LAPORAN PENDAHULUAN KASUS KEGAWATDARURATANN PADA OBSTETRIC GYNEKOLOGI : PARTUS PREMATUR
I. KONSEP KONSEP DASAR DASAR PAR PARTUS TUS PREMA PREMATUR A.
Definisi Menurut Oxorn (2010), partus prematurus atau persalinan prematur
dapat diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang teratur yang disertai pendataran dan atau dilatasi servix serta turunnya bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 3 minggu (kurang dari 2!" hari) se#ak hari pertama haid terakhir$ terakhir$ Menurut %ugroho (2010) (2010) persalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang ter#adi pada kehamilan kurang dari 3 minggu (antara 20&3 minggu) atau dengan berat #anin kurang dari 2!00 gram$ gram$ 'artus 'artus preter preterm m adalah adalah kelahi kelahiran ran setelah setelah 20 minggu minggu dan sebelu sebelum m kehamilan 3 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir (enson, 2012)$ 2012)$ Menur Menurut ut uki ukiya yah h (201 (2010) 0),, part partus us prete preterm rm adal adalah ah pers persali alina nan n pada pada umur umur kehamilan kurang dari 3 minggu atau berat badan lahir antara !00&2*"" gram$ erdas erdasark arkan an beberap beberapaa teori teori diatas diatas dapat dapat disimp disimpulk ulkan an yaitu yaitu 'artus 'artus 'remat 'rematuru uruss +minen +minenss (''+) (''+) adalah adalah adanya adanya suatu suatu anama anaman n pada pada kehami kehamilan lan dimana timbulnya tanda&tanda persalinan pada usia kehamilan yang belum aterm (20 minggu&3 minggu) dan berat badan lahir bayi kurang dari 2!00 gram$
B.
Etioloi !"n #"$to% Resi$o
-aktor resiko ''+ menurut .ikn#osastro (2010) yaitu / 1$ anin anin dan plasenta plasenta / perdar perdaraha ahan n trimes trimester ter awal, awal, perdar perdaraha ahan n antepa antepartu rtum, m, ', ', pert pertum umbu buha han n #ani #anin n terh terham amba bat, t, aa aatt bawa bawaan an #ani #anin, n, geme gemeli li,, polihidramnion 2$ +bu / M, M, pre eklampsia, 4, 4, +5, in6eksi dengan demam, demam, kelainan bentuk bentuk uterus, riwayat partus preterm atau abortus berulang, inkompetensi serviks, pemakaian obat narkotik, trauma, perokok berat, berat, kelainan imun7resus$
1
%amun menurut %ugroho (2010) ada beberapa resiko yang dapat menyebabkan partus prematurus yaitu / 1$ -aktor -aktor resiko mayor / ehami ehamilan lan multip multiple, le, hidram hidramnio nion, n, anomal anomalii uterus uterus,, servi serviks ks terb terbuk ukaa lebi lebih h dari dari 1 m pada pada keha kehami mila lan n 32 ming minggu gu,, serv servik ikss mendatar7memendek kurang dari 1 m pada kehamilan 32 minggu, riwayat abortu abortuss pada pada trimes trimester ter ++ lebih lebih dari dari 1 kali, kali, riwayat riwayat persali persalinan nan pretem sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi, dan iritabilitas uterus$ 2$ -akt -aktor or resi resiko ko mino minorr / 'eny 'enyak akit it yang yang dise disert rtai ai dema demam, m, perd perdar arah ahan an pervaginam setelah kehamilan 12 minggu, riwayat pielone6ritis, merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus pada trimester ++, riwayat abortus pada trimester + lebih dari 2 kali$ 5edang 5edangkan kan menuru menurutt Manuab Manuabaa (200") (200"),, 6aktor 6aktor predisp predisposi osisi si partus partus prematurus adalah sebagai berikut/ 1$ -aktor -aktor ibu / 8i9i 8i9i saat hamil hamil kurang, kurang, umur umur kurang kurang dari dari 20 tahun tahun atau atau diatas diatas 3! tahun, #arak hamil dan bersalin terlalu dekat, penyakit menahun ibu seperti: seperti: hipertensi, hipertensi, #antung, #antung, ganguan ganguan pembuluh pembuluh darah (perokok), (perokok), 6aktor peker#aan yang terlalu berat 2$ -aktor -aktor kehami kehamilan lan / amil deng dengan an hidram hidramnio nion, n, hamil hamil ganda, ganda, perdar perdaraha ahan n antepartum, komplikasi hamil seperti pre eklampsi dan eklampsi, ketuban peah dini 3$ -aktor -aktor #anin #anin / ;aat ;aat bawaa bawaan, n, in6ek in6eksi si dalam dalam rahim rahim C.
T"n!" !"n Ge&"l" 'artus prematurus iminen ditandai dengan / 1$ ontraksi ontraksi uterus uterus dengan dengan atau tanpa tanpa rasa sakit sakit 2$ asa asa berat berat dipang dipanggul gul 3$ e#ang e#ang uterus uterus yang mirip dengan dengan dismenorea dismenorea *$ eluar eluarnya nya airan airan pervag pervagina inam m !$ %yeri %yeri pun pungg ggun ung g
8e#al 8e#alaa diat diatas as sanga sangatt mirip mirip deng dengan an kond kondisi isi norm normal al yang yang serin sering g lolo loloss dari dari kewaspadaan tenaga medis$ Menurut Menurut Manuaba Manuaba (200"), (200"), #ika proses persalinan persalinan berkelan#utan berkelan#utan akan ter#adi tanda klinik sebagai berikut / 1$ ontrak ontraksi si berlangsu berlangsung ng sekitar sekitar * kali kali per 20 menit atau < kali kali dalam dalam satu #am 2
2$ 4er#adi perubahan progresi6 serviks seperti pembukaan lebih dari 1 m, perlunakan sekitar !&<0 = bahkan ter#adi penipisan servik$ D. P"tofisioloi 'ersalinan prematur menun#ukkan adanya kegagalan mekanisme yang
bertanggung #awab untuk mempertahankan kondisi tenang uterus selama kehamilan atau adanya gangguan yang menyebabkan singkatnya kehamilan atau membebani #alur persalinanan normal sehingga memiu dimulainya proses persalinan seara dini$ >mpat #alur terpisah, yaitu stress, in6eksi, regangan dan perdarahan (%orwint9, 200)$ >n9im sitokinin dan prostaglandin, ruptur membran, ketuban peah, aliran darah ke plasenta yang berkurang mengakibatkan nyeri dan intoleransi akti6itas yang menimbulkan kontraksi uterus, sehingga menyebabkan persalinan prematur$ ?kibat dari persalinan prematur berdampak pada #anin dan pada ibu$ 'ada #anin, menyebabkan kelahiran yang belum pada waktunya sehingga ter#ailah imaturitas #aringan pada #anin$ 5alah satu dampaknya ter#dilah maturitas paru yang menyebabkan resiko idera pada #anin$ 5edangkan pada ibu, resiko tinggi pada kesehatan yang menyebabkan ansietas dan kurangnya in6ormasi tentang kehamilan mengakibatkan kurangnya pengetahuan untuk merawat dan men#aga kesehatan saat kehamilan$
E.
