LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHUL UAN ASUHAN ASUHA N KEPERA KEP ERAW WATAN PADA PADA PASIEN DENGAN TUBERKULOSIS (TB) PARU DI RUANG SAKURA RSD DR. SOEBANDI JEMBER
disusun untuk menyelesaikan tugas Program Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal
Oleh Chrisdi!!i" #i"ri R$dh!i.% S.Ke& NIM '''*'*'+
PROGRAM PRO#ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWAT KEPERAWATAN AN UNI,ERSITAS UNI,ERSITAS JEMBER *'-
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan kasus asuhan keperawatan berikut dibuat oleh: Nama : Chrisdiannita Fitria Ramdhani! SKep N"M : #$%$###' #$%$###' (udul (udul : Lapora Laporan n Pendahul Pendahuluan uan dan Kasus Kasus )suhan )suhan Keper Keperawa awatan tan pada pada Pasien Pasien dengan dengan *+ Paru di Ruang Sakura Sak ura RS, dr Soebandi (ember telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada: -ari : *anggal : (ember!
No.ember %/
Mahasiswa
Chrisdiannita Fitria Ramdhani! SKep N"M #$%$###' #$%$###'
Pembimbing Klinik Ruang Sakura RS, dr Subandi (ember
122222222222222222222222223 N"P N"P
Pembimbing )kademik Stase Keperawatan Medikal PS"K 0ni.ersitas (ember
122222222222222222222222223 N"P N"P
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan kasus asuhan keperawatan berikut dibuat oleh: Nama : Chrisdiannita Fitria Ramdhani! SKep N"M : #$%$###' #$%$###' (udul (udul : Lapora Laporan n Pendahul Pendahuluan uan dan Kasus Kasus )suhan )suhan Keper Keperawa awatan tan pada pada Pasien Pasien dengan dengan *+ Paru di Ruang Sakura Sak ura RS, dr Soebandi (ember telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada: -ari : *anggal : (ember!
No.ember %/
Mahasiswa
Chrisdiannita Fitria Ramdhani! SKep N"M #$%$###' #$%$###'
Pembimbing Klinik Ruang Sakura RS, dr Subandi (ember
122222222222222222222222223 N"P N"P
Pembimbing )kademik Stase Keperawatan Medikal PS"K 0ni.ersitas (ember
122222222222222222222222223 N"P N"P
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI,ERSITAS JEMBER #ORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
1. A!"$i d! #isil/i Sis"e$ Per!&s!
Sistem Sistem pernaf pernafasa asan n berfun berfungsi gsi untuk untuk mengam mengambil bil oksige oksigen n 14%3 dari dari atmosf atmosfer er kedalam sel5sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida 1C4%3 yang dihasilkan oleh sel5sel sel5sel tubuh kembali ke atmosfer atmosfer 4rgan5or 4rgan5organ gan redpirator redpiratorik ik 6uga berfungsi dalam produksi wi7ara dan berperan dalam keseimbangan asam basa! pertahanan tubuh melawan benda asing! dan pengaturan pengaturan hormonal tekanan darah 1)nne! %#3 %#3 Saluran pernafasan terdiri dari 7abang57abang saluran dari lingkungan sampai ke paru yaitu yaitu terdir terdirii dari dari rongga rongga hidung hidung dan nasal! nasal! faring faring!! laring laring!! trakea trakea!! per7aba per7abanga ngan n bronkus! dan paru5paru Sistem pernafasan dibagi men6adi dua! yaitu sistem pernapasan bagian atas yang meliputi hidung! rongga hidung! sinus paranasal dan faring! sedangkan pada pernafasan bagian bawah terdiri dari laring! trakea! bronkus! bronkiolus dan al.eolus Pergerakan dari dalam keluar paru terdiri dari dua proses yaitu inspirasi sebagai pergerakan atmosfer ke dalam paru5paru dan ekspirasi sebagai pergerakan dari dalam paru ke atmosfer atmosfer )gar proses .entilasi ber6alan dengan baik dibutuhkan fungsi yang baik dari otot pernafasan dan elastisitas 6aringan paru 4tot pernafasan dibagi men6adi dua yaitu otot inspirasi yang terdiri dari d ari otot interkostalis eksterna! eksterna! sternoklei sternokleidomast domastoideus oideus!! skalenus skalenus dan diafragma diafragma 4tot ekspirasi ekspirasi adalah rektus abdominis dan intekostalis internus +agian5bagian dari sistem pernapasan antara lain: ) -idun -idung g atau atau Nar Nares es Nares anterior adalah saluran5saluran di dalam rongga hidung Saluran5saluran itu bermua bermuara ra ke dalam dalam bagian bagian yang dikenal dikenal sebagai sebagai .esti .estibul bulum um Rongga Rongga hidung hidung dila dilapi pisi si seba sebaga gaii sela selapu putt lend lendir ir yang yang sang sangat at kaya kaya akan akan pemb pembul uluh uh dara darah! h! dan dan
bersambung dengan lapisan faring dan dengan selaput lendir sinus yang yan g mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung Septum nasi memisahkan kedua 7a.um nasi Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang rawan! sering membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain! dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membran mukosa 1)nne! %#3
+ Fari Faring ng 1te 1teka kak3 k3 Farin Faring g adala adalah h pipa pipa berot berotot ot yang yang ber6 ber6al alan an dari dari dasa dasarr tengk tengkor orak ak samp sampai ai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid Maka letaknya letaknya di belakang belakang larin8 larin8 1larin85fa 1larin85faringe ringeal3 al3 Nasofaring Nasofaring adalah bagian posterior posterior rongga nasal yang membuka ke arah rongga nasal melalui dua naris internal 1koana3 4rofar 4rofaring ing adalah adalah bagian bagian dari dari faring faring merrup merrupakan akan gabunga gabungan n sistem sistem respir respirasi asi dan pen7ernaan 1Soemantri! %%3 Laringofaring mengelilingi mulut esofagus dan laring! yang merupakan gerbang untuk sistem respiratorik selan6utnya
C Lari Laring ng 1te 1teng nggor gorok3 ok3
*erletak pada garis tengah bagian depan leher! sebelah dalam kulit! glandula tyro tyroid idea ea!! dan dan bebe bebera rapa pa otot otot ke7il ke7ila! a! dan dide didepa pan n lari laring ngof ofar arin ing g dan bagi bagian an atas atas esopagus Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri atas: #Cartilago yaitu 7artilago thyroidea! epiglottis! 7artilago 7ri7oidea! dan % 7artilago arytenoidea %Memb %Membra rana na yaitu yaitu mengh menghub ubung ungka kan n 7art 7artil ilag ago o satu satu sama sama lain lain dan dan denga dengan n os os -yoideum! membrana mukosa! plika .okalis! dan otot yang beker6a pada pli7a .okali .okaliss Carti Cartilag lago o tyroid tyroidea ea berbent berbentuk uk 9! dengan dengan 9 menon6 menon6ol ol kedepan kedepan leher leher sebagai 6akun 06ung batas posterior diatas adalah 7ornu superior! penon6olan tempat tempat melekat melekatnya nya ligam ligamen en thyroh thyrohyoi yoideum deum!! dan dibawah dibawah adalah adalah 7ornu 7ornu yang lebih ke7il tempat beratikulasi dengan bagian luar 7artilago 7ri7oidea Membrana *yroide yroide mengubungkan mengubungkan batas atas dan 7ornu superior superior ke os hyoideum 1)nne! %#3 %#3 Membra Membrana na 7ri7ot 7ri7othyr hyroid oideum eum menghub menghubungk ungkan an batas batas bawah bawah dengan dengan 7artilago 7ri7oidea
, pig piglo lott ttis is Cartilago yang berbentuk daun dan menon6ol ke atas di belakang dasar lida lidah h pig piglo lott ttis is ini ini mele melekat kat pada pada bagi bagian an bela belakan kang g 9erte ertebr braa 7art 7artil ilag ago o thyroideum thyroideum Pli7a aryepiglotti7a aryepiglotti7a!! ber6alan ber6alan kebelakang kebelakang dari bagian samping samping epiglottis menu6u 7artilago arytenoidea! membentuk batas 6alan masuk laring # Cartilago Cartilago 7ri7oidea 7ri7oidea Cartilago Cartilago berbentuk berbentuk 7in7in 7in7in signet signet dengan bagian bagian yang yang besar dibelakang *erletak dibawah 7artilago tyroidea! dihubungkan dengan 7artilago tersebut oleh membrane membrane 7ri7otyroide 7ri7otyroidea a Cornu inferior
7artilago thyroidea berartikulasi dengan 7artilago tyroidea pada setiap sisi Membrana 7ri7ottra7heale menghubungkan batas bawahnya dengan 7in7in tra7hea " % Cartilago arytenoidea ,ua 7artilago ke7il berbentuk piramid yang terletak pada basis 7artilago 7ri7oidea Pli7a .okalis pada tiap sisi melekat dibagian posterio sudut piramid yang menon6ol kedepan $ Membrana
mukosa
Laring
sebagian
besar
dilapisi
oleh
epitel
respiratorius! terdiri dari sel5sel silinder yang bersilia Pli7a .o7alis dilapisi oleh epitel skuamosa ; Pli7a .okalis Pli7a .o7alis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn .o7ale! dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam 7artilago thyroidea di bagian depan dan 7artilago arytenoidea di bagian belakang Pli7a .o7alis palsu adalah dua lipatan membrana mukosa tepat di atas pli7a .o7alis se6ati +agian ini tidak terlibat dalarn produksi suara < 4tot 4tot5otot ke7il yang melekat pada 7artilago arytenoidea! 7ri7oidea! dan thyroidea! yang dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan pli7a .o7alis 4tot5otot tersebut diiner.asi oleh ner.us 7ranialis = 1.agus3 ' Respirasi Selama respirasi tenang! pli7a .o7alis ditahan agak ber6auhan sehingga udara dapat keluar5masuk Selama respirasi kuat! pli7a .o7alis terpisah lebar / Fonasi merupakan Suara dihasilkan oleh .ibrasi pli7a .o7alis selama ekspirasi Suara yang dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan palatum molle! pipi! lidah! dan bibir! dan resonansi tertentu oleh sinus udara 7ranialis 1Snell! %#3
*ra7hea > batang tenggorok
)dalah tabung fleksibel dengan pan6ang kira5kira #& 7m dengan lebar %!< 7m tra7hea ber6alan dari 7artilago 7ri7oidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang manubrium sterni! berakhir setinggi angulus sternalis 1taut manubrium dengan 7orpus sterni3 atau sampai kira5kira ketinggian .ertebrata torakalis kelima dan di tempat ini ber7abang m7n6adi dua bron7kus 1bron7hi3 *ra7hea tersusun atas #' ? %& lingkaran tak5 lengkap yang berupan 7in7in tulang rawan yang diikat bersama oleh 6aringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang tra7hea! selain itu 6uga membuat beberapa 6aringan otot 1Snell! %#3
F +ron7hus +ron7hus yang terbentuk dari belahan dua tra7hea pada ketinggian kira5 kira .ertebrata torakalis kelima! mempunyai struktur serupa dengan tra7hea dan dilapisi oleh6enis sel yang sama 1Snell! %#3 +ronkus5bronkus itu ber6alan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru +ron7kus kanan lebih pendek dan lebih lebar! dan lebih .ertikal daripada yang kiri! sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah 7abang utama lewat di bawah arteri! disebut bron7kus lobus bawah +ronkus kiri lebih pan6ang dan lebih langsing dari yang kanan! dan ber6alan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah men6adi beberapa 7abang yang ber6alan kelobus atas dan bawah Cabang utama bron7hus kanan dan kiri ber7abang lagi men6adi bron7hus lobaris dan kernudian men6adi lobus segmentalis Per7abangan ini ber6alan terus men6adi bron7hus yang ukurannya semakin ke7il! sampai akhirnya men6adi bronkhiolus terminalis! yaitu saluran udara terke7il yang tidak mengandung al.eoli 1kantong udara3 +ronkhiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih " mm +ronkhiolus tidak diperkuat oleh 7in7in tulang rawan *etapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah
@ )l.eolus
)l.eolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara ke7il atau al.eoli pada dindingnya ,u7tus al.eolaris seluruhnya dibatasi oleh al.eoilis dan sakus al.eolaris terminalis merupakan akhir paru5paru! asinus ataukadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira5kira &!< s>d #!& 7m *erdapat sekitar %& kali per7abangan mulai dari tra7hea sampai Sakus )l.eolaris )l.eolus dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori5pori kohn
- Paru5paru
Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior! medius dan inferior
Paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior
*iap lobus dibungkus oleh 6aringan elastik yang mengandung pembuluh limfe! arteriola! .enula! bron7hial .enula! du7tus al.eolar! sakkus al.eolar dan al.eoli ,iperkirakan bahwa setiap paru5paru mengandung #<& 6uta al.eoli! sehingga
mempunyai
permukaan
yang
7ukup
luas
untuk
tempat
permukaan>pertukaran gas
Paru5paru dibungkus oleh pleura
Pleura ada yang menempel langsung ke paru! disebut sebagai pleura visceral Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada dalam
,iantara pleura .is7eral dan pleura parietal terdapat cairan pleura atau 7airan surfaktan
yang
berfungsi
sebagai
pelumas
sehingga
memungkinkan
pergerakan dan pengembangan paru se7ara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada 1Snell! %#3
"
Rongga ,ada
Rongga dada diperkuat oleh tulang5tulang yang membentuk rangka dada Rangka dada ini terdiri dari costae 1iga5iga3! sternum 1tulang dada3 tempat sebagian iga5iga menempel di depan! dan vertebra torakal 1tulang belakang3 tempat menempelnya iga5iga di bagian belakang
*erdapat otot5otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan 4tot5otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai berikut : -
interkostalis eksterrnus 1antar iga luar3 yang mengangkat masing5 masing iga
-
sternokleidomastoid yang mengangkat sternum 1tulang dada3
-
skalenus yang mengangkat % iga teratas
-
interkostalis internus 1antar iga dalam3 yang menurunkan iga5iga
-
otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas
-
otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma 1Snell! %#3
( Sirkulasi
Pulmonal
Paru5paru mempunyai % sumber suplai darah! dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis ,arah di atrium kanan mengair ke.entrikel kanan melalui katup )9 lainnya! yang disebut katup semilunaris 1trikuspidalis3 ,arah keluar dari .entrikel kanan dan mengalir melewati katup keempat! katup pulmonalis! kedalam arteri pulmonais )rteri pulmonais ber7abang57abang men6adi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing5masing mengalir keparu kanan dan kiri ,i paru arteri pulmonalis ber7abang57abang berkali5kali men6adi erteriol dan kemudian kapiler Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluan pernapasan! melalui sebuah al.eolus! semua kapiler menyatu kembali untuk men6adi .enula! dan .enula men6adi .ena 9ena5.ena menyatu untuk membentuk .ena pulmonalis yang besar ,arah mengalir di dalam .ena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan siklus aliran darah (antung! sirkulasi sistemik! dan sirkulasi paru *ekanan darah pulmoner sekitar #< mm-g Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen diserap! melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan par! maka suplai oksigen dan pengeluaran Aat5Aat sisa dapat berlangsung bagi semua
.
