LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN FARINGITIS
RUANG NAGASARI RSUP SANGLAH DENPASAR
DISUSUN OLEH : NI KADEK KAD EK ARIYASTUTI ARIYASTUTI (PO7120214007)
TINGKAT 2 SEMESTER IV D IV KEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN DENPASAR JURUSAN JURU SAN KEPERAW KEPE RAWA ATAN TAN TAHUN 2016
LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULUA N ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FARINGITIS
A DEFINISI
Faring Faringiti itiss akut akut merupa merupakan kan istilah istilah yang yang diguna digunakan kan untuk untuk menunj menunjukk ukkan an semua semua infeks infeksii akut akut pada pada faring, faring, termasu termasuk k tonsill tonsilliti itiss (tonsi (tonsilof lofarin aringit gitis) is) yang yang berlangsung hingga 14 hari dan merupakan peradangan akut membrane mukosa faring dan struktur lain di sekitarnya. sekitarnya. Karena letaknya yang sangat dekat dengan hidung dan tonsil, jarang terjadi hanya pada tonsillitis namun juga mencakup nasofaringitis, dan tonsilofaringitis dan ditandai dengan keluhan nyeri tenggorok. Faringitis streptokokus beta hemolitikus group A (!"#A) adalah infeksi akut orofari orofaring ng dan $ atau atau nasofa nasofarin ring g oleh oleh !"#A !"#A (%ahaj (%ahajoe, oe, &'1& &'1& dalam dalam Aplik Aplikasi asi Asuhan Keperaatan) Faringitis (pharyngitis) adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau irus tertentu. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Faringitis Faringitis adalah keadaan keadaan inflamasi inflamasi pada struktur mukosa, submukosa submukosa tenggorokan. *aringan yang mungkin terlibat antara lain orofaring, nasofaring, hipofaring, tonsil dan adenoid.Faringitis adalah penyakit tenggorokan, merupakan respon inflamasi terhadap patogen yang mengeluarkan toksin. Faringitis juga bisa merupa merupakan kan gejala gejala dari dari penya penyakit kit yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh infeks infeksii irus, irus, seperti seperti penyakit flu. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau faring kadang disebut juga sebagai radang tenggorokan. A!"#$%& F"'&!
Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang berbentuk seperti corong dengan bagian atas yang besar dan bagian baah yang sempit. Fari Faring ng meru merupa paka kan n ruan ruang g utam utamaa trak traktu tuss resp respor orat ator oriu iuss dan dan trak traktu tuss digestius. Kantong fibromuskuler ini mulai dari dasar tengkorak dan terus menyambung ke esophagus hingga setinggi ertebra serikalis ke+. -anjang -anjang dinding dinding posterior posterior faring pada orang deasa deasa 14 cm dan bagian ini merupakan bagian dinding faring yang terpanjang. /inding faring dibentuk oleh selaput lendir, fasia faringobasiler, pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal.
0tot+otot faring tersusun dalam lapisan melingkar (sirkular) dan memanjang
(longitudinal).
0tot+otot
yang
sirkular
terdiri
dari
.Konstriktor faring superior, media dan inferior. 0tot+otot ini terletak ini terletak di sebelah luar dan berbentuk seperti kipas dengan tiap bagian baahnya menutupi sebagian otot bagian atasnya dari belakang. /i sebelah depan, otot+otot ini bertemu satu sama lain dan di belakang bertemu pada jaringan ikat. Kerja otot konstriktor ini adalah untuk mengecilkan lumen faring dan otot+otot ini dipersarafi oleh 2erus 3agus.
