LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUS NORMAL
A. KONSEP DASAR PENYAKIT PENYAKIT 1.
Definisi
a. Masa Masa nifas nifas atau post partum partum merupa merupakan kan masa masa selama selama persali persalinan nan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal (Marmi, 2011). b. Postpa Postpartum rtum adalah masa masa atau atau waktu waktu seak seak bayi bayi dilahi dilahirka rkan n dan plasen plasenta ta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (!uherni, 200"). #. Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat uga disebut masa nifas (pue (puerp rperi erium um)) yaitu yaitu masa masa sesu sesuda dah h persa persali lina nan n yang yang dipe diperl rluk ukan an untu untuk k pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya $ minggu. Post
partum adalah masa $ minggu seak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (%obak, 2010). 2.
Klasifikasi
&ahapan yang teradi pada masa nifas menurut !aleha 200" adalah sebagai berikut' a. Priode immediate post partum Masa segera setelah plasenta lahir sampai 2 am. Pada masa ini sering terdapat masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. leh karena itu bidan harus tetarur melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lo#hea, teknan darah, dan suhu. b. Priode early post partum antara 2 am sampai 1 minggu Pada Pada fase fase ini ini dapa dapatt memast memastik ikan an in*o in*olas lasii uter uterii dalam dalam kead keadaa aan n normal, tidak ada perdarahan, lo#hea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu
#ukup mendapatkan makan dan #airan, serta ibu dapat menyusui dengan baik. #. Periode late post partum antara 1 minggu sampai + minggu Pada priode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling keluarga beren#ana. 3.
Gejala Klinis !isi"l"#i Nifas$
Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat alat organ reproduksi yaitu ' a. !istem eproduksi 1) /terus !e#ara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan penge#ilan ukuran (in*olusi) dari uterus itu sendiri. dapun tinggi fundus uteri (&/) post partum menurut masa in*olusi &abel 1. &/ menurut masa in*olusi IN%OLUSI
T!U
%ayi lahir Pla#enta lahir
!etinggi pusat ± 2 #m di bawah umbili#us dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis Pertengahan antara umbilikus dan simfisis pubis &idak teraba di atas simfisis %ertambah ke#il
1 minggu 2 minggu $ minggu
&ERAT UTERUS 1000 gram ± 1000 gram
+00 gram 3+0 gram +0-$0 gram
ntensitas kontraksi uterus meningkat se#ara bermakna segera setelah bayi lahir. !elama 1 samapi 2 am pertama pas#apartum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menadi tidak teratur.
4arena penting sekali untuk mempertahankan kontraksi uterus selama masa ini, biasanya suntikan oksitosin se#ara 5 atau M diberikan segera setelah plasenta lahir. bu yang meren#anakan menyusui bayinya dianurkan membiarkan bayinya di payudara segera setelah lahir karena isapan bayi pada payudara merangsang pelepasan oksitosin. 2) 5agina dan Perineum Pada post partum terdapat lo#hia yaitu #airansekret yang berasal dari ka*um uteri dan *agina. Ma#am ma#am lo#hia ' a)
6o#hia rubra' berisi darah segar dan sisa sisa selaput ketuban, teradi selama 2 hari pas#a persalinan
b)
6o#hia !anguinolenta' berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, teradi hari ke 3 7 pas#a persalinan
#)
6o#hia serosa' 4eluar #airan tidak berisi darah berwarna kuning. &eradi hari ke 7 1 hari pas#a persalinan
d)
6o#hia alba' 8airan putih setelah 2 minggu pas#a persalinan Pada awalnya, introitus mengalami eritematosa dan edematosa,
terutama pada daerah episiotomi atau ahitan laserasi. Proses penyembuhan luka episiotomi sama dengan luka operasi lain. &andatanda infeksi (nyeri, merah, panas, bengkak, atau rabas) atau tepian insisi tidak saling melekat
bisa teradi. Penyembuhan
harus
berlangsung dalam dua sampai tiga minggu. 9emoroid biasanya akan terlihat pada ibu yang memiliki riwayat hemoroid dan karena mengedan terlalu kuat. 3) Payudara Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon laktogen (prolaktin) terhadap kelenar payudara. 4olostrum diproduksi mulai di akhir masa kehamilan sampai hari ke 3-+ post partum dimana kolostrum mengandung lebih banyak protein dan mineral tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Produksi ! akan meningkat saat bayi menetek pada ibunya karena menetek merupakan suatu rangsangan terhadap peningkatan produksi !. Makin sering