Ko'(li$"si Menurut %ugroho (2010), komplikasi partus prematurus iminens
yang ter#adi pada ibu adalah ter#adinya persalinan prematur yang dapat menyebabkan in6eksi endometrium sehingga mengakibatkan sepsis dan lambatnya penyembuhan luka episiotomi$ 5edangkan pada bayi prematur memiliki resiko in6eksi neonatal lebih tinggi seperti resiko distress perna6asan, sepsis neonatal, neroti9ing enteroolitis
dan perdarahan
intraventikuler$ Menurut enson (2012), terdapat paling sedikit enam bahaya utama yang menganam neonatus prematur, yaitu gangguan respirasi, gagal #antung
3
kongesti6,
perdarahan
intraventrikel
dan
kelainan
neurologik,
hiperilirubinemia, sepsis dan kesulitan makan$ 5edangkan menurut Oxorn (2010), prognosis yang dapat ter#adi pada persalinan prematuritas adalah / 1$ ?noksia 12 kali lebih sering ter#adi pada bayi prematur 2$ 8angguan respirasi 3$ entan terhadap kompresi kepala karena lunaknya tulang tengkorak dan immaturitas #aringan otak *$ 'erdarahan intraranial ! kali lebih sering pada bayi prematur dibanding bayi aterm !$ ;erebral palsy @$ 4erdapat insidensi kerusakan organik otak yang lebih tinggi pada bayi prematur (meskipun banyak orangAorang #enius yang dilahirkan sebelum aterm)$ #.
Pe'e%i$s""n Pen)n&"n 1$ Bltrasonogra6i / 'engka#ian getasi (dengan berat badan #anin !00 sampai
2!00 gram) 2$ 4es nitra9in / menentukan ' 3$ umlah sel darah putih / ika mengalami peningkatan, maka itu menandakan adanya in6eksi amniosentesis yaitu radio lesitin terhadap s6ingomielin (C75) mendeteksi 6o6atidigliserol ('8) untuk maturitas paru #anin, atau in6eksi amniotik *$ 'emantauan elektronik / mem6alidasi akti6itas uterus7status #anin$
G.
Pen"t"l"$s"n""n eberapa langkah yang dapat dilakukan pada ''+, terutama untuk
menegah morbiditas dan mortalitas neonatus preterm ialah/ 1$ Menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolitik, yaitu / a$
alsium antagonis/ ni6edipin 10 mg7oral diulang 2&3 kali7#am, dilan#utkan tiap < #am sampai kontraksi hilang$ Obat dapat diberikan
b$
lagi #ika timbul kontaksi berulang$ dosis maintenane 3x10 mg$ Obat D&mimetik/ seperti terbutalin, ritrodin, isoksuprin,
dan
salbutamol dapat digunakan, tetapi ni6edipin mempunyai e6ek samping yang lebih keil$ 5albutamol, dengan dosis per in6us/ 20&!0 Eg7menit, sedangkan per oral/ * mg, 2&* kali7hari ( maintenance) atau terbutalin, dengan dosis per in6us/ 10&1! Eg7menit, subkutan/ 2!0 Eg
4
setiap @ #am sedangkan dosis per oral/ !&$! mg setiap < #am (maintenance)$
>6ek
samping
dari
golongan obat
ini
ialah/
hiperglikemia, hipokalemia, hipotensi, takikardia, iskemi miokardial, $
edema paru$ 5ul6as magnesikus/ dosis perinteral sul6as magnesikus ialah *&@ gr7iv, seara bolus selama 20&30 menit, dan in6us 2&*gr7#am (maintenance). %amun obat ini #arang digunakan karena e6ek samping yang dapat ditimbulkannya pada ibu ataupun #anin$ eberapa e6ek sampingnya ialah edema paru, letargi, nyeri dada, dan depresi perna6asan (pada ibu
d$
dan bayi)$ 'enghambat nimesulide
produksi dapat
prostaglandin/
menghambat
menghambat cyclooxygenases
produksi
indometasin, prostaglandin
sulinda, dengan
(;OFs) yang dibutuhkan untuk
produksi prostaglandin$ +ndometasin merupakan penghambat ;OF yang ukup kuat, namun menimbulkan risiko kardiovaskular pada #anin$ 5ulinda memiliki e6ek samping yang lebih keil daripada indometasin$ 5edangkan nimesulide saat ini hanya tersedia dalam konteks perobaan klinis$ Bntuk menghambat proses ''+, selain tokolisis, pasien #uga perlu membatasi aktivitas atau tirah baring serta menghindari aktivitas seksual$ ontraindikasi relati6 penggunaan tokolisis ialah ketika lingkungan intrauterine terbukti tidak baik, seperti/ a$ Oligohidramnion b$ orioamnionitis berat pada ketuban peah dini $ 'reeklamsia berat d$ asil nonstrees test tidak reakti6 e$ asil contraction stress test positi6 6$ 'erdarahan pervaginam dengan abrupsi plasenta, keuali keadaan pasien stabil dan kese#ahteraan #anin baik g$ ematian #anin atau anomali #anin yang mematikan h$ 4er#adinya e6ek samping yang serius selama penggunaan beta&mimetik$ 2$ ?kselerasi pematangan 6ungsi paru #anin dengan kortikosteroid,
5
