uka bersih terkontaminasi ?uka bersih terkontaminasi adalah luka pembedahan dimana saluran perna7asan" saluran pencernaan dan saluran perkemihan dalam kondisi terkontrol. Proses penyembuhan luka akan lebih lama namun luka tidak menunjukkan tanda in7eksi. *emungkinan timbulnya in7eksi luka sekitar /5 & 5. /) ?uka terkontaminasi ?uka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi terin7eksi spillage saluran perna7asan" saluran pencernaan dan saluran kemih. ?uka menunjukan tanda in7eksi. ?uka ini dapat ditemukan pada luka terbuka karena trauma atau kecelakaan (luka laserasi)" 7raktur terbuka maupun luka penetrasi. *emungkinan in7eksi luka $5 & 25.
%) ?uka kotor ?uka kotor adalah luka lama" luka kecelakaan yang mengandung jaringan mati dan luka dengan tanda in7eksi seperti cairan purulen. ?uka ini bisa sebagai akibat pembedahan yang sangat
terkontaminasi. 8entuk luka seperti per7orasi visera" abses dan trauma lama.
b. 8erdasarkan Penyebab ) Vulnus ekskoriasi atau luka lecetDgores adalah cedera pada permukaan
#) +pidermis akibat bersentuhan dengan benda berpermukaan kasar atau runcing. ?uka ini banyak dijumpai pada kejadian traumatik seperti kecelakaan lalu lintas" terjatuh maupun benturan benda tajam ataupun tumpul.
/) Vulnus scissum adalah luka sayat atau iris yang di tandai dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan. Vulnus scissum biasanya dijumpai pada akti7itas sehari&hari seperti terkena pisau dapur" sayatan benda tajam ( seng" kaca )" dimana bentuk luka teratur .
%) Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan atau compang camping biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul. ?uka ini dapat kita jumpai pada kejadian kecelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak beraturan dan kotor" kedalaman luka bisa menembus lapisan mukosa hingga lapisan otot.
0) Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runcing yang biasanya kedalaman luka lebih dari pada lebarnya.
3) Vulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang. ?uka gigitan he6an memiliki bentuk permukaan luka yang mengikuti gigi he6an yang menggigit. ,engan kedalaman luka juga menyesuaikan gigitan he6an tersebut.
2) Vulnus combutio adalah luka karena terbakar oleh api atau cairan panas maupun sengatan arus listrik. Vulnus combutio memiliki bentuk luka yang tidak beraturan dengan permukaan luka yang lebar dan 6arna kulit yang menghitam. 8iasanya juga disertai bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.
). Etiologi
suatu alat yang ujungnya panjang. 8erat ringannya luka tusuk tergantung dari dua 7aktor yaitu > a. ?okasi anatomi injury b. *ekuatan tusukan" perlu dipertimbangkan panjangnya benda yang digunakan. *. Pato&isiologi Vulnus punctum terjadi akibat penusukan benda tajam"sehingga menyebabkan contuiniutas jaaringan terputus. Pada umumya respon tubuh terhadap trauma akan terjadi proses peradangan atau in7lamasi. ,alam hal ini ada peluang besar terjadinya in7eksi hebat. Proses yang terjadi secara alamiah bila terjadi luka dibagi menjadi / 7ase > a. Fase inflamsi atau “ lagphase E berlangsung sampai 0 hari. -kibat luka terjadi pendarahan" ikut keluar sel&sel trombosit radang. Arombosit mengeluarkan prosig lalim" trombosam" bahan kimia
