TUGAS KEPERAWATAN ORTOPEDI LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOARTHRITIS PADA HIP JOINT
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Keperawatan Klinik Ortopedi Pembimbing : Rini Tri Hastuti S.Kep.,s.,M.Kes S.Kep.,s.,M.Kes
Disusun oleh : Ros!ida "l "l#ah $P%&%%''()'**+ Roi Roi -ho -hoir iri! i!ah ah M $P%& $P%&%% %%'' ''() ()(' (''+ '+ Sarwendah $P%&%%''()('(+ Seli oitasari $P%&%%''()('%+ Sidi Sidikk Ro Rohm hmad adaani $P%&% P%&%%' %''( '()( )(' '++ S!arah S!arah Prantian Prantianna na P $P%&%%'' $P%&%%''()(' ()('/+ /+ Titi Deiarani K $P%&%%''()('&+ $P%&%%''()(' &+
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KONSEP TEORI OSTEOARTHRITIS PADA HIP JOINT
1. Pengert!n
Osteoartritis !g dikenal sebagai pen!akit sendi degenerati# 0 osteoartrosis $sekalipu $sekalipunn terdapat terdapat in#lamasi in#lamasi++ mewu1udka mewu1udkan0ad n0adalah alah kelainan kelainan sendi sendi !g amat kera kerapp kali kali dike dikete temu muka kann 2 kera kerapk pkal alii me memu mun3 n3ul ulka kann keti ketida dakm kmam ampu puan an $disabilitas+. $Smelt4er , - Su4anne, %''% hal ('5&+ Seda Sedang ngka kann me menu nuru rutt Harr Harr!! 6sba 6sbagi gioo 2 7. 8ain 8ainal al 9#en 9#endi di $(** $(**+ + osteoartritis mewu1udkan0adalah kelainan sendi non in#lamasi !g mengenai sendi sendi !g bisa bisa digera digerakka kkan, n, teruta terutama ma sendi sendi penum penumpu pu badan, badan, dgn gam gamba baran ran patologis !g karakteristik berupa burukn!a tulang rawan sendi serta terben terbentuk tukn! n!aa tulan tulang;t g;tula ulang ng baru baru pada pada sub kon kondr drial ial 2 tepi;t tepi;tepi epi tulang tulang !g memb me mben entu tukk send sendi, i, seba sebaga gaii hasi hasill akhi akhirr ter1 ter1ad adii peru peruba baha hann biok biokim imia ia,, metabolisme, #isiologis 2 patologis se3ara serentak pada 1aringan hialin rawan, 1aringan subkondrial subkondrial 2 1aringan tulang !g membentuk persendian $R.
pen!angga, kian tulang dibawahn!a mau mengalami iritasi, !g men!ebabkan degenerasi sendi $9li4abeth =.-orwin, %''*+ Osteoartritis $O7+ berarti pembengkakan0radang sendi, walaupun lebih dikenali sebagai pen!akit degenerati# !g karena dikarenakan karena peradangan sendi dgn penipisan tulang rawan !g berkaitan. Tulang rawan pada persendian kita memungkinkan pergerakan sendi !g mulus. Ketika tulang rawan ini rusak karena 3edera, in#eksi, 0 e#ek penuaan, pergerakan sendi men1adi terganggu. Hasiln!a, 1aringan di dlm sendi mengalami iritasi serta men!ebabkan rasa n!eri 2 pembengkakan. Osteoarthritis $O7+ 0 pen!akit degenerasi sendi ialah suatu pen!akit kerusakan tulang rawan sendi !g berkembang lambat !g tak diketahui pen!ebabn!a, walaupun terdapat beberapa #a3tor resiko !g berperan. Keadann ini berkaitan dgn usia lan1ut, terutama pada sendi;sendi tangan 2 sendi besar !g mananggung beban 2 se3ara klinis ditandai karena n!eri, de#ormitas, pembesaran sendi 2 hambatan gerak $Stanle!,%''/+. 2. An!t"#
a. Pengertian Menurut 9li4abeth =.-orwin $%''*+ Hip 1oint adalah sambungan tulang !ang terletak diantara pinggul dan pangkal tulang paha atas. Hip 1oint pada manusia terdiri dari tiga bagian utama, !aitu: #emur, #emoral head, dan rounded so3ked.
