mengalami iritasi atau "idera akibat kekurangan oksigen. :6 tidak hanya lebar, tetapi timbul premature dengan gelombang ; yang berla8anan defleksinya dengan kompleks :6. &entrikel ekstrasistol dapat mengakibatkan berkurangnya !olume se"ukupnya, karena !entrikel yang belum terisi penuh oleh darah saat sebelum kontaksi. Akibat dari &/6 yang biasanya timbul setiap saat dalam siklus jantung. 'entuk &/6 yang berbahaya adalah 0 1)
&/6 lebih dari % kali permenit
)
&/6 < bigemini < yaitu satu sinus satu &/6 se"ara bergantian
)
&/6 < multifo"al < yaitu memiliki dua atau lebih bentuk yang berbeda
#)
&/6
)
&/6 < : on ; < yaitu &/6 yang jatuh pada gelombang ; denyut sebelumnya.
b.
&entrikel takikardi ( &; )
Adalah aritmia !entrikel yang terjadi se8aktu ke"epatan denyut !entrikel men"apai 1>> 5 >> kali permenit. &olume sekun"up akan berkurang akibat 8aktu pengisian yang sangat terbatas. &; yang berlangsung lama merupakan keadaan ga8atdarurat yang menjadi pertanda henti jantung. ;iga atau lebih &/6 yang berturut 5 turut dapat disebut !entrikel takikardi. +rama biasanya teratur, gelombang tidak ada dan gelombang :6 yang melebar. &; terus menerus atau lebih panjang.
".
&entrikel fibrilasi ( & )
?erupakan !entrikel yang sangat ekstrim, paling sering mendahului kematian mendadak pada orang de8asa. & terjadi bila !entrikel mengalami depolarisasi se"ara ka"au dan "epat sehingga !entrikel tidak berkontraksi sebagai satu unit tetapi bergetar se"ara in efektif. ?ekanisme yang terjadi pada & adalah jantung tidak dapat menghasilkan "urah jantung, tekanan tidak terukur dan "ardia" arrest. ?emiliki irama tidak teratur dengan frekuensi yang tidak dapat dihitung, gelombang tidak ada dan kompleks :6 lebar serta tidak teratur. ;idak ada jarak komples jarak yang terlihat, hanya ada oksilasi idak teratur dari garis dasar. ;erdapat jenis & dasar ( "oarse & ) dan & halus ( fine & ).
). P'thofisio(o+i
;erlampir
). M'nifest'si (inis
a. erubahan ;D ( hipertensi atau hipotensi )@ nadi mungkin tidak teratur@ defisit nadi@ bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun@ kulit pu"at, sianosis, berkeringat@ edema@ haluaran urin menurun bila "urah jantung menurun berat. b. 6inkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil. ". yeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah d. afas pendek, batuk, perubahan ke"epatanBkedalaman pernafasan@ bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal@ hemoptisis. e. demam@ kemerahan kulit (reaksi obat)@ inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial)@ kehilangan tonus ototBkekuatan f. Gambaran ele"tro"ardiogram &entrikel ekstrasistol karena denyur berasal dari !entrikel, maka tidak melalui system konduksi yang normal. :6 tidak hanya premature tetapi melebar dengan gelombang ; yang berla8ananan didefleksinya dengan kompleks :6. &/6 digambarkan melalui pola dan frekuensi timbulnya bisa jarang, kadang 5 kadang atau sering.
E. Pemeis''n Penun0'n+
1. EKG
0 menunjukkan pola "edera iskemik dan gangguan konduksi. ?enyatakan
tipeBsumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung. . Monitor Holter
0 Gambaran /G (# jam) mungkin diperlukan untuk menentukan
dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumahBkerja). 4uga dapat digunakan untuk menge!aluasi fungsi pa"u jantungBefek obat antidisritmia. . Foto dada
0 Dapat menunjukkanpembesaran bayangan jantung sehubungan dengan
disfungsi !entrikel atau katup #. Skan pencitraan miokardia
0 dapat menunjukkan aea iskemikBkerusakan miokard yang
dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa. . Tes stres latihan
0 dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan latihan yang
menyebabkan disritmia. %. Elektrolit
0 eningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat
mnenyebabkan disritmia. . Pemeriksaan obat
0 Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan
atau dugaan interaksi obat "ontoh digitalis, 2uinidin. 3. Pemeriksaan tiroid
0
peningkatan atau penururnan
kadar
tiroid
serum dapat
menyebabkan.meningkatkan disritmia. 9. Laju sedimentasi
0 enignggian dapat menunukkan proses inflamasi akut "ontoh
endokarditis sebagai faktor pen"etus disritmia.