'emberian terapi kortikosteroid dimaksudkan untuk pematangan sur6aktan paru #anin, menurunkan risiko respiratory distress syndrome (5), menegah perdarahan intraventrikular, necrotising enterocolitis, dan duktus arteriosus, yang akhirnya menurunkan kematian neonatus$ ortikosteroid perlu diberikan bilamana usia kehamilan kurang dari 3! minggu$ Obat yang diberikan ialah deksametason atau betametason$ 'emberian steroid ini tidak diulang karena risiko pertumbuhan #anin terhambat$ 'emberian siklus tunggal kortikosteroid ialah/ a$ etametason 2 x 12 mg i$m$ dengan #arak pemberian 2* #am$ b$ eksametason * x @ mg i$m$ dengan #arak pemberian 12 #am$ 5elain yang disebutkan di atas, #uga dapat diberikan Thyrotropin releasing hormone *00 ug iv, yang akan meningkatkan kadar triiodothyronine yang kemudian dapat meningkatkan produksi sur6aktan$ ?taupun pemberian suplemen inositol, karena inositol merupakan komponen membran 6os6olipid yang berperan dalam pembentukan sur6aktan$ 3$ 'enegahan terhadap in6eksi dengan menggunakan antibiotik$ Merer dan ?rheart (1""!) menun#ukkan, bahwa pemberian antibiotika yang tepat dapat menurunkan angka ke#adian korioamnionitis dan sepsis neonatorum$ ?ntibiotika hanya diberikan bilamana kehamilan mengandung risiko ter#adinya in6eksi, seperti pada kasus '$ Obat diberikan per oral, yang dian#urkan ialah eritromisin 3 x !00 mg selama 3 hari$ Obat pilihan lainnya ialah ampisilin 3 x !00 mg selama 3 hari, atau dapat menggunakan antibiotika lain seperti klindamisin$ 4idak dian#urkan pemberian ko&amoksikla6 karena risiko necrotising enterocolitis$
6
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PARTUS PREMATUR A. Pen$"&i"n
'engka#ian 'rimer ('rimary 5urvey) 1$ ?irway a$ a#i kepatenan #alan napas b$ a#i ada7tidaknya suara napas tambahan 2$ reathing a$ a#i 6rekuensi pernapasan dan kedalaman
pernapasan
dalam7dangkal7regular7ireguler b$ a#i saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oximeter, untuk mempertahankan saturasi G"2= $ a#i irama pernapasan epat7lambat dan penggunaan otot bantu dada pernapasan d$ %ilai apgar sore pada menit ke&1 dan menit ke&! 3$ ;irulation a$ a#i nadi epat7tidak dan teratur7tidak b$ a#i akral, hangat atau dingin $ a#i suhu tubuh bayi d$ a#i warna kulit dan membran mukosa (puat, sianosis, dan kemerahan) e$ 'ada +bu / ipertensi, >dema patologis (tanda hipertensi karena kehamilan 7
(), penyakit sebelumnya$ *$ isability a$ a#i respon7reaksi bayi b$ a#i suara tangisan bayi (keras7lemah) $ a#i gerakan otot bayi !$ >xposure aga suhu tubuh bayi agar tidak #adi hipotermi $
Pen$"&i"n Se$)n!e% * Se+on!"%, S)%-e, 5eondary 5urvey merupakan pemeriksaan seara lengkap yang dilakukan
seara head to toe, dari depan hingga belakang$ 5eondary survey hanya dilakukan setelah kondisi pasien mulai stabil, dalam artian tidak mengalami syok atau tanda&tanda syok telah mulai membaik$ 1$ ?namnesis 'emeriksaan data subyekti6 didapatkan dari anamnesis riwayat pasien yang merupakan bagian penting dari pengka#ian pasien$ iwayat pasien meliputi / 1) eluhan utama 2) iwayat kesehatan sekarang 3) iwayat kesehatan dahulu 'renatal are a$ 'emeriksaan kehamilan / b$ eluhan selama hamil $ enaikan selama hamil %atal a$ 4empat melahirkan b$ enis persalinan $ 'enolong persalinan
/ / /
'ost natal ondisi bayi / *) iwayat keluarga, sosial, dan sistem$ !) iwayat menstruasi a$ Menarhe / b$ 5iklus / $ Cama / d$ ismenorhea / e$ -lour albus / 6$ '474' /
@) 5tatus perkawinan 8
/ /
a$ b$ $ d$
Bmur nikah / Cama / %ikah ke / 5tatus pernikahan /
)$ iwayat Obstetri ehamilan
'ersalinan penolong amil B omplik #enis
tempat
komplikasi
ayi sex
b7tb
h7m
t7g
umur
asi
ke
kasi
<)$ iwayat ehamilan 5ekarang
%i6as Ca kompli
Mulai periksa / B$$$$ 4empat /$$$$$$$$$$$'emeriksa$$$$$$
%o B
eluhan
-rek periksa
Obat
yg>
diterima 1
4rim 1 4rim 2 4rim 3
")$ iwayat 'ersalinan 5ekarang 10)$ iwayat 'engka#ian riwayat pasien seara optimal harus diperoleh langsung dari pasien, #ika berkaitan dengan bahasa, budaya, usia, dan aat atau kondisi pasien yang terganggu, konsultasikan dengan anggota keluarga, orang terdekat, atau orang yang pertama kali melihat ke#adian$ ?namnesis yang dilakukan harus lengkap karena akan memberikan gambaran mengenai edera yang mungkin diderita$
?namnesis #uga harus meliputi riwayat ?M'C> yang bisa didapat dari pasien dan keluarga (>mergeny %ursing ?ssoiation, 200)/ ?
