BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Seperti yang telah diketahui bahwa makhluk hidup memerlukan energi yang digunakan untuk pergerakan, pertumbuhan, sintesis biomolekul serta transport ion melintasi membrane sel. Organisme akan menggunakan energy tersebut secara efisien untuk proses hidup. Dalam rangka untuk menghasilkan energy, karbohidrat, lipid, asam asam amin amino o deng dengan an melal melalui ui jalur jalur metab metabol olism ism yang yang berb berbed edaa akan akan dipe dipeca cah h dan dan menghasilkan sejumlah molekul pembawa energy yang selanjutnya melalui proses oksidasi biologi. Senyawa Senyawa pembaw pembawaa energy energy digolo digolongk ngkan an menjadi menjadi 2, yaitu yaitu 1) low energy energy phosphates!D", phosphates!D", !#", !#", glukosa1 glukosa1 phosphate yang bertugas menangkap energy bebas dan high high energy energy phosph phosphate atess $%&")' $%&")'kre kreatin atin fosfat, fosfat, !(", karbam karbamoil oil fosfat, fosfat, (", (", fosfoenol piru*at dan +(" yang membawa energy tinggi untuk diberikan kepada reaksi biokimia. (erdapat tiga sumber utama senyawa %&" dalam konse*asi energy yaitu dari 1) proses glikolisis, 2) siklus asam sitrat, dan ) fosforilasi oksidatif. -!D% yang merupakan hasil dari siklus rebs yang terjadi dalam mitokondria akan digunakan dalam reaksi reduksi untuk menghasilkan !(" yang merupakan molekul pembawa energy melalui proses fosforilasi oksidatif. /anyak manifestasi berkaitan dengan adanya radikal bebas yang merupakan hasil dari proses oksida oksidasi si biolog biologii seperti seperti penuaa penuaan n dini, dini, keganas keganasan, an, namun namun mekani mekanisme sme perjala perjalanan nan penyakit tersebut masih sulit untuk dijelaskan. Dari Dari pemb pembel elaja ajaran ran kita kita meng mengen enai ai Oksi Oksida dasi si /iol /iolog ogii ini, ini, maka maka penu penuli liss mengharapkan agar kita semua mengetahui bagaimanakah oksidasi biologi dan hal hal yang berkaitan dengan oksidasi biologi tersebut. 1.2
Tujuan Percobaan 1. #emaham #emahamii reaksi reaksi oksida oksidasi si biolog biologii 2. #emperlihatk #emperlihatkan an adanya adanya en0im oksidase oksidase pada pada apel apel dan dan pisang pisang . #engamati #engamati terjadiny terjadinyaa reaksi oksidas oksidasii pada irisan irisan buah buah apel apel dan irisan buah buah
pisang . #emperlihatk #emperlihatkan an efek antioksidan antioksidan *itamin *itamin + terhadap terhadap oksidasi oksidasi fenol fenol 1.3
Prinsi Percobaan
1
Dengan adanya efek antioksidan *itamin + terhadap oksidasi fenol, maka sampel $pisang dan apel) yang telah dicelupkan dalam larutan *itamin + dapat mengalami reduksi $sulit tidak teroksidasi mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi) 1.!