tertentu dan asam amoini tertentu yang mempengaruhi pembekuan darah" mengatur tonus dinding pembuluh darah dan khemotaksis terhadap leukosit. Aerjadi Vasekontriksi dan proses penghentian pendarahan. el radang keluar dari pembuluh darah secara diapedisis dan menuju dareh luka secara khemotaksis. el mast mengeluarkan serotonin dan histamine yang menunggalkan peruseabilitas kapiler" terjadi eksudasi cairan edema. ,engan demikian timbul tanda&tanda radang leukosit" lim7osit dan monosit menghancurkan dan menahan kotoran dan kuman. b. Fase proferasi atau 7ase 7ibri7lasi. berlangsung dari hari ke 3&/ minggu. Aersi7at oleh proses pre7orasi dan pembentukan 7ibrosa yang berasal dari sel&sel masenkim. erat&serat baru dibentuk" diatur" mengkerut yang tidak perlu dihancurkan dengan demikian luka mengkerutDmengecil. Pada 7ase ini luka diisi oleh sel radang" 7ibrolas" serat&serat kolagen" kapiler&kapiler baru yang membentuk jaringan kemerahan dengan permukaan tidak rata" disebut jaringan granulasi. +pitel sel basal ditepi luka lepas dari dasarnya dan pindah menututpi dasar luka. Proses migrasi epitel hanya berjalan kepermukaan yang rata dan lebih rendah" tak dapat naik" pembentukan jaringan granulasi berhenti setelah seluruh permukaan tertutup epitel dan mulailah proses pende6asaan penyembuhan luka. c. Fase “ remodeling E 7ase ini dapat berlangsung berbulan&bulan. ,ikatakan berahir bila tanda&tanda radang sudah hilang. Parut dan
sekitarnya ber6arna pucat" tipis" lemas" tidak ada rasa sakit maupun gatal. +. ,ambaran $linik -pabila seseorang terkena luka maka dapat terjadi gejala setempat (lokal) dan gejala umum (mengenai seluruh tubuh) (-rie7 ) @yeri terjadi karena kerusakan ujung&ujung sara7 sensoris. Intensitas atau derajat rasa nyeri berbeda&beda tergantung pada beratDluas kerusakan ujung&ujung sara7 dan lokasi luka #) Perdarahan" hebatnya perdarahan tergantung pada lokasi luka, jenis pembuluh darah yang rusak . /) ,iastase yaitu luka yang menganga atau tepinya saling melebar %) 9anguan 7ungsi" 7ungdi anggota badan akan terganggu baik oleh karena rasa nyeri atau kerusakan tendon. b. 9ejala umum > 9ejalaDtanda umum pada perlukaan dapat terjadi akibat penyulitDkomplikasi yang terjadi seperti syok akibat nyeri dan atau perdarahan yang hebat. -. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan terutama jenis tes darah lengkap untuk mengetahui terjadinya in7eksi. Pemerksaan F&ray jika terdapat 7raktur atau dicurigai terdapat benda asing (*artika" #$) a. Hitung darah lengkap Peningkatan Ht a6al menunjukan hemokonsentrasi sehubungan dengan perpindahanDkehilangna cairan. elanjutnya penurunan Ht dan ,< dapat terjadi sehubungan dengan kerusakan oleh panas tehadap endothelium pembuluh darah. b. 9,Penurunan Pa#Dpeningkatan Pa'o# mungkin terjadi pada retensi karbon monoksida. -sidosis dapat terjadi sehubungan dengan
penurunana ginjal dan kehilangan mekanisme kompensasi pernapasan. c. +lektrolit serum *alium dapat meningkat pada a6al sehubungan dengan cidera jaringanDkerusakan ,< dan penurunan 7ungsi ginjal" hipokalemi dapat terjadi bila mulai dieresis" magnesium mungkin menurun. d. 8U@D keratin Peninggian menunjukan penurunan per7usi ginjal" namun keratin dapat meningkat karena cidera jaringan. e. Urin -danya albumin" Hb" dan immunoglobulin menunjukan kerusakan jaringan dalam dan kehilangan protein. Warna hitam kemerahan pada urin sehubungan dengan mioglobulin. 7. 8ronkoskopi 8erguna dalam diagnose luas cidera inhalasi" hasil dapat meliputi edema" pendarahan" dan tukak pada saluran pernapasan. g. +*9 Aanda iskemia miokardialD disritmia dapat terjadi pada luka bakar listrik. . $om%likasi a. *erusakan -rteri> Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi" 'A menurun" cyanosis bagian distal" hematoma yang lebar" dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting" perubahan posisi pada yang sakit" tindakan reduksi" dan pembedahan. b. *ompartement yndrom> *ompartement yndrom merupakan komplikasi serius yang terjadi karena terjebaknya otot" tulang" sara7" dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Ini disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot" sara7" dan pembuluh darah.