/ ?lergi (adakah alergi pada pasien, seperti obat&obatan, plester,makanan)
M
/ Medikasi7obat&obatan (obat&obatan yang diminum seperti sedang men#alani pengobatan hipertensi, kening manis, #antung, dosis, atau 9
penyalahgunaan obat '
/ 'ertinent medial history (riwayat medis pasien seperti penyakit yang 'ernah diderita, obatnya apa, berapa dosisnya, penggunaan obat&obatan
herbal) C
/ Cast meal (obat atau makanan yang baru sa#a dikonsumsi, dikonsumsi erapa #am sebelum ke#adian, selain itu #uga periode menstruasi termasuk dalam komponen ini)
>
/ >vents, hal&hal yang bersangkutan dengan sebab edera (ke#adian yang menyebabkan adanya keluhan utama)
2$ 'emeriksaan 6isik a$ eadaan umum 'ada umumnya pasien dengan as6iksia dalam keadaan lemah, sesak na6as, pergerakan tremor, re6lek tendon hyperakti6 dan ini ter#adi pada stadium pertama$ b$ 4anda&tanda Hital 'ada umunya ter#adi peningkatan respirasi $ ulit 'ada kulit biasanya terdapat sianosis d$ epala +nspeksi / entuk kepala bukit, 6ontanela mayor dan minor masih ekung, sutura belum menutup dan kelihatan masih bergerak e$ Mata 'ada pupil ter#adi miosis saat diberikan ahaya 6$ idung Iang paling sering didapatkan adalah didapatkan adanya perna6asan uping hidung$ g$ ada 'ada dada biasanya ditemukan perna6asan yang irregular dan 6rekwensi perna6asan yang epat h$ %eurology 7 re6lek e6lek Moro 1) e6lek menghisap (re6leks rooting) 2) e6leks menggenggam (palmar grasp re6lex) 3) e6leks leher (toni nek re6lex) *) e6leks menari (rooting re6lex) !) e6leks moro (moro re6lex) @) abinski e6lex $ ) 5wallowing e6lex$ 3$
'emeriksaan 'enun#ang 10
1$ Bltrasonogra6i / pengka#ian getasi (dengan berat badan #anin !00 A 2!00 gram) 2$ 4esnitra9in / menentukan ' 3$ umlah sel darah putih / #ika mengalami peningkatan, maka itu menandakan adanya in6eksi amniosintesis yaitu radio lesiten terhadap s6ingomielin (C75) mendeteksi 6o6atidi gliserol ('8) untuk maturitas paru #anin atau in6eksi amniotik$ *$ 'emantauan elektronik / Mem6alidasi akti6itas uterus7status #anin$ B. Di"nos" Ke(e%""t"n /. Keti!"$efe$tif"n 0e%si1"n &"l"n n"f"s atasan arakteristik /
a$ atuk yang tidak e6ekti6 b$ ispnea $ 8elisah d$ esulitan verbalisasi e$ Mata terbuka lebar 6$ Ortopnea g$ 'enurunan bunyi na6as h$ 'erubahan 6rekuensi na6as i$ 'erubahan pola na6as #$ 5ianosis k$ 5putum dalam #umlah yang berlebihan l$ 5uara na6as tambahan m$ 4idak ada batuk -aktor yang berhubungan / Cingkungan / a$ 'erokok b$ 'erokok pasi6 $ 4erpa#an asap Obstruksi #alan na6as / a$ b$ $ d$ e$ 6$
?danya #alan na6as buatan enda asing dalam #alan na6as >ksudat dalam alveoli iperplasia pada dinding bronkus Mukus berlebih 'enyakit paru obstruksi kronis 11
g$ 5ekresi yang tertahan h$ 5pasme #alan na6as$ -isiologis / a$ b$ $ d$ 2.
?sma is6ungsi neuromuskular +n6eksi alan na6as alergik
Keti!"$efe$tif"n (ol" n"f"s atasan arakteristik /
a$ radipnea b$ ispnea $ -ase ekspirasi meman#ang d$ Ortopnea e$ 'enggunaan otot bantu perna6asan 6$ 'enggunaan posisi tiga titik g$ 'eningkatan diameter anterior&posterior h$ 'enurunan kapasitas vital i$ 'enurunan tekanan ekspirasi #$ 'enurunan tekanan inspirasi k$ 'enurunan ventilasi semenit l$ 'erna6asan bibir m$ 'erna6asan uping hidung n$ 'erna6asan ekskursi dada o$ 'ola na6as abnormal (mis$, irama, 6rekuensi, kedalaman) p$ 4akipnea -aktor yang berhubungan a$ b$ $ d$ e$ 6$ g$
?nsietas ;edera medulaspinalis e6ormitas dinding dada e6ormitas tulang is6ungsi neuromuskular 8angguan muskuluskeletal 8angguan %eurologis (misalnya / elektroenselopalogram(>>8) positi6,
trauma kepala, gangguan ke#ang) h$ iperventilasi i$ +maturitas neurologis #$ eletihan 12
k$ eletihan otot perna6asan l$ %yeri m$ Obesitas n$ 'osisi tubuh yang menghambat ekspansi paru o$ 5indrom hipoventilasi$
3.
G"n)"n (e%t)$"%"n "s
atasan arakteristik / a$ ia6oresis b$ ispnea $ 8angguan pengelihatan d$ 8as darah arteri abnormal e$ 8elisah 6$ iperkapnia g$ ipoksemia h$ ipoksia i$ +ritabilitas #$ on6usi k$ %a6as uping hidung l$ 'enurunan karbon dioksida m$ p arteri abnormal n$ 'ola perna6asan abnormal (mis$, keepatan, irama, kedalaman) o$ 5akit kepala saat bangun p$ 5ianosis J$ 5omnolen r$ 4akikardia s$ .arna kulit abnormal (mis$, puat, kehitaman ) -aktor yang berhubungan / a$ etidakseimbangan ventilasi&per6usi b$ 'erubahan membran alveolar&kapiler 4.
Hi(ote%'i"
atasan arakteristik a$ ?krosianosis 13
b$ radikardia $ asar kuku sianotik d$ ipertensi e$ ipoglikemia 6$ ipoksia g$ ulit dingin h$ Menggigil i$ 'engisian ulang kapiler lambat #$ 'eningkatan konsumsi oksigen k$ 'eningkatan la#u metaboli l$ 'enurunan kadar glukosa darah m$ 'enurunan ventilasi n$ 'iloreksi o$ 4akikardia p$ Hasokontriksi peri6er ewasa dan ?nak/ 5uhu tubuh rendah akut a$ ipotermia berat, suhu inti K 300; b$ ipotermia ringan, suhu 32&3!0; $ ipotermia sedang, suhu inti 30&320; ewasa dan ?nak / 'asien ;edera a$ ipotermia berat, suhu inti K300; b$ ipotermia ,3!0;$ %eonatus a$ b$ $ d$ e$ 6$ g$ h$ i$ #$ k$
