LP FARINGITIS
BAB 2 LANDASAN TEORI
A. Definisi
Faring Faringiti itiss merupak merupakan an peradan peradangan gan akut akut membran membran mukosa mukosa faring faring dan strukt struktur ur lainny lainnyaa di sekitarnya. Karena letaknya yang sangat dekat dengan hidung dan tonsil, jarang terjadi hanya infeks infeksii lokal lokal faring faring atau atau tonsil tonsil.. Oleh Oleh karena karena itu, itu, faingi faingitis tis secara secara luas luas mencaku mencakup p tonsil tonsiliti itis, s, nasofaringitis, dan tonsilofaringitis (Rahajoe, Nastiti, 2!"2!!#. Farin Faringi giti tiss aadal aadalah ah perad peradang angan an yang yang terj terjadi adi pada pada fari faring. ng. Fari Faring ngit itis is akut akut meru merupa pakan kan peradangan tenggorok yang paling sering terjadi. Faringitis akut berat sering disebut sebagai strep thoat, karena pada umumnya disebabkan oleh sreptokokus. Faring Faringiti itiss (dalam (dalam bahasa bahasa $atin% $atin% pharyn pharyngit gitis# is#,, adalah adalah suatu suatu penyaki penyakitt peradan peradangan gan yang yang menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau &irus tertentu. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok ('ikipedia.com# B. Etiologi
tiologi faringitis akut adalah bakteri atau &irus yang ditularkan secara droplet infection atau melalui melalui bahan bahan makan makanan an ) minuman minuman ) alat makan. makan. *enyakit *enyakit ini dapat dapat sebag sebagai ai permul permulaan aan penyakit lain, misalnya " morbili, +nfluena, pnemonia, parotitis , &arisela, arthritis, atau radang bersamaan dengan infeksi jalan nafas bagian atas yaitu" rinitis akut, nasofaringitis, laryngitis akut, bronchitis bronchitis akut. Kronis hiperplast hiperplastik ik terjadi perubahan perubahan mukosa dinding posterior posterior faring. -ampak mukosa menebal serta hipertropi kelenjar limfe dibaahnya dan dibelakang arkus faring posterior (lateral band#. /danya /danya mukosa dinding posterior tidak rata yang disebut granuler. disebut granuler. 0edangka 0edangkan n faring faringiti itiss kronis kronis atropi atropi sering sering timbul timbul bersam bersamaa dengan dengan riniti rinitiss atropi atropi,, udara udara pernafasan tidak diatur suhu serta kelembabannya, sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring. 1. akteri akteri 0trptokokus group /, 3 dan 4 akteri /rcanobacterium haemolyticum akteri 5ersinia 5ersinia enterocolitica 2. 6irus 6irus 6irus 7erpes simple8 1 dan 2 9. :ikroplasma
:ycoplasma pneumoniae ;. Rinitis kronis <. 0inusitis =. +ritasi kronik yang dialami perokok dan peminum alkohol >. +nhalasi uap yang merangsang mukosa faring pada pekerja labortorium !. +nfeksi ?. @aerah yang berdebu 1. Orang yang biasa bernafas melalui mulut,karena hidung tersumbat C. Klasifikasi
1.
a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. f. g. h. 2.
