BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Infe Infeks ksii viru viruss Hepa Hepati titi tiss B saat saat ini ini meru merupa paka kan n masa masalah lah keseh kesehata atan n masyarak masyarakat at yang yang besar besar serta serta serius, serius, karena karena selain selain manife manifestas stasiny inyaa sebaga sebagaii penyakit HBV akut beserta komplikasinya, lebih penting lagi ialah dalam bentuk sebagai karier, yang dapat dapat menjadi sumber penularan bagi lingkungan. lingkungan. Hepa Hepati titi tiss B bias biasan anya ya ditu ditula lark rkan an dari dari oran orang g ke oran orang g mela melalu luii darah/ darah/dar darah ah produk produk yang yang mempun mempunyai yai konsen konsentras trasii virus virus hepati hepatitis tis B yang yang tinggi, melalui semen, melalui saliva, melalui alat-alat yang tercemar virus hepatitis B seperti sisir, pisau cukur, alat makan, sikat gigi, alat kedokteran dan lain-lain. i Indonesia kejadian hepatitis B satu diantara !"-!# orang, yang berlanjut menjadi hepatitis kronik, chirosis hepatis dan hepatoma. $atu atau dua kasus meninggal akibat hepatoma. $aat ini di seluruh dunia diperkirakan lebih %&& juta orang pengidap HBV persisten persisten,, hampir hampir '# ( )lebih )lebih dari dari ""& juta* pengid pengidap ap bermuk bermukim im dinega dinegara-n ra-nega egara ra +sia. +sia. Bagian Bagian dunia dunia yang yang endemi endemisita sitasny snyaa tinggi tinggi adalah adalah terutama +sia yaitu ina, Vietnam, orea, dimana &'& ( dari penduduk berusia antara %& #& tahun pernah kontak dengan HBV, HBV, dan sekitar s ekitar !& ! ( menjadi pengidap Hepatitis B $urfase +ntigen )Hbs+g*. 0enurut 1H2 Indonesia termasuk kelompok daerah dengan endemisitas sedang dan berat )%, "& (*. 3ajanan virus ini akan menyebabkan dua keluaran klinis, yaitu4 )!* Hepa Hepati titi tiss akut akut yang yang kemu kemudi dian an sembu sembuh h secar secaraa spon sponta tan n dan dan memb memben entu tuk k kekebalan terhadap penyakit ini, atau )"* Berkembang menjadi kronik. 3asien yang terinfeksi VHB secara kronik bisa mengalami # fase penyakit, yaitu fase immune immune toleran tolerant, t, fase immune immune clearanc clearance, e, fase pengidap inaktif, dan fase reaktiv reaktivasi. asi. 5ase 5ase immune immune toleran tolerantt ditand ditandai ai dengan dengan kadar kadar 6+ VHB yang yang tinggi dengan kadar alanin aminotransferase )+78* yang normal. $edangkan, fase immune immune clearance clearance terjadi ketika sistem imun berusaha mela9an virus. Hal ini ditandai oleh fluktuasi level +78 serta 6+ VHB. 3asien kemudian 1
dapat berkembang menjadi fase pengidap inaktif, ditandai dengan 6+ VHB yang rendah ):"&&& I;/ml*, +78 normal, dan kerusakan hati minimal. $eringkali pasien pada fase pengidap inaktif dapat mengalami fase reaktivasi dimana 6+ VHB kembali mencapai <"&&& I;/ml dan inflamasi hati kembali terjadi B. Tujuan Penulisan
3enulisan =efrat ini bertujuan untuk mengetahui infeksi virus Hepatitis B yang mencakup definisi, etiologi, patogenesis, klinis serta diagnosis. $elain itu juga sebagai syarat untuk dapat mengikuti ujian kepanitaraan klinik di bagian $05 Ilmu 3enyakit alam =$; 0argono $oekarjo 3ur9okerto.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Hepatitis
B
merupakan
penyakit
nekroinflamasi
hepar
yang
