IV. IV.
HASIL HASIL PENGAM PENGAMA ATAN DAN PEMB PEMBAHA AHASAN SAN
Titrasi adalah cara analitis yang digunakan untuk mengukur jumlah yang pasti
dari
suatu
larutan
dengan mereaksikan
suatu
larutan
lain
yang
konsentrasinya diketahui. Salah satu reaksi yang sering digunakan dalam titrasi adalan netralisasi asam-basa. Biasanya larutan asam diletakkan pada erlenmeyer atau atau gelas gelas kimia. kimia. Indika Indikator tor adalah adalah suatu suatu zat yang yang mempun mempunya yaii warna warna dalam dalam keadaan asam atau basa yang berlainan (Brady, !!"#. Titrasi reduksi oksidasi (redoks# adalah suatu penetapan kadar reduktor atau oksida oksidator tor berdasa berdasarka rkan n atas atas reaksi reaksi oksid oksidasi asi dan reduks reduksii dimana dimana redukt reduktor or akan akan teroksidasi dan oksidator akan tereduksi. $eaksi reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi atau muatan positi% dan menurunkan &alensi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi kenaikan bilangan oksidasi suatu unsur dalam zat yang mengalami oksidasidan tejadi kenaikan &alensi ('arjadi. ))"#. $eaksi redoks dapat berlangsung berlangsung karena adanya adanya serah terima electron, electron, yang yang jumlah jumlah elektron elektron yang diterima ketika reaksi reduksi sama dengan jumlah elektron yang dibebaskan pada reaksi oksidasi. Titrasi redoks banyak digunakan dalam pemeriksaan kimia karena kadar berbagai zat organik dan anorganik dapat ditentukan dengan cara ini. *enurut Sukarti (!!)#, oksidasi-reduksi adalah reaksi dimana terjadi serah terima elektron dari suatu atom atau ion ke atom atau ion lain. +ksidator adalah suatu zat yang menerima elektron dan bilangan bilangan oksidasinya oksidasinya akan berkurang berkurang dari semula. alam suatu reaksi redoks, oksidator mengalami reduksi. ontoh /*n+ 0 *n12 2 3e *n2 / r +1 r 42 2 "e r "2 $edu $edukt ktor or adal adalah ah suat suatu u zat zat yang ang kehi kehila lang ngan an elek elektr tron on dan dan bila bilang ngan an oksidasiny oksidasinyaa akan bertambah. alam suatu reaksi redoks, redoks, reduktor reduktor mengalami mengalami oksidasi. ontoh 5eS+0 5e2 5e"2 2 e '+0 +0- + 2 e Titra Titrasi si redoks redoks berdas berdasark arkan an si%at si%at larutan larutan bakuny bakunyaa dapat dapat dibagi dibagi menjadi menjadi oksidimetri dan reduksimetri. +ksidimetri adalah metode titrasi redoks dengan laruta larutan n baku baku yang yang bersi% bersi%at at sebaga sebagaii oksid oksidato ator, r, sedang sedangkan kan reduks reduksime imetri tri adalah adalah meto metode de titr titrasi asi redo redoks ks deng dengan an laru laruta tan n baku baku yang ang bersi bersi%at %at sebag sebagai ai reduk redukto torr.
6ermanganatometri dan iodometri merupakan salah satu contoh dari titrasi redoks. 6erman 6ermangan ganome ometri tri merupa merupakan kan titrasi titrasi redoks redoks yang yang memaka memakaii /*n+ /*n+0 sebagai oksidator. /*n+ 0 dalam suasana asam dapat direduksi menjadi *n2. Iodometri merupa merupakan kan titrasi titrasi secara secara tidak tidak langsu langsung ng untuk untuk mengan menganalis alisaa zat yang yang bersi%a bersi%att oksidator, seperti besi III, tembaga II, dimana zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. 6rakt aktikum
kali
ini
akan
dilaku akukan
reaksi
redoks
dengan
car cara
permanganometri dan iodimetri. Titrasi ini merupakan cara yang digunakan untuk meneta menetapka pkan n kadar kadar redukt reduktor or dalam dalam suasana suasana asam sul%at sul%at encer encer dengan dengan kalium kalium permanganate sebagai titran. +ksidasi ini dapat berlangsung dalam suasana s uasana asam, netral dan alkalis.
