LAPORAN TETAP PRAKTIKUM SATUAN PROSES IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1) ASTRI ASTRI WIDYA WIDYA SARTIK SARTIKA A 2) DINA DINA SAFIT SAFITRI RI !) M" ANJAS ABDUL KHOLIK 4) MAIDIA YUNITA $) MUHAMMAD MAR%O SA SAIPUTRA 6) RAHMAD RENDI SETIADY 7) RI&KA RAHMAWATI #) TRI LESTARI KELAS DOS OSEN EN PEMB PEMBIM IMBI BIN NG
(061440410 (06144041071) 71) (06144 (06144041 04107 07!) !) (06144041076) (0614404107#) (0614404107#) (061440410#0$) (061440410#0#) (061440410#11)
: 2 EG"B : L' ' T*+,+,-./+./+.- S"T" "T" M"T M"T"
JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN 2014201$
IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH
I"
TUJUAN Mengetahui kelarutan dari hidrokarbon alifatis dan aromatis
II"
III"
I"
Mengamati dengan seksama perubahan reaksi yang terjadi
ALAT YANG DIGUNAKAN Tabung reaksi, rak ( 8, 1 buah )
Pipet ukur 10 ml ( 1 buah )
Bola karet ( 1 buah )
elas ukur ( 1 buah )
elas kimia ( 1 buah )
Botol !"uadest ( 1 buah )
BAHAN YANG DIGUNAKAN Ben#ene ($ %&%)
!sam 'ulfat (&'*)
Paraffin $air
!sam +itrat (&+)
Minyak -elapa
.tanol ($&/&)
!"uadest
DASAR TEORI &idrokarbon merupakan persenyaaan organi yang paling sederhana yang hanya terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen2 Meski seara biologis persenyaaan3persenyaaan hidrokarbon tidak penting, tetapi persenyaaan3 persenyaaan biologis dapat dipandang sebagai turunan dari hidrokarbon (hidrokarbon dipandang sebagai perseaan induk)2 -eluarga &idrokarbon dapat digambar dalam diagram yang dilukiskan pada gambar berikut ini 4
&idrokarbon
&idrokarbon !lifatik &idrokarbon !romatik2 3 !lkana 3 !lkena 3 !lkuna 'emua persenyaaan hidrokarbon bersifat non polar, sehingga ikatan antar molekulnya sangat lemah2 -arena itu hidrokarbon yang berat molekulnya rendah berbentuk gas2 -arena sifat non polar ini, hidrokarbon akan mudah larut dalam pelarut3
pelarut berpolaritas rendah seperti karbon tetralorida ($$l ), hloroform ($&$l ), ben#ena ($%&%) dan eter (5335)2 'elain itu hidrokarbon mempunyai kerapatan yang lebih keil dari air2 K/.,+3+.,+5P'-/-.- H+8*.*9- ('*8+*+ 8.*+ . % 8.- H)
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya 4 &idrokarbon alifatik 6 'enyaa hidrokarbon dengan
rantai terbuka jenuh (ikatan tunggal) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap) &idrokarbon alisiklik 6 'enyaa hidrokarbon dengan
rantai melingkar7tertutup (inin) &idrokarbon aromati 6 'enyaa hidrokarbon dengan rantai melingkar (inin) yang mempunyai ikatan antar atom $ tunggal dan rangkap seara selang3seling7bergantian (konjugasi)
Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya 4 &idrokarbon jenuh
6 'enyaa hidrokarbon yang
pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal &idrokarbon tak jenuh 6 hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga2 &idrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna
ALKANA merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka
dan semua ikatan karbon3karbonnya merupakan ikatan tunggal2 !lkana juga disebut parafin yang berarti mempunyai daya ainitas keil (sukar bereaksi)2 5umus umum alkana yaitu 4 ($ n&n) 9 n 6 jumlah atom $ S;9'* 8.- K';-..- A/.-. !lkana adalah komponen utama dari gas al am dan minyak bumi2 -egunaan alkana, sebagai 4 •
Bahan bakar
•
Pelarut
•
'umber hidrogen
•
Pelumas
•
Bahan baku untuk senyaa organik lain
•
Bahan baku industri
ALKENA
adalah senyaa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap dua ( $6$ )
pada rantai karbonnya2 'ehingga alkena yang paling sederhana mempunyai atom $2 !lkena disebuut juga olefin dari kata olefiant gas (gas yang membentuk minyak)2 5umus umum alkana yaitu 4 ($ n&n) 9 n 6 jumlah atom $ S;9'* 8.- K';-..- A/'-. !lkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bbantuna katalisator (raking)2 !lkena suku rendah digunakan sebgai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol2 ALKUNA adalah hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai satu ikatan rangkap tiga (:
$ $ :) pada rantai karbonnya2 ;ibandingkan dengan alkana dan alkena yang ssuai, alkuna mempunyai lebih jumlah atom (&) yang lebih sedikit2 5umus umum alkana yaitu 4 ($ n&n3) 9 n 6 jumlah atom $ S;9'* 8.- K';-..- A/;-. !lkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena), $ &2 as asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja S+3.,+3. H+8*.*9S+3. K++.
