TINJAUAN TEORITIS
A. Pengerti Pengertian an
Gastrits adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambu lambung ng,, Khus Khusus usny nyaa selap selaput ut lend lendir ir pada pada muko mukosa sa gaste gasterr yang ang serin sering g diakibatkan oleh diet yang sembrono ( Smeltzer,2001 : 1062 Suyono, 2001 : 12! "adi,, 1###: 1$1 "in%hliff, 1### : 1$2 &'
B. Etiologi Etiologi
Gastritis Gastritis dapat teradi tanpa diketahui diketahui penyebabny penyebabnya' a' )ada sebagian besar kasus, gastritis erosif menyertai timbulnya keadaan klinis yang berat' Keadaan Keadaan klinis klinis yang yang sering menimbulkan menimbulkan gastritis erosif misalnya misalnya trauma trauma yang luas, operasi besar, gagal ginal, gagal nafas, penyakit hati yang berat, renatan, luka bakar yang luas, trauma kepala, dan septikimia' Gastritis kronik sering disebut gastritis kronik stress' )enyebab lain adalah pemakaian obat anti inflamasi non steroid seperti aspirin yang tanpa pelindung selaput
enteric,
alkohol, rokok, stres berat, trauma pembedahan
susunan susunan saraf saraf pusat, pusat, radiasi radiasi pada pada lambun lambung, g, infeks infeksii %ompy %ompylob loba%te a%ter, r, obat obat kemoterapeutik anti tumor (*obbins, 1##+: 22 Suyono, 2001 : 12!&'
C. Patofisio Patofisiologi logi
)erangsangan sel -agus yang berlebihan selama stress psikologis dapat menyebabkan pelepasan atau sekresi gastrin yang menyebabkan dari
nukleus motorik dorsalis ner-us -agus, setelah mele.ati ner-us -agus menuu dinding lambung pada sistem saraf enterik, kemudian kelenar/ kelenar gaster atau getah lambung, sehingga mukosa dalam antrum lambung mensekresikan hormon gastrin dan merangsang sel/sel parietal yang nantinya produksi asam hidroklorinnya berlebihan sehingga teradi iritasi pada mukosa lambung ( Guyton, 1##!: 1021/1022&' bat/obatan, alkohol, garam empedu, atau enzim pankreas dapat merusak mukosa lambung, mengganggu barier mukosa lambung dan memungkinkan difusi kembali asam dan pepsin ke dalam aringan lambung' aka teradi iritasi dan peradangan pada mukosa lambung dan nekrosis yang dapat mengakibatkan perforasi dinding lambung dan perdarahan dan peritonitis ( ong, 1##6 : 1#6&' 3sam hidroklorida disekresi se%ara kontinyu sehingga sekresi meningkat karena mekanisma neurogenik dan hormonal yang dimulai oleh rangsangan lambung' 4ika asam lambung atau hidroklorida tidak dinetralisir atau mukosa melemah akibatnya tidak ada perlindungan, akhirnya asam hidroklorida dan pepsin akan merusak lambung, yang lama/kelamaan barier mukosa lambung yaitu suplai darah, keseimbangan asam/basa, integritas sel mukosal dan regenerasi epitel' 5ahan/bahan seperti aspirin, alkohol dan 3nti nflamasi 7on Steroid dapat menurunkan produksi mukosa lambung' )ada fase a.al peradangan mukosa lambung akan merangsang uung syaraf yang terpaan yaitu syaraf hipotalamus untuk mengeluarkan asam lambung' Kontak antara lesi dan asam uga merangsang mekanisme reflek lokal yang dimulai dengan kontraksi otot halussekitarnya' 8an
akhirnya teradi nyeri yang biasanya dikeluhkan dengan adanya nyeri tumpul, tertusuk, terbakar di epigastrium tengah dan punggung' 8ari masukan minuman yang mengandung kafein, stimulan sistem saraf pusat parasimpatis dapat meningkatkan akti-itaas otot lambung dan sekresi pepsin' Selain itu nikotin uga dapat mengurangi sekresi bikarbonat pankreas, karena menghambat netralisasi asam lambung dalam duodenum yang lama/kelamaan dapat menimbulkan mual dan muntah' )eradangan
akan
menyebabkan
teradinya
hiperemis
atau
