I.
Defnisi Hepati Hepatitis tis B merupak merupakan an penyak penyakit it nekro nekroin inama amasi si hepar hepar yang yang disebabkan ineksi virus hepatitis B. Virus Virus hepatitis hepatitis B menyerang menyerang hati, masuk masuk melal melalui ui darah darah atau ataupu pun n cair cairan an tubu tubuh h dari dari sese seseor oran ang g yang yang terine terineksi ksi sepert sepertii halnya halnya virus virus HIV. HIV. Virus irus hepa hepati titi tis s B adala adalah h viru virus s nonsitopatik, yang berarti virus tersebut tidak menyebabkan kerusakan langsu langsung ng pada pada sel hepar hepar.. ebali ebalikny knya, a, adalah adalah reaksi reaksi yang yang bersiat bersiat menyera menyerang ng sis sistem tem keke kekebal balan an tubuh tubuh yang yang biasan biasanya ya menyeba menyebabka bkan n
II.
radang dan kerusakan pada hepar !tiologi Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B "VHB#. Virus ini pertama kali ditemukan oleh Blumberg pacta tahun $%&' dan di kenal dengan dengan nama nama antige antigen n (us (ustral tralia. ia. Virus Virus ini termas termasuk uk D)( virus. virus.Vi Virus rus hepatitis B berupa partikel dua lapis berukuran *+ nm yang disebut -ar -arti tik kel Dane Dane. . api apisa san n
luar luar terd terdir irii
memb membun ungk gkus us part partik ikel el inti inti "cor "core# e#..
atas atas anti antige gen n
-ada ada
HBs( HB s(g g
inti inti ter terdapa dapatt
D)( D)(
yang yang VHB VH B
-olimerase. -ada partikel inti terdapat Hepatitis B core antigen "HBc(g# dan Hepatitis B e antigen "HBe(g#. (ntigen permukaan "HBs(g# terdiri atas atas lipo lipo prot protein ein dan dan menu menuru rutt siat siat imun imunol olog ogik ik prot protein einny nya a viru virus s Hepat Hepatit itis is B diba dibagi gi men/a men/adi di * su subt btip ipe e yait yaitu u adw, adw, adr, adr, ayw dan ayr . ubt ubtip ipe e
ini ini
seca secara ra
epid epidem emiol iolog ogis is
pent pentin ing, g,
kare karena na
meny menyeb ebab abka kan n
perbedaan geomorfk dan rasial dalam penyebarannya. Virus hepatitis B mempunyai masa inkubasi *'012 hari, rata0rata 120%2 hari.
-ada manusia hati merupakan target organ bagi virus hepatitis B. Virus Hepatitis B "VHB# mula0mula melekat pada reseptor spesifk di memb membra ran n
sel sel
hepa heparr
kemud emudia ian n
meng mengal alam amii
pene penetr tras asii
ke
dala dalam m
sitoplasma sel hepar. Dalam sitoplasma VHB melepaskan mantelnya, sehingga sehingga melepaskan melepaskan nukleokaps nukleokapsid. id. elan/utnya elan/utnya nukleokaps nukleokapsid id akan menemb menembus us dindin dinding g sel sel hati. hati. Di dalam dalam inti inti asam asam nukleat nukleat VHB akan akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel pada D)( hospes dan berintegrasi3
pada
D)(
tersebut.
elan/utnya
D)(
VHB
memerintahkan gel hati untuk membentuk protein bagi virus baru dan kemudian ter/adi pembentukan virus baru. Virus ini dilepaskan ke peredaran darah, mekanisme ter/adinya kerusakan hati yang kronik disebabkan karena respon imunologik penderita terhadap ineksi. (pabila reaksi imunologik tidak ada atau minimal maka ter/adi keadaan karier sehat. 4ambaran patologis hepatitis akut tipe (, B dan )on ( dan )on B adalah sama yaitu adanya peradangan akut diseluruh bagian hati dengan nekrosis sel hati disertai infltrasi sel0sel hati dengan histiosit. Bila nekrosis meluas "masi# ter/adi hepatitis akut ulminan. Bila penyakit men/adi kronik dengan peradangan dan fbrosis meluas didaerah portal dan batas antara lobulus masih utuh, maka akan ter/adi hepatitis kronik persisten. edangkan bila daerah portal melebar, tidak teratur dengan nekrosis diantara daerah portal yang berdekatan dan pembentukan septa fbrosis yang meluas maka ter/adi hepatitis kronik aktif. III.