IV. IV.1 Permangan Permanganomet ometri ri
6ermanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kaloum permanganat (/*n+ 0#. $eaksi ini di%okuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara /*n+ 0 dengan larutan baku tertentu. /ebanyakan titrasi titrasi yang yang dilaku dilakukan kan dengan dengan cara langsu langsung ng dengan dengan 5e"2, asam asam atau atau gara garam m oksalat, dan sebagainya. Titrasi permanganatometri tidak menggunakan indikator. *enurut literatur selama selama titrasi titrasi berlan berlangsu gsung, ng, ketika ketika semua semua titrat titrat (asam (asam oksala oksalat# t# habis habis bereak bereaksi si dengan /*n+ 0, maka kelebihan satu tetes /*n+ 0 akan memberikan warna yang dengan mudah dapat dipakai sebagai penunjuk berakhirnya titrasi (Sulistyowati dkk, !#.
IV. IV.1.1 Standari Standarisasi sasi KMnO4 !1 N
*etode permanganatometri dapat digunakan untuk menetapkan kadar *n+ dalam batuan dan menetapkan menetapkan total organic matter (Sulistyowati, (Sulistyowati, !#. /*n+ 0 akan digunakan sebagai oksidator, karena /*n+ 0 dapat mengoksidasi sebagian besar reduktor-reduktor dalam jumlah yang eki&alen. /*n+ 0 disebut juga sebagai auto indikator karena dalam penggunaannya, /*n+ 0 dapat digunakan sebagai indikator dalam keadaan asam, netral maupun basa, tetapi /*n+ 0 lebih sering digunakan dalam keadaan asam karena daya oksidasi /*n+ 0 dalam suasana asam
lebih besar dan dalam suasana basa atau netral akan terbentuk endapan berwarna coklat yang akan mengganggu jalannya proses titrasi karena pada titrasi redoks dengan menggunakan /*n+ 0 tidak menggunakan indikator lainnya. /*n+0 tidak perlu diberikan indikator (kecuali untuk larutan yang sangat encer# encer#,, sebab sebab /*n+ /*n+0 sudah sudah member memberika ikan n warna warna merah merah jambu jambu hingga hingga ungu ungu walaupun dalam kadar yang rendah sekalipun. /*n+ 0 sebelum digunakan harus distandarisasi terlebih dahulu karena /*n+ 0 merupakan larutan sekunder, dalam keadaan tereduksi dan teroksidasi memiliki warna yang berbeda sehingga harus distandarisasi terlebih dahulu. 7arutan yang digunakan untuk standarisasi /*n+ 0 adalah 8a+0. 7aru 7aruta tan n
8a+0 dip dipipet ipet
seba sebany nyak ak
!
ml
ke dala dalam m
9rle 9rlen nmey meyer
menggunak menggunakan an pipet &olume, pengambil pengambilan an larutan menggunakan menggunakan pipet &olume &olume bertujuan agar pengambilan larutan dapat terukur dengan lebih tepat. 7arutan 8a+0 lalu ditambahkan ! ml ' S+0 4 8. 6enambahan ' S+0 bertujuan untuk mencip menciptak takan an suasan suasanaa asam. asam. 'S+0 juga digunakan sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi. 7arutan yang digunakan untuk pengasaman sebaiknya adalah asam sul%at, karena asam sul%at tidak akan menghasilkan reaksi samping. 7arutan tersebut lalu dipanaskan hingga hampir mendidih. 6emanasan ini bertujuan untuk mempercepat reaksi, karena dalam temperatur kamar reaksi ini berjalan lambat. 6emanasan yang dilakukan biasanya hingga suhu 4! o. 7aru 7aruta tan n 8a+0 dititrasi dititrasi dengan dengan /*n+0 hingga hingga larutan larutan beruba berubah h warna warna menjadi menjadi merah merah jambu. jambu. Titras Titrasii bisa bisa dihent dihentika ikan n bila bila warna warna merah merah jambu jambu pada pada larutan tidak hilang selama "! detik. :umlah larutan /*n+ 0 yang dipakai dicatat untuk dilakukan dilakukan perhitungan untuk untuk menghitung menghitung konsentrasi /*n+ 0. /onsentrasi /*n+ 0 dihitung bertujuan bertujuan untuk digunakan digunakan dalam perhitungan penentuan kadar 5e dalam 5eS+0. 'asil perhitungan yang didapat adalah
