Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang disebabkan oleh virus (40-60%) bakteri (5-40%) alergi, trauma, iritan dan lain-lain. Anak-anak dan orang dewasa umumnya mengalami 3-5 kali infeksi virus pada saluran pernafasan atas termasuk faringitis
Tujuan
Sebagai pedoman bagi penatalaksanaan faringitis
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Penusupan Nomor pemberian pelayanan klinis
Referensi
Permenkes RI, No. 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Prosedur
1. Petugas melakukan anamnesa (keluhan utama, RPS, RPD, RPK dan riwayat alergi) apakah pasien mengeluh nyeri tenggorokan, sakit jika menelan dan batuk. 2. Petugas melakukan vital sign yang diperlukan 3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik 4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang 5. Petugas melakukan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan sesuai dengan gejalanya. a. Faringitis viral : diawali dengan gejala rhinitis, kemudian timbul faringitis, demam disertai rinorea dan mual. b. Faringitis bakterial : nyeri kepal hebat, muntah, kadang demam dengan suhu tinggi, jarang disertai batuk c. Faringitis Fungal : terutama nyeri tenggoroka dan nyeri menelan d. Faringitis kronik hiperplastik : mula-mula tenggorokan kering, gatal dan akhirnya batuk berdahak e. Faringitis kronik atrofi : tenggorokan kering dan tebal serta mulut berbau f. Faringitis tuberkulosis : nyeri hebat pada faring dan tidak berespon dengan pengobatan bakterial non spesifik g. Faringitis gonorea atau faringitis luetika : tanyakan riwayat hubungan seksual 6. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan : a. Antibiotik Eritromisin Dosis dewasa 4 x 500 mg/hari
petugas
untuk
melakukan
diagnostik
dan
Tahun 2016 tentang
Amoksisilin 1/2
Dosis dewasa 3 x 500 mg/hari Antibiotik diberikan selama 6-10 hari b. Kortikosteroid Dexametason Dosis dewasa 3 x 0,5 mg selama 3 hari Dosis anak-anak 0,01 mg/ kgBB/hari Dibagi dalam 3 x/ hari selama 3 hari 7. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan ke dalam RM 8. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke pelayanan obat 9. Memasukkan data ke simpus 10. Menyerahkan RM ke petugas loket 6. Diagram Alir 7. Unit Terkait
RM
8. Distribusi
Pelayanan BP Umum, Pelayanan Ibu, Pelayanan Anak, Pelayanan Obat