peningkatan -askularisasi, sehingga mukosa lambung ber.arna merah dan menebal yang lama/kelamaan menyebabkan atropi gaster dan menipis, yang dapatberdampak pada gangguan sel %hief dan sel parietal, sel parietal ini berfungsi untuk mensekresikan faktor intrinsik, akan tetapi karena adanya antibody maka faktor intrinsik tidak mampu untuk menyerap -itamin 512 dalam makanan, dan akan teradi anemia perni%iosa ( "orbo,2000: # Smeltzer, 2001 : 1069 1066&'
D. Manifestasi Klinis
;anda dan geala dari gastritis kronik adalah sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung dan muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering mun%ul' 8itemukan pula perdarahan saluran %erna berupa hematemesis dan melena, kemudian disusul dengan tanda/tanda anemia pas%a perdarahan' Sedangkan
pada gastritis
kronik kebanyakan pasien tidak
mempunyai keluhan, hanya sebagian ke%il mengalami nyeri ulu hati,
anoreksia, nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak diumpai kelainan (ansoer, 1###: #2/#9&' )ada pemeriksaan penunang,
lesi
di
mukosa
lambung,
kemudian
dilanutkan
dengan
pemeriksaan histopatologi yang dilakukan dengan tiga komponen yaitu 1&' & dan )3 positif' )emeriksaan kultur ditemukannya infeksi heli%oba%ter pyllori apalagi ika ditemukan ulkus pada lambung dan duodenum dan pada pemeriksaan serologi ditemukan heli%oba%ter pylori, sedangkan pada pemeriksaan radiologi ditemukan adanya gambaran kontras tunggal yang sukar untuk melihat adanya lesi pada permukaan superfi%ial, maka sebaiknya digunakan konttras ganda' (ansoer, 1### : #9 Suyono, 2001 : 191 & '
E. Pathwa !astritis
"eli%oba%ter pylori
?at/zat korosif
nfeksi mukaosa lambung
Gangguan difus barier mukosa
Stres
Stimulan ner-us -agus *efleks enterik dinding lambung "ormon gastrin
)eningkatan asam lambung
Stimulan sel parietal
ritasi mukosa lambung )eradangan mukosa lambung
"iperemis 3trofi gaster @ mukosa menipis Kehilangan fungsi kelenar fundus
3nsietas
7yer
Kurang informasi
Kurang en etahuan
Aaktor intrinsik )enurunan absorpsi -itamin 512 3nemia pernisiosa )enurunan -olume darah merah )enurunan suplai 2 ke aringan Kelemahan fisik
ntoleransi akti-itas
"ipotalamus
3kti-itas lambung meningkat 3sam lambung meningkat Kontaksi otot lambung
asukan nutrient inadekuat
3norekssia, mual, muntah
)erubahan nutrisi kuyrang dari kebutuhan
asukan %airan tidak adekuat @ kehilangan %airan
*esiko kekurangan -olume %airan ( Guyton, 1##!: 1021/1022 Smeltzer, 2001: 1069/1066 "orbo, 1##!: # ong: 1#6 *obbins, 1##+: 22 Suyono, 2001: 12! ansoer, 1###: #2/#9&'
". "o#$s Peng#a%ian
Selama pengumpulan ri.ayat keperaa.atan, peraa.at menanyakan tentang tanda dan geala yang dialami yaitu nyeri ulu hati, anoreksia, rassa haus, mukosa kering, oliguria, otot lemah mual dan muntah darah' Sedangkan tanda yang didapat selama pemeriksaan fisik men%akup nyeri tekan abdomen, dehidrasi, perubahan turgor kulit, membran mukosa kering dan gangguan sistemik' 8ari pengkaian tersebut maka perlu diketahui uga tentang keluhan itu teradi atau hilang, apakah sebelum atau sesudah makan, perlu uga dikai tentang makanan pedas, alkohol atau pengiritasi lambung' *i.ayat penyakit lambung, ansietas, stress, alergi, pembedahan lambung dan enis diet yang baru dimakan selama !2 am, karena akan membantu pera.at untuk mengidentifikasi kelebihan diet sembrono yang berhubungan dengan geal saat ini' Sehingga perlu diidentifikasi uga tentang metode pasien dalam mengatasi geala serta efek/efek yang dialaminya (Smeltzer,2001 : 1069 ong, 1##6: 1#6&' !. "o#$s Inter&ensi