5aktor -redisposisi
Faktor Host (Penjamu) (dalah semua aktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit hepatitis B. 5aktor pen/amu meliputi6 a. 7mur Hepatitis B dapat menyerang semua golongan umur. -aling sering pada bayi dan anak "+' 0 *',% 8# resiko untuk men/adi kronis, menurun dengan bertambahnya umur dimana pada anak bayi %2 8 akan men/adi kronis, pada anak usia sekolah +9 0*& 8 dan pada orang de:asa 90$28.1 Hal ini berkaitan dengan terbentuk
antibodi
dalam
/umlah
cukup
untuk
men/amin
terhindar dari hepatitis kronis. b. ;enis kelamin Berdasarkan se< ratio, :anita 9< lebih sering terineksi hepatitis B dibanding pria. c. =ekanisme pertahanan tubuh Bayi baru lahir atau bayi + bulan pertama setelah lahir lebih sering terineksi hepatitis B, terutama pada bayi yang sering
terineksi hepatitis B, terutama pada bayi yang belum mendapat imunisasi hepatitis B. Hal ini karena sistem imun belum berkembang sempurna. d. >ebiasaan hidup ebagian besar penularan pada masa rema/a disebabkan karena aktivitas seksual dan gaya hidup seperti homoseksual, pecandu obat narkotika suntikan, pemakaian tatto, pemakaian akupuntur. e. -eker/aan >elompok resiko tinggi untuk mendapat ineksi hepatitis B adalah dokter, dokter bedah, dokter gigi, pera:at, bidan, petugas kamar operasi, petugas laboratorium dimana mereka dalam peker/aan sehari0hari kontak dengan penderita dan material manusia "darah, tin/a, air kemih#. Faktor Agent -enyebab Hepatitis B adalah virus hepatitis B termasuk D)( virus. Virus Hepatitis B terdiri atas 9 /enis antigen yakni HBs(g, HBc(g, dan HBe(g. Berdasarkan siat imunologik protein pada HBs(g, virus dibagi atas * subtipe yaitu ad:, adr, ay:, dan ayr yang menyebabkan
perbedaan
geograf
dalam
penyebarannya.ubtype ad: ter/adi di !ropah, (merika dan (ustralia. ubtype ay: ter/adi di (rika 7tara dan elatan. ubtype ad: dan adr ter/adi di =alaysia, ?hailand, Indonesia. edangkan subtype adr ter/adi di ;epang dan @hina. Faktor Lingkungan =erupakan keseluruhan kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi perkembangan hepatitis B. Aang termasuk aktor a. b. c. d. e. . g. h.
lingkungan adalah6 ingkungan dengan sanitasi /elek Daerah dengan angka prevalensi VHB nya tinggi Daerah unit pembedahan6 4inekologi, gigi, mata. Daerah unit laboratorium Daerah unit bank darah Daerah tempat pembersihan Daerah dialisa dan transplantasi. Daerah unit pera:atan penyakit dalam
IV.
umber dan @ara -enularan
Dalam kepustakaan disebutkan sumber penularan virus Hepatitis B berupa6 a. Darah b. aliva c. >ontak dengan mukosa penderita virus hepatitis B d. 5eces dan urine e. ain0lain6 isir, pisau cukur, selimut, alat makan, alat kedokteran yang
terkontaminasi
virus
hepatitis
B.