Ta"e# 1. Hasi# Pengamatan Standarisasi KMnO 4 !1 N Ke#
N N$%$O4
V N$%$O4
4 !, 8 ! ml ; !, 8 ! ml Sumber ata TI6 <, <, !0
V KMnO4
N KMnO4
N KMnO4
! ml ! ml
!, 8 !, 8
!, 8
$umus yang digunakan untuk mencari konsentrasi /*n+ 0 adalah =.8>=.8 6erhit 6erhitung ungan an yang yang dilaku dilakukan kan kelom kelompok pok 4 untuk untuk mencari mencari konsen konsentras trasii /*n+ /*n+ 0 adalah = /*n+0. 8 /*n+0 > = 8a+0. 8 8a+0 ! ml . 8 /*n+ 0 > ! ml . !, 8 8 /*n+0 > !, 8
$eaksi yang terjadi pada saat standarisasi larutan /*n+0 *n+0-
2
;'2
2 3e-
*n2 2 0'+
+0-
+ 2
e-
*n+0- 2 4 '2 2 ! e-
*n2 2 ; '+
? ?3
3+0-
! + 2
! e-
*n+0- 2 4 '2 2 3 +0 -
*n2 2 ; '+ 2 ! +
$eaksi keseluruhannya /*n+0 2 ; 'S+0 2 3 '+0
/ S+0 2 *nS+ 0 2 ; '+ 2 ! +
IV. IV.1.$ Penent&a Penent&an n Kadar Besi Besi '(e) '(e)
6eneta 6enetapan pan kadar kadar 5e menggu menggunak nakan an larutan larutan /*n+ /*n+ 0 yang yang telah diketahui diketahui norm normali alitas tasny nyaa seca secara ra pasti pasti.. 5eS+ 5eS+0 meru merupa paka kan n gara garam m yang ang muda mudah h laru larut. t. 6enambahan asam dan pemanasan bertujuan untuk mempercepat jalannya reaksi. 7arutan /*n+0 ber%ungsi sebagai auto indikator, sehingga larutan berubah warna menjadi warna pink. $eaksi redoks akan terkadi jika ada perubahan warna. 'al terse tersebu butt mena menand ndak akan an adan adanya ya kena kenaik ikan an dan dan penu penuru runa nan n bilo biloks ks.. 5e 2 akan teroksidasi teroksidasi menjadi menjadi 5e"2. Sehingga bilangan eki&alen 5e adalah dan B9 5e
menjadi menjadi
. Bilangan Bilangan eki&al eki&alen en pada reaksi reaksi redoks redoks merupak merupakan an jumlah jumlah elektro elektron n
yang dilepaskan atau diterima. 7aruta 7arutan n kedua kedua yang yang akan akan dititr dititrasi asi merupa merupakan kan laruta larutan n 5eS+ 5eS+ 0. Titras Titrasii ini bertujuan untuk mencari kadar 5e dalam larutan 5eS+ 0. 7aru 7aruta tan n 5eS+ 5eS+0 dimasukkan terlebih dahulu sebanyak ! ml dengan menggunakan pipet &olume ke dalam 9rlenmeyer. 6emindahan larutan menggunakan pipet &olume bertujuan
untuk mengambil larutan dengan lebih akurat. 7arutan 5eS+ 0 lalu ditambahkan 'S+0 sebanyak ! ml. 6enambahan ' S+0 bertujuan untuk menciptakan kondisi asam pada larutan. 7arutan lalu dipanaskan sampai hampir mendidih. 6emanasan ini bertujuan untuk mempercepat reaksi, karena dalam temperatur kamar reaksi ini berjalan lambat. 7arutan 5esS+0 lalu dititrasi dengan /*n+ 0 sampai terbentuk warna merah muda muda yang yang tidak tidak menghi menghilan lang g selama selama "! detik. detik. Titras Titrasii ini tidak tidak memerlu memerlukan kan indikator karena larutan /*n+ 0 dapat ber%ungsi sebagai auto indikator, yaitu larutan yang dapat dapat bertindak sebagai larutan standar dan indikator. indikator. atat &olume /*n+ 0 yang digunakan hingga larutan 5eS+ 0 berubah warna. @ntuk mencari normalitas 5eS+0 diguanakan rumus
Ta"e# $. Hasi# Pengamatan Penent&an Kadar (e Ke# V titrasi * (e 1 !,0 ml !,)"A ) ),; ml ),14 A ! ! ml !,"A Sumber ata TI6 <, <, !0
6erhitungan /elompok ! untuk mencari kadar 5e
A 5e > !," A
$eaksi yang terjadi +ksida +ksidasi si 5e2
5e"2
2 e-
?3
$eduksi *n+0- 2 ;'2 2 3e-
*n2
2 0'+
?