ETIOLOGI Faringitis bisa disebabkan oleh irus
maupun bakteri. Kebanyakan
disebabkan oleh irus, termasuk irus penyebab common cold, flu, adenoirus, mononucleosis atau "3. !akteri yang menyebabkan faritingitis adalah streptokokus grup A, korinebakterium, arkanobakterium, neisseria gonorrhoeae atau 5hlamydia pneumoniae. * PATOFISIOLOGI -ada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun irus dapat
secara langsung menginasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. -ada stadium aal terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat. 6ksudat mula+mula serosa tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. /engan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. !entuk sumbatan yang berarna kuning, putih atau abu+abu terdapat dalam folikel atau jaringan limfoid. 7ampak baha folikel limfoid dan bercak+ bercak pada dinding faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, menjadi meradang dan membengkak. 3irus+irus seperti %hinoirus dan 5oronairus dapat menyebabkan iritasi sekunder pada mukosa faring akibat sekresi nasal. nfeksi streptococcal memiliki karakteristik khusus yaitu inasi lokal dan pelepasan e8tracellular to8ins dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat karena fragmen protein dari #roup A
streptococcus memiliki struktur yang sama dengan sarkolema pada myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan katup jantung. elain itu juga dapat menyebabkan akut glomerulonefritis karena fungsi glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen+antibodi. D PATHWAY
Faringitis
Dema
nflamasi
Nyeri akut
Mukosa kemeraha
Kesulitan menelan
Penguapa n
Risiko tinggi defcit volume
Drople
Edema mukos
Ketidakseimba ngan nutrisi kurang dari Risiko tinggi
Desiens i
E JENIS FARINGITIS 1. Faringitis Akut
Batuk
Sputu
Ketidakefekti fan bersihan jalan nafas
9aitu radang tenggorok yang disebabkan oleh organisme irus hampir :'; dan streptokakus group A adalah organisme bakteri yang umum berkenaan dengan faringitis akut yang kemudian disebut sebagai jenis faringitis ? a. "ipertrofik ( penebalan umum dan kongesti membrane mukosa faring ). b. Atrofik ( tahap lanjut dari jenis pertama ? membran tipis, keputihan, licin dan aktunya berkerut ). c. #ranular kronik (pembengkakan folikel limfe pada dinding faring). 7erdapat dua bentuk faringitis kronik yaitu faringitis kronik hiperplastik dan faringitis kronik atrofi. Faktor predisposisi proses radang kronik di faring adalah rhinitis kronik, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok, minum alcohol, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring dan debu. Faktor lain penyebab terjadinya faringitis kronik adalah pasien yang bernafas i.
melalui mulut karena hidungnya tersumbat Faringitis Kronik "iperplastik -asien mengeluh mula+mula tenggorok kering gatal dan akhirnya batuk yang bereak. -ada faringitis kronik hiperplastik terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring. 7ampak kelenjar limfa di baah mukosa faring dan lateral band hiperplasi. -ada pemeriksaan
ii.
tampak mukosa dinding posterior tidak rata dan berglanular. Faringitis Kronik Atrofi Faringitis kronik atrofi sering timbul bersamaan dengan rhinitis atrofi. -ada rhinitis atrofi, udara pernafasan tidak diatur suhu serta kelembapannya sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring. -asien umumnya mengeluhkan tenggorokan kering dan tebal seerta mulut berbau. -ada pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi oleh lender yang kental dan bila diangkat tampak mukosa kering.