menetek, maka ! akan makin banyak diproduksi. Perubahan yang teradi pada payudara meliputi ' a)
Proliferasi aringan kelenar mamma dan lemak
b)
Pengeluaran kolustrum yang berwarna kuning, mengandung banyak protein albumin dan globulin yang baik untuk meningkatkan sistem imunitasi bayi
#)
9iper*askularisasi pada permukaan dan bagian dalam mamma
b. !istem Pen#ernaan 1) :afsu Makan bu biasanya lapar segera melahirkan, sehingga ia boleh mengkonsumsi makan ringan. !etelah benar-benar pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan, kebanyakan ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh makanan dua kali dari umlah biasa dikonsumsi diserta konsumsi #amilan yang sering ditemukan. 2) Motilitas !e#ara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus #erna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. 4elebihan analgesia dan ansthesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal. 3) ;efekasi %uang air besar se#ara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan. 4eadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan pada awal masa pas#apartum, diare sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan, atau dehidrasi. bu sering kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang dirasakannya diperineum akibat episiotomi, laserasi, hemorid. 4ebiasan buang air yang teratur perlu di#apai kembali setelah tonus usus kembali normal. #. !istem Perkemihan 1) /retra dan kandung kemih
&rauma bisa teradi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati alan lahir. ;inding kandung kemih dapat mengalami hiperemis dan edema, seringkali diserti daerah-daerah ke#il hemoragi. Pengambilan urine dengan #ara bersih atau melalui kateter sering menunukkan adaya trauma pada kandung kemih. /retra dan meatus urinarius bisa uga mengalami edema. 4ombinasi trauma akibat kelahiran, peningkatan kapasitas kandung kemih setelah bayi lahir dan efek konduksi anastesi menyebabkan keinginan untuk berkemih menurun. !elain itu rasa nyeri pada panggul yang timbul akibat dorongan saat melahirkan, laserasi *agina, atau episiotomi penurunan atau mengubah refle< berkemih, penurunan berkemih, seiring diuresis pas#apartum, bisa menyebabkan distensi kandung kemih. ;istensi kandung kemih yang mun#ul segera setelah wanita melahirkan dpat menyebabkan pendarahan berlebih karena keadaan ini bisa menghambat uterus berkontraksi dengan baik. &onus kandung kemih biasanya akan pulih kembali dalam + sampai 7 hari setelah bayi lahir. d. !istem ntegumen 9iperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya
setelah
bayi
lahir.
4ulit
yang
meregang
pada
payudara,abdomen, paha, dan panggul mungkin memudar tetapi tidak hilang seluruhnya. 4elainan pembuluh dara seperti spider angioma (ne*i), eritema palmar biasanya berkurang sebagai respon terhadap penurunan kadar estrogen setelah kehamilan berakhir. ;iaforesis adalah perubahan yang paling elas terlihat pada sistem integumen. '.
Pa("fisi"l"#i
;alam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut =in*olusi>.
;isamping
in*olusi
teradi
perubahan-perubahan
lain
yakni
hemokonsentrasi dan timbulonya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh la#togenik hormon dari kelenar hipofisis terhadap kelenar-kelenar mama. tot-otot uterus berkontraksi segera post partum, pembuluh-pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot uterus akan terepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada ser*iks ialah segera setelah post partum entuk ser*iks agak menganga seperti #orong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri terbentuk seperti #in#in. Perubahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis di tempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2 + mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desisua dan selaput anin regenerasi endometrium teradi sisa-sisa sel desisua basalis yang memakai waktu 2 3 minggu. 6igamen-ligamen dan diafragma pel*is serta fas#ia yang merenggang sewaktu kehamilan dan partus setelah anin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia kala. :ifas dibagi dalam tiga periode ' 1. Post partum dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, beralan alan. 2. Post partum intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya $-? minggu. 3. Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
4elelahan
@ mobilisasi
).
Pa(*+a,
@ tonus usus
1.1.1 1.1.2
konstipasi
1.1.3 1.1.'