c. In7eksi> ystem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. d. hock> hock terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. /. Penatalaksanaan a. Penatalaksanaan pada luka 10 Hemostasis > 10 Penggunaan universal standar precaution. 20 Perhatikan kepatenan jalan napas" pernapasan" dan sirkulasi. )0
tingkat kesadaran pasien" ukuran" dan reaksi pupil. *0
. Penegahan a. Aindakan -ntiseptik" prinsipnya untuk mensucihamakan kulit. Untuk
melakukan pencucianDpembersihan luka biasanya digunakan cairan atau larutan antiseptic" misalnya alcohol" halogen" yodium" oksidansia" logam berat dan asam berat. b. Pembersihan luka" Aujuan dilakukannya pembersihan luka adalah meningkatkan" memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka" menghindari terjadinya in7eksi" membuang jaringan nekrosis dan debris (I@+A@-" #$$%). c. Pembalutan luka" luka bersih dan diyakini tidak mengalami in7eksi serta berumur kurang dari 1 jam boleh dijahit primer" sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per sekundam atau per tertiam. d. Penutupan luka" -dalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal. e. Pemberian antibiotic" prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotic
BAB II !IN"AUAN PU#!A$A B. $onse% Dasar $e%era3atan 1. Data Dasar Pengka4ian -suhan kepera6atan merupakan aspek legal bagi seorang
pera6at dalam melakukan pendokumentasian asuhan kepera6atan kepada klien" memberikan in7ormasi secara benar dengan memperhatikan aspek legal etik yang berlaku. (8oedihartono"44%) a. Pengkajian Pengkajian adalah langkah a6al dan dasar dalam proses kepera6atan secara menyeluruh. (8oedihartono 44%). Pengkajian pasien menurut ) -kti7itas atau istirahat 9ejala > merasa lemah" lelah. Aanda > perubahan kesadaran" penurunan kekuatan tahanan keterbatasaan rentang gerak" perubahan akti7itas.
#) irkulasi 9ejala > perubahan tekanan darah atau normal. Aanda > perubahan 7rek6ensi jantung takikardi atau bradikardi. /) Integritas ego 9ejala > perubahan tingkah laku dan kepribadian. Aanda > ketakutan" cemas" gelisah. %) +liminasi 9ejala > konstipasi" retensi urin. Aanda > belum buang air besar selama # hari. 0) @eurosensori 9ejala > vertigo" tinitus" baal pada ekstremitas" kesemutan" nyeri. Aanda > sangat sensiti7 terhadap sentuhan dan gerakan" pusing" nyeri pada daerah cidera " kemerah&merahan. 3) @yeri D kenyamanan 9ejala > nyeri pada daerah luka bila di sentuh atau di tekan. Aanda > 6ajah meringis" respon menarik pada rangsang nyeri yang hebat" gelisah" tidak bisa tidur. 2) *ulit 9ejala > nyeri" panas. Aanda > pada luka 6arna kemerahan " bau" edema.