1>. GDAnadi oksimetri
0 $ipoksemia dapat menyebabkanBmengeksaserbasi disritmia.
1. Pen't'('s'n''n Medis
1. ;erapi medis Cbat-obat antiaritmia dibagi # kelas yaitu 0 a.Anti aritmia elas 1
0 sodium "hannel blo"ker
elas 1 A !uinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk men"egah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter. Procainamide untuk !entrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang menyertai anestesi. D"sopiramide untuk 6&; akut dan berulang
elas 1 ' igno"ain untuk aritmia !entrikel akibat iskemia miokard, ! entrikel takikardia. ?eEiletine untuk aritmia entrikel dan &;
elas 1 7 le"ainide untuk !entrikel ektopik dan takikardi
b. Anti aritmia elas ('eta adrenergik blokade) Atenolol, ?etoprolol, ropanolol 0 indikasi aritmi jantung, angina pektoris dan hipertensi ". Anti aritmia kelas (rolong repolarisation) Amiodarone, indikasi &;, 6&; berulang d. Anti aritmia kelas # ("al"ium "hannel blo"ker) &erapamil, indikasi supra!entrikular aritmia . ;erapi dengan listrik a.
Defibrilasi •
engobatan dengan menggunakan aliran listri dalam 8aktu yang singkat
o
+ndikasi 0 !enbtrikel fibrilasi dan !entrikel takikardi tanpa nadi
•
/nergy pertama adalah >> joule, kedua >> 5 >> joule, ketiga %> joule
o
4enis alat 0 selain defibrillator yang biasanya digunakan dirumah sakit ada jenis lain dari alat ini yaitu 0
a) Automati" eEternal defibrillator ( A/D ) yaitu defibrillator otomatis yang dapat dipakai oleh orang a8am,tanpa harus mengenali gambaran /G karena defibrillator tersebut akan se"ara otomatis menganalisa dan menginstruksikan perlu tidaknya defibrilasi. b) A+7D ( automatis implantable "ardio!eter defibilators) yaitu alat defibralasi yang ditanam diba8ah kulit pasien, dan jika & atau &; terdeteksi maka A+7D
mengeluarkan >,> 5 # joule listrik dan dapat berulang sampai # kali jika aritmia menetap.
b. 7ardio!ersi •
engobatan yang menggunakan aliran listrik dalam 8aktu singkat se"ara sinkron
•
+ndikasi pada aritmia !entrikel 0!entrikel takikardi dengan nadi ( F ) dan hemodinamik tidak stabil /nergy pertama adalah 1>> joule, kedua >> joule, ketiga >> joule dan keempat %>
•
joule ) ;7A (er"utaneous ;ransluminal 7oronary Angiosplasty) 'ertujuan menbuka pembuluh darah koroner yang menyempit dangan "ara di latasi
•
dengan kateter balon sehingga aliran darah pulih kembali. +ndikasi 0 !etrikel takikardi dan !entrikel fibrilasi berulang yang berhubungan dengan
•
iskemik miokard, syok kardiogenik.
Adapun penatalaksanaan menurut jenis aritmia adalah0 a) &entrikel /kstra sistol (&/6) •
?engatasi penyebannya aritmianya, misalnya karena gangguan elektrolit. ?aka elektrolit di koreksi terlebih dahulu.
•
4ika &/6 jarang sekali biasanya. 'iasanya tidak memerlukan agen aritmia.
•
4ika &/6 sering atau %EBmnt, berurutan atau multiform di atasi dengan agen anti aritmia seperti amniodaron atau lidokain.
b) &entrikel ;akikardi (&;) •
4ika pasien se"ara hemodinamikstabil, maka di atasi dengan agen aritmia.