"an#aat Percobaan 1. Dapat memahami reaksi oksidasi biologi 2. Dapat mengetahui adanya en0im oksidase pada apel dan pisang . Dapat mengetahui terjadinya reaksi oksidasi pada irisan buah apel dan irisan
buah pisang . Dapat mengetahui efek antioksidan *itamin + terhadap oksidasi fenol
BAB II TIN$AUAN PU%TA&A
2
2.1 Pengertian 'ksi(asi Biologi
Oksidasi adalah pengeluaran elektron dan reduksi adalah pemerolehan elektron. Sebagai contoh adalah oksidasi ion fero menjadi feri yang dilukiskan pada ambar .. Dengan demikian oksidasi akan selalu disertai reduksi akseptor elektron. Secara kimiawi, oksidasi di definisikan sebagai pengeluaran electron dan reduksi sebagai penangkapan electron, sebagaimana di lukiskan oleh oksidasi ion fero menjadi feri e $elektron) 3e 24 5 3e4 Dengan demikian, oksidasi selalu disertai reduksi aseptor electron. "rinsip oksidasi ' reduksi ini berlaku pada berbagai sistem biokimia dan merupakan konsep penting yang melandasi pemahaman sifat oksidasi biologi. /anyak oksidasi biologi dapat berlangsung tanpa peran serta molekul oksigen, misalnya6 dehidrogenasi. 7eaksi ini dilandasi oleh hokum (ermodinamika. $-areswara, 281) #enurut
-areswara
$281),
aidah pertama
ini
merupakan
hukum
penyimpanan energi, yang berbunyi6 energi total sebuah sistem, termasuk energi sekitarnya adalah konstan. 9ni berarti bahwa saat terjadi perubahan di dalam sistem tidak ada energi yang hilang atau diperoleh. -amun energi dapat dialihkan antar bagian sistem atau dapat diubah menjadi energi bentuk lain. +ontohnya energi kimia dapat diubah menjadi energi listrik, panas, mekanik dan sebagainya. Sedangkan kaidah kedua termodinamika6 aidah kedua berbunyi6 entropi total sebuah sistem harus meningkat bila proses ingin berlangsung spontan. &ntropi adalah derajat ketidakteraturan atau keteracakan sistem. &ntropi akan mencapai taraf maksimal di dalam sistem seiring sistem mendekati keadaan seimbang yang sejati. "eran senyawa fosfat berenergi tinggi dalam penangkapan dan pengalihan energi :ntuk mempertahankan kehidupan, semua organisme harus mendapatkan pasokan energi bebas dari lingkungannya. !da sumber utama yang berperan dalam konser*asi atau penangkapan energi. a. 3osforilasi oksidatif. 3osforilasi oksidatif adalah sumber terbesar dalam organisme aerobik. &nergi bebas untuk menggerakkan proses ini berasal dari oksidasi rantai respirasi di dalam mitokondria dengan menggunakan oksigen. b. likolisis. Dalam glikolisis terjadi pembentukan netto dua yang terjadi akibat pembentukan laktat. c. Siklus asam sitrat. Di dalam sintesis biologis $ #ardiani, 288) 3
2.2
)ungsi *eaksi 'ksi(asi Biologi
Di dalam system biologi sel makhluk hidup, reaksi oksidasi reduksi berperan dalam reaksireaksi yang menghasilkan energy. +ontohnya pada oksidasi glukosa menjadi +O2, air dan energy. "roses oksidasi reduksi ini dapat berlangsung secara anaerob maupun aerob. pada keadaan aerob reaksi berlangsung tanpa adanya oksigen sebagai penerima akhir elektron atau hydrogen. +ontohnya adalah proses peragian karbohidrat oleh sel ragi. arbohidrat seperti pati, glukosa, sukrosa, dll. Dapat diuraikan oleh en0imen0im yang terdapat di dalam ragi menjadi +O 2 dan etanol. "ada keadaan aerob reaksi berlangsung dengan menggunakan oksigen sebagai penerima akhir elektron atau hydrogen. eadaan ini dapat ditemukan pada berbagai sel hidup dalam lingkungan yang cukup oksigen. %asil akhir oksidasi aerob adalah +O 2 dan air. Dari uraian tersebut, tampak bahwa baik pada keadaan aerob maupun anaerob, oksidasi selalu menghasilkan +O2. "erbedaan hanya pada terbentuknya air $pada oksidasi aerob) dan etanol $anaerob). Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa oksidasi aerob merupakan oksidasi lengkap. %al ini dapat dipahami karena air tidak dapat dioksidasi lagi, sedangkan etanol masih dapat dioksidasi lebih lanjut. Oksidasi biologi berbeda dengan oksidasi yang terjadi dalam system bukan biologi, tidak berlangsung secara sekaligus tanpa kendali, tetapi secara bertahap. :ntuk itu diperlukan sejumlah en0im yang bekerja sama dalam memindahkan elektron atau hydrogen. Sebuah sel memperoleh energy dari molekul gual atau protein dengan membiarkan atomatom karbon dan hidrogennya bersenyawa dengan oksigen membentuk +O2 dan %2O. oksidasi sel berlangsung secara bertahap. proses itu dipecah menjadi sejumlah reaksi dan hanya sebagian kecil saja yang secara langsung melibatkan penambahan oksigen.