b. Penyimpangan *,< benda tajam
*erusakan intergritas kulit
Araumatic jaringan Aerputusnya
usaknya barier pertahanan primer
Terpapar lingkungan
kontinuitas jaringan *erusakan sara7 peri7er
isiko tinggi in7eksi
timulasi neurotransmitter (histamine" prostaglandin" bradikinin) @yeri akut
-nsietas
Pergerakan terbatas 9an
uan mobilitas 7isik
9an
uan ola tidur
2. Diagnosa $e%era3atan ,iagnosa kepera6atan adalah suatu penyatuan dari masalah
pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (8oedihartono" 44%). a. @yeri berhubungan dengan diskontuinitas jaringan. b. 9angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri. c. 9angguan mobilitas 7isik berhubungan dengan kelemahan otot. d. *erusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan. e. esiko tinggi in7eksi berhubungan dengan pertahanan primer tubuh yang tidak adekuat. ). 5enana $e%era3atan (Inter6ensi0 Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan kepera6atan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah ses uai dengan diagnosa kepera6atan. (8oedihartono 44%). ;okus intervensi di dasarkan oleh diagnosa kepera6atan yang muncul pada teori. ('arpenito ? #$$$) a. N7eri m(n(l akibat 4aringan k(lit 8 4aringan otot8 4aringan sara& terin&eksi oleh bakteri %athogen. Aujuan > nyeri hilang D berkurang. *H > ) pasien melaporkan reduksi nyeri dan hilangnya nyeri setelah
tindakan penghilang nyeri. #) Pasien rileks.
/) ,apat istirahat D tidur dan ikut serta dalam akti7itas sesuai kemampuan. Inter6ensi 9
) *aji tanda tada vital. D mengetahui perkembangan klien #) ?akukan ambulasi diri. D mencegah adanya kekakuan otot /) -jarkan teknik distraksi dann relaksasi misalnya na7as dalam. D mengurangi rasa nyeri %) 8erikan obat sesuai petunjuk. D mempercepat proses penyembuhan b. ,angg(an %ola tid(r berh(b(ngan dengan n7eri. Aujuan > gangguan istirahat tidur teratasi *H > )
) *aji penyebab nyeri D gangguan tidur. D penyebab gangguan tidur dapat mempengaruhi pola tidur #) 8erikan posisi nyaman pada klien. D memberi kenyamanan pada klien /) -njurkan minum hangat. D memberi ketenangan pada klien. %) *olaborasi dengan keluarga untuk menciptakan lingkungan tenang. D lingkungan yang nyaman dapat memberikan kenyamanan pada klien. . ,angg(an mobilitas &isik berh(b(ngan dengan kelemahan otot Aujuan > mempertahankan mobilitas 7isik *H > )
) *aji kemampuan secara 7ungsional D luasnya kerusakan a6al. D kemampuan klien dapat menentukan seberapa berat gangguan imobilisasi. #) 8antu dalam akti7itas pera6atan diri. D membantu klien agar cepat sembuh. /) Pantau respon pasien terhadap aktivitas. doenges" (#$$$>) D respon pasien dapat membantu dalam proses imobilisasi d. $er(sakan integritas k(lit berh(b(ngan dengan ker(sakan 4aringan. Aujuan > tidak terjadi kerusakan integritas kulit. *H > ) 8ebas tanda tanda in7eksi. #)
) *aji D catat ukuran" 6arna keadaan luka" perhatikan daerah sekitar luka. D ukuran dan 6arna luka menentukan tingkat kerusakan kulit. #) -jarkan pemeliharaan luka secara aseptik. D pemeliharaan aseptik membantu mempercepat penyembuhan. /) bservasi tanda&tanda in7eksi. D tanda tanda in7eksi menentukan sejauhmana kerusakan integritas kulit. e. 5esiko in&eksi sek(nder berh(b(ngan dengan %ertahanan %rimer t(b(h 7ang tidak adek(at. Aujuan > tidak terjadi in7eksi lebih lanjut. *H > Aidak terdapat tanda tanda in7eksi lebih lanjut dengan luka
bersih tidak ada pus. Inter6ensi 9 ) bservasi daerah kulit yang mengalami kerusakan. D kulit yang rusak menentukan proses penyembuhan. #) Pantau suhu tubuh secara teratur. D peningkat suhu tubuh dapat diakibatkan oleh adanya in7eksi.. /) 8erikan antibiotik secara teratur. D mencegah perkembangan kuman secara cepat
BAB III DI#:HA5,E PLANNIN, A.