disebabkan infeksi virus hepatitis B. Virus hepatitis B menyerang hati, masuk melalui darah ataupun cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi seperti halnya virus
HIV. virus Hepatitis
B adalah suatu anggota famili
hepadnaviridae yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau kronis yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Hepatitis B akut apabila perjalanan penyakit yang terjadi kurang dari > bulan sedangkan Hepatitis B kronis apabila penyakit menetap, tidak menyembuh secara klinis atau laboratorium atau pada gambaran patologi anatomi selama > bulan. B. ANATOMI HISTOLO!I DAN FISIOLO!I HEPA"
!. +natomi Hepar Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. Hepar pada manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, di ba9ah diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. Beratnya !"&& !>&& gram. 3ermukaan atas terletak bersentuhan di ba9ah diafragma, permukaan ba9ah terletak bersentuhan di atas organ-organ abdomen. Hepar difiksasi secara erat oleh tekanan intraabdominal dan dibungkus oleh peritoneum kecuali di daerah posterior-superior yang berdekatan dengan v.cava inferior dan mengadakan kontak langsung dengan diafragma. Bagian yang tidak diliputi oleh peritoneum disebut bare area.8erdapat refleksi peritoneum dari dinding abdomen anterior, diafragma dan organ-organ abdomen ke hepar berupa ligament. 0acam-macam ligamennya4 !. Ligamentum falciformis 0enghubungkan hepar ke dinding ant. abd dan terletak di antara umbilicus dan diafragma.
3
". Ligamentum teres hepatis (round ligament) 0erupakan bagian ba9ah lig. falciformis ? merupakan sisa-sisa peninggalan v.umbilicalis yg telah menetap. %. Ligamentum gastrohepatica dan ligamentum hepatoduodenalis 0erupakan bagian dari omentum minus yg terbentang dari curvatura minor lambung dan duodenum sebelah proksimalke hepar . i dalam ligamentum ini terdapat Aa.hepatica, v.porta dan duct.choledocus communis. Ligamentum hepatoduodenale turut membentuk tepi anterior dari Foramen Wislow. #. Ligamentum Coronaria Anterior kiri- kanan dan Ligamnetum coronaria posterior kiri- kanan 0erupakan refleksi peritoneum terbentang dari diafragma ke hepar. . 7igamentum triangularis kanan-kiri 0erupakan fusi dari ligamentum coronaria anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari hepar. $ecara anatomis, organ hepar terletak di hipochondrium kanan dan epigastrium, dan melebar ke hipokondrium kiri. Hepar dikelilingi oleh cavum toraks dan bahkan pada orang normal tidak dapat dipalpasi )bila teraba berarti ada pembesaran hepar*. 3ermukaan lobus kanan dapat mencapai sela iga #/ tepat di ba9ah aerola mammae. 7ig falciformis membagi hepar secara topografis bukan scr anatomis yaitu lobus kanan yang besar dan lobus kiri. ".
". Histologi Hepar Hepar dibungkus oleh
simpai yg tebal, terdiri dari serabut
kolagen dan jaringan elastis yg disebut apsul @lisson. $impai ini akan masuk ke dalam parenchym hepar mengikuti pembuluh darah getah
4
bening dan duktus biliaris. 0assa dari hepar seperti spons yg terdiri dari sel-sel yg disusun di dalam lempengan-lempengan/ plate dimana akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. $inusoid-sinusoid tersebut berbeda dengan kapilerkapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terediri dari sel-sel fagosit yg disebut sel kupfer.