Sumber : 7hmad 7b! $%'()+
Di dalam hip 1oint !ang normal terdapat suatu 1aringan lembut dan tipis !ang disebut dengan selaput s!noial. Selaput ini membuat 3airan !ang melumasi dan hampir menghilangkan e#ek gesekan di dalam hip 1oint. Permukaan tulang 1uga mempun!ai suatu lapisan tulang rawan $arti3ular 3artilage+ !ang merupakan bantalan lembut dan memungkinkan tulang untuk bergerak bebas dengan mudah. >apisan ini mengeluarkan 3airan !ang melumasi dan mengurangi gesekan di dalam hip 1oint. 7kibat gesekan dan gerak !ang hampir ter1adi setiap hari, maka arti3ular 3artilage akan semakin melemah dan bisa men!ebabkan arthritis seperti ditun1ukkan pada gambar %.%. Selain menimbulkan rasa sakit, 1uga men!ebabkan gerakan hip 1oint men1adi tidak lan3ar, kadang;kadang berbun!i, dan bahkan dapat
menimbulkan pergeseran dari posisi normaln!a. Selan1utn!a, hip 1oint perlu diganti dengan tulang pinggul buatan $arti#i3ial hip 1oint+.
Sumber : 7hmad 7b! $%'()+ b. ?ambaran umum tentang H6P Repla3ement Menurut 9li4abeth =.-orwin $%''*+ ?ambar;gambar di bawah menun1ukkan gambaran tentang hip joint !ang normal serta indikasi ter1adin!a radang sendi dan tahapan;tahapan proses hip replacement adalah
Sumber : 7hmad 7b! $%'()+ Pada gambar %. menun1ukkan anatomi hip joint !ang normal. Femoral head
masih memiliki articular cartilage !ang baik, dimana masih mampu
mengeluarkan 3airan !ang melumasi dan mengurangi e#ek gesekan pada sambungan sendi.
Sumber : 7hmad 7b! $%'()+ Pada ?ambar %.) terlihat bahwa articular cartilage pada femoral head telah berkurang, hal inilah !ang men!ebabkan ter1adin!a radang sendi. ?ambar %. dan %./ adalah gambaran tentang penggantian sambungan tulang pinggul dengan sambungan tulang pinggul tiruan $ hip joint prosthesis+. ?ambar %.
menun1ukkan pemotongan tulang femur , !ang kemudian diganti dengan hip joint prosthesis
dengan 3ara menanam stem pada tulang femur dan cup pada
acetabulum.
Sumber : 7hmad 7b! $%'()+ ?ambar %./ menun1ukkan perbandingan antara hip joint !ang belum dilakukan penggantian sambungan tulang dan setelah dilakukan penggantian tulang.
Sumber : 7hmad 7b! $%'()+
$. Et"%"g
Menurut 9li4abeth =.-orwin $%''*+ pen!ebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, tapi beberapa #aktor resiko buat mun3uln!a osteoartritis diantaran!a ialah : a. "mur. Dari semua #aktor resiko buat mun3uln!a osteoartritis, #aktor ketuaan ialah !g terkuat. Prealensi 2 beratn!a orteoartritis semakin berkembang0berubah naik dgn bertambahn!a umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada anak; anak, 1arang pada umur dibawah )' tahun 2 kerap kali pada umur diatas /' tahun. Perubahan #isis 2 biokimia !g ter1adi se1alan dgn bertambahn!a umur dgn menurunn!a 1umlah kolagen 2kadar air, 2 endapann!a berwu1ud pigmen !g berwarna kuning. b. =enis Kelamin. @anita lebih kerap kali terkena osteoartritis lutut 2sendi ,2 lelaki lebih kerap kali terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan 2 leher. Se3ara keeluruhan dibawah ) tahun #rekuensi osteoartritis minus lebih sama pada
laki 2 wanita tetapi diatas ' tahun #rekuensi oeteoartritis lebih berlimpah pada wanita dari pada pria hal ini menun1ukkan adan!a peran hormonal pada patogenesisosteoartritis.
