LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN ASMA BRONKIAL DI RUANG IGD RST dr. Soepraoen Malang
Untu Me!enu"# Tuga$ Prat# Pro%e$# Ner$ Departe!en E!ergen&'
Ole" ( Mel#da Nur )a#*a" NIM. +,---/--++/-01
PROGRAM PRO)ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATA KEPERAWATAN N )AKULTAS KEDOKTERAN UNI2ERSITAS BRAWI3A4A MALANG 0-+,
LAPORAN PENDAHULUAN ASMA BRONKIAL A.
DEFINISI
B.
Asma Bronkiale merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya respon yang berlebihan dari trakea dan bronkus terhadap bebagai macam rangsangan, yang mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang tersebar luas diseluruh paru. Asma bronkhiale adalah mengi berulangulang! batuk bersistem dalam keadaan di mana asma yang paling mungkin. "Arief #ans$oer dkk, %&&&'. Asma bronkhiale adalah suatu sindrom obstruksi $alan nafas yang berulang yang ditandai kontraksi otot polos, hypereksi mucus dan inflamasi. "Buyton, ())*'. E+I-I Sampai saat ini etiologi dari Asma Bronkhial belum diketahui. Suatu hal yang yang menon$ol pada penderita Asma adalah fenomena hiperakti/itas bronkus. Bronkus penderita asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non imunologi. Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronkhial. a' Faktor predisposisi (.
enetik Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang $elas. 0enderita dengan penyakit alerg biasanya mempunyai keluarga dekat $uga menderita penyakit alergi. 1arena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial $ika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya $uga bisa diturunkan.
b' Faktor presipitasi (.
Alergen Dimana alergen dapat dibagi men$adi 2 $enis, yaitu 3 a' Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan e43 debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora $amur, bakteri dan polusi b' Ingestan, yang masuk melalui mulut e43 makanan dan obatobatan c' 1ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit contoh3 perhiasan, logam dan $am tangan
%.
0erubahan cuaca 5uaca lembab dan ha6a pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu ter$adinya serangan asma. 1adangkadang serangan berhubungan dengan musim, seperti3 musim
hu$an, musim kemarau, musim bunga. 7al ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu. 2.
Stress Stress! gangguan emosi dapat men$adi pencetus serangan asma, selain itu $uga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping ge$ala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress!gangguanemosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. 1arena $ika stressnya belum diatasi maka ge$ala asmanya belum bisa diobati.
*.
-ingkungan ker$a #empunyai hubungan langsung dengan sebab ter$adinya serangan asma. 7al ini berkaitan dengan dimana dia beker$a. #isalnya orang yang beker$a di laboratorium he6an, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. e$ala ini membaik pada 6aktu libur atau cuti.
8.
lah raga! aktifitas $asmani yang berat Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan $ika melakukan aktifitas $asmani atau aloh raga yang berat. -ari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya ter$adi segera setelah selesai aktifitas tersebut.