$el
kupfer
lebih
permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-kapiler yang lain. 7empengan sel-sel hepar tersebut tebalnya ! sel dan punya hubungan erat dengan sinusoid. 3ada pemantauan selanjutnya nampak parenkim tersusun dalam lobuli-lobuli i tengah-tengah lobuli tdp ! vena sentralis yg merupakan cabang dari vena-vena hepatika )vena yang menyalurkan darah keluar dari hepar*.i bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus portalis/ 8=I+ yaitu traktus portalis yang mengandung cabang-cabang v.porta, +.hepatika, ductus biliaris. abang dari vena porta dan +.hepatika akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid setelah banyak percabangan $istem bilier dimulai dari canaliculi biliaris yang halus yg terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut membentuk dinding sel. analiculi akan mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, diba9a ke dalam empedu yg lebih besar , air keluar dari saluran empedu menuju kandung empedu. #. A3IA0I272@I
Infeksi VHB merupakan penyebab utama hepatitis akut, hepatitis kronis, sirosis, dan kanker hati di dunia. Infeksi ini endemis di daerah 8imur auh, sebagian besar kepulaan 3asifik, banyak negara di +frika, sebagian 8imur 8engah, dan di lembah +maCon. Center for Disease Control and Prevention )* memperkirakan bah9a sejumlah "&&.&&& hingga %&&.&&& orang 5
)terutama de9asa muda* terinfeksi oleh VHB setiap tahunnya. Hanya "( dari mereka yang mengalami ikterus, !&.&&& kasus memerlukan pera9atan di rumah sakit, dan sekitar !-"( meninggal karena penyakit fulminan )3rice D 1ilson, "&!"*. D. $epertiga penduduk dunia diperkirakan telah terinfeksi oleh VHB dan sekitar
#&& juta orang merupakan pengidap kronik Hepatitis B, sedangkan prevalensi di Indonesia dilaporkan berkisar antara %-!'( )Hardjoeno, "&&'*. Virus Hepatitis B diperkirakan telah menginfeksi lebih dari " milyar orang yang hidup saat ini selama kehidupan mereka. 8ujuh puluh lima persen dari semua pemba9a kronis hidup di +sia dan pesisir 3asifik Barat )umar et al , "&!"*. E. 3revalensi pengidap VHB tertinggi ada di +frika dan +sia. Hasil =iset
esehatan asar tahun "&&' menunjukkan bah9a Hepatitis klinis terdeteksi di seluruh provinsi di Indonesia dengan prevalensi sebesar &,>( )rentang4 &,"(!,E(*. Hasil =iskesdas Biomedis tahun "&&' dengan jumlah sampel !&.%E! orang menunjukkan bah9a persentase HBs+g positif E,#(. 3ersentase Hepatitis B tertinggi pada kelompok umur #- #E tahun )!!,E"(*, umur $>& tahun )!&.'(* dan umur !&-!# tahun )!&,&"(*, selanjutnya HBs+g positif pada kelompok laki-laki dan perempuan hampir sama )E,'( dan E,%(*. Hal ini menunjukkan bah9a ! dari !& penduduk Indonesia telah terinfeksi virus Hepatitis B )emenkes, "&!"*. F. !. ETIOLO!I DAN PATO!ENESIS
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B )VHB*. Virus ini pertama kali ditemukan oleh Blumberg pacta tahun !E> dan di kenal dengan nama antigen +ustralia. Virus ini termasuk 6+ virus. Virus hepatitis B berupa partikel dua lapis berukuran #" nm yang disebut F3artikel aneF. 7apisan luar terdiri atas antigen HBs+g yang membungkus partikel inti )core*. 3ada inti terdapat 6+ VHB 3olimerase. 3ada partikel inti terdapat Hepatitis B core antigen )HBc+g* dan Hepatitis B e antigen )HBe+g*. +ntigen permukaan )HBs+g* terdiri atas lipo protein dan menurut sifat imunologik proteinnya virus Hepatitis B dibagi menjadi #
6
subtipe yaitu adw, adr, aw dan ar . $ubtipe ini secara epidemiologis penting, karena menyebabkan perbedaan geomorfik dan rasial dalam penyebarannya. Virus hepatitis B mempunyai masa inkubasi #-G& hari, rata-rata G&-E& hari.