3 5e2
35e"2 2 3 e-
*n+0- 2 ;'2 2 3e-
*n2
2 0'+
*n+0- 2 ;'2 2 35e2
*n2
2 35e"2 2 0'+
$eaksi keseluruhannya /*n+0 2 ;'S+0 2 !5eS+0
*nS+0 2 35e (S+0#" 2 / S+0 2 ;'+
Berdasarkan hasil pengamatan, kadar 5e yang didapat pada setiap kelompok berbeda-beda, tetapi yang paling mendekati dengan kadar 5e sebenarnya yaitu kelom kelompok pok ! sebesar sebesar !,"A !,"A.. /adar /adar 5e sebenar sebenarny nyaa yaitu yaitu sebesar sebesar !,0A !,0A.. 6erbed 6erbedaan aan hasil hasil yang yang berbed berbedaa dari dari setiap setiap kelomp kelompok ok dapat dapat diseba disebabka bkan n karena karena setiap kelompok memiliki pengukuran zat yang akan digunakan berbeda-beda dan dapat disebabkan disebabkan karena pada saat melakukan melakukan titrasi, larutan yang dititrasi dititrasi sudah melewati T< karena praktikan kurang teliti dalam melakukan titrasi.
IV. IV.$ Iodometr Iodometrii Ta+ Ta+ Langs&ng Langs&ng
Iodometri merupakan titrasi yang digunakan untuk menentukan kadar suatu senyawa dalam larutan dengan menggunakan iodin. Titrasi ini dapat dilakukan deng dengan an cara cara yaitu aitu,, cara cara lang langsu sung ng dan dan tida tidak k lang langsu sung ng.. ara ara lang langsu sung ng menggunak menggunakan an I sebagai titran, sedangkan metode titrasi iodometri tak langsung (iodometri# adalah berkenaan dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia kimia (Basset (Bassett, t, ))0#. ))0#. Iodin Iodin (I# merupa merupakan kan bahan bahan pengok pengoksid sidasi asi yang yang kuat, kuat, sehingga iodin akan mengoksidasi zat-zat yang potensial reduksinya lebih rendah. $eak eaksi iod iodomet ometri ri
+ksi +ksida dato torr 2 /I I 2 e I 2 8aS+" 8aI 2 8aS0+4
IV. IV.$.1 Standari Standarisasi sasi Na$S$O, ter-ada K $%r$O/
Standarisasi larutan 8aS+"menggunakan / r +1 !, 8 bertujuan untuk mencari normalitas larutan 8aS+". 8ormalitas 8a S+" ini yang akan digunakan dalam perhitungan perhitungan untuk mencari kadar u. / r +1 !, 8 yang terdapat dalam labu ukur, dipiper sebanyak ! ml ke dalam 9rlenmeyer menggunakan pipet ukur. 6enggunaan 6enggunaan pipet ukur untuk mengambil larutan bertujuan bertujuan untuk untuk mengambil mengambil larutan dengan lebih akurat. /I !A lalu ditambahkan ke dalam larutan / r +1 sebanyak ; sebanyak ; ml dan ! ml ' S+0 4 8. 6enambahan /I ber%ungsi untuk mereduksi r 42 pada larutan / r +1yang menghasilkan I untuk dititrasi dengan 8a S+",
sedangkan sedangkan penambahan penambahan 'S+0 4 8 bertujuan untuk memberikan suasana asam pada larutan, karena larutan / r +1 berada dalam kondisi netral atau memiliki keasa keasama man n renda rendah. h. 7aru 7aruta tan n / r +1
lalu lalu diti dititra trasi si deng dengan an 8aS+" sampai