?sidosis metaboli ayi dengan keurangan energy untuk mempertahankan menyusu ayi dengan penambahan berat badan kurang (K30 g7hari) istress perna6asan 8elisah ipotermia tingkat 1, suhu inti 3@&3@,! 0; ipotermia tingkat 2, suhu inti 3!&3!," 0; ipotermia tingkat 3, suhu inti 3*&3*," 0; ipotermia tingkat *, suhu inti K3* 0; +kterik 'uat
-aktor yang berhubungan / a$ b$ $ d$ e$ 6$ g$
?gens 6armaseutikal erat badan ekstrem >konomi rendah erusakan hipotalamus onsumsi alohol urang pengetahuan pemberi asuhan tentang penegahan hipotermia urang suplai lemak subkutan 14
h$ Cingkungan bersuhu rendah i$ Malnutrisi #$ 'emakaian pakaian yang tidak adekuat k$ 'enurunan la#u metabolism terapi radias l$ 4idak beraktivitas m$ 4rans6er panas (mis$ onduksi, konveksi, evaporasi, radiasi) n$ 4rauma o$ Bsia ekstrem %eonatus a$ b$ $ d$ e$ 6$ g$ h$ i$ #$
'enundaan menyusu ?5+ 4erlalu dini memandikan bayi baru lahir Melahirkan diluar rumah sakit yang beresiko tinggi 5trartum korneum imatur 'eningkatan area permukaan tubuh terhadap rasio berat badan 'eningkatan kebutuhan oksigen 'eningkatan pulmonary vasular resistant ('H) ;ontrol vasular tidak e6ekti6 4ermogenesis menggigil tidak e6ekti6 Melahirkan diluar rumah sakit tanpa renana$
15
C. Inte%-ensi Ke(e%""t"n No
Di"nos" Ke(e%""t"n
T)&)"n !"n K%ite%i" H"sil 5NOC6
/
Keti!"$efe$tif"n Be%si1"n 7"l"n N"f"s
NOC : Res(i%"to%, st"t)s : Ai%", P"ten+,
L L L L L
espirasi dalam batas normal +rama perna6asan teratur edalaman perna6asan normal 4idak ada akumulasi sputum atuk berkurang7hilang
Inte%-ensi 5NIC6 NIC Res)s+it"tion : Neon"te L 5iapkan peralatan untuk
resusitasi
sebelum
kelahiran L B#i oba perlengkapan resusitasi, suksion, dan aliran oksigen untuk memastikan alat ber6ungsi dengan baik L 4empatkan bayi baru lahir di bawah pemanar panas yang hangat L 'asang laringoskop untuk mendaptkan gambaran trakea pada saat suksion, airan mekonium dengan epat L +ntubasi
dengan
kanul
trakea
(>4)
untuk
menyingkirkan mekonium dari #alan na6asa bawah dengan baik L +ntubasi ulang dan sution, #alan na6as bebas mekanium L 8unakan suksion, mekanik untuk menyingkirkan mekonium dari #alan na6as bagian bawah L eringkan bayi dengan selimut penghangat untuk 16
mengeluarkan airan ketuban, untuk mengurangi kehilangan panas, dan memberikan stimulasi L 4empatkan selimut yang digulung di bagian bawah bahuuntuk membantu bayi dengan posisi yang benar L 5uksion sekret dari hidung dan mulut dengan penghisap bola karet L erikan stimulasi taktil
dengan
menggosok
telapak kaki atau menggosok punggung bayi L Monitor perna6asan L Monitor denyut #antung L Mulai ventilasi tekanan positi6 pada saat apnea atau bayi sulit berna6as L 8unakan oksigen 100= dengan tekanan !&< liter untuk mengisi kantong resusitasi L 5esuaikan kantung resusitasi untuk pengissian yang benar L apatkan masker dengan
segel
menutupi dagu, mulut, hidung L Hentilasi dengan 6rekuensi
ketat
*0&@0
yang
x7menit
menggunakan 20&*0 m air untuk na6as awal dan 1!&20 m air untuk tekanan selan#utnya L ?uskultasi untuk memastikan ventilasi memadai
17
yang
mengeluarkan airan ketuban, untuk mengurangi kehilangan panas, dan memberikan stimulasi L 4empatkan selimut yang digulung di bagian bawah bahuuntuk membantu bayi dengan posisi yang benar L 5uksion sekret dari hidung dan mulut dengan penghisap bola karet L erikan stimulasi taktil
dengan
menggosok
telapak kaki atau menggosok punggung bayi L Monitor perna6asan L Monitor denyut #antung L Mulai ventilasi tekanan positi6 pada saat apnea atau bayi sulit berna6as L 8unakan oksigen 100= dengan tekanan !&< liter untuk mengisi kantong resusitasi L 5esuaikan kantung resusitasi untuk pengissian yang benar L apatkan masker dengan
segel
menutupi dagu, mulut, hidung L Hentilasi dengan 6rekuensi
ketat
*0&@0
yang
x7menit
menggunakan 20&*0 m air untuk na6as awal dan 1!&20 m air untuk tekanan selan#utnya L ?uskultasi untuk memastikan ventilasi
yang
memadai
17
L 'eriksa denyut #antung
setelah
1!&30
detik
ventilasi L erikan kompresi dada untuk denyut #antung K@0 denyut per menit atau #ika G <0 denyut per menit tanpa peningkatan L ompres sternu m
0,!&0,!
inhi
dengn
menggunakan rasio 3/1 untuk memberikan "0 kompresi dan 30 na6as per menit L 'eriksa denyut nadi setelah 30 detik kompresi L Can#utkan kompresi sampai denyut #antung G <0 denyut per menit L Can#utkan ventilasi sampai respirasi spontan yang memadai mulai dan warna kulit bayi men#adi merah muda L 'asang >4 untuk ventilasi yang lama atau respon bayi yang sangat kurang terhadap ventilasi L ?uskultasi suara na6as bilateral untuk kon6irmasi penempatan >4 L ?mati kenaikan dada tanpa distensi lambung untuk memeriksa penempatan >4 L ?mankan #alan na6as yang sudah terpasang pada wa#ah dengan memberikan plester L 'asang kateter ororgastrik #ika ventilasi diberikan selama lebih dari 2 menit 18
L 'eriksa denyut #antung
setelah
1!&30
detik
ventilasi L erikan kompresi dada untuk denyut #antung K@0 denyut per menit atau #ika G <0 denyut per menit tanpa peningkatan L ompres sternu m
0,!&0,!