F KLASIFIKASI FARINGITIS ERDASARKAN AGEN PENYEA
!iasanya tidak ditemukan nanah di tenggorokan /emam, biasanya tinggi. *umlah sel darah putih normal atau agak meningkat Kelenjar getah bening normal atau sedikit membesar 7esapus tenggorokan memberikan hasil negatie -ada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteri G TANDA DAN GEJALA MENURUT ETIOLOGI
7anda dan gejala faringitis dibedakan berdasarkan etiologinya, yaitu? a. 3irus *arang ditemukan tanda dan gejala yang spesifik. Faringitis yang disebabkan
oleh
irus
menyebabkan
rhinorrhea,
batuk,
dan
konjungtiitis. #ejala lain dari faringitis penyebab irus yaitu demam yang tidak terlalu tinggi dan sakit kepala ringan. -ada penyebab rhinoirus atau coronairus, jarang terjadi demam, dan tidak terlihat adanya adenopati serikal dan eksudat faring. -ada penyebab irus influen@a, gejala klinis bisa tampak lebih parah dan biasanya timbul demam, myalgia, sakit kepala, dan batuk. -ada penyebab adenoirus, terdapat demam faringokonjungtial dan eksudat faring. elain itu, terdapat juga konjungtiitis. -ada penyebab "3, terdapat inflamasi dan eksudat pada faring, dan dapat ditemukan esikel dan ulkus dangkal pada palatum molle. -ada penyebab co8sackieirus, terdapat esikel+esikel kecil pada palatum molle dan uula. 3esikel ini mudah ruptur dan membentuk ulkus dangkal putih. -ada penyebab 53, terdapat eksudat faring, demam, kelelahan, limfadenopati generalisata, dan splenomegali. -ada penyebab "3, terdapat demam, myalgia, arthralgia, malaise, bercak kemerahan
makulopapular
yang
tidak
menyebabkan
pruritus,
limfadenopati, dan ulkus mukosa tanpa eksudat. b. !akteri Faringitis dengan penyebab bakteri umumnya menunjukkan tanda dan gejala berupa lelah, nyeri$pegal tubuh, menggigil, dan demam yang lebih dari >'5. Faringitis yang
menunjukkan
adanya
mononukleosis memiliki pembesaran nodus limfa di leher dan ketiak, tonsil yang membesar, sakit kepala, hilangnya nafsu makan, pembesaran limpa, dan inflamasi hati. -ada penyebab streptokokus grup A, 5, dan #, terdapat nyeri faringeal, demam, menggigil, dan nyeri abdomen. /apat ditemukan hipertrofi tonsil, membran faring yang hiperemik, eksudat faring, dan adenopati serikal. !atuk tidak ditemukan karena merupakan tanda dari penyebab irus. -ada penyebab . -yogenes, terdapat demam scarlet yang ditandai dengan bercak kemerahan dan lidah berarna stoberi.
H MANISFESTASI KLINIS 1. anifestasi klinis faringitis akut, yaitu ? a. embran mukosa sangat merah dan tonsil berarna kemerahan. b. Folikel limfoid membengkak dan di penuhi dengan eksudat dan
pembesaran. c. 2yeri tekan nodus limfa serikal. d. /emam e. alaise f. akit tenggorok g. erak dan batuk h. akit kepala &. anifestasi klinis faringitis kronik yaitu ? -asien dengan faringitis kronik mengeluh sensasi iritasi dan sesak pada tenggorok yang terus+menerus, lendir yang terkumpul dalam tenggorok dan dapat dikeluarkan dengan membatukkan, kesulitan menelan.
I
PEMERIKSAAN PENUNJANG Kultur dan uji resistensi • -emeriksaan serologic • -emeriksaan sputum untuk mengetahui basil tahan asam • Fotothorak untuk melihat adanya tuberkolusis paru • !iopsi jaringan untuk mengetahui proses keganasan serta mencari basil •
tahan asam di jaringan.
J
PEN*EGAHAN
!eberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah faringitis yaitu?
1. "indari penggunaan alat makan bersama pasien yang terkena faringitis, memiliki demam, flu &. encuci tangan secara teratur >. 7idak merokok, atau mengurangi pajanan terhadap asap rokok 4. enggunakan pelembab ruangan jika ruangan kering
K PENATALAKSANAAN MEDIS
-enatalaksanaan terhadap faringitis dapat mengurangi risiko demam reumatik, menurunkan durasi gejala, dan mengurangi risiko penularan penyakit. -ada faringitis dengan penyebab bakteri, dapat diberikan antibiotik, yaitu? a. b. c. d.