K!se& T01er20lsis Pr0
.' De3i!isi T01er20lsis
*uberkulosis 1*b paru3 adalah penyakit infeksius terutama yang menyerang parenkim paru Nama tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti ton6olan ke7il dan keras yang terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi bakteri dalam paru *b paru ini bersifat menahun dan se7ara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis 6aringan 1Bahyuningsih! %3
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit
saluran
pernafasan
bagian
bawah
(Wijaya,
2013!
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai
parenkim
paru,
biasanya
disebabkan
oleh
mycobacterium tuberculosis ("melt#er, 201$! Penyakit ini 6uga dapat menyebar ke bagian tubuh lain! seperti meningen! gin6al! tulang! dan nodus limfe Menurut M7"ntosh 1%/3 menyatakan bahwa *+ dapat 6uga menyebar ke bagian tubuh yang lain! seperti otak dan tulang belakang +erdasarkan pen6elasan di atas dapat disimpulkan bahwa *+ paru adalah penyakit infeksi menular yang menyerang parenkim paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain! seperti otak! tulang belakang! gin6al! dan nodus limfe dan dapat ditularkan melalui droplet dan udara 1airbone3 )da beberapa klasifikasi *+ paru menurut Pedoman Nasional Pengendalian *uberkulosis 1%3! yaitu: a Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena: #3 *uberkulosis paru! tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang 6aringan 1parenkim3 paru! tidak termasuk pleura 1selaput paru3 dan kelen6ar pada hilus %3 *uberkulosis ekstra paru! tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru! misalnya pleura! selaput otak! selaput 6antung 1peri7ardium3! kelen6ar limfe! tulang! persendian! kulit! usus! gin6al! saluran ken7ing! alat kelamin! dan lain5lain b Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis! yaitu pada *+ Paru:
#3 *uberkulosis paru +*) positif a3 Sekurang5kurangnya % dari $ spesimen dahak SPS hasilnya +*) positif b3 # spesimen dahak SPS hasilnya +*) positif dan foto toraks dada menun6ukkan gambaran tuberkulosis 73 # spesimen dahak SPS hasilnya +*) positif dan biakan kuman *+ positif d3 # atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah $ spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya +*) negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non 4)* %3 *uberkulosis paru +*) negatif a3 Paling tidak $ spesimen dahak SPS hasilnya +*) negatif b3 Foto toraks abnormal menun6ukkan gambaran tuberkulosis 73 *idak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non 4)* d3 ,itentukan 1dipertimbangkan3 oleh dokter untuk diberi pengobatan 7 Klasifikasi berdasarkan tipe pasien ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya )da beberapa tipe pasien yaitu: #3 Kasus baru: pasien yang belum pernah diobati dengan 4)* atau sudah pernah menelan 4)* kurang dari satu bulan 1; minggu3 %3 Kasus kambuh 1relaps3: pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh tetapi kambuh lagi $3 Kasus setelah putus berobat 1default3: pasien yang telah berobat dan putus berobat % bulan atau lebih dengan +*) positif ;3 Kasus setelah gagal 1failure3: pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali men6adi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan <3 Kasus lain: semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas! dalam kelompok ini termasuk kasus kronik! yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih +*) positif setelah selesai pengobatan ulangan d Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan u6i kepekaan obat Pengelompokan pasien disini berdasarkan hasil u6i kepekaan 7ontoh u6i dari Mycobacterium tuberculosis terhadap 4)* dan dapat berupa : #3 Mono resistan 1*+ MR3: resistan terhadap salah satu 6enis 4)* lini pertama sa6a %3 Poli resistan 1*+ PR3: resistan terhadap lebih dari satu 6enis 4)* lini pertama selain "soniaAid 1-3 dan Rifampisin 1R3 se7ara bersamaan
$3 Multi drug resistan 1*+ M,R3: resistan terhadap "soniaAid 1-3 dan Rifampisin 1R3 se7ara bersamaan ;3 Extensive drug resistan 1*+ =,R3: adalah *+ M,R yang sekaligus 6uga resistan terhadap salah satu 4)* golongan fluorokuinolon dan minimal salah satu dari 4)* lini kedua 6enis suntikan 1Kanamisin! Kapreomisin dan )mikasin3 <3 Resistan Rifampisin 1*+ RR3: resistan terhadap Rifampisin dengan atau tanpa resistensi terhadap 4)* lain yang terdeteksi menggunakan metode genotip 1tes 7epat3 atau metode fenotip 1kon.ensional3 e Klasifikasi pasien *+ berdasarkan status -"9 # Pasien *+ dengan -"9 positif 1pasien ko5infeksi *+>-"93 adalah pasien dengan : a -asil tes -"9 positif sebelumnya atau sedang mendapatkan )R*! atau b -asil tes -"9 positif pada saat diagnosis *+ % Pasien *+ dengan -"9 negatif adalah pasien *+ dengan : a -asil tes -"9 negatif sebelumnya! atau b -asil tes negatif pada saat diagnosis *+ Catatan : )pabila pada pemeriksaan selan6utnya ternyata hasil tes -"9 men6adi positif
pasien harus disesuaikan kembali klasifikasinya sebagai *+
dengan -"9 positif $ Pasien *+ dengan status -"9 tidak diketahui adalah pasien *+ tanpa ada bukti pendukung hasil tes -"9 saat diagnosis *+ ditetapkan Catatan : )pabila pada pemeriksaan selan6utnya dapat diperoleh hasil tes -"9 positif! pasien harus disesuaikan kembali klasifikasinya berdasarkan hasil tes -"9 terakhir
. E&ide$il/i T01er20lsis Pr0
Menurut B-4 1%/3 sebagian besar diperkirakan 6umlah kasus ke6adian *b paru di tahun %' ter6adi di wilayah )sia *enggara 1;<3! )frika 1%<3! Pasifik +arat 1#/3D proporsi kasus yang lebih ke7il ter6adi di kawasan Mediterania *imur 1/3! ropa 1$3 dan )merka 1$3 (umlah angka ke6adian kasus *b relatif terhadap ukuran populasi ber.ariasi diantara negara5negara pada tahun %' Se7ara regional! penurunan ke6adian *+ yang ter7epat adalah pada wilayah ropa 1;!' dari tahun %< hingga %'3 Penurunan se6ak tahun %& telah melampaui ; setiap tahun di beberapa negara yang menduduki ke6adian angka *+ tertinggi seperti thiopia! Kenya! Lesotho! Namibia! Federasi Rusia! Republik *anAania! Eambia! dan Eimbabwe Sekitar % kematian *+ diantara orang -"9 negatif ter6adi di )frika dan )sia pada tahun %'! daerah tersebut menyumbang < dari gabungan total kematian *b dalam -"9 negatif dan -"9 positif "ndia menyumbang $$ kematian dari *b global di antara -"9 negatif dan %' dari total gabngan *+ dengan kematian pada orang -"9 negatif dan -"9 positif Se7ara global pada tahun %'! diperkirakan ;!# ter6adinya kasus *+ baru dan #G dari kasus yang diobati sebelumnya memiliki M,R atau *+5 RR Pada 7akupan pengu6ian ketahanan terhadap rifampisin
adalah $$ untuk pasien *+ baru dan '& untuk *+ yang diobati sebelumnya dan ;# keseluruhan ,i "ndonesia berdasarkan data Kementrian kesehatan tahun %< 6umlah kasus *+C telah
mengalami
penurunan ,ata ,irektorat Pen7egahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menyebutkan hingga akhir %< 6umlah orang yang diduga *+C yang diperiksa adalah #%#&'
. E"il/i TB Pr0
*b paru ini bersifat menahun dan se7ara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis 6aringan 1Bahyuningsih! %3 Penyebab utama
ter6adinya
*+
paru
disebabkan
oleh Mycobacterium
tuberculosis.
Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman batang aerobi7 dan tahan asam ini merupakan organisme pathogen maupun saprofit +asil tuberkel ini berukuran &!$ 8 % sampai ; mm! ukuran tersebut lebih ke7il daripada sel darah merah Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak 1lipid 3 Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam 1asam alkohol3 sehingga disebut bakteri tahan asam 1+*)3 dan 6uga lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisis Kuman dapat bertahan hidup pada udara kering maupun dingin 1dapat tahan bertaun5tahun dalam lemari es3 -al ini ter6adi karena kuman bersifat dormant ,ari sifat dormant ini kuman dapat bangkit lagi dan men6adikan tuber7ulosis men6adi aktif lagi Sifat lain kuman ini adalah aerob Sifat ini menun6ukkan bahwa kuman lebih menyenangi 6aringan yang tinggi oksigennya ,alam hal ini tekanan bagian apikal paru5paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya! sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis 1)min! %&&/3 Kuman tuberkulosis bersifat sangat aerobi7 yaitu membutuhkan oksigen untuk kehidupannya! 4leh karena itu penyakit *+C paling sering menyerang organ paru5paru! walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain seperti : kulit! selaput otak 1meningitis *+3! tulang belakang
1Spondilitis *+3! kelen6ar getah bening 1limfadenitis *+3! perut 1peritonitis *+3! dan tenggorokan 1laryngitis *+3 Faktor predisposisi penyebab penyakit tuberkulosis
antara lain 1Corwin!