inhi
dengn
menggunakan rasio 3/1 untuk memberikan "0 kompresi dan 30 na6as per menit L 'eriksa denyut nadi setelah 30 detik kompresi L Can#utkan kompresi sampai denyut #antung G <0 denyut per menit L Can#utkan ventilasi sampai respirasi spontan yang memadai mulai dan warna kulit bayi men#adi merah muda L 'asang >4 untuk ventilasi yang lama atau respon bayi yang sangat kurang terhadap ventilasi L ?uskultasi suara na6as bilateral untuk kon6irmasi penempatan >4 L ?mati kenaikan dada tanpa distensi lambung untuk memeriksa penempatan >4 L ?mankan #alan na6as yang sudah terpasang pada wa#ah dengan memberikan plester L 'asang kateter ororgastrik #ika ventilasi diberikan selama lebih dari 2 menit 18
L 5iapkan obat&obatan yang diperlukan (misalnya narkotik
antagonis,
meningkatkan
epine6rin,
volume
bikarbonat) L eri obat sesuai perintah L okumentasikan waktu,
na6as,
urutan,
obat dan
dan
untuk natrium
respon
neonatus terhadap semua langkah resusitasi L erikan pen#elasan kepada orang tua bayi dengan baik L antu perpindahan bayi baru lahir dengan baik Ai%", S)+tionin L Cakukan tindakan ui tangan L 8unakan alat pelindung diri (sarung tangan, kaamata, masker) sesuai dengan kebutuhan L 4entukan perlunya setion mulut atau trakea L ?uskultasi suara na6as sebelum dan setelah tindakan suksion L ?spirasi nasopharynx dengan kanul sution sesua dengan kebutuhan L Cakukan sution oro6aring L Monitor dan atat warna, #umlah dan konsistensi sekret 2
Keti!"$efe$tif"n Pol" N"f"s
NOC :
NIC
Res(i%"to%, st"t)s : 8entil"tion
O9,en T1e%"(,
19
L 5iapkan obat&obatan yang diperlukan (misalnya narkotik
antagonis,
meningkatkan
epine6rin,
volume
bikarbonat) L eri obat sesuai perintah L okumentasikan waktu,
na6as,
urutan,
obat dan
untuk natrium
dan
respon
neonatus terhadap semua langkah resusitasi L erikan pen#elasan kepada orang tua bayi dengan baik L antu perpindahan bayi baru lahir dengan baik Ai%", S)+tionin L Cakukan tindakan ui tangan L 8unakan alat pelindung diri (sarung tangan, kaamata, masker) sesuai dengan kebutuhan L 4entukan perlunya setion mulut atau trakea L ?uskultasi suara na6as sebelum dan setelah tindakan suksion L ?spirasi nasopharynx dengan kanul sution sesua dengan kebutuhan L Cakukan sution oro6aring L Monitor dan atat warna, #umlah dan konsistensi sekret 2
Keti!"$efe$tif"n Pol" N"f"s
NOC :
NIC
Res(i%"to%, st"t)s : 8entil"tion
O9,en T1e%"(,
19
L L L L L L L
espirasi dalam batas normal +rama perna6asan teratur edalaman perna6asan normal 5uara perkusi dada normal (sonor) etraksi otot dada 4idak terdapat orthopnea 4aktil 6remitus normal antara dada kiri
dan dada kanan L >kspansi dada simetris L 4idak terdapat akumulasi sputum L 4idak terdapat penggunaan otot bantu
G"n)"n Pe%t)$"%"n G"s
L L L L
sistem humidi6ier Monitor aliran oksigen Monitor respirasi dan status O2 'ertahankan posisi pasien Monitor volume aliran oksigen dan #enis anul
yang digunakan$ L Monitor kee6ekti6an terapi oksigen yang telah diberikan L Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
napas 3
L ersihkan mulut, hidung dan seret trakea L 'ertahankan #alan na6as yang paten L 5iapkan peralatan oksigenasi dan berikan melalui
NOC
NIC
Res(i%"to%, st"t)s: G"s E9+1"ne
A+i! B"se M"n"e'ent
L 'aO2 dalam batas normal (<0&100 mmg)
L 'ertahankan kepatenan #alan na6as L 'osisikan pasien untuk mendapatkan ventilasi
L 'a;O2 dalam batas normal (3!&*! mmg)
yang adekuat(mis$, buka #alan na6as dan tinggikan kepala dari tempat tidur)
L p normal (,3!&,*!)
L Monitor hemodinamika status (;H' M?')
L 5aO2 normal ("!&100=)
L Monitor kadar p, 'aO2, 'a;O2, dan ;O3
L 4idak ada sianosis
darah melalui hasil ?8
L 4idak ada penurunan kesadaran
L ;atat adanya asidosis7alkalosis yang ter#adi akibat kompensasi metabolisme, respirasi atau keduanya
20
L L L L L L L
espirasi dalam batas normal +rama perna6asan teratur edalaman perna6asan normal 5uara perkusi dada normal (sonor) etraksi otot dada 4idak terdapat orthopnea 4aktil 6remitus normal antara dada kiri
dan dada kanan L >kspansi dada simetris L 4idak terdapat akumulasi sputum L 4idak terdapat penggunaan otot bantu
G"n)"n Pe%t)$"%"n G"s
L L L L
sistem humidi6ier Monitor aliran oksigen Monitor respirasi dan status O2 'ertahankan posisi pasien Monitor volume aliran oksigen dan #enis anul
yang digunakan$ L Monitor kee6ekti6an terapi oksigen yang telah diberikan L Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
napas 3
L ersihkan mulut, hidung dan seret trakea L 'ertahankan #alan na6as yang paten L 5iapkan peralatan oksigenasi dan berikan melalui
NOC
NIC
Res(i%"to%, st"t)s: G"s E9+1"ne
A+i! B"se M"n"e'ent
L 'aO2 dalam batas normal (<0&100 mmg)
L 'ertahankan kepatenan #alan na6as L 'osisikan pasien untuk mendapatkan ventilasi
L 'a;O2 dalam batas normal (3!&*!
yang adekuat(mis$, buka #alan na6as dan tinggikan
mmg)
kepala dari tempat tidur)
L p normal (,3!&,*!)
L Monitor hemodinamika status (;H' M?')
L 5aO2 normal ("!&100=)
L Monitor kadar p, 'aO2, 'a;O2, dan ;O3
L 4idak ada sianosis
darah melalui hasil ?8
L 4idak ada penurunan kesadaran
L ;atat adanya asidosis7alkalosis yang ter#adi akibat kompensasi metabolisme, respirasi atau keduanya
20
atau tidak adanya kompensasi L Monitor tanda&tanda gagal napas L Monitor status neurologis L Monitor status pernapasan dan status oksigenasi klien L ?tur intake airan L ?uskultasi bunyi napas dan adanya suara napas tambahan (ronhi, whee9ing, krekels, dll) L olaborasi pemberian nebuli9er, #ika diperlukan L olaborasi pemberian oksigen, #ika diperlukan$ 4
Hi(ote%'i"
NOC
NIC
T1e%'o%e)l"si: Ne Bo%n
Inf"nt C"%e : Ne Bo%n
L erat badan normal
L Bkur dan timbang berat bayi baru lahir
L 4idak menggigil
L Monitor suhu bayi baru lahir
L 'erpindahan dari inkubator ke box bayi
L aga suhu tubuh yang adekuat dari bayi baru lahir (