1' *esiko kekurangan -olume %airan berhubungan dengan masukan %airan tidak %ukup dan kehilangan %airan yang berlebihan karena muntah ( Smeltzer, 2001: 1069& Kriteria hasil yang diharapkan yaitu pasien menunukkan perbaikan keseimbangan %airan dibuktikan oleh haluaran urine adekuat dengan berat enis normal, tanda/tanda -ital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit lembab dan pengisian kapiler %epat'
nter-ensi kepera.atannya adalah pertama, %atat karakteristik muntah untuk membantu membedakan pennyebab gaster yaitu empedu kuning kehiauan menunukkan pylorus terbuka, darah merah %erah menunukkan perdarahan arterial akut @ ulkus gaster' Kedua, a.asi tanda/tanda -ital, untuk mendeteksi kehilangan darah' Ketiga, a.asi masukan dan haluaran%airan untuk
memberikan
pedoman
sebagai
peengganti
%airan'
Keempat,
pertahankan tirah baring untuk men%egah muntah dan ketegangan pada saat defekasi serta men%egah peningkatan tekanan intra abdomen dan pen%etus perdarahan' Kelima, berikan %airan atau darah sesuai indikasi untuk mengganti %airan pada deraat hipo-olemia, perdarahan, syok da faktor pembekuan darah' Keena berikan obat sesuai indikasi untuk mengatasi peradangannya atau gastritis (8oenges, 2000 : +$/61&' 2' 7yeri akut atau kronis berhubungan dengan mukosa lambung yang teriritasi ( Smeltzer, 2000: 1069&' Kriteria hasil yang diharapkan dari pasien yaitu pasien menyatakan bah.a nteri hilang, postur tubuh tampak rileks dan mampu tidur atau istirahat dengan tepat' ;indakan kepera.atan yang diren%anakan yaitu pertama, en%atat keluhan nyeri, lokasi, durasi dan intensitas nyeri ( skala 0/10& untuk mengidentifikasi bah.a nyeri tidak selalu ada, tetapi harus dibandingkan dengan geala nyeri yang ada' Kedua, Kai ulang faktor yang meningkatkan atau yang menurunkan nyeri untuk membantu dalam membuat diagnosaeptan dan kebutuhan terapi' Ketiga, 5erikan makanan sedikit tapi sering sesuai indikasi yang berguna untuk penetralisir asam dan men%egah distensi dan
haluaran gastrin' Keempat, 5antu pasien latihan rentang gerak aktif dan pasif untuk menurunkan kekakuan sendi dan meminimalkan nyeri atau ketidak nyamanan' Kelima, 5eri pera.atan oral dan ketidak nyamanan dengan tehnik piat
punggung,
dan
ubah
posisi
minimal
dua
am
sekali
untuk
menghilangkan nafas berbau karena sekret yang dapat menimbulkan tidak nafsu makan dan mual' Keenam, 5erikan obat sesuai indikasi yang terdiri dari analgesik, aseraminofen, antasid dan antikolinergik untuk menghilangkan rasa ketidak nyamanan nyeri dan menurunkan peristaltik, serta menurunkan kadar asam dan motilitas gaster' 9' )erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat ( Smeltzer, 2000: 1069&' Kriteria hasil yang diharapkan dari masalah kepera.atan yaitu pasienmampu mempertahankan berat badan dan didapat nilai laboratorium normal dan bebas dari tanda/tanda malnutrisi' 8ari masalah kepera.atan tersebut ren%ana kepera.atannya yaitu pertama,
5erikan
peraa.atan
oral
se%ara
teratur
untuk
men%egah
ketidaknyamanan dari hygiene pasien' Kedua, 3uskultasi bunyi usus dan %atat pasase platus untuk mengetahui peristaltik kembali normal Ketiga, 3.asi masukan %airan dan makanan pasien untuk mengetahui adanya komplikasi peristaltik ileus, obstuksi' )engosongan lambung dan dilatasi gaster' Keempat, >atat berat badan saat masuk dan dibandingkan dengan selama dira.at untuk mengetahui informasi teentang keadekuatan masukan diet dan %airan' Kelima, 5erikan %airan ntra Bena sesuai indikasi untuk memenuhi kebutuhan %airan dan nutrisi' Keenam, 5erikan obat sesuai dengan indikasi