3. ?eneti3 Aaktor herediter 1g berperan pada mun3uln!a osteoartritis missal, pada ibu dari seorang wanita dgn osteoartritis pada sendi;sendi inter #alang distal terdapat dua kali lebih kerap kali osteoartritis pada sendi;sendi tersebut, 2 anak;anakn!a perempuan 3enderung memiliki tiga kali lebih kerap kali dari pada ibu 2 anak perempuan dari wanita tiada osteoarthritis. Heberden node mewu1udkan0adalah salah satu wu1ud osteoartritis !g biasan!a diketemukan pada pria !g kedua manusia tuan!a terkena osteoartritis, sedangkan wanita, han!a salah satu dari manusia tuan!a !g terkena. d. Suku Prealensi 2 pola terkenan!a sendi pada osteoartritis nampakn!a terdapat perbedaan diantara masing;masing suku bangsa, misaln!a osteoartritis paha lebih 1arang diantara manusia;manusia kulit hitam 2usia dari pada kaukasia.Osteoartritis lebih kerap kali diketemukan pada manusia B manusia 7merika asli dari pada manusia kulit putih. Hal ini mungkin berkaitan dgn perbedaan 3ara hidup maupun perbedaan pada #rekuensi kelainan kongenital 2 pertumbuhan. e. Kegemukan $obesitas+
rawan sendi, ligamen, tendo, sinoia, 2 kulit. Pada diabetes melitus, glukosa mau men!ebabkan produksi proteaglikan menurun. k. Deposit pada rawan sendi Hemokromatosis, pen!akit @ilson, akronotis, kalsium piro#os#at bisa mengendapkan hemosiderin, tembaga polimer, asam hemogentisis, kristal monosodium urat0piro#os#at dlm rawan sendi &. T!n'! '!n Ge(!%!
Menurut Stanle! $%''/+ tanda dan ge1ala dari pen!akit osteoarthritis adalah : a. Rasa n!eri pada sendi Merupakan gambaran primer pada osteoartritis, n!eri akan bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan #isik. b. Kekakuan dan keterbatasan gerak
bokong sebelah lateril, dan tungkai atas. !eri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat diketahui pen!ebabn!a. e. Pembengkakan Sendi Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan 3airan dalam ruang sendi biasan!a teraba panas tanpa adan!a pemerahan. #. De#ormitas Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi. g. ?angguan Aungsi Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.
5. K%!)*+!)
a. Tipe primer $ idiopatik+ tanpa ke1adian atau pen!akit sebelumn!a !ang berhubungan dengan osteoartritis b. Tipe sekunder seperti akibat trauma, in#eksi dan pernah #raktur $>ong, -
Menurut 7hmad 7b! $%'()+ mani#estasi klinis dari osteoarthritis adalah a. !eri 2 kekakuan pada satu 0 lebih sendi, biasan!a pada tangan, pergelangan tangan, kaki, lutut, spina bagian atas 2 bawah, panggul, 2bahu. !eri bisa berkaitan dgn rasa kesemutan 0 kebas, terutama pada malam hari b. Pembengkakan sendi !g terkena, 2 menurunn!a rentang gerak. Sendi tampak mengalami de#ormitas 3. odus Heberden, pertumbuhan tulang di sendi inter#alangeal distal pada 1ari tangan, bisa terbentuk d. Pemeriksaan menun1ukkan adan!a daerah n!eri tekan krepitus, 2 ge1ala; ge1ala in#lamasi pada saat;saat tertentu e. Kehilangan #ungsi se3ara progresi#
,. P!t-!