3ada manusia hati merupakan target organ bagi virus hepatitis B. Virus Hepatitis B )HBV* mula-mula melekat pada reseptor spesifik di membran sel hepar kemudian mengalami penetrasi ke dalam sitoplasma sel hepar. alam sitoplasma HBV melepaskan mantelnya, sehingga melepaskan nukleokapsid. $elanjutnya nukleokapsid akan menembus dinding sel hati. i dalam inti asam nukleat HBV akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel pada 6+ hospes dan berintegrasi? pada 6+ tersebut. $elanjutnya 6+ HBV memerintahkan sel hati untuk membentuk protein bagi virus baru dan kemudian terjadi pembentukan virus baru. Virus ini dilepaskan ke peredaran darah, mekanisme terjadinya kerusakan hati yang kronik disebabkan karena respon imunologik penderita terhadap infeksi. +pabila reaksi imunologik tidak ada atau minimal maka terjadi keadaan karier sehat.
@ambaran patologis hepatitis akut tipe +, B dan 6on + dan 6on B adalah sama yaitu adanya peradangan akut diseluruh bagian hati dengan nekrosis sel hati disertai infiltrasi sel-sel hati dengan histiosit. Bila nekrosis meluas )masif* terjadi hepatitis akut fulminan. Bila penyakit menjadi kronik dengan peradangan dan fibrosis meluas didaerah portal dan batas antara lobulus masih utuh, maka akan terjadi hepatitis kronik persisten. $edangkan 7
bila daerah portal melebar, tidak teratur dengan nekrosis diantara daerah portal yang berdekatan dan pembentukan septa fibrosis yang meluas maka terjadi hepatitis kronik aktif.
H. FAKTO" P"EDISPOSISI
!. 5aktor !ost )3enjamu* +dalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit hepatitis B. 5aktor penjamu meliputi4 a. ;mur Hepatitis B dapat menyerang semua golongan umur. 3aling sering pada bayi dan anak )" - #,E (* resiko untuk menjadi kronis, menurun dengan bertambahnya umur dimana pada anak bayi E& ( akan menjadi kronis, pada anak usia sekolah "% -#> ( dan pada orang de9asa %-!&(. G Hal ini berkaitan dengan terbentuk antibodi b.
dalam jumlah cukup untuk menjamin terhindar dari hepatitis kronis. enis kelamin Berdasarkan se ratio, 9anita % lebih sering terinfeksi hepatitis B
c.
dibanding pria. 0ekanisme pertahanan tubuh Bayi baru lahir atau bayi " bulan pertama setelah lahir lebih sering terinfeksi hepatitis B, terutama pada bayi yang sering terinfeksi hepatitis B, terutama pada bayi yang belum mendapat imunisasi hepatitis B. Hal ini karena sistem imun belum berkembang
d.
sempurna. ebiasaan hidup $ebagian besar penularan pada masa remaja disebabkan karena aktivitas seksual dan gaya hidup seperti homoseksual, pecandu obat
narkotika suntikan, pemakaian tatto, pemakaian akupuntur. e. 3ekerjaan elompok resiko tinggi untuk mendapat infeksi hepatitis B adalah dokter, dokter bedah, dokter gigi, pera9at, bidan, petugas kamar operasi, petugas laboratorium dimana mereka dalam pekerjaan sehari-hari kontak dengan penderita dan material manusia )darah, tinja, air kemih*. ". 5aktor +gent
8
3enyebab Hepatitis B adalah virus hepatitis B termasuk 6+ virus. Virus Hepatitis B terdiri atas % jenis antigen yakni HBs+g, HBc+g, dan HBe+g. Berdasarkan sifat imunologik protein pada HBs+g, virus dibagi atas # subtipe yaitu ad9, adr, ay9, dan ayr yang menyebabkan perbedaan geografi dalam penyebarannya.$ubtype ad9 terjadi di Aropah, +merika dan +ustralia. $ubtype ay9 terjadi di +frika ;tara dan $elatan. $ubtype ad9 dan adr terjadi di 0alaysia, 8hailand, Indonesia. $edangkan subtype adr terjadi di epang dan hina. %. 5aktor 7ingkungan 0erupakan keseluruhan mempengaruhi
perkembangan
kondisi hepatitis
dan
pengaruh
B. ang
luar
termasuk
yang faktor