Perubahan pola %%
1.1.) 1.1.Aangguan pemenuhan ;6
1.1. 1.1./ 1.1.0 1.1.1 1.1.11
1.1.12 1.1.13 1.1.1' 1.1.1) 1.1.11.1.1
-.
Peeiksaan 4en5njan# 1.1.1/ Pemeriksaan post partum menurut !iswosudarmo, 200?'
a. Pemerikasaan umum' tensi,nadi,keluhan dan sebagainya b. 4eadaan umum' &&5, selera makan dan lain-lain #. Payudara' air susu, putting d. ;inding perut, perineum, kandung kemih, re#tum e. !ekres yang keluar atau lo#hea f. 4eadaan alat kandungan 1.1.10 K"4likasi
.
a.
Pembengkakan payudara
b.
Mastitis (peradangan pada payudara)
#.
Bndometritis (peradangan pada endometrium)
d.
Post partum blues
e.
nfeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada aringan terinfeksi atau pengeluran #airan berbau dari alan lahir selam persalinan atau sesudah persalinan.
-.
Peeiksaan 4en5njan# 1.1.1/ Pemeriksaan post partum menurut !iswosudarmo, 200?'
a. Pemerikasaan umum' tensi,nadi,keluhan dan sebagainya b. 4eadaan umum' &&5, selera makan dan lain-lain #. Payudara' air susu, putting d. ;inding perut, perineum, kandung kemih, re#tum e. !ekres yang keluar atau lo#hea f. 4eadaan alat kandungan 1.1.10 K"4likasi
.
a.
Pembengkakan payudara
b.
Mastitis (peradangan pada payudara)
#.
Bndometritis (peradangan pada endometrium)
d.
Post partum blues
e.
nfeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada aringan terinfeksi atau pengeluran #airan berbau dari alan lahir selam persalinan atau sesudah persalinan.
/.
1.1.2 Pena(alaksanaan Me6is
a. b.
bser*asi ketat 2 am post partum (adanya komplikasi perdarahan) $-? am pas#a persalinan' istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
#.
9ari ke- 1-2' memberikan 4B kebersihan diri, #ara menyusui yang benar dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang teradi pada masa nifas,
pemberian informasi tentang senam nifas. d. 9ari ke- 2' mulai latihan duduk e. 9ari ke- 3' diperkenankan latihan berdiri dan beralan 1.1.21 &. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA7ATAN 1. Pen#kajian
a.
dentitas 1.1.22
Meliputi identitas klien, yang terdiri dari nama, umur, alamat,
status perkawinan. &erdapat uga identitas penanggung, misal suami. b.
!tatus 4esehatan !aat ni 1.1.23
#.
Meliputi keluhan saat M! dan keluhan utama saat ini. iwayat bstetri
1) iwayat menstruasi 2) iwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu d.
iwayat Persalinan dan 4elahiran !aat ni 1) &ipe persalinan 2) 6ama persalinan (kala , kala , kala , kala 5) 3) Penggunaan analgesik dan anastesi ) pakah terdapat masalah dalam persalinan. +) 4esanggupan dan pengetahuan dalam perawatan bayi, seperti breast care, perineal care, nutrisi, senam nifas, 4%, menyusui
e.
4eadaan %ayi 1.1.2'
Meliputi %%, P%, apakah ada kelainan atau tidak.
f.
iwayat 4eluarga %eren#ana 1.1.2)
pakah klien melaksanakan 4%
1) %ila ya, enis kontrasepsi apa yang digunakan. 2) !udah berapa lama menggunakan kontrasepsi. 3) pakah terdapat masalah dalam penggunaan kontrasepsi. g.
iwayat 4esehatan 1) Penyakit yang pernah dialami klien. 2) Pengobatan yang pernah didapat. 3) pakah ada riwayat penyakit keluarga seperti penyakit diabetes mellitus, penyakit antung, penyakit hipertensi.
h.
4ebutuhan ;asar 4husus 1) Pola nutrisi. 1.1.2-
:afsu makan meningkat, 4ehilangan rata-rata berat
badan +,+ kg. 2) Pola eliminasisistem urogenital. a) 4onstipasi, tidak mampu berkemih, retensi urine. b) Bdema pada kandung kemih, urethra dan meatus urinarius teradi karena trauma. #) Pada fungsi ginal' proteinuria, diuresis mulai 12 am. d) ungsi kembali normal dalam minggu. 3) Pola personal hygiene. 1.1.2 %agaimana frekuensi personal hygiene klien, seperti mandi, oral hygiene, maupun #usi rambut. a) Pola istirahat dan tidur.
