REAKSI REDUKSI OKSIDASI
NAMA : RIHLAH AMIRAH
KELAS : X MIA 1
SMAN 3 TANGERANG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati peristiwa reaksi redoks dalam suasana asam maupun basa dan untuk membuktikan adanya reaksi redoks.
Mereaksikan antara Cu dengan AgNO3
Mereaksikan antara KMnO4, H2SO4, dengan H2C2O4
Mereaksikan antara Zn dengan H2SO4
Mereaksikan antara I2 dengan Na2S2O3
Mereaksikan antara Na2S2O3 dengan HCl
DASAR TEORI
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
1. Reduksi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
2. Oksidasi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi.
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2, MnO4 , CrO3, Cr2O72 , OSO4) atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik.
Contoh reaksi redoks antara lain:
1. Denitrifikasi, nitrat tereduksi menjadi nitrogen dengan keberadaan asam:
2NO3 + 10e + 12H+ N2 + 6H2O
2. Besi akan teroksidasi menjadi besi(III) oksida dan oksigen akan tereduksi membentuk besi(III) oksida (umumnya dikenal sebagai perkaratan):
4Fe + 3O2 2 Fe2O3
Reaksi redoks ada yang berlangsung spontan, ada juga yang tidak spontan.
ALAT DAN BAHAN
NO
Alat dan Bahan
Ukuran/Konsentrasi
Jumlah/Volume
Alat :
1.
Tabung reaksi
-
4 buah
2.
Rak tabung reaksi
-
1 buah
3.
Gelas kimia
250 mL
1buah
4.
Gelas ukur
10mL
7 buah
5.
Gelas ukur
100mL
1 buah
6.
Pipet tetes
-
7 buah
7.
Korek api
-
Secukupnya
8.
Bunsen
-
1 buah
9.
Gelas kimia
500 mL
1 buah
10.
Penjepit tabung reaksi
-
1 buah
11.
Termometer
-
1 buah
Bahan :
1.
Logam Zn
2 cm x 0,5 cm
Secukupnya
2.
Logam Cu
2 cm x 0,5 cm
Secukupnya
3.
Larutan Na2S2O3
0,2 M
25 mL
4.
Larutan HCl
1 M
5 mL
5.
Larutan KMnO4
0,01 M
2 mL
6.
Larutan H2C2O4
0,1 M
Secukupnya
7.
Larutan H2SO4
2 M
5,5 mL
8.
Larutan AgNO3
0,1 M
5 mL
9.
Larutan I2
0,05 M
2 mL
PROSEDUR PERCOBAAN
Mereaksikan antara Cu dengan AgNO3
Isilah tabung reaksi dengan 5 mL larutan AgNO3 0,1 M!
Masukkan logam Cu ke dalam larutan AgNO3!
Amati dan catat perubahan yang terjadi!
Mereaksikan antara KMnO4, H2SO4, dengan H2C2O4
Isilah tabung reaksi dengan 2 mL larutan KMnO4 0,1 M!
Tambahkan 10 tetes H2SO4 2 M ke dalam larutan tersebut!
Panaskan larutan tersebut sampai suhu ± 60°C!
Tambahkan larutan H2C2O4 0,1 M tetes demi tetes ke dalam larutan bersuhu 60°C tersebut hingga terjadi perubahan warna!
Catat hasil pengamatan!
Mereaksikan antara Zn dengan H2SO4
Isilah tabung dengan 5 mL larutan H2SO4 2 M!
Masukkan logam Zn ke dalam larutan H2SO4!
Amati dan catat perubahan yang terjadi!
Mereaksikan antara I2 dengan Na2S2O3
Isilah tabung reaksi dengan 2 mL larutan I2 0,5 M!
Tambahkan larutan Na2S2O3 tetes demi tetes sampai terjadi perubahan warna!
Amati perubahan warna yang dihasilkan dan catat hasilnya!
Mereaksikan antara Na2S2O3 dengan HCl
Isilah gelas kimia dengan 25 mL larutan Na2S2O3 0,2 M!
Tambahkan 5 mL larutan HCl 1 M ke dalam larutan tersebut!
Amati perubahan yang terjadi dan catat hasilnya!