•
4ika pasien menjadi tidak stabil, tetapi nadi(F), maka di lakukan "ardio!ersi (sinkronisasi) dengan energy mulai dari 1>> joule.
") &entrikel ibrilasi •
ada keadaan emergen"y di mana alat defibrilasi tidak siap maka dapat di lakukan prekordial thumph (pukulan)
•
4ika alat defriblasi sudah siap segera lakukan defibrilasi dengan energy a8al >> joule, lalu >> joule dan %> joule.
•
4ika tidak terjadi perubahan, dapat di lakukan kompresi eksternal sambil menunggu irama jantung
•
4ika aritmia terjadi se"ara "ontinue, maka untuk jangka panjang dapat di gunakan A+7D
2. Pen+'0i'n
engkajian primer 0 1. Air8ay ♦
Apakah ada peningkatan sekret H
♦
Adakah suara nafas 0 krekels H
. 'reathing ♦
Adakah distress pernafasan H
♦
Adakah hipoksemia berat H
♦
Adakah retraksi otot interkosta, dispnea, sesak nafas H
♦
Apakah ada bunyi 8heIing H
. 7ir"ulation ♦
'agaimanakan perubahan tingkat kesadaran H
♦
Apakah ada takikardi H
♦
Apakah ada takipnoe H
♦
Apakah haluaran urin menurun H
♦
Apakah terjadi penurunan ;D H
♦
'agaimana kapilery refill H
♦
Apakah ada sianosis H
engkajian sekunder 1. :i8ayat penyakit
aktor resiko keluarga "ontoh penyakit jantung, stroke, hipertensi
:i8ayat +? sebelumnya (disritmia), kardiomiopati, G4, penyakit katup jantung, hipertensi
enggunaan obat digitalis, 2uinidin dan obat anti aritmia lainnya kemungkinan untuk terjadinya intoksikasi
ondisi psikososial
. engkajian fisik a. Akti#itas
0 kelelahan umum
b. Sirkulasi
0 perubahan ;D ( hipertensi atau hipotensi )@ nadi mungkin tidak teratur@
defisit nadi@ bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun@ kulit 8arna dan kelembaban berubah misal pu"at, sianosis, berkeringat@ edema@ haluaran urin menruun bila "urah jantung menurun berat. ". $nte%ritas e%o
0
perasaan
menolak,marah, gelisah, menangis.
gugup,
perasaan
teran"am,
"emas,
takut,
d. Makanancairan
0 hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran terhadap makanan,
mual muntah, peryubahan berat badan, perubahan kelembaban kulit e. &eurosensori
0 pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi,
perubahan pupil. f. &"eriketidakn"amanan
0 nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak
dengan obat antiangina, gelisah g. Perna'asan 0
penyakit
paru
kronis,
nafas
pendek,
batuk,
perubahan
ke"epatanBkedalaman pernafasan@ bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal@ hemoptisis. h. Keamanan 0 demam@ kemerahan kulit (reaksi obat)@ inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial)@ kehilangan tonus ototBkekuatan
3. )i'+nos' epe'4't'n d'n Intevensi ". Resio tin++i penuun'n cu'h 0'ntun+ &ehu&un+'n den+'n +'n++u'n ondusi e(eti'( penuun'n ont'ti(it's mio'di'.