%& # "ndi.idu yang kontak dekat dengan seorang yang mempunyai *+ aktif % "ndi.idu imunosupresif 1termasuk lansia! pasien kanker! indi.idu dalam terapi kartikoteroid atau terinfeksi -"93 $ Pengguna obat5obat "9 dan alkoholik ; "ndi.idu tanpa perawatan yang adekuat < "ndi.idu dengan gangguan medis seperti : ,M! @@K! penyimpanan giAi! by pass gatrektomi ' "migran dari negara dengan *+ yang tinggi 1)sia *enggara! )merika Latin Karibia3 / "ndi.idu yang tinggal di institusi 1"nstitusi psikiatrik! pen6ara3 "ndi.idu yang tinggal di daerah kumuh G Petugas kesehatan Sedangkan beberapa faktor yang mempengatuhi timbulnya *+ antara lain: # Sosial konomi Keadaan rumah! kepadatan hunian! lingkungan perumahan! lingkungan dan sanitasi tempat beker6a yang buruk dapat memudahkan penularan *+C Pendapatan keluarga sangat erat 6uga dengan penularan *+C! karena pendapatan yang ke7il membuat orang tidak dapat hidup layak dengan memenuhi syarat5syarat kesehatan
% Status @iAi Keadaan malnutrisi atau kekurangan kalori! protein! .itamin! Aat besi dan lain5lain! akan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang sehingga rentan terhadap penyakit termasuk *+5Paru Keadaan ini merupakan faktor penting yang berpengaruh di negara miskin! baik pada orang dewasa maupun anak5anak $ 0mur Penyakit *+5Paru paling sering ditemukan pada usia muda atau usia produktif 1#< ? <&3 tahun *er6adinya transisi demografi menyebabkan usia harapan hidup lansia men6adi lebih tinggi Pada usia lan6ut lebih dari << tahun sistem imunologis seseorang
menurun! sehingga sangat rentan terhadap berbagai penyakit! termasuk penyakit *+5 Paru ; (enis Kelamin Penyakit *+5Paru 7enderung lebih tinggi pada 6enis kelamin laki5laki dibandingkan perempuan Menurut B-4! sedikitnya dalam periode setahun ada sekitar # 6uta perempuan yang meninggal akibat *+5Paru! dapat disimpulkan bahwa pada kaum perempuan lebih banyak ter6adi kematian yang disebabkan oleh *+5Paru dibandingkan dengan akibat proses kehamilan dan persalinan Pada 6enis kelamin laki5laki penyakit ini lebih tinggi karena merokok tembakau dan minum alkohol sehingga dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh! sehingga lebih mudah terpapar dengan agent penyebab *+ Paru .4 M!i3es"si TB Pr0
@e6ala utama penyakit Tuberculosis yaitu batuk berdahak selama % sampai $ minggu lebih +atuk dapat diikuti ge6ala tambahan yaitu dahak ber7ampur darah! batuk berdarah! sesak nafas! badan lemas! nafsu makan turun! berat badan menurun! malaise! berkeringat malam tanpa melakukan akti.itas fisik! demam meriang lebih dari satu bulan 1"nfo,atin! %'3 Menurut Pedoman Nasional Pengendalian *uberkulosis 1%3! keluhan yang dirasakan pasien pasien tuberkulosis dapat berma7am5ma7am atau banyak ditemukan *+ paru tanpa keluhan sama sekali dalam pemeriksaan kesehatan! keluhan yang terbanyak: # ,emam! biasanya subfebris menyerupai demam influenAa *etapi kadang5 kadang panas badan dapat
men7apai
o ;&5;# Celsius
Serangan
demam
pertama dapat sembuh sebentar !tetapi kemudian dapat timbul kembali Keadaan ini sangat terpengaruh oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberkolosis masuk % +atuk atau batuk berdarah! batuk ter6adi karena adanya iritasi pada bronkus +atuk ini diperlukan untuk membuang produk5produk radang keluar Karena terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama +atuk 6uga dapat ter6adi setelah penyakit berkembang dalam 6aringan paru yakni setelah minggu5
minggu atau berbulan5bulan peradangan bermula Sifat batuk dimulai dari batuk kering 1non5produktif3 kemudian setelah timbul peradagan men6adi produktif 1menghasilkal sputum3 Keadaan yang lan6ut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pe7ah Kebanyakan batuk darah
pada
tuberkulusis ter6adi pada ka.itas!tetapi dapat 6uga ter6adi pada ulkus dinding bronkus $ Sesak nafas! pada ge6ala awal atau penyakit ringan belum dirasakan sesak nafas Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lan6ut dimana infiltrasinya sudah ter6adi pada setengah bagian paru5paru ; Nyeri dada! ge6ala ini dapat ditemukan bila infiltrasi radang sudah sampai pada pleura! sehingga menimbulkan pleuritis! akan tetapi! ge6ala ini akan 6arang ditemukan < Malaise! penyakit *+C paru bersifat radang yang menahun @e6ala malaise sering ditemukan anoreksia! berat badan makin menurun! sakit kepala! meriang! nyeri otot dan keringat malam @e6ala semakin lama semakin berat dan hilang timbul se7ara tidak teratur .5 Cr Pe!0lr! TB Pr0
Menurut Kemenkes 1%3 bahwa sumber penularan *+ paru adalah pasien *+ +*) positif melalui per7ik renik dahak yang dikeluarkannya Namun! bukan berarti bahwa pasien *+ dengan hasil pemeriksaan +*) negatif tidak mengandung kuman dalam dahaknya -al tersebut bisa sa6a ter6adi oleh karena 6umlah kuman yang terkandung dalam 7ontoh u6i H dari <&&& kuman>77 dahak sehingga sulit dideteksi melalui pemeriksaan mikroskopis langsung Selain itu! pasien *+ dengan +*) negatif 6uga masih memiliki kemungkinan menularkan penyakit *+ *ingkat penularan pasien *+ +*) positif adalah '<! pasien *+ +*) negatif dengan hasil kultur positif adalah %' sedangkan pasien *+ dengan hasil kultur negatif dan foto *oraks positif adalah #/ "nfeksi akan ter6adi apabila orang lain menghirup udara yang mengandung per7ik renik dahak yang infeksius tersebut Pada waktu batuk atau
bersin! pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk per7ikan dahak (droplet nuclei / per7ik renik ) Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar $&&& per7ikan dahak
.+ P"3isil/is TB Pr0
*empat masuk kuman my7oba7terium adalah saluran pernafasan! infeksi tuber7ulosis ter6adi melalui 1airborn3 yaitu melalui instalasi dropet yang mengandung kuman5kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi +asil tuberkel yang mempunyai permukaan al.eolis biasanya diinstalasi sebagai suatu basil yang 7enderung tertahan di saluran hidung atau 7abang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit Setelah berada dalam ruangan al.eolus biasanya di bagian lobus atau paru5paru atau bagian atas lobus bawah basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan! leukosit polimortonuklear pada tempat tersebut dan memfagosit namun tidak membunuh organisme tersebut Setelah hari5hari pertama masa leukosit diganti oleh makrofag )l.eoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul ge6ala pneumonia akut Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya! sehingga tidak ada sisa yang tertinggal atau proses dapat 6uga ber6alan terus dan bakteri terus difagosit atau berkembang biak! dalam sel basil 6uga menyebar melalui gestasi bening reginal Makrofag yang mengadakan infiltrasi men6adi lebih pan6ang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit! nekrosis bagian sentral lesi yang memberikan gambaran yang relatif padat dan seperti ke6u5lesi nekrosis kaseora dan 6aringan granulasi di sekitarnya terdiri dari sel epiteloid dan fibrosis menimbulkan respon berbeda! 6aringan granulasi men6adi lebih fibrasi membentuk 6aringan parut akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang mengelilingi tuberkel
Respon lain yang dapat ter6adi pada daerah nekrosis adalah pen7airan
dimana bahan 7airan lepas ke dalam bronkus dengan menimbulkan kapiler materi tuberkel yang dilepaskan dari dinding ka.itis akan masuk ke dalam per7abangan keobronkial Proses ini dapat terulang kembali di bagian lain dari paru5paru atau basil dapat terbawa sampai ke laring! telinga tengah atau usus Ka.itis untuk ke7il dapat
menutup sekalipun tanpa pengobatan dengan meninggalkan 6aringan parut yang terdapat dekat dengan perbatasan bronkus rongga +ahan perki6aan dapat mengontrol sehingga tidak dapat mengalir melalui saluran penghubung! sehingga ka.itasi penuh dengan bahan perki6uan dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang terlepas Keadaan ini dapat tidak menimbulkan ge6ala dalam waktu lama dan membentuk lagi hubungan dengan bronkus dan men6adi limpal peradangan aktif Penyakit dapat menyebar melalui getah bening atau pembuluh darah 4rganisme atau lobus dari kelen6ar betah bening akan men7apai aliran darah dalam 6umlah ke7il! yang kadang5kadang dapat menimbulkan lesi pada berbagai organ lain (enis penyebaran ini dikenal sebagai penyebaran limfo hematogen yang biasanya sembuh sendiri! penyebaran ini ter6adi apabila fokus nekrotik merusak pembuluh darah sehingga banyak organisme masuk ke dalam sistem .askuler dan tersebar ke organ5 organ tubuh 1Pri7e I Bilson! %&&<3
.- K$&li2si TB Pr0
# -emoptisis berat 1pendarahan dari saluran nafas bawah3 yang mengakibatkan kematian karena syok hipo.olemik atau tersumbatnya 6alan nafas % Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial $ +ronkietaksis 1pelebaran bronkus setempat3 dan fibrosis 1pembentukan 6aringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif3 pada paru ; Pneumotorak 1adanya udara didalam rongga pleura3 spontan: kolaps spontan karena kerusakan 6aringan paru < Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak! tulang! persendian! gin6al dan sebagainya ' "nsufisiensi Kardio Pulmoner 1Cardio Pulmonary "nsuffi7ien7y3 Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu perawatan di rumah sakit Penderita *+ paru dengan kerusakan 6aringan luas yang telah sembuh 1+*) Negatif3 masih bisa mengalami batuk darah Pada kasus seperti ini! pengobatan dengan 4)* tidak diperlukan! tapi 7ukup diberikan pengobatan simtomatis +ila perdarahan berat!
penderita harus diru6uk ke unit spesialistik Resistensi terhadap 4)* ter6adi karena penggunaan 4)* yang tidak sesuai Resistensi dapat ter6adi karena penderita yang menggunakan obat tidak sesuai atau patuh dengan 6adwal atau dosisnya ,apat pula ter6adi karena mutu obat yang dibawah standar 1)bi! %/3 Menurut Sudoyo! dkk 1%&&G3! komplikasi yang dapat ter6adi pada klien dengan tuber7ulosis Paru! yaitu : a Pleuritis tuberkulosa! ter6adi melalui fokus subpleura yang robek atau melalui aliran getah bening! dapat 6uga ter6adi karena robeknya perki6uan ke arah saluran getah bening yang menu6u ronggal pleura! iga atau 7olumna .ertebralis b fusi pleura! keluarnya 7airan dari pembuluh darah atau pembuluh limfe ke dalam 6aringan selaput paru! yang disebabkan oleh adanya pen6elasan material masuk
ke rongga pleura
Material mengandung bakteri
dengan 7epat
mengakibatkan reaksi inflamasi dan eksudat pleura yang kaya akan protein 7 mpiema! penumpukan 7airana terinfeksi atau pus 1nanah3 pada 7a.itas pleura! rongga pleura yang di sebabkan oleh terinfeksinya pleura oleh bakteri my7oba7terium tuber7ulosis 1pleuritis tuber7ulosis3 d Laryngitis! infeksi my7oba7terium pada laring yang kemudian menyebabkan laryngitis tuber7ulosis e *+C Milier 1tulang! usus! otak! limfe3!bakteri my7oba7terium tuber7ulosis bila masuk dan berkumpul di dalam saluran pernapasan akan berkembang biak terutama pada indi.idu yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah! dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelen6ar getah bening! oleh karena itu infeksi my7oba7terium tuber7ulosis dapat menginfeksi seluruh organ tubuh seperti paru! otak! gin6al! dan saluran pen7ernaan f Keruskan parenkim paru berat! my7oba7terium tuber7ulosis dapat menyerang atau
menginfeksi
parenkim paru!
sehingga 6ika tidak
ditangani
akan
menyebabkan kerusakan lebih lan6ut pada parenkim yang terinfeksi g Sindrom gagal napas 1)R,S3! disebabkan oleh kerusakan 6aringan dan organ paru yang meluas! menyebabkan gagal napas atau ketidakmampuan paru5paru untuk mensuplai oksigen ke seluruh 6aringan tubuh
h Kerusakan tulang dan sendi! nyeri tulang punggung dan kerusakan sendi bisa ter6adi ketika infeksi kuman *+ menyebar dari paru5paru ke 6aringan tulang ,alam banyak kasus! tulang iga 6uga bisa terinfeksi dan memi7u nyeri di bagian tersebut i Kerusakan otak! kuman *+ yang menyebar hingga ke otak bisa menyebabkan meningitis atau peradangan pada selaput otak Radang tersebut memi7u pembengkakan pada membran yang menyelimuti otak dan seringkali berakibat fatal atau mematikan 6 Kerusakan hati dan gin6al! hati dan gin6al membantu menyaring pengotor yang ada adi aliran darah Fungsi ini akan mengalami kegagalan apabila kedua organ tersebut terinfeksi oleh kuman *+ k Kerusakan 6antung! 6aringan di sekitar 6antung 6uga bisa terinfeksi oleh kuman *+ )kibatnya bisa ter6adi cardiac tamponade! atau peradangan dan penumpukan 7airan yang membuat 6antung 6adi tidak efektif dalam memompa darah dan akibatnya bisa sangat fatal l @angguan mata! 7iri57iri mata yang sudah terinfeksi *+ adalah berwarna kemerahan! mengalami iritasi dan membengkak di retina atau bagian lain m Resistensi kuman! pengobatan dalam 6angka pan6ang seringkali membuat pasien tidak disiplin! bahkan ada yang putus obat karena merasa bosan Pengobatan yang tidak tuntas atau tidak disiplin membuat kuman men6adi resisten atau kebal! sehingga harus diganti dengan obat lain yang lebih kuat dengan efek samping yang tentunya lebih berat