elain
itu
dicurigai
penularan melalui nyamuk atau serangga penghisap darah. @ara penularan ineksi virus hepatitis B melalui berbagai cara yaitu 6 a. -arenteral 6 dimana ter/adi penembusan kulit atau mukosa misalnya melalui tusuk /arum atau benda yang sudah tercemar virus hepatitis B dan pembuatan tattoo b. )on -arenteral 6 karena persentuhan yang erat dengan benda yang tercemar virus hepatitis B. ecara epidemiologik penularan ineksi virus hepatitis B dibagi + cara penting yaitu6 a. -enularan vertikal3 yaitu penularan ineksi virus hepatitis B dari ibu yang HBs(g positi kepada anak yang dilahirkan yang ter/adi selama masa perinatal. esiko terineksi pada bayi mencapai '20 &2 8 dan bervariasi antar negara satu dan lain berkaitan dengan kelompok etnik. b. -enularan horiContal3 yaitu penularan ineksi virus hepatitis B dari seorang pengidap virus hepatitis B kepada orang lain disekitarnya, misalnya6 melalui hubungan seksual . V.
?anda dan 4e/ala Berdasarkan ge/ala klinis dan petun/uk serologis, maniestasi klinis hepatitis B dibagi + yaitu 6 $. Hepatitis B akut yaitu maniestasi ineksi virus hepatitis B terhadap individu yang sistem imunologinya matur sehingga berakhir dengan hilangnya virus hepatitis B dari tubuh kropes. Hepatitis B akut terdiri atas 6 a. Hepatitis B akut yang khas Bentuk hepatitis ini meliputi %' 8 penderita dengan gambaran ikterus yang /elas. 4e/ala klinis terdiri atas 9 ase yaitu 6 $# 5ase -raikterik "prodromal# 4e/ala non spesifk, permulaan penyakit tidak /elas, demam tinggi, anoreksia, mual, nyeri didaerah hati disertai perubahan
:arna air kemih men/adi gelap. -emeriksaan laboratorium mulai tampak kelainan hati "kadar bilirubin serum, 4? dan 4-?, 5osatose alkali, meningkat#. +# 5ase lkterik 4e/ala demam dan gastrointestinal tambah hebat disertai hepatomegali dan splenomegali. timbulnya ikterus makin hebat dengan puncak pada minggu kedua. setelah timbul ikterus, ge/ala menurun dan pemeriksaan laboratorium tes ungsi hati abnormal. 9# 5ase -enyembuhan 5ase ini ditandai
dengan
menurunnya
kadar
enCim
aminotranserase. pembesaran hati masih ada tetapi tidak terasa nyeri, pemeriksaan laboratorium men/adi normal. b. Hepatitis 5ulminan Bentuk ini sekitar $ 8 dengan gambaran sakit berat dan sebagian besar mempunyai prognosa buruk dalam E0$2 hari, lima puluh persen akan berakhir dengan kematian. (dakalanya penderita belum menun/ukkan ge/ala ikterus yang berat, tetapi pemeriksaan
4?
memberikan
hasil
yang
tinggi
pada
pemeriksaan fsik, hati men/adi lebih kecil, kesadaran cepat menurun hingga koma, mual dan muntah yang hebat disertai gelisah, dapat ter/adi gagal gin/al akut dengan anuria dan uremia. Hepatitis B kronis yaitu maniestasi ineksi virus hepatitis B terhadap individu dengan sistem imunologi kurang sempurna sehingga mekanisme, untuk menghilangkan VHB tidak eekti dan ter/adi koeksistensi dengan VHB. >ira0kira '0$28 penderita hepatitis B akut akan mengalami Hepatitis B kronik. Hepatitis ini ter/adi /ika setelah & bulan tidak menun/ukkan perbaikan yang mantap. VI. VII.
