LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN MATERNITAS
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PROM (PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANE) DI RUANG KAMAR BERSALIN RSUD NGUDI WALUYO WLINGI BLITAR
Oleh : NILA ALMIRA NIM 130306
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPAN!EN PEMKAB MALANG PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN KEPERAWATAN PROFESI NERS "01#
PROM (PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANE) A. Pengertian PROM Premature Rupture of Membrane atau Ketuban Pecah Dini atau Ketuban Pecah Sebelum Waktunya adalah pecahnya selaput ketuban pada saat sebelum permulaan persalinan tanpa memandang usia kehamilan. B. Etiologi Etiologi secara pasti belum diketahui, tetapi dihubungkan dengan . !brupsio plasenta a" Pengertian Merupakan suatu perdarahan yang diakibatkan oleh pelepasan prematur dari pelepasan letak normal yang ter#adi setelah usia kehamilan $$ minggu. !brupsio plasenta ini terbagi dalam % klasifikasi, yaitu& abrupsio plasenta tingkat ringan, sedang, dan tingkat berat. b" Etiologi Etiologi perdarahan #enis ini tidak selalu #elas tapi sering kali berkaitan dengan preeklamsia berat meskipun bukan hipertensi yang kronis. !brupsio dapat ter#adi setelah penurunan ukuran uterus yang ter#adi secara tiba ' tiba, misalnya setelah ketuban pecah atau setelah kelahiran pertama dar kehamilan kembar. !brupsia #arang ter#adi akibat trauma langsung pada abdomen tapi dapat menyebabkan letak plasenta berubah c" (anda dan ge#ala . Pada abrupsio plasenta yang paling ringan biasanya tidak menimbulkaan nyeri atau ibu merasakan nyeri lokal yang ringan. $. !danya perdarahan yang dapat dilihat %. !brupsio yang lebih parah biasanya berhubungan dengan nyeri abdomen ). *bu cenderung cemas karena nyeri yang dirasakannya. +. ika ibu mengalami syok, kulitnya akan pucat dan lembab. -. Pada pemeriksaan klinis akan ditemukan adanya edema pada a#ah, #ari, dan area pretibial dari eksteremitas baah akibat preeklamsia. /. (ekanan darah yang berada dalam batas normal normal, akan meningkat sebelum ter#adinya perdarahan. 0. Pernafasan dapat normal, atau meningkat dan penurunan oksigenasi dapat mengakibatkan air hunger. 1. Suhu akan meningkat #ika abrupsio plasenta disebabkan oleh infeksi. $. Polihidramnion a" Pengertian Polihidramnion adalah suatu keadaan dimana #umlah air ketuban berada di atas batas normal. Dikatakan polihidramnion #ika !2P atau !2* lebih dari 0 cm, atau hasil perhitungan !2* lebih dari $) cm.
b" Etiologi •
!tresia esophagus
•
Defek tuba neuralis terbuka
•
Kehamilan kembar, terutama pada kasus kembar mono3igot
•
DM maternal
•
Pada kasus yang #arang, berhubugan dengan isoimunisasi rhesus
•
Korioangioma, tumor yang #arang ditemukan pada plasenta
•
Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui.
c" (anda dan ge#ala •
*bu biasanya mengeluh sesak dan rasa tidak nyaman.
•
ika polihidramnion ter#adi secara akut, maka akan menyebabkan nyeri abdomen yang berat.
•
Edema dan 4arises 4ul4a serta ektremitas baah #uga dapat ter#adi.
•
Pada saat inspeksi, ukuran uterus terlihat lebih besar dari usia getasi yang seharusnya.
•
Kulit abdomen tampak teregang dan mengilat, dengan striae gra4idarum dan pembuluh darah superficial yang terlihat #elas.
•
Saat palpasi, uterus teraba sangat keras dan sulit untuk merasakan bagian #anin.