yang meliputi antikolinergik yang digunakan untuk meningkatkan pen%ernaan dan absorpsi nutrient, Bitamin 5 12 dan kalsium untuk mengosongkan lambung dan absorbsi kalsium, zat bersi untuk memperbaiki dan men%egah anemia defisiensi besi, protein untuk perbaikan dan penyembuhan aringan, enzim pankreas, garam empedu untuk meningkatkan proses pen%ernaan, dan trigliserida untuk meningkatkan absorbsi lemak dan -itamin, larut dalam lemak ( 8oenges, 2000: 1!/1$&' ' ntoleransi akti-itas berhubungan dengan penurunan transpor oksigen sekunder terhadap tirah baring yang lama dan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap steres berat atau nyeri (>arpenito, 1##$: 110&' Kriteria hasil yang diharapkan dari pasien yaitu mengidentifikasi faktor/faktor yang memperberat dengan mengubah status' 5erpartisipasi dalam peren%anaan terapi untuk meminimalkan efek/efek pengubahan status dan mendemonstarasikan ke%ukupan energi dan kekuatan untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan'(>arpenito, 1##$: 126&' ;indakan yang diren%anakan yaitu pertama, kai kemapuan pasien untuk melakukan tugas dan laporkan keletihan,kelelahan, dan kesulitan menyelesaikan tugas agar pera.at mampu melakukan inter-ensi atau bantuan yang akan diberikan pada pasien' Kedua,kai kehilangan atau gangguan keseimbangan gaya beralan dan kelemahan otot yang dapat menunukkan perubahan neurologi karena defisiensi -itamin 512 yang sangat mempengaruhi keamanan pasien atau terhadap resiko teradinya %edera' Ketiga, a.asi tekanan darah, nadi, pernapasan baik selama atau sesudah aktifitas untuk mengetahui
manifestasi dari Kardio )ulmonal dan upaya iantung dan paru untuk memba.a umlah oksigen yang adekuat ke aringan' Keempat, =bah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap keluhan pusing, untuk mengetahui adanya tanda/ tanda teradinya hipotensi pastural atau hipoksia serebral yang dapat menyebabkan pusing, berdenyut, dan peningkatan resiko terhadap %edera' Kelima, Gunakan tehnikmmenghemat energi misalnya mandi sambil duduk atau duduk dalam melakukan tugas/tugasnya agar pasien dalam melakukan aktifitas mempu membatasi penyimpangan energi dan men%egah kelemahan' Keenam, 3nurkan pasien untuk menghentikan akti-itas bila teradi palpitasi, nyeri dada, nafas pendek, kelemahan atau pusing untuk memberikan kesempatan terhadap regangan atau stress kardiopulmonal yang berlebihan atau stress yang dapat meni,bulkan dekompensasi atau kegagalan' ( 8oenges, 2000 : +!+&' +' Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan diet dan proses penyakit berhubungan dengan kurang informasi' ( Smeltzer, 2001 : 1069 &' Kriteria hasil yang diharapkan dri pasien yaitu pasien mampu mengidentifikasi atau melakukan perubahan pola hidup yang perlu dan berpartisipasi dalam program pengobatan' *en%ana tindakan dari masalah kepera.atan tersebut yaitu pertama, Kai pengetahuan tentang gastritis dan ren%ana penyuluhan indi-idual untuk mengetahui pengetahuan dasar pasien dimana pasien dapata memilih informasi atau keputusan tentang masa depan dan kontrol masalah kesehatan, Kedua, 3nurkan pasien makan sedikit tetapi sering untuk mempertahankan atau netralisir hidroklorida' Ketiga, Kai ulang tanda atau geala muntah
ber.arna kopi gelap, feses hitam, distensi abdomen dan nyeri pada epigastrium dan punggung untuk menge-aluasi medik dan untuk men%egah komplikasiyang
lebih
serius,
Keempat,
8ukung
penggunaan
tehnik
penanganan stress untuk menurunkan rangsangan ekstrensik hidroklorida (">& dan resiko dari peradangan ulang'