.6 Pe$eri2s! Pe!0!7!/ TB Pr0
a Pemeriksaan dahak # Pemeriksaan dahak mikroskopis langsung Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis! menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan $ 7ontoh
u6i dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kun6ungan yang berurutan berupa dahak Sewaktu5Pagi5Sewaktu 1SPS3:
S 1sewaktu3: dahak ditampung pada saat terduga pasien *+ datang berkun6ung pertama kali ke fasilitas layanan kesehatan Pada saat pulang! terduga pasien membawa sebuah pot dahak untuk menampung dahak pagi pada hari kedua
P 1Pagi3: dahak ditampung di rumah pada pagi hari kedua! segera setelah bangun tidur Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di fasilitas layanan kesehatan
S 1sewaktu3: dahak ditampung di fasilitas layanan kesehatan pada hari kedua! saat menyerahkan dahak pagi
% Pemeriksaan +iakan Pemeriksaan biakan untuk identifikasi Mycobacterium tuberculosis dimaksudkan untuk menegakkan diagnosis pasti *+ pada pasien tertentu! misal: o
Pasien *+ ekstra paru
o
Pasien *+ anak
o
Pasien *+ dengan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis langsung +*) negatif Pemeriksaan tersebut dilakukan di sarana laboratorium yang terpantau
mutunya )pabila dimungkinkan pemeriksaan dengan menggunakan tes 7epat yang direkomendasikan B-4 maka untuk memastikan diagnosis dian6urkan untuk memanfaatkan tes 7epat tersebut *abel # "ntepretasi hasil pemeriksaan *b paru
$ Pemeriksaan dahak *CM 1*est Cepat Molekuler3
+erdasarkan surat edaran Kemenkes R" Nomor 0K&%#'>9>&$;%>%$ tentang larangan penggunaan metode serologi untuk penegakan diagnosis *+ men6elaskan bahwa B-4 tidak merekomendasikan penggunaan metode serologi untuk tu6uan diagnosis *+ paru dan ekstra paru karena hasil pemeriksaan yang tidak konsisten dan tidak tepat Surat daran ,irektur P%PML No *0 &<>,$>"""#>%G'#>%' tanggal / No.ember %' 6uga di6elaskan bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi pemeriksaan *+ dan semakin tingginya angka pre.alensi dan insidensi *+ di "ndonesia maka pemeriksaan *+ dengan tes 7epat berbasis biomolekuler 1 *es 7epat molekuler atau *CM *+3 sudah diperluas penggunaannya tidak hanya untuk penemuan kasus *+ Resisten 4bat dan *+ pada 4,-) tetapi 6uga digunakan untuk penegakan *+ Kasus +aru se7ara umum Pemeriksaan *+ paru dengan alat *CM atau @ene 8pert ini mendapat rekomendasi dari 4rganisasi Kesehatan ,unia 1B-43 se6ak ,esember %& sebagai alat diagnosis 7epat *+ )lat ini 6uga dapat melakukukan pemeriksaan 7epat *uberkulosis yang resistensi terhadap Rifampisin 1Rif Resistan7e3 Keunggulan lainnya adalah alat ini mudah digunakan! mudah dibawah! dan tidak memerlukan persyaratan pengendalian infeksi yang komplek! serta hasilnya bisa diperoleh dalam waktu sekitar dua 6am sa6a +erbeda dengan pemeriksaan +*) kon.ensional yang memerlukan waktu $ hari bahkan untuk *+ M,R bisa '5 minggu b Pemeriksaan ,arah -asil pemeriksaan darah rutin kurang menun6ukan indikator yang spesifik untuk *b paru La6u ndap ,arah 1 L, 3 6am pertama dan 6am kedua dibutuhkan ,ata ini dapat di pakai sebagai indikator tingkat kestabilan keadaan nilai keseimbangan penderita! sehingga dapat digunakan untuk salah satu respon terhadap pengobatan penderita serta kemungkinan sebagai predeteksi tingkat penyembuhan penderita ,emikian pula kadar limfosit dapat menggambarkan daya tahan tubuh penderita L, sering meningkat pada proses aktif! tetapi L, yang normal 6uga tidak menyingkirkan diagnosa *+C
7 Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan standar ialah foto toraks P) dengan atau tanpa foto lateral Pemeriksaan lain atas indikasi : foto apiko5lordotik! oblik! C*5S7an Pada pemeriksaan foto toraks! tuberkulosis dapat memberi gambaran berma7am5ma7am bentuk 1multiform3. @ambaran radiologik yang di7urigai sebagai lesi *+ aktif : a3 +ayangan berawan > nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah b3 Ka.iti! terutama lebih dari satu! dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular 73 +ayangan ber7ak milier d3 fusi pleura unilateral 1umumnya3 atau bilateral 16arang3 @ambaran radiologik yang di7urigai lesi *+ inaktif a3 Fibrotik pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas b3 Kalsifikasi atau fibroti7 73 Kompleks ranke d3 Fibrotoraks>Fibrosis parenkim paru dan atau penebalan pleura Luluh Paru 1,estroyed Lung 3 : a3 @ambaran radiologik yang menun6ukkan kerusakan 6aringan paru yang berat! biasanya se7ara klinis disebut luluh paru . @ambaran radiologik luluh paru terdiri dari atelektasis! multika.iti dan fibrosis parenkim paru Sulit untuk menilai akti.iti lesi atau penyakit hanya berdasarkan gambaran radiologik tersebut b3 Perlu dilakukan pemeriksaan bakteriologik untuk memastikan akti.iti proses penyakit Luas lesi yang tampak pada foto toraks untuk kepentingan pengobatan dapat dinyatakan sebagai berikut 1terutama pada kasus +*) dahak negatif3 : a3 Lesi minimal % bila proses mengenai sebagian dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih dari .olume paru yang terletak di atas chondrostemal junction
dari iga kedua depan dan prosesus spinosus dari .ertebra torakalis ; atau korpus .ertebra torakalis < 1sela iga %3 dan tidak di6umpai ka.iti b3 Lesi luas! bila proses lebih luas dari lesi minimal d. Pemeriksaan olymerase !hain "eaction 1PCR3
Pemeriksaan PCR adalah teknologi 7anggih yang dapat mendeteksi ,N)! termasuk ,N) M.tuberculosis. Salah satu masalah dalam pelaksanaan teknik ini adalah kemungkinan kontaminasi Cara pemeriksaan ini telah 7ukup banyak dipakai! kendati masih
memerlukan ketelitian dalam pelaksanaannya-asil
pemeriksaan PCR dapat membantu untuk menegakkan diagnosis sepan6ang pemeriksaan tersebut diker6akan dengan 7ara yang benar dan sesuai standar )pabila hasil pemeriksaan PCR positif sedangkan data lain tidak ada yang menun6ang kearah diagnosis *+! maka hasil tersebut tidak dapat dipakai sebagai pegangan untuk diagnosis *+ Pada pemeriksaan deteksi Mtb tersebut diatas! bahan atau spesimen pemeriksaan dapat berasal dari paru maupun luar paru sesuai dengan organ yang terlibat e Pemeriksaan Serologi #3 Pemeriksaan En#ym linked immunosorbent assay 1L"S)3 *eknik ini merupakan salah satu u6i serologi yang dapat mendeteksi respon humoral berupa proses antigen5antibodi yang ter6adi +eberapa masalah dalam teknik ini antara lain adalah kemungkinan antibodi menetap dalam waktu yang 7ukup lama $) Mycodot 06i ini mendeteksi antibodi antimikobakterial di dalam tubuh manusia 06i ini menggunakan antigen lipoarabinomannan 1L)M3 yang direkatkan pada suatu alat yang berbentuk sisir plastik Sisir plastik ini kemudian di7elupkan ke dalam serum penderita! dan bila di dalam serum tersebut terdapat antibodi spesifik anti L)M dalam 6umlah yang memadai yang sesuai dengan akti.iti
penyakit! maka akan timbul perubahan warna pada sisir yang dapat dideteksi dengan mudah $3 06i peroksidase anti peroksidase 1P)P3 06i ini merupakan salah satu 6enis u6i yang mendeteksi reaksi serologi yang ter6adi ;3 "C* 06i "mmuno7hromatographi7 tuber7ulosis 1"C* tuber7ulosis3 adalah u6i serologik untuk mendeteksi antibodi M.tuberculosis dalam serum 06i "C* tuberculosis merupakan u6i diagnostik *+ yang menggunakan < antigen spesifik yang berasal dari membran sitoplasma M.tuberculosis! diantaranya antigen Mtb $ k,a Ke < antigen tersebut diendapkan dalam bentuk ; garis melintang pada membran immunokromatografik 1% antigen diantaranya digabung dalam # garis3 dismaping garis kontrol Serum yang akan diperiksa sebanyak $& Jl diteteskan ke bantalan warna biru! kemudian serum akan berdifusi melewati garis antigen )pabila serum mengandung antibodi "g@ terhadap M.tuberculosis! maka antibodi akan berikatan dengan antigen dan membentuk garis warna merah muda 06i dinyatakan positif bila setelah #< menit terbentuk garis 7ontrol dan minimal satu dari empat garis antigen pada membran ,alam menginterpretasi hasil pemeriksaan serologi yang diperoleh! para klinisi harus hati hati karena banyak .ariabel yang mempengaruhi kadar antibody yang terdeteksi f.
Pemeriksaan +)C*C ,asar teknik pemeriksaan biakan dengan +)C*C ini adalah metode radiometrik M tuberculosis memetabolisme asam lemak yang kemudian menghasilkan C4% yang akan dideteksi gro%th indexnya oleh mesin ini Sistem ini dapat men6adi salah satu alternatif pemeriksaan biakan se7ara 7epat untuk membantu menegakkan diagnosis
g Pemeriksaan Cairan Pleura Pemeriksaan analisis 7airan pleura I u6i Ri.alta 7airan pleura perlu dilakukan pada penderita efusi pleura untuk membantu menegakkan diagnosis "nterpretasi hasil analisis yang mendukung diagnosis tuberkulosis adalah u6i Ri.alta positif dan kesan 7airan eksudat! serta pada analisis 7airan pleura terdapat sel limfosit dominan dan glukosa rendah h. Pemeriksaan histopatologi 6aringan
+ahan histopatologi 6aringan dapat diperoleh melalui biopsy paru dengan trans bronchial lung biopsy 1*+L+3! trans thoracal biopsy 1**+3! biopsi paru terbuka! biopsi pleura! biopsi kelen6ar getah bening dan biopsi organ lain diluar paru ,apat pula dilakukan biopsi aspirasi dengan 6arum halus 1+(- biopsi 6arum halus3 Pemeriksaan biopsy dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis! terutama pada tuberkulosis ekstra paru ,iagnosis pasti infeksi *+ didapatkan bila pemeriksaan histopatologi pada 6aringan paru atau 6aringan diluar paru memberikan hasil berupa granuloma dengan perke6uan i.
Pemeriksaan 06i tuber7ulin Pemeriksaan ini sangat berarti dalam usaha mendeteksi infeksi *+ di daerah dengan pre.alensi tuberkulosis rendah ,i "ndonesia dengan pre.alensi tuberkulosis yang tinggi! pemeriksaan u6i tuberkulin sebagai alat bantu diagnostik kurang berarti! apalagi pada orang dewasa 06i ini akan mempunyai makna bila didapatkan kon.ersi dari u6i yang dilakukan satu bulan sebelumnya atau apabila kepositifan dari u6i yang didapat besar sekali atau bula Pada pleuritis tuberkulosa u6i tuberkulin kadang negatif! terutama pada malnutrisi dan infeksi -"9 (ika awalnya negatif mungkin dapat men6adi positif 6ika diulang # bulan kemudian Sebenarnya se7ara tidak langsung reaksi yang ditimbulkan hanya menun6ukkan gambaran reaksi tubuh yang analog dengan: a3 reaksi peradangan dari lesi yang berada pada target organ yang terkena infeksi atau b3
status respon imun indi.idu yang tersedia bila menghadapi agent dari basil tahan asam yang bersangkutan 1Mtuber7ulosis3
.8 Al0r Di/!sis TB Pr0
.'* Pe!"l2s!! TB
%#&# Penatalaksanaan Medis a Pengobatan 4)* Pengobatan tuberkulosis terbagi men6adi % fase yaitu fase intensif 1%5$ bulan3 dan fase lan6utan ; atau / bulan Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan tambahan *ahap awal pengobatan diberikan setiap hari! dan dimaksudkan untuk se7ara efektif menurunkan 6umlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari sebagian ke7il kuman yang mungkin sudah resistan se6ak sebelum pasien mendapatkan pengobatan Sedangkan pada tahap anutan pengobatan merupakan tahap penting untuk membunuh sisa5sisa kuman yang masih ada dalam tubuh sehingga pasien dapat sembuh dan men7egah ter6adinya kekambuhan Menurut Kemenkes 1%3 menyatakan bahwa panduan 4)* yang digunakan di "ndonesia 1sesuai rekomendasi B-4 dan "S*C3 oleh Program Nasional Pengendalian *+ di "ndonesia adalah: a3 Kategori #
: % 1-RE3>;1-R3$
b3 Kategori %
: % 1-RE3S>1-RE3< 1-R3$$
73 Kategori )nak : %1-RE3>;1-R3 atau %-RE)1S3>;5#&-R d3 4bat yang digunakan dalam tatalaksana pasien *+ resistan obat di "ndonesia terdiri dari 4)* lini kedua yaitu Kanamisin! Kapreomisin! Le.ofloksasin! tionamide! Sikloserin! Moksifloksasin! dan P)S! serta 4)* lini pertama yaitu PiraAinamid dan tambutol
b Pengobatan Suportif atau Simptomatik Pengobatan yang diberikan kepada penderita *+ perlu diperhatikan keadaan klinisnya +ila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat! dapat rawat 6alan Selain 4)* kadang perlu pengobatan tambahan atau suportif>simtomatik untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau mengatasi ge6ala>keluhan 1) Makan makanan yang bergiAi! bila dianggap perlu dapat diberikan .itamin tambahan 1pada prinsipnya tidak ada larangan makanan untuk penderita tuberkulosis! ke7uali untuk penyakit komorbidnya3 2) +ila demam dapat diberikan obat penurun panas>demam 3) +ila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi ge6ala batuk! sesak napas atau keluhan lain 7 *erapi Pembedahan lndikasi operasi #3 "ndikasi mutlak a3 Semua penderita yang telah mendapat 4)* adekuat tetapi dahak tetap positif b3 Penderita batuk darah yang masif tidak dapat diatasi dengan 7ara konser.atif 73 Penderita dengan fistula bronkopleura dan empyema yang tidak dapat diatasi se7ara konser.atif %3 lndikasi relatif a3 Penderita dengan dahak negatif dengan batuk darah berulang b3 Kerusakan satu paru atau lobus dengan keluhan 73 Sisa ka.iti yang menetap d *indakan "n.asif 1Selain Pembedahan3 #3 +ronkoskopi %3 Punksi pleura $3 Pemasangan BS, 1Bater Sealed ,rainage3