Sumber : 7hmad 7b! $%'()+
. P!t"*)"%"g
Menurutu
9li4abeth
=.-orwin
$%''*+
Tulang
rawan
sendi
mewu1udkan0adalah sasaran utama perubahan degenerati# pada osteoarthritis. Tulang rawan sendi memiliki letak strategis !aitu diu1ung Bu1ung tulang buat melaksanakan % #ungsi, !aitu (+ men1amin gerakan !g hampir tiada gesekan didalam sendi, berkat adan!a 3airan sinoium, 2 %+ disendi sebagai penerima beban, menebarkan beban keseluruh permukaan sendi sedemikian sehingga tulang dibawahn!a bisa menerima benturan 2 berat tiada mengalami kerusakan. Kedua #ungsi ini mengharuskan tulang rawan elastis $!aitu memperoleh kembali arsitektur normaln!a sesudah tertekan+ 2 memiliki da!a regang $tensile streghth+ !g 3ukup tinggi. Sedangkan menurut 7hmad 7b! $%'()+ seperti pada tulang manusia dewasa, tulang rawan sendi tak statis, tulang ini mengalami pertukaran, komponen matriks tulang tersebut !g aus diuraikan 2 diganti. Keseimbangan ini dipertahankan karena kondrosit, !g tak han!a men!intesis matriks tetapi 1g membuat keluar en4im !g menguraikan matriks. Pada osteoarthritis, proses ini terganggu karena beragam sebab. Osteoarthritis ditandai dgn perubahan signi#iikan baik dlm komposisi maupun si#at mekanis tulang rawan. Pada awal per1alanan pen!akit, tulang rawan !g mengalami degenerasi memperlihatkan peningkatan kandungan air 2
menurunn!a konsentrasi proteoglikan dibandingkan dgn tulang rawan sehat. Selain (tu, tampakn!a ter1adi perlemahan 1aringan kolagen, mungkin karena menurunn!a sintesis lokal kolagen tipe 66, 2 peningkatan peme3ahan kolagen !g sudah ada. Kadar molekul perantara tertentu, termasuk 6>;(, TA, nitrat oksida berkembang0berubah naik pada tulang rawan osteoarthritis 2 tampakn!a berperan dlm perubahan komposisi tulang rawan. 7poptosis 1g berkembang0berubah naik, !g mungkin men!ebabkan menurunn!a 1umlah kondrosit #ungsional $ R.
ini masih belum
diketahui $Harr! 6sbagio 2 7. 8ainal 9#endi, (**+. Osteoartritis pada beberapa ke1adian mau membuat dampak terbatasn!a gerakan. Hal ini dikarenakan karena adan!a rasa n!eri !g dialami 0 dikarenakan pen!empitan ruang sendi 0 minus digunakann!a sendi tersebut. Perubahan; perubahan degenerati# !g membuat dampak karena peristiwa;peristiwa tertentu misaln!a 3edera sendi in#eksi sendi de#ormitas 3ongenital 2 pen!akit peradangan sendi lainn!a mau men!ebabkan trauma pada kartilago !g memiliki si#at intrinsik 2 ekstrinsik sehingga men!ebabkan patah tulang pada
ligamen 0 adan!a perubahan metabolisme sendi !g pada akhirn!a membuat dampak tulang rawan mengalami erosi 2 kehan3uran, tulang men1adi tebal 2 ter1adi pen!empitan rongga sendi !g men!ebabkan n!eri, kaki kripitasi, de#ormitas, adan!a hipertropi 0 nodulus. $ Soeparman ,(**+. . Pe#er+)!!n Penn(!ng
Menurut 9li4abeth =.-orwin $%''*+ pemeriksaan penun1ang !ang dibutuhkan adalah a.