Kriteria hasil ( a. ?empertahankanBmeningkatkan "urah jantung adekuat yang dibuktikan oleh ;DBnadi dalam rentang normal, haluaran urin adekuat, nadi teraba sama, status mental biasa a. ?enunjukkan penurunan frekuensiBtak adanya disritmia b. 'erpartisipasi dalam akti!itas yang menurunkan kerja miokardia. Intervensi :
". :aba nadi (radial, femoral, dorsalis pedis) "atat frekuensi, keteraturan, amplitudo dan simetris. d. Auskultasi bunyi jantung, "atat frekuensi, irama. 7atat adanya denyut jantung ekstra, penurunan nadi. e. antau tanda !ital dan kaji keadekuatan "urah jantungBperfusi jaringan. f. ;entukan tipe disritmia dan "atat irama 0 takikardi@ bradikardi@ disritmia atrial@ disritmia !entrikel@ blok jantung g. 'erikan lingkungan tenang. aji alasan untuk membatasi akti!itas selama fase akut. h. DemonstrasikanBdorong penggunaan perilaku pengaturan stres misal relaksasi nafas dalam, bimbingan imajinasi i. 6elidiki
laporan
nyeri,
"atat
lokasi,
lamanya,
intensitas
dan
faktor
penghilangBpemberat. 7atat petunjuk nyeri non-!erbal "ontoh 8ajah mengkerut, menangis, perubahan ;D j. 6iapkanBlakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi k. olaborasi 0 l. antau pemeriksaan laboratorium, "ontoh elektrolit
m.'erikan oksigen tambahan sesuai indikasi n. 'erikan obat sesuai indikasi 0 kalium, antidisritmi o. 6iapkan untuk bantu kardio!ersi elektif p. 'antu pemasanganBmempertahankan fungsi pa"u jantung 2. ?asukkanBpertahankan masukan +& r. 6iapkan untuk prosedur diagnostik in!asif s. 6iapkan untuk pemasangan otomatik kardio!erter atau defibrilator
6. Ku'n+ pen+et'hu'n tent'n+ pen7e&'& 't'u ondisi pen+o&'t'n &ehu&un+'n den+'n u'n+ infom'si/s'('h pen+eti'n ondisi medis/e&utuh'n te'pi.
Kriteria hasil 0 a. menyatakan pemahaman tentang kondisi, program pengobatan a. ?enyatakan tindakan yang diperlukan dan kemungkinan efek samping obat $nter#ensi ( b. aji ulang fungsi jantung normalBkonduksi elektrikal ". 4elakanBtekankan
masalah
aritmia
khusus
dan
tindakan
terapeutik
pada
pasienBkeluarga d. +dentifikasi efek merugikanBkomplikasiaritmia khusus "ontoh kelemahan, perubahan mental, !ertigo. e. AnjurkanB"atat pendidikan tentang obat. ;ermasuk mengapa obat diperlukan@ bagaimana dan kapan minum obat@ apa yang dilakukan bila dosis terlupakan f. Dorong pengembangan latihan rutin, menghindari latihan berlebihan g. aji ulang kebutuhan diet "ontoh kalium dan kafein h. ?emberikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk diba8a pulang i. Anjurkan psien melakukan pengukuran nadi dengan tepat j. aji ulang ke8aspadaan keamanan, teknik menge!aluasi pa"u jantung dan gejala yang memerlukan inter!ensi medis k. aji ulang prosedur untuk menghilangkan A; "ontoh pijatan karotisBsinus, manu!er &alsa!a bila perlu
)A1TAR P8TAKA
1. $udak, 7.?, Gallo '.?. epera8atan ritis 0 endekatan $olistik. 4akarta 0 /G7.199 . ri"e, 6yl!ia Anderson. atofisiologi 0 konsep klinis proses-proses penyakit. Alih bahasa eter Anugrah. /ditor 7aroline Jijaya. /d. #. 4akarta 0 /G7 @ 199#. . 6antoso aro karo. )uku Ajar Kardiolo%i. 4akarta 0 'alai enerbit *+ @ 199% #. 6meltIer 6uIanne 7. )uku Ajar Kepera*atan Medikal )edah )runner + Suddarth. Alih bahasa Agung Jaluyo, dkk. /ditor ?oni"a /ster, dkk. /d. 3. 4akarta 0 /G7@ >>1. . Doenges, ?arilynn /. ,encana Asuhan Kepera*atan ( Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Pera*atan Pasien. Alih bahasa + ?ade ariasa. /d. . 4akarta 0 /G7@1999 %. $anafi '. ;risnohadi. )uku Ajar $lmu Pen"akit Dalam. 4ilid +. /d. . 4akarta 0 'alai enerbit *+ @ >>1 . https0BB888.s"ribd."omBdo"B11>%##Bmklh-A:+;?+A-4A;*G