-e nicillin ben@athineB diberikan secara dalam dosis tunggal -enicillinB diberikan secara oral 6ritromisin -enicillin profilaksis, yaitu penicillin ben@athine #B diindikasikan pada pasien dengan risiko demam reumatik berulang. edangkan, pada penyebab irus, penatalaksanaan ditujukan untuk mengobati gejala, kecuali pada penyebab irus influen@a dan "3. !eberapa obat yang dapat digunakan yaitu? 1) Amantadine &) %imantadine >) 0seltamiir 4) CanamiirB dapat digunakan untuk penyebab irus influen@a A dan ! D) AsikloirB digunakan untuk penyebab "3 Faringitis yang disebabkan oleh irus biasanya ditangani dengan istirahat yang cukup, karena penyakit tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. elain itu, dibutuhkan juga mengkonsumsi air yang cukup dan hindari konsumsi alkohol. #ejala biasanya membaik pada keadaan udara yang lembab. Entuk menghilangkan nyeri pada tenggorokan, dapat digunakan obat kumur yang mengandung asetaminofen (7ylenol) atau ibuprofen (Adil, otrin). Anak berusia di baah 1 tahun sebaiknya tidak diberikan aspirin sebagai analgesik karena berisiko terkena sindrom %eye. -emberian suplemen
dapat dilakukan untuk menyembuhkan
faringitis atau mencegahnya, yaitu? a. up hangat atau minuman hangat, dapat meringankan gejala dan mencairkan mukus, sehingga dapat mencegah hidung tersumbat.
b. -robiotik (actobacillus), dapat digunakan untuk menghindari dan mengurangi demam. c. adu, dapat digunakan untuk mengurangi batuk. d. 3itamin 5, dapat digunakan untuk menghindari demam, namun penggunaan dalam dosis tinggi perlu pengaasan dokter. e. eng, digunakan dalam fungsi optimal sistem imun tubuh, karena itu seng dapat digunakan untuk menghindari demam, dan penggunaan dalam spray dapat digunakan untuk mengurangi hidung tersumbat. 2amun, penggunaannya perlu dalam pengaasan karena konsumsi dalam dosis besar dan jangka aktu yang lama dapat berbahaya. L PENGKAJIAN 1. /ata /asar dentitas -asien (nama, jenis kelamin, umur, status perkainan, agama, suku bangsa, pendidikan, bahasa yang digunakan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, sumber biaya, dan sumber informasi). dentitas -enanggung ((nama, jenis kelamin, umur, status perkainan, agama, suku bangsa, pendidikan, bahasa yang digunakan, pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan pasien) &. %iayat Keperaatan, meliputi ? %iayat Kesehatan ekarang engkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien, meliputi? a. Alasan masuk rumah sakit b. -asien mengatakan terasa nyeri di leher dan mengatakan sakit saat menelan. Keluhan utama? a.
-asien mengatakan nyeri dan merasa tidak nyaman pada daerah
b. c.
leher -asien mengatakan mual dan muntah. -asien mengatakan sakit saat menelan Kronologis keluhan? -asien mengeluh nyeri di leher
%iayat Kesehatan asa alu engkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama atau yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. isalnya, sebelumnya pasien mengatakan pernah mengalami infeksi pada saluran tenggorokan dan pernah menjalani peraatan di % %iayat Kesehatan Keluarga