Menurut 7hmad 7b! $%'()+ penatalaksaan osteoarthritis adalah a. Medikamentosa
Hingga sekarang belum ada obat !g spesi#ik !g khas buat osteoartritis, karena karena patogenesisn!a !g belum 1elas, obat !g diberikan bertu1uan buat mengurangi rasa sakit, menaikkan mobilitas 2 mengurangi ketidak mampuan. Obat;obat anti in#lamasinon steroid $O76S+ beker1a sebagai analgetik 2 sekaligus mengurangi sinoitis, walaupun tak bisa memperbaiki 0 menghentikan proses patologis osteoartritis. (+ 7nalgesi3 !g dapatdipakai ialah asetamino#en dosis %,/;),* g0hari 0 pro#oksi#en H->. 7sam salisilat 1g 3ukup e#ekti# tapi perhatikan e#ek samping pada saluran 3erna 2 gin1al %+ =ika tak berpengaruh, 0 tak bisa peradangan kian O76S, seperti #eno#ro#in, piroksikam,ibupro#en bisa diberda!akan. Dosis buat osteoarthritis biasan!a F;(0 dosis penuh buat arthritis rematoid. Karena penggunaan biasan!a buat 1angka pan1ang, e#ek samping utama adalahganggauan mukosa lambung 2 gangguan #aal gin1al. + 6n1eksi 3ortisone. Dokter mau men!untikkan 3orto3osteroid pada engsel !g mempu mengurangi n!eri0ngilu )+ Suplementasi;is3o. Tindakan ini berupa in1eksi turunan asam h!luronik !g mau mengurangi n!eri pada pangkal tulang. Tindakan ini han!a diker1akan 1ika osteoarhtritis pada lutut. b. Perlindungan sendi Osteoartritis mungkin mun3ul 0 diperkuat karena mekanisme tubuh !g minus baik.
3. Diet Diet buat menurunkan berat badan pasien osteoartritis !g gemuk wa1ib men1adi program utama pengobatan osteoartritis. Menurunn!a berat badan seringkali bisa mengurangi mun3uln!a keluhan 2 peradangan. d. Dukungan psikososial Dukungan psikososial dibutuhkan pasien osteoartritis karena karena si#atn!a !g menahun 2 ketidakmampuann!a !g ditimbulkann!a. Disatu pihak pasien ingin men!embun!ikan ketidakmampuann!a, dipihak lain dia ingin manusia lain turut memikirkan pen!akitn!a. Pasien osteoartritis kerap kali kali keberatan buat memakai alat;alat pembantu karena #aktor;#aktor psikologis. e. Persoalan Seksual. ?angguan seksual bisa diketemukan pada pasien osteoartritis terutama pada tulang belakang, paha 2 lutut. Kerap kali kali diskusi karena ini wa1ib dimulai dari dokter karena biasan!a pasien enggan mengutarakann!a. #. Aisioterapi Aisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, !g meliputi penggunaan panas 2 dingin 2 program latihan !nag tepat. Penggunaan panas !g sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa n!eri 2 kekakuan. Pada sendi !g masih akti# sebaikn!a diberi dingin 2 obat;obat gosok 1angan dipakai sebelum pamanasan. 7neka sumber panas bisa dipakai seperti Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasoni3, in#ramerah, mandi para##in 2 mandi dari pan3uran panas. Program latihan bertu1uan buat memperbaiki gerak sendi 2 memperkuat otot !g biasan!a atropik pada
sekitar sendi osteoartritis. >atihan isometrik lebih baik dari pada isotonik karena mengurangi tegangan pada sendi. 7tropi rawan sendi 2 tulang !g mun3ul pada tungkai !g lumpuh mun3ul karena berkurangn!a beban ke sendi karena karena kontraksi otot. Karena karena otot;otot periartikular memegang peran penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, kian penguatan otot;otot tersebut ialah penting. g. Operasi Operasi butuh dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dgn kerusakan sendi !g n!ata dgn n!ari !g menetap 2 kelemahan #ungsi. Tindakan !g diker1akan
ialah
osteotom!
buat
mengoreksi
ketidaklurusan
0
ketidaksesuaian, debridement sendi buat menghilangkan #ragmen tulang rawan sendi, pebersihan osteo#it. (+
Penggantian engsel $artroplasti+. 9ngsel !g rusak mau diangkat 2
diganti dgn alat !g terbuat dari plastik 0 metal !g di1uluki prostesis. %+ Pembersihan sambungan $debridemen+. Dokter bedah tulang mau mengangkat serpihan tulang rawan !g rusak 2 mengganggu pergerakan !g men!ebabkan n!eri saat tulang bergerak. + Penataan tulang. Opsi ini diambil buat osteoatritis pada anak 2 rema1a. Penataan diker1akan agar sambungan0engsel tak menerima beban saat bergerak. h. Terapi konserati# men3akup penggunaan kompres hangat, menurunn!a berat badan, upa!a buat menhistirahatkan sendi serta menghindari penggunaan sendi !g berlebihan penggunaan alat;alat ortotail.