DATA PENGAMATAN
Percobaan
Variabel yang diamati
Pengamatan
Persamaan reaksi
1
Mereaksikan antara Cu dengan AgNO3
Terbentuk endapan yang menyerupai bulu pada permukaan logam Cu
CuNO3 + Ag
2
Mereaksikan antara KMnO4, H2SO4, dengan H2C2O4
Campuran larutan KMnO4 dengan H2SO4 berubah warna menjadi bening ketika diteteskan H2C2O4
K2SO4 + MnSO4 + CO2 + H2O
3
Mereaksikan antara Zn dengan H2SO4
Terdapat gelembung-gelembung kecil di permukaan logam Zn
Zn SO4 + H2
4
Mereaksikan antara I2 dengan Na2S2O3
Larutan I2 berubah warna menjadi bening
Na2S4O6 + 2NaI
5
Mereaksikan antara Na2S2O3 dengan HCl
Larutan Na2S2O3 berubah warna menjadi putih keruh seperti rebusan air beras
2NaCl + H2O + S +SO2
Mereaksikan antara Cu dengan AgNO3
Mereaksikan antara KMnO4, H2SO4, dengan H2C2O4
Mereaksikan antara Zn dengan H2SO4
Mereaksikan antara I2 dengan Na2S2O3
Mereaksikan antara Na2S2O3 dengan HCl
PEMBAHASAN
Mereaksikan antara Cu dengan AgNO3
Setelah logam Cu dimasukkan ke dalam larutan AgNO3, dapat dilihat bahwa terdapat endapan seperti bulu yang menyelimuti permukaan logam Cu. Sebelum terbentuknya endapan, logam ini mengalami beberapa fase perubahan warna (dari perak-hitam gosong-hitam kebiruan-hingga terbentuknya endapan). Terjadinya reaksi oksidasi pada logam Cu yang diakibatkan adanya penambahan biloks yang disebut sebagai reduktor. Dan terjadinya reaksi reduksi pada larutan AgNO3 yang dikarenakan adanya penurunan biloks yang disebut sebagai oksidator. Reaksi antara Cu dengan AgNO3 termasuk reaksi redoks dengan hasil oksidasi : CuNO3.
Mereaksikan antara KMnO4, H2SO4, dengan H2C2O4
Larutan KMnO4 yang semula berwarna ungu, berbah menjadi kecoklatan setelah dicampur dengan larutan H2SO4. Kemudian setelah dipanaskan dan dicampurkan dengan larutan H2C2O4, larutan ini mengalami perubahan warna yang semula ungu kecoklatan menjadi berwarna putih bening. Terjadi reaksi reduksi pada larutan KMnO4 yang disebut sebagai oksidator, sedangkan terjadi reaksi oksidasi pada larutan H2C2O4 yang disebut sebagai reduktor. Reaksi antara KMnO4, H2SO4, dan H2C2O4 termasuk reaksi redoks dengan hasil oksidasi : CO2.
Mereaksikan antara Zn dengan H2SO4
Setelah logam Zn dimasukkan ke dalam larutan AgNO3, terlihat adanya gelembung-gelembung kecil yang menempel pada permukaan logam. Terjadinya reaksi oksidasi pada logam Zn yang diakibatkan adanya penambahan biloks yang disebut sebagai reduktor. Dan terjadinya reaksi reduksi pada larutan H2SO4 yang dikarenakan adanya penurunan biloks yang disebut sebagai oksidator. Reaksi antara Zn dengan H2SO4 termasuk reaksi redoks dengan hasil oksidasi : ZnSO4.
Mereaksikan antara I2 dengan Na2S2O3
Larutan I2 yang semula berwarna kuning keruh berubah warna menjadi putih bening setelah dicampur dengan larutan Na2S2O3. Terjadinya reaksi reduksi pada larutan I2 yang diakibatkan adanya penurunan biloks yang disebut sebagai oksidator. Dan terjadinya reaksi oksidasi pada larutan Na2S2O3 akibat adanya penambahan biloks yang disebut sebagai reduktor. Reaksi antara I2 dengan Na2S2O3 termasuk reaksi redoks dengan hasil oksidasi : Na2S4O6.
Mereaksikan antara Na2S2O3 dengan HCl
Larutan Na2S2O3 yang semula berwarna bening, setelah dicampurkan dengan larutan HCl warnanya berubah menjadi putih keruh seperti rebusan air beras. Terjadinya reaksi redoks pada unsur S, sehingga oksidator dan reduktornya adalah Na2S2O3 dengan hasil oksidasi : SO2.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat didapat kesimpulan bahwa terjadinya reaksi redoks pada sejumlah logam dan larutan. Adanya penambahan biloks pada suatu unsur, maka unsur tersebut dikatakan sebagai reduktor yang mengalami reaksi oksidasi. Sedangkan adanya penurunan biloks pada suatu unsur, maka unsur disebut sebagai oksidator yang mengalami reaksi oksidasi. Dari proses reaksi tersebut, maka akan diperehlah hasil oksidasinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://eka16march.blogspot.com/2012/02/percobaan-reaksi-reduksi-oksidasi.html