engkaji apakah dalam keluarga pasien ada$tidak yang mengalami penyakit yang sama. %iayat -sikososial dan piritual engkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga, dampak penyakit pasien terhadap keluarga, masalah yang mempengaruhi pasien, mekanisme koping terhadap stres, persepsi pasien terhadap penyakitnya, tugas perkembangan menurut usia saat ini, dan sistem nilai kepercayaan. /ata !io+-siko+osial+piritual /ikaji 14 kebutuhan dasar manusia menurut 3irginia "anderson, seperti ? 1. !ernafas /ikaji apakah pasien mengalami gangguan pernafasan, sesak, atau batuk, serta ukur respirasi rate. &. akan /ikaji apakah klien menghabiskan porsi makan yang telah disediakan %, apakah pasien mengalami mual atau muntah ataupun kedua+duanya. >. inum /ikaji kebiasaan minum pasien sebelum dan saat berada di %, apakah ada perubahan (lebih banyak minum atau lebih sedikit dari biasanya). 4. 6liminasi /ikaji pola buang air kecil dan buang air besar. 7erutama difokuskan tentang apakah pasien cenderung susah dalam buang air kecil (kaji kebiasaan dan olume urine) atau mempunyai keluhan saat !AK. D. #erak aktiitas /ikaji apakah pasien mengalami gangguan$keluhan dalam melakukan aktiitasnya saat menderita suatu penyakit (dalam hal ini adalah setelah didiagnosa mengalami Faringitis) atau saat menjalani peraatan di %. . stirahat$tidur /ikaji apakah pasien mengalami gangguan pola tidur akibat penyakitnya, misalnya gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak saat merasa nyeri di leher. :. -engaturan suhu tubuh /ikaji$ukur 773 pasien untuk mengetahui keadaan umum pasien, apakah pasien mengalami demam atau tidak. elain itu, obserasi kondisi pasien mulai dari ekspresi ajah sampai kulit, apakah kulitnya hangat atau kemerahan, ajahnya pucat atau tidak. . Kebersihan diri
/ikaji kebersihan pasien saat diraat di %, bila perlu libatkan keluarga pasien dalam melakukan peraatan diri pasien, misalnya saat mandi dan sebagainya. G. %asa nyaman /ikaji kondisi pasien yang berhubungan dengan gejala+gejala penyakitnya, misalnya pasien merasa nyeri di perut bagian baah (dikaji dengan -H%7 ? faktor penyebabnya, kualitas$kuantitasnya, lokasi, lamanya dan skala nyeri) 1'. %asa aman /ikaji apakah pasien merasa cemas akan setiap tindakan keperaatan yang diberikan kepadanya, dan apakah pasien merasa lebih aman saat ditemani keluarganya selama di %. 11. osial dan komunikasi /ikaji bagaimana interaksi pasien terhadap keluarga, petugas % dan lingkungan sekitar (termasuk terhadap pasien lainnya). 1&. -engetahuan /ikaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya yang diderita saat ini dan terapi yang akan diberikan untuk kesembuhannya. 1>. %ekreasi /ikaji apakah pasien memiliki hobi ataupun kegiatan lain yang ia senangi. 14. piritual /ikaji bagaimana pendapat pasien tentang penyakitnya, apakah pasien menerima penyakitnya adalah karena murni oleh penyakit medis ataupun sebaliknya. -engkajian Fisik, meliputi ? 1. Keadaan Emum, yaitu dengan mengobserasi bentuk tubuh, arna kulit, kesadaran, dan kesan umum pasien (saat pertama kali %) &. #ejala Kardinal, yaitu dengan mengukur 773 (suhu, nadi, tekanan darah, dan respirasi) >. Keadaan Fisik, yaitu melakukan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dari kepala sampai anus, tapi lebih difokuskan pada bagian leher 4. -emeriksaan -enunjang, yaitu dari hasil pemeriksaan laboratorium dengan uji kultur dan uji resistensi Anamnesa Adanya riayat merokok,adanya riayat streptokokus,dan yang penting ditanyakan apakah klien pernah mengalami nyeri$lesi pada mulut (nyeri saat menelan)
M DIAGNOSA KEPERAWATAN
asalah keperaatan utama pada faringitis ? 1. Ketidakefektifan !ersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekret &. 2yeri akut berhubungan dengan inflamasi >. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesulitan menelan 4. /efisiensi pengetahuan berhubungan dengan terbatasnya informasi
N INTERVENSI KEPERAWATAN
1 /8 1
& /iagnosa Keperaatan K+#&,"-+.+-#&."!
> 7ujuan dan Kriteria "asil 205
/+'&"! "3"! !""
%espiratory
4 nterensi Airay suction
tatus
?