-atofsiologi "terlampir# -emeriksaan -enun/ang leh karena penderita hepatitis B seringkali tanpa ge/ala maka diagnosis seringkali hanya bisa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium. >adangkala baru dapat diketahui pada :aktu men/alani
pemeriksaan rutin atau untuk pemeriksaan dengan penyakit0penyakit yang lain. ?es laboratorium yang dipakai untuk menegakkan diagnosis adalah6 $. ?es antigen0antibodi virus Hepatitis B6 a. Hbs(g "antigen permukaan virus hepatatitis B# =erupakan material permukaanFkulit VHB. HBs(g mengandung protein yang dibuat oleh sel0sel hati yang terinesksi VHB. ;ika hasil tes HBs(g positi, artinya individu tersebut terineksi VHB, karier VHB, menderita hepatatitis B akut ataupun kronis. HBs(g bernilai positi setelah & minggu ineksi VHB dan menghilang dalam 9 bulan. Bila hasil tetap setelah lebih dari & bulan berarti hepatitis telah berkembang men/adi kronis atau pasien men/adi karier VHB. Hbs(g positi makapasien dapat menularkan VHB. b. (nti0HBs "antibodi terhadap HBs(g# =erupakan antibodi terhadap Hbs(g. menun/ukan
adanya
antibodi
>eberadaan
terhadap
VHB.
anti0HBs(g
(ntibodi
ini
memberikan perlindungan terhadap penyakit hepatitis B. ;ika tes anti0Hbs(g bernilai positi berarti seseorang pernah mendapat vaksin VHB ataupun immunoglobulin. Hal ini /uga dapat ter/adi pada bayi yang mendapat kekebalan dari ibunya. (nti0Hbs(g posisti pada individu yang tidak pernah mendapat imunisasi hepatitis B menun/ukkan bah:a individu tersebut pernah terineksi VHB. c. Hbe(g Aaitu antigen envelope
VHB yang berada di dalam darah. Hbe(g
bernilai positi menun/ukkan virus VHB sedang akti bereplikasi atau membelahFmemperbayak diri. Dalam keadaan ini ineksi terus berlan/ut. (pabila hasil positi dialami hingga $2 minggu maka akan berlan/ut men/adi hepatitis B kronis. Individu yang memiliki Hbe(g positi dalam keadaan ineksius atau dapat menularkan penyakitnya baik kepada orang lain maupun /aninnya. d. (nti0Hbe =erupakan antibodi terhadap antigen Hbe(g yang diproduksi oleh tubuh. (nti0Hbe(g yang bernilai positi berati VHB dalam keadaan ase non0replikati. e. Hbc(g "antigen core VHB# =erupakan antigen core "inti# VHB, yaitu protein yang dibuat di dalam inti sel hati yang terineksi VHB. Hbc(g positi menun/ukkan .
keberadaan protein dari inti VHB. (nti0Hbc "antibodi terhadap antigen inti hepatitis B#
=erupakan antibodi terhadap Hbc(g. (ntibodi ini terdiri dari dua tipe yaitu Ig= anti HBc dan Ig4 anti0HBc. Ig= anti HBc tinggi menun/ukkan ineksi akut. Ig4 anti0HBc positi dengan Ig= anti0HBc negati menun/ukkan ineksi kronis pada seseorang atau orang tersebut penah terineksi VHB. +. Viral load HBV0D)(. (pabila positi menandakan bah:a penyakitnya akti dan
ter/adi
replikasi virus. =akin tinggi titer
HBV0D)(
kemungkinan perburukan penyakit semakin besar. 9. 5aal hati. 4? dan 4-? dapat merupakan tanda bah:a penyakit hepatitis B0nya akti dan memerlukan pengobatan anti virus. *. (la0etoprotein "(5-#, adalah tes untuk mengukur tingkat (5-,yaitu sebuah protein yang dibuat oleh sel hati yang kanker. '. 74 "ultrasonograf#, untuk mengetahui timbulnya kanker hati. &. @? "computed tomography # scan ataupun =I "magnetic resonance imaging#, untuk mengetahui timbulnya kanker hati. E. Biopsi hati dapat dilakukan pada penderita untuk memonitor apakah pasien calon yang baik untuk diterapi antivirus dan untuk menilai keberhasilan terapi VIII.