erdasarkan lama aktunya, faringitis terbagi atas " Faringitis akut +nflamasi febris yang disebabkna oleh organisme &irus sebanyak >A lebih sering. +nfeksi &irus yang takterkomplikasi biasnya akan menghilang dalam 9 sampai 1 hari setelah aitan. ila disebabkan oleh bakteria, organisme yang umumnya menyerangadalah stresptokokus group /. Faringitis yang disebabkan oleh bakteria adalah penyakit yang lebih parah karena bahaya komplikasi, yaitu sinusitis, otitis media, mastoiditis, adenitis ser&ikal, dalam reumatik, dan nefritis :anifestasi klinis :embran faring tampak merah Folikel tonsil dan limfoid membengkak dan diselimuti oleh eksuda t Nodus limfe ser&ikal membesar dan mengeras :ungkin terdapat demam, malaise, dan sakit tenggorok 0erak, batuk, dan rinitis bukan hal yang tidak laim *enatalaksanaan *reparat antimikrobial untuk penyebab bakteria " pensilin untuk streptokokus group / dan sefalosporin untuk penderita yang alergi terhadap pensilin atau resisten terhadap eritromisin /ntibiotik diberikan sedikitnya selama 1 hari erikan diet cair atau lunak selama fase akut *emberian cairan +6 jika tidak mampu menelan karen a sakit tenggorok erikan dorongan untuk banyak minum bila mampu untuk menelan (2< ml setiap hari# +nter&ensi keperaatan erikan dorongan untuk tirah baring selama penyakit tahan febris -erapakan tindak keaspadaan terhadap sekresi untuk mencegah penyebaran infeksi *eriksa kulit sekali atau dua kali sehari terhadap kemungkinan ruam karena faringitis akut dapat didahului oleh penyakit menular lainnya Kencangkan alat sab nasal% kultur darah dan tenggorok sesuai kebutuahn erikan kumur salin hangat atau irigasi untuk menghilangkan nyeri *asang collar es untuk penyembuahan simptomatik erikan obatBobat analgesik atau obat antitusif $akukan peraatan mulut untuk mencegah fisura bibir dan inflamasi mulut Faringitis kronis Faringitis kronis adalah bentuk yang umum terjadi pada orang deasa yang bekerja atau tinggal dilingkungan yang berdebu, menggunakan suara secara berlebihan, menderita batuk kronis, dan
1. 2. 9. 1. 2. 9.
1. 2. 9. ;.
1. a.
b.
c.
2. a.
b.
c.
kebiasaan penggunaan alkohaol dan tembakau. @ikenal tiga tipe faringitis kronis% hipertrofik, penebalan dan kongesti umum membran mukosa faring, tahap lanjut tipe 1% dan granular kronis. @engan pembengkakan berbagai folikel limfe dari dinding faring. :anifestasi klinis Rasa iritasi dan sesak yang konstan pada tenggorok $endir, yang terkumpul dalam tenggorok dan dikeluarkan dengan batuk Kesulitan menelan *enatalaksanaan +nstilasi hidung atau sprei hidung untuk menghilangkan kongesti nasal /spirin atau asetaminofen untuk mengontrol malaise 7indari kontak dengan orang lain sampai demam telah menghilangkan dengan sempurna untuk mencegah penyebaran infeksi +nter&ensi keperaatan +nstruksikan agar menghindari penggunaan alkohol, tembakau, perokok pasif, dan pemajanan terhadap dingin 7indari polutan lingkungan)tempat kerja atau minimalkan melalui penggunaaan masker sekali pakai erikan dorongan untuk banyak minum erikan dorongan untuk sering berkumur dengan salin hangat untuk menghilangkan rasa taknyaman pada tenggorok% pelega tenggorokan untuk menjaga agar tenggorok tetap lembab 0edaangkan berdasarkan penyebabnya, faringitis terbagi atas " Faringitis Kronis 7iperplastik *atologi *ada faringitis kronis hiperplastik terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring. -ampak mukosa menebal serta hipertrofi kelenjar limfe di baahnya dan belakang arkus faring posterior (lateral band#. @egan demikian tampak mukosa dinding posterior tidak rata yang disebut granuler. 4ejala *asien mengeluh gatal, kering serta berlndir yang sukar dikeluarkan di tenggorok. KadangBkadang disertai juga dengan batuk. -erapi @icari dan diobati penyakit kronis di hidung dan sinus paranasal. -erapi lokal, dengan melakukan penggosokkan memakai at kimia (kaustik#, misalnya larutan nitras argenti atau albothyl. *engobatan secara simtomatik, diberikan obat isap atau obat kumur, serta obat batuk (antitusif atau ekspektoran#. Faringitis Kronis /trofi ( Faringitis 0ika# tiologi Faringitis kronis atrofi seing timbul bersama dengan rinitis atrofi. *ada rinitis atrofi, udara pernapasan tidak diatur suhu serta kelembabannya, sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring. 4ejala *asien mengeluh tenggorok kering dan tebal, serta mulut berbau. *ada pemeriksaan tampak pada mukosa faring terdapat lendir yang melekat, dan bila lendir itu diangkat, tampak mukosa kering. -erapi
9. a.