L +rama na6as teratur
misalnya,
keringkan
L 4idak dehidrasi
membedong
L adar bilirubin dalam darah normal
diletakkan di tempat yang hangat, pakaikan topi
bayi
bayi
dalam
setelah
selimut
#ika
lahir, tidak
ra#ut bayi dan instrusikan orang tua untuk men#aga kepela tetap tertutup, dan letakkan bayi baru lahir 21
atau tidak adanya kompensasi L Monitor tanda&tanda gagal napas L Monitor status neurologis L Monitor status pernapasan dan status oksigenasi klien L ?tur intake airan L ?uskultasi bunyi napas dan adanya suara napas tambahan (ronhi, whee9ing, krekels, dll) L olaborasi pemberian nebuli9er, #ika diperlukan L olaborasi pemberian oksigen, #ika diperlukan$ 4
Hi(ote%'i"
NOC
NIC
T1e%'o%e)l"si: Ne Bo%n
Inf"nt C"%e : Ne Bo%n
L erat badan normal
L Bkur dan timbang berat bayi baru lahir
L 4idak menggigil
L Monitor suhu bayi baru lahir
L 'erpindahan dari inkubator ke box bayi
L aga suhu tubuh yang adekuat dari bayi baru lahir (
L +rama na6as teratur
misalnya,
keringkan
L 4idak dehidrasi
membedong
L adar bilirubin dalam darah normal
diletakkan di tempat yang hangat, pakaikan topi
bayi
bayi
dalam
setelah
selimut
#ika
lahir, tidak
ra#ut bayi dan instrusikan orang tua untuk men#aga kepela tetap tertutup, dan letakkan bayi baru lahir 21
dalam ruang isolasi bayi atau tempatkan bayi dibawah pemanas sesuai sesuai kebutuhan L Monitor 6rekuensi perna6asan dan pola na6as bayi L Monitor 6rekuensi denyut nadi bayi baru lahir L Monitor warna kulit bayi baru lahir L Cetakkan bayi baru lahir dengan kontak kulit ke kulit dengan orang tua, dengan tepat L 'eluk dan sentuh bayi baru lahir yang ada di ruang isolasi bayi seara teratur L 8unakan selimut yang digulung dan dimiringkan pada punggung bayi baru lahir, tempatkan lengan kedepan
untuk
mengurangi
kemungkinan
perubahan posisi bayi berguling atau posisi tengkurap
22
dalam ruang isolasi bayi atau tempatkan bayi dibawah pemanas sesuai sesuai kebutuhan L Monitor 6rekuensi perna6asan dan pola na6as bayi L Monitor 6rekuensi denyut nadi bayi baru lahir L Monitor warna kulit bayi baru lahir L Cetakkan bayi baru lahir dengan kontak kulit ke kulit dengan orang tua, dengan tepat L 'eluk dan sentuh bayi baru lahir yang ada di ruang isolasi bayi seara teratur L 8unakan selimut yang digulung dan dimiringkan pada punggung bayi baru lahir, tempatkan lengan kedepan
untuk
mengurangi
kemungkinan
perubahan posisi bayi berguling atau posisi tengkurap
22
D. I'(le'ent"si Ke(e%""t"n
?spek yang sangat penting dari resusitasi bayi baru lahir adalah menilai bayi, menentukan tindakan yang akan dilakukan dan akhirnya melaksanakan tindakan resusitasi$ Bpaya resusitasi yang e6esien dan e6ekti6 berlangsung melalui rangkaian tindakan yaitu menilai pengambilan keputusan dan tindakan lan#utan$ 'enilaian untuk melakukan resusitasi semata&mata ditentukan oleh tiga tanda penting, yaitu / 1$
'ena6asan
2$
enyut #antung
3$
.arna kulit %ilai apgar tidak dipakai untuk menentukan kapan memulai resusitasi atau
membuat keputusan mengenai #alannya resusitasi$ ?pabila penilaian perna6asan menun#ukkan bahwa bayi tidak berna6as atau perna6asan tidak kuat, harus segera ditentukan dasar pengambilan kesimpulan untuk tindakan vertilasi dengan tekanan positi6 (H4')$ 5ebelum menolong persalinan, selain persalinan, siapkan #uga alat&alat
D. I'(le'ent"si Ke(e%""t"n
?spek yang sangat penting dari resusitasi bayi baru lahir adalah menilai bayi, menentukan tindakan yang akan dilakukan dan akhirnya melaksanakan tindakan resusitasi$ Bpaya resusitasi yang e6esien dan e6ekti6 berlangsung melalui rangkaian tindakan yaitu menilai pengambilan keputusan dan tindakan lan#utan$ 'enilaian untuk melakukan resusitasi semata&mata ditentukan oleh tiga tanda penting, yaitu / 1$
'ena6asan
2$
enyut #antung
3$
.arna kulit %ilai apgar tidak dipakai untuk menentukan kapan memulai resusitasi atau
membuat keputusan mengenai #alannya resusitasi$ ?pabila penilaian perna6asan menun#ukkan bahwa bayi tidak berna6as atau perna6asan tidak kuat, harus segera ditentukan dasar pengambilan kesimpulan untuk tindakan vertilasi dengan tekanan positi6 (H4')$ 5ebelum menolong persalinan, selain persalinan, siapkan #uga alat&alat resusitasi dalam keadaan siap pakai, yaitu / 1$ 2$
ua helai kain 7 handuk$ ahan gan#al bahu bayi$ ahan gan#al dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk keil, digulung setinggi ! m dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala bayi$
3$
?lat penghisap lendir de lee atau bola karet$
*$
4abung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal$
!$
otak alat resusitasi$
@$
am atau penatat waktu$ 4indakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan&tahapan yang dikenal
sebagai ?; resusitasi, yaitu / 1$
Memastikan saluran terbuka a$ Meletakkan bayi dalam posisi kepala de6leksi bahu digan#al 2&3 m$ b$ Menghisap mulut, hidung dan kadang trahea$ $ ila perlu masukkan pipa endo trahel (pipa >4) untuk memastikan saluran perna6asan terbuka$
23
2$
Memulai perna6asan a$ Memakai rangsangan taksil untuk memulai perna6asan b$ Memakai H4' bila perlu seperti / sungkup dan balon pipa >4dan balon atau mulut ke mulut (hindari paparan in6eksi)$
3$
Mempertahankan sirkulasi a$ angsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan ara b$ ompresi dada$ $ 'engobatan
L"n$"1L"n$"1 Res)sit"si
1$
Cetakkan bayi di lingkungan yang hangat kemudian keringkan tubuh bayi dan selimuti tubuh bayi untuk mengurangi evaporasi$
2$
5isihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang datar$
3$
8an#al bahu dengan kain setinggi 1 m (sni6ing positor)$
*$
isap lendir dengan penghisap lendir de lee dari mulut, apabila mulut sudah bersih kemudian lan#utkan ke hidung$
!$
Cakukan rangsangan taktil dengan ara menyentil telapak kaki bayi dan mengusap&usap punggung bayi$