Disharge Planning . @yeri berhubungan dengan diskontuinitas jaringan a) -jarkan kepada pasien dan keluarga mengenal tanda&tanda kekambuhan nyeri dan laporkan ke dokter atau pera6at. b) -jarkan kepada pasien dan keluarga teknik non 7armaklogis untuk meminimalisir nyeri. c) instruksikan kepada pasien untuk tidak melalukan aktivitas yang berat
#.
9angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri. a) Instruksikan kepada pasien untuk tidur dia6al 6aktu sebelum larut malam b) Instruksikan kepada pasien untuk membaca buku atau *oran dll untuk membantu pasien tidur c) Instruksikan kepada pasien dan keluarga untuk mematikan lampu disaat tidur d) Instruksikan kepada pasien dan keluarga untuk menjaga makan dan memperbanyak konsumsi nutrisi dalam makanan.
e) Instruksikan kepada pasien dan keluarga untuk mengatur posisi tidur yang lebih nyaman untuk meminimalisir nyeri. /.
9angguan mobilitas 7isik berhubungan dengan kelemahan otot. a) -jarkan kepada keluarga teknik masaseD pijat terapi b) Instruksikan kepada keluarga untuk membantu pemenuhan -,? pasien c) Instruksikan kepada keluarga untuk mengganti posisi tidur pasien
%.
setiap / jam sekali *erusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan
jaringan. a) -jarkan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan kulit atau luka pasien b) -jarkan keluarga untuk menjauhkan luka pasien dengan kontak barang apapun c) Instruksikan keluarga untuk menghubungi pelayanan kesehatan terdekat untuk membantu mera6at luka pasien atau menghubungi
0.
pelayanan homecare esiko tinggi in7eksi berhubungan dengan pertahanan primer
tubuh yang tidak adekuat. a) -jarkan keluarga untuk menghindari 7actor pencetus in7eksi b) -jarkan keluarga untuk mengenali tanda&tanda in7eksi c) Instruksikan keluarga untuk menggunakan 7asilitas kesehatan terdekat ataupun menggunakan jasa pelayanan homecare untuk
B.
mengontrol ulang luka pasien dirumah. Health Ed(ation !ema 9 EPentingnya mengetahui tanda&tanda in7eksi pada lukaG Materi 9 a. -pa itu luka b. -pa itu in7eksi luka c. -pa 7actor yang dapat menyebabkan in7eksi pada luka d. 8agaimana tanda dan gejala in7eksi pada luka e. -pa komplikasi dari in7eksi pada luka 7. 8agaimana cara menangani in7eksi pada luka g. 8agaimana cara mencegah in7eksi luka
DAF!A5 PU#!A$A
-mir" -mri. #$$$. Traumatologi [online]. ,alam. Ilmu *apita elekta Ilmu *edokteran ;orensik. DDluka tusuk porensik.com. ,iakses pada elasa" 4 ;ebruary #$/. Pukul 4>$$ WIA-. 8runner and uddarth. #$$#. Buku Ajar Keperawatan edikal Bedah !disi " #ol $% akarta > +9' 'arpenito" lynda jual"#$$$. &iagnosa keperawatan% akarta > +9' ,oenges" +9'. I@+A@-. #$$%. erawatan )uka. http>DDyosuapenta.mutiply.comDjournal (online). ,iakses pada elasa" 4 ;ebruary #$/. Pukul 4>/$ WIA-. DDmantrine6s.blogspot.comD#$#D$#Dvulnus&luka.html. (online). ,iakses pada elasa" 4 ;ebruary #$/. Pukul 4 > /$ WIA-.
De%artemen Medikal
Bedah
La%oran Pendah(l(an 1-; 22 "an(ari 2<1
='ULNU# I:!UM>
,isusun leh > 5EN? #U5A!N? 1- <* <-*
:I LAHAN
:I IN#!I!U#I
(Ns. M(h. #ahr(l #.$e% )
(Ns. M(h. @(kri Malik #.$e%.8 M.$e% )
Program #t(di Pendidikan Pro&esi Ners #!I$es Panakk(kang Makassar 2<1