%#&% Penatalaksanaan Keperawatan
#3 Promotif a3 Penyuluhan kepada masyarakat tentang *+C b3 Pemberitahuan baik melalui spanduk atau iklan tentang bahaya *+C! 7ara penularan! 7ara pen7egahan! faktor resiko 73 Mensosialisasiklan +C@ di masyarakat %3 Pre.entif a3 9aksinasi +C@ b3 Menggunakan isoniaAid 1"N-3 73 Membersihkan lingkungan dari tempat yang kotor dan lembab d3 +ila ada ge6ala5ge6ala *+C segera ke Puskesmas atau Rumah sakit! agar dapat diketahui se7ara dini $3 Perawatan *+ a3 Perawatan yang harus dilakukan pada penderita tuber7ulosis adalah: # )wasi penderita untuk minum obat! yang paling berperan disini adalah % $ ; <
orang terdekat yaitu keluarga Mengetahui adanya ge6ala samping obat dan meru6uk bila diperlukan Men7ukupi kebutuhan giAi seimbang penderita "stirahat teratur minimal 6am per hari Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada bulan kedua! kelima dan enam
' Men7iptakan lingkungan rumah dengan .entilasi dan pen7ahayaan yang baik 1,epkes R"! %&&'3 b3 Pengawasan Penderita! Kontak dan Lingkungan # 4leh penderita! dapat dilakukan dengan menutup mulut 1dengan menggunakan masker3 sewaktu batuk dan membuang dahak di tempat yang disediakan dan tertutup! tidak disembarangan tempat % 4leh masyarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh seperti terhadap bayi harus harus diberikan .ak sinasi +C@ $ 4leh petugas kesehatan dengan memberikan penyuluhan tentang penyakit *+
yang antara
lain
meliputi
ge6ala
bahaya
dan
akibat
yang
ditimbulkannya ; ,esinfeksi! 7u7i tangan dan tata rumah tangga kebersihan yang ketat! perlu perhatian khusus terhadap muntahan dan ludah 1piring! hundry! tempat tidur! pakaian3! .entilasi rumah dan sinar matahari yang 7ukup < Pengobatan khusus Penderita dengan *+C aktif perlu pengobatan yang
tepat 4bat5obat kombinasi yang telah ditetapkan oleh dokter diminum dengan tekun dan teratur! waktu yang lama 1' atau #% bulan3 ,iwaspadai adanya kebal terhadap obat5obat! dengan pemeriksaan penyelidikan oleh dokter
P"h9: ,roplet mengandung M tuber7ulosis 0dara ter7emar M tuber7ulosis Peningkatan suhu tubuh
*erhirup lewat saluran pernafasan
Menggeser set point thermostat Limfadenitis
Masuk ke paru5paru
)l.eoli
Produksi sekret berlebih
Pelepasan prostaglandin
Proses peradangan
Sekret terlalu kental
Kelen6ar getah bening
*uberkel
Sekret sukar dikeluarkan
*+ primer
"nfeksi primer 1@hon3 pada al.eoli
Ke"id2e3e2"i3! 1ersih! 7l! !3s
Hi&er"er$i
Proses fagositosis bakteri
Peningkatan B+C
Meluas
Risi2 I!3e2si
-ematogen
Menghan7urkan 6ar sekitar nekrosis
(antung
Pleura
Peritonium
Perikarditis
Pleuritis
Peningkatan permeabilitas dan membran mengalami kebo7oran
)neurisma arteri pulmonalis
+erkumpulnya darah pada rongga peri7ardium
Peningkatan permeabilitas kapiler pleura terhadap protein
Peningkatan kadar protein dalam 7airan pleura
Curah 6antung turun
)mbilan 4% di paru menurun
Perke6uan
Mengganggu perfusi I difusi 4% dan C4%
)neurisma arteri pulmonalis
+atuk darah
Peningkatan pembentukan 7airan pleura
Letih saat berakti.itas
I!"ler!si A2"i;i"s
Peningkatan stimulus pada Sel pariental Cairan men6adi lengket dan selaput pleura men adi kasar
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Suplai 4% ke perifer menurun
Sulit berakti.itas! R4M>)mbulasi 1),L3 -Cl meningkat
Nyeri saat bernafas
Nyeri akut Mual! muntah! anoreksia
Penururnan ++ %& Risi2 s:2 hi&;le$i2
PK: )nemia
Peningkatan tekanan intraabdominal
Personal hygiene terganggu
Merangsang pusat muntah di hipotalamus )supan 4% ke 6aringan atau sel perfusi tidak terpenuhi
G!//0! &er"02r! /s
Pengumpulan 7airan di rongga peritonium
Mendesak lambung Menghambat ker6a 6antung
Kalsifikasi
Pen7airan
+akterimia
Reaksi -ipersensiti.itas tipe lambat
Mengalami perke6uan
Ke"id2sei$1!/! !0"risi 20r!/ dri 2e10"0h! "010h
De3isi" Per9"! Diri< M!di% Ber&2i!% $2!!% eli$i!si
Ke"id2e3e2"i3! &er30si 7ri!/! &eri3er
Peningkatan permeabilitas kapiler pleura terhadap protein
)neurisma arteri pulmonalis
+erkumpulnya darah pada rongga peri7ardium
Peningkatan kadar protein dalam 7airan pleura
Pengumpulan 7airan di rongga peritonium
Peningkatan tekanan intraabdominal
Mendesak lambung Peningkatan pembentukan 7airan pleura
Menghambat ker6a 6antung
I!"ler!si A2"i;i"s
Peningkatan stimulus pada Sel pariental
Curah 6antung turun
Cairan men6adi lengket dan selaput pleura men adi kasar
Suplai 4% ke perifer menurun
Sulit berakti.itas! R4M>)mbulasi 1),L3 -Cl meningkat
)mbilan 4% di paru menurun
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Letih saat berakti.itas
Nyeri saat bernafas
Personal hygiene terganggu
Merangsang pusat muntah di hipotalamus Nyeri akut )supan 4% ke 6aringan atau sel perfusi tidak terpenuhi
Mual! muntah! anoreksia
De3isi" Per9"! Diri< M!di% Ber&2i!% $2!!% eli$i!si
Penururnan ++ %& Risi2 s:2 hi&;le$i2
Ke"id2sei$1!/! !0"risi 20r!/ dri 2e10"0h! "010h
Pe!/27i! a3 ,ata pasien Penyakit *+ dapat menyerang manusia mulai dari usia anak sampai
dewasa dengan perbandingan yang hamper sama antara laki5laki dan perempuan Penyakit ini biasanya banyak ditemukan pada pasien yang tinggal di daerah dengan kepadatan tinggi sehingga masuknya 7ahaya matahari ke dalam rumah sangat minim b3 Riwayat kesehatan Keluhan yang sering mun7ul adalah demam! bayuk! sesak napas! nyeri dada 16arang ditemukan3! malaise! sianosis! dan perlu ditanyakan dengan siapa pasien tinggal karena penyakit *+ bukan penyakit turunan tetapi merupakan penyakit infeksi menular 73 Pemeriksaan fisik B' ( Breathing ) Pemeriksaan fisik pada klien *+ paru merupakan pemeriksaan fokus yang terdiri atas inspeksi! palpasi! perkusi! dan auskultasi 1#3 "nspeksi
Ke"id2e3e2"i3! &er30si 7ri!/! &eri3er
Pe!/27i! a3 ,ata pasien Penyakit *+ dapat menyerang manusia mulai dari usia anak sampai
dewasa dengan perbandingan yang hamper sama antara laki5laki dan perempuan Penyakit ini biasanya banyak ditemukan pada pasien yang tinggal di daerah dengan kepadatan tinggi sehingga masuknya 7ahaya matahari ke dalam rumah sangat minim b3 Riwayat kesehatan Keluhan yang sering mun7ul adalah demam! bayuk! sesak napas! nyeri dada 16arang ditemukan3! malaise! sianosis! dan perlu ditanyakan dengan siapa pasien tinggal karena penyakit *+ bukan penyakit turunan tetapi merupakan penyakit infeksi menular 73 Pemeriksaan fisik B' ( Breathing ) Pemeriksaan fisik pada klien *+ paru merupakan pemeriksaan fokus yang terdiri atas inspeksi! palpasi! perkusi! dan auskultasi 1#3 "nspeksi +entuk dada dan gerakan pernafasan +iasanya pasien *+ paru biasanya tampak kurus sehingga terlihat adanya penurunan proporsi diameter
bentuk dada antero5posterior dibandingkan
proporsi diameter lateral )pabila adanya penyulit dari *+ paru seperti adanya efusi pleura yang masif! maka terlihata adanya ketidaksimetrisan rongga dada! pelebaran inter7ostal spa7e 1"CS3 pada sisi yang sakit Pada klien *+ paru minimal dan tanpa komplikasi! biasanya gerakan
pernafasan
tidak
mengalami
perubahan
Meskipun
demikian! 6ika terdapat komplikasi yang melibatkan kerusakan luas pada parenkim paru biasanya pasien akan terlihat sesak nafas! peningkatan frekuensi nafas! dan menggunakan otot bantu nafas *anda lainnya adalah klien dengan *+ paru 6uga mengalami efusi pleurayang
masif!
hidropneumothoraks
pneumothoraks! *anda5tanda
abses tersebut
paru
masif!
membuat
dan
gerakan
pernafasan men6adi tidak simetris! sehingga yang terlihat adalah pada sisi yang sakit pergerakan dadanya tertinggal +atuk dan sputum Saat melakukan pengaka6ian batuk pada klien *+ paru! biasanya didapatkan batuk produktif yang disertai
adanya peningkatan produksi sekret dan sekresi sputum yang purulen Periksa 6umlah produksi sputum! terutama bila *+ paru disertai adanya bronkhiektasis yang membuat klien akan mengalami peningkatan produksi sputum yang sangat banyak Perawat perlu mengukur 6umlah produksi sputum per hari sebagai penun6ang e.aluasi terhadap inter.ensi keperawatan yang telah diberikan 1%3 Palpasi Palpasi trakhea )danya pergeseran tra7hea pada *+ paru yang disertai adanya efusi pleura masif dan pneumothoraks akan mendorong posisi trkhea ke arah berlawanan dari sisi sakit @erakan dinding
thoraks
anterior>erskrusi
pernafasan *b paru dapat
komplikasi saat dilakukan palpasi! gerakan dada saat bernafas biasanya normal dan seimbang antara bagian kanan dan kiri )danya penurunan gerakan dinding pernafasan biasanya ditemukan pada klien *+ paru dengan kerusakan parenkim yang luas @etaran suara 1fremitus .okal3 @etaran yang terasa ketika perawat meletakkan tangannya di dada klien saat berbi7ara adalah bunyi yang dibangkitkan oleh pen6alaran dalam laring arah distal sepan6ang pohon bronkhial untuk membuat dinding dada dalam gerakan resonan! terutama pada bunyi konsonan Kapasitas untuk merasakan bunyi pada dinding dada disebut taktil fremitus )danya penurunan taktil premitus pada klien dengan *+ paru biasanya ditemukan pada klien yang disertai komplikasi efusi pleura masif! sehingga hantaran suara menurun karena transmisi getaran suara harus melewati 7airan yang berakumulasi di rongga pleura 1$3 Perkusi Pada klien dengan *+ paru minimal tanpa komplikasi! baiasanya akan didapatkan bunyi resonan atau sonor pada seluruh lapang paru Pada klien dengan *+ paru yang disertai komplikasi seperti efusi pleura akan didapatkan bunyi redup sampai pekak pada sisi yang sakit sesuai sesuai banyaknya akumulasi 7airan di rongga pleura )pabila
disertai
pneumothoraks!
maka
didapatkan
bunyi
hiperresonan terutama 6ika pneumothoraks .entil yang mendorong posisi paru ke posisi yang sehat
1;3 )uskultasi Pada klien dengan *+
paru didapatkan bunyi nafas tambahan
1ronkhi3 pada sisi yang sakit Penting bagi perawat pemeriksa untuk mendokumentasikan hasil auskultasi di daerah mana didapatkan adanya ronkhi +unyi yang terdengar melalui stetoskop ketika klien berbi7ara disebut resonan .okal Klien dengan *+ paru yang disertai komplikasi seperti efusi pleura dan pneumothoraks akan didapatkan penurunan resonan .okal pada sisi yang sakit B ( Blood ) "nspeksi: inspeksi tetnatang adanya parut dan keluhan kelemahan fisik Palpasi: denyut nadi perifer melemah Perkusi: batas 6antung mengalami pergeseran pada *+ paru dengan efusi pleura masih mendorong ke sisi yang sehat )uskultasi: tekanan darah biasanya normal +unyi 6antung tambahan biasanya tidak didapatkan B ( Brain) Kesadaran biasanya 7ompos mentis! ditemukan adanya sianosis perifer apabila gangguan perfusi 6aringan berat Pada pengka6ian ob6ektif! klien tampak dengan wa6ah meringis! menangis! merintih! meregang dan menggeliat Saat dilakukan pengka6ian pada mata! biasanya didapatkan adanya kon6ungti.a anemis pada *+ paru dengan hemoptoe masi. dan kronis! dan sklera ikterik pada *+ paru dengan gangguan fungsi hati B4 ( Bladder ) Pengukuran .olume output urine berhubungan dengan intake 7airan 4leh karena itu! perawat perlu memonitor adanya oliguria karena hal tersebut merupakan tanda awal dari syo7k Klien diinformasikan agar terbiasa dengan urine yang berwarna 6ingga pekat dan berbau yang menandakan fungsi gin6al masih normal sebagai ekskresi karena meminum 4)* terutama Rifampisin B5 ( Bowel ) Klien biasanya mengalami mual! muntah! penurunan nafsu makan dan penurunan ++ B+ ( Bone) )kti.itas sehari5hari berkurang banyak pada klien dengan *+ paru @e6ala yang mun7ul antara lain kelemahan! kelelahan! insomnia! pola hidup menetap! dan 6adwal olahraga yang men6adi tidak teratur Di/!s Ke&er9"!
# Ketidakefektifan bersihan 6alan nafas berhubungan dengan benda asing dalam 6alan nafas! peningkatan produksi sputum! batuk tidak efektif! kelelahan>berkurangnya tenaga dan infeksi bronkopulmonal % @angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran al.eolar kapiler! ketidakseimbangan tekanan 4% dan C4%! proses pertukaran gas yang terganggu $ Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh brerhubungan dengan anoreksi ; Nyeri akut berhubungan dengan pas7a trauma 1infeksi3! proses peradangan < -ipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi ' Ketidakefektifan perfusi 6aringan perifer berhubungan dengan suplai oksigen menururn pada daerah perifer! adanya sianosis / ,efisit perawatan diri berhubungan dengan akti.itas yang intoleran! sulitnya bergerak untuk ),L "ntoleransi akti.itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen G Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tidak adekuat! peningkatan B+C #& Resiko syok hipo.olemik dengan faktor risiko hemaptoe! kehilangan 7olume 7airan
I!"er;e!si Ke&er9"! N.