•
!uskultasi denyut #antung #anin mungkin akan sangat sulit terdengar karena #umlah cairan kentuban yang terlalu banyak
•
Pemindaian dengan ultrasound dilakukan untuk menegakkan
diagnose ter#adinya polihidramnion %. Penyebab lain& a" Kehamilan multiple b" Persalinan pre term c" *ncompetent cer4ical d" (rauma e" Ketegangan rahim melebihi& kehamilan ganda, hydramnion f" Kelainan letak #anin dalam rahim& letak sungsang, letak sungsang. g" Kemungkinan kesempitan panggul& Perut gantung, bagian terendah belum masuk P!P, cepalopel4ik disproporsi. h" Kelainan baaan dari selaput ketuban i" *nfeksi yang menyebabkan ter#adinya proses biomekanik pada selaput katuban dalam bentuk proteolitik sehingga menyebabkan ketuban pecah #" Persalinan lama k" 5horioannitis yang laten, yaitu infeksi selaput chorion yang sifatnya tersembunyi dan tidak memberikan ge#ala yang nyata, kecuali pecahnya ketuban.
C. Klasifikasi 6erdasarkan penyebabnya PR7M dibagi men#adi & . PR7M Spontan8 ter#adi karena lemahnya selaput ketuban atau kurang terlindungi karena cer4i9 terbuka :incompetent cer4ical" $. PR7M dengan penyebab sebelumnya8 dapat ter#adi karena adanya trauma #atuh, coitus, hidramnion, infeksi, dll. D. Patifisiologi Ketuban Pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu ter#adi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh,bukan kerana seluruh selaput ketuban rapuh. (erdapat keseimbangan antar sintesis dan degradasi ekstraseluler matriks. Perubahan struktur,#umlah sel dan katabolisme kolagen menyebabkan akti4itas kolagen berubah dan menyebabkan selaput ketuban pecah. Degradasi kolagen dimediasi oleh matriks metaloproteinase :MMP" yang dihambat oleh inhibitor #aringan spesifik dan inhibitor protease. !kti4itas degradasi preteolitik ini meningkat men#elang persalinan. Selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda. Pada trimester ketiga selaput ketuban mudah pecah. Melemahnya kekuatan selaput ketuban ada hubungannya dengan pembesaran uterus, kontraksi rahim, dan gerakan #anin. Pada trimester terakhir ter#adi perubahan biokimia pada selaput ketuban. Pecahnya ketuban pada kehamilan aterm merupakan hal fisiologis. Ketuban pecah dini pada kehamilan prematur disebabkan oleh adanya faktor;faktor eksternal, misalnya infeksi yang men#alar dari 4agina. Ketuban pecah dini prematur sering ter#adi pada polihidramnion, inkompeten ser4iks, solusio plasenta.
E. Patha!
Pre eklamsi berat
DM maternal Kehamilan kembar
defek neuralisis terbuka
!brupsio Plasenta
polihidramnion
penyebab lain &
Kehamilan multiple, persalinan pre term, incompetent cer4ical, trauma, persalinan lama
PROM
PR7M spontan
PR7M dengan penyebab
adanya trauma
*ncompetent ser4ical
!ir ketuban pecah
Ce"as
hipertermi
Resiko #nfeksi
konsistensi rahim lebih Keras tekanan abdomen
K$rang Pengetah$an %gn Mo&ilitas Fisik
N!eri %gn #stirahat Ti'$r
F. Faktor Resiko " 2aktor Resiko Mayor ; Multiple gestasional ; =idramnion ; !nomaly uterus ; 5er4ics >cm dalam kehamilan %$ minggu ; Pre4ious preterm deli4ery ; 7perasi perut pada saat hamil ; ?terin irritability ; Pemakaian kokain $" 2aktor Resiko Minor ; Suhu tubuh tinggi ; Perdarahan $ minggu lebih ; Merokok ;
Keluar air ketuban arna putih, keruh, kuning, hi#au, atau kecoklatan, sedikit;sedikit atau sekaligus banyak
•
Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi
•
anin mudah diraba
•
Konsistensi rahim lebih keras
•
Rahim lebih kecil #ika dibandingkan dengan usia kehamilan
•
Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering.
•
*nspeksi & tampak air ketuban mengalir, selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering.