4
Oksidasi tidak hanya diartikan sebagai penambahan atomatom oksigen, oksidasi lebih tepat bila digunakan untuk seua reaksi dimana elektronelektron dipindahkan dari satu atom ke atom yang lain. Oksidasi dalam pengertian ini didefinisikan sebagai pelepasan elektron sedangkan reduksi penambahan elektron. ;alaupun secara energy bentuk karbon yang sering dijumpai adalah +O 2 dan untuk hydrogen adalah % 2O. kedua molekul itu sesungguhnya berada dalam keadaan stabil dan membutuhkan energy aktifasi agar dapat mencapai konfigurasi yang lebih stabil. atalisator protein yang sangat spesifik atau en0im bergabung dalam molekul molekul biologi sedemikian rupa sehingga bahan tersebut mengurangi energi aktifasi reaksireaksi tertentu yang harus dijalani oleh molekulmolekul tersebut. Sebagian energi yang dilepaskan dalam reaksi oksidasi dimanfaatkan dalam pembentukan !(". !(" berfungsi sebagai media penyimpan energi yang baik untuk menggerakkan berbagai reaksi kimia yang dibutuhkan oleh sel. Didalam sel yang sedang bernafas secara aerobik oksidasi menjadi aseti co en0im ! dan +O2. Oksidasi dalam tahap ini memerlukan kelompok en0im 6 1.
elompok piru*at dehidrogenase mengoksidasi dan mengadakan
dekarboksilasi oksidatif menjadi suatu bentuk asetat yaitu tioester asetil +o! 2.
Daur krebs asam trikarboksilat mengoksidasi karbon menjadi +O2 dan
membentuk -!D% dan 3!D%2 .
7antai pernafasan dari en0im pemindah elektron mengoksidasi kembali ko
en0im -!D% dan 3!D%2 yang telah diproduksi oleh reaksireaksi dehidrogenase dari katabolisme. "ada pernafasan elektron dan proton yang semula diturunkan dari molekul molekul makanan, akhirnya bereaksi dengan O2 untuk menghasilkan % 2O. 7antai pernafasan en0im terletak di membran mitokondria dalam dan akseptor elektron akhiran adalah oksigen. &nergi redoks yang diperoleh dengan reaksireaksi pertukar elektron ini sebagian di tersimpan oleh penggabungan pemindahan elektron pada fosforilasi !D". Selain abekerja sebagai akseptor elektron akhir untuk koen0im koen0im 3!D%2 dan -!D% yang di hassilkan pada dehidrogenasi metokondrial,
5
maka rantai pernafasan dapat memenfaatkan jalurjalur reaksi tertentu untuk bertindak sebagai akseptor elektron akhir bagi -!D% yang di hasilkan didalam sito plasma misalnya glikolisis aerobic. Semua proses ini terjadi di dalam mitokondria
2.3
En+i,-en+i, ang Terlibat (ala, Proses 'ksi(asi Biologi
&n0imen0im yang terlibat dalam reaksi reduksi dan oksidasi dinamakan en0im oksidoreduktase. (erdapat kelompok en0im oksidoreduktase yaitu6 oksidase, dehidrogenase, hidroperoksidase dan oksigenase. 1. Oksidase &n0im oksidase mengkatalisis pengeluaran hidrogen dari substrat dengan menggunakan
oksigen
sebagai akseptor
hidrogen.
&n0imen0im tersebut
membentuk air atau hidrogen peroksida. (ermasuk sebagai oksidase antara lain sitokrom oksidase, oksidase asam <amino, =antin oksidase, glukosa oksidase. 2. Dehidrogenase Dehidrogenase tidak dapat menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen. &n0imen0im ini memiliki 2 fungsi utama yaitu6 /erperan dalam pemindahan hidrogen dari substrat yang satu ke substrat yang lain dalam reaksi reduksioksidasi berpasangan. Sebagai komponen dalam rantai respirasi pengangkutan elektron dari substrat ke oksigen. +ontoh dari en0im dehidrogenase adalah suksinat dehidrogenase, asilo! dehidrogenase, gliserol fosfat dehidrogenase, semua sitokrom kecuali sitokrom oksidase. . %idroperoksidase &n0im hidroperoksidase menggunakan hidrogen peroksida atau peroksida organik sebagai substrat. !da 2 tipe en0im yang masuk ke dalam kategori ini yaitu peroksidase dan katalase. &n0im hidroperoksidase melindungi tubuh terhadap senyawasenyawa
peroksida
yang
berbahaya.