-enatalaksanaan -engobatan ineksi hepatitis virus pada kehamilan tidak berbeda dengan :anita tidak hamil. -enderita harus tirah baring di rumah sakit sampai ge/ala icterus hilang dan bilirubin dalam serum men/adi normal. =akanan diberikan dengan sedikit mengandung lemak tetapitinggi protein dan karbohydrat.-emakaian obat0obatan hepatotoortison baru diberikan bila ter/adi penyulit. -erlu diingatpada hepatitis virus yang aktip dan cukup berat, mempunyai risiko untuk ter/adi perdarahan post0partum, karena menurun0nya kadar vitamin >. ;anin baru lahir hendaknya tetap diikuti sampai periode post natal dengan dilakukan pemeriksaantransaminase serum dan pemeriksaan hepatitis virus antigensecara periodik. ;anin baru lahir tidak perlu diberi pengobatankhusus bila tidak mengalami penyulit0penyulit lain. ?idak ada pengobatan khusus untuk penyakit hepatitis virus, yang perlu dilakukan ialah pada ibu hamil yang HBs(g positi bayinya perlu dilindungi dengan segera sesudah lahir sedapat mungkin dalam :aktu dua /am bayi diberi suntikan HBI4 dan langsung divaksinasi dengan vaksin hepatitis B . -emberian HBI4 hanya pada ibu yang selain HBs(g
pasiti, HBe nya /uga positi. Vaksin ini diulangi lagi sampai 9 kali dengan interval satu bulan atau sesuai dengan skema vaksin yang digunakan. elain itu pada kasus seperti ini para dokter dan tenaga medis harus diberi vaksin /uga. -engelolaan secara konservati adalah terapi pilihan untuk penderita hepatitis virus dalam kehamilan. -rinsipnya ialah suporti dan pemantauan ge/ala penyakit. -ada a:al periode simptomatik dian/urkan 6 $. ?irah baring pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup istirahat. Istirahat mutlak tidak terbukti dapat mempercepat penyembuhan. >ecuali pada mereka dengan umur tua dan keadaan umum yang buruk +. Diet ?idak ada larangan spesifk terhadap makanan tertentu bagi penderita penyakit hepatitis. ebaiknya semua makanan yang dikonsumsi pasien mengandung cukup kalori dan protein. atu0satunya yang dilarang adalah makanan maupun minuman beralkohol. /ika pasien mual, tidak nasu makan atau muntah G muntah, sebaiknya diberikan inus. ;ika sudah tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup kalori "92 G 9' kalori F kg BB# dengan protein cukup "$ g F kg BB#. -emberian lemak seharusnya tidak perlu dibatasi. Dulu ada kecenderungan untuk membatasi lemak, karena disamakan dengan kandung empedu. +. =edikamentosa 6 a. Intereron adalah protein alami yang disintesis oleh sel0sel sistem imun tubuh sebagai respon terhadap adanya virus, bakteri, parasit, atau sel kanker. (da tiga /enis intereron yang memiliki eek antivirus yaitu 6 intereron ala, intereron beta intereron gamma. !ek antivirus yang paling baik diberikan oleh intereron ala. Intereron ala beker/a hampir pada setiap tahapan replikasi virus dalam sel inang. Intereron ala digunakan untuk mela:an virus hepatitis B dan virus hepatitis @. Intereron diberikan melalui suntikan. !ek samping intere ron timbul beberapa /am setelah in/eksi diberikan. !ek samping dari pemberian intereron diantaranya adalah 6
rasa seperti ge/ala u demam mengigil nyeri kepala nyeri otot dan sendi. etelah beberapa /am, ge/ala dari eek samping tersebut mereda dan hilang. !ek samping /angka pan/ang yang dapat timbul adalah gangguan pembentukan sel darah yaitu menurunnya /umlah sel granulosit "granulositopenia# dan menurunnya /umlah trombosit "trombositopenia#, mengantuk bahkan rasa bingung. b. amivudin 6 amivudin adalah antivirus /enis nukleotida yang menghambat enCim reverse transcriptase yang dibutuhkan dalam pembentukan D)(. amivudin diberikan pada penderita hepatitis B kronis dengan replikasi virus akti dan peradangan hati. -emberian lamivudin dapat meredakan peradangan hati, menormalkan kadar enCim (? dan mengurangi /umlah