lingkungan adalah4 a. 7ingkungan dengan sanitasi jelek b. aerah dengan angka prevalensi VHB nya tinggi c. aerah unit pembedahan4 @inekologi, gigi, mata. d. aerah unit laboratorium e. aerah unit bank darah f. aerah tempat pembersihan g. aerah dialisa dan transplantasi. h. aerah unit pera9atan penyakit dalam
I. SUMBE" DAN #A"A PENULA"AN
alam kepustakaan disebutkan sumber penularan virus Hepatitis B berupa4 a. arah b. $aliva c. ontak dengan mukosa penderita virus hepatitis B d. 5eces dan urine e. 7ain-lain4 $isir, pisau cukur, selimut, alat makan, alat kedokteran yang terkontaminasi virus hepatitis B. $elain itu dicurigai penularan melalui nyamuk atau serangga penghisap darah. ara penularan infeksi virus hepatitis B melalui berbagai cara yaitu 4" a. 3arenteral 4 dimana terjadi penembusan kulit atau mukosa misalnya melalui tusuk jarum atau benda yang sudah tercemar virus hepatitis B dan pembuatan tattoo b. 6on 3arenteral 4 karena persentuhan yang erat dengan benda yang tercemar virus hepatitis B.
9
$ecara epidemiologik penularan infeksi virus hepatitis B dibagi " cara penting yaitu4" a. 3enularan vertikal? yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari ibu yang HBs+g positif kepada anak yang dilahirkan yang terjadi selama masa perinatal. =esiko terinfeksi pada bayi mencapai &->& ( dan bervariasi antar negara satu dan lain berkaitan dengan kelompok etnik. b. 3enularan horiContal? yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari seorang pengidap virus hepatitis B kepada orang lain disekitarnya, misalnya4 melalui hubungan seksual.
J. MANIFESTASI KLINIS
Berdasarkan gejala klinis dan petunjuk serologis, manifestasi klinis hepatitis B dibagi " yaitu 4 !. Hepatitis B akut yaitu manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap individu yang sistem imunologinya matur sehingga berakhir dengan hilangnya virus hepatitis B dari tubuh kropes. Hepatitis B akut terdiri atas4 a. Hepatitis B akut yang khas Bentuk hepatitis ini meliputi E ( penderita dengan gambaran ikterus yang jelas. @ejala hepatitis akut terbagi menjadi # tahap, yaitu )$udoyo et al ., "&&E*4 !* 5ase inkubasi 5ase inkubasi adalah 9aktu masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus. 5ase inkubasi hepatitis B antara !-!G& hari dengan rata-rata >&-E& hari "* 5ase prodormal )pra ikterik* 5ase prodormal timbul diantara keluhan pertama dan gejala ikterus. 5ase ini berlangsung singkat yang ditandai dengan malaise umum, mialgia, artalgia, mudah lelah,gejala saluran napas atas, dan anoreksia. apat timbul nyeri abdomen ringan dan menetap di kuadran kanan atas atau epigastrium. %* 5ase ikterus Ikterus muncul setelah -!& hari, tetapi dapat muncul bersamaan dengan gejala-gejala a9al yang lain. $etelah timbul ikterus akan terjadi perbaikan klinis pada pasien.
10
#* 5ase konvalesen )penyembuhan* 5ase ini dia9ali dengan menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi masih terdapat hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati. b. Hepatitis 5ulminan Bentuk ini sekitar ! ( dengan gambaran sakit berat dan sebagian besar mempunyai prognosa buruk dalam '-!& hari, lima puluh persen akan berakhir dengan kematian. +dakalanya penderita belum menunjukkan gejala ikterus yang berat, tetapi pemeriksaan $@28 memberikan hasil yang tinggi pada pemeriksaan fisik, hati menjadi lebih kecil, kesadaran cepat menurun hingga koma, mual dan muntah yang hebat disertai gelisah, dapat terjadi gagal ginjal akut dengan 2.
anuria dan uremia. Hepatitis B kronis yaitu manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap individu dengan sistem imunologi kurang sempurna sehingga mekanisme, untuk menghilangkan VHB tidak efektif dan terjadi koeksistensi dengan VHB. ira-kira -!&( penderita hepatitis B akut akan mengalami Hepatitis B kronik. Hepatitis ini terjadi jika setelah > bulan tidak menunjukkan perbaikan yang mantap.