b.
a# 1# 2# b#
c#
d#
-erapi yang diberikan sama dengan pengobatan rinitis atrofi, dngan ditambah dengan obat kumur, penjagaan higiene mulut dan obat simtomatik. Faringitis 0pesifik Faringitis$eutika -reponema palidum (penyebab leus#, dapat menimbulkan infeksi di daerah faring. 0edangkan penyakit leus di organ lain, infeksi di faring gambaran kliniknya tergantung pada stadium penykit, primer, sekunder, dan tersier. 0tadium *rimer Kelainan pada stadium primer terdapat pada lidah, palatum mole, tonsil, dan dinding faring posterior. Kelainan ini berbentuk bercak keputihan di tempat tersebut. ila infeksi terus berlangsung, maka timbul ulkus. Clkus pada daerah faring bersifat seperti ulkus pada genetalia, yaitu tidak dirasakan nyeri. @idapati jug pembesaran kelenjar mandibula yang tidak nyeri tekan. 0tadium 0ekunder 0tadium ini jarang ditemukan. *ada stadium ini terdapat eritema pada dinding faring yang menjalar ke arah laring. 0tadium -ersier *ada stadium ini terdapat guma. -onsil dan palatum merupakan tempat predileksi untuk tmbuhnya guma. Daran ditemukan guma i dinding faring posterior. ila didpatkan guma di dinding faring posterior, akibatnya dapat mengenai &ertebrata ser&ikal, dan bila pecah akan mnyebabkan kmatian. -erapi berupa obat pilihan utama ialah oenisilin, yang diberikan dalam dosis tinggi. Faringitis -uberkolusa Kuman tahan asam dapat menyrng mukosa palatum mole, tonsil, platum durum, dasar lidah dan epligotis. iasanya infeksi di daerah faring merupakan proses sekunder dari tuberkolusis paru, kecuali bila terjadi infeksi kuman tahan asam jenis bo&inum. *ada jenis bo&inum ini dapat timbul tuberkolusis faring primer. 3ara infeksi " 3ara eksogen, yaitu kontk dengan sputum yang mengandung kuman atau inhalasi kuman melalui udara. 3ara endogen, yaitu penyebaranmelalui darah pada tuberkolusis miliaris. *enelitian sekarang dapat menemukan penyebaran secara limfogen. entuk dan tempat lesi :enurut :eyerson (1?=# kan terbentuk ulkus pa da satu sisi tonsil dan jaringan tonsil itu akan mengalami nekrosis. ila infeksi timbul secara hematogen, maka tonsil dapat terkena pada kedua sisi. $esi sering ditmukan pad dinding faring posterior, arkus faring anterior, dinding lateral hipofaring dan palatum mole serta palatum durum. Kelenjar regional leher membengkak. 4ejala *asien mengeluh nyeri tenggorok lebih hebat daripada nyeri yang timbul akibat radang lainnya. Keadaan umu pasien buruk, karena anoreksia dan nyeri untuk menelan makanan. -idak jarang terdapat regurgitasi. 0elain dari nyeri yang sangat menonjol untuk menelan, terdapat juga nyeri di telingan (otalgi#. -erdpat juga adenopati ser&ikal. @iagnosa Cntuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan sputum untuk melihat bail taha asam. @ibuat foto toraks untuk melihat adanya tuberkulosis paru. @ilakukan juga biopsi jaringan yang terinfeksi untuk mnyingkiran danya proses eganasan, serta mencari basil tahan asam di jaringan.