1) 5eaksi3reaksi pada !lkana !lkana tergolong #at yang sukar bereaksi sehingga disebut paraffin yang artinya afinitas keil2 5eaksi terpenting dari alkana adalah rekasi pembakaran, substitusi dan perengkahan (raking)2 P'9..*.Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas $ dan uap air, sedangkan pembakaran tidak sempurna alkana menghasilkan gas $ dan uap air, atau jelaga (partikel karbon)2 S;9,+;,+ !tom & dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya
golongan halogen2 Penggantian atom & oleh atom lain atau gugus lain disebut reaksi
substitusi2 'alah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenisasi
yaitu penggantian atom & alkana dengan atom halogen, khususnya klorin (klorinasi)2 -lorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin2
P'*'-.<.- ..; =*.=+-
Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan3
potongan yang lebih pendek Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan
tekanan tinggi tanpa oksigen 5eaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana2 'elain itu juga dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari alkana2
) 5eaksi3reaksi pada !lkena P'9..*. 'eperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar2
di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak dari pada alkana2 &al ini terjadi karena alkena mempunyai kadar $ lebih tinggi dari pada alkana, sehingga pembakaran menuntut7memerlukan lebih banyak oksigen2 Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas $ dan uap air
A8+,+ (>'-.9.<.- ? >'-@'-;<.-) 5eaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan ikatan rangkap P/+'*+,.,+ !dalah reaksi penggabungan molekul3molekul sederhana menjadi
molekul yang besar Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer, sedangkan hasilnya disebut polimer2
) 5eaksi3reaksi pada !lkuna 5eaksi3reaksi pada alkuna mirip dengan alkena 9 untuk menjenuhkan
ikatan raangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena2 5eaksi3reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi
dengan & , adisi dengan halogen (= ) dan adisi dengan asam halida (&=) Pada reaksi adisi gas &= (= 6 $l, Br, atau >) terhadap alkena dan alkuna berlaku aturan Marko?niko?2
"
LANGKAH KERJA $"1" &idrokarbon !lifatik (!lkana) Masukkan 1 ml asam sulfat pekat kedalam tabung reaksi
Menambahkan 1 ml alkana (paraffin air) Mengook hingga berubah arna dan amati
Mengulangi perobaan sekali lagi
$"2" &idrokarbon !lisiklik (Ben#ena) Menyediakan tabung reaksi dan masing3masing tabung diisi dengan 1 ml
a"uadest Menambahkan 1 ml etanol pada tia3tiap tabung kemudian tetesi dengan Ben#ena pada masing3masing tabunng sebanyak 1 ml seara perlahan lahan Mengamati perubahan yang terjadi
Mengulangi perobaan sekali lagi
$"!" 'ifat Ben#ena sebagai Pelarut Menyediakan * tabung reaksi, dua tabung masing3masing diisi dengan 1 ml
a"uades dan dua tabung yang lain diisi dengan 1ml ben#ene Menambahkan parafin dan minyak sebnayak3banyak 1 ml pada tabung 1 dan yang berisi a"uadest Mengulangi perlakuan diatas terhadap tabung dan * yang berisi ben#ene Mengamati perubahan yang terjadi Mengulangi sekali lagi $"4" +utrisi Ben#ena Menyediakan 1 tabung reaksi kemudian mengisinya dengan 1 ml asam sulfat