K. DIA!NOSIS
2leh karena penderita hepatitis B seringkali tanpa gejala maka diagnosis seringkali hanya bisa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium. adangkala baru dapat diketahui pada 9aktu menjalani pemeriksaan rutin atau untuk pemeriksaan dengan penyakit-penyakit yang lain. 8es laboratorium yang dipakai untuk menegakkan diagnosis adalah4 !. 8es antigen-antibodi virus Hepatitis B4 a. Hbs+g )antigen permukaan virus hepatatitis B* 0erupakan material permukaan/kulit VHB. HBs+g mengandung protein yang dibuat oleh sel-sel hati yang terinfesksi VHB. ika hasil tes HBs+g positif, artinya individu tersebut terinfeksi VHB, karier VHB, menderita hepatatitis B akut ataupun kronis. HBs+g bernilai positif setelah > minggu infeksi VHB dan menghilang dalam % bulan. Bila hasil tetap setelah lebih dari > bulan berarti hepatitis telah
11
berkembang menjadi kronis atau pasien menjadi karier VHB. Hbs+g positif makapasien dapat menularkan VHB. b. +nti-HBs )antibodi terhadap HBs+g* 0erupakan antibodi terhadap Hbs+g. eberadaan anti-HBs+g menunjukan
adanya
antibodi
terhadap
VHB.
+ntibodi
ini
memberikan perlindungan terhadap penyakit hepatitis B. ika tes anti-Hbs+g bernilai positif berarti seseorang pernah mendapat vaksin VHB ataupun immunoglobulin. Hal ini juga dapat terjadi pada bayi yang mendapat kekebalan dari ibunya. +nti-Hbs+g posistif pada individu yang tidak pernah mendapat imunisasi hepatitis B menunjukkan bah9a individu tersebut pernah terinfeksi VHB. c. Hbe+g aitu antigen envelope VHB yang berada di dalam darah. Hbe+g bernilai positif menunjukkan virus VHB sedang aktif bereplikasi atau membelah/memperbayak diri. alam keadaan ini infeksi terus berlanjut. +pabila hasil positif dialami hingga !& minggu maka akan berlanjut menjadi hepatitis B kronis. Individu yang memiliki Hbe+g positif dalam keadaan infeksius atau dapat menularkan penyakitnya baik kepada orang lain maupun janinnya. d. +nti-Hbe 0erupakan antibodi terhadap antigen Hbe+g yang diproduksi oleh tubuh. +nti-Hbe+g yang bernilai positif berati VHB dalam keadaan e.
fase non-replikatif. Hbc+g )antigen core VHB* 0erupakan antigen core )inti* VHB, yaitu protein yang dibuat di dalam inti sel hati yang terinfeksi VHB. Hbc+g positif menunjukkan
f.
keberadaan protein dari inti VHB. +nti-Hbc )antibodi terhadap antigen inti hepatitis B* 0erupakan antibodi terhadap Hbc+g. +ntibodi ini terdiri dari dua tipe yaitu Ig0 anti HBc dan Ig@ anti-HBc. Ig0 anti HBc tinggi menunjukkan infeksi akut. Ig@ anti-HBc positif dengan Ig0 antiHBc negatif menunjukkan infeksi kronis pada seseorang atau orang tersebut penah terinfeksi VHB.