3entilation b
-astikan
kebutuhan
oral$
tracheal
%espiratory tatus ? Airay suctioning -atency
b
Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah
Kriteria "asil ?
suctioning
endemonstrasikan
klien
bersih, tidak ada sianosis dan
tentang suctioning
dyspneu
(mampu d
inta
mengeluarkan
sputum,
dalam
bernapas
dengan
dan
pada
efektif dan suara napas yang
mampu
b
batuk nformasikan
keluarga
klien
sebelum
suction dilakukan
mudah, tidak ada pursed lips)
!erikan
enunjukkan
jalan
menggunakan
yang
(klien
paten
napas
nafas
tidak untuk
0& dengan nasal
memfasilitasi
merasa tercekik, irama napas, suction nasotrakeal frekuensi pernapasan dalam #unakan
alat
yang
rentang normal, tidak ada
steril
setiap
suara napas abnormal)
melakukan tindakan
ampu mengidentifikasi dan g Anjurkan pasien untuk mencegah faktor yang dapat
istirahat
dan
napas
menghambat jalan nafas
dalam setelah kateter dikeluarkan
dari
nasotrakeal h
onitor
status
oksigen pasien Ajarkan
keluarga
bagaimana
cara
melakukan suction "entikan suction dan berikan
oksigen
apabila
pasien
menunjukkan bradikardi, peningkatan
saturasi
0&, dll.
Airay anagement !uka
jalan
napas,
gunakan teknik chin lift atau ja thrust bila perlu b
-osisikan
pasien
untuk memaksimalkan entilasi dentifikasi
pasien
perlunya pemasangan alat jalan napas buatan d
akukan
fisioterapi
dada jika perlu Keluarkan dengan suction
batuk
secret atau
Auskultasi napas, catat
suara adanya
suara tambahan g
!erikan bronkodilator bila perlu
h
Atur
intake
untuk
cairan mengoptimalkan keseimbangan onitor respirasi dan status 0&
1 &
&
>
4
N5+'& "-# erupakan pengalaman
NO* 1. -ain leel &. -ain control sensorik dan emosional >. 5omfort leel yng tidak Kriteria hasil? 1. ampu mengontrol menyenangkan dan nyeri muncul akibat &. elaporkan baha kerusakan jaringan nyeri berkurang actual atau potensial dengan atau digambarkan menggunakan dalam hal kerusakan manajemen nyeri sedemikian rupa. >. ampu mengenali
nyeri
(skala,
intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri) 4. enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NI* -ain management 1. akukan
pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dan
factor presipitasi &. 0bserasi reaksi nonerbal
dari
ketidaknyamanan >. #unakan komunikasi terapeutik 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
respon nyeri D. 6aluasi pengalaman nyeri masa lampau . !antu pasien dan keluarga
untuk
mencari
dan
menemukan dukungan :. Kurangi
factor
presipitasi nyeri . Ajarkan tentang teknik
non
farmakologi G. 6aluasi keefektifan control nyeri 1'. 7ingkatkan istirahat 11. Kolaborasikan dengan
dokter
jika ada keluhan dan
tindakan
nyeri
tidak
berhasil Analgesic Administration 1. 7entukan
lokasi,
karakteristik, kualitas, derajat
dan nyeri
sebelum pemberian obat &. 5ek riayat
alergi >. -ilih
analgesic
yang diperlukan 4. 7entukan pilihan analgesic tergantung dan
tipe
beratnya
nyeri D. !erikan analgeik tepat
aktu
terutama
saat
nyeri hebat . 6aluasi efektifitas analgesic,
tanda
dan gejala
1
&
>
>
4
205
25
K+#&,"-+&%/"!"! !#'&&:
-'"!