virus hepatitis B pada penderita. ?erapi lamivudin untuk /angka pan/ang menun/ukkan menurunnya resiko fbrosis, sirosis dan kanker hati. )amun lamivudin memiliki kelemahan yang cukup vital yaitu dapat menimbulkan resistensi virus. !ek samping yang mungkin muncul dari pemberian lamivudin antara lain6 rasa lemah mudah lelah gangguan saluran pencernaan mual, muntah nyeri otot nyeri sendi sakit kepala demam, serta kemerahan. !ek samping yang berbahya lainnya adalah radang pankreas, meningkatnya kadar asam laktat, dan pembesaran hati. )amun umumnya eek samping tersebut dapat ditolerir oleh pasien. ?erapi lamivudin ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil.. c. (depovir dipivoksil 6 (depovir dipivoksil berungsi sebagai penghenti proses penggandaan untai D)( "D)( chain terminator#, meningkatkan /umlah sel yang berperan dalam sistem imun "sel )># dan merangsang produksi intereron dalam tubuh. >elebihan adepovir dipivoksil
dibandingkan dengan lamivudin adalah /arang menimbulkan resistensi virus. !ek samping yang ditimbulkan adepovir dipivoksil antara lain6 nyeri pada otot punggung persendian dan kepala. elain itu terdapat /uga gangguan pada saluran pencernaan seperti mual atau diare, ge/ala u, radang tenggorokan, batuk dan peningkatan kadar alanin aminotransrase. 4angguan ungsi gin/al /uga dapat ter/adi pada dosis berlebih. d. !ntecavir 6 !ntecavir berungsi untuk menghambat enCim polymerase yang dibutuhkan dalam sintesis D)( virus. >elebihan entecavir adalah /arang menimbulkan resistensi virus setelah terapi /angka pan/ang. edangkan eek samping yang dapat ditimbulkannya adalah 6 nyeri kepala pusing mengantuk diare mual nyeri pada ulu hati dan insomnia e. ?elbivudin 6 ?elbivudin adalah /enis antivirus yang relati baru. ?erapi telbivudin diberikan pada pasien hepatitis B dengan replikasi virus dan peradangan hati yang akti. ?elbivudin berungsi menghambat enCim D)( polymerase yang membantu proses pencetakan material genetic "D)(# virus saat bereplikasi. =eski belum didukung data yang cukup bah:a telbivudin aman bagi ibu hamil, sebaiknya terapi telbivudin tidak diberikan pada ibu hamil mupun menyusui. . !ek samping dari terapi telbivudin antara lain 6 mudah lelah sakit kepala pusing batuk diare mual nyeri otot, dan rasa malas. Vitamin > dapat diberikan pada kasus dengan kecenderungan
pendarahan. Bila pasien dalam keadaan prekoma atau koma, penagannn seperti pada koma hepatik.
I.
(suhan >epera:atan
A Pengkajian
$. >eluhan 7tama -enderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba0 tiba tidak nasu makan, malaise, demam "lebih sering pada HV(#. asa pegal linu dan sakit kepala pada HVB, dan hilang daya rasa lokal untuk perokok. $ i:ayat -enyakit ekarang + i:ayat >ehamilan dan -ersalinan Aang alu 9 i:ayat -enyakit Aang alu * i:ayat >esehatan >eluarga ' -engka/ian >esehatan a (ktivitas
>elemahan
>elelahan
=alaise
b irkulasi
Bradikardi "hiperbilirubin berat#
Ikterik pada sklera, kulit, membran mukosa
c !liminasi
7rine gelap
Diare eses :arna tanah liat
d =akanan dan @airan
(noreksia
Berat badan menurun
=ual dan muntah
-eningkatan oedema
(sites
e )eurosensori
-eka terhadap rangsang
@enderung tidur
etargi
(steriksis
)yeri F >enyamanan
>ram abdomen
)yeri tekan pada kuadran kanan
=ialgia
(tralgia
akit kepala
4atal "pruritus#
g >eamanan
Demam
7rtikaria
esi makulopopuler
!ritema
plenomegali
-embesaran nodus servikal posterior
h eksualitas
-ola hidup F perilaku yang meningkatkan resiko terpa/an
B Diagnosa Keperawatan Beberapa masalah kepera:atan yang mungkin muncul pada penderita hepatitis6 $ -erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas,
gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah. + 4angguan
rasa
nyaman
"nyeri#
berhubungan
dengan