12
". Viral load HBV-6+. +pabila positif menandakan bah9a penyakitnya aktif dan terjadi replikasi virus. 0akin tinggi titer HBV-6+ kemungkinan perburukan penyakit semakin besar. %. 5aal hati. $@28 dan $@38 dapat merupakan tanda bah9a penyakit hepatitis B-nya aktif dan memerlukan pengobatan anti virus. #. +lfa-fetoprotein )+53*, adalah tes untuk mengukur tingkat +53,yaitu sebuah protein yang dibuat oleh sel hati yang kanker. . ;$@ )ultrasonografi*, untuk mengetahui timbulnya kanker hati. >. 8 )computed tomograph* scan ataupun 0=I )magnetic resonance imaging *, untuk mengetahui timbulnya kanker hati. '. Biopsi hati dapat dilakukan pada penderita untuk memonitor apakah pasien calon yang baik untuk diterapi antivirus dan untuk menilai keberhasilan terapi. 3erjalanan alami penyakit HBV sangat kompleks, dengan adanya kemajuan dalam pemeriksaan HBV 6+, siklus HBV, respon imun dan pemahaman mengenai genom HBV yang lebih baik, maka perjalanan alami penyakit HBV dibagi menjadi # fase, yaitu !. "mmune tolerance itandai dengan keberadaan HBe+g positif, kadar HBV 6+ yang tinggi, kadar +78 yang normal dan gambaran histology hati yang normal atau perubahan yang minimal. 5ase ini dapat berlangsung !-# dekade. 5ase ini biasanya berlangsung lama pada penderita yang terinfeksi perinatal, dan biasanya serokonversi spontan jarang terjadi, dan terapi untuk menginduksi serokonversi HBe+g biasanya tidak efektif. 5ase ini biasanya tidak memberikan gejala klinis. ". "mmune clearance itandai dengan keberadaan HBe+g positif, kadar HBV 6+ yang tinggi atau berfluktuasi, kadar +78 yang meningkat dan gambaran histology hati menunjukkan keradangan yang aktif, hal ini merupakan kelanjutan dari fase immune clearance. 3ada beberapa kasus, sirosis hati sering terjadi pada fase ini. 3ada fase ini biasanya saat yang tepat untuk diterapi. %. "nactive !#sAg carrier state 5ase ini biasanya bersifat jinak )'&-G&(*, ditandai dengan HBe+g negative, antiHBe positif )serokonversi HBe+g*, kadar HBV 6+
13
yang rendah atau tidak terdeteksi, gambara histologi hati menunjukkan fibrosis hati yang minimal atau hepatitis yang ringan. 7ama fase ini tidak dapat dipastikan, dan biasanya menunjukkan prognosis yang baik bila cepat dicapai oleh seorang penderita. #. $eactivation 5ase ini dapat terjadi pada sebagian penderita secara spontan dimana kembalinya replikasi virus HBV 6+, ditandai dengan HBe+g negative, +nti HBe positif, kadar HBV 6+ yang positif atau dapat terdeteksi, +78 yang meningkat serta gambaran histology hati menunjukkan proses nekroinflamasi yang aktif.
14
Ta%el Pr&'il ser&l&gis (ang )a*at )ite+ukan *a)a *asien )engan ,e*atitis B
Ta%el De'inisi )an kriteria )iagn&stik *asien )engan in'eksi ,e*atitis B
Ta%el E-aluasi *asien ,e*atitis B kr&nis 15
BAB III
16
KESIMPULAN
Hepatitis B merupakan persoalan kesehatan masyarakat yang perlu segera ditanggulangi, mengingat prevalensi yang tinggi dan akibat yang ditimbulkan hepatitis B. 3enularan hepatitis B terjadi melalui kontak dengan darah / produk darah, saliva, semen, alat-alat yang tercemar hepatitis B dan inokulasi perkutan dan subkutan secara tidak sengaja. 3enularan secara parenteral dan non parenteral serta vertikal dan horiContal dalam keluarga atau lingkungan. =esiko untuk terkena hepatitis B di masyarakat berkaitan dengan kebiasaan hidup yang meliputi aktivitas seksual, gaya hidup bebas, serta pekerjaan yang memungkinkan kontak dengan darah dan material penderita.
17