#
Di/!s Ke&er9"! Ketidakefektifan bersihan 6alan nafas berhubungan dengan benda asing dalam 6alan nafas! peningkatan produksi sputum! batuk tidak efektif! kelelahan>berkurangn ya tenaga dan infeksi bronkopulmonal
Re!=! Ke&er9"! I!"er;e!si NIC< M!7e$e! 7l! NOC< Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $ 8 %; !3s 6am! diharapkan bersihan 6alan nafas pasien efektif a Posisikan pasien untuk memaksimalkan .entilasi dengan kriteria hasil: b "dentifikasi kebutuhan aktual> potensial pasien *u6uan untuk memasukan alat No "ndikator 4ut7ome )wal # % $ ; < membuka 6alan nafas # Frekuensi pernafasan 7 Lakukan fisioterapi dada 1#%5%&8>menit3 % "rama pernafasan regular d Moti.asi pasien untuk $ *idak menggunakan otot bernafas pelan! dalam! bantu pernafasan dan batuk ; Retraksi dada simetris e "nstruksikan bagaimana < *idak menggunakan agar dapat melakukan 7uping hidung batuk efektif ' 9o7al fremitus teraba f. Kolaborasi dengan / )kumulasi sputum dokter pemberian +atuk dan mengeluarkan bronkidilator sekret g Monitor status T070! d! Kri"eri Hsil
Keterangan: # *idak adekuat % Sedikit adekuat $ Cukup adekuat ; Sebagian besar adekuat < Sepenuhnya adekuat
pernafasan dan oksigenasi h )uskultasi suara nafas! 7atat area yang .entilasinya turun atau tidak ada dan adanya suara tambahan i Posisikan untuk
Rsi!l
Memaksimalkan .entilasi pasien Melihat kemampuan pasien untuk membuaka 6alan nafas
Membantu pasien untuk pengeluaran sekret Memaksimalkan pernafasan
Membantu dahak
mengeluarkan
Melebarkan 6alan nafas
Memfasilitasi oksigen
pemberian
Mengetahui kepatenan 6alan nafas
Membuka 6alan nafas
meringankan sesak nafas %
@angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran al.eolar kapiler! ketidakseimbangan tekanan 4% dan C4%! proses pertukaran gas yang terganggu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $ 8 %; 6am! NIC< Airway Management diharapkan pertukaran gas pasien tidak terganggu dengan a Ka6i dispnea! takipnea! kriteria hasil: bunyi napas! peningkatan upaya pernapasan! NOC< S""0s Per!&s!< Per"02r! Gs ekspansi thora8 dan kelemahan *u6uan No "ndikator 4ut7ome )wal sianosis dan # % $ ; < b Catat perubahan warna kulit! # Sianosis termasuk membran % @angguan k esadaran mukosa dan kuku $ tekanan oksigen Pa4 % 7 *ingkatkan tirah baring! ; saturasi oksigen dalam batasi akti.itas dan bantu rentang normal kebutuhan perawatan diri < Keseimbangan perfusi sehari5hari sesuai .entilasi keadaan pasien d Pertahankan posisi semi Keterangan: fowler sesuai indikasi # *idak adekuat e Kolaborasi pemeriksaan % Sedikit adekuat )@, $ Cukup adekuat f Kolaborasi pemberian ; Sebagian besar adekuat oksigen sesuai kebutuhan < Sepenuhnya adekuat tambahan
a *+ paru mengakibatkan efek terhadap pernapasan ber.ariasi dari ge6ala ringan ! dyspnea berat dampai distres pernapasan b )kumulasi sekret dan berkurangnya 6aringan paru yang sehat dapat menggangu oksigenasi organ .ital dan 6aringan tubuh 7 Menurunkan konsumsi oksigen selama periode penurunan pernafasan dan dapat menurunkan beratnya ge6ala d Posisi semi fowler untuk memaksimalkan ekspansi paru e. Penurunan kadar 4% 1Pa4%3 dan atau saturasi f *erapi oksigen dapat
meringankan sesak nafas %
@angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran al.eolar kapiler! ketidakseimbangan tekanan 4% dan C4%! proses pertukaran gas yang terganggu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $ 8 %; 6am! NIC< Airway Management diharapkan pertukaran gas pasien tidak terganggu dengan a Ka6i dispnea! takipnea! kriteria hasil: bunyi napas! peningkatan upaya pernapasan! NOC< S""0s Per!&s!< Per"02r! Gs ekspansi thora8 dan kelemahan *u6uan No "ndikator 4ut7ome )wal sianosis dan # % $ ; < b Catat perubahan warna kulit! # Sianosis termasuk membran % @angguan k esadaran mukosa dan kuku $ tekanan oksigen Pa4 % 7 *ingkatkan tirah baring! ; saturasi oksigen dalam batasi akti.itas dan bantu rentang normal kebutuhan perawatan diri < Keseimbangan perfusi sehari5hari sesuai .entilasi keadaan pasien d Pertahankan posisi semi Keterangan: fowler sesuai indikasi # *idak adekuat e Kolaborasi pemeriksaan % Sedikit adekuat )@, $ Cukup adekuat f Kolaborasi pemberian ; Sebagian besar adekuat oksigen sesuai kebutuhan < Sepenuhnya adekuat tambahan
$
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $ 8 %; 6am! diharapkan nutrisi pasien seimbang dengan kriteria hasil:
kebutuhan tubuh NOC< S""0s !0"risi < As0&! M2!! d! Cir! berhubungan dengan *u6uan No "ndikator 4ut7ome )wal anoreksia! # % $ ; terganggunya reflek # )supan makanan s e7ara menelan oral % )supan 7airan se7ara oral $ )supan 7airan intra.ena
<
NOC< S""0s N0"risi < Pe!/020r! Bi2i$i
# % $ ; < '
"ndikator 4ut7ome -ematokrit -emoglobin @ula darah Serum albumin Serum kreatinin -itung limfosit
Keterangan:
)wal
#
*u6uan % $ ;
NIC< M!7e$e! N0"risi # *entukan status giAi Mengetahui kebutuhan status
pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan giAi % *entukan apa yang men6adi preferensi makanan bagi pasien
nutrisi pasien
Membantu dalam melist makanan pasien sesuai indikasi dan mengetahui adanya alergi atau kontraindikasi pasien Menambah pengetahuan kebutuhan pasien mengenai giAi 1piramida seimbang
Keterangan: # *idak adekuat % Sedikit adekuat $ Cukup adekuat ; Sebagian besar adekuat < Sepenuhnya adekuat
No
a *+ paru mengakibatkan efek terhadap pernapasan ber.ariasi dari ge6ala ringan ! dyspnea berat dampai distres pernapasan b )kumulasi sekret dan berkurangnya 6aringan paru yang sehat dapat menggangu oksigenasi organ .ital dan 6aringan tubuh 7 Menurunkan konsumsi oksigen selama periode penurunan pernafasan dan dapat menurunkan beratnya ge6ala d Posisi semi fowler untuk memaksimalkan ekspansi paru e. Penurunan kadar 4% 1Pa4%3 dan atau saturasi f *erapi oksigen dapat mengoreksi hipoksemia yang ter6adi akibat penurunan
<
$ "ntruksikan mengenai nutrisi makanan3 ; *entukan 6umlah kalori dan 6enis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan giAi < +erikan pilihan makanan dan bimbingan terhadap pilihan makanan ' Ciptakan lingkungan yang bersih! ber.entilasi! santai dan bebas dari bau menyengat
Membantu dalam perhitungan kebutuhan statys nutrisi harian pasien
Melibatkan pasien untuk berpartisipasi dan menambah anfsu makan pasien Menghindari risiko pen7emaran dan memberikan kenyamanan
kebutuhan tubuh NOC< S""0s !0"risi < As0&! M2!! d! Cir! berhubungan dengan *u6uan No "ndikator 4ut7ome )wal anoreksia! # % $ ; terganggunya reflek # )supan makanan s e7ara menelan oral % )supan 7airan se7ara oral $ )supan 7airan intra.ena
<
NOC< S""0s N0"risi < Pe!/020r! Bi2i$i
# % $ ; < '
"ndikator 4ut7ome
)wal
#
-ematokrit -emoglobin @ula darah Serum albumin Serum kreatinin -itung limfosit
*u6uan % $ ;
nutrisi pasien
Membantu dalam melist makanan pasien sesuai indikasi dan mengetahui adanya alergi atau kontraindikasi pasien Menambah pengetahuan kebutuhan pasien mengenai giAi 1piramida seimbang
Keterangan: # *idak adekuat % Sedikit adekuat $ Cukup adekuat ; Sebagian besar adekuat < Sepenuhnya adekuat
No
pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan giAi % *entukan apa yang men6adi preferensi makanan bagi pasien
<
$ "ntruksikan mengenai nutrisi makanan3 ; *entukan 6umlah kalori dan 6enis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan giAi < +erikan pilihan makanan dan bimbingan terhadap pilihan makanan ' Ciptakan lingkungan yang bersih! ber.entilasi! santai dan bebas dari bau menyengat
Membantu dalam perhitungan kebutuhan statys nutrisi harian pasien
Melibatkan pasien untuk berpartisipasi dan menambah anfsu makan pasien Menghindari risiko pen7emaran dan memberikan kenyamanan
Keterangan: # Sangat menyimpang dari rentang normal % +anyak menyimpang dari rentang normal $ Cukup menyimpang dari rentang normal ; Sedikit menyimpang dari rentang normal
< *idak menympang dari rentang normal
;
Nyeri
Pain Management akut NOC< a Pain Control a Ka6i se7ara menyeluruh berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama % 8 %; tentang nyeri 1PRS*3 dengan pas7a 6am! diharapkan nyeri pasien dapat berkurang dengan b 4bser.asi isyarat5 kriteria hasil: isyarat non .erbal dari b trauma 1infeksi3! ketidaknyamanan proses peradangan 7 @unakan komunikasi *u6uan terapeutik agar klien No "ndikator )wal dapat mengekspresikan # % $ ; < nyeri 7 # Mengenali kapan d *entukan dampak dari nyeri ter6adi ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup % Menggunakan e Kontrol faktor5faktor tindakan pengurangan lingkungan yang dapat 1nyeri3 tanpa mempengaruhi respon d analgesi7 klien terhadap $ Melaporkan nyeri ketidaknyamanan yang terkontrol f )6arkan teknik e ; Melaporkan nyeri menurun mana6emen nyeri non5 farmakologis: distraksi5 Keterangan: relaksasi g +erikan analgetik sesuai # Keluhan ekstrime an6uran tim medis % Keluhan berat f
0ntuk mengetahui gambaran rasa nyeri yang dialami oleh pasien Menggali kualitas nyeri yang dirasakan oleh pasien dan mem.alidasi gambaran nyeri yang dirasakan oleh pasien Membina hubungan saling per7aya dengan pasien agar pasien dapat leluasa mengungkapkan keluhannya Mengka6i kebutuhan lain yang belum terpenuhi akibat nyeri Meminimalkan ketidaknyamanan klien atas lingkungan yang kurang mendukung perbaikan kebutuhan kenyamanannya Me gi ri
;
Nyeri
Pain Management akut NOC< a Pain Control a Ka6i se7ara menyeluruh berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama % 8 %; tentang nyeri 1PRS*3 dengan pas7a 6am! diharapkan nyeri pasien dapat berkurang dengan b 4bser.asi isyarat5 kriteria hasil: isyarat non .erbal dari b trauma 1infeksi3! ketidaknyamanan proses peradangan 7 @unakan komunikasi *u6uan terapeutik agar klien No "ndikator )wal dapat mengekspresikan # % $ ; < nyeri 7 # Mengenali kapan d *entukan dampak dari nyeri ter6adi ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup % Menggunakan e Kontrol faktor5faktor tindakan pengurangan lingkungan yang dapat 1nyeri3 tanpa mempengaruhi respon d analgesi7 klien terhadap $ Melaporkan nyeri ketidaknyamanan yang terkontrol f )6arkan teknik e ; Melaporkan nyeri menurun mana6emen nyeri non5 farmakologis: distraksi5 Keterangan: relaksasi g +erikan analgetik sesuai # Keluhan ekstrime an6uran tim medis % Keluhan berat f $ Keluhan sedang ; Keluhan ringan < *idak ada keluhan
<
0ntuk mengetahui gambaran rasa nyeri yang dialami oleh pasien Menggali kualitas nyeri yang dirasakan oleh pasien dan mem.alidasi gambaran nyeri yang dirasakan oleh pasien Membina hubungan saling per7aya dengan pasien agar pasien dapat leluasa mengungkapkan keluhannya Mengka6i kebutuhan lain yang belum terpenuhi akibat nyeri Meminimalkan ketidaknyamanan klien atas lingkungan yang kurang mendukung perbaikan kebutuhan kenyamanannya Mengurangi rasa nyeri tanpa penggunaan obat g Mengurangi rasa nyeri 6ika teknin non5 farmakologis kurang
efektif NIC< Per9"! De$$ Per9"! De$$ berhubungan (-4*) (-4*) dengan reaksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan % 8 %; 6am! a Pantau suhu dan tanda a0ntuk mengetahui suhu tubuh klien dapat kembali normal dengan kriteria .ital yang lainnya kondisi klien se7ara inflamasi hasil: b Monitoring warna kulit berkala dan suhu b Mengetahui se6auh ) *u6uan 7 Monitoring intake5 mana tingkat N "ndikator wa output 7airan peningkatan suhu dan o # % $ ; < l d ,orong klien untuk gambaran se7ara # Melaporkan peningkatan konsumsi fisiologis pengaruh dari kenyamanan suhu 7airan peningkatan suhu % Penurunan suhu kulit e Pantau kondisi pasien terhadap kondisi klien $ Perubahan warna kulit untuk menghindari 7Mengka6i kebutuhan ; Sakit kepala komplikasi dari demam 7airan dan kehilangan < ,ehidrasi f Kolaborasi dengan tim 7airan klien akibat medis terkait pemberian adanya peningkatan suhu Ke"er!/!< obat antipiretik d Membantu # Sangat terganggu memenuhi kebutuhan % +anyak terganggu Pe!/"0r! S0h0 (8**) 7airan tubuh yang hilang $ C0kup *erganggu a Monitoring suhu setiap akibat peningkatan ; Sedikit terganggu % 6am e.aporasi < *idak terganggu b Monitoring tanda .ital eMeminimalkan risiko lainnya: *,! nadi! RR ter6adinya ke6ang demam -ipertermi
Ther$re/0lsi (*6**) Hidrsi (*+*)
<