isometri3 serta postural. Terapi okupasioanl 2 #isioterapi bisa membantu pasien buat mengadopsi strategi penangan mandiri.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Smelt4er -. Su4annne $%''%+ 7. Pengka1ian (. 6dentitas pasien %. 6dentitas penanggung 1awab . Keluhan utama ). Riwa!at Pen!akit Sekarang . Riwa!at Pen!akit Dahulu /. Riwa!at Pen!akit Keluarga &. Pemeriksaan #isik Head To Toe 5. Pengka1ian Khusus a. >ook $inspeksi+ (+ Sikatriks $1aringan panit baik !ang alami maupun buatan seperti bekas operas+ %+ Aistula + @arna kemerahan atau kebiruan )+
%+ 7pabila ada pembengkakan apakah ada #luktuasi atau edema terutama di sekitar persendian + !eri tekan $tendemess+, krepitasi, 3atat letak kelainan )+ Tonus otot pada otot kontraksi0relaksasi 3. Moe $pergerakan terutama rentang gerak + Pemeriksa dengan menggerkan ektermitas, kemudian men3atat apakah ada keluhan n!eri pada gerakan. Pergerakan !ang dilihat adakah pergerakan pasi# dan akti#. <. Diagnosa Keperawatan a. !eri b0d pen!empitan rongga sendi b. 6ntoleransi 7ktiitas b0d tirah baring dan imobilitas, kelemahan umum, ga!a hidup kurang gerak 3. 7nsietas b0d an3aman atau perubahan pada kesehatan, kebutuhan !ang tidak terpenuhi d. ?angguan 3itra tubuh b0d pen!akit, ditandai dengan de#ormitas sendi e. De#isiensi pengetahuan tentang proses pen!akit b0d keterbatasan kogniti#, kurang #amilier dengan sumber;sumber in#ormasi . #. De#isit perawatan diri b0d gangguan muskuloskeletal, kelemahan g. Resiko 1atuh b0d penurunan kekuatan ekstremitas bawah, kelemahan umum -. 6nterensi Keperawatan (. !eri b0d pen!empitan rongga sendi Kriteria Hasil :
a. Melaporkan n!eri dapat dikendalikan b. Menun1ukkan pengurangan tingkat n!eri Intevensi :
(+ Ka1i tingkat n!eri R : Mengetahui tingkat n!eri !ang dirasakan pasien
%+ 71arkan penggunaan teknik non #armakologis pengendalian n!eri setelah atau selama aktiitas !ang menimbulkan n!eri R : membantu mengontrol n!eri +
a.Menoleransi aktiitas !ang biasa dilakukan b. Menun1ukkan toleransi aktiitas 3.Mendemonstrasikan penghematan energi Intervensi :
(+ Ka1i tingkat kemampuan klien berpindah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi. R : Mengetahui tingkat kemampuan klien %+ 9aluasi motiasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktiitas R : membantu proses pen!embuhan pasien + Tentukan pen!ebab keletihan R : membantu pasien pen!ebab keletihan )+ Pantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber;sumber energi !ang adekuat R : membantu memperbaiki asupan nutrisi pasien . 7nsietas b0d an3aman atau perubahan pada kesehatan, kebutuhan !ang tidak terpenuhi Kriteria hasil :
a.7nsietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas han!a ringan hingga sedang b. Menun1ukkan pengendalian diri terhadap ansietas !ang dibuktikan oleh indikator (; $tidak pernah, 1arang, kadang;kadang, sering, atau selalu+ Intervensi :
(+ Ka1i dan dokumentasikan tingkat ke3emasan pasien R : mengetahui tingkat ke3emasan klien %+
?ali bersama pasien tentang teknik !ang berhasil dan tidak berhasil
menurunkan ansietas R : Membantu pasien menghilangkan ke3emasan +
a.?angguan 3itra tubuh berkurang !ang dibuktikan oleh selalu menun1ukkan adaptasi dengan ketunada!aan #isik b. Menun1ukkan 3itra tubuh Intervensi :
(+ Dorong pengungkapan mengenai masalah mengenai proses pen!akit,harapan masa depan. R :
)+ 7kui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan. R : !eri melelahkan, dan perasaan marah, bermusuhan umum ter1adi. + Perhatikan perilaku menarik diri,penguanan men!angkal atau terlalu memperhatikan tubuh0perubahan. R : Dapat menun1ukkan emosional atau metode maladaptie, membutuhkan interensi lebih lan1ut atau dukungan psikologis. /+ Susun batasan pada prilaku maladaptie.