1.1.2/ 4urang tidur, mengantuk. b) Pola akti*itas dan latihan. &erganggu karena nyeri. 1.1.20 #) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan pakah klien merokok, minum-minuman keras, ataupun 1.1.3
ketergantungan obat. d) !eksualitasreproduksi 4etakutan melakukan hubungan seksual karena nyeri. 1.1.31 e) Peran 1.1.32 Perubahan peran sebagai ibu. f) Persepsi dirikonsep diri 1.1.33 Penilaian #itra tubuh terganggu. g) 4ognitif per#eptual 4urang pengetahuan tentang perawatan bayi, ibu post 1.1.3' partum. i.
Pemeriksaan isik 1) 4eadaan /mum
a)
A8!
b)
&ingkat 4esadaran
#)
&anda-&anda 5ital (1) Cam
'
tiap 1+ menit
(2) Cam
'
tiap 30 menit
(3) 2 am
'
tiap am
() !etelah 2 am '
tiap ? am
2) 9ead to toe a) 4epala 1.1.3) Memeriksa apakah teradi edema pada waah.
b) Daah 1.1.3- Memeriksa apakah konungti*a pu#at, apakah skelera ikterus
#) 6eher (1) 9iperpigmentasi perlahan berkurang. (2) Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui apakah kelear tiroid membesar, pembuluh limfe, pelebaran *ena ugularis. d) &horak (1) Payudara
&erdapat perubahan payudara, payudara membesar. Putting mudah erektil.
Pruduksi #olostrums ? am.
Memeriksa
pada
payudara
ika
terdapat
massa,
atau
pembesaran pembuluh limfe. (2) Cantung
&anda-tanda *ital -
&ekanan darah sama saat bersalin, suhu meningkat karena dehidrasi pada awal post partum teradi bradikardi.
5olume darah -
Menurun karena kehilangan darah dan kembali normal 3- minggu
Persalinan normal ' 200 +00 ##. Perubahan hematologik -
9t meningkat, leukosit meningkat, neutrophil meningkat.
Cantung -
4embali ke posisi normal, 8P meningkat dan normal 2-3 minggu.
(3) Paru
ungsi
paru
kembali
normal,
'
1$-2
<menit,
keseimbangan asam-basa kembali setelah 3 minggu post partum. e) bdomen (1) Memeriksa bising usus pada empat kuadran. (2) Memeriksa fundus uteri, konsistensi, kekuatan kontraksi, posisi, tinggi fundus. (3) &eradi relaksasi pada otot abdomen karena teradi tarikan saat hamil. ;iastasis rekti 2- #m, kembali normal $-? minggu post partum. () &erdapat linea gra*idarum, strie alba, albi#an. f) Aenetalia (1) /terus
Memeriksa apakah kondisi uterus sudah kembali dalam kondisi normal.
(2) 6o#hea
Memeriksa lo#hea ' tipe, umlah, bau.
4omposisi ' Caringan endometrial, darah, limfe.
&ahap -
ubra (merah) ' 1-3 hari.
-
!erosa (pink ke#oklatan)
-
lba (kuning-putih) ' 10-1 hari
1.1.3 6o#hea terus keluar sampai 3 minggu.
%au normal seperti menstruasi, umlah meningkat saat berdiri.
Cumlah keluaran rata-rata 20-270 ml.
(3) !er*iks 1.1.3/
!egera setelah lahir teradi edema, bentuk distensi untuk
beberapa hari, struktur internal kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal melebar dan tampak ber#elah. () 5agina 1.1.30
:ampak berugae kembali pada 3 minggu, kembali
mendekati ukuran seperti tidak hamil, dalam $ sampai ? minggu, bentuk ramping lebar, produksi mukus normal dengan o*ulasi. g) Perinium dan nus (1) Pemeriksaan perineum ' BB; (red, edema, ecchymosis, discharge, loss of approximation) (2) Pemeriksaan adanya hemoroid. h) Bkstremitas 1$ Memeriksa apakah tangan dan kaki edema, pu#at pada kuku ari,
hangat, adanya nyeri dan kemerahan. 2$ pakah ada *arises. 3$ Memeriksa refleks patella untuk mengetahui apakah teradi hypo
atau hyper. '$ Memeriksa homansE sign (nyeri saat kaki dorsofleksi pasif). 2.