efektif NIC< Per9"! De$$ Per9"! De$$ berhubungan (-4*) (-4*) dengan reaksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan % 8 %; 6am! a Pantau suhu dan tanda a0ntuk mengetahui suhu tubuh klien dapat kembali normal dengan kriteria .ital yang lainnya kondisi klien se7ara inflamasi hasil: b Monitoring warna kulit berkala dan suhu b Mengetahui se6auh ) *u6uan 7 Monitoring intake5 mana tingkat N "ndikator wa output 7airan peningkatan suhu dan o # % $ ; < l d ,orong klien untuk gambaran se7ara # Melaporkan peningkatan konsumsi fisiologis pengaruh dari kenyamanan suhu 7airan peningkatan suhu % Penurunan suhu kulit e Pantau kondisi pasien terhadap kondisi klien $ Perubahan warna kulit untuk menghindari 7Mengka6i kebutuhan ; Sakit kepala komplikasi dari demam 7airan dan kehilangan < ,ehidrasi f Kolaborasi dengan tim 7airan klien akibat medis terkait pemberian adanya peningkatan suhu Ke"er!/!< obat antipiretik d Membantu # Sangat terganggu memenuhi kebutuhan % +anyak terganggu Pe!/"0r! S0h0 (8**) 7airan tubuh yang hilang $ C0kup *erganggu a Monitoring suhu setiap akibat peningkatan ; Sedikit terganggu % 6am e.aporasi < *idak terganggu b Monitoring tanda .ital eMeminimalkan risiko lainnya: *,! nadi! RR ter6adinya ke6ang demam 7 *ingkatkan intake berulang 7airan dan nutrisi yang f Menurunkan suhu tubuh adekuat klien hingga ke batas d )6arkan kepada klien normal -ipertermi
Ther$re/0lsi (*6**) Hidrsi (*+*)
dan keluarga tentang Pe!/"0r! S0h0 (8**) bagaimana mengatasi a Mengobser.asi keadaan demam di rumah umum klien agar tidak e Kolaborasi pemberian ter6adi ke6ang demam antipiretik berulang b Memantau perubahan tanda .ital lainnya bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh klien 7 Membantu memenuhi kebutuhan 7airan yang hilang akibat peningkatan e.aporasi d Membantu klien dan keluarga untuk dapat melakukan tindakan pen7egahan ter6adinya ke6ang demam berulang dan membantu klien dan keluarga untuk melakukan pertolongan pertama pada saat klien mengalmai peningkatan suhu tubuh
dan keluarga tentang Pe!/"0r! S0h0 (8**) bagaimana mengatasi a Mengobser.asi keadaan demam di rumah umum klien agar tidak e Kolaborasi pemberian ter6adi ke6ang demam antipiretik berulang b Memantau perubahan tanda .ital lainnya bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh klien 7 Membantu memenuhi kebutuhan 7airan yang hilang akibat peningkatan e.aporasi d Membantu klien dan keluarga untuk dapat melakukan tindakan pen7egahan ter6adinya ke6ang demam berulang dan membantu klien dan keluarga untuk melakukan pertolongan pertama pada saat klien mengalmai peningkatan suhu tubuh e Menurunkan suhu tubuh klien hingga ke batas normal menggunakan obat
'
/
Ketidakefektifan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $8%; M!7e$e! s:2 45* a mengetahui keadaan 6am diharapkan ketidakefektifan 6aringan perifer dapat d Monitor tanda tanda umum pasien perfusi 6aringan teratasi dengan kriteria hasil: .ital! tekanan darah b membantu perifer a Suhu kulit dalam batas normal orthostati7! status meningkatkan perfusi b *ekanan darah dalam rentang normal mental dan output urin 7 Meningkatkan berhubungan 7 *idak adanya tanda5tanda sianosis e Posisikan pasien untuk keadekuatan 6aringan ) *u6uan dengan suplai mendapatkan perfusi perifer N "ndikator wa yang optimal d Membantu dalam o # % $ ; < oksigen menururn l f +uat dan pertahankan men7ukupi kebutuhan # Suhu kulit u6ung kaki pada daerah perifer! kepatenan 6ala nafas oksigen dan tangan g +erikan oksigen dan e mengetahui keadekuatan adanya sianosis % *ekanan darah sistolik atau .entilasi mekanik status 7airan pasien $ *ekanan darah sesuai kebutuhan diastolik h Monitor status 7airan ; Nilai rata5rata tekanan termasuk ++ perhari! darah output urin per6am! Keterangan intake dan output # ,e.iasi berat dengan kisaran normal
,efisit diri
perawatan berhubungan
% $ ; < NOC< S""0s
,e.iasi yang 7ukup besar dengan kisaran normal ,e.iasi sedang dari kisaran normal ,e.iasi ringan dari kisaran normal *idak ada de.iasi dari kisaran normal Per9"! Diri (*')
NIC< B!"0! Per9"! Diri ('6**)
B!"0! Per9"! Diri ('6**)
'
/
Ketidakefektifan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $8%; M!7e$e! s:2 45* a mengetahui keadaan 6am diharapkan ketidakefektifan 6aringan perifer dapat d Monitor tanda tanda umum pasien perfusi 6aringan teratasi dengan kriteria hasil: .ital! tekanan darah b membantu perifer a Suhu kulit dalam batas normal orthostati7! status meningkatkan perfusi b *ekanan darah dalam rentang normal mental dan output urin 7 Meningkatkan berhubungan 7 *idak adanya tanda5tanda sianosis e Posisikan pasien untuk keadekuatan 6aringan ) *u6uan dengan suplai mendapatkan perfusi perifer N "ndikator wa yang optimal d Membantu dalam o # % $ ; < oksigen menururn l f +uat dan pertahankan men7ukupi kebutuhan # Suhu kulit u6ung kaki pada daerah perifer! kepatenan 6ala nafas oksigen dan tangan g +erikan oksigen dan e mengetahui keadekuatan adanya sianosis % *ekanan darah sistolik atau .entilasi mekanik status 7airan pasien $ *ekanan darah sesuai kebutuhan diastolik h Monitor status 7airan ; Nilai rata5rata tekanan termasuk ++ perhari! darah output urin per6am! Keterangan intake dan output # ,e.iasi berat dengan kisaran normal
,efisit diri
perawatan berhubungan
dengan yang sulitnya
akti.itas intoleran! bergerak
untuk ),L
% $ ; < NOC< S""0s
,e.iasi yang 7ukup besar dengan kisaran normal ,e.iasi sedang dari kisaran normal ,e.iasi ringan dari kisaran normal *idak ada de.iasi dari kisaran normal
NIC< B!"0! Per9"! Diri B!"0! Per9"! Diri ('6**) ('6**) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama %8%; a Pertimbangkan budaya a +udaya akan 6am kelurga klien dapat memenuhi kebutuhan perawatan klien untuk mempengaruhi diri klien dengan kriteria hasil: meningkatkan akti.itas keyakinan dan pola a Klien mandi sendiri>dibantu keluarga perawatan diri kebiasaan klien b Klien makan sendiri>dibantu keluarga terhadap perawtan diri Per9"! Diri (*')
7 Keluarga mampu mempertahankan kebersihan diri b Monitor kemampuan b Mengidentifikasi se6auh klien perawatan diri se7ara mana bantuan yang mandiri oleh klien diperlukan oleh klien dalam memenuhi *u6uan N )w kebutuhan perawatan "ndikator o al # % $ ; < 7 Monitor kebutuhan dirinya # Mandi dan keluar dari klien terkait dengan alat 7 Memfasilitasi alat kamar mandi bantu untuk perawatan bantu dalam % Mengambil alat> diri pemenuhan kebutuhan bahan mandi perawatan diri oleh $ Mendapatkan air d+erikan lingkungan klien mandi yang terapeutik dengan d Men6amin klien tetap memastikan lingkungan ter6aga pri.asinya Keterangan: yang mampu men6aga selama dilakukan # Sangat terganggu pri.asi klien tindakan pemenuhan % +anyak terganggu e +erikan bantuan hingga kebutuhan perawatan $ Cukup terganggu klien mampu melakukan diri ; Sedikit terganggu perawatan diri se7ara e Melatih klien agar tidak < *idak terganggu mandiri terlalu mengandalkan f Lakukan pengulangan bantuan dalam yang konsisten terhadap pemenuhan rutinitas kesehatan kebutuhannya f Pengulangan yang g )6arkan keluarga untuk konsisten dimaksudkan mendukung uk b
untuk ),L
7 Keluarga mampu mempertahankan kebersihan diri b Monitor kemampuan b Mengidentifikasi se6auh klien perawatan diri se7ara mana bantuan yang mandiri oleh klien diperlukan oleh klien dalam memenuhi *u6uan N )w kebutuhan perawatan "ndikator o al # % $ ; < 7 Monitor kebutuhan dirinya # Mandi dan keluar dari klien terkait dengan alat 7 Memfasilitasi alat kamar mandi bantu untuk perawatan bantu dalam % Mengambil alat> diri pemenuhan kebutuhan bahan mandi perawatan diri oleh $ Mendapatkan air d+erikan lingkungan klien mandi yang terapeutik dengan d Men6amin klien tetap memastikan lingkungan ter6aga pri.asinya Keterangan: yang mampu men6aga selama dilakukan # Sangat terganggu pri.asi klien tindakan pemenuhan % +anyak terganggu e +erikan bantuan hingga kebutuhan perawatan $ Cukup terganggu klien mampu melakukan diri ; Sedikit terganggu perawatan diri se7ara e Melatih klien agar tidak < *idak terganggu mandiri terlalu mengandalkan f Lakukan pengulangan bantuan dalam yang konsisten terhadap pemenuhan rutinitas kesehatan kebutuhannya f Pengulangan yang g )6arkan keluarga untuk konsisten dimaksudkan mendukung untuk membangun kemandirian klien kebiasaan perawatan dengan 7ara hanya diri membantu ketika klien g Melatih klien agar benar5benar tidak terbbiasa mandiri
mampu melakukannya Energy Management a 4bser.asi adanya pembatasan pasien dalam melakukan aktifitas
dalam kebutuhan dirinya
memenuhi perawtan
Energy Management b Ka6i adanya faktor yang a Mengidentifikasi se6auh menyebabkan kelelahan mana psien dapat melakukan aktifitas 7 Monitor nutrisi dan yang ditolerir oleh sumber energi yang tubuhnya adekuat b Meminimalkan faktor pen7etus agar tidak d Monitor respon ter6adi kelelahan kardio.askular terhadap berlebih akti.itas 1takikardia! 7 Mengidentifikasi disritmia! sesak nafas! ke7ukupan energi yang diaphoresis! pu7at! dimiliki tubuh untuk perubahan melakukan aktifitas hemodinamik3 d Penurunan>ketidakmam puan miokardium untuk meningkatkan .olume k l
mampu melakukannya Energy Management a 4bser.asi adanya pembatasan pasien dalam melakukan aktifitas
dalam kebutuhan dirinya
memenuhi perawtan
Energy Management b Ka6i adanya faktor yang a Mengidentifikasi se6auh menyebabkan kelelahan mana psien dapat melakukan aktifitas 7 Monitor nutrisi dan yang ditolerir oleh sumber energi yang tubuhnya adekuat b Meminimalkan faktor pen7etus agar tidak d Monitor respon ter6adi kelelahan kardio.askular terhadap berlebih akti.itas 1takikardia! 7 Mengidentifikasi disritmia! sesak nafas! ke7ukupan energi yang diaphoresis! pu7at! dimiliki tubuh untuk perubahan melakukan aktifitas hemodinamik3 d Penurunan>ketidakmam puan miokardium untuk meningkatkan .olume sekun7up selama akti.itas dapat e Monitor pola tidur dan menyebabkan lamanya tidur atau peningkatan segera istirahat pasien frekuensi 6antung dan
kebutuhan oksigen 6uga peningkatan kelelahan dan kelemahan e Mengidentifikasi ke7ukupan energi yang dihasilkan dengan beristirahat untuk melakukan aktifitas
"ntoleransi
NOC< '. Self Care: ADL’s akti.itas berhubung . Tler!si A2"i3i"s an dengan . K!ser;si E!er/i
NIC< Energy Management Energy Management a 4bser.asi adanya a Mengidentifikasi se6auh pembatasan pasien mana psien dapat dalam melakukan melakukan aktifitas ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $ 8 %; aktifitas yang ditolerir oleh antara suplai 6am pasien dapat bertoleransi terhadap akti.itas dengan tubuhnya Kriteria -asil: dengan kebutuhan a +erpartisipasi dalam akti.itas fisik tanpa disertai b Ka6i adanya faktor yang b Meminimalkan faktor oksigen peningkatan tekanan darah! nadi! dan RR menyebabkan kelelahan pen7etus agar tidak b Mampu melakukan aktifitas sehari5hari 1),Ls3 ter6adi kelelahan se7ara mandiri 7 Monitor nutrisi dan berlebih 7 Keseimbangan aktifitas dan istirahat sumber energi yang 7 Mengidentifikasi ) *u6uan adekuat ke7ukupan energi yang N "ndikator wa dimiliki tubuh untuk o # % $ ; < l d Monitor respon melakukan aktifitas # Frekuensi nadi ketika kardio.askular terhadap d Penurunan>ketidakma
kebutuhan oksigen 6uga peningkatan kelelahan dan kelemahan e Mengidentifikasi ke7ukupan energi yang dihasilkan dengan beristirahat untuk melakukan aktifitas
"ntoleransi
NOC< '. Self Care: ADL’s akti.itas berhubung . Tler!si A2"i3i"s an dengan . K!ser;si E!er/i
NIC< Energy Management Energy Management a 4bser.asi adanya a Mengidentifikasi se6auh pembatasan pasien mana psien dapat dalam melakukan melakukan aktifitas ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $ 8 %; aktifitas yang ditolerir oleh antara suplai 6am pasien dapat bertoleransi terhadap akti.itas dengan tubuhnya Kriteria -asil: dengan kebutuhan a +erpartisipasi dalam akti.itas fisik tanpa disertai b Ka6i adanya faktor yang b Meminimalkan faktor oksigen peningkatan tekanan darah! nadi! dan RR menyebabkan kelelahan pen7etus agar tidak b Mampu melakukan aktifitas sehari5hari 1),Ls3 ter6adi kelelahan se7ara mandiri 7 Monitor nutrisi dan berlebih 7 Keseimbangan aktifitas dan istirahat sumber energi yang 7 Mengidentifikasi ) *u6uan adekuat ke7ukupan energi yang N "ndikator wa dimiliki tubuh untuk o # % $ ; < l d Monitor respon melakukan aktifitas # Frekuensi nadi ketika kardio.askular terhadap d Penurunan>ketidakmam berakti.itas akti.itas 1takikardia! puan miokardium untuk % Frekuensi pernapasan disritmia! sesak nafas! meningkatkan .olume ketika berakti.itas diaphoresis! pu7at! sekun7up selama $ Kekuatan tubuh bagian perubahan akti.itas dapat atas