e# -erapi -erapi sesuai dengan terapi tuberkulosis paru. D. Anatoni dan Fisiologi
Faring atau *harin8 adalah bagian tubuh manusia dibelakang hidung, mulut dan larin8 dinamakan pharin8. 0esuai dengan letaknya, pharin8 dibagi menjadi " 1. *ars oralis pharingis (E hasopharin8# dibelakang hidung, posterior terhadap choane 2. *ars oralis pharingis (E oropharin8#, terletak dibelakang mulut, posterior terhadap isthmusfaucium 9. *ars oralis pharingis (E laryngopharin8#, terletak dibelakang laryn8, posterior terhadap aditus laryngis @isebelah atas pharin8 berbatasan dengan basis crani sampai tuberculum pharyngeum, kecaudal batas peralihan pharin8 menjadi esophagus adalah pada &ertebra cer&icalis keenam. *harin8 atau kerongkongan dibentuk oleh ototBotot konstriktor, yaitu berturutBturut dari atas kebaah " musculus constrictor pharyngis superior, musculus constrictor pharyngis dengan raphe yang kuat digaris tengah belakang. :usculus constrictor pharingis superior mempunyai perlekatan pada tuberculum pharyngeum, hamulus pterygoideus, sisi lateraln lidah dan os mahabula, serta raphe pterygomandibularis. :usculus constriktor pharyngis media mempubyai perlekatan pada 40 hyoideum, musculus consrictor pharyngis inferior pada cartilago throide dan cartilago cricoldea, sedangkan ujung caudalnya berhubungan dengan oesofagus. OtotBotot ini diurus oleh cabang ner&us &agus. *hars penting untuk mekanisme menelan (Edeglution# dan pernapasan. :ucosa nashopharyn8 adalah epitel respirasi yang berupa epithel bertingkat bercillia. 0edangkan bagian lain yang ditutup oleh epithel berlapis gepeng. Pas nasalis !"ai#ngis secara klinis dapat dilihat melalui pemeriksaan rhinoscopy posterior, dan sedikit melalui rhinoscopy anterior. @inding belakangnya terdapat tonsilla pharyngealis (Eadenoid#, dilateral terdapat benjolan torus tubaris dan lubang keluar tuba auditiya ditengahnya. *enonjolan ini disebabkan oleh pars cartilaginea tuba auditiya itu. agian anterior torus tubarius melanjutkan diri kebaa membentuk plica saipingopalatina yang berakhir pada palatum molle. @an diposterior menjadi plica saingopharyngea yang berakhir dioropharin8. *osterior terhadap kedua lipatan ini didapatkan recessus phar=ngeus dan tonsila tubaria (Etubal tonsil#, peralihan menjadi pars oralis pharyngis dinamakan hiatus nasopharyngica . Pas oalis !"a#ngis pada radi8 linguae terlihta tiga lipatan yang berhubungan dengan epiglotis yaitu plica glossoepiglotica lateralis kiri kanan dan plica glossoepiglottica mediana. @engan adanya plica itu terbentuk dua cekungan yang dinamakan &allecula epiglottica kiri kanan. :elalui perlekatan ini, epiglotis akan turut bergerak dengn lidah. *ada aktu menelan, lidah tertarik kedepan sehingga pangkal epiglotis juga tertarik kedepan. 0ebagai akibatnya epiglotis mempunyai posisi yang menutup aditus laryngis. :encegah makanan masuk kelaryn8. *ars laryngeanpharyngis. -erletak posterior terhadap aditus laryngis. @ikiri kanan laryn8 terdapat recossus priformis tempat lalu makana yang ditelan. agian ini termasuk sulit mengalami pelebaran pada aktu menelan karena dibatasi oleh tulang raan sehingga menjadi salah satu penyempitan jalan lalu makanan yang ditelan. E. Patofisiologi
0putum
Resti defi$it %ol&'e $aian
(alan nafas tidak efektif
K&ang!engeta"&an
*enularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superficial bereaksi terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. *ada stadium aal terdapat hiperemi, kemudian oedem dan sekresi yang meningkat. ksudat mulaBmula serosa tapi menjadi menebal dan cenderung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. @engan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. entuk sumbatan yang berarna kuning, putih, atau abuBabu terdapat pada folikel atau jaringan limfoid. -ampak baha folikel limfoid dan bercakBbercak pada dinding faring posterior atau terletak lebih ke lateral menjadi meradang dan membengkak sehingaa timbul radang pada tenggorok atau faringitis. F. Ga')aan Klinis