warnanya berubah menjadi kuning jerami. 7arutan 8aS+" perlu distandarisasi terlebih te rlebih dahulu dengan larutan / r +1 karena si%at larutan ini belum stabil dalam waktu yang lama, selain itu larutan ini juga bersi%at reduktor didalam air. 7arutan / r +1 yang berubah warnanya warnanya menjadi menjadi kuning kuning jerami jerami terjadi terjadi karena karena pada pada hasil hasil titrasi titrasi terdapa terdapatt r "2 dari hasil reduksi r 42 oleh /I. Indikator amilum lalu ditambahkan ke dalam larutan yang membuat larutan berubah warnanya menjadi biru tua. 6erubahan warna ini terjadi karena karena adany adanyaa komple kompleks ks iod dengan dengan pati. pati. 6enamb 6enambaha ahan n amilum amilum ini bertuju bertujuan an untu untuk k menj menjeg egah ah amil amilum um memb membun ungk gkus us iod, iod, pem pembung bungku kusa san n iod iod ini ini akan akan menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk kembali ke senyawa semula. Titrasi selanjutnya harus dilakukan secepat mungkin karena I memiliki si%at yang mudah menguap. 6ada titik akhir titrasi iod yang terikat akan hilang karena bereaksi dengan titran sehingga warna biru mendadak hilang dan berubah warnanya menjadi hijau toska. Berikut data yang telah didapat
Ta"e# ,. Hasi# Pengamatan Standarisasi Na $S$O, N K $%r$O/ Ke# V K $%r$O/ V Na$S$O, ) ! ml !, 8 !, ml ! ! ml !, 8 ! ml Sumber ata TI6 <, <, !0
N Na$S$O, !,!);!0 8 !, 8
N Na$S$O,
!,!))! 8
6erhitungan kelompok ! (8.=# 8aS+" > (8.=# / r +1 8 8aS+". !, > !,.! 8 8aS+" > !,!);!0 8
6raktik 6raktikum um yang yang dilaku dilakukan kan menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa pada pada setiap setiap kelomp kelompok ok menghasilkan nilai normalitas yang berbeda. 6erbedaan nilai normalitas ini dapat diseb disebab abka kan n karen karenaa keti ketida dakt ktep epata atan n peng penguk ukur uran an &olu &olume me zat-z zat-zat at yang yang akan akan
digunakan digunakan,, perbedaan perbedaan penilaian pada saat mengukur mengukur &olume yang terpakai, terpakai, alatalat alat yang yang diguna digunakan kan kurang kurang bersih bersih dan alat-al alat-alat at yang yang diguna digunakan kan mengala mengalami mi kerusakan Indikator amilum (kanji# tidak boleh ditambahkan saat awal penitaran. 'al ini dikarenakan amilum bersi%at memerangkap I. :ika sebagian I diperangkap oleh oleh amil amilum um,, maka maka juml jumlah ah I yang yang bereak bereaksi si dengan dengan natriu natrium m tiosul tiosul%at %at akan akan berkurang dan akan kesalahan negati% pada hasil yang didapatkan. $eaksi yang terjadi pada standarisasi larutan natrium tiosul%at $edu $eduks ksii r +1- 2 0 ' 2 2 4 e-
r "2 2 1 '+
I-
+ksidasi
r +1- 2 0 ' 2 2 4 e4Ir +1- 2 0 ' 2 2 4 I-
I
2
e-
? ?"