;
Kekuatan tubuh bagian bawah < Kemudahan dalam melakukan )kti.itas -idup -arian>),L Keterangan: # Sangat terganggu % +anyak terganggu $ Cukup terganggu ; Sedikit terganggu < *idak terganggu
hemodinamik3
menyebabkan peningkatan segera frekuensi 6antung dan kebutuhan oksigen 6uga peningkatan kelelahan e Monitor pola tidur dan dan kelemahan lamanya tidur atau e Mengidentifikasi istirahat pasien ke7ukupan energi yang dihasilkan dengan Activity Theray beristirahat untuk a Kolaborasikan dengan melakukan aktifitas tenaga rehabilitasi dalam meren7anakan Activity Theray program terapi yang a Peningkatan bertahap tepat pada akti.itas dengan menghindari ker6a 6antung>konsumsi oksigen berlebihan Penguatan dan perbaikan fungsi 6antung dibawah stress! b +antu pasien untuk bila fungsi 6antung tidak mengidentifikasi dapat membaik kembali akti.itas yang mampu dilakukan b Mengidentifikasi
;
Kekuatan tubuh bagian bawah < Kemudahan dalam melakukan )kti.itas -idup -arian>),L Keterangan: # Sangat terganggu % +anyak terganggu $ Cukup terganggu ; Sedikit terganggu < *idak terganggu
hemodinamik3
menyebabkan peningkatan segera frekuensi 6antung dan kebutuhan oksigen 6uga peningkatan kelelahan e Monitor pola tidur dan dan kelemahan lamanya tidur atau e Mengidentifikasi istirahat pasien ke7ukupan energi yang dihasilkan dengan Activity Theray beristirahat untuk a Kolaborasikan dengan melakukan aktifitas tenaga rehabilitasi dalam meren7anakan Activity Theray program terapi yang a Peningkatan bertahap tepat pada akti.itas dengan menghindari ker6a 6antung>konsumsi oksigen berlebihan Penguatan dan perbaikan fungsi 6antung dibawah stress! b +antu pasien untuk bila fungsi 6antung tidak mengidentifikasi dapat membaik kembali akti.itas yang mampu dilakukan b Mengidentifikasi kemampuan pasien 7 +antu untuk dalam melakukan mengidentifikasi aktifitas yang ditolerir akti.itas yang disukai oleh tubuhnya
d +antu pasien untuk membuat 6adwal latihan diwaktu luang
G
Resiko
infeksi
7 Mengidentifikasi minat pasien dalam melakukan aktifitas yang akan digunakan sebagai terapi d Membantu pasien untuk melkaukan kegiatan latihan perbaikan aktifitas se7ara kontinyu
NOC< NIC< a! "is# Control $%&'() Ide!"i3i2si Risi2 (++'*) Ide!"i3i2si Risi2 (++'*) berhubungan *! "is# Control: +nfectio,s Process $%&(-) a "dentifikasi adanya a ,engan dengan pertahanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama % 8 %; sumber agensi untuk diidentifikasinya 6am pasien dapat mengontrol risiko dengan membantu menurunkan sumber agensi! mampu tubuh tidak Kriteria -asil: risiko membantu tenaga adekuat! a Mengidentifikasi faktor risiko pemperi asuhan untuk b Menghindari paparan an7aman menurunkan atau peningkatan B+C 7 Mengidentifikasi tanda dan ge6ala infeksi meminimalkan risiko d +erpartisipasi dalam skrining kesehatan b Pertimbangkan infeksi yang ada pada e Leukosit dalam batas normal 1G&&&5$&&&& sel>mm $3 pemenuhan terhadap klien f *idak ada tanda5tanda infeksi 1R,)3 perawatan dan medis b Memperhatika g Keluarga dan tenaga kesehatan melakukan 7u7i perawatan kebutuhan perawatan tangan sebelum dan sesudah kontak atau melakukan yang benar5benar tindakan diperlukan oleh klien tuk minimalka
d +antu pasien untuk membuat 6adwal latihan diwaktu luang
G
Resiko
7 Mengidentifikasi minat pasien dalam melakukan aktifitas yang akan digunakan sebagai terapi d Membantu pasien untuk melkaukan kegiatan latihan perbaikan aktifitas se7ara kontinyu
infeksi
NOC< NIC< a! "is# Control $%&'() Ide!"i3i2si Risi2 (++'*) Ide!"i3i2si Risi2 (++'*) berhubungan *! "is# Control: +nfectio,s Process $%&(-) a "dentifikasi adanya a ,engan dengan pertahanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama % 8 %; sumber agensi untuk diidentifikasinya 6am pasien dapat mengontrol risiko dengan membantu menurunkan sumber agensi! mampu tubuh tidak Kriteria -asil: risiko membantu tenaga adekuat! a Mengidentifikasi faktor risiko pemperi asuhan untuk b Menghindari paparan an7aman menurunkan atau peningkatan B+C 7 Mengidentifikasi tanda dan ge6ala infeksi meminimalkan risiko d +erpartisipasi dalam skrining kesehatan b Pertimbangkan infeksi yang ada pada e Leukosit dalam batas normal 1G&&&5$&&&& sel>mm $3 pemenuhan terhadap klien f *idak ada tanda5tanda infeksi 1R,)3 perawatan dan medis b Memperhatika g Keluarga dan tenaga kesehatan melakukan 7u7i perawatan kebutuhan perawatan tangan sebelum dan sesudah kontak atau melakukan yang benar5benar tindakan diperlukan oleh klien untuk meminimalkan ) *u6uan kemungkinan ter6adinya N "ndikator wa infeksi akibat tindakan o # % $ ; < l 7 "nstruksikan faktor keperawtaan yang tidak # Mengidentifikasi faktor risiko dan ren7ana begitu urgent bagi klien resiko
% $ ;
<
Memonitor faktor risiko indi.idu Memonitor faktor risiko lingkungan Mengembangkan strategi yang efektif dalam mengontrol risiko Memonitor perubahan status kesehatan
Keterangan: # *idak pernah menun6ukkan % (arang menun6ukkan $ Kadang kadang menun6ukkan ; Sering menun6ukkan < Se7ara konsistes menun6ukkan
untuk mengurangi faktor risiko M!7e$e! Li!/20!/! (+46*) a "dentifikasi faktor5faktor risiko ter6adinya infeksi
7 Menginformasikan kepada klien dan keluarga kemungkinan potensial fa7tor penyebab infeksi M!7e$e! Li!/20!/! (+46*3 a Men7egah mun7ulnya fa7tor pen7etus ter6adinya infeksi di sekeliling klien b Meminimalkan infekskemungkinan bakteri pen7etus mun7ulnya penyakit dan infeksi noso7omial
b )n6urkan kepada tenaga kesehatan atau tenaga pemberi asuhan atau keluarga untuk senantiasa men7u7i tangan di < moment 7u7i tangan 7 )tur suhu lingkungan sesuai dengan kebutuhan klien 7 Meningkatkan d +atasi pengun6ung kenyamanan lingkungan bagi klien e "dentifikasi mun7ulnya tanda5tanda infeksi f Kolabo si
mb ia
d Mengurangi kemungkinan bayi tertular penyakit oleh de
%
untuk mengurangi faktor risiko
Memonitor faktor risiko indi.idu Memonitor faktor risiko lingkungan Mengembangkan strategi yang efektif dalam mengontrol risiko Memonitor perubahan status kesehatan
$ ;
<
M!7e$e! Li!/20!/! (+46*) a "dentifikasi faktor5faktor risiko ter6adinya infeksi
7 Menginformasikan kepada klien dan keluarga kemungkinan potensial fa7tor penyebab infeksi M!7e$e! Li!/20!/! (+46*3 a Men7egah mun7ulnya fa7tor pen7etus ter6adinya infeksi di sekeliling klien b Meminimalkan infekskemungkinan bakteri pen7etus mun7ulnya penyakit dan infeksi noso7omial
b )n6urkan kepada tenaga kesehatan atau tenaga pemberi asuhan atau keluarga untuk senantiasa men7u7i tangan di < moment 7u7i tangan 7 )tur suhu lingkungan sesuai dengan kebutuhan klien 7 Meningkatkan d +atasi pengun6ung kenyamanan lingkungan bagi klien
Keterangan: # *idak pernah menun6ukkan % (arang menun6ukkan $ Kadang kadang menun6ukkan ; Sering menun6ukkan < Se7ara konsistes menun6ukkan
e "dentifikasi mun7ulnya tanda5tanda infeksi
d Mengurangi kemungkinan bayi tertular penyakit oleh f Kolaborasi pemberian orang dewasa yang antibiotik dengan tim lainnya medis e Mengidentifikasi dengan 7epat kemungkinan ter6adinya
#&
Resiko
syok Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $8%; 6am! diharapkan risiko syok hipo.olemik dapat teratasi hipo.olemik dengan kriteria hasil: dengan faktor a *ekanan darah dalam rentang normal b Nyeri dada berkurang risiko hemaptoe! 7 *idak ada bunyi nafas tambahan R- 5>5 kehilangan .olume d )kral hangat 7airan
N o # % $ ; <
"ndikator Ronkhi pada paru Meningkatnya la6u nafas Penurunan tekanan darah diastolik Penurunan tekanan darah sistolik Pernapasan dangkal
Keterangan: # +erat % Cukup berat $ Sedang
) wa l
*u6uan #
%
$
;
<
M!7e$e! =ir! 4'* e (aga intake>asupan yang akurat dan 7atat output pasien f Monitor status hidrasi g Monitor tanda5tanda .ital pasien h +erikan terapi "9 sesuai yang ditentukan i Monitor status giAi 6 *ingkatkan asupan oral k ,ukung pasien dan keluarga untuk membantu dalam pemberian makan dengan baik l )tur ketersediaan produk darah untuk transfuse 6ika dibutuhkan
infeksi f Meminimalkan tingkat infeksi dengan obat a mengobser.asi keadekuatan 7airan b men7egah ter6adinya komplikasi yang serius 7 mengetahui keadaan umum pasien d membantu dalam pemenuhan kebutuhan 7airan dan elektrolit pasien e menilai keseimbangan intake pasien f meningkatkan asupan nutrisi pasien g membantu dalam pemenuhan nutrisi pasien h men7egah komplikasi yang dihasilkan akibat ketidakadekuatan 7airan
#&
Resiko
syok Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama $8%; 6am! diharapkan risiko syok hipo.olemik dapat teratasi hipo.olemik dengan kriteria hasil: dengan faktor a *ekanan darah dalam rentang normal b Nyeri dada berkurang risiko hemaptoe! 7 *idak ada bunyi nafas tambahan R- 5>5 kehilangan .olume d )kral hangat 7airan
N o # % $ ; <
"ndikator Ronkhi pada paru Meningkatnya la6u nafas Penurunan tekanan darah diastolik Penurunan tekanan darah sistolik Pernapasan dangkal
Keterangan: # +erat % Cukup berat $ Sedang ; Ringan < *idak ada
) wa l
*u6uan #
%
$
;
<
M!7e$e! =ir! 4'* e (aga intake>asupan yang akurat dan 7atat output pasien f Monitor status hidrasi g Monitor tanda5tanda .ital pasien h +erikan terapi "9 sesuai yang ditentukan i Monitor status giAi 6 *ingkatkan asupan oral k ,ukung pasien dan keluarga untuk membantu dalam pemberian makan dengan baik l )tur ketersediaan produk darah untuk transfuse 6ika dibutuhkan
infeksi f Meminimalkan tingkat infeksi dengan obat a mengobser.asi keadekuatan 7airan b men7egah ter6adinya komplikasi yang serius 7 mengetahui keadaan umum pasien d membantu dalam pemenuhan kebutuhan 7airan dan elektrolit pasien e menilai keseimbangan intake pasien f meningkatkan asupan nutrisi pasien g membantu dalam pemenuhan nutrisi pasien h men7egah komplikasi yang dihasilkan akibat ketidakadekuatan 7airan
DA#TAR PUSTAKA
)bi %/ Komplikasi *+C *uber7ulosisO http:>>alamipedia7om>komplikasi5 tb75tuberkulosis>
Baughman, D. C & Hackley, J. C. 2005. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku dari Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC. Corwin! ( %&&G &uku 'aku atoisiologi !or%in (akarta: )ditya Media @rouAard! 9eroniue! et al %' !linical uideline * +iagnosis andr Treatment Manual $, Edition. @ermani: Mede7ins Sans Frontieres -erdman! * -eather +iagnosis epera%atan 010+12 +einisi dan lasiikasi $,$-$,3 (akarta: @C
DA#TAR PUSTAKA
)bi %/ Komplikasi *+C *uber7ulosisO http:>>alamipedia7om>komplikasi5 tb75tuberkulosis>
Baughman, D. C & Hackley, J. C. 2005. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku dari Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC. Corwin! ( %&&G &uku 'aku atoisiologi !or%in (akarta: )ditya Media @rouAard! 9eroniue! et al %' !linical uideline * +iagnosis andr Treatment Manual $, Edition. @ermani: Mede7ins Sans Frontieres -erdman! * -eather +iagnosis epera%atan 010+12 +einisi dan lasiikasi $,$-$,3 (akarta: @C -offbrand! ) 9! Pettit! ( ! Moss! P)-! %&&< apita 'elekta 4ematologi5 1;th ed3! @C! (akarta Kemenkes R" % edoman 0asional engendalian Tuberkolusis (akarta : ,irektorat Kesehatan Lingkungan Kemkes R" %' "encana 1ksi 0asional enanggulangan T& Melalui enguatan 6aboratorium T& $,-$,$, (akarta : ,irektorat (enderal Pen7egahan dan Pengendalian Penyakit Mandal!
)nanya %/ *uber7ulosis Prognosis medi7alnet>health>*uber7ulosis5Prognosisasp8
https:>>wwwnews5
Mans6oer! )! dkk %&&G apita 'elekta edokteran (ilid " disi """ (akarta: Media )es7ulapius FK0" M7"ntosh! (ames %/ *uber7ulosis: Cause! Symptoms! and *reatment https:>>wwwmedi7alnewstoday7om>arti7les><'php Moorhead! S et al %' 0ursing 7ntervension !lassiication (07!) Terjemahan Edisi ke 8 Singapore: lse.ier Moorhead! S et al %' 0ursing 9utcomes !lassiication (09!) Terjemahan Edisi ke 8. Singapore: lse.ier Muttain! ) %&& 1suhan epera%atan lien dengan angguan 'istem ernapasan (akarta: Salemba Medika