4ejala aal yang muncul pada penderita faringitis umumnya a. :erasakan rasa gatal dan kering pada tenggorokannya. b. :alaise (kelemahan# dan juga sakit kepala merupakan gejala yang sering ditemukan karena adanya proses peradangan pada faring. c. 0elain itu, suhu tubuh bisa mengalami sedikit kenaikan (subfebris#. d. ksudat (lendir# pada faring menebal (karena pada aal penyakit terjadi peningkatan produksi eksudat#. ksudat ini biasanya sulit untuk dikeluarkan. Cntuk mengeluarkannya biasanya dengan batuk. e. 0uara menjadi parau)serak karena peradangan juga mengenali laring. f. 0elain itu, biasanya penderita mengalami kesulitan menelan (disfagia# akibat nyeri telan. g. Nyeri bisa dirasakan hingga ke telinga. h. *ada pemeriksaan akan dijumpai faring yang berarna kemerahan dan kering. i. *ada jaringan limfoid tampak berarna kemerahan dan bengkak. 4ejala faringitis yang khas akibat bakteri streptokokus berupa nyeri tenggorok dengan aitan mendadak, disfagia dan demam. Crutan gejala yang biasanya dikeluhkan adalah nyeri kepala, nyeri perut dan muntah. 0elain itu juga didapatkan demam yang dapat mencapai suhu ;o3, beberapa jam kemudian terdapat nyeri tenggorok. -anda dan gejala Faringitis yang disebabkan oleh bakteri 0treptokokus dapat b erupa" 1. Nyeri tenggorokan dengan aitan mendadak 2. @isfagia 9. @emam ;. :ual dan mutah <. Faring hiperemis =. -onsil bengkak dengan eksudasi >. Kelenjar getah bening leher anterior bengkak dan nyeri !. C&ula bengkak dan merah ?. kskoriasi hidung disertai lesi impetigo sekunder 1. *tekie platum mole -anda dan gejala Faringitis yang disebabkan oleh &irus dapat berupa" 1. Rinorea 2. 0uara serak 9. atuk ;. Konjungti&itis <. @iare =. Clkus di palatum mole dan dinding faring >. ksudat di palatum dan tonsil 4ejala yang timbul akibat &irus ini dapat menghilang dalam 2; jam, berlangsung selama ;B1 hari (self limiting desease#, jarang menimbulkan komplikasi dan memiliki prognosis yang baik. G. Pe'eiksaan Pen&n*ang
1.
*ada pemeriksaan dengan mempergunakan spatel lidah, tampak tonsil membengkak, hiperemis, terdapat detritus, berupa bercak (folikel, lakuna, bahkan membran#. Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan, terutama pada anak. 2. *emeriksaan iopsi
3ontoh jaringan untuk pemeriksaan dapat diperoleh dari saluran pernapasan (sekitar faring# dengan menggunakan teknik endoskopi. Daringan tersebut akan diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui adanya peradangan akibat bakteri atau &irus. 9. *emeriksaan 0putum *emeriksaan sputum makroskopik, mikroskopik atau bakteriologik penting dalam diagnosis etiologi penyakit. 'arna bau dan adanya darah merupakan petunjuk yang berharga. ;. *emeriksaan $aboratorium Kultur tenggorok " merupakan suatu metode yang dilakukan untuk menegaskan suatu diagnosis dari faringitis yang disebabkan oleh bakteri 4/70. Cntuk mencapai hasil yang akurat, pangambilan sab dilakukan pada daerah tonsil dan dinding faring posterior. 0pesimen diinokulasi pada agar darah dan ditanami disk antibiotik. Kriteria standar untuk penegakan diagnosis infeksi 4/70 adalah persentase sensitifitas mencapai ?B?? A. Kultur tenggorok sangat penting bagi penderita yang lebih dari 1 hari. 4/70 rapid antigen detection test merupakan suatu metode untuk mendiagnosa faringitis karena infeksi 4/70. -es ini akan menjadi indikasi jika pasien memiliki resiko sedang, atau jika seorang dokter tidak nyaman memberikan terapi antibiotik dengan resiko tinggi untuk pasien. Dika hasil yang diperoleh adalah positif maka pengobatan antibiotik yang tepat, namun jika hasilnya negatif maka pengobatan antibiotik dihentikan kemudian dilakukan folloBup 7asil kultur tenggorok negatif Rapid antigen detection tidak sensiti&e untuk 0treptococcus 4roup 3 dan 4 atau jenis bakteri patogen lainnya +. Penatalaksanaan Ke!ea,atan