pembengkakan hepar yang mengalami inamasi hati dan bendungan vena porta. 9 Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inamasi hepar * >eletihan berhubungan dengan proses inamasi
kronis
sekunder terhadap hepatitis ' esiko
tinggi
kerusakan
integritas
kulit
dan
/aringan
berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu & -ola naas tidak eekti berhubungan dengan pengumpulan cairan
intraabdomen,
asites,
penurunan
ekspansi
paru
karena kehamilan. E isiko tinggi terhadap transmisi ineksi berhubungan dengan siat menular dari agent virus
C INTERVENSI $
-erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
+ a Hasil yang diharapkan 6 =enun/ukkan peningkatan berat badan mencapai tu/uan dengan nilai laboratorium normal dan bebas dari tanda0tanda mal nutrisi. b Intervensi $ (/arkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan F keletihan berlan/ut menurunkan keinginan untuk makan
+ (:asi pemasukan dietF/umlah kalori, ta:arkan makan sedikit tapi sering dan ta:arkan pagi paling sering F adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro intestinal dan menurunkan kapasitasnya. 9 -ertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan F akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah baru dan rasa tak sedap yang menurunkan nasu makan. * (n/urkan makan pada posisi duduk tegak F menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan ' Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak F glukosa dalam karbohidrat cukup eekti untuk pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk diserapFdimetabolisme sehingga akan membebani hepar. 9
4angguan
rasa
nyaman
"nyeri#
berhubungan
dengan
pembengkakan hepar yang mengalami inamasi hati dan bendungan vena porta. a Hasil yang diharapkan 6 =enun/ukkan tanda0tanda nyeri fsik dan perilaku dalam nyeri "tidak meringis kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya# b Intervensi $ >olaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri F nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman, oleh karena terdapat peregangan secara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang mengalami perubahan
kenyamanan
nyeri
diharapkan
lebih
eekti
mengurangi nyeri. + ?un/ukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri •
(kui adanya nyeri
•
Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya F klienlah yang harus
mencoba
meyakinkan pemberi
pelayanan kesehatan bah:a ia mengalami nyeri 9 Berikan inormasi akurat dan •
;elaskan penyebab nyeri
•
?un/ukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui F klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui pen/elasan
nyeri
yang
sesungguhnya
akan
dirasakan
"cenderung lebih tenang dibanding klien yang pen/elasan kurangFtidak terdapat pen/elasan# * Bahas
dengan
dokter
penggunaan
analgetik
yang
tak
mengandung eek hepatotoksi F kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri. *
Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inamasi hepar. a Hasil yang diharapkan 6 ?idak ter/adi peningkatan suhu b Intervensi $ =onitor tanda vital 6 suhu badan F sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi + (/arkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat "sedikitnya +222 lFhari# untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah +,'09 literFhari. F dalam kondisi demam ter/adi peningkatan evaporasi yang memicu timbulnya dehidrasi 9 Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan emur F menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga ter/adi
vasodilatasi
kulit
dengan
merangsang
kelen/ar
keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapan * (n/urkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat
F kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya pertumbuhan /amur. ;uga akan mengurangi kenyamanan klien, mencegah timbulnya ruam kulit.