"enumpukan
peroksida
menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak membran sel dan menimbulkan kanker serta aterosklerosise. . Oksigenase
6
Oksigenase mengkatalisis pemindahan langsung dan inkorporasi oksigen ke dalam molekul substrat. &n0im ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu monooksigenase dan dioksigenase $!rtikel Sekolah, 2811 di akses 82 >uni 2812).
2.!
'ksi(asi Biologi (an &aitanna (engan Antioksi(an
Oksigen digunakan untuk pembakaran 0at makanan yang disebut proses oksidasi biologis. "roses oksidasi menghasilkan energi yang digunakan untuk berbagai akti*itas. Sedangkan sisa oksidasi berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan bersama udara yang dihembuskan ketika bernapas. Oksidasi sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan energy sel. -amun jika oksidasi terjadi pada sel asing dalam tubuh atau lemak jahat, akan berakibat pada timbulnya radikal bebas. Dan berefek pada timbulnya selsel kanker. !ntioksidan merupakan 0at yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. ?at ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi 0at yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. !ntioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawasenyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya. 7adikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi. "rotein lipida dan D-! dari sel manusia yang sehat merupakan sumber pasangan elektron yang baik. ondisi oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein dan D-!, kanker , penuaan, dan penyakit lainnya. omponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawasenyawa golongan tersebut banyak terdapat dialam, terutama pada tumbuhtumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas. !ntioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan, antara lain *itamin &, *itamin +, dan karotenoid. /erdasarkan asalnya, antioksidan terdiri atas antioksigen yang berasal dari dalam tubuh $endogen) dan dari luar tubuh $eksogen). !dakalanya sistem antioksidan endogen tidak cukup mampu mengatasi stres oksidatif yang berlebihan. Stres oksidatif merupakan keadaan saat mekanisme antioksidan tidak cukup untuk memecah spesi oksigen reaktif . Oleh karena itu, diperlukan antioksidan dari luar $eksogen) untuk mengatasinya. 7
@itamin + antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron pada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam . /erdasarkan sumber perolehannya ada 2 macam antioksidan ,yaitu antioksidan alami dan antioksidan buatan $sintetik). (ubuh manusia tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih ,sehingga jika terjadi paparan radikal berlebih maka tubuh akan membutuhkan antioksidan eksogen. !danya kekhawatiran akan kemungkinan efek samping yang belum diketahui dari antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan alami menjadi alternati* yang sangat dibutuhkan . !ntioksidan alami mampu melindungi tubuh terhadap kerusakanyang disebabkan spesies oksigen reaktif, mampu menghambat terjadinya penyakit degeneratif serta mampu menghambat peroksidae lipid pada makanan. !danya senyawa fenol dalam pisang dan apel akan teroksidasi oleh oksigen dari udara menjadi senyawa kinon yang bewarna coklat dan %2O2 ,Sehingga pisang apel akan bewarna coklat bila didiamkan pada udara terbuka . (etapi pisangapel yang telah dicelupkan dalam larutan *it. + tidak bewarna coklat,karena *it + dioksidasi $sebagai antioksidan) oleh udara menjadi *it. + yang teroksidasi, sehingga pisang apel tetap segartidak teroksidasi.
8
BAB III "ET'D'L'/I PE*0'BAAN
3.1
Alat Dan Baan
a. Alat
"etridish "isau iris /eaker elas "inset
b. Baan
Sampel $pisang dan apel) !kuades
us -anas, >us #angga, >us /elimbing, >us >eruk, dan >us (erong /elanda)
3.2
Prose(ur ercobaan
1. 9ris "isang dan !pel dengan ketebalan B C mm dengan pisau iris 2. Siapkan masingmasing larutan *itamin + $alami dan sintetik) dan akuades dalam masingmasing beaker gelas, lalu kerjakan dengan perlakuan seperti tabel berikut 6
Perlakuan +elupkan "isang dalam akuades 9
+elupkan "isang dalam larutan *itamin + sintetik 6 !. Aou + 1888 /. !dem Sari +. +D7 +elupkan "isang dalam larutan *itamin + alami seperti 6
!. >us -anas /. >us #angga +. >us /elimbing D. >us >eruk &. (erong /elanda +elupkan !pel dalam akuades +elupkan !pel dalam larutan *itamin + sintetik 6 !. Aou + 1888 /. !dem Sari +. +D7 +elupkan !pel dalam larutan *itamin + alami seperti 6 !. /. +. D. &.