1. *emberian antibiotik a. Cntuk faringitis &irus *enanganan dilakukan dengan memberikan aspirin atau asetaminofen cairan dan istirahat baring. Komplikasi seperti sinusitis atau pneumonia biasanya disebabkan oleh bakteri karena adanya nekrosis epitel yang disebabkan oleh &irus sehingga untuk mengatsi komplikasi ini dicadangkan untuk menggunakan antibiotika b. Cntuk faringitis bakteri *emberian antibiotic pada faringitis harus berdasar pada gejala klinis dan hasil kultur positif pada pemeriksaan usapan tenggorok. /kan tetapi, hingga saat ini masih terdapat pemberian antibiotic yang tidak rasional untuk kasus faringitis akut. 0alah satu penyebabnya adalah terdapat o&erdiagnosis faringitis menjadi faringitis streptokokus, dan memberikan antibiotic karena khaatir dengan salah satu komplikasinya berupa demam reumatik. /ntibiotic pilihan pada terapi faringitis akut streptokokus group / adalah *enisilin 6 oral 1
2. 9. ;. <.
a. b. =. a. b.
I.
Kegagalan terapi adalah terdapatnya streptokokus setelah terapi selesai. 7al ini terjadi pada % 99# erkumur dengan 9 gelas air hangat. 4elas pertama berupa air hangat sehingga penderita dapat menahan cairan dngan rasa enak. 4elas kedua dan ketiga dapae diberikan air yang lebihhangat. /njurkan setiap 2 jam. Obatnya yaitu" 3airan saline isotonik (J sendok teh garam dalam ! oncesair hangat# ubuk sodium perbonat (1 sendok teh bubuk dalam ! ounces air hangat#. 7al ini terutama berguna pada infeksi &incent atau penyakit mulut. (1 ounce E 2! g# *endidikan Kesehatan (0melter, 21% <;?# +nstruksikan pasien menghindari kontak dengan orang lain sampai demam hilang. 7indari penggunaan alkohol, asap rokok, tembakau dan po lutan lain. /njurkan pasien banyak minum. erkumur dengan larutan normal salin dan pelega tenggorokan bila perlu. Ko'!likasi
1. 0inusitis 0inusitis adalah radang sinus yang ada disekitar hidung dapat berupa sinusitis maksilaris ) frontalis. 0inusitis maksilaris disebabkan oleh komplikasi peradangan jalan napas bagian atas (salah satunya faringitis#, dibantu oleh adanya faktor predisposisi. *enyakit ini dapat disebabkan oleh kuman tunggal dan dapat juga campuran seperti streptokokus, pneumokokus, hemophilus influena dan kleb siella pneumoniae. 2. Ototis media @aerah telinga tengah normalnya adalah steril. akteri masuk melalui tube eustacius akibat kontaminasi sekresi dalam nasofaring. 9. /bses peritonsial 0umber infeksi berasal dari penjalaran faringitis)tonsilitis akut yang mengalami supurasi, menembus kapsul tonsil. ;. :astoiditis <. /denitis ser&ikal =. @emam rematik +nfeksi streptoceal yang aalnya ditandai dengan luka pada tenggorok akan menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut pada katupBkatup jantung, terutama pada katup mitral dan aorta. >. Nefritis
!.
:eningitis +nfeksi bakteri padadaerah faring yang masuk ke peredaran darah, kemudian masuk ke meningen dapat menyebabkan meningitis./kan tetapi komplikasi meningitis akibat faringitis jarang terjadi.
(. Pognosis
0ebagian besar faringitis dapat sembuh spontan dalam 1 hari, tnamun sangat penting untuk measpadai terjadinya komplikasi pada faringitis (Kai,at.al.,2=#. @iposkan oleh atmey &riska di 1.99