. Ko"likasi Komplikasi yang timbul akibat Ketuban Pecah Dini bergantung pada usia kehamilan. Dapat ter#adi infeksi maternal ataupun neonatal. •
Persalinan Prematur
Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan. Periode laten tergantung umur kehamilan. Pada usia kehamilan aterm 1AB ter#adi dalam $) #am setelah ketuban pecah. Pada kehamilan $0;%) minggu +AB persalinan dalam $) #am. Pada kehamilan kurang dari $- minggu persalinan ter#adi dalam minggu. •
*nfeksi
Resiko infeksi ibu dan anak meningkat pada Ketuban Pecah Dini. Pada ibu ter#adi korioamnionitis. Pada bayi dapat ter#adi septikemia,pneumonia,omfalitis. ?mumnya ter#adi korioamnionitis sebelum #anin terinfeksi. Pada Ketuban Pecah Dini premature,infeksi lebih sering daripada aterm.Secara umum insiden infeksi sekunder pada Ketuban Pecah Dini meningkat sebanding dengan lamanya periode laten. =ipoksia Dan !sfiksia
•
Dengan pecahnya ketuban ter#adi oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga ter#adi asfiksia atau hipoksia. (erdapat hubungan antara ter#adinya gaat #anin dan dera#at oligohidramnion, semakin sedikit air ketuban #anin maka semakin gaat. Sindroma Deformitas anin
•
Ketuban Pecah Dini yang ter#adi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan #anin terhambat,kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan #anin serta hipoplasi pulmonar. #. Pe"eriksaan *a&oratori$" Pemeriksaan labaratorium yang dapat dilakukan pada PR7M adalah&
(est
•
Dilakukan untuk menentukan cairan ketuban, #umlah cairan ketuban, usia kehamilan, dan kelainan #anin (est
•
Penting dilakukan untuk menentukan apakah ter#adi infeksi atau tidak. *nfeksi dapat ditandai dengan peningkatan suhu tubuh ibu :>%0 A5" air ketuban keruh dan berbau dan test +.AAAmm !mniocentesis
•
Dilakukan dengan cara mengambil cairan amnion untuk mengetahui adanya kelainan congenital pada #anin, maturitas paru, dan hemolitik disease. ?S
•
?ntuk menentukan usia kehamilan, indeks cairan amnion berkurang +. Penatalaksanaan
Konser4atif &
•
. $. %. ).
Raat rumah sakit dengan tirah baring. (idak ada tanda;tanda infeksi dan gaat #anin. ?mur kehamilan kurang %/ minggu. !ntibiotik profilaksis dengan amoksisilin % 9 +AA mg selama + hari. +. Memberikan tokolitik bila ada kontraksi uterus dan memberikan kortikosteroid untuk mematangkan fungsi paru #anin.
-.
angan melakukan periksan dalam 4agina kecuali ada tanda;tanda persalinan. /. Melakukan terminasi kehamilan bila ada tanda;tanda infeksi atau gaat #anin. 0. 6ila dalam % 9 $) #am tidak ada pelepasan air dan tidak ada kontraksi uterus maka lakukan mobilisasi bertahap. !pabila pelepasan air berlangsung terus, lakukan terminasi kehamilan. •
!ktif & 6ila didapatkan infeksi berat maka berikan antibiotik dosis tinggi. 6ila ditemukan tanda tanda inpartu, infeksi dan gaat #anin maka lakukan terminasi kehamilan. . *nduksi atau akselerasi persalinan. $.
As$han Keeraatan ,. Pengka-ian a. 6iodata Meliputi& nama ibu, umur, agama, pendidikan, peker#aan, sukubangsa, alamat rumah, nama suami, agama, peker#aan, sukubangsa, alamat rumah b. Sirkulasi =ipertensi, edema patologis :tanda hipertensi karena kehamilan :=KK" penyakit #antung sebelumnya" c. *ntegritas Ego !danya ansietas sedang d. Makanan atau cairan Ketidakadekuatan atau pembuahan berat badan berlebihan. e. Cyeri atau ketidaknyamanan Kontraksi itermiten sampai regular yang #araknya kurang dari A menit selama paling sedikit %A detik dalam %A;-A menit. f. Keamanan *nfeksi mungkin ada :misal & infeksi saluran kemih :*SK" dan atau infeksi 4agina" g. *nteraksi Sosial Mungkin tergolong kelas sosial ekonomi rendah. h. Penyuluhan atau pembela#aran Ketidakadekuatan atau tidak adanya peraatan prenatal mungkin dibaah usia 0 atau lebih dari )A tahun penggunaan alcohol atau obat lain, penun#ang pada dietilstibesterol :DES" i. Pemeriksaan
#.
.
Diagnosa Keeraatan Diagnosa keperaatan yang mungkin timbul pada klien dengan ketuban pecah dini adalah & a. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketuban pecah dini b. Risiko tinggi trauma maternal berhubungan dengan disfungsi persalinan c. 5emas berhubungan dengan kehilangan kehamilan d. angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontruksi uterus e. Risiko tinggi untuk trauma fetal berhubungan dengan hypo9ia /.