>us -anas >us #angga >us /elimbing >us >eruk (erong /elanda
. Setelah itu, ambil sampel $pisang dan apel) dari masingmasing celupan tadi dengan pinset, lalu taruh dalam petridish yang telah diberi label . /iarkan pada suhu kamar, kemudian amati perubahan warna apel dan pisang sebelum 8 menit dan sesudah 8 menit .
10
BAB I HA%IL DAN PE"BAHA%AN 1.1
Hasil Penga,atan %asil pengamatan yang diperoleh setelah dicelupkan pada beberapa macam
larutan dan dibiarkan pada suhu kamar B 8 menit. BAHAN
"isang yang dicelupkan dalam akuades !pel yang dicelupkan dalam akuades "isang yang dicelupkan dalam you +
PE*UBAHAN 4A*NA %ebelu, 356 %esu(a 356 "utih kekuningan "utih kecoklatan "utih kekuningan "utih kecoklatan "utih kekuningan ;arna tetap
1888 !pel yang dicelupkan dalam you +
"utih kekuningan
;arna tetap
1888 "isang yang dicelupkan dalam adem
"utih kekuningan
;arna tetap
sari !pel yang dicelupkan dalam adem sari "isang yang dicelupkan dalam +D7 !pel yang dicelupkan dalam +D7 "isang yang dicelupkan dalam jus
"utih kekuningan "utih kekuningan "utih kekuningan "utih kekuningan
;arna tetap ;arna tetap ;arna tetap ;arna tetap
nanas !pel yang dicelupkan dalam jus nanas "isang yang dicelupkan dalam jus
"utih kekuningan "utih kekuningan
;arna tetap "utih kecoklatan
belimbing !pel yang dicelupkan dalam jus
"utih kekuningan
"utih kecoklatan
belimbing "isang yang dicelupkan dalam jus jeruk !pel yang dicelupkan dalam jus jeruk "isang yang dicelupkan dalam jus
"utih kekuningan "utih kekuningan "utih kekuningan
"utih kecoklatan "utih kecoklatan "utih kecoklatan
terong belanda !pel yang dicelupkan dalam jus terong
"utih kekuningan
"utih kecoklatan
belanda
!.2
Pe,baasan
"ada hasil pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh perubahan warna yang berbedabeda terhadap masingmasing larutan dengan sampel pisang dan apel. Dalam
11
pengamatan, dapat diamati bahwa urutan sampel yang cepat mengalami oksidasi hingga sulit tidak teroksidasi adalah 6 sampel $pisang dan apel) yang dicelupkan jus terong belanda ' jus belimbing ' auades ' jus jeruk ' jus mangga ' nanas ' +D7 ' :+ 1888 ' adem sari. (erjadinya proses oksidasi pada sebagian sampel yang telah dicelupkan macammacam larutan karena adanya interaksi permukaan sampel dengan udara bebas pada suhu kamar sehingga terjadinya proses oksidasi pembusukan. Dalam hasil pengamatan, diperoleh antioksidan sintetik yang lebih tahan daripada antioksidan alami terhadap oksidasi menghasilkan warna tetap atau bahkan ada yang lebih terang, seperti adem sari, :+ 1888 dan +D7, karena antioksidan sintetik ini lebih banyak kandungan *itamin +nya. Dari referensi secara teoritis, kandungan *itamin + adem sari berasal dari ekstrak jeruk nipis $ Citrus aurantifolia) dan kandungan *itamin + pada :+ 1888 serta +D7 sekitar 1888 mg. Sedangkan sampel yang mengalami browning, telah mengalami oksidasi dikarenakan lamanya bereaksi dengan udara dan kurangnya kandungan *itamin + dalam larutan tersebut sehingga antioksidan tidak mampu menahan radikal bebas tersebut. 