'
>eletihan
berhubungan
dengan
proses
inamasi
kronis
sekunder terhadap hepatitis a Hasil yang diharapkan 6 ?idak ter/adi kelelahan yang berlebihan b Intervensi $ ;elaskan sebab0sebab keletihan individu F dengan pen/elasan sebab0sebab keletihan maka keadaan klien cenderung lebih tenang + arankan klien untuk tirah baring F tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan sehingga metabolisme dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit. 9 Bantu individu untuk mengidentifkasi kekuatan0kekuatan, kemampuan0kemampuan dan minat0minat F memungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatan0 kegiatan
yang
sangat
penting
dan
meminimalkan
pengeluaran energi untuk kegiatan yang kurang penting * (nalisa bersama0sama tingkat keletihan selama +* /am meliputi :aktu puncak energi, :aktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihan F keletihan dapat segera diminimalkan dengan mengurangi kegiatan yang dapat menimbulkan keletihan ' Bantu untuk bela/ar tentang keterampilan koping yang eekti "bersikap aserti, teknik relaksasi# F untuk mengurangi keletihan baik fsik maupun psikologis
&
esiko
tinggi
kerusakan
integritas
kulit
dan
/aringan
berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu
a Hasil yang diharapkan 6 ;aringan kulit utuh, penurunan pruritus. b Intervensi $ -ertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit kering •
ering mandi dengan menggunakan air dingin dan sabun ringan "kadtril, lanolin#
•
>eringkan kulit, /aringan digosok F
kekeringan
meningkatkan
sensitiftas
kulit
dengan
merangsang u/ung syara + @egah penghangatan yang berlebihan dengan pertahankan suhu ruangan
dingin dan
kelembaban
rendah, hindari
pakaian terlalu tebal F penghangatan yang berlebih menambah pruritus dengan meningkatkan sensitivitas melalui vasodilatasi 9 (n/urkan
tidak
menggaruk,
instruksikan
klien
untuk
memberikan tekanan kuat pada area pruritus untuk tu/uan menggaruk F
penggantian
merangsang
pelepasan
hidtamin,
menghasilkan lebih banyak pruritus * -ertahankan kelembaban ruangan pada 9280*28 dan dingin F
pendinginan
akan
menurunkan
vasodilatasi
dan
kelembaban kekeringan
E
-ola naas tidak eekti berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru karena kehamilan. a Hasil yang diharapkan 6 -ola naas adekuat b Intervensi $ (:asi rek:ensi , kedalaman dan upaya pernaasan F pernaasan dangkalFcepat kemungkinan terdapat hipoksia atau akumulasi cairan dalam abdomen + (uskultasi bunyi naas tambahan
F kemungkinan menun/ukkan adanya akumulasi cairan 9 Berikan posisi semi o:ler F memudahkan pernaasan denagn menurunkan tekanan pada diaragma dan meminimalkan ukuran sekret * Berikan latihan naas dalam dan batuk eekti F membantu ekspansi paru dalam memobilisasi lemak ' Berikan oksigen sesuai kebutuhan F mungkin perlu untuk mencegah hipoksia
1
isiko tinggi terhadap transmisi ineksi berhubungan dengan siat menular dari agent virus a Hasil yang diharapkan 6 ?idak menun/ukkan tanda0tanda ineksi. b Intervensi $ 4unakan ke:aspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat untuk menangani semua cairan tubuh •
@uci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua klien atau spesimen
•
4unakan sarung tangan untuk kontak dengan darah dan cairan tubuh
•
?empatkan spuit yang telah digunakan dengan segera pada :adah
yang
tepat,
/angan
menutup
kembali
atau
memanipulasi /arum dengan cara apapun F
pencegahan
tersebut
dapat
memutuskan
metode
transmisi virus hepatitis + 4unakan teknik pembuangan sampah ineksius, linen dan cairan tubuh dengan tepat untuk membersihkan peralatan0 peralatan dan permukaan yang terkontaminasi F teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak dengan materi ineksius dan mencegah transmisi penyakit 9 ;elaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien, keluarga dan pengun/ung lain dan petugas pelayanan kesehatan.
F mencuci tangan menghilangkan organisme yang merusak rantai transmisi ineksi * u/uk
ke
petugas
pengontrol
ineksi
untuk
evaluasi
departemen kesehatan yang tepat F ru/ukan tersebut perlu untuk mengidentifkasikan sumber pema/anan dan kemungkinan orang lain terineksi D Evaluasi $ >ebutahan nutrisi terpenuhi + asa nyeri hilang atau berkurang 9 uhu tubuh dalam batas normal * >ien menun/ukan kekuatan untuk melakukan (D ' ?idak ter/adi gangguan integritas kulit & -ola naas eekti E ?er/adi penurunan risiko transmisi ineksi