r "2 2 1 '+ " I
2 4 e-
r "2 2 " I 2 1 '+
/emudian I yang dihasilkan dititrasi dengan 8a S+" I 2
e-
S+"I
2 S+"-
IS0+4- 2 eI-
2 S0+4-
IV. IV.$.$ Penent&an Kadar %& da#am Ter Ter&si &si
6enent 6enentuan uan kadar kadar u dalam dalam terusi terusi merupa merupakan kan salat salat satu satu penerap penerapan an dari dari penggunaan titrasi iodometri. 7arutan terusi yang digunakan adalah uS+ 0. 7arutan terusi dipipet dengan pipet &olume sebanyak ! ml ke dalam 9rlenmeyer. 6enggu 6enggunaa naan n pipet pipet &olume &olume bertuj bertujuan uan untuk untuk mengam mengambil bil laruta larutan n dengan dengan lebih lebih akurat. /I ! A lalu ditambahkan sebanyak ; ml, sedangkan ' S+0 ditambahkan sebanyak ! ml. 6enambahan /I ber%ungsi untuk pembentukan I , sedangkan penambahan 'S+0 ber%ungsi untuk memberikan suasana asam pada larutan. 7arutan uS+ 0 dititrasi dengan 8aS+" sampai warnanya berubah menjadi kuning jerami. Indikator amilum A lalu ditambahkan sebanyak !,3 ml, hal ini bertujuan untuk memperjelas perubahan warna yang terjadi pada larutan dan menunjukkan titik akhir larutan. 6enambahan amilum ini akan membuat larutan berwarna biru kehitaman. 7arutan uS+0 lalu dititrasi kembali hingga warnanya berubah menjadi putih susu. 6erubahan warna menjadi putih susu menunjukkan
adany adanyaa endapa endapan n yang yang terben terbentuk tuk dan catat catat &olum &olumee 8aS+" yang didapatkan. didapatkan. Berikut adalah hasil yang sudah didapat Ta"e# 4. Hasi# Pengamatan Penent&an Kadar %& da#am Ter&si Ke# V titrasi Kadar %& 0 m# $2!1 * / /!$ m# $$!02 * /! m# $4!2$ * Sumber ata TI6 <, <, !0
6erhitungan kelompok 4
A u > 3,1 A $eaksi yang terjadi adalah uS+0 2 0/I I 2 8a S+" uS+0 2 0/I 2 8a S+"
u 2 I 2 / S+0 8aI 2 8aS0+4 u 2 / S+0 2 8aI 2 8a S0+4
Berdasarkan hasil pengamatan, kadar u yang didapat dari setiap kelompok berbeda-beda. 6erbedaan hasil yang berbeda dari setiap kelompok dapat diseb disebab abka kan n kare karena na setia setiap p kelom kelompo pok k memi memilik likii peng penguk ukur uran an zat yang ang akan akan digunakan digunakan berbeda-beda. berbeda-beda. 6erbedaan penilaian pada saat mengukur mengukur &olume yang terpakai, oksidasi yang terjadi pada I pada larutan juga dapat menyebabkan hasil yang berbeda dari setiap kelompok, waktu pemberian amilum setiap kelompok berbeda-beda. 6erbedaan analisa kadar suatu bahan dengan cara titrasi permanganometri atau iodometri terletak pada jenis oksidtor atau reduktor yang digunakan dalam titrasi redoks. 6ada permangaometri digunakan /alium permanganat (/*n+0#, sedangkan pada iodometri digunakan /alium Iodida (/I#. Selain itu perbedaan juga terletak pada indikator yang digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. 6ada permanganometri digunakan larutan /*n+0 yang akan berubah menjadi
warna warna merah merah jambu jambu sedang sedangkan kan pada pada iodome iodometri tri digun digunaka akan n amilum amilum yang yang akan akan berubah menjadi warna biru
V.
PEN3T3P
V.1
Kesiman
. 8ormal 8ormalita itass rata-r rata-rata ata larutan larutan /*n+ /*n+0 sebesar !, 8. . /ada /adarr 5e rata rata-ra -rata ta dala dalam m 5eS+ 5eS+0 menggunakan metode permanganatometri didapatkan sebesar !,4 A. ". 8ormal 8ormalita itass ratarata-rat rataa laru larutan tan 8aS+" sebesar !,!))! 8 C !. 8. 0. /ad /adar u rata rata-r -rat ataa dalam alam teru terusi si mengg enggun unak akan an meto etode iod iodomet ometri ri didapatkan sebesar 0,!) A. 3. 6ena 6enamb mbah ahan an amil amilum um yang ang terl terlal alu u awal awal pada pada titr titras asii iodo iodome metr trii dapa dapatt menyebabkan kesalahan negati% pada hasil. 2.$
Saran . Saat Saat melaku melakukan kan percoba percobaan an diperluka diperlukan n ketelitia ketelitian n yang yang tinggi tinggi agar agar hasil hasil
yang diperoleh akurat. . Saat Saat melaku melakukan kan percobaa percobaan n sebaikn sebaiknya ya kita mengguna menggunakan kan peralata peralatan n yang yang steril. ". *aha *ahasi sisw swaa seba sebaik ikny nyaa mempe empela laja jari ri mate materi ri terl terleb ebih ih dahu dahulu lu sebe sebelu lum m melakukan praktikum.
DA(TA P3STAKA
Basset. Basset. : etc. etc. ))0. ))0. Buku Buku