3ungsi larutan *itamin + disini adalah menghambat terjadinya oksidasi fenol. "encoklatan $browning) merupakan proses pembentukan pigmen berwarna putih kekuningan yang akan segera berubah menjadi coklat gelap $ Rahmawati, 2008). "embentukan warna coklat ini dipicu oleh reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh en0im fenol oksidase atau polifenol oksidase. edua en0im ini dapat mengkatalis oksidasi senyawa fenol menjadi uinon dan kemudian dipolimerasi menjadi pigmen melaniadin yang berwarna coklat $ Mardiah, 1996 ). /ahan pangan tertentu, seperti pada sayur dan buah, senyawa fenol dan kelompok en0im oksidase tersebut tersedia secara alami. Oleh karena itu pencoklatan yang terjadi disebut juga reaksi pencoklatan en0imatis. &n0im yang bertanggung jawab dalam reaksi pencoklatan en0imatis adalah oksidase yang disebut fenolase, fenoloksidase, tirosinase, polifenolase atau katekolase. Dalam tanaman, en0im ini lebih sering dikenal dengan polifenol oksidase $""O). etika *itamin + habis, komponen berwarna akan terbentuk sebagai hasil reaksi polimerisasi dan menjadi produk antara yang irre*ersibel. >adi produk berwama hanya akan terjadi jika *itamin + yang ada habis dioksidasi dan uinon terpolimerisasi. BAB &E%I"PULAN DAN %A*AN
12
1.1
&esi,ulan
/erdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa 6 1. "enambahan
*itamin
+
dapat
menghambat
proses
browning
yang
menyebabkan warna kecoklatan pada sampel dapat menghambat proses oksidasi 2. /anyaknya kandungan *itamin + dalam buah dapat mempengaruhi efek antioksidan, semakin tinggi kandungan *itamin + dalam buah, maka semakin tinggi pula efek antioksidannya yang dapat memperlambat mencegah proses oksidasi dan sebaliknya. . !ntioksidan sintetik memang lebih banyak kandungan *itamin + nya daripada antioksidan alami, namun tidak boleh dikonsumsi setiap harinya, karna dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bila dikonsumsi dalam jangka panjang. . >adi sumber *itamin + terbaik adalah berasal dari alam $antioksidan alami) seperti buahbuahan dan sayursayuran, karena merupakan alternati*e yang sangat dibutuhkan yang mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan spesies oksigen reaktif dll. C. Dalam mengonsumsi *itamin + haruslah sesuai dengan kebutuhan tubuh, tidak boleh lebih dari 188 mgharinya.
1.2
%aran
Sebaiknya praktikan bisa lebih dapat bekerja sama dan berpatisipasi lagi dalam hal melakukan percobaan, dan lebih berkosentrasi dalam pencampuran larutan dan menjaga kesterilan bahan dan alat, agar tercapai hasil yang benarbenar akurat sesuai dengan harapan secara teoritis. Dan dalam penerapannya, sebaiknya kita jangan terlalu sering mengkonsumsi *itamin c sintetik apalagi dalam jangka panjang, karena itu semua sudah ditentukan batasnya sesuai dengan kebutuhann tubuh.
DA)TA* PU%TA&A
!lbert,/ruce,dkk. 1EE. Biologi Molekuler el! >akarta6 ramedia 13
Da*is S."., 1EFC, prinsipprinsip biokimia, >akarta) ernida. EEG, /iokimia. >akarta 6 ramedia #ardiani, (.%el*i. 288. "ksidasi Biologis! http#$$librar%!usu!a&!id$download$fk$biokimia'hel(i!pdf ! Diakses pada Oktober 281C #urray 7 , et al. 288G. /iokimia %arper. >akarta 6 :9 "ress "oedjiadi, !. 288G. )asar')asar Biokimia. >akarta 6 :9 "ress 7ahmawati.288F. Browning *n+%matis!http#$$muftimedia!files!wordpress!&om!Diakses pada tanggal Oktober 281C ;idia, Sri. 2888. enuntun raktikum Biokimia-raktikum "ksidasi Biologi.!>akarta6 ;idya #edika ;inarno, 3.. 1EEH. /imia angan dan i+i! ramedia, >akarta https#$$mel%nugraheni!wordpress!&om$201$0$0$oksidasi'biologi$ . Diakses pada Oktober 281C
14