I Mengidenti#ikasi kebutuhan terhadap in#ormasi tambahan tentang proses
pen!akit Intervensi :
(+ Ka1i tingkat pengetahuan klien saat ini dan pemahaman terhdapa materi R : mengetahui tingkat pengetahuan klien tentang pen!akitn!a %+ Tetapkan tu1uan pembela1aran bersama !ang realistis dengan klien R : persamaan persepsi akan lebih mudah dalam pembela1aran + Pilih metode dan strategi pen!uluhan !ang sesuai R : mempermudah pasien dalam men3erna dan memahami pnkes )+
/. Resiko 1atuh b0d penurunan kekuatan ekstremitas bawah, kelemahan umum Kriteria Hasil :
a.Resiko 1atuh akan menurun atau terbatas, !ang dibuktikan oleh keseimbangan, gerakan terkoordinasi, perilaku pen3egahan 1atuh, ke1adian 1atuh, dan pengetahuan : Pen3egahan =atuh Intervensi :
(+ >akukan pengka1ian resiko 1atuh pada pasien R : Mengetahui pen!ebab resiko 1atuh %+ 6denti#ikasi karakteristik lingkungan !ang dapat meningkatkan potensi 1atuh R : >ingkungan !ang bebas baha!a akan mengurangi resiko 3edera dan membebaskan keluarga dari kekhawatiran !ang konstan. + 71arkan klien bagaimana posisi ter1atuh !ang dapat meminimalkan 3edera R : meminimalkan komplikasi atau 3idera berkelan1utan )+
D7AT7R P"ST7K7
7b!,
7hmad.
%'().
Osteoarthritis
OA
/
Pengapuran
Sendi .
http:00ahmadab!.blogspot.3om . Diakses tanggal 5 Mei %'(/, (5:( @6<
-ania, Murni. %'(). Asep Osteoarthritis!http:00murni3ania.blogspot.3om. Diakses tanggal 5 M96 %'(/, (5:(& @6<
-orwin, 9li4abeth =. %''*. Patofisiologi : "uu Sau edisi #. =akarta : 9?-
6drus, 7lwi, dkk. %''*. "uu Ajar Ilmu Pen$ait %lm& edisi '& jilid III! =akarta : 6nternal Publishing
MuttaJin, 7ri#. %'((. "uu Sau (angguan )usuloseletal : Apliasi Pada Prati Klini Kepera*atan! =akarta : 9?-
urma, ingsih lukman. %''*. Asuhan Kepera*atan Pada Klien %gn (angguan Sistem )usculoseletal . =akarta: Salemba Medika
Smelt4er -. Su4annne. %''%. "uu Ajar Kepera*atan )edial "edah "runner + Suddarth& Alih "ahasa Andr$ Hartono& d . =akarta : 9?-
Soeparman, 7. (**. Ilmu Pen$ait %lm& ,disi edua! =akarta :
Stanle!, Mi3ke!. %''/. "uu Ajar Kepera*atan (eronti ,disi -! =akarta : 9?-
@ilkinson, =udith.M, an3! R.7hern. %'((. "uu Sau %iagnosis Kepera*atan : %iagnosis .A.%A& intervensi .I& riteria hasil .O!,disi 0! =akarta
:
9?-
8airin, oor Helmi. %'(). "uu Ajar (angguan )usuloseletal! =akarta : Salemba Medika