pekat Menambahkan dengan ml asam +itrat pekat seara perlahan3lahan2 Melakukan prosedur ini pada ruang asam2 Menetesi dengan 1 ml ben#ena (mengamati perubahan yang terjadi ) Menuangkan / ml a"uades seara perlahan3lahan (melakukan di ruang asam ), mengamati perubahan yang terjadi2 Mengulangi sekali lagi2
I"
DATA PENGAMATAN
/212 &idrokarbon !lifatik (!lkana) P'*/.;.- (P.*.33+- H2SO4) 'ebelum dihomogenkan
P'-... &'* dan Paraffin terpisah (ada lapisan)
-etika dihomogenkan
&'* dilapisan baah berarna bening dan
Paraffin dibagian atas berarna keruh berbau &'* dan Paraffin berampur (larut)
Berbau
-etika didiamkan beberapa saat
Berarna jingga Terbentuk lapisan antara & '* dan Paraffin
Berbau tetapi tidak menyengat
Tidak larut dalam & '*
@apisan Paraffin berada diatas dengan arna kuning keruh dan dibagian baah adalah &'* berarna jingga
/22 &idrokarbon !lisiklik (Ben#ena) P'*/.;.!"uadest .tanol
P'-... .tanol larut dalam !"uadest
Bening (tidak berarna)
!"uadest .tanol Ben#ena
Memiliki bau khas Tidak larut
Memiliki sekat pemisah
Memiliki bau yang khas
!"uadest berada dibagian atas dan tidak berarna, sedangkan ampuran ben#ena dan etanol berada dibagian baah dan berarna putih keruh
/22 'ifat Ben#ena sebagai Pelarut P'*/.;.Ben#ena Paraffin
P'-... Tidak larut dalam ben#ena
Berbau
Berarna putih keruh
!"uadest Paraffin
Ben#ena Minyak
Berarna bening
Tidak larut dalam !"uadest, terdapat lapisan
dibaah paraffin dan dibagian atas adalah a"uadest Tidak berbau @arut dalam ben#ena
Berarna kuning bening
!"uadest Minyak
Tidak berbau Tidak larut dalam a"uadest, terdapat lapisan dibagian baah adalah a"uadest berarna bening dan dibagian atas adalah minyak berarna kuning Tidak berbau
/2*2 +utrisi Ben#ena P'*/.;.1 ml &'* ml &+
P'-... @arut dalam & '*
$ampuran +itrasi Ben#ena
5eaksi berlangsung seara eksoterm
(suhu panas) Berarna bening kekuningan Tidak larut, terdapat dua lapisan, dibagian atas
larutan ben#ena dan dibagian baah adalah larutan ampuran nitrasi Berbau tetapi tidak menyengat $ampuran +itrasi Ben#ena @arutan menjadi homogeen / ml !"uadest 5eakis menghasilkan asap
Berbau menyengat
5eaksi berlangsung eksoterm (dalam suhu tinggi)
II"
ANALISIS DATA
Berdasarkan perobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, terdapat empat subjudul perobaan dan pengamatn yang dilakukan, yaitu hidrokarbon alifatik (alkana) dengan ampuran paraffin & '* 9 hidrokarbon alisiklik (ben#ena) dengan ampuran pertama adalah a"uadest etanol dan ampuran kedua adalah a"uadest etanol ben#ena 9 sifat ben#ena sebagai pelarut dengan ampuran pertama ben#ena paraffin, ampuran kedua a"uadest paraffin, ampuran ben#ena minyak, !"uadest minyak 9 nutrisi ben#ena dengan ampuran 1 ml & '* ml &+ , $ampuran +itrasi Ben#ena, $ampuran +itrasi Ben#ena / ml !"uadest2 Pada perobaan &idrokarbon !lifatik (alkana) dilakukan penampuran antara Paraffin yang ditambahkan & '* lalu terjadi dua lapisan7terbentuk dua lapisan antara &'* dan Paraffin dengan & '* lapisan baah (berarna bening) dan Paraffin dibagian atas (dalam keadaan keruh), dan kedua lapisan tersebut berbau dengan bau yang menyengat2 @alu dihomogenkan dan berubah arna menjadi jingga dan kedua senyaa larut (terampur)2 'etelah didiamkan beberapa saat Paraffin dan & '* membentuk sua lapisan kembali dengan bau yang tidak menyengat dengan lapisan Paraffin dibagian atas (berarna kuning keruh) dan & '* dibagian baah (berarna jingga)2 Pada perobaan ini terjadi reaksi 'ulfonasi karena alkana yang bereaksi dengan asam sulfat bereaksi dalam jumlah yang sedikit2 Pada perobaan hidrokarbon alisiklik (ben#ena), pertama3tama dilakukan penampuran a"uadest etanol dan larut dengan mengeluarkan bau yang khas dan berarna bening llau ampuran ini ditambahkan ben#ena dan dihomogenkan2 'etelah dihomogenkan terdapat sekat pemisah dengan a"uadest dibagian atas dan ampuran ben#ena etanol dibagian baah (berarna putih keruh)2 &al ini dikarenakan ben#ena tidak dapat berampur dengan senyaa yang bersifat polar2 Pada perobaan sifat ben#ena sebagai pelarut, perobaan pertama ben#ena paraffin, ampuran ini berbau dan berarna putih keruh dan dalam perobaan ini didapat baha ben#ena tidak larut dalam paraffin2 Pada perobaan kedua !"uadest yang ditambahkan paraffin tidak larut dan membentuk dua lapisan dengan lapisan dibagian baah adalah paraffin dan dibagian atas adalah a"uadest dan berarna bening serta tidak berbau2 Pada perobaan ketiga, ben#ena yang ditambahkan minyak ternyata ampuran inni dapat larut dan menghasilkan ampuran yang berarna kuning bening2 Pada perobaan keempat yaitu a"uadest yang ditambahakan dengan minyak, tidak mengalami kelarutan alaupun telah dihomogenkan sehingga ampuran ini membentuk dua lapisan dengan lapisan atas adalah minyak dan lapisan baah adalah air2 &al ini dikarenakan karena adanya perbedaan massa jenis minyak dan a"uadest juga karena sifat minyak yang non polar berbeda sengan air yang polar2 Pada perobaan
ini reaksi yang terjadi adalah reaksi halogenasi sebagian yaitu pada ampuran ben#ena dan minyak, sedangkan pada ampuran paraffin dan ben#ena tidak mengalami reaksi hidrogenasi2 Pada perobaan nutrisi ben#ena, & '* dapat larut dengan &+ setelah diampurkan dengan reaksi yang terjadi adalah seara eksoterm dan ampuran ini menghasilkan ampuran yang berarna bening kekuningan2 Pada ampuran nitrasi ben#ena, larutan ini tidak dapat larut dan membentuk dua lapisan dengan lapisan atas adalah ben#ena dan lapisan baah baah adalah ampuran nitrasi2 @alu pada ampuran nitrasi ben#ena / ml a"uadest, ampuran ini menjadi homogen dan mengeluarkan asap serta bau yang menyengat2 !dapun reaksi yang berlangsung adalah seara eksoterm atau dalam suhu tinggi2 ;an apabila ketiga ampuran pada nutrisi ben#ena ini digabungkan menjadi satu maka dapat membentuk nitroben#ena dengan sifat yang mudah meledak apabila dalam keadaan uap2 !dapun reaksi pembentukan nitroben#ena adalah sebagai berikut 4
&'* &+ A &'*3 & + Ben#ena + & A +itroben#ena + &
III"
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari perobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut2 12 &idrokarbon adalah senyaa yang terdiri dari unsur karbon ($) dan hidrogen (&) 2 Ben#ena merupakan sikloheksena yaitu senyaa siklik yang memiliki ikatan rangkap dua aromatik dengan rumus strukur $ %&%2 2 Pada perobaan pertama terjadi reaksi 'ulfonasi, reaksi 'ubstitusi pada perobaan kedua, reaksi hidrogenasi sebagian pada perobaan ketiga, dan reaksi +itrasi pada perobaan keeempat2 *2 'ifat ben#ena yang tidak larut membentuk lapisan kedua dengan inin berbentuk aan berarna putih2
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR ALAT
Pi et Ukur
Bola Karet
Rak
Gelas Ukur