5. #ANIFES+ASI 1-INIS • • • • • • • • • •
Batuk 9esing!nafas berbunyi Sesak nafas!dipsnea elisah pada malam hari Nafsu!dada seperti tertekan +akikardi 7ipoksia +akipnea "pernafasan cepat' 7iperkapnia Ansietas
D. 0A+FISI-I :at oksigen masuk dalam tubuh melalui pernafasan, mulut dan kontak kulit. Dari $enis allergen yang masuk dalam tubuh, bila pada orang yang tidak atopik tidak akan menyebabkan apaapa. Bila $enis allergen masuk dalam tubuh orang yang mempunyai factor keturunan untuk bereaksi terhadap bahan allergen akan menyebabkan alergik. Akibat reaksi dari tubuh untuk melepaskan ;at histamine menyebabkan reaksi kontraksi otototot polos saluran pernafasan sehingga ter$adi broncospasme. Broncospasme akan timbul kerusakan dinding bronkus yang akan mengakibatkan
kualitas otot polos bronkus dapat ditembus oleh cairan atau ;at dalam larutan yang dapat meningkatkan permeabilitas kapiler yang berperan ter$adinya edema mukosa. Dari edema mukosa akan menimbulkan peningkatan sekresi kelen$ar mukosa dan peningkatan produksi sputum sebagai akibatnya akan ter$adi penyempitan saluran pernafasan kemudian menghambat saluran pernafasan. 7ambatan aliran pernafasan ini menyebabkan distribusi /entilasi yang tidak rata dengan sirkulasi darah paru sehingga mengganggu difusi gas di tingkat al/eoli. Bila hal ini berlan$ut akan ter$adi hipoksemia. 0roses tersebut pada penderita asma bronkhiale sering akan ter$adi ketidakmampuan tentang penyakitnya. 1arena hambatan aliran nafas yang menyebabkan gangguan aliran udara ter$adi hipo/entilasi karena hipersekresi sputum yang tertahan sehingga menyebabkan $alan nafas tidak efektif di mana ge$ala dan tanda yang muncul pada penderita asma bronkhiale ter$adi sesak nafas, bunyi nafas tidak normal "6hee;ing', batuk yang menerus dan semakin lama ter$adinya serangan akan mengakibatkan kurangnya tenaga atau kelemahan, serta tidak nafsu makan, dalam kondisi demikian akan menyebabkan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan pemenuhan istirahat tidur, intoleransi akti/itas dan mengalami penurunan pera6atan diri sendiri. Dari proses seringnya kekambuhan atau serangan asma bronchial didukung ketidaktahuan tentang proses penyakitnya akan berpotensial infeksi.
E.
0E#EAN (.
0emeriksaan sputum 0ada pemeriksaan sputum ditemukan 3 1ristal ?kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinofil. +erdapatnya Spiral 5urschman, yakni spiral yang merupakan silinder sel sel cabangcabang bronkus +erdapatnya 5reole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus
+erdapatnya neutrofil eosinofil
%.
0emeriksaan darah 0ada pemeriksaan darah yang rutin diharapkan eosinofil meninggi, sedangkan leukosit dapat meninggi atau normal, 6alaupun terdapat komplikasi asma as analisa darah •
•
+erdapat hasil aliran darah yang /ariabel, akan tetapi bila terdapat peninggian 0a5% maupun penurunan p7 menun$ukkan prognosis yang buruk 1adang ?kadang pada darah terdapat S+ dan -D7 yang meninggi
•
7iponatremi (8.&&&!mm2 menandakan terdapat infeksi
0ada pemeriksaan faktor alergi terdapat IgE yang meninggi pada 6aktu seranggan, dan menurun pada 6aktu penderita bebas dari serangan. 0emeriksaan tes kulit untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergennya dapat menimbulkan reaksi yang positif pada tipe asma atopik. Foto rontgen 0ada umumnya, pemeriksaan foto rontgen pada asma normal. 0ada serangan asma, gambaran ini menun$ukkan hiperinflasi paru berupa rradiolusen yang bertambah, dan pelebaran rongga interkostal serta diagfragma yang menurun. Akan tetapi bila terdapat komplikasi, kelainan yang ter$adi adalah3 Bila disertai dengan bronkhitis, bercakan hilus akan bertambah •
2.
•
Bila terdapat komplikasi emfisema "50D' menimbulkan gambaran yang bertambah. Bila terdapat komplikasi pneumonia maka terdapat gambaran infiltrat pada paru. 0emeriksaan faal paru Bila FE@( lebih kecil dari *&, %!2 penderita menu$ukkan penurunan tekanan sistolenya dan bila lebih rendah dari %&, seluruh pasien menun$ukkan penurunan tekanan sistolik. +er$adi penambahan /olume paru yang meliputi <@ hampi ter$adi pada seluruh asma, F<5 selalu menurun, sedangan penurunan +<5 sering ter$adi pada asma yang berat. Elektrokardiografi ambaran elektrokardiografi selama ter$adi serangan asma dapat dibagi atas tiga bagian dan disesuaikan dengan gambaran emfisema paru, yakni 3 0erubahan aksis $antung pada umumnya ter$adi de/iasi aksis ke kanan dan rotasi searah $arum $am +erdapatnya tandatanda hipertrofi $antung, yakni tedapat
•
*.