Peren0anaan
a. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketuban pecah dini. (u#uan & memperlihatkan kema#uan tanpa ter#adi komplikasi infeksi Kriteria =asil & " 5airan amnion ibu tidak menyengat $" =indari pemeriksaan per4agina %" 7bser4asi drainaseamnitik teradap arna #umlah dan baunya tiap $ sampai ) #am. *nter4ensi& " Ka#i Kondisi Ketuban $" Pantau tanda;tanda infeksi %" Dengarkan D )" Kolaborasi pemberian !ntibiotik Rasionalisasi & " ?ntuk mencegah ter#adinya infeksi $" ?ntuk mengetahui keadaan #anin %" Perihal pemberian antibiotik b. Risiko tinggi trauma maternal berhubungan dengan kerusakan tindakan pada persalinan (u#uan 8 !danya pembukaan kelahiran di akhiri tanpa komplikasi maternal. Kriteria hasil & " Persalinan normal $" (idak ada komplikasi Rencana tindakan & " Mengka#i frekuensi kontraksi uterus $" Menyarankan ambulasi atau perubahan posisi %" Memonitor pertambahan pembukaan ser4ik )" Memonitor intake dan output Rasionalisasi & " ?ntuk mencegah ter#adinya komplikasi $" (indakan yang dapat mendorong akti4itas uterus %" ?ntuk mengetahui aktu kelahiran )" ?ntuk mengetahui pemasukan dan pengeluaran sebelum persalinan. c. 5emas berhubungan dengan bertambahnya pembukaan dan perasaan gagal dan kebutuhan yang diakibatkan persalinan. (u#uan & cemas tidak ada lagi Kriteria =asil &cemas berkurang Rencana tindakan & " Memberi saran;saran, memelihara informasi peningkatan $" Menyarankan mengungkapkan perasaan
%" Memperlihatkn pilihan atau peraatan yang memungkinkan Rasionalisasi & " Men#amin dan informasi yang mengurangi kecemasan $" Menanbah pemahaman terhadap klien %" Dapat mengubah perasaab kien dalam mengontrol situasi d. angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan intensitas kontraksi uterus (u#uan & nyeri teratasi Kriteria =asil & " Cyeri berkurang $" Klien tampak tenang %" Keadaan umum baik inter4ensi & " Ka#i skala nyeri $" 6eritahu pasien penyebab rasa nyeri %" !n#urkan pasien miring kekiri )" Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi Rasionalisasi & " ?ntuk menetukan tingkat akti4itas dan bantuan yang akan dilakukan $" 6antuan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan klien %" !kti4itas bertahap untuk mencegah ter#adinya konraktur e. angguan pola tidur berhubungan dengan kehamilan (u#uan & kebutuhan tidur klien dapat terpenuhi kriteria hasil & " Men#elaskan factor;faktor penghambat atau pencegah tidur $" Melaporkan keseimbangan yang optimal antara akti4itas dan istirahat Rencana tindakan & " ?bah posisi untuk kenyamanan dan menurangi tekanan harus dilakukan sedkitya setiap dua #am $" Ka#i koordinasi antara ekstremitas atas dan baah Rasionalisasi & " ?ntuk mempertahankan posisi klien $" ?ntuk mengetahui keadaan klien
DAFTAR PU1TAKA
•
Departemen Kesehatan R*, $AA, Konsep Asuhan Kebidanan, akarta.
•
Manuaba, *da bagus ede, 110, Ilmu Kebidanan Penyaki Kandungan dan KB, Penerbit 6uku Kedokteran, E5 & akarta.
•
GGGGGGGGGGGGGGGGGGG,
$AA,
Buku
Acuan
Nasional
Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal , 5etakan Kedua, Penerbit CPKKR P7* dan Hayasan 6ina Pustaka & akarta. •
Saefuddin, !bdul 6ari, $AA$, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal , akarta & H6P;SP, $AA$.
•
Sastrainata,
Suliman,
$AA+,
Obstetri
Patologi
Reproduksi , Edisi $, 2K?P & akarta. •
Farney, =ellen, 11/, Midifery, Edisi ketiga.
Ilmu
Kesehatan