,"'&
•
-+/#"! #/
•
erupakan asupan
•
nutrisi
2utrition management 2utritional status 2utritional status? food kaji adanya • and fluid intake 2utritional status? alergi makanan kolaborasi • nutrient intake Ieight control dengan ahli gi@i
tidak cukup untuk
•
memenuhi
5riteria hasil?
untuk
kebutuhan
menentukan •
metabolic
• •
peningkatan
!atasan
berat
karakteristik? •
tujuan !erat badan ideal sesuai
•
tinggi badan ampu
2yeri abdomen enghindari makan
•
Adanya
!ising
usus
badan
jumlah
sesuai •
kalori
dan nutrisi anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan Fe
mengidentifikasi hiperaktif •
-enurunan
berat
Ketidakmampuan memakan makanan
•
engeluh gangguan
•
anjurkan pasien untuk
•
kebutuhan nutrisi 7idak ada tanda+tanda
•
malnutrisi 7idak terjadi penurunan
protein
berat badan yang berarti
itamin 5 onitor jumlah
badan •
•
meningkatkan
•
nutrisi
sensasi
rasa
kandungan
Kurang makanan
kalori !erikan
Factor
yang
dan
•
dan
informasi
berhubungan? •
Factor biologis
•
Factor ekonomi
•
Ketidakmampuan
tentang kebutuhan nutrisi 2utrition monitoring
untuk mengabsorpsi nutrient •
•
!! pasien dalam
•
batas normal onitor adanya
•
penurunan !! onitor kulit
Ketidakmampuan untuk
mencerna
makanan •
•
Ketidakmampuan menelan makanan
kering
Factor psikologis
perubahan •
dan
pigmentasi onitor turgor
•
kulit onitor
•
dan muntah onitor kadar
mual
albumin,
total
protein, "b, dan •
"t onitor
pucat,
kemerahan, kekeringan
•
konjungtia onitor kalori dan
intake
nutrisi
1 4.
&
>
4
D+.&&+!&
205 ?
25 ?
P+!+#""!
Knoledge ? disease process
7eaching
Knoledge ? health behaior
-rocess
b
Kriteria "asil ?
?
disease
!erikan
penilaian
tentang
tingkat
-asien dan keluarga menyatakan pengetahuan pemahaman tentang penyakit,
pasien
dan keluarga tentang
kondisi, prognosis dan program proses penyakit yang
b
pengobatan
spesifik
-asien
*elaskan patofisiologi
dan keluarga mampu b
melaksanakan
prosedur
yang dari
dijelaskan secara benar -asien dan
penyait
bagaimana
hal
keluarga mampu berhubungan
menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
ini
dengan
anatomi dan fisiologi,
peraatn$tim dengan
kesehatan lainnya
dan
cara
yang
tepat #ambarkan tanda dan gejala
yang
biasa
muncul pada penyakit, dengan
cara
yang
tepat d
#ambarkan
proses
penyakit, dengan cara yang tepat dentifikasi kemungkinan
penyebab,
dengan
cara yang tepat ediakan pada
informasi
pasien
keluarga
dan tentang
kondisi, dengan cara tepat g
"indari jaminan yang kosong
h
ediakan
bagi
keluarga
atau
0
informasi
tentang
kemajuan
pasien
dengan
cara
yang
tepat /iskusikan
bersama
anggota keluarga dan tim medis mengenai peubahan gaya hidup yang
mungkin
diperlukan
untuk
mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit /iskusikan terapi
pilihan atau
penanganan k.
/ukung
pasien
untuk mengeksplorasi atau second
mendapatkan opinion
dengan
cara
tepat
yang atau
diindikasikan l.%ujuk pasien pada grup atau agresi di komunitas dengan
lokal, cara
yang
tepat m.nstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala
untuk
melaporkan pemberi
pada peraatan
kesehatan, cara yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
dengan
!runner dan uddarth. &''1. !uku Ajar Keperaatan edikal !edah 6disi 3ol. 1. *akarta ? 6#5. !runner J uddarth. &''&. Keperaatan edikal !edah 3ol. &. 6disi . *akarta ? 6#5 ansjoer, Arif et al. &'''. Kapita elekta Kedokteran. 6disi >. *ilid FKE ? edia Aescukpius. 2A2/A nternational &'1&+&'14. &'1&. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. *akarta? 6#5 2A2/A. &'1>. Aplikasi Asuhan Keperawatan Medis.9ogyakarta? ediaction
berdasarkan Diagnosa