8.
•
•
•
F.
+andatanda hipoksemia yakni terdapat sinus takikardi, S@ES, dan @ES atau ter$adinya relatif S+ depresi.
0ENA+A-A1SANAAN 0engobatan asthma secara garis besar dibagi dalam pengobatan non farmakologik dan pengobatan farmakologik. (. 0enobatan non farmakologik a. 0enyuluhan 0enyuluhan ini ditu$ukan pada peningkatan pengetahuan klien tentang penyakit asthma sehinggan klien secara sadar menghindari faktorfaktor pencetus, serta menggunakan obat secara benar dan berkonsoltasi pada tim kesehatan. b. #enghindari faktor pencetus 1lien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus serangan asthma yang ada pada lingkungannya, serta dia$arkan cara menghindari dan mengurangi faktor pencetus, termasuk pemasukan cairan yang cukup bagi klien. c. Fisioterapi Fisioterpi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran mukus. Ini dapat dilakukan dengan drainage postural, perkusi dan f ibrasi dada. %. 0engobatan farmakologik a' Agonis beta Bentuk aerosol beker$a sangat cepat diberika 2* kali semprot dan $arak antara semprotan pertama dan kedua adalan (& menit. ang termasuk obat ini adalah metaproterenol " Alupent, metrapel '. b' #etil Cantin olongan metil 4antin adalan aminophilin dan teopilin, obat ini diberikan bila golongan beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan. 0ada orang de6asa diberikan (%8%&& mg empatkali sehari. c' 1ortikosteroid >ika agonis beta dan metil 4antin tidak memberikan respon yang baik, harus diberikan kortikosteroid. Steroid dalam bentuk aerosol " beclometason dipropinate ' dengan disis && empat kali semprot tiap hari. 1arena pemberian steroid yang lama mempunyai efek samping maka yang mendapat steroid $angka lama harus dia6asi dengan ketat. d' 1romolin1romolin merupakan obat pencegah asthma, khususnya anak anak . Dosisnya berkisar (% kapsul empat kali sehari. e' 1etotifen Efek ker$a sama dengan kromolin dengan dosis % 4 ( mg perhari. 1euntunganya dapat diberikan secara oral. f' Iprutropioum bromide "Atro/en' Atro/en adalah antikolenergik, diberikan dalam bentuk aerosol dan bersifat bronkodilator. 2. 0engobatan selama serangan status asthmatikus a' Infus <- 3 D8 2 3 ( tiap %* $am b' 0emberian oksigen * liter!menit melalui nasal kanul
c' Aminophilin bolus 8 mg ! kg bb diberikan pelanpelan selama %& menit dilan$utka drip
DA)TAR PUSTAKA
Alma;ini, 0. %&(%. Bronchial Thermoplasty 0ilihan Terapi Baru untuk Asma Berat. >akrta3 Fakultas 1edokteran =ni/ersitas Indonesia 5arpenito, -.>. %&&&. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6 . >akarta3 E5 5or6in, Eli;abeth >. %&&). Buku Saku Patofisiologi . >akarta 3 E5. >ohnson, #., et all. %&&&. ursing !utcomes "lassification #!"$ Second %dition . Ne6 >ersey3 =pper Saddle ual 5arpenito, %&&(. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . >akarta3 E5 #ans$oer, A dkk. %&&G. Kapita Selekta Kedokteran, &ilid ' edisi (. >akarta3 #edia Aesculapius #c 5loskey, 5.>., et all . ()). ursing )nter*entions "lassification #)"$ Second %dition . Ne6 >ersey3 =pper Saddle akarta3 0rima #edika Sundaru 7. %&& Apa yang Diketahui Tentang Asma, >akartaDepartemen Ilmu 0enyakit Dalam, F1=I!akarta3 Sagung Seto