@$
%ilai perna6asan ika na6as spontan lakukan penilaian denyut #antung selama @ detik, hasil kalikan 10$ enyut #antung G 100 x 7 menit, nilai warna kulit #ika merah 7 sinosis pen6er lakukan observasi, apabila biru beri oksigen$ enyut #antung K 100 x 7 menit, lakukan ventilasi tekanan positi6$ a$ ika pernapasan sulit (megap&megap) lakukan ventilasi tekanan positi6$ b$ Hentilasi tekanan positi6 7 ''H dengan memberikan O 2 100 = melalui ambubag atau masker, masker harus menutupi hidung dan mulut tetapi tidak menutupi mata, #ika tidak ada ambubag beri bantuan dari mulur ke mulut, keepatan ''H *0 A @0 x 7 menit$ $ 5etelah 30 detik lakukan penilaian denyut #antung selama @ detik, hasil kalikan 10$ 1) 100 hentikan bantuan na6as, observasi na6as spontan$ 2) @0 A 100 ada peningkatan denyut #antung teruskan pemberian ''H$
24
3) @0 A 100 dan tidak ada peningkatan denyut #antung, lakukan ''H, disertai kompresi #antung$ *) K 10 x 7 menit, lakukan ''H disertai kompresi #antung$ !) ompresi #antung 'erbandingan kompresi #antung dengan ventilasi adalah 3 / 1, ada 2 ara kompresi #antung / 1$ edua ibu #ari menekan stemun sedalam 1 m dan tangan lain mengelilingi tubuh bayi$ 2$ ari tengah dan telun#uk menekan sternum dan tangan lain menahan belakang tubuh bayi$ 3$ Cakukan penilaian denyut #antung setiap 30 detik setelah kompresi dada$ *$ enyut #antung <0x$7menit kompresi #antung dihentikan, lakukan ''H sampai denyut #antung G 100 x 7 menit dan bayi dapat na6as spontan$ !$ ika denyut #antung 0 atau K 10 x 7 menit, lakukan pemberian obat epineprin 1 / 10$000 dosis 0,2 A 0,3 mC 7 kg seara +H$ @$ Cakukan penilaian denyut #antung #anin, #ika G 100 x 7 menit hentikan obat$ $ ika denyut #antung K <0 x 7 menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis diatas tiap 3 A ! menit$ <$ Cakukan penilaian denyut #antung, #ika denyut #antung tetap 7 tidak rewspon terhadap di atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 M>N7kg seara +H selama 2 menit$ (.ikn#osastro, 200)
Pe%si"("n %es)sit"si
?gar tindakan untuk resusitasi dapat dilaksanakan dengan epat dan e6ekti6, kedua 6aktor utama yang perlu dilakukan adalah / 1$
Mengantisipasi kebutuhan akan resusitasi lahirannya bayi dengan depresi dapat ter#adi tanpa diduga, tetapi tidak #arang kelahiran bayi dengan depresi atau as6iksia dapat diantisipasi dengan menin#au riwayat antepartum dan intrapartum$
2$
Mempersiapkan alat dan tenaga kesehatan yang siap dan terampil$ 'ersiapan minumum antara lain / a$ ?lat pemanas siap pakai
25
b$ Oksigen $ ?lat pengisap d$ ?lat sungkup dan balon resusitasi e$ ?lat intubasi 6$
Obat&obatan
P%insi((%insi( %es)sit"si ,"n efe$tif :
1$
4enaga kesehatan yang slap pakai dan terlatih dalam resusitasi neonatal harus rnerupakan tim yang hadir pada setiap persalinan$
2$
4enaga kesehatan di kamar bersalin tidak hanya harus mengetahui apa yang harus dilakukan, tetapi #uga harus melakukannya dengan e6ekti6 dan e6esien
3$
4enaga kesehatan yang terlibat dalam resusitasi bayi harus beker#asama sebagai suatu tim yang terkoordinasi$
*$
'rosedur resusitasi harus dilaksanakan dengan segera dan tiap tahapan berikutnya ditentukan khusus atas dasar kebutuhan dan reaksi dari pasien$
!$
5egera seorang bayi memerlukan alat&alat dan resusitasi harus tersedia lan siap pakai$ +mplementasi
adalah
suatu
tindakan
yang
kita
lakukan
untuk
mengaplikasikan intervensi atau renana yang sudah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan kondisi pasien, adapun yang harus diperhatikan adalah / 1$
Menegah ter#adinya komplikasi
2$
Meningkatkan konsep diri dan penerimaan situasi
3$
'emberian in6ormasi tentang proses penyakit, prognosis, resiko komplikasi dan kebutuhan pengobatan lainnya
D. E-"l)"si
'ada akhir pelaksanaan asuhan keperawatan didapatkan evaluasi$ >valuasi adalah membandingkan suatu hasil 7 perbuatan dengan standar untuk tu#uan pengambilan keputusan yang tepat se#auh mana tu#uan terapai . 1$
>valuasi keperawatan / membandingkan e6ek 7 hasil suatu tindakan
2$ 3$
keperawatan dengan norma atau kriteria tu#uan yang sudah dibuat$ 4ahap akhir dari proses keperawatan$ Menilai tu#uan dalam renana perawatan terapai atau tidak$ 26
*$ !$
Menilai e6ekti6itas renana keperawatan atau strategi askep$ Menentukan e6ekti6 7 tidaknyatindakan keperawatan dan perkembangan pasien terhadap masalah kesehatan$ 'erawat bertanggung #awab untuk mengevaluasi status dan kema#uan klien
terhadap penapaian hasil setiap hari$ 4u#uan evaluasi adalah untuk menentukan seberapa e6ekti6nya tindakan keperawatan itu untuk mendegah atau mengobati respon manusia terhadap prosedur kesehatan$ ?dapun evaluasi yang diharapkan pada kasus as6iksia pada neonatorum sesuai dengan diagnosa yang diangkat adalah / /. etidake6ekti6an ersihan alan %a6as riteria hasil / a$ espirasi dalam batas normal b$ +rama perna6asan teratur $ edalaman perna6asan normal d$ 4idak ada akumulasi sputum 2. etidake6ekti6an 'ola alan %a6as riteria hasil / a$ espirasi dalam batas normal b$ +rama perna6asan teratur $ edalaman perna6asan normal d$ 5uara perkusi dada normal (sonor) e$ etraksi otot dada 6$ 4idak terdapat orthopnea g$ 4aktil 6remitus normal antara dada kiri dan dada kanan h$ >kspansi dada simetris i$ 4idak terdapat akumulasi sputum #$ 4idak terdapat penggunaan otot bantu napas 3. 8angguan 'ertukaran 8as riteria hasil / a$ 'aO2 dalam batas normal (<0&100 mmg) b$ 'a;O2 dalam batas normal (3!&*! mmg) $ p normal (,3!&,*!) d$ 5aO2 normal ("!&100=) e$ 4idak ada sianosis 6$ 4idak ada penurunan kesadaran 4.
iportemia riteria hasil / a$ erat badan normal b$ 4idak menggigil $ 'erpindahan dari inkubator ke box bayi
27
d$ +rama na6as teratur e$ 4idak dehidrasi 6$ adar bilirubin dalam darah normal$
28