1.1.' Dia#n"sa Ke4ea+a(an
a. :yeri akut berhubungan dengan agen #idera fisik (peregangan perineumF luka episiotomiF in*olusi uteriF hemoroidF pembengkakan payudara). b. isiko kekurangan *olume #airan berhubungan dengan pengeluaran yang berlebihanF perdarahanF diuresisF keringat berlebihan.
#. isiko infeksi berhubungan dengan trauma alan lahir
1. In(e8ensi Ke4ea+a(an 1.1.1
1.1.2 1.1.3 N
1.1.'1
Dia#n"sa Ke4e a+a( an 1.1.'
1.1. 1.1./ 1
:yeri akut berhu bunga n denga n agen #idera fisik ( pereg angan perine umF luka episio tomiF in*olu si uteriF hemor oidF pemb engka kan payud ara) 1.1.0 1.1.1 1.1.11 1.1.12
1.1.)
1.1.-
1.1.23
1.1.26
T5j5an 6an Ki(eia Hasil
NO9 : Pain 6e*el, Pain #ontrol, 8omfort le*el
1.1.2'
Ki(eia Hasil : Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, men#ari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manaemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) rasa Menyatakan nyaman setelah nyeri berkurang &anda *ital dalam rentang normal 1.1.2)
1.1.13 1.1.1' 1.1.1) 1.1.1-
1.1.1 1.1.1/ 1.1.10
1.1.2 1.1.21
1.1.22
In(e8ensi
Pain Mana#een( 6akukan pengkaian nyeri se#ara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi bser*asi reaksi non*erbal dari ketidaknyamanan Aunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 4ai kultur yang mempengaruhi respon nyeri B*aluasi pengalaman nyeri masa lampau B*aluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau %antu pasien dan keluarga untuk men#ari dan menemukan dukungan 4ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pen#ahayaan dan kebisingan 4urangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) 4ai tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter*ensi arkan tentang teknik non farmakologi %erikan analgetik
3. I4leen(asi 1.1.'2
mplementasi sesuai dengan inter*ensi
1.1.'3 '. E8al5asi
a. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, men#ari bantuan), melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manaemen nyeri, mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri), menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang, tanda *ital dalam rentang normal b. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan %%, %C urine normal, 9& normal, tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan. #. 4lien bebas dari tanda dan geala infeksi, mendeskripsikan proses penularan penyakit, fa#tor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya, menunukkan kemampuan untuk men#egah timbulnya infeksi, umlah leukosit dalam batas normal, menunukkan perilaku hidup sehat 1.1.'' 1.1.') 1.1.'1.1.' 1.1.'/ 1.1.'0
DA!TAR PUSTAKA 1.1.)
1.1.)1 1.1.)2 1.1.)3 1.1.)' 1.1.)) 1.1.)1.1.) 1.1.)/ 1.1.)0
8arpenito, 6ynda uall. (200"). 4eperawatan Maternitas, Penerbit %uku 4edokteran, BA8. Cakarta Mansoer. (2010). 4apita !elekta 4edokteran, Bdisi 3, Cilid 1. Penerbit Media es#ulapius. Cakarta 4usuma,.4. 2013 suhan 4eperawata :8.Gogakarta' salemba Medika
berdasarkan
:anda
:8-
Cones. (2011). ;asar-;asar bstetri ;an Ainekologi, Bdisi $. lih %ahasa 9adyanto. Cakarta Mo#htar, ustam. 201+. !inopsis bstetri Cilid Bdisi 2. Cakarta'
BA8.Manuaba, %. 2001. 4onsep bstetri dan Ainekologi !osial ndonesia. Cakarta' BA8.Diknosostro, 9anita. 2002. lmu 4ebidanan Bdisi . Cakarta' Gayasan %imaPustaka !arwana Prawirohardo 1.1.- 1.1.-1 1.1.-2 1.1.-3 1.1.-' 1.1.-)
1.1.--